pedoman instalasi girder edit dalam rapat edit 15...

16

Upload: letruc

Post on 16-Jun-2019

460 views

Category:

Documents


38 download

TRANSCRIPT

PETUNJUK PELAKSANAAN

PEMASANGAN GELAGAR JEMBATAN BETON

PRATEKAN PRACETAK TIPE I (INTERIM)

NOVEMBER 2015

DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA

1

PETUNJUK PELAKSANAAN (JUKLAK) PEMASANGAN GELAGAR JEMBATAN BETON

PRATEKAN PRACETAK TIPE I (INTERIM)

I. MAKSUD

Prosedur ini dimaksudkan untuk menjabarkan prosedur pelaksanaan pemasangan gelagar beton pratekan pracetak tipe I.

II. TUJUAN

Tujuan penyusunan SOP ini adalah sebagai acuan pelaksanaan agar pekerjaan konstruksi dapat memenuhi aspek keselamatan dan kesehatan kerja (K-3).

III. LINGKUP

Prosedur ini mencakup metode pelaksanaan pemasangan gelagar pratekan pracetak tipe I, yang sudah siap untuk di stressing dan di instalasi.

IV. ACUAN

− Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 05/PRT/M/2014 tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK-3) Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum.

− Surat Edaran Direktur Jenderal Bina Marga Nomor: 10/SE/Db/2014 tentang Penyampaian Standar Dokumen Pengadaan dan Spesifikasi Umum 2010 (Revisi 3) untuk Pekerjaan Konstruksi Jalan dan Jembatan.

− Acuan-acuan terkait lainnya.

V. DOKUMEN WAJIB

Penyedia Jasa wajib mengajukan rencana pemasangan gelagar yang berisi jadwal pelaksanaan dan detail prosedur yang menjelaskan metode dan tahapan kerja pemasangan gelagar beton dengan persetujuan Direksi Pekerjaan.

Detail prosedur rencana pemasangan gelagar tersebut menjelaskan:

1. Perhitungan dan Gambar Kerja Peralatan Instalasi termasuk kinerja strukturnya.

2. Tipe dan kapasitas peralatan angkat dan atau transportasi yang digunakan termasuk didalamnya dokumen yang menyatakan alat tersebut layak beroperasi.

3. Tahapan kerja termasuk didalamnya pengaturan lalu lintas saat pemasangan gelagar, akses jalan kendaraan pengangkutan balok, pergerakan crane angkat, pergerakan gelagar launcher beserta dengan semua konsekuensi perkuatan yang dibutuhkan untuk menjaga kestabilan saat peralatan angkat dan transportasi beroperasi.

4. Prosedur perkuatan sementara (temporary bracing) untuk menjaga kestabilan lateral balok akibat beban angin dan gaya lateral lainnya, saat proses pengangkatan dan saat balok terpasang di pier / abutment.

2

5. Rencana Keselamatan dan Kesehatan Kerja Kontrak (RK3K) yang berintegrasi dengan tahapan proses pelaksanaan pemasangan girder yang tertuang dalam RMK.

VI. PROSEDUR PELAKSANAAN PEMASANGAN GELAGAR BETON PRATE KAN PRACETAK TIPE I

1. Penyimpanan

− Pastikan Penyedia Jasa telah menyiapkan areal penyimpanan material, dan peralatan pekerja yang diperlukan untuk pemindahan dari alat pengangkut dan penyimpanan unit-unit pracetak.

− Pastikan dan periksa bahwa Penyedia Jasa telah memeriksa unit-unit serta membuat laporan tertulis kepada Direksi Pekerjaan perihal penerimaan paling lambat 7 hari setelah penerimaan.

− Pastikan unit-unit ditempatkan pada penyangga kayu di atas tanah keras dan bebas dari kontak langsung dengan permukaan tanah.

− Pastikan penyangga dipasang pada jarak tidak lebih dari 20% dari ukuran panjang unit, yang diukur dari setiap ujung.

− Penyusunan gelagar di tempat penyimpanan tidak boleh saling bersentuhan satu sama lain, dan harus dalam posisi tegak.

