modular origami kertas karya dikerjakan o l e h dinda …
TRANSCRIPT
MODULAR ORIGAMI
KERTAS KARYA
Dikerjakan
O
L
E
H
DINDA NURI SYAHGUSTIA
NIM: 142203064
PROGRAM STUDI D III BAHASA JEPANG
FAKULTAS ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2017
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MODULAR ORIGAMI
KERTAS KARYA
Dikerjakan
O
L
E
H
DINDA NURI SYAHGUSTIA
NIM: 142203064
PROGRAM STUDI D III BAHASA JEPANG
FAKULTAS ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2017
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MODULAR ORIGAMI
KERTAS KARYA
Kertas Karya ini diajukan Kepada Panitia Ujian Program Pendidikan Non-
Gelar Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara Medan, untuk
melengkapi salah satu syarat ujian Diploma III dalam Bidang Studi Bahasa
Jepang.
Dikerjakan
OLEH:
DINDA NURI SYAHGUSTIA
NIM: 142203064
PEMBIMBING
M.Pujiono,SS.,M.Hum.,Ph.D
NIP: 19691011 200212 1 001
PROGRAM STUDI D-III BAHASA JEPANG
FAKULTAS ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2017
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Disetujui Oleh :
FAKULTAS ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
PROGRAM STUDI D-III BAHASA JEPANG
Ketua
Dr. Diah Syafitri Handayani, M.Litt
NIP: 197212281999032001
Medan, Juli 2017
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
PENGESAHAN
Diterima Oleh :
Panitia Ujian Pendidikan Non-Gelar Sastra Budaya Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Sumatera Utara Medan, untuk melengkapi salah satu syarat ujian
Diploma III dalam Bidang Studi Bahasa Jepang.
Pada :
Tanggal :
Hari :
Program Studi D-III Bahasa Jepang
Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Sumatera Utara
Dekan,
Dr. Budi Agustono, M.S
NIP: 196008051987031001
Panitia Tugas Akhir :
No. Nama Tanda Tangan
1. ( )
2. ( )
3. ( )
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis sampaikan kepada Allah SWT. Karena berkat
rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas karya yang berjudul
Partisipasi Masyarakat dalam Upacara Setsubun. Proses dari awal sampai akhir
penulisan tugas karya ini sangat banyak kesulitan yang penulis alami, namun
berkat saran dan dukungan dari semua pihak, semua hambatan dapat penulis atasi.
Oleh sebab itu, padakesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terimakasih
kepada:
1. Bapak Dr. Budi Agustono. M.S. selaku Dekan Fakultas Ilmu
BudayaUniversitas Sumatera Utara.
2. Ibu Dr. Diah Syafitri Handayani. M.Litt. selaku Ketua Program Studi D-III
3. Pembimbing Mhd. Pujiono, M.Hum., Ph.D Terima kasih karena telah
membimbing penulis dengan sungguh-sungguh, sehingga penulis dapat
memahami proses penelitian dari awal sampai akhir.
4. Ayahanda Alm.Achmad Gumri dan ibunda Zumiarti. Terima kasih atas semua
usaha dan doa, sehingga ananda dapat meraih gelar diploma pada Departemen
Bahasa Jepang, Fakultas Ilmu Budaya USU, Medan.
5. Seluruh Dosen dan Staf Pengajar Program Studi D-III Bahasa Jepang Fakultas
Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara atas didikannya selama perkuliahan.
6. Kakak-kakak saya Kiki Syahgustiarini, ST, dan Vini Syahgustiarini, S.Farm,
Apt yang selalu mendukung dan berdoa untuk keberhasilan saya
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
7. Teman-teman dekat saya Rahmawati Lubis, Nurmaya Marissa, Tika Murniati,
dan Indri Sri Utami yang selalu menemani saya dimasa-masa perkuliahan dan
selalu mendengar keluh kesah saya selama perkuliahan.
8. Semua pihak yang pernah membantu penulis. Terima kasih segala bentuk
bantuannya. Walau tidak saya sebutkan satu persatu, namun penulis penulis
tetap mengenangnya sampai akhir hayat
Dalam usaha pengumpulan dan penelolahan data serta penulisan kertas karya ini,
penulis telah berusaha dengan sungguh-sungguh. Namun demikian jika ada
kekurangan dan kelemahan, penulis bersedia menerima saran yang bersifat
membina, semi sikap ilmiah dan perbaikan bagi penulis pada masa mendatang
Medan, Juli 2017
Penulis,
Dinda Nuri Syahgustia
NIM 142203064
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................... i
DAFTAR ISI ................................................................................................ iv
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1
1.1 Alasan Pemilihan Judul ............................................................. 1
1.2 Tujuan Penulisan ......................................................................... 2
1.3 Batasan Masalah .......................................................................... 2
1.4 Metode Penlisan .......................................................................... 3
BAB II SEJARAH ORIGAMI DAN SEJARAH MODULAR ORIGAM..4
2.1 Sejarah Origami........................................................................... 4
2.2 Sejarah Modular Origami............................................................ 9
2.2.1 Sejarah Origami Kusudama.......................................... 11
2.2.2 Sejarah Origami Sonobe .............................................. 12
2.2.3 Sejara Modular Origami 3D......................................... 13
BAB III JENIS-JENIS DAN
CARA MEMBUAT MODULAR ORIGAMI..................................................................... 14
3.1 Cara Mebuat Origami Snobe....................................................... 14
3.1.1 Membuat Bentuk Balok................................................ 15
3.1.2 Membuat Bentuk Segitiga............................................ 20
3.2 Cara Membuat Kusudama Flower Ball........................................ 29
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
3.3 Cara Membuat Modular Origami 3D Mellody Hello kitty…… 37
3.3.1 Lipatan Dasar………………………………………… 37
3.3.2 Proses Perakitan……………………………………… 40
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN…………………………………… 48
4.1 Kesimpulan.................................................................................... 48
4.2 Saran.............................................................................................. 49
DAFTAR PUSTAKA
ABSTRAK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Alasan Pemilihan Judul
Origami adalah seni melipat kertas yang berasal dari Jepang. Kata
origami berasal dari bahasa Jepang, yakni gabungan dari kata ori yang berarti
melipat dan kami yang artinya kertas. Ketika kedua kata itu digabung, ada
perubahan penyebutannya, namun tidah mengubah artinya yakni dari kata kami
menjadi gami. Sehingga menjadi kata origami, melipat kertas. Saat ini kata
origami telah dikenal dan digunakan di seluruh penjuru dunia untuk menyebut
seni melipat kertas. Menurut M.Amanuma dalam Danandjaja (1997:297), origami
adalah seni melipat kertas menjadi berbagai macam bentuk.
