modul v
DESCRIPTION
modulTRANSCRIPT
BAB V. PROSES PEMISAHAN SECARA MEKANIK
Lingkup bahasan
1. Filtrasi
2. Sentrifugasi
3. Sedimentasi
Kompetensi dasar
Dapat menguasai prinsip dasar dan perhitungan keteknikan dalam proses
pemisahan mekanik secara sistematis dan teliti.
1. FILTRASI
Ringkasan:
Filtrasi merupakan salah satu jenis proses pemisahan secara fisik dan
mekanis. Gaya yang bekerja pada proses filtrasi disebabkan karena adanya
perbedaan tekanan. Perbedaan tekanan tersebut mengakibatkan fluida mengalir
melalui saringan dan partikel padatan tertahan dipermukaan saringan.
Filtrasi memisahkan partikel padat yang tersuspensi di dalam
fluid/liquid/gas. Partikel yang tertahan di atas permukaan ayakan disebut cake
atau separate phase sedangkan fluida yang dapat melalui saringan adalah
filtrate. Partikel dapat berukuran sangat halus atau berdiameter besar, keras atau
lunak, berbentuk bulat atau tidak beraturan, berupa agregate atau individual.
Salah satu jenis filter yang banyak digunakan di laboratorium adalah vacum
filter dengan desain seperti gambar 5.1. alat filtrasi yang digunakan dalam
industri antara lain bed filter, plate danframe filter press, leaf filter dan
continuous rotary filter.
Tim Pengajar Prinsip Teknik Pangan dan Hasil Pertanian-FTP-UNEJ 102
Gambar 5.1. Simple Laboratory Filtration Apparatus.
Bed Filter
Sering digunakan untuk memisahkan partikel padat dalam jumlah kecil dari
air dalam jumlah besar dengan tujuan untuk pemurnian air. Pada dasar bed filter
tersusun atas coarse pieces of gravel dan diatasnya adalah fine sand yang
bertindak sebagai filter yang sesungguhnya (gambar 5.2)
Gambar 5.2. Bed filter of solid particles.
Plate and Frame Filter Press
Alat ini biasa digunakan untuk proses batch sehingga tidak dapat
diaplikasikan untuk luaran yang besar. Pengoperasiannya sederhana, luwes danl
dapat digunakan untuk tekanan tinggi sehingga dapat untuk penyaringan larutan
yang kental ataupun filter cake-nya memiliki resistance yang tinggi (gambar 5.3).
Seperti halnya proses batch pada umumnya pengoperasian alat ini memiliki
beberapa hambatan diantaranya adalah: ongkos tenaga kerja ketika
membersihkan cake dan biaya reassembling. Selain itu biaya-biaya tetap harus
Tim Pengajar Prinsip Teknik Pangan dan Hasil Pertanian-FTP-UNEJ 103
dikeluarkan walaupun sedang down time. Oleh karena itu beberapa tipe baru
menggunakan cadangan plate and frame yang dipasang dalam satu alat dan
digunakan bergantian.
Gambar 5.3 Plate and frame filter press
Leaf Filter
Alat ini dikembangkan untuk penyaringan jumlah slurry yang banyak dan
pencucian yang lebih efisien. Setiap leaf merupakan pipa berlubang yang
dibungkus dengan kain penyaring. Aliran water jet dapat digunakan untuk
membersihkan cake tanpa harus membuka filternya. Leaf filter juga dioperasikan
secara batch sehingga memiliki kekurangan seperti pengoperasian batch pada
umumnya (gambar 5.4).
Gambar 5.4. Leaf Filter
Tim Pengajar Prinsip Teknik Pangan dan Hasil Pertanian-FTP-UNEJ 104
Continuous Rotary Filter
Filter jenis ini dapat digunakan untuk operasi kontinyu, otomatis, biaya
operasi rendah akan tetapi biaya modalnya tinggi. Perbedaan tekanan
maksimum yang diperbolehkan adalah 1 atm (gambar 5.5).
Gambar 5.5. Continuous Rotary Vacum Drum Filter
Filtrasi dapat dilakukan pada tekanan konstant maupun tekanan yang
berubah.
Pada tekanan konstan:
Keterangan:
Kp dalam s/m6 atau s/ft6 dan B dalam s/m3 atau s/ft3
(SI)
(English)
Tim Pengajar Prinsip Teknik Pangan dan Hasil Pertanian-FTP-UNEJ 105
α = spesific cake resistance ( m/kg) atau (ft/lbm)
µ = viskositas filtrate (Pa.s ) atau (lbm/ft.s)
cs = konsentrasi slurry (kg/m3) atau (lbm/ft3)
A = luas area filter (m2) atau (ft2)
Δp = perbedaan tekanan (kN/m2 ) atau (lbf/ft2)
.........................(SI)
(English)
Rm = resistance of filter medium
Sehingga:
Keterangan:
V adalah volume total filtrat (m3) atau (ft3) dalam waktu t (s).
