modul.mercubuana.ac.id · web viewmata kuliah wajib di perguruan tinggi, mata kuliah pendidikan...

21
MODUL PERKULIAHAN KEWARGANEGARAAN SEMESTER GENAP 2016/2017 POKOK BAHASAN : PENDAHULUAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN SEBAGAI MATA KULIAH PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN FAKULTAS PROGRAM STUDI TATAP MUKA KODE MK DISUSUN OLEH EKONOMI DAN BISNIS MANAJEMENT 01 90003 RANI PURWANTI KEMALASARI,SH,MH Abstract Kompetensi Pada Bab Pendahuluan ini akan dijelaskan mengenai pendidikan kewarganegaraan sebagai mata kuliah pengembangan kepribadian. Setelah anda membaca dan memahami secara mendalam diharapkan anda dapat menjelaskan tentang pengertian, tujuan, landasan dan metode 2016 1 Kewarganegaraan Pusat Bahan Ajar dan eLearning Rani Purwanti Kemalasari, SH,MH http://www.mercubuana.ac.id

Upload: vonhi

Post on 18-Mar-2019

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: modul.mercubuana.ac.id · Web viewmata kuliah wajib di Perguruan Tinggi, mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan merupakan pelajaran yang menyelenggarakan pendidikan kebangsaan, demokrasi,

MODUL PERKULIAHANKEWARGANEGARAAN

SEMESTER GENAP 2016/2017

POKOK BAHASAN :PENDAHULUAN

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN SEBAGAI MATA KULIAH PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN

Abstract KompetensiPada Bab Pendahuluan ini akan dijelaskan mengenai pendidikan kewarganegaraan sebagai mata kuliah pengembangan kepribadian.

Setelah anda membaca dan memahami secara mendalam diharapkan anda dapat menjelaskan tentang pengertian, tujuan, landasan dan metode pendidikan kewarganegaraan, serta mengambil manfaat dari pentingnya Pendidikan Kewarganegaraan di perguruan tinggi.

2016 1 Kewarganegaraan

Pusat Bahan Ajar dan eLearningRani Purwanti Kemalasari, SH,MH http://www.mercubuana.ac.id

FAKULTAS PROGRAM STUDI TATAP MUKA KODE MK DISUSUN OLEHEKONOMI

DAN BISNISMANAJEMENT 01 90003 RANI PURWANTI

KEMALASARI,SH,MH

Page 2: modul.mercubuana.ac.id · Web viewmata kuliah wajib di Perguruan Tinggi, mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan merupakan pelajaran yang menyelenggarakan pendidikan kebangsaan, demokrasi,

DAFTAR ISI

A. Pendahuluan.B. Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan.

C. Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan ( visi dan misi ).D.Landasan Pendidikan Kewarganegaraan.E. Ruang Lingkup Pendidikan Kewarganegaraan.F. Metode Pembelajaran.G. Forum Diskusi.

MODUL 1 201

6 2 KewarganegaraanPusat Bahan Ajar dan eLearning

Rani Purwanti Kemalasari, SH,MH http://www.mercubuana.ac.id

Page 3: modul.mercubuana.ac.id · Web viewmata kuliah wajib di Perguruan Tinggi, mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan merupakan pelajaran yang menyelenggarakan pendidikan kebangsaan, demokrasi,

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN SEBAGAI MATA KULIAH PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan akan merubah kurikulum mulai dari pendidikan

dasar sampai pendidikan tinggi. Sesuai dengan Undang-Undang No 12 Tahun 2012, bahwa

perguruan tinggi memiliki otonomi dalam penyusunan kurikulum, namun pada pelaksanaannya

diperlukan rambu-rambu yang sama agar dapat mencapai hasil yang optimal. Disamping itu,

peserta didik di Perguruan Tinggi merupakan insan dewasa, sehingga dianggap sudah memiliki

kesadaran dalam mengembangkan potensi diri untuk menjadi intelektual, ilmuwan, praktisi, dan

atau professional. Sehubungan dengan itu, maka perubahan pada proses pembelajaran

menjadi penting dan akan menciptakan iklim akademik yang akan meningkatkan kompetensi

mahasiswa baik hardskills maupun softskills. Hal ini sesuai dengan tujuan Pendidikan Tinggi

dalam UU No 12 Tahun 12 yaitu menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan

Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, terampil,

kompeten, dan berbudaya untuk kepentingan bangsa.