Origami sangat terkenal tidak hanya di Jepang tetapi, di negara lain
khususnya Indonesia origami sangat terkenal. Origami pun semakin hari semakin
banyak jenis dan modelnya. Hal ini disebabkan karena orang semakin kreatif
dalam menciptakan origami yang baru. Tidak hanya baru, origami pun semakin
menarik sehingga semakin banyak orang yang ingin mempelajarinya tidak hanya
dikalangan anak-anak saja orang dewasa pun banyak yang ingin mempelajarinya.
Origami pun sekarang sudah banyak bertranformasi. Sekarang orgiami tidak
hanya dibuat dengan menggunakan satu buah kertas saja tetapi juga dapat
digunakan dari beberapa buah kertas yang kemudian disusun sedemikian rupa
sehingga menghasilkan origami yang indah.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Pada bagian ini akan dibahas mengenai modular origami. Modular
origami atau unit origami adalah suatu teknik melipat kertas menggunakan dua
atau lebih potongan kertas. Setiap lembar kertas dilipat menjadi modul, atau unit
setiap helaian kertas dihubungkan sehingga menghasilkan bentuk datar atau
struktur 3-dimensi dengan memasukkan ujung-ujung ke dalam kantong yang
terdapat di unit lainnya.
Selain itu, modular origami dan jenis-jenis modular origami sangat
menarik untuk dibahas. Sehingga penulis menjadikan modular origami sebagai
pembahasan dalam kertas karya ini.
1.2 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan kertas karya adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui sejarah modular origami.
2. Untuk mengetahui jenis-jenis modular origami.
3. Untuk mengetahui cara membuat modular origami.
4. Untuk menambah informasi pembaca dan penulis mengenai modular
origami.
1.3 Batasan Masalah
Dalam kertas karya ini penulis hanya memfokuskan sejarah modular
origami, jenis-jenis modular origami dan cara pembuatan modular origami.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
1.4 Metode Penelitian
Dalam penulisan kertas karya ini, penulis menggunakan metode
kepustakaan yaitu dengan cara mengumpulkan data dan informasi dari buku,
koran, majalah, dan internet kemudian dideskripsikan ke dalam bab dan sub bab
dari kertas karya ini.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
BAB II
SEJARAH ORIGAMI DAN SEJARAH MODULAR ORIGAMI
2.1 Sejarah Origami
Origami merupakan seni melipat kertas yang bersal dari Jepang. Kata
origami berasal dari bahasa Jepang, yakni gabungan dari dua kata yaitu ori yang
berarti melipat dan kami yang berari kertas. Ketika kedua kata itu digabung, ada
perubahan sedikit namun tidah mengubah artinya yakni dari kata kami enjadi
gami sehingga yang terjadi bukan orikami melainkan origami, maksudnya melipat
kertas. Saat ini kata origami telah dikenal dan digunakan di seluruh penjuru dunia
untuk menyebut seni melipat kertas. Menurut M.Amanuma dalam Danandjaja
(1997:297), origami adalah seni melipat kertas enjadi berbagai macam bentuk.
Sejarah origami dipercaya bermula sejak manusia mulai memproduksi
kertas. Kertas pertama kali diproduksi di Tiongkok (Cina) pada abad pertama
tepatnya 105 M dan diperkenalkan oleh Ts’ai Lun. Kemudian pada abad keenam,
cara pembuatan kertas itu dibawa ke Spanyol oleh orang-orang Arab dan ke
Jepang (610 M) oleh seorang biksu Budha bernama Doncho (Dokyo) yang berasal
dari Goguryeo (semenanjung Korea). Doncho memperkenalkan kertas dan tinta di
Jepang pada masa pemerintahan Kaisar wanita Suiko. Sejak saat itu, origami
menjadi populer di kalangan orang Jepang sejak turun-temurun. Origami menjadi
satu kebudayaan orang Jepang dalam keagamaan Shinto, (yang sumbernya
diperoleh dari http://www.learnjapanese.web.id/tampilartikel.php?file=59).
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Sejak zaman Heian (741-1191), di kalangan kaum biksu Shinto origami
dipercaya telah ada sebagai penutup botol sake (arak) pada saat upacara
penyembahan, wanita dan kanak-kanak. Pada saat itu, origami masih dikenal
dengan orikata/origata, orisui, ataupun orimino. Ketika itu, memotong kertas
dengan menggunakan pisau diperbolehkan.
(http://xmura.wordpress.com/2008/09/06/sejarahorigami/).
