modul sementara pab 2016
TRANSCRIPT
-
7/24/2019 Modul Sementara PAB 2016
1/40
PENGUKURAN SUHU DAN KENAIKAN TITIK DIDIH LARUTAN
(A)
TUJUAN PERCOBAANPercobaan ini bertujuan untuk:
1. Mengetahui prinsip kerja termometer berisi zat alir dan thermocouple digital.
2. Mengetahui cara menera alat ukur suhu.
3. Menerapkan hasil peneraan untuk pengukuran kenaikan titik didih larutan.
4. Menentukan pengaruh konsentrasi zat terlarut elektrolit atau non elektrolit terhadap
kenaikan titik didih air.
CARA KERJA
Percobaan yang dilakukan meliputi peneraan alat ukur suhu dan pengukuran kenaikan titik didih
larutan.
1. Peneraan Alat Ukur Suhu (Menggunakan Termomemeter Raksa)
a. Pengukuran Suhu Udara
Catat suhu udara yang ditunjukkan termometer raksa, termometer alkohol dan
thermocouplepada udara terbuka setelah suhu yang ditunjukkan alat ukur konstan.
b.
Pengukuran Suhu Air Ledeng
1. Masukkan air ledeng secukupnya ke dalam gelas beker 250 mL.
2. Celupkan termometer raksa dalam air ledeng tersebut.
3. Catat suhu termometer raksa setelah nilainya konstan.
4. Ulangi percobaan dengan memakai termometer alkohol dan thermocouple.
c. Pengukuran Suhu Air Mendidih
1. Didihkan air ledeng secukupnya dalam water heater(skala water heater = 4).
2. Celupkan termometer raksa, termometer alkohol dan probe thermocouple dalam air
pada water heateryang sedang mendidih.
3. Catat suhu tiap alat ukur setelah suhunya konstan.
d. Pengukuran Suhu Es Melebur
1. Masukkan es batu ke dalam vacuum flasksampai mencair.
-
7/24/2019 Modul Sementara PAB 2016
2/40
2. Celupkan termometer raksa, termometer alkohol dan probe thermocouple dalam
leburan es melalui lubang pada tutup vacuum flask.
3. Catat suhu yang di tunjukkan tiap alat ukur setelah nilainya konstan.
e. Pengukuran Suhu Udara Panas
1. Pasang termometer raksa, termometer alkohol, dan probe thermocouplepada lubang
yang tersedia pada pipa blower.
2. Hidupkan blowerdengan menekan tombol on.
3. Catat suhu tiap alat ukur setelah nilainya konstan.
f. Pengukuran Suhu Es+Garam
1. Masukkan es batu ke vacuum flask dan menambah garam dapur secukupnya, lalu
membiarkan es batu mencair.
2.
Celupkan termometer raksa, termometer alkohol, danprobe thermocoupleke dalam
campuran garam dan leburan es melalui lubang pada vacuum flask.
3. Catat suhu tiap alat ukur setelah nilainya konstan.
2. Pengukuran Kenaikan Titik Didih
a. Pengukuran titik didih aquadest.
1. Ambil 150 mL aquadestdengan gelas beker PYREX 250 mL.
2. Panaskan gelas beker PYREX 250 mL berisi aquadest tersebut di atas kompor
sampai mendidih.
3. Catat suhu didih aquadestyang ditunjukkan termometer alkohol dan thermocouple.
b. Pengukuran titik didih larutan gula
1. Timbang gula pasir sebanyak 85,5 gram pada gelas beker 250 mL menggunakan
neraca analitis digital.
2. Masukkan aquadestke dalam labu ukur 250 mL sampai tanda batas.
3. Larutkan 85,5 gram gula pasir dengan aquadest dari labu ukur 250 mL tersebut
dalam gelas beker 600 mL. Akan diperoleh larutan gula 1 molal.
4.
Tuang sebagian larutan gula tersebut (sekitar 100 mL) ke dalam labu leher tiga 500
mL dengan bantuan corong gelas.
5. Panaskan larutan gula dalam labu leher tiga yang dilengkapi pendingin bola di atas
pemanas mantel pada skala 8.
-
7/24/2019 Modul Sementara PAB 2016
3/40
6. Sisa larutan gula yang belum dimasukkan ke labu leher tiga, dipanaskan di atas
kompor listrik dengan wadah gelas beker PYREX 600 mL sampai suhunya sekitar
80oC (suhu dicek secara berkala menggunakan thermocouple).
7. Masukkan larutan gula dari langkah 6 ke dalam labu leher tiga.
8. Panaskan larutan gula di dalam labu leher tiga sampai mendidih ditandai dengan
suhu yang konstan.
9. Catat suhu didih larutan gula yang ditunjukkan termometer alkohol dan
thermocouple.
10. Tuang larutan gula ke dalam gelas beker 600 mL lalu tambahkan 171 gram gula
pasir dan aduk dengan gelas pengaduk hingga homogen.
11. Ulangi langkah 4 sampai 10 dua kali lagi hingga diperoleh 3 data percobaan.
c.
Pengukuran titik didih larutan garam
1.
Timbang garam dapur (NaCl) sebanyak 14,625 gram pada gelas beker 250 mL
menggunakan neraca analitis digital.
2. Masukkan aquadestke dalam labu ukur 250 mL sampai tanda batas.
3. Larutkan 14,625 gram NaCl dengan dari labu ukur 250 mL tersebut dalam gelas
beker 600 mL. Akan diperoleh larutan garam 1 molal.
4. Tuang sebagian larutan garam tersebut (sekitar 100 mL) ke dalam labu leher tiga 500
mL dengan bantuan corong gelas.
5. Panaskan larutan garam dalam labu leher tiga yang dilengkapi pendingin bola di atas
pemanas mantel pada skala 8.
6. Sisa larutan garam yang belum dimasukkan ke pemanas mantel dipanaskan di atas
kompor listrik dengan wadah gelas beker PYREX 600 mL sampai suhunya sekitar
80oC (suhu dicek secara berkala menggunakan thermocouple).
7. Masukkan larutan garam dari langkah 6 ke dalam labu leher tiga.
8. Panaskan larutan garam di dalam labu leher tiga sampai mendidih ditandai dengan
suhu yang konstan.
9. Catat suhu didih larutan garam yang ditunjukkan termometer alkohol dan
thermocouple.