Soal latihan
1. Data untuk filtrasi CaCO3 dalam bentuk slurry dengan air pada (25oC)
dilakukan pada tekanan konstan (-Δp) 338 kN/m2 Luas filter pada plate
and frame filter press adalah A = 0,0439 m2 dan konsentrasi slurry adalah
Tim Pengajar Prinsip Teknik Pangan dan Hasil Pertanian-FTP-UNEJ 106
cs = 23,47 kg/m3 Hitung konstanta α dan Rm berdasarkan data percobaan
sebagai berikut:
t V t V t V
4,4 0,493 x 10-3 34,7 2,498 x 10-3 73,6 4,004 x 10-3
9,5 1,000 x 10-3 46,1 3,002 x 10-3 89,4 4,502 x 10-3
16,3 1,501 x 10-3 59,0 3,506 x 10-3 107,3 5,009 x 10-3
24,6 2,000 x 10-3
α = 1,950 x 1011 m/kg; Rm = 9,09 x 1010 m-1
2. Slurry dengan kondisi yang sama seperti soal no. 1 difiltrasi menggunakan
plate and frame filter press yang mempunyai 20 frame dengan luas masing-
masing frame adalah 0,873 m2. Filtrasi dilakukan dengan tekanan konstan
dengan perbedaan tekanan sama dengan soal no. 1, begitu juga dengan
nilai parameter resistance untuk filter cake dan filter cloth. Hitunglah waktu
yang diperlukan untuk memperoleh filtrate sejumlah 3,37 m3.
(271,8 detik)
Tim Pengajar Prinsip Teknik Pangan dan Hasil Pertanian-FTP-UNEJ 107
2. SETTLING AND SEDIMENTASI
Ringkasan:
Settling dan sedimentasi merupakan proses pemisahan partikel yang terjadi
karena adanya gaya gravitasi. Gaya gravitasi akan bekerja pada partikel
sehingga partikel akan turun dan mengendap. Partikel dapat berupa padatan
atau liquid drop. Fluid dapat berupa liquid atau gas yang diam ataupun bergerak.
Ketika partikel berada pada jarak yang cukup jauh dari dinding dan
berjauhan dengan partikel lain sehingga gerak jatuhnya tidak terpengaruh maka
gerak jatuh pada kondisi tersebut disebut free settling. Kondisi tersebut bisa
dicapai jika konsentrasi partikel kurang dari 0,2 % volume. Jika jumlah partikel
banyak atau konsentrasinya pekat sehingga pengendapannya berjalan lambat
kondisi tersebut disebut hindered settling. Pemisahan padatan dari slurry atau
suspensi dengan gaya gravitasi sehingga dihasilkan fluida yang jernih dan slurry
dengan kandungan partikel yang pekat disebut sedimentation.
Partikel rigid
Ketika partikel bergerak melalui fluida terdapat gaya-gaya yang bekerja
pada partikel tersebut yaitu perbedaan densitas antara partikel dengan fluida
serta gaya gravitasi. Jika densitas fluida dan partikel sama maka gaya apung
akan melawan gaya gravitasi sehingga partikel tidak bergerak relatif terhadap
cairan.
Pada partikel rigid yang sedang bergerak melalui fluida gaya yang bekerja
pada partikel tersebut adalah: gaya gravitasi (ke arah bawah), gaya apung (ke
arah permukaan) dan drag force (berlawanan dengan arah gerak partikel)
Besarnya gaya apung dalam Newton pada partikel dapat digambarkan
pada persamaan berikut:
Keterangan:
m: masa partikel dalam kg,
ρ densitas fluida dalam kg/m3 liquid,
Tim Pengajar Prinsip Teknik Pangan dan Hasil Pertanian-FTP-UNEJ 108
ρp densitas partikel dalam kg/m3liquid,
Vp adalah volume partikel dalam m3.
Besarnya gaya gravitasi sebagai eksternal force dalam Newton adalah:
Drag force FD besarnya sebanding dengan head velocity v2/2 dengan
persamaan sebagai berikut:
CD nilainya konstan dan tanpa dimensi.
