modul mesin pemindahan bahan [tm1]

Upload: bayu-kristianto

Post on 08-Jan-2016

32 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Mesin pemindah bahan

TRANSCRIPT

MODUL PERKULIAHAN

MESIN PEMINDAHAN BAHAN

Pendahuluan Tinjauan Umum Mesin Pemindahan Bahan

FakultasProgram StudiTatap MukaKode MKDisusun Oleh:

Fakultas TeknikTeknik Mesin 01MK 13070Ir. H. Pirnadi MSc. APU

AbstractKompetensi

Pendahuluan, pengantar, tinjauan umum, mesin pemindahan bahan dengan contoh aplikasinya.

Agar mahasiswa mengetahui dan memahami berbagai jenis atau tipe mesin pemindahan bahan dengan contoh-2 aplikasinya.

Standarisasi ModulLatar Belakang1. PENDAHULUAN 08 Maret 2015 (Pertemuan ke-1)

PENDAHULUAN, PENGANTAR, TINJAUAN UMUM, MESIN PEMINDAHAN BAHAN CONTOH APLIKASINYA

Perlengkapan penanganan bahan merupakan bagian terpadu perlengkapan mekanis dalam setiap usaha industri modern. Pada desain perlengkapan penanganan bahan yang beragam tersebut merupakan akibat dari banyaknya jenis dan sifat muatan yang akan dipindahkan dan banyaknya operasi pemindahanyang tanpa ini, semua tidak terbayangkan bagaimana jadinya produksi modern dewasa ini. Dalam setiap perusahaan proses produksi secara keseluruhan sangat ditentukan oleh pemilihan jenis perlengkapan penanganan bahan dengan tepat, pemiliohan parameter utama yang tepat dan efisiensi operasinya. Oleh karena itu, setiap insinyur mesin harus mempunyai pengetahuan yang semourna tentang ciri operasi dan desain perlengkapan ini dan metode desainnya serta penerapan praktisnya.Modul mesin pemindahan bahan ini dapat dibagi dalam tiga (3) kelompok atau bagian utama, sebagai berikut:1. Bagian awal (1), akan memberikan informasi secara umum tentang perlengkapan penanganan bahan peranannya dalam proses produksi dan penerapannya dalam praktek rekayasa modern dan akan menjelaskan tentang jenis-2 pokok dari perkembangan penanganan bahan.2. Bagian kedua (medium) akan mencakup penjelasan tentang bagian mesin pengangkat : rantai, tali, puli, sprocket, drum, alat pengerem dan pencengkeram, sistem penggerak, sistem pengangkat, pemindah, mekanisme pengangkat, putar, mekanisme lengan, dan pendongkrak, crane dan kestabillannya.3. Bagian ketiga (3), di bagian akhir akan memberikan gambaran singkat tentang elevator (lift) dengan contoh-2 aplikasinya.

