modul tromol

18
Modul Dasar – Dasar Otomotif 2014 – Teknik Kendaraan Ringan - Syamsuddin

Upload: syams-uddin

Post on 18-Jul-2015

730 views

Category:

Automotive


9 download

TRANSCRIPT

Page 1: modul tromol

Modul Dasar – Dasar Otomotif 2014 – Teknik Kendaraan Ringan - Syamsuddin

Page 2: modul tromol

Modul Dasar – Dasar Otomotif 2014 – Teknik Kendaraan Ringan - Syamsuddin

RODA DAN BAN (WHEEL AND TYRE)

Pada sepeda motor roda (wheel) berfungsi untuk menopang berat motor dan pengendara,

menyalurkan daya dorong, pengereman, daya stir pada jalan.. Disaat yang sama roda juga

menyerap tekanan/kejutan dari permukaan jalan. Untuk itu roda harus bersifat kuat, kaku/rigit

dan ringan.

Ada tiga bagian roda pada sepeda motor, yaitu bagian hub roda, bagian pelek roda (wheel rim),

dan ban (tire). Pada hub roda terpasang bantalan peluru (bearing), sepatu rem, tromol dan

komponen bantu lainnya. Hub dan pelek roda dihubungkan oleh jari-jari (spokes). Ada juga

roda dengan model satu kesatuan dimana hub dan peleknya terbuat dari bahan yang ringan

(seperti pada aluminium). Design roda tergantung dari tipe struktur, material dan metode

pembuatan roda dari pabrik.

1. Pelek (Wheel Rim)

a) Tipe pelek Jari-Jari (wire spoke wheel)

Gambar 1. Roda tipe jari-jari

Tipe ini paling banyak digunakan pada sepeda motor. Dimana roda terbuat dari

lembaran-lembaran baja atau aluminium alloy yang melingkar dan tromol terpasang

kaku oleh jari jari.

Page 3: modul tromol

Modul Dasar – Dasar Otomotif 2014 – Teknik Kendaraan Ringan - Syamsuddin

b) Tipe pelek dari composit (composite wheel)

Gambar 2. Roda tipe plat pres

Tipe ini paling banyak digunakan pada sepeda motor dengan roda kecil (tipe keluarga

atau rekreasi). Rodanya/pelek dibuat dengan menyatukan rim dan hub dengan

menggunakan baut dan mur.

c) Tipe pelek dari paduan tuang (cast alloy wheel)

Roda dan jari-jari menjadi satu disebut tipe “Light alloy disk wheel”. Regiditas dan

kekuatannya sama dengan sebelumnya, tidak diperlukan penyetelan untuk balancing roda

(beda dengan jari-jari yang perlu disetel untuk balancingnya). Designnya sangat trendi

biasanya digunakan motor besar, kadang-kadang pada motor kecil dan motor-motor sport.

Gambar 3. Tipe roda dari besi tuang

Page 4: modul tromol

Modul Dasar – Dasar Otomotif 2014 – Teknik Kendaraan Ringan - Syamsuddin

d) Roda tipe khusus (dibentuk dari baja yang di press dan di dalamnya terbagi dua)

Gambar 4. Membelah susunan pelek roda

2. Ban (Tyre)

Ban adalah salah satu komponen kendaraan yang berfungsi:

a. Sebagai pengendali arah kendaraan

b. Sebagai penanggung berat beban kendaraan termasuk penumpangnya

c. Sebagai penerus tenaga dari mesin

d. Sebagai sistem peredam/suspensi dari sepeda motor

Ban merupakan bagian roda yang langsung bersentuhan dengan jalan. Disaat sepeda

motor berjalan dan berhenti akan terjadi gesekan antara ban dan permukaan jalan. Ban selain

berfungsi untuk menopang berat motor dan pengendara pada area yang kecil dimana

permukaan ban menyentuh permukaan jalan, menyalurkan gaya tekan pada saat

pengendaraan dan pengereman, juga meredam kejutan secara simultan/terus menerus.

Pada dasarnya ban yang digunakan pada sepeda motor, umumnya terdiri atas dua

bagian utama yaitu ban luar dan ban dalam. Konstruksi ban pada umumnya sama, baik ban

dengan ban dalam maupun ban tanpa ban dalam. Ban bagian luar disebut Tread terbuat dari

karet yang keras karena bersentuhan langsung dengan tanah. Untuk itu tread harus memiliki

ketahan aus yang tinggi dan cukup baik melindungi ban dalam. Sedangkan lapisan bagian

dalam ban disebut Breaker.