Untuk mewujudkan tujuan tersebut, seluruh mahasiswa harus mengikuti pembelajaran mata

kuliah dasar umum yang dikenal dengan MKDU (general education). Sebagian dari MKDU telah

dinyatakan dalam UU No 12 Tahun 2012 sebagai mata kuliah wajib, yaitu Agama, Pancasila,

Kewarganegaraan, dan Bahasa Indonesia. Dalam rangka menyempurnakan capaian

pembelajaran, maka MKDU ditambah dengan Bahasa Inggris, Kewirausahaan, dan mata kuliah

yang mendorong pada pengembangan karakter lainnya, baik yang terintegrasi maupun individu.

Pendidikan kewarganegaraan dikembangkan di seluruh dunia dalam istilah yang

berbeda beda. Pendidikan kewarganegaraan sering disebut dengan istilah Civic Education,

Citizenship Education dan bahkan ada yang menyebut sebagai Democracy Education. Sebagai

2016 3 Kewarganegaraan

Pusat Bahan Ajar dan eLearningRani Purwanti Kemalasari, SH,MH http://www.mercubuana.ac.id

A. Pendahuluan

Kewarganegaraan adalah pendidikan yang diorientasikan untuk membina dan membelajarkan seseorang menjadi warga negara yang baik yakni; Beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa; Memiliki nasionalisme yang kuat; Sadar serta mampu membina dan meletakkan hak dan kewajiban dirinya sebagai manusia, warga masyarakat dan bangsa negaranya; taat asas, demokratis dan partisipatif serta aktif – kreatif dan positif dalam kebhinekaan kehidupan masyarakat bangsa dan negara.

Page 4: modul.mercubuana.ac.id · Web viewmata kuliah wajib di Perguruan Tinggi, mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan merupakan pelajaran yang menyelenggarakan pendidikan kebangsaan, demokrasi,

mata kuliah wajib di Perguruan Tinggi, mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan merupakan

pelajaran yang menyelenggarakan pendidikan kebangsaan, demokrasi, hukum, multikultural

bagi mahasiswa guna mendukung terwujudnya warga Negara yang sadar akan hak dan

kewajiban, serta cerdas, terampil dan berkarakter sehingga dapat diandalkan untuk

membangun bangsa dan Negara berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 sesuai bidang

keilmuan dan profesinya.

Menurut Juliardi ( 2014 : 2 – 4 ) ada dua alasan yang melatarbelakangi pentingnya

pendidikan kewarganegaraan di Perguruan Tinggi yaitu :

1. Eksternal.

Pengaruh eksternal yakni didasarkan atas kuatnya pengarul globalisasi dan modernisasi

dewasa ini. Globalisasi menjadi realitas yang tak terelakkan yang membawa pengaruh

terhadap struktur kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, seperti tercermin

pada pola pikir, sikap dan tindakan masyarakat. Globalisasi tidak saja membawa pengaruh

positif tentang demokrasi, Hak Asasi Manusia ( HAM ), keterbukaan dan lain lain. Di sisi lain

globalisasi membawa pengaruh yang negatif seperti dekadensi moral, pergaulan bebas,

narkoba dan lain sebagainya. Pada masyarakat yang semakin terbuka maka pendidikan

karakter sebagaimana tercermin dalam pendidikan kewarganegaraan menjadi benteng

membekali individu dari pengaruh globalisasi. Globalisasi tidak bisa dibendung atau

dihindari, tetapi yang paling penting adalah bagaimana menyikapi globalisasi tersebut

dengan kritis, dewasa dan bijaksana.

Selain itu, Globalisasi disisi lain menempatkan dominasi negara negara maju atas negara

negara berkembang. Negara negara maju dengan segala kekuatannya menjadi penentu

peta politik dunia dan mampu memberikan tekanan bagi negara negara yang secara politis

kurang berpengaruh. Dialektika negara negara maju dan negara negara berkembang pada

gilirannya akan memberikan struktur baru, yaitu struktur global yang mempengaruhi pola

pikir dan mentalitas negara lain. Akibatnya mentalitas negara-negara semakin memudar

bahkan mungkin hilang. Pada tataran sosiologis terjadi pergeseran nilai sebagai

konsekwensi benturan antara nasionalisme dan internasionalisme. Bila kondisi itu tidak

disikapi secara bijaksana maka sendi sendi bernegara akan semakin longgar.