Pada zaman Kamakura (1185-1333), bentuk yang dikenal adalah noshi.
Noshi adalah singkatan dari kata noshi-awabi, yaitu daging tiram tipis yang
dijemur dan dianggap sebagai hidangan istimewa orang-orang Jepang. Noshi
dianggap sebagai pembawa keberuntungan bagi siapa saja yang menerimanya.
Sejak zaman Muromachi (1338-1573) penggunaan pisau untuk memotong
kertas telah dihentikan. Origami kemudian berkembang menjadi suatu cara
memisahkan masyarakat golongan kelas atas dan kelas bawah. Samurai mengikuti
ajaran Ise, sementara masyarakat biasa mengikuti ajaran Ogasawara.
Dalam perkembangannya origami telah menjadi begitu identik dengan
budaya Jepang yang diwariskan secara turun-temurun dari masa ke masa. Origami
terutama berkembang dengan menggunakan kertas asli Jepang yang disebut washi.
Saat ini origami telah menjadi sesuatu yang tidak terpisahkan dari budaya orang
Jepang. Terutama dalam upacara adat keagamaan Shinto yang tetap dipertahankan
hingga sekarang.
Dalam tradisi Shinto, kertas segi empat dipotong dan dilipat menjadi
lambang simbolik Dewata dan digantung di Kotai Jingu (Kuil Agung Imperial) di
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Ise sebagai sembahan. Pada upacara perkawinan Shinto, kertas membentuk
burung bangau jantan (o-cho) dan burung bangau betina (me-cho), membalut
botol sake (arak) sebagai lambang pengantin pria dan wanita. Selain itu origami
juga digunakan untuk upacara keagamaan yang lain.
Pada mulanya, origami hanya diajarkan secara lisan. Panduan tertulis
membuat origami terdapat dalam buku berjudul Senbazuru Orikata (Bagaimana
Melipat Seribu Burung Bangau) pada tahun 1797 yang ditulis oleh pendeta
Rokoan (Akasito Rito). Ketika itu origami masih dikenal dengan sebutan orikata.
Buku ini dianggap buku origami tertua di dunia dan memuat 49 metode melipat
burung bangau kertas sehingga saling berhubungan, serta Kyo-Ka (puisi pendek
yang lucu). Pada tahun yang sama, Akisato Rito mengeluarkan buku yang
berjudul Chushingura Orikata yang memuat lipatan bentuk manusia.
Pada tahun 1819, buku yang berjudul Sekejap Mata Menghasilkan Burung
Kertas memperlihatkan bagaimana burung dihasilkan dari kertas. Kemudian pada
tahun 1845, kumpulan lengkap bentuk lipatan tradisi Jepang ditulis dan
diterbitkanndalam buku Kan no Mado. Buku tersebut berisi lebih kurang seratus
lima puluh contoh origami termasuk model katak. Pada tahun 1850, suatu naskah
tulisan lain berjudul Kayaragusa diterbitkan. Naskah ini berisi dua bagian origami,
yaitu hiburan dan keagamaan.
Pada zaman Edo (1600-1868) produksi kertas yang berlimpah menjadikan
kertas mudah diperoleh. Hal ini menjadikan origami berkembang lebih pesat.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Pada akhir zaman Edo hampir tujuh puluh bentuk dihasilkan termasuk burung
bangau (tsuru), katak, kapal, dan balon yang masih tetap dikenal hingga saat ini.
Pada zaman Meiji (1868-1912), origami digunakan sebagai alat mengajar
di Taman Kanak-kanak dan Sekolah Dasar. Hal tersebut berkat pengaruh dari ahli
pendidikan Friedrich Wilhelm August Fröbel (1782-1852). Beliau adalah seorang
pendidik Jerman pada abad ke-19. Beliau menggunakan origami tradisional Eropa
untuk menghasilkan bentuk geometrik. Kemudian, konsep ini dipakai secara
meluas di Taman Kanak-kanak di Jepang.
Pada tahun 1880, seni melipat kertas itu mulai dikenal dengan origami.
Kata origami berasal dari bahasa Jepang, oru (melipat) dan kami (kertas). Kata
origami kemudian mulai menggantikan istilah orikata/origata, orisui ataupun
orimono.
Pada zaman Showa (1926-1989) origami kurang diminati dan hanya noshi
yang masih populer digunakan untuk pertukaran hadiah antarsamurai. Waktu itu
kertas merah dan putih digunakan untuk membalut kepingan tipis daging, tiram
atau ikan.
Seiring berkembangnya zaman, muncul lah origami modern yang mulai
diperkenalkan oleh Akira Yoshizawa di Jepang. Origami modern ini mengenal
bentuk lipatan baru yang berbeda dengan bentuk lipatan klasik/tradisional dengan
mengambil berbagai model realistik dari binatang, benda atau bentuk-bentuk
dekoratif. Dia memperkenalkan bentuk awal hewan berkaki empat dengan
mengabungkan dua keping kertas yang berlipat.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Selain itu, Akira Yoshizawa juga memberi sumbangan besar bagi
perkembangan origami dengan memperkenalkan teknik lipatan basah. Lipatan
basah merupakan teknik baru dalam melipat kertas dengan cara membasahi kertas
tebal lebih dulu agar lentur sehingga mudah dibentuk. Dengan demikian diperoleh
model 3 dimensi dengan sudut lipatan lembut.
