modul praktikumadinda_nurul.staff.gunadarma.ac.id/downloads/files/72038/...pengaruh konsentrasi...

24
Modul Praktikum MK FISIOLOGI TUMBUHAN Program Studi Agroteknologi Fakultas Teknologi Industri - Universitas Gunadarma https://fti.gunadarma.ac.id/agrotek [email protected]

Upload: others

Post on 14-Nov-2020

12 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Modul Praktikumadinda_nurul.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/72038/...Pengaruh Konsentrasi Garam terhadap Penyerapan Air dan Pertumbuhan Tanaman ..... 5 Praktikum III. Uji Hara

Modul Praktikum MK FISIOLOGI TUMBUHAN

Program Studi Agroteknologi Fakultas Teknologi Industri - Universitas Gunadarma

https://fti.gunadarma.ac.id/agrotek [email protected]

Page 2: Modul Praktikumadinda_nurul.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/72038/...Pengaruh Konsentrasi Garam terhadap Penyerapan Air dan Pertumbuhan Tanaman ..... 5 Praktikum III. Uji Hara

i

KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang tak

pernah berhenti memberikan nikmat kepada kami, sehingga dengan petunjuk dan

rahmatNya penulis dapat menyelesaikan Penuntun Praktikum Fisiologi

Tumbuhan.

Penuntun praktikum ini telah kami susun secara maksimal dan

mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar

pembuatan penuntun praktikum ini. Dalam kesempatan ini, kami menyampaikan

terimakasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan

penuntun praktikum ini.

Kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Semoga penuntun

praktikum ini dapat bermanfaat untuk membantu mahasiswa dalam praktikum

Mata Kuliah Fisiologi Tumbuhan Program Studi Agroteknologi Universitas

Gunadarma.

Depok, Januari 2016

Dosen Pengampu Mata Kuliah Fisiologi Tumbuhan

Page 3: Modul Praktikumadinda_nurul.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/72038/...Pengaruh Konsentrasi Garam terhadap Penyerapan Air dan Pertumbuhan Tanaman ..... 5 Praktikum III. Uji Hara

ii

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ......................................................................................................... i

Daftar Isi ................................................................................................................. ii

Praktikum I. Kurva Sigmoid .................................................................................. 1

Praktikum II. Pengaruh Konsentrasi Garam terhadap Penyerapan Air dan

Pertumbuhan Tanaman ............................................................... 5

Praktikum III. Uji Hara Esensial untuk Perkembangan Tumbuhan ....................... 9

Praktikum VI. Pengaruh Intensitas Cahaya dan Suhu terhadap Laju

Pertumbuhan ................................................................................ 12

Praktikum V. Uji Pengaruh Biologi 2,4-D pada Tumbuhan ................................ 15

Praktikum VI. Penghambatan Tunas Lateral dan Dominas Tunas Apikal ........... 17

Page 4: Modul Praktikumadinda_nurul.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/72038/...Pengaruh Konsentrasi Garam terhadap Penyerapan Air dan Pertumbuhan Tanaman ..... 5 Praktikum III. Uji Hara

1

PRAKTIKUM I

KURVA SIGMOID

A. Pendahuluan

Pertumbuhan didefinisikan sebagai pertambahan yang tidak dapat

dibalikkan dalam ukuran pada sistem biologi. Secara umum pertumbuhan berarti

pertambahan ukuran karena organisme multisel tumbuh dari zigot, pertumbuhan

itu bukan hanya dalam volume, tapi juga dalam bobot, jumlah sel, banyaknya

protoplasma, dan tingkat kerumitan. Pertumbuhan biologis terjadi dengan dua

fenomena yang berbeda antara satu sama lain. Pertambahan volume sel dan

pertambahan jumlah sel. Pertambahan volume sel merupakan hasil sintesa dan

akumulasi protein, sedangkan pertambahan jumlah sel terjadi dengan pembelahan

sel.

Kurva sigmoid yaitu pertumbuhan cepat pada fase vegetatif sampai titik

tertentu akibat pertambahan sel tanaman kemudian melambat dan akhirnya

menurun pada fase senesen. Pengukuran daun tanaman mulai dari waktu embrio

dengan menggunakan kurva sigmoid juga memiliki hubungan erat dengan

perkecambahan biji tersebut yang otomatis juga dipengaruhi oleh waktu dormansi

karena periode dormansi juga merupakan persyaratan bagi perkecambahan banyak

biji. Ada bukti bahwa pencegah kimia terdapat di dalam biji ketika terbentuk.

Pencegah ini lambat laun dipecah pada suhu rendah sampai tidak lagi memadai

untuk menghalangi perkecambahan ketika kondisi lainnya menjadi baik. Waktu

dormansi berakhir umumnya didasarkan atas suatu ukuran yang bersifat

kuantitatif. Untuk tunas dan biji dormansi dinyatakan berhasil dipecahkan jika 50

% atau lebih dari populasi biji tersebut telah berkecambah atau 50% dari tunas

yang diuji telah menunjukkan pertumbuhan. Bagi banyak tumbuhan angiospermae

di gurun pasir mempunyai pencegah yang telah terkikis oleh air di dalam tanah.

Dalam proses ini lebih banyak air diperlukan daripada yang harus ada untuk

perkecambahan itu sendiri.