2. Internal.

Pengaruh internal yakni didasarkan atas perjalanan Bangsa Indonesia yang telah

mengalami beberapa masa sejak era penjajahan, era perebutan dan mempertahankan

kemerdekaan, era pengisian kemerdekaan, reformasi dan pasca reformasi saat ini. Setiap

2016 4 Kewarganegaraan

Pusat Bahan Ajar dan eLearningRani Purwanti Kemalasari, SH,MH http://www.mercubuana.ac.id

Page 5: modul.mercubuana.ac.id · Web viewmata kuliah wajib di Perguruan Tinggi, mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan merupakan pelajaran yang menyelenggarakan pendidikan kebangsaan, demokrasi,

perubahan memberi tantangan yang berbeda beda sehingga perlu disikapi dengan nilai nilai

yang dilandasi oleh jiwa, tekad, dan semangat kebangsaan dalam wadah Negara Kesatuan

Republik Indonesia (NKRI )

Pendidikan kewarganegaraan sebenarnya dilakukan dan dikembangkan di seluruh dunia,

meskipun dengan berbagai istilah atau nama. Mata kuliah tersebut sering disebut sebagai Civic

Education, Citizenship Education, dan bahkan ada yang menyebutnya sebagai Democrcy

Education. Tetapi pada umumnya pendapat para pakar tersebut mempunyai maksud dan tujuan

yang sama. Beberapa pandangan para pakar tentang pendidikan kewarganegaraan adalah

sebagai berikut:

1. Henry Randall Waite dalam penerbitan majalah The Citizendan Civics, pada tahun 1886,

merumuskan pengertian Civics dengan The Sciens Of Citizenship, the relation of man, the

individual, to man in organized collections, the individual in his relation to the state. Dari

definisi tersebut, Civics dirumuskan dengan Ilmu Kewarganegaraan yang membicarakan

hubungan manusia dengan manusia dalam perkumpulan-perkumpulan yang terorganisasi

(organisasi sosial, ekonomi, politik) dan antara individu- individu dengan negara.

2. Stanley E. Dimond berpendapat bahwa Civics adalah Citizenship mempunyai dua makna

dalam aktivitas sekolah. Yang pertama, kewarganegaraan termasuk kedudukan yang

berkaitan dengan hukum yang sah. Yang kedua, aktivitas politik dan pemilihan dengan suara

terbanyak, organisasi pemerintahan, badan pemerintahan, hukum, dan tanggung jawab

3. Edmonson (1958) mengemukakan bahwa Civics adalah kajian yang berkaitan dengan

pemerintahan dan yang menyangkut hak dan kewajiban warga negara.

4. Menurut Merphin Panjaitan, Pendidikan Kewarganegaraan adalah pendidikan demokrasi

yang bertujuan untuk mendidik generasi muda menjadi warga negara yang demokrasi dan

partisipatif melalui suatu pendidikan yang dialogial.

5. Soedijarto, mengartikan Pendidikan Kewarganegaraan sebagai pendidikan politik yang

bertujuan untuk membantu peserta didik untuk menjadi warga negara yang secara politik

dewasa dan ikut serta membangun sistem politik yang demokratis

2016 5 Kewarganegaraan

Pusat Bahan Ajar dan eLearningRani Purwanti Kemalasari, SH,MH http://www.mercubuana.ac.id

B. Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan.

Page 6: modul.mercubuana.ac.id · Web viewmata kuliah wajib di Perguruan Tinggi, mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan merupakan pelajaran yang menyelenggarakan pendidikan kebangsaan, demokrasi,

Civics/Citizenship Education

Mencakup semua aspek kehidupan bernegara

Dari definisi definisi tersebut, semakin mempertegas pengertian Civic Education (Pendidikan

Kewarganegaraan) karena bahannya meliputi pengaruh positif dari pendidikan di sekolah,

pendidikan di rumah, dan pendidikan di luar sekolah. Unsur-unsur ini harus dipertimbangkan

dalam menyusun program Civic Education yang diharapkan akan menolong para peserta didik

(mahasiswa) untuk:

a. Mengetahui, memahami dan mengapresiasi cita-cita nasional.

b. Dapat membuat keputusan-keputusan yang cerdas dan bertanggung jawab dalam berbagai

macam masalah seperti masalah pribadi, masyarakat dan negara.

Jadi, pendidikan kewarganegaraan (Civic Education) adalah program pendidikan yang

memuat bahasan tentang masalah kebangsaan, kewarganegaraan dalam hubungan hakekat

pendidikan kewarganegaraan adalah upaya sadar dan terencana untuk mencerdaskan

kehidupan bangsa bagi warga negara dengan menumbuhkan jati diri dan moral bangsa sebagai

landasan pelaksanaan hak dan kewajiban dalam bela negara, demi kelangsungan kehidupan

dan kejayaan bangsa dan negara. Pendidikan Kewarganegaraan adalah mata pelajaran yang

bertujuan untuk menjadikan siswa sebagai warga negara yang baik atau sering disebut to be

good citizenship, yakni warga yang memiliki kecerdasan baik intelektual, emosional,sosial

maupun spiritual, memiliki rasa bangga dan tanggung jawab, dan mampu berpartisipasi dalam

kehidupan bermasyarakat dan bernegara agar tumbuh rasa kebangsaan dan cinta tanah air.