Kemudian Akira Yoshizawa bersama Sam Randlett memperkenalkan
diagram Yoshizawa-Randlett. Diagram Yoshizawa-Randlett merupakan diagram
tentang cara penulisan instruksi cara pembuatan model origami dengan
menggunakan simbol-simbol seperti panah dan garis. Diagram Yoshizawa-
Randlett memudahkan kalangan penggemar origami di seluruh dunia dalam
memahami instruksi cara pembuatan origami sehingga sekarang telah diterima
dan digunakan di seluruh dunia sebagai diagram baku dalam penulisan instruksi
cara pembuatan model origami.
Pada saat ini, telah dikenal berbagai model origami mengagumkan yang
diciptakan oleh para pakar origami di seluruh dunia. Padahal, pada zaman dulu
bentuk badan dan kaki hanya bisa dibayangkan saja. Namun, sekarang bentuk
anatomi yang tepat telah berhasil dihasilkan.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2.2 Sejarah Modular origami
Modular origami atau unit origami adalah suatu teknik melipat kertas
menggunakan dua atau lebih potongan kertas. Setiap lembar kertas dilipat menjadi
modul, atau unit setiap helaian kertas dihubungkan sehingga menghasilkan bentuk
datar atau struktur 3-dimensi dengan memasukkan ujung-ujung ke dalam kantong
yang terdapat di unit lainnya.
Modular origami dapat diklasfikasikan sebagai bagian dari multi-origami,
karena aturan hanya menggunakan satu lembar kertas ditinggalkan. Namun aturan
origami lainnya tetap berlaku, jadi penggunaan lem, benang yang bukan
merupakan bagian dar lembaran kertas umumnya tidak dapat diterima dengan
Modular origami.
Ada banyak kesalah pahaman yang menganggap semua multi-origami
adalah modular origami. Perbedaan yang sangat mendasar modular origami
dengan lainnya adalah origami ini setiap unit nya berbentuk sama, dan
menghubungkannya bersama-sama secara simetris untu menjadi sebuah model
yang diinginkan. Selain itu, dari satu modul yang sudah jadi dapat dibuat lagi
modul yang sama kemudian dapat digabungkan sehingga menghasilkan modul
yang lebih rumit.
Bukti sejarah pertama modular origami berasal dari buku berbahasa
Jepang oleh Hayato Ohoka yang diterbitkan pada tahun 1734 berjudul Ranma
Zushiki. Buku ini berisi cetakan yang menunjukkan sekelompok model origami
tradisional, salah satunya adalah kubus modular. Kubus itu digabarkan dua kali
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
lebih besar dalam tersebut tertulis tamatebako “peti harta karun”. Dalam buku
Honda’s World of Origami (tahun 1965) memiliki model yang sama di mana
disebut “kotak kubik” di mana setiap sisinya dibuat dari kertas koran tradisional
Jepang yang biasa dikenal dengan nama Menko. Dimana setiap sisi nya
menggunakan satu modul sehingga ada 6 modul yang sama.
Ada beberapa desain modular tradisional Jepang lainnya, termasuk bola
lipat dari bunga kertas yang disebut “kusudama”. Desain ini tidak dapat
dihubungkan secara langsug biasanya menggunakan benang atau lem. Ada juga
melipat kertas dari China , seperti pagoda. lotus yang terbuat dari kertas Joss
(kertas persembahan), dan origami 3d.
Namun origami tradisional berupa potongan kertas tunggal mebuat
Modular origami tidak berkembang hingga tahun 1960an. Ketika teknik itu
ditemukan lagi oleh Robert Naele di Amerika Serikat dan kemudian di Jepang
oleh Mitsonobu Sonobe. Tahun 1970 adalah puncak perkembangan Modular
origami yang mebuat Modular origami dapat diakui. Salah satu tokoh pentingnya
adalah Steve Krimball, yang menemukan potensi di unit khusus kubus sonobe dan
mendemonstrasikan kedalam bentuk polihedral yang lebih rumit.
Bentuk Modular origami biasanya datar atau 3 dimensi. Disini akan
dijelaskan secara singkat sebagian dari modular origami 3 dimensi seperti,
kusudama, sonobe, dan origami modular 3d.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2.2.1 Origami Kusudama
Kusudama terdiri dari kata kusuri yang berarti obat dan dama yang berarti
obat-abatan. Tapi sekarang pengertian itu berubah kusudama adalah model
origami yang dimana setiap ujungnya diubungkan dengan benang kemudian diikat
sehingga tebentuk seperi bola kemudian ujung bawahnya dikasih rumbai-rubai
untuk hiasan.
Kusudama mulanya berasal dari budaya Jepang kuno, dimana digunakan
sebagai kemenyan dan bunga rampai, mungkin awalnya sebatang bunga atau
rempah-rempah. Namun sekarang kusudama berubah dari bunga atau rempah-
repah menjadi kertas origami berbentuk bunga dimana setiap ujung origami bunga
itu dijait dengan benang sehingga berbetuk seperti bola. Kusudama sering disalah
artikan bagian dari Modular origami tetapi sebenranya tidak kerena Modular
origami tidak perlu menggunakan benang sebagai setiap penghubungnya. Namun
kusudama masih termasuk bagian dari origami. Tetapi Tomoku Fuse dapat
membuat kusudama tanpa menggunakan benang. Dia hanya menambahkan
benang untuk dapat menggantungkannya.