*Komponen peralatan utama atau bagian utama dari satuan perlengkapan mesin pengangkat dan mesin pengangkut bahan ini akan mencakup beberapa komponen utaama atau dapat diistilahkan sebagai perabot mesin pemindah bahan yang meliputi, antara lain:1.Perlengkapan pengangkat komponen fleksibel (rantai dan tali), dalam hal ini ada berbagai bentuk dan ukuran dan bahan yang digunakannya, baik dari bahan: baja, rami, dan bahan yang lainnya. Sesuai dengan tujuan dan fungsinya, maka komponen perabot ini harus memenuhi banyak persyaratan khususnya kekuatan dimana komponen harus mampu menahan beban yang akan dipindahkan. Adapun sifat keuletan atau kefleksibelan sangat diharapkan untuk memperkecil kerugian gesekan dengan bidang pendukungnya, seperti: puli, ataupun roda atau drum. Banyak cara untuk mendapatkan atau memperkecil kerugian gesekan antara komponen fleksibel ini dengan bidang pendukunganya.2.Puli, sistem puli, sproket dan drum; komponen-komponen inilah yang bertugas akan mendukung komponen fleksibel selama beroperasi memindahkan bahan baik dari satu tempat ke tempat lain dengan jarak dekat ataupun agak jauh dan jauh akan dapat dirancang agar dihasilkan sesuatu yang optimal.3.Pengkait untuk beban atau muatan; komponen ini akan bertujuan untuk mengikat tempat bahan atau bahannya sendiri yang akan dipindahkan agar tidak berjatuhan dan tidak sampai pada tempat tujuan. Banyak cara dan bentuk kait untuk melakukan pengikatan bahan ini dengan cukup aman dan efektif.4.Peralatan penghenti; sistem rem; sistem pengatur; pada bagian komponen ini biasanya digunakan tipe rem blok ganda dengan berbagai sistem penggeraknya, seperti dengan motor listrik atau dengan tangan manusia (manual). Ditambahkan,bahwa sistem pengereman ini juga sebagai pengatur kecepatan pemindahan yang diperlukan pesyaratan tertentu yang tergantung dengan tujuan pemindahan bahan yang diinginkan. Biasanya untuk pemindahan yang cukup berat tidak diinginkan pemindahan terlalu cepat dan diharapkan relatif lambat juga untuk menghemat tenaga dan bahannya tidak rusak akibat tarikan atau goncangan (getaran).5.Sistem penggerak (motor), untuk sistem penggerak ini biasanya dipakai yang praktis dan ekonomis, yaitu motor listrik DC maupun AC dan akan dipilih sesuai dengan kapasitas pemindahan dan frequensinya. Tetapi dapat diketahui untuk pemindahan bahan yang relatif ringan, maka sistem motor penggerak ini tidak akan digunakan, khususnya untuk beban di bawah 50 kilogram. 6.Sistem transmisi daya: belt; roda gigi; mengenai sistem transmisi daya poros ini juga akan dipengaruhi oleh banyak faktor khususnya kapasitas (berat) bahan yang akan dipindahkan. Mengingat ada banyak sistem transmisi daya poros, baik menggunakan ban mesin, roda gigi, sistem kopling, tali baja, dan lain-lain. Metodenyapun ada banyak sekali, seperti: penggerakan tunggal, penggerakan majemuk atu bertingkat dengan puli bertingkat atau sistem penggerakkannya yang multi tingkat. Dapat ditambahkan meskipun untuk menggunakan transmisi bertingkat untuk mengangkatnya lebih ringan, tetapi akan lebih banyak kerugian yang akan dialami pada setiap penggerakan yang akhirnya total kerugian juga lebih besar dan efisiensi total juga menurun. Dalam pemilihan sistem penggerakan ini harus sangat hati-hati jangan kejebak hanya ingin pengangkatan ringan, tetapi rendemannya kecil.7.Komponen transmisi (poros dan gandar; blok bantalan; kopling, dll); tidak kalah pentingnya sistem transmisi poros ini, karena poroslah yang akan menahan seluruh beban yang akan dipindahkan. Maka perhitungan atau desain pemilihan bahan dan bentuk poros tidak sederhan. Termasuk jenis blok bantalan yang akan digunakan, juga harus dipilih dengan benar dan baik. Khususnya harus memperhatikan dengan seksama arah-arah gaya yang bekerja disamping besarnya prediksi harus mendekati tepat. Untuk memperkecil gesekan antara poros dengan blok bantalan perlu dilakukan sistem pelumasan agar perputarannya licin dan efektif pemindahan dayanya.8.Rel dan roda penggerak, dalam hal ini yang merupakan salah satu komponen utama pada sistem pemindahan bahan ini. Salah satu penentu apakah operasi dapat berjalan atau tidak. Yerutama jalan atau rel pesawat mesin pemindah ini yang akan dilalui atau dibebani lebih berat terasuk beratnya sendiri harus diperhitungkan sebagai beban tambahan. Baik beban tarikan dan tekanan permukaan perlu diamati agar sistem dapat berfungsi dengan baik dan aman.9.Struktur mesin (rangka crane), rangka struktur ini tidak kalah pentingnya, mengingat baik beban ataupun sistem penggerak, sistem transmisi yang lain akan ikut membebani rangka struktur ini. Pemilihan jenis materialuntuk rangka adalah sangat penting agar sistem pemindahan bahan berhasil dengan sempurna. Diharapkan selain rangka inicukup kuat untuk seluruh beban, juga mempunyai bentuk yang baik agar menarik, sederhana agar mudah dibuat dan murah. Memang harga struktur ini akan sangat dipengaruhi oleh bentuk dan bahannya, agar mendapatkan keuntungan yang besar bisa dipilih material bekas pakai asal dengan angka keamanan yang besar agar cukup aman.10Peralatan kontrol atau kendali. Sistem ini dibutuhkan untuk memudahkan pengoperasian mesin pemindahan bahan ini, mengingat ada sistem pengontrol yang bekerja secara otomatis, semi otomatis dan full otomatis. Memang semakin enak pelayanan mesin pemindah dengan menggunakan sistemkontrol full otomatis, tetapi bila terjadi error atau kerusakan akan sangat sulit untuk dibetulkan. Tetapi bila digunakan sistem kontrol manual akan jauh sederhana mudah dilayani, tetapi perlu kehati-hatian dan perhatian yang tinggi. Sebab sedikit terjadi ketledoran akan fatal semua sistem dalam operasi pemindahan bahan menjadi fatal.*Mengingat bahaya yang mungkin terjadi dari kerusakan mesin (kerusakan dapat mengakibatkan muatan atau beban yang sedang diangkut akan jatuh yang dapat mengakibatkan kerusakan tidak hanya pada muatan tetapi juga mengancam jiwa manusia khususnya operator atau mekanik yang mengoperasikan. Maka semua mekanisme dan struktur logamnya harus dapat dibuat dari bahan yang bermutu tinggi serta harus memenuhi spesifikasi pembuatan dan dipilih dengan memperhatikan sertifikasi yang diberikan oleh pemasok logam yang akan digunakan. Paling tidak harus dipilih jenis bahan yang memenuhi perhitungan kekuatan material dengan berbagai penyederhanaan yang diambil untuk mempermudah perhitungan pada pemilihan jenis material yang akan digunakan, memenuhi persyaratn kekuatannya.*Tegangan bahan cukup aman dengan persyaratan mutlak, bahwa tegangan yang terjadi pada konstruksi akan selalu lebih kecil dari tegangan yang diizinkan oleh jenis bahan yang akan digunakan. Paling tidak mengikuti apa yang disarankan oleh praktek perekayasa untuk berbagai bahan yang dapat dilihat pada buku referensi untuk mendesain bagian mesin pengangkat. Karakteristik teknis bahan yang digunakan ditentukan oleh standar Negara. Bagian utama mekanisme crane dibuat dari bahan yang mutunya tidak lebih rendah dari nilai dari Tabel yang memuat bagian-bagian material untuk komponen crane sesuai dengan sifat-sifat mekanisnya.