Secara istilah Civics Education oleh sebagian pakar diterjemahkan ke dalam bahasa

Indonesia menjadi Pendidikan Kewargaan dan Pendidikan Kewarganegaraan. Istilah

2016 6 Kewarganegaraan

Pusat Bahan Ajar dan eLearningRani Purwanti Kemalasari, SH,MH http://www.mercubuana.ac.id

Page 7: modul.mercubuana.ac.id · Web viewmata kuliah wajib di Perguruan Tinggi, mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan merupakan pelajaran yang menyelenggarakan pendidikan kebangsaan, demokrasi,

Pendidikan Kewargaan diwakili oleh Azyumardi Azra dan Tim ICCE (Indonesian Center for Civic

Education) UIN Jakarta sebagai Pengembang Civics Education di Perguruan Tinggi yang

pertama. Sedangkan istilah Pendidikan Kewarganegaraan diwakili oleh Zemroni, Muhammad

Numan Soemantri, Udin S. Winataputra dan Tim CICED ( Center Indonesian for Civics

Education), Merphin Panjaitan, Soedijarto dan pakar lainnya.

Pendidikan Kewarganegaraan semakin menemukan momentumnya pada dekade 1990-an

dengan pemahaman yang berbeda-beda. Bagi sebagian ahli, Pendidikan Kewarganegaraan

diidentikkan dengan Pendidikan Demokrasi (Democracy Education), Pendidikan HAM (Human

Rights Education) dan Pendidikan Kewarganegaraan (Citizenship Education). Pendidikan

Kewarganegaraan juga mencakup kajian dan pembahasan tentang pemerintahan, konstitusi,

lembaga- lembaga demokrasi, rule of law , hak dan kewajiban warga negara, proses demokrasi,

partisipasi aktif dan keterlibatan warga negara dalam masyarakat madani, pengetahuan tentang

lembaga- lembaga dan sistem yang terdapat dalam pemerintahan, warisan politik, administrasi

publik dan sistem hukum, pengetahuan tentang proses seperti kewarganegaraan aktif, refleksi

kritis, penyelidikan dan kerjasama, keadilan sosial, pengertian antarbudaya dan kelestarian

lingkungan hidup dan hak asasi manusia.

Sedangkan Zamroni berpendapat bahwa Pendidikan Kewarganegaraan adalah

pendidikan demokrasi yang bertujuan untuk mempersiapkan warga masyarakat berpikir kritis

dan bertindak demokratis, melalui aktivitas menanamkan kesadaran kepada generasi baru

bahwa demokrasi adalah bentuk kehidupan masyarakat yang paling menjamin hak-hak warga

masyarakat.

Dari definisi definisi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa Pendidikan

kewarganegaraan adalah pendidikan yang diorientasikan untuk membina dan membelajarkan

seseorang menjadi warga negara yang baik yakni;

a. Beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa;

b. Memiliki nasionalisme yang kuat;

c. Sadar serta mampu membina dan meletakkan hak dan kewajiban dirinya sebagai manusia,

warga masyarakat dan bangsa negaranya;

d. Taat asas, demokratis dan partisipatif;

e. Aktif – kreatif dan positif dalam Kebhinekaan kehidupan masyarakat bangsa dan negara.

2016 7 Kewarganegaraan

Pusat Bahan Ajar dan eLearningRani Purwanti Kemalasari, SH,MH http://www.mercubuana.ac.id

C. Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan ( visi dan misi ).

Page 8: modul.mercubuana.ac.id · Web viewmata kuliah wajib di Perguruan Tinggi, mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan merupakan pelajaran yang menyelenggarakan pendidikan kebangsaan, demokrasi,

Berdasarkan Keputusan Dirjen Dikti No. 43/Dikti/Kep/2006, terdapat visi dan misi

Pendidikan Kewarganegaraan sebagai berikut:

1. Visi Pendidikan Kewarganegaraan di perguruan tinggi adalah merupakan sumber nilai dan

pedoman dalam pengembangan dan penyelenggaraan program studi, guna mengantarkan

mahasiswa mementapkan kepribadiannya sebagai manusia seutuhnya. Hal ini berdasarkan

pada suatu realitas yang dihadapi, bahwa mahasiswa adalah sebagai generasi bangsa

yang harus memiliki visi intelektual, religius, berkeadaban, berkemanusiaan dan cinta tanah

air dan bangsanya.