2. Pelaksanaan Penyambungan Balok Beton Pratekan Segmental

− Kendalikan penyambungan segmen pracetak sebagai berikut :

a. Operasi penyambungan balok pracetak segmental harus sesuai dengan ketentuan spesifikasi.

b. Penyedia Jasa harus menyerahkan detail rancangan stresssing, metode penyambungan dan perakitan, paling sedikit 4 minggu sebelum tanggal memulai perakitan segmen-segmen beton pracetak.

c. Segmen-segmen harus dirakit pada permukaan perkerasan yang datar (stressing bed), atau pada penyangga di atas tanah lapang.

d. Untuk menghindari rusaknya beton waktu penarikan tendon, maka operator harus selalu berpedoman pada urutan pekerjaan ( point b ), memperhatikan panjang stroke dongkrak, dan mengukur camber yang dibentuk setiap penarikan tendon dilakukan.

3. Persiapan Peralatan Instalasi Gelagar Beton Pratekan Pracetak Tipe I.

− Pemasangan gelagar dapat/bisa dilakukan dengan crane, dengan launcher, atau gabungan antara crane dengan launcher.

− Pemilihan metoda dan alat instalasi gelagar ditetapkan berdasarkan analisa teknis yang memenuhi persyaratan K-3, dan telah disetujui oleh Direksi Pekerjaan.

− Penyedia Jasa wajib memastikan kesiapan dan kesesuaian peralatan dan operator yang meliputi:

3

a. Tipe dan kapasitas peralatan angkat berikut aksesoris sling angkat, transport balok dan atau perangkat launcher gelagar yang digunakan dalam kondisi baik dan sesuai dengan yang diajukan pada dokumen rencana pemasangan gelagar yang sudah disetujui Direksi Pekerjaan. Peralatan crane wajib memiliki sertifikat laik operasi yang dikeluarkan instansi yang berwenang.

b. Operator yang mengendalikan peralatan crane wajib memiliki sertifikat pengoperasian sesuai peralatan yang dioperasikan dan dalam kondisi yang sehat serta memahami tahapan pekerjaan pemasangan gelagar sesuai yang direncanakan. Operator memiliki SIM dan SKA yang dikeluarkan instansi yang berwenang.

4. Persiapan Dudukan Elastomer/BearingPad pada Abutment/Pier

Penyedia Jasa wajib memastikan kesiapan bearing pad pada abutment/pier :

a. Pastikan mutu mortar sudah mencapai kekuatan yang disyaratkan.

b. Pastikan posisi dan level dudukan elastomer sesuai dengan posisi dan Spesifikasi pada Gambar Kerja.

c. Pastikan aksesories angkur pada abutment/pier untuk pemasangan temporary bracing saat balok sudah duduk pada elastomer sudah terpasang dan kuat menopang beban angin (jika menggunakan pengaman dengan anchor belt fasteners/Chain Block).

5. Pengangkutan Segmen Pracetak dari Areal Stressing ke Lokasi Jembatan /Langsir Balok

− Pastikan Penyedia Jasa telah mengajukan detail metode pengangkutan dan pemasangan serta peralatan yang akan digunakan untuk pemasangannya.

− Periksa selama pengangkutan unit-unit dari areal penyimpanan ke lokasi jembatan, harus disiapkan penyangga (bracing) untuk menghindari tergulingnya unit-unit.

− Jika terdapat cacat atau kerusakan, buat laporan tertulis kepada Direksi Pekerjaan.

− Penyedia Jasa wajib memastikan pengaman proses langsir balok dari lokasi stressing bed ke area pemasangan balok meliputi:

a. Pastikan akses jalan dan rute yang sudah direncanakan akan dilalui oleh boggie trailer relatif rata dan memiliki alinyemen vertikal maksimum 10% dan alinyemen horizontal maksimum 2%.

b. Angkat gelagar menggunakan lifting belt yang dikalungkan pada ujung balok dengan posisi titik pengangkatan dekat dengan rencana posisi perletakan gelagar.

c. Pastikan posisi balok saat pengangkatan dalam kondisi vertikal dan rata untuk level horizontal antar kedua ujung.

d. Pastikan balok diatas boggie trailer dalam kondisi tegak dan bertumpu pada kayu ganjal dan diikat kencang dengan rantai/sling untuk menjaga posisi dan kestabilan balok saat proses langsir.

e. Pastikan safety plan dilaksanakan oleh semua pekerja yang terlibat.