Membahas sedikit sejarah kusudama. Kusudama bersal dari periode
Heaian (794-1192). Awalnya kayu dan rempah-rempah harum diletakkan di tas
kain kecil, yang dihiasi bunga sobu atau iris dan bunga lainnya. Benang sutra
panjang dari lima warna berbeda melekat padanya. Kusudama ini digantung di
rumah pada tanggal 5 Mei untuk mengusir iblis dan penyakit.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Kaisar pada era itu pun mengundang para bagsawan dan pejabat ke istana
Butokuden pada tanggal 5 Mei dan memberikan setiap kusudama dan minuman
sake. Itu adalah upacara untuk memastikan kebahagian dan kesehatan semua
orang. Kebiasan kuno ini terus berlangsung sampai awal keabad ke-17. Kebiasaan
ini dihentikan oleh Kaisar Gomizuo (1611). Sehinnga kusudama hanya digunakan
sebgai hiasan di rumah sederhana dan untuk mainan anak-anak. Sehingga makna
asli kusudama untuk menangkal kejahatan dan penyakit dengan obat-obatan
harum menjadi terlupakan.
2.2.2 Origami Sonobe
Modul sonobe adalah satu dari sekian banyak unit yang digunakan untuk
membangun origami modular. Popularitas model origami modular sonobe berasal
dari kesederhanan melipat modul, perakitan yang kokoh dan mudah.
Pencipta dari modular sonobe sendiri tidak diketahui. Ada dua
kemungkinan penciptanya yaitu Toshie Takahama dan Mitsunobu Sonobe, yang
menerbitkan beberapa buku secara bersamaan dan keduanya adalah anggota dari
“Sosaku Origami Group 67”. Namun awal kemunculan origami sonobe sangat
berkaitan dengan Mitsunobu Sonobe, karena dalam sebuah buku yang berjudul
“Sosaku Origami Group” yang diterbitkan pada tahun 1968. Terdapat gambar
kubus yang berisi keterangan “Model jadi oleh Mitsunobu Sonobe”.
Keterangannya ambigu karena tidak mengungkapkan apakah dia yang
menciptakan modul sonobe atau dia menggunakan desain yang sudah ada.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Origami sonobe yang disusun menggunakan banyak kertas tidak hanya
menghasilkan sonobe bola yang berbentuk piramida segitiga saja tetapi juga dapat
membentuk origami sonobe yang lain dengan cara menggabungkan dua bentuk
kertas yaitu antara bentuk balok atau kubus di gabung kan dengan gabungan
sonobe yang berbentuk piramida. Sonobe ini sering juga disebut “Polyhedra”.
2.2.3 Modular Origami 3D
Modular origami 3D sendiri berasal dari China. Sejarah seni melipat
kertas juga terdapat di negara China, sehingga seni melipat kertas dari China ini
termasuk bagian dari origami. Cara membuat origami sendiri adalah dengan
membuat origami segitiga yang dibagian bawahnya ada flap atau kantong.
Kemudian, setiap segtiga dirangkai dengan cara memasukkan ujung sisi dari
segitiga ke dalam flap atau kantong. Biasanya orang China membuat modular
origami 3D dengan menggunakan uang kertas.
Membahas sejarah singkat modular origami 3D. Pada tahun 1993,
sekelompok pengungsi China ditahan dikapal Golden Venture dan ditahan di
penjara Amerika, di sana mereka mulai membuat model modular origami yang
rumit. Model-model yang rumit ini diberikan kepada mereka yang membantu para
pengungsi dan dijual sebagai penggalangan dana. Liputan media tentang para
pengungsi membantu mempopulerkan liputan modular China tradisional di
seluruh dunia yang kemudian dikenal sebagai “Golden Venture Folding” atau
“modular origami 3D”.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
BAB III
CARA MEMBUAT JENIS-JENIS MODULAR ORIGAMI
Jenis-jenis modular origami sangat banyak. Oleh sebab itu, akan di buat 3
cara membuat jenis-jenis modular origami origami yaitu: (1) cara membut origami
sonobe kit dodecahedron; (2) cara membuat origami kusudama flower ball; (3)
cara membuat origami 3D Hello Kitty Melody
3.1 Cara Membuat Origami Sonobe Kit Dodecahedron
Modul sonobe adalah satu dari sekian banyak unit yang digunakan untuk
membangun origami modular. Popularitas model origami modular sonobe berasal
dari kesederhanann melipat modul, perakitan yang kokoh dan mudah.
Origami sonobe kit dodecahedron adalah origami sonobe yang berbentu
bola segi delapan. Dalam origami ini kita membutuhkan 20 origami bentuk balok
dan 20 origami bentuk balok. Berikut cara mebuat oriami bentuk balok dan
segitiga.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
3.1.1 MEMBUAT BENTUK BALOK
Gambar 3.1.1.1
1. Lipat kertas menjadi bentuk segitiga kemudian buka. Dimana
bagian kertas berwana terletak di arah dalam lipatan.
Gambar 3.1.1.2
2. Kemudia lipat kertas menjadi segitiga lagi, kemudian buka.
Sehingga menghasilkan dua garis lipatan yang saling
menyilang.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Gambar 3.1.1.3
3. Bawa ujung kertas atas dan bawah lipat ke arah tengah kertas,
kemudian lipat. Buka lipatan sehingga menghasilkan garis
lipatan seperti gambar di atas.
Gambar 3.1.1.4
4. Setelah itu bawa lagi ujung atas dan bawah kertasa ke arah
garis liptan yang terbentuk dari lipatan sebelumnya. Untuk
lebih jelas lihat gambar di atas.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Gambar 3.1.1.5
5. .Lipat ujung kertas atas dan bawah sejajar garis yang terbentuk
dari lipatan sebelumnya seperti gambar di atas.
Gambar 3.1.1.6
6. Balik kertas sehingga kertas yang tidak berwarna menghadap
kita. Kemudian bawa ujung kertas sebelah kiri ketengah garis
lipatan kertas, kemudian lipat.