10. Tuang larutan garam ke dalam gelas beker 600 mL lalu tambahkan 29,25 gram
garam dan aduk dengan gelas pengaduk hingga homogen.
-
7/24/2019 Modul Sementara PAB 2016
4/40
11. Ulangi langkah 4 sampai 10 dua kali lagi hingga diperoleh 3 data percobaan.
-
7/24/2019 Modul Sementara PAB 2016
5/40
LAPORAN SEMENTARA
PENGUKURAN SUHU DAN KENAIKAN TITIK DIDIH LARUTAN
(A)
Nama : 1. NIM :
: 2. NIM :3. NIM :
Asisten : Farida Arisa /Astrid Ellyana
Data Percobaan
1. Peneraan Alat Ukur Suhu
Media Terukur Termometer Raksa (C) Termometer Alkohol (C) Thermocouple (C)
Air mendidih
Udara blower
Udara
Air
Es Melebur
Air es + garam
2. PengukuranKenaikan Titik Didih LarutanTekanan : 1 atmTitik didih aquadest (pelarut) : Thermocouple :
:Termometer alkohol :
Massa pelarut : 250 gram
No. Larutan Massa (gram)Titik didih (oC)
Termometer alkohol Thermocouple
1. Garam +
+ +
2. Gula +
+ +
Asisten jaga, Praktikan,
1.
2.
-
7/24/2019 Modul Sementara PAB 2016
6/40
3.
PENERAAN ALAT UKUR LAJU ALIR FLUIDA
(B)
TUJUAN PERCOBAAN
Tujuan dari percobaan ini adalah membuat kurva standar hubungan antara tinggi
pelampung dalam rotameter cairan dengan laju alir air dan kurva standar hubungan antara tinggi
pelampung dalam rotameter gas dengan laju alir udara.
CARA KERJA
Peneraan Laju Alir Zat Cair
1.
Suhu air ledeng diukur di gelas ukur dengan termometer alkohol 110 o C.
2. Kran pemasukan dibuka untuk mengisi bak penampungan air hingga penuh dan terjadi aliran
overflow.
3. Ketinggianfloatdiatur pada ketinggian 6,0 cm.
4. Debit cairan yang mengalir dalam rotameter diukur pada selang waktu 5 0,20 detik dengan
menggunakanstopwatchdan gelas ukur 50 mL atau 100 mL.
5. Volume air tertampung dan waktustopwatch dicatat.
6.
Pengambilan data dilakukan sebanyak 5 kali berurutan untuk ketinggalanfloatyang sama.7. Debit untuk ketinggianfloatyang lain 5,5; 5,0; 4,5; 4,0; 3,5; 3,0; 2,5; 2,0; 1,5 cm.
Peneraan Laju Alir Zat Gas
1. Suhu udara diukur dengan termometer ruangan.
2. Rangkaian alat disiapkan dan semua kran pada rangkaian alat ditutup.
3. Botol penampung diisi air hingga tanda batas.
4. Ketinggian cairan pada selang pengeluaran akhir dengan tinggi cairan pada botol penampung
diatur agar sejajar.
5. Kompresor dinyalakan dan diisi udara hingga tekanan 5 kg/cm.
6. Kran penghubung tabung pengaman dan kompresor dibuka, tabung gas pengaman diisi.
7. Tekanan udara di kompresor dicatat, kran penghubung tabung gas dan rotameter dibuka.
-
7/24/2019 Modul Sementara PAB 2016
7/40
8. Ketinggianfloatrotameter diatur 10,0 cm dengan menggunakan kran pada tabung pengaman,
dijaga konstan.
9. Debit aliran yang keluar diukur pada selang waktu 3 0,20 detik dengan bantuan stopwatch
dan gelas ukur 50 mL.
10.Volumer air tertampung dan waktu di stopwatch dicatat. Pengambilan data dilakukan
sebanyak 5 kali untuk ketinggianfloatyang sama.
11.Debit untuk ketinggianfloatyang lain 8,0 ; 6,0 ; 4,0 ; 2,0 cm.
12.Tekanan akhir udara yang tersisa di kompresor dicatat.
13.Udara yang tersisa di dalam kompresor dan tabung pengaman dikeluarkan secara perlahan.
-
7/24/2019 Modul Sementara PAB 2016
8/40
LAPORAN SEMENTARA
PENERAAN ALAT UKUR LAJU ALIR FLUIDA
(B)
Nama Praktikan : 1. NIM : 1.
2. 2.
3. 3.
Hari/tanggal :
Asisten : Dwi Reinaldy Gunawan / Muhammad Naufal Fakhry
DATA PERCOBAAN
1. Peneraan Laju Alir Zat Cair
h (cm) 6,0 5,5 5,0
T (C) C C C
Q=V/t
(cm3/s)
4,5 4,0 3,5
C C C
3,0 2,5 2,0
C C C
1,5
C
-
7/24/2019 Modul Sementara PAB 2016
9/40
2. Peneraan Laju Alir Gas
P awal : kg/cm
P akhir : kg/cm
T udara : C
h (cm) 10,0 8,0
Q =V/t
(cm3/s)
6,0 4,0
2,0
Yogyakarta, 2016
Asisten jaga, Praktikan,
1.
2.
3.
-
7/24/2019 Modul Sementara PAB 2016
10/40
PENGUKURAN RAPAT MASSA DAN KONDUKTANSI
(C)
TUJUAN PERCOBAANTujuan dari praktikum ini adalah :
1. Memahami dan mempraktikkan cara pengukuran rapat massa dan konduktansi dengan alat
ukur.
2. Menentukan konsentrasi larutan sampel dengan mengukur rapat massa dan konduktansinya
dengan bantuan kurva standar.
CARA KERJA
1.
Pembuatan Larutan NaCl Berbagai Konsentrasi
a. Timbang NaCl sebanyak X gram dengan bantuan gelas arloji dan menggunakan neraca
analitis digital.
b. Larutkan NaCl dengan aquadest sebanyak 300 mL di dalam gelas beker 500 mL dan
aduk hingga homogen.
c. Masukkan larutan tersebut ke dalam labu ukur 500 mL dengan bantuan corong gelas dan
tambahkan aquadesthingga tanda batas, kemudian gojog larutan hingga homogen.
d.