4

6. Persiapan Sebelum Pemasangan / Instalasi Gelagar.

1. Pastikan Gelagar sudah di stressing dan angkur sudut ditutup.

2. Pastikan panjang perletakan sesuai dengan Spesifikasi pada Gambar Kerja dan sesuai dengan panjang gelagar.

3. Pasang dudukan elastomer/bearingpad dengan luasan lebih besar dari dimensi elastomer.

4. Pastikan elevasi mortar/bearingpad sesuai dengan rencana elevasi lantai jembatan dikurangi tinggi total gelagar.

5. Pastikan kekerasan mortar/bearingpad sudah 100 % / sesuai Spesifikasi.

6. Pastikan angkur-angkur untuk elastomer yang menggunakan plat baja sudah terpasang.

7. Apabila menggunakan metode crane maka pastikan waktu pelaksanaan pekerjaan memadai dan kondisi lingkungan sekitar seperti cuaca dan kecepatan angin kondusif untuk pekerjaan pemasangan gelagar.

7. Instalasi Gelagar

7.1 Instalasi gelagar dengan dua crane angkat (Pilihan)

a. Pastikan waktu pelaksanaan pekerjaan memadai dan kondisi lingkungan sekitar seperti cuaca dan kecepatan angin kondusif untuk pekerjaan pemasangan girder.

b. Pastikan crane sudah di posisi yang direncanakan dan kapasitas alat angkat minimal 2 (dua) kali beban kerja yang diangkat untuk variasi kemiringan / jangkauan boom crane.

c. Angkat girder menggunakan lifting belt yang dikalungkan pada ujung balok dengan posisi titik pengangkatan dekat dengan rencana posisi perletakan girder.

d. Pastikan posisi balok saat pengangkatan dalam kondisi tegak dan rata untuk level horisontal antar kedua ujung.

e. Pastikan gelagar bertumpu sempurna pada elastomer dengan posisi vertikal di posisi sesuai dengan Gambar Kerja.

f. Jaga kestabilan balok gelagar ke-1 diatas abutment/pier dengan mengekang posisi balok pada kedua ujung balok dengan cara mengencangkan rantai/chain block yang dikaitkan pada titik angkat segmen balok dan temporary angkur pada abutment/pier (ditunjukkan dalam Gambar - 1).

g. Pastikan tahapan pemasangan gelagar ke-2 pada posisi sesuai Gambar Kerja dengan proses yang sama seperti pemasangan gelagar ke-1 (ditunjukkan dalam Gambar - 1).

h. Segera pasang pengaku antara gelagar ke-1 dan ke-2 menggunakan kayu dengan jarak per 6m sebagai batang tekan dan koneksi antar balok dengan bracing dari besi beton. Pastikan pemasangan bracing sementara dilaksanakan sampai semua gelagar sudah terpasang (ditunjukkan dalam Gambar - 1).

5

Gambar - 1 Proses Perkuatan Stabilitas Balok

7.2 Instalasi Gelagar dengan launcher (Pilihan)

a. Pasang portal dan launcher diatas kepala jembatan atau pilar.

b. Letakkan segmen gelagar diatas stroller launcher, dorong satu persatu segmen

gelagar ke ujung sebelah dengan menggunakan stroller.

c. Lakukan stressing gelagar (Pilihan), girder dapat di-stressing sebelumnya, atau di-

stressing diatas launcher.

d. Angkat gelagar.

e. Geser gelagar ke posisi tepat diatas perletakan/tumpuan/elastomer.

f. Turunkan gelagar hingga menumpu tepat pada perletakan dan berikan penyokong

ujung sementara agar gelagar tidak terguling.

g. Pasang semua gelagar, berikan koneksi sementara antar gelagar, lalu launcher

diturunkan.

h. Portal dilepas, diapragma dipasang, dan penyokong ujung dilepas.

6

7

Gambar – 2 Instalasi gelagar dengan Launcher

7.3 Instalasi gelagar dengan gabungan Crane dan launcher (Pilihan)

a. Pastikan waktu pelaksanaan pekerjaan memadai dan kondisi lingkungan sekitar mendukung.

b. Pastikan crane sudah di posisi yang direncanakan ( di awal jembatan 1 crane,dan di akhir jembatan 1 crane). Kapasitas crane minimal 2 (dua) kali beban kerja yang diangkat untuk variasi kemiringan / jangkauan boom crane.

c. Pasang launcher diatas kepala jembatan atau pilar.