Carcas dan tread fungsinya menjaga dan melindungi ban bagian dalam dari tekanan

udara dan pukulan dari luar secara bersamaan. Carcas ini terbuat dari lapisan kain (fabric

layer) dengan bahan nilon dan rayon yang dilapisi karet dan kawat yang jumlah lapisannya

menentukan kekuatan ban. Disamping itu ada lapisan bead yang mampu memegang dengan

kuat pada pelek melalui tekanan udara selama berjalan. Lapisan yang berbeda dibagian

dalam dari ban “TUBLESS” (tanpa ban dalam) yang bersifat elastis, jika tertusuk paku udara

1. Bolt

2. Rim half

3. Rim half

4. Spring washer

5. Nut

6. Tyre

7. Inner tube

Page 5: modul tromol

Modul Dasar – Dasar Otomotif 2014 – Teknik Kendaraan Ringan - Syamsuddin

bagian dalam tidak bocor keluar. Ban tanpa mempunyai ban dalam disebut ban TUBELESS

dengan konstruksi khusus agar udara bagian dalam tidak bocor keluar. Biasanya pada

bagian luar ban terdapat tanda TUBELESS.

Gambar 5. Ban tipe radial

Ukuran dan jenis ban bisa diketahui dengan membaca kode ban. Kode ban

memberikan informasi tentang ciri-ciri umum dan kerataan (flatness) dari ban.

Pada sebuah ban, dapat ditemukan informasi seperti ukuran ban, TWI (treat wear

indicator), Type ban : tubeless atau tubetype, Nomor lot, speed symbol dan load index, anak

panah, hingga beban maksimum. Semua ini adalah factor penting yang perlu diperhatikan

dalam pemilihan ban. Secara garis besar penunjukan ukuran ban bisa dibedakan menjadi dua

jenis yaitu metric dan inchi.

Metric

Keterangan :

Lebar ban = adalah bagian terlebar dari ban dengan nilai ± 80 mm

Aspek rasio = adalah persentase dari lebar ban atau sama dengan ± 80 x 90 = ± 72 mm

Diameter pelek = pada ukuran tersebut adalah 17”

Jadi jika ukuran 80/90-17 artinya : ban tersebut memiliki lebar ± 80 mm dengan tinggi ± 72 mm

dan menggunakan pelek 17”

Arti dari 80/90-17 :

80 = Lebar ban dalam mm

90 = Aspek rasio

17 = Diameter pelek dalam inchi

Page 6: modul tromol

Modul Dasar – Dasar Otomotif 2014 – Teknik Kendaraan Ringan - Syamsuddin

Inchi

Arti dari 2,75 – 17 :

2,75 = Lebar ban dalam inchi

17 = Diameter pelek dalam inchi

Keterangan :

Lebar ban = adalah bagian terlebar dari penampang ban dengan nilai ± 2,75” dengan

tinggi± 2,75”

Diameter pelek = pada ukuran tersebut adalah 17”

Jadi jika ukuran 2,75 – 17 artinya : ban tersebut memiliki lebar 2,75” dengan tinggi 2,75” dan

menggunakan pelek 17”

TWI (Tread Wear Indicator) TWI adalah symbol untuk menunjukan batas

pemakaian ban . tanda ini berupa segitiga yang tertera

di sisi ban dan tonjolan pada sela-sela pattern, hal ini

untuk menunjukan batas keausan tread yang diijinkan

oleh produsen untuk menjamin performa ban, jika

keausan tread sudah mencapai tanda ini maka

sebaiknya ban segera diganti

Tubeless atau Tubetype

1. Tube type adalah jenis ban yang pada aplikasinya

harus menggunkan ban dalam dan bias

mengunakan pelek spoke.

2. Tubeless adalah jenis ban yang pada aplikasinya

tanpa menggunakan ban dalam.

Page 7: modul tromol

Modul Dasar – Dasar Otomotif 2014 – Teknik Kendaraan Ringan - Syamsuddin

Lot Number

Lot number adalah kode yang menunjukkan waktu

diproduksinya ban dipabrik. Pada kode lot number di

atas adalah 2607 artinya dua angka di depan

menunjukkan ban diproduksi pada minggu ke-26 atau

sekitar bulat Juni minggu keempat, lalu dua angka di

belakang menunjukkan ban diproduksi tahun 2007.

Speed Simbol dan Load Index

Kode ini menunjukkan batas kecepatan maksimum dan

beban maksimum untuk menjaga performa ban tetap pada

kondisi yang baik.

Pada gambar tertera 41P. Maka arti dari kode tersebut

adalah beban maksimum yang diijinkan agar performa ban

tetap baik adalah 145 kg pada kecepatan 150 km/jam.