2. Misi Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan tinggi adalah untuk membantu mahasiswa

memantapkan kepribadiannya, agar secara konsisten mampu mewujudkan nilai-nilai dasar

Pancasila, rasa kebangsaan dan cinta tanah air da;lam menguasai, menerapkan dan

mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni dengan rasa tanggung jawab dan

bermoral.

Dari penjabaran visi-misi di atas dapat diambil kesimpulan bahwa pada dasarnya tujuan

utama Pendidikan Kewarganegaraan adalah untuk menumbuhkan wawasan dan kesadaran

bernegara, sikap serta perilaku yang cinta tanah air dan bersendikan kebudayaan bangsa,

Wawasan Nusantara, serta Ketahanan Nasional dalam diri mahasiswa calon

sarjana/ilmuwan warga negara NKRI yang sedang mengkaji dan akan menguasai iptek dan

seni. Kualitas warga negara akan ditentukan terutama oleh keyakinan dan sikap hidup

bermasyarakat, berbangsa dan bernegara disamping derajat penguasaan ilmu pengetahuan

dan teknologi yang dipelajarinya.

Menurut Bakry (2008:3), pendidikan kewarganegaraan bertujuan untuk menumbuhkan

kesadaran berbangsa dan bernegara serta jiwa demokratis yang berkeadaban. Dengan tujuan

demikian ini, maka pendidikan kewarganegaraan berlandaskan berdasarkan filsafat dan hukum

yakni sebagai berikut :

1. Landasan ilmiaha.  Dasar Pemikiran Pendidikan Kewarganegaraan. Setiap warga negara dituntut untuk hidup berguna bagi negara dan bangsanya, serta

mampu mengantisipasi masa depan mereka yang senantiasa berubah dan selalu terkait

dengan konteks dinamika budaya, bangsa, negara dan hubungan internasional. Untuk itu

2016 8 Kewarganegaraan

Pusat Bahan Ajar dan eLearningRani Purwanti Kemalasari, SH,MH http://www.mercubuana.ac.id

D.Landasan Pendidikan Kewarganegaraan

Page 9: modul.mercubuana.ac.id · Web viewmata kuliah wajib di Perguruan Tinggi, mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan merupakan pelajaran yang menyelenggarakan pendidikan kebangsaan, demokrasi,

kepada setiap warga negara diperlukan adanya pembekalan ilmu pengetahuan dan teknologi

dan seni yang berlandaskan nilai-nilai budaya  bangsa. Nilai-nilai  budaya bangsa tersebut

berperan sebagai panduan dan pegangan hidup bagi setiap warga negara.

Pokok bahasan Pendidikan Kewarganegaraan meliputi hubungan antara warga  negara

serta pendidikan pendahuluan bela negara, yang semua itu berpijak pada budaya bangsa.

Dengan demikian dapatlah dikatakan bahwa tujuan utama dari pendidikan kewarganegaraan

adalah untuk menumbuhkan wawasan dan kesadaran bernegara serta membentuk sikap dan

perilaku yang cinta tanah air yang bersendikan kebudayaan bangsa, wawasan nusantara, serta

ketahanan nasional dalam diri para mahasiswa. Sebab kualitas warga negara yang baik adalah

sangat ditentukan terutama oleh keyakinan dan sikap hidupnya dalam bermasyarakat,

berbangsa dan bernegara disamping derajat penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang

dipelajarinya.

b. Objek Pembahasan Pendidikan Kewarganegaraan. Setiap ilmu harus memenuhi syarat-syarat ilmiah, yaitu mempunyai objek, metode, sistem

dan bersifat universal. Objek pembahasan setiap ilmu harus jelas, baik objek material maupun

objek formalnya. Objek material ialah bidang sasaran yang dibahas dan dikaji ulang oleh suatu

bidang atau cabang ilmu. Sedangkan objek formal adalah sudut pandang tertentu yang dipilih

untuk membahas objek material tersebut.

Adapun objek material dari pendidikan kewarganegaraan adalah segala hal yang berkaitan

dengan warga negara baik yang bersifat empirik maupun non-empirik, yang meliputi wawasan,

sikap dan perilaku warga negara dalam kesatuan bangsa dan negara. Sebagai objek formalnya

mencakup dua segi, yaitu segi hubungan antara warga negara dan negara ( termasuk

hubungan antar warga negara ) dan segi pembelaan negara. Dalam hal ini pembahasan

Pendidikan Kewarganegaraan terarah pada warga negara Indonesia dalam hubungannya

dengan negara Indonesia dan pada upaya pembelaan Negara Indonesia.