8

d. Letakkan segmen gelagar diatas stroller launcher, dorong gelagar ke ujung sebelah

dengan menggunakan stroller.

e. Angkat gelagar dengan crane, dengan menggunakan lifting belt yang dikalungkan

pada ujung balok dengan posisi titik pengangkatan dekat dengan rencana posisi

perletakan gelagar.

f. Pastikan posisi balok saat pengangkatan dalam kondisi tegak dan rata untuk level horisontal antar kedua ujung.

g. Posisikan gelagar ke tepat diatas perletakan/tumpuan/elastomer.

h. Turunkan gelagar perlahan lahan hingga menumpu tepat pada perletakan , lalu

berikan penyokong ujung sementara agar gelagar tidak terguling.

i. Pasang semua gelagar, dan berikan koneksi sementara antar girder,

j. Pasang semua diapragma, dan lepas penyokong ujung.

8. Pelaksanaan pemasangan / instalasi gelagar dengan elastomer langsung terpasang ( Pilihan )

a. Angkat gelagar pada titik-titik angkat dengan crane yang sesuai dan memiliki kapasitas angkat 2 kali berat 0,5 girder (jika menggunakan 2 crane untuk mengangkat satu girder).

b. Jika menggunakan launcher, pastikan launcher sudah terpasang pada dudukan yang stabil.

c. Pasang elastomer pada posisi di atas mortar/bearingpad. Gunakan perekat,jika elastomer tidak menggunakan plat dasar.

d. Letakan secara pelan-pelan gelagar diatas elastomer dan berikan penyokong pada sisi kiri kanan ujung gelagar untuk menjaga kestabilan gelagar.

e. Lakukan pemasangan gelagar ke-2 dengan jarak sesuai dengan Gambar Kerja.

f. Lakukan koneksi sementara antara gelagar ke-1 dan ke-2 untuk menjaga kestabilan gelagar ke-2.

g. Pasang gelagar ke 3 , ke 4 dan seterusnya sesuai dengan urutan pekerjaan ke-5 dan ke-6.

9. Pelaksanaan pemasangan / instalasi gelagar dengan elastomer dipasang setelah instalasi girder (Pilihan)

a. Angkat gelagar pada titik-titik angkut dengan crane yang sesuai.

b. Jika menggunakan launcher, pastikan bugi launcher sudah terpasang pada dudukan yang stabil.

c. Letakan secara pelan-pelan gelagar diatas mortar, dan berikan penyokong pada sisi kiri kanan ujung gelagar untuk menjaga kestabilan gelagar.

d. Lakukan pemasangan gelagar ke-2 dengan jarak sesuai dengan Gambar Kerja.

9

e. Lakukan koneksi sementara antara gelagar ke-1 dan ke-2 untuk menjaga kestabilan gelagar ke-2.

f. Pasang gelagar ke 3 , ke 4 dan seterusnya sesuai dengan urutan pekerjaan ke-4 dan ke-5.

g. Siapkan dongkrak plat dengan kapasitas minimal sama dengan berat gelagar.

h. Siapkan plat penumpu dongkrak selebar lebar gelagar.

i. Siapkan elastomer yang akan dipasang.

j. Siapkan bahan perekat elastomer (untuk elastomer yang tidak menggunakan plat dasar).

k. Pasang dongkrak dibawah ujung gelagar, dibelakang mortar atau didepan mortar.

l. Pendongkrakan dapat dilakukan bersama seluruh gelagar atau satu persatu.

m. Jika pendongkrakan dilakukan satu persatu, maka pastikan koneksi sementara antar gelagar dapat memberikan keleluasaan gelagar terangkat ± setinggi satu setangan tebal elastomer.

n. Pasang plat penumpu diatas piston dongkrak.

o. Hidupkan dongkrak, hingga gelagar terangkat ± setinggi satu setengah tinggi elastomer.

p. Berikan perekat diatas mortar dan diatas elastomer.

q. Pasang elastomer diatas mortar dengan teliti pada posisi yang tepat.

r. Turunkan dongkrak secara perlahan lahan.

10. Penghubung antar gelagar setelah terpasang

a. Diapragma dapat berupa beton pracetak atau beton dicor ditempat.

b. Jika menggunakkan beton cor ditempat, pastikan mutu beton dan koneksi tulangan sesuai dengan Spesifikasi.

c. Periksa permukaan yang akan diisi beton harus dikasarkan.

d. Setelah pengecoran diapragma, beton harus ditutup serta dirawat selama minimum 7 hari.

e. Jika menggunakan beton pracetak, pastikan akibat penarikan tendon pada diapragma, tidak menimbulkan gelagar melengkung ke arah samping.