Gambar 3.1.1.7
7. Lipat bagian sisi atas dan bawah kertas ke arah dalam.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Gambar 3.1.1.8
8. Perjelas lipatan tengah kertas lagi kemudian buka
Gambar 3.1.1.9
9. Bawa bagian tepi kanan ke garis tengah kertas kemudian lipat
dan buka. Sehingga menghasilkan garis lipatan seperti gambar
di atas.
Gambar 3.1.1.10
10. Hubungkan sisi ujung kiri dengan garis tepi kanan kemudian
lipat dan buka. Sehingga menghasilkan garis lipatan seperti
gambar di atas.
Gambar 3.1.1.11
11. Bawa ujung kiri kertas ke garis tengah kertas lipat, kemudian
buka.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Gambar 3.1.1.12
12. Lipat bagian ujung kiri kertas sehingga menghasilkan bentuk
persegi panjang.
Gambar 3.1.1.13
13. Masukkan sisi kertas kiri kedala kantong yang ada di sisi
sebelah kanan. Sehingga menjadi bentuk balok.
Gambar 3.1.1.14
14. Ini hasil nya. Dibagian atas dan bawahnya terdapat kantong
untung menghubungkan origami yang lain.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
3.1.2 MEMBUAT BENTUK SEGITIGA
Gambar 3.1.2.1
1. Hubungkan ujung kiri dan ujung kanan kertas lipat, kemudian
buka.
Gambar 3.1.2.2
2. Hubungkan ujung atas dan bawah kertas lipat. Sehingga
menjadi bentuk segitiga.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Gambar 3.1.2.3
3. Lipat satu lapis ujung segitiga ke tengah kertas kemudian lepas.
Sehingga menghasilkan garis lipatan seperti gambar di atas.
Gambar 3.1.2.4
4. Lipat ujung satu bagian segitiga yang sama, hubungkan ke
garis lipatan yang terbentuk dari lipatan sebelumnya.
Gambar 3.1.2.5
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
5. Hubungkan ujung sisi kiri ke sisi kanan atas, kemudian lipat.
Seperti gambar di atas.
Gambar 3.1.2.6
6. Lipat kertas ujung kiri ke ujung atas kertas segitiga. Kemudian
masukkan ujung kiri kedalam kertas sesuai dengan gars lipatan
yang terbentuk dari lipatan sebelumnya.
Gambar 3.1.2.7
7. Satu bagian kertas lipat ke bawah.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Gambar 3.1.2.8
8. Setelah satu bagian lipat ke arah bawah seperti gambar di atas.
Lipat bagian ujung kertas yang berwarna ke ujung bawah
kertas seperti gambar di atas.
Gambar 3.1.2.9
9. Lipat kertas yang berwarna putih ke sisis bawah sejajar dengan
garis lipatan yang terbentuk sebelumnya. Kemudian, buka.
Gambar 3.1.2.10
10. Lipat sisi bagian kanan seperti gambar di atas kemudian buka.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Gambar 3.1.2.11
11. Masukan sisi bagian kanan kedalam kertas sesuai dengan garis
yang telah di bentuk.
Gambar 3.1.2.12
12. Lipat sigitiga kecil yang ada disisi kertas bagian kanan
kemudian buka. Kemudian segitiga kecil masukkan ke dalam
kertas.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Gambar 3.1.2.13
13. Buka bagian dalam kertas, sehingga menghasilkan bentuk
seperti gunung.
Gambar 3.1.2.14
14. Setelah terbentuk seperti gunung. Kemudian lipat menadi
bentuk segitiga.
Gambar 3.1.2.15
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
15. Lipat sedikit sudut atas ke bawah. Lipat dan buka ujung sisi
setap samping sehingga sejajar kedalam seperti gambar di atas.
Gambar 3.1.2.16
16. Jadilah bentuk segitiga dengan ada 3 buah kantong setiap sisi
nya
Setelah origam bentuk balok dan origami bentuk segitiga terbentuk kita
dapat menggabungkannya. Untuk cara menyusun nya seperti gambar di bwah ini.
Gamabar 3.1.2.17
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
1. Hubungkan balok dan segitiga berselang seling seperti gambar
sehingga terbentuk seperti bintang, seperti di bawah ini.
Gambar 3.1.2.18
2. Susun terus sehingga berbentuk bola seperti gambar di bawah
ini.
Gambar 3.1.2.19
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
3.2 Cara Membuat Origami Kusudama Flower Ball
Kusudama terdiri dari kata kusuri yang berarti obat dan dama yang berarti
obat-abatan. Tapi sekarang pengertian itu berubah kusudama adalah model
origami yang dimana setiap ujungnya diubungkan dengan benang kemudian diikat
sehingga tebentuk seperi bola kemudian ujung bawahnya dikasih rumbai-rubai
untuk hiasan.
Kusudama flower ball adalah kusudama berbentuk bunga yang disusun
dengan lem sehingga berbentuk bola. Dalam membuat kusudama flower ball kite
membuat kelopak bunga satu persatu. Kemudian susun kelopak bunga menjadi
bentuk bunga. Berikut cara pembuatannya.
Gambar 3.2.1
1. Gunakan kertas yang berbentuk persegi.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Gambar 3.2.2
2. Lipat dua kertas menjadi bentuk segitiga.
Gambar 3.2.3
3. Bawak ujung kanan kertas ke ujung atas kerta dan lipat.
Gambar 3.2.4
4. Lakukan hal yang sama pada ujung kiri kertas. Sehingga
terbentuk belah ketupat.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Gambar 3.2.5
5. Lipat sisi kanan setengah bagian sejajar dengan garis tepi. Lihat
gambar di atas.