Berikut adalah table Indek Beban dan Index Speed

Page 8: modul tromol

Modul Dasar – Dasar Otomotif 2014 – Teknik Kendaraan Ringan - Syamsuddin

Anak Panah

Lambang anak panah pada dinding ban menunjukkan

arah putaran ban agar berfungsi dengan baik

Max Load

Sama dengan load index arti dari symbol ini adalah

beban kerja yang diijinkan agar performa ban tetap

baik yaitu maksimum 160 kg pada tekanan 33 Psi.

Berikut ini contoh lain dari kode ban dan cara membacanya:

Page 9: modul tromol

Modul Dasar – Dasar Otomotif 2014 – Teknik Kendaraan Ringan - Syamsuddin

3. Pemeriksaan dan perawatan

Beberapa hal yang dapat mempercepat keausan ban, yaitu diantaranya :

a. Tekanan angin kurang/berlebih

b. Beban berlebihan

c. Pengereman dan akselerasi yang berlebihan

d. Kondisi musim (Musim kemarau ban akan lebih cepat aus)

e. Power motor besar tetapi penggunaan ban relatif kecil

f. Material karet kompon ban (Kompon lunak akan lebih cepat habis daripada kompon

keras)

Dalam memasang ban ada beberapa hal yang harus diperhatikan demi keselamatan

pengendara dan keawetan ban diantaranya:

a. Gunakan peralatan yang tidak merusak ban atau pelek.

b. Pastikan pelek sejajar dengan rim line saat terpasang.

c. Pastikan arah putar sesuai dengan petunjuk.

Page 10: modul tromol

Modul Dasar – Dasar Otomotif 2014 – Teknik Kendaraan Ringan - Syamsuddin

d. Cek tekanan angin agar sesuai dengan standardnya.

e. Sesuaikan ukuran ban dalam terhadap ban luarnya.

f. Pastikan tidak ada benda asing seperti krikil tajam, beling atau paku di dalam ban.

g. Gunakan selalu rim tape untuk melindungi ban dalam dari tusukan spoke velg.

h. Pastikan bahwa posisi “Valve” ban dalam sesuai dengan tanda posisi “Valve” yang tertera

pada ban.

i. Kencangkan mur ban dalam seperlunya.

j. Setelah mengganti ban belakang sejajarkan posisinya agar lurus terhadap ban depan

untuk menghindari keolengan.

k. Setelah ban terpasang tarik beberapa kali tuas rem terutama rem hidrolik sampai terasa

tekanan rem sudah kembali normal untuk menghindari terjadinya rem blong.

Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam perawatan ban :

a. Periksa tekanan angin dan kondisi fisik secara berkala.

b. Saat motor diparkir gunakan standard tengah untuk mengurangi tekanan pada ban pada

posisi yang sama diwaktu yang lama.

c. Hindari kontaminasi dengan cairan-cairan kimia yang merusak, oli dan bensin segera

bersihkan dengan air dan sabun jika terkena cairan tersebut.

d. Hindari kontak dengan sinar matahari dengan waktu yang lama karena akan membuat

karakter karet ban berubah.

e. Demi keamanan, ganti ban yang sudah melewati batas TWI.

4. Cara mengganti ban motor

Peralatan dan bahan yang diperlukan :

1. Ban dalam atau ban luar sesuai keperluan ban mana yang akan diganti

2. Kunci ring – pas ukuran 8, 10, 12, 14, 17, dan 19

3. Kunci T

4. Pencongkel ban

5. Motorcycle tyre change (manual atau hydroulik)

Langkah pemasangan ban

1. Sepeda motor distandarkan terlebih dahulu ( standar 2 kaki ) ditempat yang rata atau

permukaan lantai tidak miring dan licin.

Page 11: modul tromol

Modul Dasar – Dasar Otomotif 2014 – Teknik Kendaraan Ringan - Syamsuddin

2. Kendorkan dan lepaskan poros roda yang akan diganti bannya, ( disini kita membahas

roda depan ).

3. Kempeskan roda.

4. Tekan-tekan sisi ban secara merata.

5. Congkel salah satu sisi ban luar menggunakan 3 pencongkel sekaligus di tiga bagian yang

berdekatan (arah congkelan keluar pelek)

6. Kendorkan baut pengikat pentil dan keluarkan ban dalam.

7. Keluarkan sisi ban luar yang belum terlepas, menggunakan alat congkelan tadi sampai

terlepas.