Peralatan Utama Mesin Pemindahan Bahan.

*Beberapa jenis peralatan utama untuk mesin pemindahan bahan baik yang fleksibel baik yang lentur, baik yang keras, dll. Sebagai contoh untuk peralatan yang fleksibel misalnya: rantai lasan, rantai rol, tali rami, tali baja, dll dengan berbagai tipe atau bentuk atau jenis bahan untuk konstruksinya. Secara singkat dijelaskan di sini masing-masing komponen peralatan pengangkat yang fleksibel, sebagai berikut:1. Rantai lasan.

Rantai asan, terbuat dari baja berbentuk oval yang berurutan seperti dapat dilihat pada gambar berikut, yang akan diberikan langsung pada saat tatap muka, yaitu: Gambar 1 Langsung diberikan saat tatap mukaAda beberapa tahap untuk mendapatkan/pembuatan satu kesatuan rantai, sbb: Dilakukan pemotongan kawat-2 baja dengan panjang yang selalu sama Dilakukan pembengkokan dari setiap potongan kawat baja di atas Dilakukan penyambungan secara manual (sebelum dilas) Dilakukan pengelasan pada bagian yang putus untuk disambung dengan api las agar kokoh dan kuat untuk memindahkan daya poros penggerak.Ukuran utama mata rantai dengan kisar (t), sama dengan panjang bagian dalam mata rantai, lebar luar (B), dan diameter batang rantai (d). Tergantung pada perbandingan antara kisar dengan diameter batang rantai, rantai lasan dapat dilkasifikasikan menjadi rantai pendek dan dan rantai mata panjang. Adapun panjang pendeknya rantai telah dibuat dalam bentuk standar, sedangkan pengguna dapat memilih panjang rantai sesuai dengan kebutuhan mereka.