Jumlah gaya-gaya yang bekerja pada partikel adalah: Fg – Fb – FD. Jumlah
gaya-gaya tersebut harus sama dengan besarnya gaya karena adanya
percepatan
Pada partikel yang jatuh bebas pada sistem cairan terdapat dua periode
yaitu periode accelerated fall dan constant velocity fall. Periode accelerated fall
hanya terjadi sebentar diawal gerakan partikel sehingga yang berperan dalam
gerakan partikel adalah constant velocity fall dimana kecepatannya disebut free
setling velocity atau terminal velocity vt dengan nilai dv/dt sama dengan nol
(karena tidak ada percepatan) maka nilai vt dapat ditentukan dari penurunan
persamaan jumlah gaya-gaya, sehingga diperoleh nilai vt sebagai berikut:
vt dalam m/s (ft/s), untuk partikel yang bulat dan
, sehingga untuk materi yang bulat diperoleh persamaan
sebagaiberikut:
Tim Pengajar Prinsip Teknik Pangan dan Hasil Pertanian-FTP-UNEJ 109
Besarnya koeffisien drag untuk partikel merupakan fungsi dari bilangan
Reynold ( ).
Persamaan drag koeffisient untuk partikel yang bergerak dalam aliran laminer
yang disebut daerah hukum Stokes NRE <1.
Sehingga nilai aliran laminer
Untuk partikel dengan bentuk yang berbeda nilai koeffisien drag akan
berbeda. Untuk aliran turbulen (daerah hukum Newton) dengan bilangan
Reynold diatas 1000 hingga 2,0 x 105, nilai koeffisien drag mendekati konstan
yaitu CD=0,44.
Partikel yang sangat kecil akan bergerak sesuai dengan gerak Brownian
yang merupakan gerak acak dan partikel saling bertabrakan. Gerakan partikel
menjadi random dan menekan efek gaya gravitasi. Pengendapan partikel
berjalan lambat atau bahkan tidak terjadi sama sekali. Untuk partikel yang sangat
kecil gaya sentrifugasi dapat mengurangi pengaruh gerak Brownian.
Hindered settling
Pengendapan umumnya melibatkan partikel dalam jumlah besar sehingga
partikel-partikel tersebut saling terpengaruh gerakkannya. Untuk kondisi ini
disebut hindered settling dimana kecepatan gerakan partikel akan lebih lambat
jika dibandingkan kecepatan gerak partikel pada daerah hukum stokes. Nilai
Tim Pengajar Prinsip Teknik Pangan dan Hasil Pertanian-FTP-UNEJ 110
koeffisien drag akan lebih besar. Persamaan-persamaan yang berlaku dalam
kasus hindered settling adalah sebagai berikut:
dimana nilai ψp tanpa dimensi dengan nilai sebagai berikut (dalam SI unit)
Density untuk fase liquid akan menjadi bulk density dari slurry (ρm)
ρm merupakan densitas dari slurry dalam kg partikel + liquid / m3. Nilai
perbedaan densitas antara parttikel dengan slurry adalah sebagai berikut:
Sehingga untuk hindered settling kecepatan pengendapan partikel pada daerah
aliran turbulen adalah sebagai berikut:
Nilai bilangan Reynold untuk hindered settling adalah sebagai berikut:
Peralatan untuk settling dan sedimentasi
Simple gravity settling tank
Equipment for classification
Spitzkasten classifier
Sedimentation thickener
3. CENTRIFUGAL SEPARATION PROCESSES
Tim Pengajar Prinsip Teknik Pangan dan Hasil Pertanian-FTP-UNEJ 111
Ringkasan:
Pemisahan sentrifugal berjalan berdasarkan prinsip bawah jika sebuah
objek berputar pada suatu jarak tertentu dari titik pusat. Gaya sentripental
bekerja pada arah pusat putaran. Jika sebuah obyek dalam wadah selinder yang
berputar maka fluida dan partikel yang berada di dalamnya akan mengalami
gaya sentrifugal yang arah berlawanan dengan gaya sentripental kearah dinding
silinder. Kondisi tersebut dapat dimanfaatkan untuk memisahkan partikel dengan
berat jenis yang berbeda.
Persamaan untuk gaya sentrifugal adalah sebagai berikut:
ae = rω2
ac = kecepatan dari gaya setrifugal m/s2 (ft/s2), r merupakan jarak radial dari
pusat putaran dalam m dan ω adalah kecepatan angular dalam rad/s
Gaya setrifugal Fc dalam N (lbf) bekerja pada partikel dengan persamaan
Fc= mae =mrω2
Fc =
Dimana gc = 32.174 lbm.ft
Karena ω = v/r dimana v merupakan kecepatan tangential dari partikel dalam
m/s.
Sering kecepatan rotasional dinyatakan dalam N dengan satuan putaran/menit
dan
Tim Pengajar Prinsip Teknik Pangan dan Hasil Pertanian-FTP-UNEJ 112
Sehingga = 0,01097 mrN2
dimana g adalah kecepatan gravitasi yang bekerja pada partikel dimana
(SI)
Persamaan kecepatan pengendapan untuk sentrifugasi
Persamaan umum untuk pengendapan
Jika sentrifugasi digunakan untuk mengendapkan partikel, partikel dengan
ukuran tertentu bisa dipisahkan dari liquid jika waktu yang dibutuhkan untuk
partikel mencukupi partikel untuk menyentuh dinding sentrifuge. Diasumsikan
semua liquid bergerak naik dengan kecepatan uniform membawa partikel
padatan bersamanya. Partikel diasumsikan bergerak radial pada kecepatan
terminalnya vt. Panjang silinder sentrifus adalah b m.
Pada akhir residence time-nya partikel dalam fluida, partikel dengan jarak rB
m dari axis dengan perputaran. Jika rB < r2, sehingga particle meninggalkan
mangkok dengan fluida. Jika rB=r2, partikel tersebut akan tinggal didinding
mangkok dan dapat terpisah secara efektif dari liquid.
Untuk pengendapan pada daerah hukum stokes kecepatan terminal pada r
diperoleh untuk percepatan sebesar g adalah:
Tim Pengajar Prinsip Teknik Pangan dan Hasil Pertanian-FTP-UNEJ 113
dimana vt adalah kecepatan settling dalam arah radial dalam m/s. Dp adalah
diameter partikel dalam m dan ρp adalah densitas partikel kg/m3 dan µ adalah
viskositas liquid dalam Pa.s.
Jika diintegrasikan dengan batasan r = r1 pada t = 0 dan r = r2 pada t = tT, maka
diperoleh persamaan:
Residence time tT adalah sama dengan volume liquid V m3 dalam mangkok
dibagi dengan kecepatan volumetri q m3/s. dimana . Sehingga
diperoleh q,
Partikel yang memiliki diameter lebih kecil daripada persamaan diatas tidak akan
mengendap dan terikut aliran liquid.
Cut point atau diameter kritis Dpc didefinisikan sebagai diameter partikel
yang mencapai ½ jarak antara r1 dan r2. Partikel ini bergerak dalam fluida dengan
jarak (r2 – r1)/2. Sehingga batasan untuk menyelesaikan integrasinya adalah
antara r=(r1+r2)/2 pada t = 0 dan r=r2 pada t=tT. Sehingga diperoleh:
Persamaan untuk kondisi khusus
Tim Pengajar Prinsip Teknik Pangan dan Hasil Pertanian-FTP-UNEJ 114
Untuk kondisi dimana ketebalan lapisan liquid sangat kecil dibandingkan
radius mangkok maka dapat dianggap r ≈ r2 dan Dp =Dpc sehingga:
Waktu untuk settling tT menjadi:
Sehingga diperoleh qc adalah:
Dimana nilai violume V dapat dinyatakan dalam
V≈2πr2 (r2 – r1) b
Jika dikombinasikan maka akan diperoleh:
Contoh Soal:
1. Centrifuge has radius silinder 0,1016 m (0,333 ft) diputar dengan kecepatan
N = 1000 put/min.
a. Hitung gaya sentrifugal yang dikembangkan dalam bentuk gaya gravitasi
(113,6).
b. Bandingkan dengan gaya untuk mangkok dengan diameter 0.2032 m
berputar pada kecepatan yang sama dalam putaran/menit (r = 0.2032 =
227,2 gravities).
2. Larutan yang kental mengandung partikel dengan densitas ρp = 1461kg/m3
akan dijernihkan dengan sentrifugasi. Densitas larutan ρ=801 kg/m3 dan
viscositasnya 100 cp. Centrifus memiliki mangkok dengan r2 = 0,02225 m,
Tim Pengajar Prinsip Teknik Pangan dan Hasil Pertanian-FTP-UNEJ 115
r1=0,00716 m dan tinggi b = 0,1970 m. Hitung diameter kritis berdasarkan
diameter partikel terbesar pada aliran keluar jika N = 23 000 putaran/menit
dan flow rate q = 0.002832 m3/h (ω = 2410 rad/s; V = 2,747x10-4 m3;
qc=7,87x10-7m3/s, Dpc = 0.746 µ , Dpc tersebut dimasukkan untuk memperoleh
nilai vt untuk mengecek apakah pengendapan masuk dalam daerah hukum
stokes).
Tim Pengajar Prinsip Teknik Pangan dan Hasil Pertanian-FTP-UNEJ 116