Gambar 3.2.6
6. Buka lipatan yang tadi, lalu kita ratakan kertas tersebut sampai
berebentuk seperti ini.
Gambar 3.2.7
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
7. Lipat segitiga di bagian atas ke luar sehngga bagian atas
menjadi rata.
Gambar 3.2.8
8. Lakukan hal yang sama pada sisi kiri. Lipat sisi kiri setengah
bagian sejajar dengan garis tepi.
Gambar 3.2.9
9. Buka lipatan yang tadi, lalu kita ratakan kertas tersebut sampai
berbentuk seperti ini.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Gambar 3.2.10
10. Lipat bagian segitiga di atas ke luar sehingga bagan atas
menjadi rata.
Gambar 3.2.11
11. Lem bagian dalam kertas sehingga berbentu seperti ini. Jadilah
satu buah kelopak bungan.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Gambar 3.2.12
12. Rekatkan setiap kelopak satu persatu. Untuk menghasilkan satu
bunga memerlukan 5 kelopak bunga.
Gambar 3.2.13
13. Gambar bunga yang sudah di rekatkan 5 kelopak bunganya.
Gambar 3.2.14
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
14. Untuk membuat satu kusudama flower ball kita membutuh kan
12 bunga. Kita bisa menggunkan satu warna bunga bisa juga
menggunakan bermacam-macam warna seperti gambar di atas.
Gambar 3.2.15
15. Lem satu bungan dangan bunga yang laiinya seperti gambar.
Gambar 3.2.16
16. Lem sebanyak 5 kelopak bunga secara berjejer.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Gambar 3.2.17
17. Lem juga pada bagian atas satu kelopak bunga. Lakukan hal
yang sama pad sisi bawah.
Gambar 3.2.18
18. Inilah hasil kusudama flowe ball. Kita bisa menambahkan
untaian benang di bawah nya dan juga pada bagian atas untuk
dapat di gantung.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
3.3 Cara Membuat Origami 3D Hello Kitty Melody
Origami 3D adalah origami yang dibentuk dengan cara menyusun
beberapa buah origami yang berbentuk segitiga tanpa menggunakan lem. Jumlah
origami yang kita butuhkan adalah warna merah sebanyak 394 buah origami dan
warna putih 294 buah origami.
3.3.1 Lipatan dasar
Gambar 3.3.1.1
1. Kertas persegi panjang lipat menjadi dua.
Gambar 3.3.1.2
2. Kemudia lipat dua lagi. Kemudian buka
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Gambar 3.3.1.3
3. Kemudian lipat bagian pinggir kertas ke sisi tengah.
Gambar 3.3.1.4
4. Sehingga terbentuk segitga.
Gambar 3.3.1.5
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
5. Balik kertas segitiga. Lalu balik kertas lipat kertas yang tersisa dan bentuk
segitiga pada bagian sisinya.
Gambar 3.3.1.6
6. Selanjutnya lipatlah bagian bawah kertas yang yang setiap ujungnya di
lipat segitiga.
Gambar 3.3.1.7
7. Kemudian lipat dualah lipatan segitiga yang terbentuk.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
3.1.2Proses Perakitan
Gambar 3.1.2.1
1. Diagram untuk memudahkan kita dalam menyusun origami.
Gambar 3.1.2.2
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2. Susun dua segitiga dalan posisi ujung segtiga menghadap ke belakang.
Kemudian ambil satu segitiga dan masukkan ujung kedua segitiga ke
kantog dengan keadaan segitiga menghadap depa seperti gambar.
Gambar 3.1.2.3
3. Selanjutnya susun segitaga sebanyak 24 potong yang berwarna putih
dimana segitiga di tingkat pertama dan kedua saling terbalik dan
membentuk linggkaran.
Gambar 3.1.2.4
4. Pada tinggkat tiga sampai tinggkat delapan posisi segitiga sejajar dengan
segitiga yang ada di tinggkat kedua. Dan hubungkan secara selang seling.
Untuk lebih jelas lihat gambar di atas.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Gambar 3.1.2.5
5. Pada tingkat ke-9 masukkan dua warna putih dan 22 warna merah.
Gambar 3.1.2.6
6. Pada tinggkat ke-10 masukkan satu warna putih dan 23 warna merah.
Gambar 3.1.2.7
7. Pada tinggkat ke-11 masukkan 6 warna putih dan 18 warna merah dengan
posisi ujung segitiga menghadap belakang.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Gambar 3.1.2.8
8. Pada tinggkat ke-12 kita memerlukan 28 potong kepingan segitiga dengan
7 potong berwarna putih dan 21 yang berwarna merah. Untuk membantu
proses menambah jumlah segitiga dari 24 menjadi 28 lihat diagram di
bawah ini.
Gamabar 3.1.2.9
Gambar 3.1.2.10
9. Pada tinggkat ke-13 masukkan 8 potong segitiga berwarna putih dan 20
yang berwarna merah.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Gambar 3.1.2.11
10. Pada tinggkat ke-14 masukkan 9 potong segitiga berwarna putih dan 19
yang berwarna merah.
Gambar 3.1.2.12
11. Pada tinggkat ke-15 masukkan 8 potong segitiga berwarna putih dan 20
yang berwarna merah.
Gambar 3.1.2.13
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
12. Pada tinggkat ke-16 masukkan 7 potong segitiga berwarna putih dan 21
yang berwarna merah.
Gambar 3.1.2.14
13. Pada tinggkat ke-17 masukkan 6 potong segitiga berwarna putih dan 22
yang berwarna merah.