8. Pasangkan ban luar yang baru dengan cara memasukkan sebelah sisi terlebih dahulu.

9. Pasangkan ban dalam yang baru dengan cara tepatkan pentil ke lubang pentil yang ada di

pelek terlebih dahulu, lalu pasangkan mur dan kencangkan

10. Congkel sisi ban luar yang belum dipasang kearah dalam pelek sampai semuanya

terpasang ke alur pelek seperti semula dan usahakan jangan mencongkel ban dalam,

dikarnakan jika tercongkel, bisa kemungkinan bocor.

11. Tekan-tekan ban scara merata.

12. Isikan angin ke ban.

13. Pasangkan roda dan tepatkan ke lubang garpu lalu pasangkan poros roda lalu

kencangkan.

Dalam melepas dan memasang ban, terutama untuk ban tubeless dan atau yang

berukuran besar (sepeda motor besar) dapat mengunakan alat bantu berupa motorcycle tyre

change, alat ini mempunyai keunggulan berupa pengerjaan yang lebih mudah dan resiko

merusak pelek dapat dikurangi.

Page 12: modul tromol

Modul Dasar – Dasar Otomotif 2014 – Teknik Kendaraan Ringan - Syamsuddin

Gambar 6. Melepas ban menggunakan alat motorcycle tyre change

REM TROMOL (DRUM BRAKE)

1. Pengertian Rem

Rem adalah elemen penting pada sebuah kendaraan yang berfungsi untuk

mengurangi dan atau menghentikan laju kendaraan. Sejalan dengan pengembangan mesin

penggeraknya, saat ini kendaraan dapat bergerak sangat cepat sehingga memerperlukan rem

yang juga makin baik. Pada tahun 1902 Louis Renault menemukan rem jenis drum yang

bekerja dengan sistim gesek untuk kendaraan. Peralatan utama rem gesek ini terdiri dari

drum dan penggesek. Drum dipasang pada sumbu roda, sedang penggesek pada bagian bodi

kendaraan dan didudukkan pada mekanisme yang dapat menekan drum. Ketika kedaraan

bergerak, maka drum berputar sesuai putaran roda. Pengereman dilakukan dengan cara

menekan penggesek pada permukaan drum sehingga terjadi pengurangan energi kinetik

(kecepatan) yang diubah menjadi energi panas pada bidang yang bergesekan.

Page 13: modul tromol

Modul Dasar – Dasar Otomotif 2014 – Teknik Kendaraan Ringan - Syamsuddin

Hingga saat ini, rem utama kendaraan yang dikembangkan masih menggunakan

sistim gesek sebagaimana ditemukan pertama kali. Pengembangan dilakukan pada

mekanisme untuk meningkatkan gaya dan mode penekanan serta sifat material permukaan

gesek yang tahan terhadap tekanan dan temperatur tinggi. Pada umumnya bahan material

gesek yang digunakan adalah jenis asbestos atau logam hasil sinter dengan bahan induk besi

atau tembaga. Koefisien gesek asbestos lebih baik tetapi kurang tahan terhadap tekanan.

Sebaliknya logam sinter koefisien geseknya lebih kecil tetapi tahan terhadap tekanan dan

temperatur tinggi.

2. Rem Sepeda Motor

Secara umum sistem pengereman yang berkembang pada sepeda motor saat ini ada dua jenis

yaitu rem cakram (disc brake) dan rem tromol (drum brake). Deskripsi Rem Tromol Pada

rem tromol, penghentian atau pengurangan putaran roda dilakukan dengan adanya gesekan

antara kanvas sepatu rem dengan drumnya, cara kerjanya adalah sebagai berikut :

Pada saat tuas rem tidak ditekan sepatu rem dengan tromol tidak saling kontak. Tromol rem

berputar bebas mengikuti putaran roda, tetapi pada saat tuas rem ditekan lengan rem

memutar cam pada sepatu rem sehingga sepatu rem menjadi mengembang dan kanvas

bergesekan dengan drum. Akibatnya, putaran tromol dapat ditahan atau dihentikan.

Gambar 7. Rem Tromol Drum Brake

Page 14: modul tromol

Modul Dasar – Dasar Otomotif 2014 – Teknik Kendaraan Ringan - Syamsuddin

3. Bagian – bagian Rem Tromol

a) Kanvas rem

Gambar 8. Kanvas rem

Kanvas rem dipasangkan pada sepatu rem untuk menambah tenaga gesek pada drum.