VII. PEMBERIAN PENGAMAN SETELAH INSTALASI GELAGAR.

1. Untuk menjaga agar gelagar tidak terguling setelah instalasi dan sebelum diapragma terpasang, maka Penyedia Jasa harus memberikan pengaman dengan penyokong ujung gelagar dan pengaku antar gelagar.

2. Ada 3 (tiga) tipe pengaman yang dapat digunakan / dijadikan referensi:

a. Pengaman dengan menggunakan penyangga ujung gelagar.

10

b. Pengaman dengan ikatan besi tulangan (bar bracing). c. Pengaman dengan sabuk pengikat (anchor belt fasteners/Chain Block)

3. Pemilihan tipe pengaman ditentukan oleh Penyedia Jasa, melalui pertimbangan dan persetujuan Direksi Pekerjaan.

4. Urutan Pelaksanaan

a. Pasang gelagar pertama pada bearingpad ke-1 (dibagian paling tepi terluar) diatas mortar/bearingpad atau diatas elastomer langsung, pada posisi yang tepat.

b. Pasang pelat pengangga pada ujung gelagar dengan memasukan penyangga ujung girder dari sebelah kiri dan kanan ujung gelagar, dan pasang pengunci hingga gelegar betul-betul terjepit ( Gb. A )

c. Atau pasang penyokong dengan menggunakan tulangan D25 yang dibentuk seperti pada gambar ( Gb.B )

d. Atau pasang anchor belt fasteners (Chain Block) seperti pada Gambar 1.

Gambar - 3 Pengamanan gelagar dengan pelat penyangga dan peyokong tulangan

e. Pasang gelagar kedua disamping gelagar pertama diatas mortar atau diatas elastomer langsung dengan jarak sesuai spesifikasi.

f. Lebarkan jarak bagian atas shear connector, hingga posisi shear connector miring.

g. Koneksikan shear connector gelagar pertama dengan gelagar kedua menggunakan baja tulangan yang dilakukan dengan cara pengelasan.

Gambar –

h. Pasang gelagar ketiga diatas mortar atau diatas elastomer langsung di sebelah kedua dengan jarak sesuai

i. Lebarkan jarak bagian atas

j. Koneksikan shear connector tulangan yang dilakukan dengan cara pengelasan.

Gambar –

k. Dan seterusnya pasang terkoneksi dengan gelagar

Tulangan D25

4 Koneksi Shear Connector Gelagar ke-1 dan ke

ketiga diatas mortar atau diatas elastomer langsung di sebelah kedua dengan jarak sesuai Spesifikasi.

Lebarkan jarak bagian atas shear connector, hingga posisi shear connector

shear connector gelagar kedua dengan gelagar tulangan yang dilakukan dengan cara pengelasan.

5 Koneksi Shear Connector Gelagar ke-2 dan ke

Dan seterusnya pasang ge;agar berikutnya, hingga semua gelagargelagar sebelumnya, dan gelagar terakhir dipasang penyokong.

Gambar – 6 KoneksiShear Connector

Tulangan D25

Tulangan D25

11

1 dan ke-2

ketiga diatas mortar atau diatas elastomer langsung di sebelah gelagar

shear connector miring.

ketiga, dengan baja

2 dan ke-3

gelagar terpasang dan terakhir dipasang penyokong.

l. Jika elastomer dipasang setelah semua pengdongkrakan satu persatu, maka pada saat pendongkrakan batang koneksi diatas gelagar, dipotong agar pendongkrakan dimulai dari secara bersama-sama maka batang koneksi diatas

Gambar

m. Pasang semua elastomer, dalam kondisi penyokong dan batang koneksi tulangan D2masih terpasang.

n. Pasang semua diapragma pengaku dalam kondisi penyokong dan batang koneksi tulangan D2

Tulangan D25

Jika elastomer dipasang setelah semua gelagar tersusun pengdongkrakan satu persatu, maka pada saat pendongkrakan batang koneksi diatas

dipotong agar gelagar leluasa bergerak keatas saat dongkrak dihidupkan dan pendongkrakan dimulai dari gelagar tengah. Tetapi jika dilakukan pendongkrakan

sama maka batang koneksi diatas gelagar tidak perlu dipotong.