Pertumbuhan didefinisikan sebagai pertambahan yang tidak dapat balik

dalam ukuran pada semua sistem biologi. Pertumbuhan ini digambarkan dengan

kurve yang sigmoid. Proses pertumbuhan ini diatur oleh pesan hormonal dan

Page 5: Modul Praktikumadinda_nurul.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/72038/...Pengaruh Konsentrasi Garam terhadap Penyerapan Air dan Pertumbuhan Tanaman ..... 5 Praktikum III. Uji Hara

2

respon dari lingkungan (panjang hari, temperatur rendah, perubahan persediaan

air). Pertumbuhan berikutnya disebut diferensiasi, yang didefinisikan sebagai

pengontrolan gen dan hormonal serta lingkungan yang merubah struktur dan

biokimiawi perubahan ini terjadi pada hewan dan tanaman saat berkembang.

Laju pertumbuhan suatu tumbuhan atau bagiannya berubah menurut

waktu. Oleh karena itu, bila laju tumbuh digambarkan dengan suatu grafik,

dengan laju tumbuh ordinat dan waktu pada absisi, maka grafik itu merupakan

suatu kurva berbentuk huruf S atau kurva sigmoid. Kurva sigmoid ini berlaku bagi

tumbuhan lengkap, bagian-bagiannya ataupun sel-selnya.

Pertumbuhan tanaman mula-mula lambat, kemudian berangsur-angsur

lebih cepat sampai tercapai suatu maksimum, akhirnya laju tumbuh menurun.

Apabila digambarkan dalam grafik, dalam waktu tertentu maka akan terbentuk

kurva sigmoid (bentuk S). Bentuk kurva sigmoid untuk semua tanaman kurang

lebih tetap, tetapi penyimpangan dapat terjadi sebagai akibat variasi-variasi di

dalam lingkungan. Ukuran akhir, rupa dan bentuk tumbuhan ditentukan oleh

kombinasi pengaruh faktor keturunan dan lingkungan. Kurva pertumbuhan

berbentuk S (sigmoid) yang ideal yang dihasilkan oleh banyak tumbuhan setahun

dan beberapa bagian tertentu dari tumbuhan setahun maupun bertahunan, Pada

fase logaritmik ukuran (V) bertambah secara eksponensial sejalan dengan waktu

(t). Ini berarti laju kurva pertumbuhan (dV/dt) lambat pada awalnya. Tetapi

kemudian meningkat terus. Laju berbanding lurus dengan organisme, semakin

besar organisme semakin cepat ia tumbuh (Tjitrosoepomo, 1999).

Fase pertumbuhan logaritmik juga menunjukkan sel tunggal. Fase ini

adalah fase dimana tumbuhan tumbuh secara lambat dan cenderung singkat.Pada

fase linier, pertambahan ukuran berlangsung secara konstan, biasanya pada waktu

maksimum selama beberapa waktu lamanya. Laju pertumbuhan ditunjukkan oleh

kemiringan yang konstan pada bagian atas kurva tinggi tanaman oleh bagian

mendatar kurva laju tumbuh dibagian bawah. Fase senescence ditunjukkan oleh

laju pertumbuhan yang menurun saat tumbuhan sudah mencapai kematangan dan

mulai menua (Salisbury dan Ross, 1996).

Kurva pertumbuhan berbentuk S (Sigmoid) yang ideal, yang dihasilkan

oleh banyak tumbuhan setahun dan beberapa bagian tertentu dari tumbuhan

Page 6: Modul Praktikumadinda_nurul.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/72038/...Pengaruh Konsentrasi Garam terhadap Penyerapan Air dan Pertumbuhan Tanaman ..... 5 Praktikum III. Uji Hara

3

setahun maupun bertahun, dengan mengambil contoh tanaman jagung. Kurva

menunjukkan ukuran kumulatif sebagai fungsi dan waktu. Tiga fase utama

biasanya mudah dikenali: fase logaritmik, fase linear, dan fase penuaan (Salisbury

dan Ross, 1992).

B. Tujuan Praktikum

Adapun tujuan dari praktikum ini yaitu untuk membuat kurva

pertumbuhan tanamandengan membandingkan waktu tumbuh dalam hari.

C. Metode Praktikum

1. Tempat

Praktikum ini dilaksanakan di Laboratorium Agroteknologi Dasar Kampus

F7, Universitas Gunadarma.

2. Bahan dan Alat

Adapun bahan yang digunakan untuk praktikum ini adalah kecambah

kacang hijau (Phaseoulus radiatus), air, dan media tanam. Alat yang digunakan

adalah pot/polibag, penggaris, kamera, alat tulis, jangka sorong dan meteran.

3. Prosedur Pelaksanaan Praktikum

Mengambil 10 biji kacang hijaudan menanamnya dalam pot gelas aqua

yang sudah diiisi dengan tanah.

Mengambil 1 biji pada hari pertama, kemudian mengupas dan membuka

kotiledonnya, mengukur panjang lembaganya dengan penggaris.

Mengambil 1 biji pada hari kedua, kemudian membuka kotiledonnya

kemudian mengukur panjang daun lembaganya dengan penggaris.

Pada hari ketiga, perlakuan yang sama dilakukan yaitu membuka kotiledon

pada kecambah yang berumur tiga hari, kemudian mengukur panjang daun

lembaganya dengan menggunakan mistar.

Mengambil tanaman dalam pot yang berumur 4 hari danmeletakkan

kecambah tersebut dalam dua tempat yaitu pada tempat tempat terang dan

tempat gelap.

Page 7: Modul Praktikumadinda_nurul.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/72038/...Pengaruh Konsentrasi Garam terhadap Penyerapan Air dan Pertumbuhan Tanaman ..... 5 Praktikum III. Uji Hara

4

Mengamati panjang daun tanaman kacang panjang tersebut dari hari ke-5

sampai hari ke-21.

Menggambar grafik yang menggambarkan hubungan antara daun waktu.