Bahan yang digunakan adalah non asbestos dengan tembaga atau campuran plastik

untuk untuk memperoleh tahan panas yang tinggi dan tahan aus. Pada beberapa macam

rem, terdapat perbedaan bahan kanvas rem yang dipasangkan pada sepatu pertama dan

sepatu kedua. Kanvas ini dapat diganti jika sudah mengalami aus.

b) Tromol / Drum

Gambar 9. Tromol

Dalam drum brake ada beberapa komponen yang terdiri dari drum brake itu sendiri,

pin/cam dan brake arm. Drum rem pada umumnya dibuat dari besi tuang. Drum rem ini

dipasangkan hanya diberi sedikit renggang dengan sepatu rem dan drum yang berputar

bersama roda. Bila rem ditekan maka kanvas rem akan menekan terhadap permukaan

dalam drum, mengakibatkan terjadinya gesekan dan menimbulkan panas pada

Page 15: modul tromol

Modul Dasar – Dasar Otomotif 2014 – Teknik Kendaraan Ringan - Syamsuddin

c) Sepatu rem

Gambar 10. Sepatu rem

Sepatu rem berbentuk busur yang disesuaikan dengan lingkaran drum dan dilengkapi

dengan kanvas yang dikeling ataupun direkatkan pada bagian permukaan dalam sepatu

rem. Salah satu ujung sepatu rem dihubungkan pada anchor pin atau pada baut silinder

penyetel sepatu rem. Ujung lainnya dipasangkan pada roda silinder yang berfungsi untuk

mendorong sepatu ke drum dan juga sepatu rem.

.

d) Pedal rem

Gambar 11. Pedal rem

Page 16: modul tromol

Modul Dasar – Dasar Otomotif 2014 – Teknik Kendaraan Ringan - Syamsuddin

Pedal Rem adalah komponen pada sistem rem yang dimanfaatkan oleh pengemudi untuk

melakukan pengereman. Fungsi pedal rem memegang peranan yang penting didalam

sistem rem. Tinggi pedal harus dalam tinggi yang ditentukan. Jika terlalu tinggi, posisi

kaki saat berkendara kurang nyaman. Sebaliknya jika tinggi pedal terlalu rendah, akan

membuat jarak cadangan yang kurang yang akan mengakibatkan gaya pengereman yang

tidak cukup.

.

4. Pegas pengembai (Return Spring)

Pegas-pegas pembalik berfungsi untuk menarik kembali sepatu rem pada drum ketika

pijakan rem dibebaskan. Satu atau dua buah pegas pembalik biasanya dipasang dibagian sisi

silinder roda.

Gambar 12. Pegas pengembali (return spring)

5. Jenis jenis rem tromol

a) Tipe Single Leading Shoe

Rem tromol tipe single leading shoe merupakan rem paling sederhana yang hanya

mempunyai sebuah cam/nok penggerak untuk menggerakkan dua buah sepatu rem.

Pada ujung sepatu rem lainnya dipasang pivot pin (pasak) sebagai titik tumpuan

sepatu rem.

Page 17: modul tromol

Modul Dasar – Dasar Otomotif 2014 – Teknik Kendaraan Ringan - Syamsuddin

b) Tipe Two Leading Shoe

Rem tromol tipe two leading shoe dapat menghasilkan gaya pengereman kira-kira

satu setengah kali single leading shoe. Terutama digunakan sebagai rem depan, tetapi

baru-baru ini digantikan oleh disk brake (rem cakram). Rem tipe ini mempunyai dua

cam/nok dan ditempatkan di masing-masing ujung dari leading shoe dan trailing

shoe.Cam tersebut bergerak secara bersamaan ketika rem digunakan melalui batang

penghubung yang bisa distel. Setiap sepatu rem mempunyai titik tumpuan tersendiri

pivot) untuk menggerakkan cam.

6. Prinsip Kerja Rem Tromol

Sistem rem sepeda motor dirancang untuk mengontrol kecepatan/laju

(mengurangi/memperlambat kecepatan dan menghentikan laju) sepeda motor dengan

Page 18: modul tromol

Modul Dasar – Dasar Otomotif 2014 – Teknik Kendaraan Ringan - Syamsuddin

tujuan meningkatkan keselamatan dan memperoleh pengendaraan yang aman. Prinsip kerja

rem adalah dengan mengubah energi gerak/kinetik menjadi energi panas dalam bentuk

gesekan.

Gambar 13. Cara kerja rem tromol

Pada saat kabel atau batang penghubung (tidak ditarik), sepatu rem dan tromol tidak saling

kontak. Tromol rem berputar bebas mengikuti putaran roda.Tetapi saat kabel rem atau

batang penghubung ditarik, lengan rem atau tuas rem memutar cam/nok pada sepatu rem

sehingga sepatu rem menjadi mengembang dan kanvas rem (pirodo)nya bergesekan dengan

tromol. Akibatnya putaran tromol dapat ditahan atau dihentikan, dan ini juga berarti

menahan atau menghentikan putaran roda.