Tuangkan larutan tersebut ke dalam gelas beker 500 mL.e. Ambil 100 mL larutan NaCl yang telah dibuat dengan menggunakan gelas ukur 100 mL,
kemudian masukkan ke dalam labu ukur 500 mL. Tambahkan aquadest hingga tanda
batas dan gojog larutan hingga homogen.
f. Tuang larutan NaCl yang telah diencerkan tersebut ke dalam gelas beker 500 mL.
g. Ambil 100 mL larutan NaCl yang telah diencerkan, kemudian masukkan ke dalam labu
ukur 500 mL. Tambahkan aquadest hingga anda batas dan gojog larutan hingga
homogen.
h. Tuang larutan NaCl yang telah diencerkan tersebut ke dalam gelas beker 500 mL.
-
7/24/2019 Modul Sementara PAB 2016
11/40
2. Pengukuran Rapat Massa Berbagai Cairan dengan Menggunakan Piknometer pada Suhu
Percobaan
a. Ukur suhu percobaan (lingkungan) dengan menggunakan termometer dan catat hasil
pengukurannya.
b. Timbang piknometer kosong dengan neraca analitis digital dan catat hasil
pengukurannya.
c. Isi piknometer dengan aquadest hingga penuh dengan bantuan pipet tetes, kemudian
tutup piknometer hingga tidak ada udara di dalamnya. Timbang piknometer tersebut dan
catat hasil pengukurannya.
d. Keluarkan aquadestpada piknometer, kemudian cuci dan keringkan piknometer tersebut.
e. Ulangi langkah percobaan c dan d untuk pengukuran rapat massa air ledeng, larutan NaCl
berbagai konsentrasi, dan larutan sampel.
3. Pengukuran Rapat Massa Berbagai Cairan dengan Menggunakan Hidrometer pada Suhu
Percobaan
a. Tuang aquadestke dalam gelas ukur 250 mL.
b. Ukur rapat massa aquadest dengan memasukkan hidrometer 0,900 1,000 gr/mL atau
1,0001,200 gr/mL dengan perlahan-lahan.
c. Baca skala hidrometer dan catat hasil pengukuran.
d. Ulangi langkah percobaan a sampai c untuk pengukuran rapat massa air ledeng, larutan
NaCl berbagai konsentrasi, dan larutan sampel.
4. Pengukuran Rapat Massa Larutan NaCl dengan Menggunakan Hidrometer pada berbagai
Suhu
a. Siapkan baskom plastik berisi air dan es batu.
b. Tuang larutan NaCl hasil pengenceran 25x sebanyak 300 mL ke dalam gelas beker 500
mL, kemudian dinginkan larutan tersebut hingga suhu larutan 20C.
c. Setelah suhu larutan mencapai 20C, tuang larutan tersebut ke dalam gelas ukur 250 mL
dan ukur rapat massa larutan dengan menggunakan hidrometer 0,900 1,000 gr/mL atau
1,0001,200 gr/mL dengan perlahan-lahan. Catat hasil pengukurannya.
-
7/24/2019 Modul Sementara PAB 2016
12/40
d. Tuang kembali larutan NaCl tersebut ke dalam gelas beker 500 mL, lalu panaskan larutan
dengan menggunakan kompor listrik hingga suhu larutan 40C.
e. Setelah suhu larutan mencapai 40C, tuang larutan tersebut ke dalam gelas ukur 250 mL
dan ukur rapat massa larutan dengan menggunakan hidrometer 0,900 1,000 gr/mL atau
1,0001,200 gr/mL dengan perlahan-lahan. Catat hasil pengukurannya.
f. Ulangi langkah percobaan b sampai e untuk larutan NaCl hasil pengenceran 5x dan
larutan NaCl hasil pengenceran 1x.
5. Pengukuran Konduktansi Larutan NaCl Berbagai Konsentrasi pada Berbagai Suhu
a. Tuang aquadestsebanyak 40 mL ke dalam gelas beker 50 mL.
b. Letakkan gelas beker 50 mL yang berisi aquadestke dalam baskom plastik yang berisi
air es dan dinginkan larutan hingga suhu larutan 20C.
c.
Ukur konduktansi aquadest pada suhu 20C tersebut dengan menggunakan
konduktometer dan catat hasil pengukurannya.
d. Cuciprobepada konduktometer dengan aquadestdalam gelas beker 50 mL.
e. Panaskan aquadest tersebut dengan menggunakan kompor listrik hingga suhu larutan
40C.
f. Ukur konduktansi aquadest pada suhu 40C tersebut dengan konduktometer dan catat
hasil pengukurannya.
g. Cuciprobepada konduktometer dengan aquadest dalam gelas beker 50 mL.
h. Ulangi langkah percobaan a sampai g untuk air ledeng, larutan NaCl berbagai
konsentrasi.
6. Pengukuran Konduktansi Larutan Sampel pada Suhu Percobaan
a. Tuang larutan sampel sebanyak 40 mL ke dalam gelas beker 50 mL.
b. Ukur konduktansi larutan sampel tersebut dengan konduktometer dan catat hasil
pengukurannya.
c. Cuciprobepada konduktometer dengan aquadestdalam gelas beker 50 mL.
-
7/24/2019 Modul Sementara PAB 2016
13/40
LAPORAN SEMENTARA
PENGUKURAN RAPAT MASSA DAN KONDUKTANSI
(C)
Nama Praktikan :1. NIM : 1.
2. 2.
3. 3.
Hari/Tanggal :
Asisten : Ayu Dwi Lestari Widianingrum / Bill Rich
DATA PERCOBAAN
A. Pengukuran Rapat Massa
Suhu percobaan = ...................oC
Massa NaCl = ................... gram
Volume larutan NaCl = ................... mL
Massa piknometer kosong = ................... gram
Pengukuran rapat massa berbagai cairan dengan piknometer dan hidrometer pada
suhu percobaan.
No CairanBerat piknometer +
cairan, gram
Densitas cairan dengan
hidrometer, gram/ml
1 Aquadest
2 Air Ledeng
3 Larutan NaCl Pengenceran 1 x
4 Larutan NaCl Pengenceran 5 x
5 Larutan NaCl Pengenceran 25 x
6 Larutan Sampel
-
7/24/2019 Modul Sementara PAB 2016
14/40
Pengukuran rapat massa larutan NaCl dengan hidrometer pada berbagai suhu dan
konsentrasi.
No Suhu, oCDensitas larutan NaCl, gram/mL
Pengenceran 1x Pengenceran 5 x Pengenceran 25 x
1
2
3
B. Pengukuran Konduktivitas
Pembuatan Kurva Standar
No. Cairan Konduktansi
pada .oC, S
Konduktansi
pada .oC, S
Konduktansi
pada .oC, S
1. Larutan NaCl pengenceran 1 x
2. Larutan NaCl pengenceran 5 x
3. Larutan NaCl pengenceran 25 x
4. Aquadest
5. Air Ledeng
Penentuan Konsentrasi Larutan Sampel pada Suhu Percobaan
Konduktansi = ...................S
Yogyakarta, 2016
Asisten jaga, Praktikan,
1.
2.
3.
-
7/24/2019 Modul Sementara PAB 2016
15/40
MODULUS PATAH DAN KUAT DESAK BAHAN PADAT
(D)
TUJUAN PERCOBAANPercobaan ini bertujuan untuk :
1. Mengukur modulus patah dan kuat desak bahan padat berupa plester yang merupakan
campuran semen dan pasir.
2. Mencari hubungan antara komposisi campuran dengan kuat mekanik bahan.
CARA KERJA
1. Modulus Patah
a.
Persiapkan alat uji modulus patah dengan memasang tuas pengungkit pada dongkrak
hidrolik dan memastikan valvepelepas tekanan tertutup rapat.
b. Ukur dimensi sampel A, yakni lebar sampel (w) dan tebal sampel (t) menggunakan
jangka sorong.
c. Ukur jarak kedua ujung pisau penumpu (L) menggunakan penggaris dan diameter piston
(d) menggunakan jangka sorong.
d. Letakkan sampel di atas kedua pisau penumpu sedemikian sehingga posisi pisau pematah
tepat berada di atas sampel.e. Naikkan posisi sampel dengan cara mengungkit tuas sampai permukaan atas sampel
menyentuh pisau pematah.
f. Amati indikator tekanan dan lanjutkan pengungkitan secara perlahan sampai sampel
patah.
g. Catat angka yang ditunjukkan indikator pada saat sampel patah.
h. Turunkan posisi pisau penumpu dengan membuka valvepelepas tekanan.
i. Lakukan lagi percobaan untuk sampel A sebanyak 2 kali.
j. Lakukan hal yang sama untuk sampel B, C dan D (masing-masing 3 kali).
-
7/24/2019 Modul Sementara PAB 2016
16/40
2. Kuat Desak
a. Persiapkan alat uji kuat desak dengan memasang tuas pengungkit pada dongkrak hidrolik,
memastikan valve pelepas tekanan tertutup rapat, memastikan plat penekan atas dan
bawah dalam kondisi bersih.
b. Ukur panjang sisi-sisi permukaan sampel E yang akan menerima gaya menggunakan
penggaris. Pilih permukaan penerima gaya dari sampel E yang paling halus, paling datar
dan bentuknya beraturan.
c. Ukur diameter piston (d) menggunakan jangka sorong.
d. Letakkan sampel pada plat penekan bawah.
e. Naikkan posisi sampel dengan cara mengungkit tuas sampai permukaan atas sampel
menyentuh plat penekan atas.
f.
Amati indikator tekanan dan lanjutkan pengungkitan secara perlahan sampai sampel
menunjukkan keretakan.
g. Turunkan posisi plat penekan bawah dengan membuka valvepelepas tekanan.
h. Catat angka yang ditunjukkan indikator pada saat sampel retak.
i. Lakukan lagi percobaan untuk sampel E sebanyak 2 kali.
j. Lakukan hal yang sama untuk sampel F, G dan H (masing-masing 3 kali).
-
7/24/2019 Modul Sementara PAB 2016
17/40
LAPORAN SEMENTARA
MODULUS PATAH DAN KUAT DESAK BAHAN PADAT
(D)
NamaPraktikan : 1. NIM: 1.2. 2.3. 3.
Hari/Tanggal :
Asisten : Kanda Wiba Pratama / Mukmin Sapto Pamungkas
Data Percobaan :
Umur Sampel : hari
1. Percobaan Modulus Patah
Diameter silinder piston (d) = cm
Jarak ujung-ujung pisau penumpu (L) = cm
No. Sampel w, cm t, cm P, kg/cm2
1A
(O:P = 1:3)2
3
4B
(O:P = 1:5)5
6
7C
(O:P = 1:7)8
9
10D
(O:P = 1:9)11
12
-
7/24/2019 Modul Sementara PAB 2016
18/40
2. Percobaan Kuat Desak
Diameter silinder piston (d) = cm
No Sampel t, cm w, cm A, cm P, kg/cm2
1E
(O:P = 1:10)2
3
4F
(O:P = 1:12)5
6
7G
(O:P = 1:14)89
10H
(O:P = 1:16)11
12
Mengetahui Yogyakarta, 2016
Asisten Jaga, Praktikan,
1)
2)
-
7/24/2019 Modul Sementara PAB 2016
19/40
PENGUKURAN TEGANGAN MUKA DAN
KEKENTALAN ZAT CAIR
(E)
TUJUAN PERCOBAAN
Tujuan dari percobaan ini adalah :
1. Memahami pengertian dasar tegangan muka.
2. Memahami metode tekanan maksimum gelembung dan kenaikan pipa kapiler untuk
penentuan tegangan muka.
3. Menentukan besaran kental relatif dari suatu cairan dengan air sebagai zat pembanding
berdasarkan hukum Hagen-Poiseuille.
4. Menentukan pengaruh suhu terhadap kekentalan dinamik suatu zat cair.
CARA KERJA
1. Metode Tekanan Maksimum Gelembung
a. Ukur diameter dalam pipa kapiler dengan penggaris.
b. Isi gelas beker dengan aquadestdan ukur suhu aquadestdengan termometer.
c. Tutup kran buret dan isi buret dengan air sampai hampir penuh.
d.
Seimbangkan tinggi cairan di kaki kanan dan kiri manometer.
e. Ukur ho(tinggi cairan di kaki kanan dan kiri manometer saat seimbang).
f. Masukkan pipa kapiler yang sudah dirangkai dengan selang dari manometer ke dalam
gelas beker sedalam h2dari permukaan cairan.
g. Buka kran buret perlahan-lahan.
h.
Baca hm(permukaan air dalam kaki terbuka) pada manometer tepat saat gelembung akan
lepas pada ujung pipa kapiler (bentuk gelembung tepat bola).
i.
Ulangi percobaan hingga didapatkan 5 data dan lakukan hal yang sama dengan larutanNaCl.
j. Kembalikan larutan NaCl ke botol penyimpanannya serta bersihkan alat-alat.
2. Metode Kenaikan Kapiler
a. Ukur diameter dalam dari 3 buah pipa kapiler dengan penggaris.
-
7/24/2019 Modul Sementara PAB 2016
20/40
b. Isi gelas beker dengan aquadest dan ukur suhu aquadestdengan termometer.
c. Masukkan pipa kapiler dan penggaris ke dalam gelas beker.
d. Tarik pipa kapiler ke atas, sampai tinggi cairan dalam pipa kapiler konstan.
e. Ukur tinggi kenaikan aquadestdalam pipa kapiler terhadap permukaan cairan aquadest
di dalam gelas beker (meniskus cekung cairan).
f. Ulangi percobaan sehingga didapatkan 5 data.
g. Ulangi percobaan dengan 2 pipa yang lain.
h. Lakukan percobaan yang sama dengan larutan NaCl.
i. Kembalikan larutan NaCl ke botol penyimpanan serta bersihkan alat-alat.
3. Kekentalan Zat Cair
a.
Hidupkan water bathdan atur knop suhu pada suhu 30 oC.
b.
Isi minyak ke dalam viskosimeter Ostwald berdiameter 1 mm dan aquadest ke dalam
viskosimeter Ostwald berdiameter 0.6 mm.
c. Isi gelas ukur 250 mL dengan minyak goreng dan masukkan hidrometer ke dalamnya.
d. Letakkan viskosimeter (dengan bantuan penjepit kayu), gelas ukur, dan termometer
alkohol 110oC ke dalam water bath. Tunggu 15 menit agar suhu fluida mendekati/sama
dengan suhu water bath.
e. Setelah suhu 30C tercapai pada termometer, catat suhu yang tertera pada termometer
tersebut sebagai suhu awal (T0), kemudian zat cair dinaikkan lebih tinggi dari tanda
paling atas pada viskosimeter Ostwald dengan bola penghisap.
f. Lepaskan bola penghisap pada ujung viskosimeter Ostwald dan hidupkan stopwatch saat
zat cair tersebut melewati tanda paling atas. Stopwatchkemudian dimatikan saat zat cair
tersebut melewati tanda paling bawah. Catat waktu yang diperlukan oleh zat cair tersebut,
catat pula suhu pada termometer sebagai suhu akhir (Ta).
g. Ulangi langkah pada poin f sebanyak 3 kali, masing-masing untuk minyak dan aquadest.
h.
Catat rapat massa yang terbaca pada skala hidrometer.
i. Naikkan suhu water bath menjadi 40oC (kira-kira 5 menit). Tunggu 5 menit agar suhu
fluida sama dengan suhu water bath.
j. Ulangi langkah pada poin e,f, dan g.
k. Ulangi percobaan untuk suhu 50, 60, dan 70oC.
-
7/24/2019 Modul Sementara PAB 2016
21/40
l. Matikan water bathsetelah semua percobaan selesai dan kembalikan minyak goreng ke
botol penyimpannya serta bersihkan alat-alat.
4. Penimbangan
a. Bersihkan kemudian timbang kedua piknometer kosong 25 mL beserta tutupnya dengan
neraca analitis digital dan catat hasilnya.
b. Timbang piknometer 25 mL yang berisi aquadest sampai penuh dengan neraca analitis
digital dan catat hasilnya.
c. Keluarkan aquadestdari piknometer dan keringkan piknometer.
d. Timbang piknometer 25 mL yang berisi larutan NaCl sampai penuh dengan neraca
analitis digital dan catat hasilnya.
e.
Kembalikan larutan NaCl ke botol penyimpanan dan bersihkan piknometer.
-
7/24/2019 Modul Sementara PAB 2016
22/40
LAPORAN SEMENTARA
PENGUKURAN TEGANGAN MUKA DAN KEKENTALAN ZAT CAIR
(E)
Nama Praktikan : 1. NIM : 1.
2. 2.
Hari/Tanggal :
Asisten : Polycarpus Kevin Dio Sinaga / Muhammad Aldian Astrayudha
DATA PERCOBAAN
A. Pengukuran Tegangan Muka
1. Metode Tekanan Maksimum Gelembung
No
Aquadest, T =oC
No
NaCl ..%,T =oC
Diameter Pipa = cm Diameter Pipa = cm
ho, cm hm, cm h2, cm ho,cm hm,cm h2,cm
1 1
2 2
3 3
4 4
5 5
2. Metode Kenaikan Kapiler
No.Aquadest, T = oC
Pipa 1, d = cm Pipa 2, d = cm Pipa 3, d = cm
1.
2.3.
4.
5.
-
7/24/2019 Modul Sementara PAB 2016
23/40
No.NaCl ....%, T =
oC
Pipa 1, d = cm Pipa 2, d = cm Pipa 3, d = cm
1.
2.
3.
4.
5.
3. Penimbangan
No Objek yang ditimbang Berat, gram
1
23
4
B. Pengukuran Kekentalan Zat Cair
No
Suhu (T)
minyak,
g/mL
t minyak t aquadest
To,oC Ta,
oC 1 2 3 1 2 3
1
2
3
4
5
Yogyakarta,
Asisten Jaga, Praktikan,
1.
2.
-
7/24/2019 Modul Sementara PAB 2016
24/40
-
7/24/2019 Modul Sementara PAB 2016
25/40
ANALISIS VOLUMETRI
(F)
TUJUAN PERCOBAANTujuan dari percobaan ini adalah :
1. Menentukan konsentrasi larutan standar NaOH dengan titrasi asidimetri-alkalimetri.
2. Menentukan konsentrasi larutan standar Na2S2O3dengan titrasi iodometri.
CARA KERJA
Asidimetri-Alkalimetri
1. Standardisasi larutan standar HCl 0,1 N
a.
Timbang 0,2 gram boraks dalam gelas arloji dengan neraca analitis digital.
b. Masukkan boraks ke dalam Erlenmeyer 250 mL dengan bantuan corong gelas.
c. Semprot sisa-sisa boraks yang menempel pada gelas arloji sehingga semua boraks masuk
ke dalam Erlenmeyer.
d. Tambahkan aquadest hingga volumenya 30 mL.
e. Gojog Erlenmeyer hingga larutan homogen.
f. Tambahkan 3-5 tetes methyl orange.
g.
Isi buret dengan larutan standar HCl 0,1 N sampai tanda batas nol.
h. Titrasi larutan boraks hingga titik ekivalen tercapai.
i. Catatlah volume larutan HCl yang diperlukan dan perubahan warna yang terjadi.
j. Ulangi percobaan 2 kali.
2. Pembuatan larutan NaOH 0,1 N
a. Siapkan 10 mL aquadest dalam gelas beker 100 mL.
b. Timbang 0,4 gram NaOH dengan botol timbang.
c. Masukkan NaOH ke dalam gelas beker, lalu aduk hingga homogen.
d. Pindahkan larutan NaOH ke dalam labu ukur 100 mL, tambahkan aquadesthingga tanda
batas dan gojog hingga homogen.
-
7/24/2019 Modul Sementara PAB 2016
26/40
3. Penentuan konsentrasi larutan NaOH 0,1 N
a. Ambil 10 mL larutan NaOH 0,1 N dengan pipet volume 10 mL lalu tuang ke dalam
Erlenmeyer 125 mL.
b. Tambahkan 3 tetes indikatorphenolphthalein.
c. Isi buret dengan larutan standar HCl 0,1 N sampai tanda batas nol.
d. Titrasi larutan NaOH sampai titik ekivalen.
e. Catat volume larutan HCl yang diperlukan dalam perubahan warna yang terjadi.
f. Ulangi percobaan 2 kali lagi.
4. Pembuatan larutan NaOH Y N
a. Ambil sejumlah larutan NaOH 0,1 N dengan pipet volume 10 mL lalu tuang ke dalam
labu ukur 100 mL.
b.
Ambil sejumlah larutan NaOH X N dengan pipet volume 10 mL lalu tuang ke dalam labu
ukur berisi larutan NaOH 0,1 N.
c. Gojog labu ukur hingga homogen.
5. Penentuan konsentrasi larutan NaOH Y N
a. Ambil 10 mL larutan NaOH Y N dengan pipet volume 10 mL lalu tuang ke dalam
Erlenmeyer 125 mL.
b. Tambahkan 3 tetes indikatorphenolphthalein.
c. Isi buret dengan larutan standar HCl 0,1 N sampai tanda batas nol.
d. Titrasi larutan NaOH sampai titik ekivalen.
e. Catat volume larutan HCl yang diperlukan dalam perubahan warna yang terjadi.
f. Ulangi percobaan 2 kali lagi.
Iodometri
1.
Pembuatan larutan standar Na2S2O3
a. Timbang 2,5 gram Na2S2O3dalam gelas arloji menggunakan neraca analitis digital.
b. Masukkan Na2S2O3ke dalam gelas beker 250 mL yang berisi aquadest 50 mL lalu aduk
sampai larut.
-
7/24/2019 Modul Sementara PAB 2016
27/40
c. Saring larutan menggunakan kertas saring dan tuangkan larutan ke dalam labu ukur 100
mL.
d. Tambahkan aquadesthingga tanda batas dan gojog hingga homogen.
2. Pembuatan indikator pati
a. Timbang 0,1 gram pati dalam gelas arloji dengan neraca analitis digital.
b. Masukkan pati ke dalam gelas beker 250 mL.
c. Tambahkan aquadest sampai volume 50 mL.
d. Panaskan larutan pati sambil diaduk hingga mendidih.
3. Peneraan larutan Na2S2O3
a.
Timbang 3 gram KI dan 1 gram Na2CO3dalam gelas arloji menggunakan neraca analitis
digital.
b. Masukkan KI dan Na2CO3ke dalam Erlenmeyer 250 mL bertutup berisi 50 mL aquadest.
c. Gojog Erlenmeyer hingga larutan homogen.
d. Tambahkan HCl pekat 1:1 sejumlah 5 mL ke dalam Erlenmeyer dengan pipet volume 5
mL sambil digojog pelan.
e. Tambahkan K2Cr2O7 yang telah disediakan dengan pipet volume 25 mL dan gojog
hingga homogen.f. Tutup Erlenmeyer dengan gelas arloji dan simpan di tempat gelap 10 menit.
g. Isi buret dengan larutan Na2S2O3sampai tanda batas nol.
h. Titrasi larutan K2Cr2O7dalam Erlenmeyer bertutup tadi dengan larutan Na2S2O3 sampai
berwarna coklat muda.
i. Tambahkan indikator pati sampai larutan menjadi biru kehitaman.
j. Lanjutkan titrasi hingga larutan berubah warna menjadi hijau kebiruan.
k. Catat volume larutan Na2S2O3yang diperlukan dan perubahan warna yang terjadi.
l.
Ulangi percobaan 2 kali.
-
7/24/2019 Modul Sementara PAB 2016
28/40
LAPORAN SEMENTARA
ANALISIS VOLUMETRI
(F)
Nama Praktikan : 1. NIM : 1.
2. 2.
3. 3.
Hari/Tanggal :
Asisten : Rizky Putri Armandani / Annisa Amalia Ulfah
DATA PERCOBAAN
1. Alkalimetri dan Asidimetri
Rapat massa HCl pekat = g/mL
Kadar HCl pekat = %
Volum HCl pekat = mL
Volum HCl encer = mL
a) Peneraan larutan HCl 0,1 N
No. Berat Boraks, gram Volume HCl untuk titrasi, mL Perubahan Warna
1
2
3
b) Peneraan larutan NaOH 0,1 N
Massa NaOH = gram
Volum NaOH = mL
No. Volume NaOH, mL Volume HCl untuk titrasi, mL Perubahan Warna
1
2
3
-
7/24/2019 Modul Sementara PAB 2016
29/40
c) Peneraan larutan NaOH Y N
Volume larutan NaOH 0,1 N = mL
Volume larutan NaOH X N = mL
Konsentrasi larutan NaOH X N = N
No. Volume NaOH Y N, mLVolume HCl untuk
titrasi, mLPerubahan Warna
1
2
3
Iodometri
Massa Na2S2O3 = gram
Volum larutan Na2S2O3 = mL
Massa K2Cr2O7 = gram
Volum larutan K2Cr2O7 = mL
Peneraan larutan Na2S2O3:
No. Massa KI, gramMassa Na2CO3,
gram
Volume
K2Cr2O7, mL
Volume
Na2S2O3untuk
titrasi, mL
Perubahan
Warna
1
2
3
Yogyakarta,
Asisten Jaga, Praktikan,
1.
2.
3.
-
7/24/2019 Modul Sementara PAB 2016
30/40
-
7/24/2019 Modul Sementara PAB 2016
31/40
ANALISIS GRAVIMETRI
(G)
TUJUAN PERCOBAANPercobaan ini bertujuan untuk menentukan kemurnian pupuk ZA dengan menggunakan
metode analisis gravimetri.
CARA KERJA
1. Tahap Pengendapan
a.
Timbang pupuk ZA sebanyak 0,2 gram dengan gelas arloji menggunakan neraca analitis
digital.
b.
Ambil 50 mL aquadestdengan gelas ukur 100 mL lalu tuangkan ke dalam gelas beker
250 mL.
c. Masukkan ZA ((NH4)2SO4) yang sudah ditimbang ke dalam gelas beker 250 mL yang
berisi aquadestkemudian aduk hingga homogen.
d. Panaskan gelas beker 250 mL yang berisi larutan ZA ((NH4)2SO4) di atas kompor listrik
dalam keadaan tertutup oleh gelas arloji dan diberi gelas pengaduk hingga mendidih.
e. Matikan kompor listrik setelah mendidih, turunkan gelas beker 250 mL dari kompor
listrik dan tunggu hingga larutan agak dingin.
f. Ambil 10 mL larutan BaCl2.2H2O 5% dengan pipet ukur 10 mL dan masukkan ke dalam
gelas ukur 10 mL.
g. Masukkan larutan BaCl2.2H2O 5% setetes demi setetes dengan pipet tetes ke dalam
larutan ZA yang sudah agak dingin sambil diaduk dengan gelas pengaduk.
h. Panaskan larutan lagi dengan kompor listrik hingga mendidih.
i. Matikan kompor listrik dan turunkan gelas beker 250 mL.
j. Dinginkan larutan hingga terbentuk endapan dan larutan bening.
k. Lakukan pengetesan dengan cara mengambil 10 mL BaCl2.2H2O 5% dengan pipet ukur
10 mL dan masukkan ke dalam gelas ukur 10 mL. Teteskan BaCl2.2H2O 5% tersebut ke
dalam larutan ZA dengan pipet tetes, setetes demi setetes sampai tidak terjadi aliran
endapan (seperti aliran minyak).
l. Catat volume BaCl2.2H2O 5% yang digunakan selama pengetesan.
-
7/24/2019 Modul Sementara PAB 2016
32/40
m. Lakukan percobaan sekali lagi dari langkah a sampai langkah m.
2. Tahap Penyaringan
a. Panaskan 400 mL aquadest dalam gelas beker 500 mL menggunakan kompor listrik
sampai suhu 30oC40
oC dan masukkan ke dalam botol semprot.
b. Lipat kertas saring Whatman42 (kertas saring bebas abu) hingga seperempat lingkaran.
c. Pasang ke dalam corong gelas.
d. Basahi kertas saring menggunakan aquadest hangat sambil ditekan-tekan dengan gelas
pengaduk hingga menempel sempurna di corong gelas (tidak ada rongga). Hati-hati saat
menekan kertas saring.
e. Tuangkan larutan ke corong gelas, sedikit demi sedikit dengan bantuan gelas pengaduk
hingga semua larutan habis.
3. Tahap Pencucian
a. Lakukan pencucian dengan menyemprotkan aquadest hangat dari botol semprot pada
gelas beker yang dipanaskan untuk larutan ZA berulang-ulang.
b. Lakukan pengetesan terhadap filtrat terakhir dengan cara meneteskan larutan AgNO31%
pada tetesan terakhir pada gelas arloji.
c. Apabila larutan menjadi keruh, lakukan pencucian hingga filtrat terakhir hingga saat
dilakukan pengetesan dengan larutan AgNO31% tidak keruh.
4. Tahap Pemijaran
a. Cuci krus porselen dengan air bersih kemudian keringkan di dalam oven 110 oC selama
45 menit.
b. Dinginkan krus porselen dalam eksikator selama 10 menit.
c. Timbang krus porselen tersebut dan tutupnya dengan neraca analitis digital dan catat
hasilnya.
d. Masukkan kertas saring berisi endapan dalam krus porselen dan masukkan ke dalam
muffle dengan tutup krus sedikit terbuka sampai suhu 350oC400
oC (selama 20 menit,
setelah muncul asap pada lubang muffle).
-
7/24/2019 Modul Sementara PAB 2016
33/40
e. Turunkan suhu mufflesampai di bawah suhu 200C kemudian buka tutup krus porselen
lalu pijarkan kembali kedua krus sampai suhu 800oC (pemijaran kira-kira berlangsung
selama 50 menit).
f. Turunkan suhu muffle sampai di bawah 200oC, lalu ambil kedua krus dan dinginkan
dalam eksikator sampai suhu lingkungan kira-kira selama 15 menit.
g. Timbang krus beserta endapannya dengan neraca analitis digital dan catat hasilnya.
-
7/24/2019 Modul Sementara PAB 2016
34/40
LAPORAN SEMENTARA
ANALISIS GRAVIMETRI
(G)
Nama Praktikan : 1. NIM : 1.
2. 2.
3. 3.
Hari / tanggal :
Asisten : Pramesti Prihutami / Inasanti Pandan Wangi
DATA PERCOBAAN
Berat Pupuk ZA : 1.
2.
1. Penambahan Larutan BaCl2
No. Tahap Pengendapan, mL Tahap Pengetesan, mL
1
2
2.
Berat Endapan
No. Berat krus kosong, gram Berat krus + endapan, gram Berat endapan, gram
1
2
Yogyakarta, 2016
Asisten jaga, Praktikan,
1.
2.
3.
-
7/24/2019 Modul Sementara PAB 2016
35/40
SPEKTROFOTOMETRI
(H)
TUJUAN PERCOBAANPercobaan ini bertujuan untuk:
1. Menentukan panjang gelombang optimum untuk menentukan konsentrasi larutan CuSO4dan
Rhodamin B.
2. Membuat kurva kalibrasi absorbansi versuskonsentrasi untuk larutan CuSO4dan Rhodamin B
pada panjang gelombang optimum.
3. Menentukan konsentrasi larutan CuSO4 x ppm dan Rhodamin B y ppm menggunakan
spektrofotometer UV-visible.
CARA KERJA
1. Pembuatan Larutan CuSO4 10.000 ppm
a. Timbang 1 gram kristal CuSO4menggunakan gelas arloji dengan neraca analitis digital.
b. Isi gelas beker 250 mL dengan 50 mL aquadest.
c. Larutkan kristal CuSO4 ke dalam gelas beker berisi aquadest kemudian aduk dengan
gelas pengaduk hingga semua kristal terlarut.
d.
Tuang larutan tersebut ke dalam labu ukur 100 mL dengan menggunakan corong gelas.
e. Isi labu ukur 100 mL dengan aquadest menggunakan botol semprot hingga tanda batas
lalu gojog hingga homogen.
2. Pembuatan Kurva Kalibrasi CuSO4
a. Hubungkan USB spektrofotometer ke laptop dan bukasoftware Logger Lite.
b. Isi cuvetdengan aquadest sampai batas pada tempat cuvet.
c. Masukkan cuvetke dalam tempat cuvetpada spektrofotometer.
d. Pada bagian toolbar, pilihExperimentCalibrateSpectrometer: 1.
-
7/24/2019 Modul Sementara PAB 2016
36/40
e.
Tunggu proses pengkalibrasian selesai (jangan klik skip warning). Kemudian klik
Finish Calibration: ok apabila pengkalibrasian telah selesai.
f. Keluarkan cuvetdan buang aquadest.
g.
Cuci cuvetdengan larutan CuSO4, kemudian masukkan larutan CuSO4.h. Masukkan cuvetke tempat cuvetpada spektrofotometer.
i. Klik tombol Collect, lalu klik Stop, maka akan tampil tabel pada sebelah kiri windows.
-
7/24/2019 Modul Sementara PAB 2016
37/40
j. Pilih panjang gelombang optimum dengan nilai absorbansi maksimum. Klik tombol
Wave lalu pilih Absorbance vs Concentration dan lihat panjang gelombang yang ter-
checklist.
-
7/24/2019 Modul Sementara PAB 2016
38/40
k.
Catat nilai absorbansi yang diperoleh dan ulangi percobaan dengan konsentrasi 7.500,
5.000, 1.500, dan 300 ppm secara berurutan dari konsentrasi yang terendah.
l. Buat plot data antara absorbansi versuskonsentrasi pada kertas milimeter blok.
3. Penentuan Konsentrasi Larutan CuSO4x ppm
a. Lakukan langkah a-f sama seperti pada tahap 2.
b. Cuci cuvetdengan larutan CuSO4x ppm, kemudian masukkan larutan CuSO4x ppm.
c.
Masukkan cuvetke tempat cuvetpada spektrofotometer.d. Klik tombol Collect, lalu klik Stop, maka akan tampil nilai absorbansi larutan pada
sebelah kiri windows.
e. Catat nilai absorbansi yang diperoleh.
4. Pembuatan Kurva Kalibrasi Rhodamin B
a. Buat larutan Rhodamin B dengan konsentrasi 5 ppm dari larutan Rhodamin B 100 ppm.
b. Lakukan langkah a-f sama seperti pada tahap 2.
c. Cuci cuvetdengan larutan Rhodamin B, kemudian masukkan larutan Rhodamin B.
d. Masukkan cuvetke tempat cuvetpada spektrofotometer.
e. Klik tombol Collect, lalu klik Stop, maka akan tampil tabel pada sebelah kiri windows.
-
7/24/2019 Modul Sementara PAB 2016
39/40
f. Pilih panjang gelombang optimum dengan nilai absorbansi maksimum. Klik tombol
Wave, lalu pilih Absorbation vs Concentration dan lihat panjang gelombang yang ter-
checklist.
g. Catat nilai absorbansi yang diperoleh dan ulangi percobaan dengan konsentrasi 2, 1, 0.25,
dan 0.1 ppm secara berurutan dari konsentrasi yang terendah.
h. Buat plot data antara absorbansi versuskonsentrasi pada kertas milimeter blok.
5. Penentuan Konsentrasi Larutan Rhodamin B y ppm
a. Lakukan langkah a-f sama seperti pada tahap 2.
b. Cuci cuvetdengan larutan Rhodamin B y ppm, kemudian masukkan larutan Rhodamin B
y ppm.
c.
Masukkan cuvetke tempat cuvetpada spektrofotometer.
d.
Klik tombol Collect, lalu klik Stop, maka akan tampil nilai absorbansi larutan pada
sebelah kiri windows.
e. Catat nilai absorbansi yang diperoleh.
-
7/24/2019 Modul Sementara PAB 2016
40/40
LAPORAN SEMENTARA
SPEKTROFOTOMETRI
(H)
Hari/Tanggal :Nama Praktikan : 1. NIM : 1.
2. 2.
Asisten : Galuh Amalia Agata / Rifani Amanda
1. Pembuatan larutan CuSO410.000 ppm
Massa CuSO4 : gram
Volume larutan : mL
2. Pembuatan kurva kalibrasi larutan CuSO4
Panjang gelombang optimum: nm
No Konsentrasi, ppm Absorbansi
1
2
3
4
5
3. Penentuan konsentrasi larutan CuSO4 x ppm
Absorbansi:
4. Pembuatan kurva kalibrasi larutan Rhodamin B
Konsentrasi larutan awal : ppmPanjang gelombang optimum : nm
No Konsentrasi, ppm Absorbansi
1
2
3
4
5
5. Penentuan konsentrasi larutan Rhodamin B y ppm
Pengenceran : kali
Absorbansi :
Yogyakarta,
Asisten Jaga, Praktikan,
1