Objek pembahasan pendidikan kewarganegaraan menurut keputusan Dirjen pendidikan

tinggi No.43/DIKTI/Kep/2006 dijabarkan lebih rinci yang meliputi pokok-pokok bahasan

sebagaimana dikemukakan dalam tinjauan mata kuliah (terdiri dari 8 modul ) substansi kajian

pendidikan kewarganegaraan mencakup :

1. Filsafat Pancasila;

2. Identitas nasional;

3. Negara dan konstitusi;

4. Demokrasi Indonesia;

2016 9 Kewarganegaraan

Pusat Bahan Ajar dan eLearningRani Purwanti Kemalasari, SH,MH http://www.mercubuana.ac.id

Page 10: modul.mercubuana.ac.id · Web viewmata kuliah wajib di Perguruan Tinggi, mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan merupakan pelajaran yang menyelenggarakan pendidikan kebangsaan, demokrasi,

5. Rule of Law dan HAM;

6. Hak dan Kewajiban Warganegara serta Negara;

7. Geopolitik Indonesia;

8. Geostrategi Indonesia.

Dengan demikian isi pembelajaran Pendidikan Kewargaan (Civic Education) diarahkan

untuk national and Character Building bangsa Indonesia yang relevan dalam memasuki era

demokratisasi.

c.  Rumpun Keilmuan Pendidikan Kewarganegaraan disejajarkan Civics Education yang dikenal di berbagai

Negara. Sebagai bidang studi ilmiah Pendidikan Kewarganegaraan bersifat interdisipliner bukan

monodisipliner, karena kumpulan pengetahuan yang  membangun  ilmu Kewarganegaraan ini

diambil dari berbagai disiplin ilmu. Maka dalam upaya pembahasan dan pengembangannyapun

perlu dibantu oleh disiplin ilmu-ilmu yang lain seperti: ilmu hukum, ilmu  politik, sosiologi,

administrasi negara, ilmu ekonomi pembangunan, sejarah perjuangan  bangsa dan ilmu filsafat.

2. Landasan hukum Landasan hukum kewarganegaraan meliputi :

a.UUD NRI 1945

1. Pembukaan UUD NRI 1945, khususnya pada alinea kedua dan keempat, yang memuat

cita-cita tujuan dan aspirasi bangsa Indonesia tentang kemerdekaanya.

2. Pasal 27 Ayat (1) menyatakan bahwa “segala warga negara bersamaan kedudukannya

di dalam hukum dan pemerintahan serta wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu

dengan tidak ada kecualinya”.

3. Pasal 30 Ayat (1) menyatakan bahwa “tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut

serta dalam usaha pembelaaan negara “.

4. Pasal 31 Ayat (1) menyatakan bahwa “ Tiap-tiap warga negara berhak mendapatkan

pengajaran.”

b. Ketentuan MPR No. II/MPR/1999 tentang Garis- Garis Besar Haluan Negara.

c. Undang – Undang No. 20 Tahun 1982 Tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Pertahanan

Keamanan Negara Republik Indonesia ( Jo. UU No. 1 Tahun 1988).

1. Dalam Pasal 18 (a) disebutkan bahwa hak dan kewajiban warga negara yang

diwujudkan dengan keikutsertakan melalui pendidikan pendahuluan Bela Negara

sebagai bagian yang tak terpisahkan dalam sistem Pendidikan Nasional.

2016 10 Kewarganegaraan

Pusat Bahan Ajar dan eLearningRani Purwanti Kemalasari, SH,MH http://www.mercubuana.ac.id

Page 11: modul.mercubuana.ac.id · Web viewmata kuliah wajib di Perguruan Tinggi, mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan merupakan pelajaran yang menyelenggarakan pendidikan kebangsaan, demokrasi,

2. Dalam Pasal 19 (2) sebutkan bahwa pendidikan Pendahuluan Bela Negara wajib diikuti

oleh setiap warga negara dan dilaksanakan secara bertahap. Tahap awal pada tingkat

pendidikan dasar sampai pada pendidikan menengah ada dalam gerakan kewiraan

Pramuka. Tahap lanjutan pada tingkat pendidikan tinggi ada dalam bentuk pendidikan.

d.  Undang – Undang No. 20 Tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional dan

berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 232/U/2000 tentang

Pedoman Penyusuan kurikulum pendidikan tinggi dan penilaian hasil belajar Mahasiswa

dan Nomor 45/U/2002 tentang Kurikulum inti pendidikan Tinggi telah ditetapkan bahwa

pendidikan Agama, pendidikan bahasa dan pendidikan kewarganegaraan merupakan

kelompok mata kuliah pengembangan kepribadian, yang wajib diberikan dalam kurikulum

setiap program studi/kelompok program studi.

e.  Adapun pelaksanaannya berdasarkan surat Keputusan Direktur jendral Pendidikan Tinggi

Dapartemen Pendidikan Nasional Nomor43/DIKTI/2006, yang memuat rambu – rambu

pelaksanaan kelompok Mata kuliah Pengembangan Kepribadan di Pserguruan Tinggi.