Page 8: Modul Praktikumadinda_nurul.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/72038/...Pengaruh Konsentrasi Garam terhadap Penyerapan Air dan Pertumbuhan Tanaman ..... 5 Praktikum III. Uji Hara

5

PRAKTIKUM II

PENGARUH KONSENTRASI GARAM TERHADAP

PENYERAPAN AIR DAN PERTUMBUHAN TANAMAN

A. Pendahuluan

Di dalam tubuh tanaman, lebih dari 90% air yang diserap oleh akar

dikeluarkan lagi ke udara sebagai uap air. Penyerapan air oleh tanaman sebagian

besar melalui rambut-rambut akar, yang menyediakan permukaan untuk

penyerapan yang amat luas. Pada beberapa tanaman, ketika akar menyerap air dari

tanah dan mengangkutnya ke dalam xylem akar, air dalam xylem akan

membentuk tekanan positif atau tekanan akar. Intensitas transpirasi sangat

dipengaruhi oleh kadar karbondioksida di dalam ruangan interseluler, cahaya,

suhu, kelembaban udara, kecepatan angin, dan keadaan air dalam tanah.

Air yang masuk kedalam tumbuhan meninggalkan daun dan batang

sebagai uap air. Proses tersebut dinamakan transpirasi. Kemungkinan kehilangan

air dari jaringan tanaman melalui bagian tanaman yang lain dapat saja terjadi,

tetapi porsi kehilangan tersebut sangat kecil dibanding dengan yang hilang

melalui stomata. Sebagian besar dari jaringan yang terdapat dalam daun secara

langsung terlibat dalam transpirasi. Pada waktu transpirasi, air menguap dari

permukaan sel palisade dan mesofil bunga karang ke dalam ruang antar sel. Dari

ruang tersebut uap air berdifusi melalui stomata ke udara. Air yang hilang dari

dinding sel basah ini diisi air dan protoplas. Persediaan air dari protoplas, pada

gilirannya, biasanya diperoleh dari gerakan air dari sel-sel sekitarnya, dan

akhirnya tulang daun, yang merupakan bagian dari sistem pembuluh yang meluas

ke tempat persediaan air dalam tanah. Sebatang tumbuhan yang tumbuh di tanah

dapat dibayangkan sebagai dua buah sistem percabangan, satu di bawah dan satu

lagi di atas permukaan tanah. Kedua sistem ini dihubungkan oleh sebuah sumbu

utama yang sebagian besar terdapat di atas tanah. Sistem yang ada dalam tanah

terdiri atas akar yang bercabang-cabang menempati hemisfer tanah yang besar.

Akar-akar terkecil terutama yang menempati bagian luar hemisfer tersebut.

Karena sumbu yang menghubungkan akar dan daun memungkinkan air mengalir

dengan tahanan wajar, maka tidak dapat dielakkan lagi bahwa air akan mengalir

Page 9: Modul Praktikumadinda_nurul.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/72038/...Pengaruh Konsentrasi Garam terhadap Penyerapan Air dan Pertumbuhan Tanaman ..... 5 Praktikum III. Uji Hara

6

sepanjang gradasi tekanan air yang membentang dari tanah ke udara dalam tubuh

tumbuhan. Oleh karena itu seluruh tumbuhan dapat dibandingkan dengan sumbu

lampu, yang menyerap air dari tanah melalui akar, mengalirkannya melalui batang

dan kemudian menguapkannya ke udara dari daun-daun. Aliran air ini dikenal

dengan istilah alur transpirasi, merupakan konsekuensi struktur tumbuhan dalam

hubungannya dengan lingkungan.

Air diserap ke dalam akar secara osmosis melalui rambut akar, sebagian

besar bergerak menurut gradien potensial air melalui xilem. Air dalam pembuluh

xilem mengalami tekanan besar karena molekul air polar menyatu dalam kolom

berlanjut akibat dari penguapan yang berlangsung di bagian atas. Sebagian besar

ion bergerak melalui simplas dari epidermis akar ke xilem, dan kemudian ke atas

melalui arus transportasi.

Laju transpirasi dipengaruhi oleh ukuran tumbuhan, kadar CO2, cahaya,

suhu, aliran udara, kelembaban, dan tersedianya air tanah. Faktor-faktor ini

mempengaruhi perilaku stoma yang membuka dan menutupnya dikontrol oleh

perubahan tekanan turgor sel penjaga yang berkorelasi dengan kadar ion kalium

(K+) di dalamnya. Selama stoma terbuka, terjadi pertukaran gas antara daun

dengan atmosfer dan air akan hilang ke dalam atmosfer. Untuk mengukur laju

transpirasi tersebut dapat digunakan potometer.

Transpirasi pada tumbuhan yang sehat sekalipun tidak dapat dihindarkan

dan jika berlebihan akan sangat merugikan karena tumbuhan akan menjadi layu

bahkan mati. Sebagian besar transpirasi berlangsung melalui stomata sedang

melalui kutikula daun dalam jumlah yang lebih sedikit. Transpirasi terjadi pada

saat tumbuhan membuka stomatanya untuk mengambil karbon dioksida dari udara

untuk berfotosintesis.

Potensial air suatu sistem menunjukkan kemampuannya untuk melakukan

kerja dibandingkan dengan kemampuan sejumlah murni yang setara, pada tekanan

atmosfer dan pada suhu yang sama. Potensial osmotik larutan bernilai negatif,

karena air pelarut dalam larutan itu melakukan kerja kurang dari air murni. Kalau

tekanan pada larutan meningkat, kemampuan larutan untuk melakukan kerja (jadi,

potensial-air larutan) juga meningkat.

Page 10: Modul Praktikumadinda_nurul.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/72038/...Pengaruh Konsentrasi Garam terhadap Penyerapan Air dan Pertumbuhan Tanaman ..... 5 Praktikum III. Uji Hara

7

Pemasukan air dari dalam tanah ke dalam jaringan tanaman melalui sel-sel

akar secara difusi dan osmosis. Pertumbuhan juga bergantung pada pengambilan

air dan banyak hal dalam hubungan air tumbuhan bergantung pada interaksi

antara sel dengan lingkungan. Tumbuhan memang merupakan sistem yang

dinamis dan sangat rumit, fungsi yang satu berinteraksi dengan fungsi yang lain.

Dengan kata lain, tumbuhan adalah sistem multidimensi.

Air diperlukan oleh tanaman untuk mengangkut unsur-unsur hara dan zat-

zat terlarut lain di dalam tanaman dan untuk produksi gula pada proses

fotosintesis, darimana tanaman memperoleh energi untuk pertumbuhan dan

menjadi dewasa. Sebagian besar air digunakan dalam proses transpirasi. Apabila

air hilang ke dalam atmosfer melalui transpirasi melebihi dari air yang diserap

tanaman dari tanah, maka air akan hilang dari sel-sel tanaman sehingga sel

tanaman kehilangan tegangan turgor dan akhirnya tanaman menjadi layu. Setiap

gejala kelayuan pada tanaman dapat dijadikan petunjuk bahwa pertumbuhan

tanaman akan terhenti. Pertumbuhan akan tergantung pada tegangan turgor yang

memungkinkan sel-sel baru terbentuk.

B. Tujuan Praktikum

Adapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengamati pengaruh kadar

garam yang berbeda-beda terhadap penyerapan kadar air dan pertumbuhan.

C. Metode Praktikum

1. Tempat

Praktikum ini dilaksanakan di Laboratorium Agroteknologi Dasar Kampus

F7, Universitas Gunadarma.

2. Bahan dan Alat

Bahan yang digunakan untuk praktikum ini adalah kecambah kacang hijau

(Phaseolus radiatus) yang berumur 2 minggu, larutan NaCl 0,03 M; 0,05 M; dan

0,1 M; larutan CaCl 0,1 M; dan 0,2 M dan air. Alat yang digunakan adalah botol

selai, penggaris, spidol, kapas, penutup dan alat tulis.

Page 11: Modul Praktikumadinda_nurul.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/72038/...Pengaruh Konsentrasi Garam terhadap Penyerapan Air dan Pertumbuhan Tanaman ..... 5 Praktikum III. Uji Hara

8

3. Prosedur Pelaksanaan Praktikum

1. Menyiapkan larutan CaCl dengan kadar 0,01 M; 0,2 M dan NaCl dengan

kadar 0,03 M; 0,05 M; 0,1 M

2. Mengisikan larutan pada botol selai masing-masing 200 ml.

3. Mengambil bibit tanaman Phaseolus radiatus, megukur panjang batas

diatas kotiledon kemudian memasukkan kedalam botol hingga akarnya

terendam larutan dan bibit ditahan dengan kapas dan karton penutup.

4. Memberi tanda pada permukaan atas larutan dan mengamati tiap 2 hari

sekali. Menambahkan dengan air jika larutannya berkurang sehingga

larutan kembali ke kedudukan semula.

5. Mengamati perubahan morfologi hingga hari ke-10.

Page 12: Modul Praktikumadinda_nurul.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/72038/...Pengaruh Konsentrasi Garam terhadap Penyerapan Air dan Pertumbuhan Tanaman ..... 5 Praktikum III. Uji Hara

9

PRAKTIKUM III

UNSUR HARA ESENSIAL UNTUK PERKEMBANGAN TUMBUHAN

A. Pendahuluan

Beraneka ragam unsur dapat ditemukan di dalam tubuh

tumbuhan tumbuhan, tetapi tidak berarti bahwa seluruh unsur-unsur tersebut

dibutuhkan tumbuhan untuk kelangsungan hidupnya. Beberapa unsur yang

ditemukan didalam tubuh tumbuhan malah dapat mengganggu metabolesme atau

meracuni tumbuhan, sebagai contoh adalah beberapa jenis logam berat seperti

Al,Cl,Ag, Pb.

Sebelum diuraikan tentang berbagai macam jenis unsur-unsur hara

esensial dan fungsinya bagi tumbuhan, adalah jika tumbuhan tidak dapat

melengkapi daur hidupnya (sampai menghasilkan biji yang dapat tumbuh) apabila

unsur tersebut tidak tersedia. Unsur tersebut merupakan penyususn suatu molekul

atau bagian tumbuhan yang esensial bagi kelangsungan hidup tumbuhan tersebut.

Misalnya nitrogen sebagai penyususn protein dan Mg sebagai penyusun klorofil.

Berdasarkan perbedaan konsentrasinya yang dianggap berkecukupan

dalam jaringan tumbuhan, maka unsur hara esensial dibedakan menjadi unsur

makro dan mikro. Yang tergolong unsur makro adalah unsur esensial dengan

konsentrasi 0.1% (1000 ppm) atau lebih, sedangkan unsur dengan konsentrasi

kurang dari 0.1 % digolongkan sebagai unsur mikro. Berdasarkan batasan ini

maka yang tergolong unsur makro adalah C, H, O, N, P, K, Ca, Mg, S. Unsur-

unsur Cl, Fe, B, Mn, Zn, Cu, dan Mo tergolong unsur mikro.

Zat – zat anorganik di dalam tumbuhan mengandung lebih dari 50 unsur

kimia. Dalam mempelajari komposisi kimiawi tumbuhan, kita harus membedakan

unsur esensial dari unsur yang hanya ada begitu saja didalam tumbuhan. Unsur

kimiawi dianggap unsur esensial hanya jika dibutuhkan oleh tumbuhan untuk

menyelesaikan siklus hidupnya dan menghasilkan generasi yang lalu. Untuk

mennentukan unsur – unsur kimiawi mana yang esensial para peneliti

menggunakan kultur hidroponik yang menumbuhkan tanaman didalam larutan

mineral bukan di dalam tanah. penelitian– penelitian semacam itu telah membantu

mengidentifikasi 17 unsur esensial yang dibutuhkan oleh semua tumbuhan kultur

Page 13: Modul Praktikumadinda_nurul.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/72038/...Pengaruh Konsentrasi Garam terhadap Penyerapan Air dan Pertumbuhan Tanaman ..... 5 Praktikum III. Uji Hara

10

hidroponik juga digunakan dalam sekala kecil untuk menumbuhkan beberapa

tanaman rumah kaca. Sembilan unsur esensial disebut makronutrient karena

tumbuhan memerlukan unsur–unsur tersebut dalam jumlah besar. Enam

diantarannya adalah komponen utama senyawa-senyawa organik yang

membentuk struktur tumbuhan Carbon, Oksigen, Hidrogen, Fosfor, Nitrogen dan

Sulfur. Ketiga makronutrient yang lain adalah kalium, kalsium, dan magnesium.

Diantara semua nutrient mineral nitrogen adalah penyumbang yang paling besar

bagi pertumbuhan tumbuhan dan hasil panen. Tumbuhan memerlukan nitrogen

sebagai komponen protein, asam nukleat, klorofil, dan molekul-molekul organik

penting lainnya.

Delapan unsur esensial yang lain disebut mikronutrien karena tumbuhan

membutuhkan unsur-unsur tersebut dalam jumlah kecil mereka adalah klorin,

besi, mangan, boron, zeng, tembaga, nikel, dan molibaenum pada beberapa kasus,

natrium, mungkin merupakan mikronutrient esensial kesembilan. Tumbuhan yang

menggunaka jalur-jalur fotosintesis C-4 dan CAM membutuhkan ion-ion natrium

untuk meregenerasi fossorpenolpiruvat, yang merupakan penerima CO2 pada

kedua tipe fiksasi karbon ini.

Fungsi utama mikronutrien didalam tumbuhan adalah sebagai kofaktor,

yaitu pembantu nonprotein pada reaksi-reaksi enzimatik. Besi, misalnya,

merupakan komponen logam sitokrom,yaitu protein-protein yang terdapat dalam

rantai transfor elektron kloroplas dan mitokondria. Tumbuhan memerlukan

mikronutrient dalam jumlah kecil karena unsur tersebut umumnya memainkan

peran-peran katalitik. Kebutuhan terhadap molibdenum, misalnya sedemikian

kecil sehingga hanya ada satu atom dari unsur yang jarang ini bagi setiap 60 juta

atom hidrogen dalam material tumbuhan yang dikeringkan akan tetapi defisiensi

molubdenum atau mikronutrient yang lain dapat melemahkan atau membunuh

tumbuhan.

B. Tujuan Praktikum

Adapun tujuan praktikum ini adalah untuk mengetahui respon tanaman

terhadap defisiensi unsur hara mikro dan unsur hara makro.

Page 14: Modul Praktikumadinda_nurul.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/72038/...Pengaruh Konsentrasi Garam terhadap Penyerapan Air dan Pertumbuhan Tanaman ..... 5 Praktikum III. Uji Hara

11

C. Metode Praktikum

1. Tempat

Praktikum dilaksanakan di Laboratorium Agroteknologi Dasar Kampus

F7, Universitas Gunadarma.

2. Bahan dan Alat

Adapun bahan-bahan yang digunakan dalam adalah kecambah kacang

hijau, larutan unsur hara makro, larutan unsur hara mikro dan air. Alat-alat yang

digunakan adalah botol air mineral (600 ml), rockwool, cutter, flannel,

plaster/lakban berwarna, dan plastik

3. Prosedur Pelaksanaan Praktikum

Siapkan masing-masing unsur hara mikro dan makro yang diperlukan

Botol air mineral dibelah menjadi 2 bagian, lalu bagian bawah dilapisi

dengan plastik putih

Rockwool dipotong sesuai dengan tutup botol, letakkan rockwool dan kain

flanel yang telah dipotong panjang pada mulut botol (botol bagian atas)

dengan posisi terbalik

Isi bagian bawah diisi dengan nutrisi dengan perlakuan :

o Tanpa unsur hara

o Unsur hara mikro 300 ppm

o Unsur hara makro 300 ppm

o Unsur hara mikro dan makro 300 ppm

Kecambah kacang hijau diletakkan diatas rockwool dan amati

pertumbuhan dan perkembangannya setiap hari selama 2 minggu. Catat

gejala – gejala yang timbul akibat defisiensi unsur hara.

Parameter yang diamati adalah tinggi tanaman (cm), diameter batang (cm),

dan jumlah daun (helai).

Page 15: Modul Praktikumadinda_nurul.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/72038/...Pengaruh Konsentrasi Garam terhadap Penyerapan Air dan Pertumbuhan Tanaman ..... 5 Praktikum III. Uji Hara

12

PRAKTIKUM IV

PENGARUH INTENSITAS CAHAYA DAN SUHU TERHADAP

LAJU PERTUMBUHAN

A. Pendahuluan

Fotosintesis adalah suatu proses biokimia pembentukan zat makanan yang

dilakukan oleh tumbuhan, terutama tumbuhan yang mengandung zat hijau daun

atau klorofil. Selain tumbuhan berklorofil, makhluk hidup non-klorofil lain yang

berfotosintesis adalah alga dan beberapa jenis bakteri. Organisme ini

berfotosintesis dengan menggunakan zat hara, karbon dioksida, dan air serta

bantuan energi cahaya matahari.

Pada tumbuhan tingkat tinggi, biasanya kloroplas terbatas pada sel-sel

batang muda, buah-buah belum matang, dan daun. Daun inilah yang merupakan

pabrik fotosintesis sebenarnya pada tumbuhan. Irisan melintang melalui daun

yang khas menyingkap beberapa lapisan-lapisan jaringan yang berbeda-beda.

Permukaan atas daun tertutup selapis sel tunggal yang menyusun epidermis atas.

Sel-sel ini sedikit atau tidak memiliki kloroplas. Karena itu, agak transparan dan

membiarkan sebagian besar cahaya yang mengenainya melewati sel-sel di

bawahnya. Sel-sel tersebut juga mengeluarkan suatu zat yang transparan seperti

lilin yang dinamakan kutin. Bahan membentuk kutikula, yang berfungsi sebagai

penghalang lembab di permukaan atas daun tersebut, jadi mengurangi hilangnya

air dari daun.

Faktor utama yang menentukan laju fotosintesis adalah :

1. Intensitas cahaya. Laju fotosintesis maksimum ketika banyak cahaya.

2. Konsentrasi karbon dioksida. Semakin banyak karbon dioksida di udara,

makin banyak jumlah bahan yang dapt digunakan tumbuhan untuk

melangsungkan fotosintesis.

3. Suhu. Enzim-enzim yang bekerja dalam proses fotosintesis hanya dapat

bekerja pada suhu optimalnya. Umumnya laju fotosintensis meningkat

seiring dengan meningkatnya suhu hingga batas toleransi enzim.

Page 16: Modul Praktikumadinda_nurul.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/72038/...Pengaruh Konsentrasi Garam terhadap Penyerapan Air dan Pertumbuhan Tanaman ..... 5 Praktikum III. Uji Hara

13

4. Kadar air. Kekurangan air atau kekeringan menyebabkan stomata menutup,

menghambat penyerapan karbon dioksida sehingga mengurangi laju

fotosintesis.

5. Kadar fotosintat (hasil fotosintesis). Jika kadar fotosintat seperti karbohidrat

berkurang, laju fotosintesis akan naik. Bila kadar fotosintat bertambah atau

bahkan sampai jenuh, laju fotosintesis akan berkurang.

6. Tahap pertumbuhan . Penelitian menunjukkan bahwa laju fotosintesis jauh

lebih tinggi pada tumbuhan yang sedang berkecambah ketimbang tumbuhan

dewasa. Hal ini mungkin dikarenakan tumbuhan berkecambah memerlukan

lebih banyak energi dan makanan untuk tumbuh.

Cahaya bagi tumbuhan hijau akan dimanfaatkan dalam proses fotosintesis

pada reaksi terang yang akan menghasilkan energi dan hasil sampingan berupa O2

(gelembung udara) . Dalam percobaan ini bertujuan untuk mengamati seberapa

besar pengaruh intensitas cahaya terhadap jumlah oksigen yang dihasilkan, hal ini

dikarenakan oksigen dapat diamati secara kasat mata dan dapat dengan mudah

dihitung volumenya. Namun jika dalam percobaan dikaitkan dengan faktor suhu,

maka yang akan menjadi faktor pembatas adalah intensitas cahaya, jika dalam

jumlah kecil akan menimbulkan pengaruh terhadap jumlah oksigen yang

dikeluarkan.

B. Tujuan Praktikum

Tujuan praktikum ini adalah untuk melihat pengaruh suhu dan intensitas

cahaya terhadap laju fotosintesis dengan mengukur banyaknya O2 yang

dikeluarkan.

C. Metode Praktikum

1. Tempat

Praktikum ini dilaksanakan di Laboratorium Agroteknologi Dasar Kampus

F7, Universitas Gunadarma.

2. Bahan dan Alat

Page 17: Modul Praktikumadinda_nurul.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/72038/...Pengaruh Konsentrasi Garam terhadap Penyerapan Air dan Pertumbuhan Tanaman ..... 5 Praktikum III. Uji Hara

14

Bahan dan alat yang digunakan adalah gelas kimia, tabung reaksi, corong,

lux meter, stopwatch, Hydrilla sp dan Air.

3. Prosedur Pelaksanaan Praktikum

Memotong pangkal batang tanaman Hydrilla sp.

Memasukka tanaman tersebut ke dalam corong, kemudian

memasukkannya ke dalam gelas kimia yang berisi air.

Menyelupkan tabung reaksi ke dalam gelas kimia tepatnya pada batang

corong.

Menempatkannya pada lingkungan yang teduh dan di bawah sinar

matahari lansung, kemudian menghitung jumlah gelembung yang

dihasilkan tiap 5 menit selama 25 menit.

Membandingkan jumlah gelembung gas yang dihasilkan pada tanaman

yang diletakkan pada tempat yang teduh dengan tanaman yang berada di

bawah sinar matahari.

Page 18: Modul Praktikumadinda_nurul.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/72038/...Pengaruh Konsentrasi Garam terhadap Penyerapan Air dan Pertumbuhan Tanaman ..... 5 Praktikum III. Uji Hara

15

PRAKTIKUM V

UJI PENGARUH BIOLOGIS 2,4 D PADA TUMBUHAN

A. Pendahuluan

2,4-Dichlorophenoxyacetic acid (2,4-D) adalah herbisida sistemik yang

umum untuk digunakan dalam mengontrol gulma yang tumbuh dalam tanaman

pertanian. Herbisida ini merupakan jenis terbanyak yang digunakan di seluruh

dunia. Tidak hanya itu, 2,4-D dikenal sebagai salah satu jenis auksin sintetik

yang penting. Biasanya digunakan dalam penelitian laboratorium untuk menguji

berbagai tumbuhan dan sebagai suplemen pada sel tumbuhan di dalam media

kultur seperti MS Medium. Selain sebagai herbisida, 2,4-D juga berfungsi

sebagai zat pengatur tumbuh yang bila digunakan dalam konsentrasi rendah akan

merangsang dan menggiatkan pertumbuhan tanaman. Sebaliknya apabila

digunakan dalam konsentrasi yang tinggi akan menghambat pertumbuhan

bahkan dapat mematikan tanaman. Senyawa ini memiliki sifat yang selektif pada

gulma, sehingga dapat mematikan gulma tetapi tanaman pokok yang

dibudidayakan tidak terganggu.

Sebagai salah satu senyawa yang masuk ke dalam grup hormon auksin,

maka 2,4-D dapat bekerja maksimum untuk pembelahan dan pembesaran sel

serta pembentukan akar stek bila diberikan dalam konsentrasi rendah. Herbisida

jenis 2,4 -D ini tergolong ideal, karena memiliki beberapa kelebihan diantaranya

: relatif murah, tidak meninggalkan racun pada hewan, tidak menyebabkan

karatan, tidak mudah terbakar dan mudah diencerkan dalam pengaplikasiannya.

Senyawa 2,4-D sangat ampuh untuk membasmi gulma berdaun sempit pada

lahan persawahan.

B. Tujuan Praktikum

Menentukan konsentrasi efektif 2,4-D sebagai herbisida dengan

menggunakan kurva respon tumbuh akar terhadap logaritma konsentrasi 2,4-D.

C. Metode Praktikum

Page 19: Modul Praktikumadinda_nurul.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/72038/...Pengaruh Konsentrasi Garam terhadap Penyerapan Air dan Pertumbuhan Tanaman ..... 5 Praktikum III. Uji Hara

16

1. Tempat

Praktikum dilaksanakan di Laboratorium Agroteknologi Urban

Horticulture, Kampus F7 Universitas Gunadarma.

2. Bahan dan Alat

2,4 D auksin

Tanaman timun

3. Prosedur Pelaksanaan Praktikum

Akar tanaman timun di berikan 2,4 D

4. pengamatan

Panjang akar

Page 20: Modul Praktikumadinda_nurul.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/72038/...Pengaruh Konsentrasi Garam terhadap Penyerapan Air dan Pertumbuhan Tanaman ..... 5 Praktikum III. Uji Hara

17

PRAKTIKUM VI

PENGHAMBAT TUNAS LATERAL DAN DOMINASI TUNAS APIKAL

A. Pendahuluan

Tunas apikal adalah tunas yang tumbuh di pucuk(puncak) batang.

Dominasi apikal dan pembentukan cabang lateral dipengaruhi oleh keseimbangan

konsentrasi hormon. Dominasi apikal diartikan sebagai persaingan antara tunas

pucuk dengan tunas lateral dalam hal pertumbuhan. Selama masih ada tunas

pucuk/apikal, pertubuhan tunas lateral akan terhambat sampai jarak tertentu dari

pucuk. Dominasi apikal disebabkan oleh auksin yang didifusikan tunas pucuk ke

bawah (polar) dan ditimbun pada tunas lateral. Hal ini akan menghambat

pertumbuhan tunas lateral karena konsentrasinya masih terlalu tinggi. Pucuk

apikal merupakan tempat memproduksi auksin ( Dahlia 2001).

Auksin adalah zat hormon tumbuhan yang ditemukan pada ujung batang,

akar dan pembentukan bunga yang berfungsi untuk mengatur pemanjangan sel

didaerah belakang meristem ujung. Menurut Hopkins (1995), auksin merupakan

hormon pertama yang ditemukan dan disintesis dalam batang, akar apeks dan

ditransportasikan di aksis tanaman. hormon auksin diproduksi secara endogen

pada bagian pucuk tanaman. Dominasi apikal biasanya ditandai dengan

pertumbuhan vegetatif tanaman seperti, pertumbuhan akar, batang dan daun.

Dominasi apikal dapat dikurangi dengan mendorong bagian pucuk tumbuhan

sehingga produksi auksin yang disintesis pada pucuk akan terhambat bahkan

terhenti. Hal ini akan mndorong pertumbuhan tunas lateral(ketiak daun). Auksin

yang terhenti dapat digantikan dengan beberapa jenis hormon IAA yang berfungsi

dengan Lanolin untuk mengetahui pertumbuhan lateralnya (Salisbury & Ross

1995).

B. Tujuan Praktikum

Tujuan dari praktikum ini adalah Meneliti pengaruh Auksin terhadap

pertumbuhan tunas lateral

C. Metode Praktikum

Page 21: Modul Praktikumadinda_nurul.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/72038/...Pengaruh Konsentrasi Garam terhadap Penyerapan Air dan Pertumbuhan Tanaman ..... 5 Praktikum III. Uji Hara

18

1. Tempat

Praktikum dilaksanakan di Laboratorium Agroteknologi Urban

Horticulture, Kampus F7 Universitas Gunadarma.

2. Bahan dan Alat

Adapun bahan yang digunakan adalah lanolin, IAA dan tanaman

semangka.

3. Prosedur Pelaksanaan Praktikum

Pangkas tunas lateral pada tanaman semangka

Berikan lanolin dan IAA pada pangkasan tunas lateral

Page 22: Modul Praktikumadinda_nurul.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/72038/...Pengaruh Konsentrasi Garam terhadap Penyerapan Air dan Pertumbuhan Tanaman ..... 5 Praktikum III. Uji Hara

19

PRAKTIKUM VII

INISIASI AKAR

A. Pendahuluan

Stek merupakan cara perbanyakan tanaman secara vegetatif dengan

menggunakan sebagian batang, akar atau daun tanaman untuk ditumbuhkan

menjadi tanaman baru. Untuk stek diambil dari semak (pohon kecil), dipilih

cabang belum berkayu terlampau keras. Panjang stek 5 cm – 10 cm. Semak akan

diambil steknya yang dapat hidup dengan subur, berbunga bagus serta lebat.

Proses pertumbuhan akar adventif terdiri atas tiga bagian difresiasi sel

yang diikuti dengan terbentuknya sel-sel meristem (inisiasi akar), diffrensiasi sel-

sel meristem tadi sampau terbentuk priomordia akar dan munculnya akar-akar

baru. Tipe-tipe dari sistem perakaran memiliki jenis dan perbedaan pada tanaman.

Namun secara garis besar ada dua tipe sistem perakaran yaitu primary root system

dan adventitious root system.

Pembentukan akar dipengaruhi oleh adanya auksin. Auksin pada akar

lebih cepat dibandingkan dengan batang, tetapi konsentrasi auksin distimulasi

untuk batang dapat menghambat pertumbuhan akar. Cara menyemaikan stek

batang adalah cabang dipilih sepanjang 10 cm – 15 cm, beberapa daun disisakan

untuk merangsang pertumbuhan akar dan batang-batang setelah disemaikan dalam

pot atau kantung plastik lalu diselubungi plastik bening, atau dapat juga pot-pot

itu dimasukkan ke dalam kotak kayu yang bertutup.

Keberhasilan perbanyakan tanaman hanya ditentukan oleh langkah-

langkah yang tepat dalam melaksanakan metode pembiakan. Faktor terpenting

yang harus mendapat perhatian adalah ketersediaan air, suhu udara, suhu media,

cahaya dan ketersediaan unsur hara essensial bagi tanaman. Peranan daun pada

stek cukup besar, karena daun melakukan proses assimilasi dan hasil assimilasi

tentu dapat mempercepat pertumbuhan akar. Tetapi dalam jumlah daun yang

terlalu banyak akan menghambat pertumbuhan akar stek, oleh karena penguapan

yang cukup besar.

Page 23: Modul Praktikumadinda_nurul.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/72038/...Pengaruh Konsentrasi Garam terhadap Penyerapan Air dan Pertumbuhan Tanaman ..... 5 Praktikum III. Uji Hara

20

Dari semua jenis zat penagtur tumbuh yang sangat evektif untuk

pertumbuhan akar adalah golongan Auksin-Asam Indol-3 Asetat (IAA)

diidentifikasikan pada tahun 1934 sebagai senyawa alami yang menunjukkan

aktivitas auksin yang dapat mendorong pertumbuhan akar adventif. Auksin adalah

hormon tumbuhan pertama yang diketahui. Auksin disintesis dari asam amino

triprofan pada daerah pertumbuhan aktif dari pada tanaman. Auksin umumnya

dibentuk pada tanaman. Konsentrasi tertinggi hormon ini terletak pada ujung

cokoptil, ujung akar dan ujung batang. Auksin berfungsi untuk pertumbuhan

daun, meningkatkan pembungaan dan pembentukan akar.

Inisiasi akar pada umumnya diatur oleh adanya akusin. Daerah tergenerasi

akar terletak pada absisat batang yang dipotong mengikuti perpindahan polar

auksin menuju proses akhir fisiologi, yang letaknya lebih dekat pada ujung

tanaman. Auksin berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan sel, fototropisme,

geotropisme, dominansi pucuk, pemunculan akar, partenokarpi, absisi sel,

pembentukan kalus, bahkan respirasi. Namun, adapula sel yang tidak memerlukan

auksin untuk melangsungkan pertumbuhan.

B. Tujuan Praktikum

Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui pertumbuhan stek

tanaman pada Bougenville (Bougenvillea spectabillis Wild.) pada konsentrasi zat

pengatur tumbuh yang berbeda.

C. Metode Praktikum

1. Tempat

Praktikum dilaksanakan di Laboratorium Agroteknologi Dasar, Kampus

F7 Universitas Gunadarma.

2. Bahan dan Alat

Adapun bahan yang digunakan adalah batang bunga bougenville, top soil,

pasir, plastik transparan, tali plasti, label nama, polibag wadah tanam dan larutan

Rootone-F. Alat yang digunakan adalah gunting, pisau, beaker glass, plastik,

gembor dan cangkul.

Page 24: Modul Praktikumadinda_nurul.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/72038/...Pengaruh Konsentrasi Garam terhadap Penyerapan Air dan Pertumbuhan Tanaman ..... 5 Praktikum III. Uji Hara

21

3. Prosedur Pelaksanaan Praktikum

Dipilih cabang tanaman yang baik, tidak terlalu tua dan tidak terlalu muda

sepanjang ± 20 cm.

Direndam cabang bagian bawah dengan larutan Rootone-F selama

beberapa menit.

Diisi media kedalam polibag yaitu campuran topsoil dan pasir dengan

perbandingan 2:1 selama beberapa menit.

Ditanama bahan stek, disiram sedikit air.

Ditanam dengan disungkup dengan plastik transparan.

Diikat dengan tali plastik.

Diamati pertumbuhan tanaman setiap minggu.