Gambar 3.1.2.15
14. Dari tinggkat ke-18 samapai tingkat ke-22 warna merah semua sebanyak
28 potong tiap tingkatnya.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Gambar 3.1.2.16
15. Keudian kita buat kupingnyanya dengan segita dalam kadaan terbalik.
Untuk dalam membantu pembuatan kuping bisa di lihat di diagaram
gambar 3.1.2.1.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
1. Origami merupakan seni melipat kertas yang bersal dari Jepang. Kata origami
berasal dari bahasa Jepang, yakni gabungan dari dua kata yaitu ori yang
berarti melipat dan kami yang berari kertas. Ketika kedua kata itu digabung,
ada perubahan sedikit namun tidah mengubah artinya yakni dari kata kami
enjadi gami sehingga yang terjadi bukan orikami melainkan origami,
maksudnya melipat kertas.
2. Modular origami atau unit origami adalah suatu teknik melipat kertas
menggunakan dua atau lebih potongan kertas. Setiap lembar kertas dilipat
menjadi modul, atau unit setiap helaian kertas dihubungkan sehingga
menghasilkan bentuk datar atau struktur 3-dimensi dengan memasukkan
ujung-ujung ke dalam kantong yang terdapat di unit lainnya.
3. Origami sonobe adalah multiorigami yang terbentuk dari lipatan sederhana
yang disusun tanpa menggunakan lem.
4. Origami Kusudama adalah bola origami yang terbentuk dari rangkaian
origami yang berbentuk bunga
5. Origami 3D adalah origami yang terbentuk dari rangkaian origami segitiga
yang memiliki kantong atau lubang di bawahnya.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
4.2 Saran
1. Sebaiknya kita lebih banyak mempelajari dan mengenal bermacam-macam
jenis-jenis origami seperti modular origami.
2. Sebaiknya ketika mengadakan sebuah acara pesta kita dapat menggunakan
hiasan modular origami. Hal ini disebabkan modular origami sangat indah
ketika dijadika hiasan.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
LAMPIRAN
1. Gambar origami Snobe Kit Dodecahedron
Gambar 3.1 gambar Polyherdra Kit Dodecahedron
2. Cara Membuat Origami Kusudama Flower Ball
Gambar 3.2 Origami Kusudama Flower ball
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2. Cara Membuat Origami 3D
Gambar 3.3
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR PUSTAKA
- Tomoko, Fuse,1990. Unit Origami. Japan Publications: Multimedia Transformations
- Tomoko, Fuse, 2007. Floral Origami Globes (New Kusudama). Japan
Publications tranding
- Sejarah origami di cina http://www.learnjapanese.web.id/tampilartikel.php?file=59
- Pengertian origami modular https://en.m.wikipedia.org/wiki/Modular_origami
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
ABSTRAK
Origami adalah seni melipat kertas yang berasal dari Jepang. Kata origami
berasal dari bahasa Jepang, yakni gabungan dari kata ori yang berarti melipat dan
kami yang artinya kertas. Ketika kedua kata itu digabung, ada perubahan
penyebutannya, namun tidah mengubah artinya yakni dari kata kami menjadi
gami, sehingga menjadi origami, melipat kertas. Saat ini kata origami telah
dikenal dan digunakan di seluruh penjuru dunia untuk menyebut seni melipat
kertas..
Origami sangat terkenal tidak hanya di Jepang, tetapi di negara lain
khususnya Indonesia. Origami semakin hari semakin banyak jenis dan modelnya.
Hal ini disebabkan karena orang semakin kreatif dalam menciptakan origami yang
baru. Tidak hanya baru, origami pun semakin menarik sehingga semakin banyak
orang yang ingin mempelajarinya, tidak hanya dikalangan anak-anak saja orang
dewasa pun banyak yang ingin mempelajarinya. Origami pun sekarang sudah
banyak bertranformasi. Sekarang orgiami tidak hanya dibuat dengan
menggunakan satu buah kertas saja tetapi juga dapat digunakan dari beberapa
buah kertas yang kemudian disusun sedemikian rupa sehingga menghasilkan
origami yang indah.
Modular origami atau unit origami adalah suatu teknik melipat kertas
menggunakan dua atau lebih potongan kertas. Setiap lembar kertas dilipat menjadi
modul, atau unit setiap helaian kertas dihubungkan sehingga menghasilkan bentuk
datar atau struktur 3-dimensi dengan memasukkan ujung-ujung ke dalam kantong
yang terdapat di unit lainnya.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Modular origami dapat diklasfikasikan sebagai bagian dari multi-origami,
karena aturan hanya menggunakan satu lembar kertas ditinggalkan. Namun aturan
origami lainnya tetap berlaku, jadi penggunaan lem, benang yang bukan
merupakan bagian dar lembaran kertas umumnya tidak dapat diterima dengan
Modular origami.
Ada banyak kesalah pahaman yang menganggap semua multi-origami
adalah modular origami. Perbedaan yang sangat mendasar modular origami
dengan lainnya adalah origami ini setiap unit nya berbentuk sama, dan
menghubungkannya bersama-sama secara simetris untu menjadi sebuah model
yang diinginkan.Bentuk Modular origami biasanya datar atau 3 dimensi. Contoh
dari Modular origami kusudama, sonobe, dan origami modular 3d.
Origami Kusudama adalah bola origami yang terbentuk dari rangkaian
origami yang berbentuk bunga. Origami sonobe adalah multiorigami yang
terbentuk dari lipatan sederhana yang disusun tanpa menggunakan lem. Origami
3D adalah origami yang terbentuk dari rangkaian origami segitiga yang memiliki
kantong atau lubang di bawahnya.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA