laporan hasil sisdig modul v

24
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM SISTEM DIGITAL Nama : ALI FAHRUDDIN NIM : DBC 113 046 Kelas : K Modul : V (DEKODER – ENKODER) JURUSAN/PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK

Upload: adin-fahruddin

Post on 18-Jan-2016

196 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

Dekoder dan Enkode

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Hasil Sisdig Modul V

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUMSISTEM DIGITAL

Nama : ALI FAHRUDDINNIM : DBC 113 046Kelas : KModul : V (DEKODER – ENKODER)

JURUSAN/PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS PALANGKA RAYA

2013

Page 2: Laporan Hasil Sisdig Modul V

BAB 1

TUJUAN DAN LANDASAN TEORI

TUJUAN

1. Mahasiswa dapat membuat rangkaian enkoder 8-3 (enkoder Oktal ke Biner ).

2. Mahasiswa dapat membuat rangkaian dekoder 3-8(dekoder Biner ke Oktall).

3. Mahasiswa dapat mérnbuat rangkaian dekoder BCD ke penampil 7-segmen.

LANDASAN TEORI

1. DECODER

Dalam suatu sistem digital instruksi-instruksi maupun bilangan-bilangan

dikirim dengan deretan pulsa atau tingkatan-tingkatan biner. Misalnya jika kita

menyediakan karakter 4 bit untuk pengiriman instruksi maka jumlah instruksi

berbeda yang dapat dibuat adalah 24=16. Informasi ini diberi kode atau sandi

biner. Dipihak lain seringkali timbul kebutuhan akan suatu saklar multi posisi

yang dapat dioperasikan sesuai dengan kode tersebut. Dengan kata lain untuk

masing-masing dari 16 saluran hanya 1 saluran yang dieksitasi pada setiap saat.

Proses untuk identifikasi suatu kode tertentu ini disebut pendekodean atau

Decoding. Sistem BCD (Binary Code Decimal) menterjemahkan Bilangan–

bilangan decimal dengan menggantikan setipa digit decimal menjadi 4 bit biner.

Mengingat 4 digit biner dapat dibuat 16 kombinasi, maka 10 diantaranya dapat

digunakan untuk menyatakan digit decimal 0 sampai 9. Dengan ini kita memiliki

pilihan kode BCD yang luas. Salah satu pilihan yang disebut kode 8421. Sebagai

contoh, bilangan decimal 264 memerlukan 3 gugus yang masing-masing terdiri

dari 4 bit biner yang berturut-turut dari kiri (MSB) ke kanan (LSB) sebagai

berikut:0010 0110 0100 (BCD).

Pendekode (decoder) BCD ke decimal umpamakan kita ingin mendekode

suatu instruksi BCD yang diungkapkan oleh suatu digit decimal 5. Opeasi ini

dapat dilaksanakan dengan suatu gerbang AND 4 masukan yang dieksitasi oleh 4

bit BCD.

Page 3: Laporan Hasil Sisdig Modul V

Jenis - jenis Rangkaian Decoder

1. BCD to & 7segment Decoder

Kombinasi masukan biner dari jalan masukan akan diterjemahkan oleh decoder,

sehingga akan membentuk kombinasi nyala LED peraga (7 segment LED), yang

sesuai kombinasi masukan biner tersebut. Sebagai contoh, Jika masukan biner

DCBA = 0001, maka decoder akan memilih jalur keluaran mana yang akan

diaktifkan. Dalam hal ini saluran b dan c diaktifkan sehingga lampu LED b dan C

menyala dan menandakan angka.

2. Decoder BCD kedecimal

Keluarannya dihubungkan dengan tabung indikator angka. Sehingga kombinasi

angka biner akan menghidupkan lampu indikator angka yang sesuai. Sebagai

contoh D = C = B = 0 , A= 1, akan menghidupkan lampu indikator angka 1.

Lampu indikator yang menyala akan sesuai dengan angka biner dalam jalan

masuk.

Page 4: Laporan Hasil Sisdig Modul V

2. ENCODER

Suatu decoder atau pendekode adalah system yang menerima kata M bit akan

menetapkan keadaan 1 pada salah satu (dan hanya satu) dari 2m saluran keluaran

yang tersedia. Dengan kata lain fungsi suatu decoder adalah mengidentifikasi atau

mengenali suatu kode terntu. Proses kebalikannya disebut pengkodean (encoding).

Suatu pengkode atau encoder memiliki sejumlah masukan, dan pada saat tertemtu

hanya salah satu dari masukan-masukan itu yang berada pada keluaran 1 dan

sebagai akibatnya suatu kode N bit akan dihasilkan sesuai dengan masukan

khusus yang dieksitasi. Upamanya kita ingin menyalurkan suatu kode biner untuk

setiap penekanan tombol pada key board alpha numeric (suatu mesin tik atau tele

type). Pada key board tersebut terdapat 26 huruf kecil, 10 angka dan sekitar 22

huruf khusus, sehingga kode yang diperlukan kurang lebih bejumlah 84. syarat ini

bisa dipenuhi dengan jumlah bit minimum sebanyak 7 (27=128). Kini misalkan

bahwa key board tersebut diubah sehingga setiap saat suatu tombol ditekan,

sakelar yag bersangkutan akan menutup. Dan dengan demikian menghubungkan

suatu catu daya 5 volt (bersesuaian dengan keadaan1) dengan saluran masuk

tertentu.

Page 5: Laporan Hasil Sisdig Modul V

BAB II

LANGKAH KERJA

ALAT dan BAHAN

1. Digital Basic Trainer

2. Kabel-kabel penghubung

PROSEDUR PERCOBAAN

1. Enkoder 8 – 3 (Enkoder Oktal ke Biner).

a. Rangkaian enkoder 8-3 dapat dibuat seperti Gambar 5.1.

Gambar 5.1. Rangkaian Enkoder 8-3

b. Rangkailah Gambar 5.1 ke dalam papan Trainer seperti ditunjukkan pada

Gambar 5.2.

Gambar 5.2. Rangkaian Enkoder 8-3 pada papan Trainer

Page 6: Laporan Hasil Sisdig Modul V

c. Lakukan percobaan dengan cara memberi sinyal masukan pada pada unit

INPUT, dan mengamati hasil keluaran pada LED OUTPUT. Lakukan

sesuai dengan Tabel 5.1.

Tabel 5.1. Percobaan Enkoder 8 – 3 (Enkoder Oktal ke Biner).

MASUKAN (Oktrak)Keluaran

(Biner)

No INO IN 1 IN 2 IN 3 IN 4 IN 5 IN 6 IN 7 A 2 A 1 A 0

1 H H H H H H H H

2 X X X X X X X L

3 X X X X X X L H

4 X X X X X L H H

5 X X X X L H H H

6 X X X L H H H H

7 X X L H H H H H

8 X L H H H H H H

9 L H H H H H H H

Keterangan:

H (Hingh) : Logika tinggi L (Low) : Logika rendah

E IN = Enable Input

d. Beri rnasukan IEN = H dengan cara melepaskan kabel yang

menghubungkan IEN dengan GND. Lakukan percobaan seperti langkah c,

amati keluarannya.

e. Analisis hasil percobaan 9 dan 10. Apakah hasil pengurangan betul?

Mengapa ?. Jelaskan hasil percobaan anda.

f. Bandingkan dengan pengurangan desimal secara teoritis.

2. Dekoder Biner ke Oktal (Dekoder 3 - 8)

Page 7: Laporan Hasil Sisdig Modul V

a. Rangkaian dekoder 3-8 dapat dibuat seperti Gambar 5.3.

Gambar 5.3. Rangkaian Dekoder 3-8

b. Rangkailah Gambar 5.3 ke dalam papan Trainer seperti ditunjukkan pada

Gambar 5.4.

c. Lakukan percobaan dengan cara memberi sinyal masukan pada pada unit

INPUT, dan mengamati hasil keluaran pada LED OUTPUT. Lakukan

sesuai dengan Tabel 5.2.

d. Beni masukan E (Enable) = L dengan cara menghubungkan E dengan

GND. Lakukan percobaan seperti langkah c, amati keluarannya.

Gambar 5.4. Rangkaian Dekoder 3-8 pada Papan Trainer

Tabel Percobaan Dekoder 3 - 8 (Dekoder Biner ke Oktal).

Page 8: Laporan Hasil Sisdig Modul V

MASUKAN

(Biner)KELURAHAN (Oktal)

C B A Y 0 Y 1 Y 2 Y 3 Y 4 Y 5 Y 6 Y 7

0 0 0

0 0 1

0 1 0

0 1 1

1 0 0

1 0 1

1 1 0

1 1 1

e. Jawablah pertanyaan berikut berdasarkan hasil percobaan :

1) Apakah ada atau tidak, prioritas masukan pada IC ini ? Jelaskan.

2) Apakah jenis masukan dan keluarannya?. Apakah aktif saat logika

rendah (0 atau L) atau tinggi (1 atau H). Petunjuk : Perhatikan bulatan

kecil pada nisi masukan dan keluaran.

3) Apa fungsi masukan E ?

4) Kapan masukan E aktif, saat logika rendah atau tinggi ?

3. Dekoder BCD ke Penampil 7-segmen

a. Rangkaian Dekoder BCD ke penampil 7-segmen dengan setiap segmen

ditampilkan ke LED dapat dibuat seperti Gambar 5.5.

Gambar 5.5. Rangkaian Dekoder BCD ke penampil 7-segmen

Page 9: Laporan Hasil Sisdig Modul V

b. Rangkailah Gambar 5.5 ke dalam papan Trainer seperti ditunjukkan pada

Gambar 5.6.

Gambar 5.6. Rangkaian Dekoder BCD to 7 segment dengan tampilan LED

c. Lakukan percobaan dengan cara memberi sinyal masukan pada pada unit

INPUT, dan mengamati hasil keluaran pada LED OUTPUT. Lakukan

sesuai dengan Tabel 5.3.

d. Rangkailah dekoder BCD ke penampil 7-segmen dengan setiap segmen

ditampilkan ke Penampil 7-segmen, seperti Gambar 5.7 pada papan

Trainer.

e. Amati bentuk angka yang ditampilkan pada penampil 7-segment.

Lengkapi tabel kebenarannya (label 5.3), untuk kolom Bentuk Angka.

f. Jawabiah pertanyaan berikut berdasarkan hasil percobaan :

1) Jika masukan BCD diberi masukan 0000 s/d 1001, bagaimana bentuk

angka yang tertampil ?

2) Jika masukan BCD diberi masukan 1010 s/d 1111, bagaimana bentuk

angka yang tertampil ? Mengapa ?. Jelaskan.

Gambar 5.7. Rangkaian Dekoder BCD to 7 segment dengan output ke

Page 10: Laporan Hasil Sisdig Modul V

penampil 7-segmen pada Papan Trainer

Tabel 5.3. Percobaan Dekoder BCD ke Penampil 7-Segmen

MASUKAN (BCD)Keluaran

(7 – segmen)

D C B A Bentuk Angka

0 0 0 0

0 0 0 1

0 0 1 0

0 0 1 1

0 1 0 0

0 1 0 1

0 1 1 0

0 1 1 1

1 0 0 0

1 0 0 1

1 0 1 0

1 0 1 1

1 1 0 0

1 1 0 1

1 1 1 0

1 1 1 1

BAB III

Page 11: Laporan Hasil Sisdig Modul V

PEMBAHASAN1. Enkoder 8 – 3 (Enkoder Oktal ke Biner).

Enkoder 8-3 adalah mengubah masukan bilangan octal yaitu

0,1,2,3,4,5,6,7 untuk dijadikan bilangan Biner 3 bit yaitu A2, A1, dan A0. Yang

semuanya di-NOT-kan hasilnya apabila sudah diketahui.

Dalam hasil praktikum percobaan Enkoder 8-3 adalah

MASUKAN (Oktrak)Keluaran

(Biner)

No INO IN 1 IN 2 IN 3 IN 4 IN 5 IN 6 IN 7 A 2 A 1 A 0

1 H H H H H H H H 1 1 1

2 X X X X X X X L 0 0 0

3 X X X X X X L H 0 0 1

4 X X X X X L H H 0 1 0

5 X X X X L H H H 0 1 1

6 X X X L H H H H 1 0 0

7 X X L H H H H H 1 0 1

8 X L H H H H H H 1 1 0

9 L H H H H H H H 1 1 1

Table diatas menunjukan bahwa praktikum dengan teori yang diajarkan oleh dosen sama.

Apabila kita member masukan EIN = H dengan cara melepaskan kabel yang menghubungkan EIN dengan GND maka hasilnya akan menjadi keluaran H semua.

Page 12: Laporan Hasil Sisdig Modul V

MASUKAN (Oktrak)Keluaran

(Biner)

No INO IN 1 IN 2 IN 3 IN 4 IN 5 IN 6 IN 7 A 2 A 1 A 0

1 H H H H H H H H H H H

2 X X X X X X X L H H H

3 X X X X X X L H H H H

4 X X X X X L H H H H H

5 X X X X L H H H H H H

6 X X X L H H H H H H H

7 X X L H H H H H H H H

8 X L H H H H H H H H H

9 L H H H H H H H H H H

Table diatas outputnya adalah H(high) atau 1 semua Karen menghubungkan EIN dengan GND

2. Dekoder Biner ke Oktal (Dekoder 3-8)

Hasil dari praktikum yang dilakukan menggunakan Trainer adalah

MASUKAN

(Biner)KELURAHAN (Oktal)

C B A Y 0 Y 1 Y 2 Y 3 Y 4 Y 5 Y 6 Y 7

0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0

0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0

0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0

Page 13: Laporan Hasil Sisdig Modul V

0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0

1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0

1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0

1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0

1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1

3. Decoder Biner ke Oktal ( decoder 3-8 )

Decoder 3-8 yaitu kebalikan dari Enkoder 8-3 yaitu mengubah bilangan biner 3-bit ke dalam bilangan octal.

Apabila kita memberi masukan E (Enable) = L ,dengan cara menghubungkan E dengan GND. Maka hasilnya keluarannya akan sama yaitu 0 semua.

MASUKAN

(Biner)KELURAHAN (Oktal)

C B A Y 0 Y 1 Y 2 Y 3 Y 4 Y 5 Y 6 Y 7

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0

0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0

0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0

1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0

1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0

1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0

3.. Dekoder BCD ke Penampil 7 segment

Page 14: Laporan Hasil Sisdig Modul V

Rangkaian Dekoder BCD adalah mempunyai 4 masukan dan menghasilkan 7 keluaran yaitu a,b,c,d,e,f, dan g

Cara membuat rangkaiannya adalah dengan menghubungkan semua masukkan ke dalam Dekoder BCD pada papan Trainer dan kemudian mengeluarkan 7 keluaran yang langsung masuk pada outputnya

Pada rangkaian Dekoder BCD ke 7 segmen pada papan Trainer maka hasilnya keluarannya ada 7 outputan yaitu

MASUKAN (BCD) KELUARAN ( 7-Segment)

D C B A a b c d e f g

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1

0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1

0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0

0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0

0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0

0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0

0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0

0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1

1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0

1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0

1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0

1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0

1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0

1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

Dekoder BCD 7 segment juga bisa menghasilkan bentuk angka pada

keluarannya untuk merangkainya kita gunakan 4 masukan yang dihubungkan ke

Page 15: Laporan Hasil Sisdig Modul V

dalam Dekoder BCD-7 segment dan langsung menyambungkan ke 7 segment

output pada papan trainer

Dalam hasil praktikum rangkaian Dekoder BCD to 7 Segment dengan

output ke penampil 7-segment pada papan Trainer. Dapat membentuk angka

seperti table dibawah ini.

MASUKAN ( BCD ) KELUARAN ( 7- segment )

D C B A Bentuk Angka

0 0 0 0

0 0 0 1

0 0 1 0

0 0 1 1

0 1 0 0

Page 16: Laporan Hasil Sisdig Modul V

0 1 0 1

0 1 1 0

0 1 1 1

1 0 0 0

1 0 0 1

1 0 1 0

Page 17: Laporan Hasil Sisdig Modul V

1 0 1 1

1 1 0 0

1 1 0 1

1 1 1 0

1 1 1 1

Page 18: Laporan Hasil Sisdig Modul V

BAB IV

KESIMPULAN

Encoder adalah suatu perangkat yang berfungsi untuk mengubah

(konfersi) bentuk sinyal decimal menjadi biner. Encoder  terdiri dari beberapa

input line . salah satu dari input-input tersebut diaktifkan Pada waktu tertentu

yang selanjutnya akan menghasilkan kode output N-bit rangkaian encoder

merupakan aplikasi dari gerbang or. Sebuah priority encoder adalah rangkaian

encoder yang mempunyai fungsi prioritas, operasi dari rangkaian priority encorder

adalah sebagai berikut: Jika ada dua lebih input bernilai “1” pada saat yang sama,

maka input yang mempunyai prioritas tertinggi yang akan diambil.

Decoder adalah suatu perangkat yang berfungsi untuk mengubah bentuk

sinyal biner menjadi decimal.

Ada beberapa macam rangkaian decoder yaitu:

Decoder  3 x 8  (3 input dan 8 output line)

Decoder  4 x 16

Decoder  BCD  to Decimal (4 bit input dan 8 output line)

Decoder  BCD  to 7 Segment (4 bit input dan 8 output line)

khusus untuk BCD to 7 segment mempunyai prinsip kerja yang berbeda

dengan decoder yang lain, dimana kombinasi dari setiap inputnya dapat

mengaktifkan beberapa output line-nya (bukan sala satu line).

Page 19: Laporan Hasil Sisdig Modul V

BAB V

DAFTAR PUSTAKA

http://mahadisjuanda.wordpress.com/2013/02/20/enkoder-dekoder/

http://sultan-informatika.blogspot.com/2011/12/dekoder-encoder.html

http://noeroelisnaini.blogspot.com/2011/12/enkoder.html