Adapun ruang lingkup pendidikan kewarganegaraan adalah sebagai berikut :

1. Pendidikan Kewarganegaraan sebagai mata kuliah pengembangan kepribadian

2. Negara dan sistem pemerintahan.

3. Pancasila dan Implementasinya

4. Identitas Nasional Sebagai Karakter Bangsa.

5. Demokrasi antara Teori dan Pelaksanaannya di Indonesia

6. Hak & Kewajiban Warganegara

7. Konstitusi & Rule of Law

8. Hak Asasi Manusia

9. Geopolitik

10. Geostrategi

11. Otonomi Daerah

12. Masyarakat Madani

13. Good Governance

14. Globalisasi

2016 11 Kewarganegaraan

Pusat Bahan Ajar dan eLearningRani Purwanti Kemalasari, SH,MH http://www.mercubuana.ac.id

E. Ruang Lingkup Pendidikan Kewarganegaraan

F. Metode Pembelajaran

Page 12: modul.mercubuana.ac.id · Web viewmata kuliah wajib di Perguruan Tinggi, mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan merupakan pelajaran yang menyelenggarakan pendidikan kebangsaan, demokrasi,

Metode pembelajaran kewarganegaraan menggunakan Metode Student Active Learning ini

meliputi antara lain:

1. Studi kasus.

Mahasiswa diberikan kasus yang perlu dicari pemecahan masalahnya sesuai dengan

pokok bahasan yang sedang dibahas.

Studi kasus dapat juga dilakukan saat tugas kelompok.

2. Diskusi.

Mahasiswa ditugaskan untuk membahas dan bertukar pendapat mengenai topik atau

masalah tertentu untuk memperoleh suatu pengertian bersama yang lebih jelas dan

teliti.

Diskusi dapat juga dilakukan pada Forum E learning.

3. Tugas kelompok

Metode pembelajaran dengan memberikan tugas kepada mahasiswa yang telah dibuat

kelompok, misalnya dalam bentuk karangan atau makalah, kliping dan/atau mengamati

suatu kejadian.

4. Quiz.

Mahasiswa wajib mengisi Quiz pada setiap pertemuan E Learning.

5. Debat.

Mahasiswa dibagi ke dalam beberapa kelompok. Di dalam kelompok tersebut

mahasiswa melakukan perdebatan tentang topik tertentu.

Debat dapat juga dilakukan pada Forum E learning.

6. Collaborative Learning (CL).

Merupakan proses belajar kelompok, di mana setiap anggota menyumbangkan

informasi, pengetahuan, pengalaman, ide, sikap, pendapat, kemampuan dan

keterampilan yang dimilikinya, untuk secara bersama-sama saling meningkatkan

pemahaman seluruh anggota.

7. Problem-Based Learning (PBL).

Metode belajar yang menggunakan masalah yang komplek dan nyata untuk memicu

pembelajaran sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dan mengintegrasikan

pengetahuan baru.

2016 12 Kewarganegaraan

Pusat Bahan Ajar dan eLearningRani Purwanti Kemalasari, SH,MH http://www.mercubuana.ac.id

G. Forum Diskusi.

Page 13: modul.mercubuana.ac.id · Web viewmata kuliah wajib di Perguruan Tinggi, mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan merupakan pelajaran yang menyelenggarakan pendidikan kebangsaan, demokrasi,

Pengaruh Globalisasi dan Manfaat KWN.Bila kita berbicara Globalisasi, maka globalisasi dijelaskan sebagai arus informasi dan

komunikasi tanpa batas terhadap kehidupan masyarakat dunia. Arus informasi yang

berkembang cepat menyebabkan cakrawala pandang manusia menjadi terbuka dan menembus

batas udara, daratan dan perairan di bumi ini. Globalisasi juga ditandai dengan pesatnya

perkembangan teknolgi dan meningkatnya komunikasi antar Negara serta ketergantungan

antara satu dengan yang lainnya.Globalisasi yang kita rasakan saat ini, sangat terasa

pengaruhnya. Karena didukung oleh teknologi yang semakin pesat, khususnya dalam bidang

komunikasi dan informasi. Secara tidak sadar, hal ini telah mengubah norma-norma yang ada,

menimbulkan kekacauan yang bersifat normatif, serta menyebakan manusia menjadi

disorientasi disebabkan tidak adanya kepastian. Contohnya banyaknya hoak dalam pilkada

yang disebarkan melalui Medsos, Paham paham radikal yang disebar melalui medsos, dsb.