Gambar – 7 Pendongkrakan Mulai dari Girder Tengah

Pasang semua elastomer, dalam kondisi penyokong dan batang koneksi tulangan D2

Gambar – 8 Pemasangan Elastomer

Pasang semua diapragma pengaku gelagar dengan posisi tegak lurus terhadap dalam kondisi penyokong dan batang koneksi tulangan D25 masih terpasang.

Gambar – 9 Pemasangan Diapragma 12

dan jika dilakukan pengdongkrakan satu persatu, maka pada saat pendongkrakan batang koneksi diatas

leluasa bergerak keatas saat dongkrak dihidupkan dan tengah. Tetapi jika dilakukan pendongkrakan

tidak perlu dipotong.

Pendongkrakan Mulai dari Girder Tengah

Pasang semua elastomer, dalam kondisi penyokong dan batang koneksi tulangan D25

dengan posisi tegak lurus terhadap gelagar, masih terpasang.

o. Setelah diapragma mengeras ( setelah 1 minggu), penyokong ujung dapat dilepas.

Gambar

VIII. PENGUKURAN HASIL PEKERJAAN

1. Unit beton pracetakbeton struktur pratekan, dari berbagai jenis dan ukuran yang dipasang di tempat setelah selesai dikerjakan

2. Bagian beton yang di penegangan setelah terpasang.

3. Beton diukur sesuai dengan Seksi 7.1 (m3) dan baja tulangan diSeksi 7.3 (kg) serta baja prategang diukur sebagai berat baja prategang teoritis dalam kilogram.

Setelah diapragma mengeras ( setelah 1 minggu), penyokong ujung dapat dilepas.

Gambar – 10 Pelepasan Penyokong Ujung

PENGUKURAN HASIL PEKERJAAN

beton pracetak, kuantitas yang diukur merupakan jumlah (buah) aktual unitbeton struktur pratekan, dari berbagai jenis dan ukuran yang dipasang di tempat

esai dikerjakan dan diterima.

yang di cor langsung di tempat (diapragma) tanpa prategang atau enegangan setelah pengecoran (post-tension), kuantitas diukur sesuai dengan volume

Beton diukur sesuai dengan Seksi 7.1 (m3) dan baja tulangan diSeksi 7.3 (kg) serta baja prategang diukur sebagai berat baja prategang teoritis dalam

13

Setelah diapragma mengeras ( setelah 1 minggu), penyokong ujung dapat dilepas.

uantitas yang diukur merupakan jumlah (buah) aktual unit-unit beton struktur pratekan, dari berbagai jenis dan ukuran yang dipasang di tempat

gma) tanpa prategang atau dengan , kuantitas diukur sesuai dengan volume

Beton diukur sesuai dengan Seksi 7.1 (m3) dan baja tulangan diukur sesuai dengan, Seksi 7.3 (kg) serta baja prategang diukur sebagai berat baja prategang teoritis dalam

14

Persiapan gelagar

dan peralatan

stressing

Pemilihan metode

instalasi girder

Metode

Crane

Metode gabungan Crane

dengan launcher

Metode

Launcher

Pastikan kapasitas

dan posisi crane

Stressing Girder

Pengangkatan Gelagar No. 1 dst.

Perletakan gelagar diatas elastomer

Pemasangan penyokong ujung

Pemasangan gelagar berikutnya

Pemasangan pengaku sementara

antar gelagar

Pasang launcher dan posisikan

crane pada tempatnya

Letakan gelagar no. 1 dst. Diatas

stroller launcher

Angkat dengan crane dan posisikan

gelagar diatas elastomer

Letakan gelagar tepat pada

elastomer dan berikan penyokong

ujung

Pasang gelagar berikutnya dan

berikan pengaku sementara antar

gelagar

Pasang portal dan launcher

Letakan segmen gelagar diatas

stroller launcher

Lakukan stressing gelagar diatas

stroller launcher

Angkat dan geser posisi gelagar

pada posisinya

Turunkan dengan perlahan gelagar

tepat pada elastomer

Pasang penyokong ujung

Pasang gelagar berikutnya

Pasang pengaku sementara antar

gelagar

Pemilihan metode

instalasi girder

Selesai pemasangan gelagar

Pelepasan penyokong ujung

Gambar – 11 Diagram Alir Pemasangan Gelagar Jembatan