Globalisasi menjadi realitas yang tak terelakkan yang membawa pengaruh terhadap

struktur kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, seperti tercermin pada pola pikir,

sikap dan tindakan masyarakat. Globalisasi tidak saja membawa pengaruh positif tentang

demokrasi, Hak Asasi Manusia ( HAM ), keterbukaan dan lain lain. Di sisi lain globalisasi

membawa pengaruh yang negatif seperti dekadensi moral, pergaulan bebas, narkoba dan lain

sebagainya. Pada masyarakat yang semakin terbuka maka pendidikan karakter sebagaimana

tercermin dalam pendidikan kewarganegaraan menjadi benteng membekali individu dari

pengaruh globalisasi.

Selain itu, Globalisasi disisi lain menempatkan dominasi negara negara maju atas negara

negara berkembang. Akibatnya mentalitas negara-negara berkembang semakin memudar

bahkan mungkin hilang. Pada tataran sosiologis terjadi pergeseran nilai sebagai konsekwensi

benturan antara nasionalisme dan internasionalisme. Contoh : Kebijakan MEA, dimana terjadi

benturan antara nasionalisme dan internasionalisme. Bila kondisi itu tidak disikapi secara

bijaksana maka sendi sendi bernegara akan semakin longgar.

Pertanyaan :

a. Uraikan yang dimaksud dengan Kewarganegaraan dan apa manfaat mata kuliah

Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi ! ( uraikan dengan singkat )

b. Menurut pendapat anda, apa peranan pendidikan Kewarganegaraan dalam rangka

menghadapi Globalisasi sebagai mata kuliah pembentukan karakter di Perguruan Tinggi !

( kaitkan pendapat anda dengan jawaban teori pada point a )

2016 13 Kewarganegaraan

Pusat Bahan Ajar dan eLearningRani Purwanti Kemalasari, SH,MH http://www.mercubuana.ac.id

Page 14: modul.mercubuana.ac.id · Web viewmata kuliah wajib di Perguruan Tinggi, mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan merupakan pelajaran yang menyelenggarakan pendidikan kebangsaan, demokrasi,

DAFTAR PUSTAKA

A. LITERATUR UTAMA.Arrisetyanto Nugroho, Dadan Anugrah, Ghazaly Ama La Nora, “ETIKA BERWARGA NEGARA PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI PERGURUAN TINGGI, Universitas Mercu Buana, 2017.

B. LITERATURAmin, Zainul Ittihad. 1999. Pendidikan Kewiraan (Modul). Jakarta:Universitas Terbuka.Budiardjo, Miriam. 1996. Dasar-dasar Ilmu Politik. Jakarta:Gramedia.

Budiman, Arief. 1997. Teori Negara (Negara, Kekuasaan dan Ideologi). Jakarta:PT. Gramedia Pustaka Utama.

Karsono, Dedi. 1996. Kewiraan Tinjauan Strategis Dalam Berbangsa dan Bernegara. Jakarta:Grasindo.

2016 14 Kewarganegaraan

Pusat Bahan Ajar dan eLearningRani Purwanti Kemalasari, SH,MH http://www.mercubuana.ac.id

Page 15: modul.mercubuana.ac.id · Web viewmata kuliah wajib di Perguruan Tinggi, mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan merupakan pelajaran yang menyelenggarakan pendidikan kebangsaan, demokrasi,

Koerniatmanto Soetoprawira, B. 1996. Hukum Kewarganegaraan dan Keimigrasian Indonesia. Jakarta:PT. Gramedia Pustaka Indonesia.

Lembaga Ketahanan Nasional. 1980. Kewiraan. Bandung:CV. Karya Kita.

Rosyada, Dede, dkk. 2003. Pendidikan Kewarganegaraan, Demokrasi, HAM dan Masyarakat Madani. Jakarta: ICCE UIN Syarif Hidayatullah.

Sumarsono, dkk. 2004. Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta:PT. Gramedia Pustaka Utama.

Ubaidillah, A, dkk. 2000. Pendidikan Kewarganegaraan, Demokrasi, HAM dan Masyarakat Madani. Jakarta: IAIN Jakarta Press.

Tim Dosen Unimed , Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan. Medan: 2011

C. PERATURAN

Undang - Undang Dasar 1945, sebelum dan sesudah Amandemen.

Undang - Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 tahun 2004 tentang pembentukan peraturan perundangan ( menyatakan Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum negara ).

Piagam Jakarta.

Peraturan perundangan lainnya yang relevan

2016 15 Kewarganegaraan

Pusat Bahan Ajar dan eLearningRani Purwanti Kemalasari, SH,MH http://www.mercubuana.ac.id