Akurasi dalam pembuatan rantai lasan dengan kalibrasi simpangan yang dijinkan dari kisar standar sekitar (+-) 0,03 d dan lebar luar (+-) 0,05 d serta rantai yang tidak terkalibrasi dengan simpangan yang dizinkan berkisar (+-) 0,1 d dari kisar nominal dan lebar luarnya. Sedangkan material untuk rantai adalah baja Cr.2 dan Cr 3. Dimana lasan dengan menggunakan lasan tahanan listrik. Lasan tahanan listrik untuk dua ujung baja lengkung yang hasilnya lebih tepat dan kekuatan lebih tinggi, dibanding dengan lasan tempa.Rantai lasan mempunyai kelemahan, yaitu berat, rentang terhadap sentuhan dan beban lebih, kerusakan yang tiba-tiba (tanpa ada gejala-gejala sebelumnya), keausan yang bertahan pada sambungan antar mata rantai dan hanya digunakan untuk kecepatan rendah. Pemilihan rantai jenis ini adalah harga rantai cukup murah dan pemakaian yang tidak perlu sangat teliti.Keunggulannya adalah fleksibel untuk semua arah dapat menggunakan puli dan drum dengan diameter yang kecil serta desain dan pembuatan yang sederhana. Sedangkan kelemahannya rantai lasan tersebut membatasi penerapannya pada keperluan pengangkutan. Rantai lasan ini hanya digunakan dalam bebebrapa mekanisme yang digerakkan dengan tangan dengan diameter drum dan puli (D) yang dilingkari oleh rantai yang tidak lebih kecil dari 20 d (d diameter batang rantai). Bila digunakan untuk mekanisme dengan tenaga daya diameter puli dan drumnya tidak boleh kurang dari 30 d. Untuk keperluan pengangkutan pemilihan rantai lasan lebih diutamakanpada jenis yang dikalibrasi, karena perbedaan yang sangat besar antara kisarannya; yang tidak terkaligrasi dimungkinan lebih cepat terjadi kemacetan dan kejutan.dan terjadilan kerusakan dalam waktu singkat. Pemilihan rantai beban, atas dasar gaya luar pada mata rantai yang bersifat statis tertentu dan tegangan internal bersifat statis tak tentu, maka sulit vsekali untuk menentukan tegangan mata rantai dan hanta dapat diperkirakan saja. Rantai lasan diuji tarik dengan tegangan aman yang lebih kecil, mengingat sifat statis tak tentu mata rantai terhadap tegangan internal dan adanya tegangan lentur tambahan ketika rantai melewati puli dan drum. Perubahan bentuk rantai akan berpengaruh dalam menimbulkan gesekan apalagi digunakan rantai yang sudah usang akan terjadi kelonggaran dengan sproketnya dan pemindahan daya menurun. Untuk meudahkan para perancang pengunaan tipe rantai ini dapat dibantu dengan melihat Tabel 1, hubungan antara faktor keamanan, jumlah gigi sproket yang standar dan teknik pembuatan rantai sendiri perlu diketahui agar hasildesain menjadi optimal. Mengenai salah dalam pemilihan data ini akan disayangkan, mengingat hasilnya pasti tidak optimaldan akan terjadi kerusakan lebih cepat dan perlu segera diganti yang baru untuk menghasilkan pemindahan yang optimal dan efektif.Tabel:4.1 Rantai standar terseleksiR a n t a iDigerakanFaktor K, keamananRatio D/dJumlah minimum gigi pada sproket

Di las dikaligrasi & tak dikalibrasi.................................................................Di las dikalibrasi pada katrol ...........................................................................Di las tak dikalibrasi mengikat bebanDi las tak dikalibrasi tak mengikat bbnRoller....................................................TanganDayaTanganDaya..........................364,5865520302030...............55................8

Keausan yang berlebihan yang akan mengurangi kekuatan rantai, terjadi pada bagian dalam lengkungan rantai yang bertindak sebagai sambungan untuk rantai tarik. Intensitas keausan yang terjadi pada rantai tergantung pada faktor berikut: perbandingan kisaran rantai dengan drum atau puli rantai, tegangan dan kecepatan puli rantai, sudut belok relatif bila rantai tersebut melewati pulinya, keadaan lingkungan kerja dan sebagainya. Rantai las-tempa selalu putus pada bagian lasnya. Pada rantai las tahanan listrik yang bermutu tinggi, biasanya mata rantai putus berbentuk putus miring dengan penampang yang bersudut kecil terhadap sumbu memanjang rantai, yang bermula pada bagian tepi batas permukaan kontak mata rantai yang dihubungkan.

2. Rantai rol.

Rantai rol, terdiri atas pelat yang dihubung-engselkan oleh pena. Rantai untuk beban ringan terbuat dari dua keping plat saja, sedangkan untuk beban berat dapat menggunakan sampai 12 keping pelat. Pelat dapat dipaskan pada pena dengan mengupset (memekarkan ujung) pena (gambar 10 a). Metoda ini digunakan untuk rantai dengan beban ringan. Untuk rantai yang menerima beban berat, ditambahkan cincin di bawah ujung pena yang diupset (gambar 10 b, c). Pengikat pena belah dengan cincin atau pena belah saja (gambar 10 d, e, f) digunakan bila harus sering dilepas hubungannya.-Pena rol yang diperpanjang kadang-kadang digunakan (gambar 11) pada rantai yang menyatukan ujung-bebas rantai agar tidak mengganggu rantai bekerja. Sebagai perabot pengangkat, rantai rol sering dipakai pada katrol yang digerakkan tangan. Sedang yang berpenggerak tenaga daya digunakan untuk derek dan mekanisme pengangkat dengan kapasitas angkat yang tinggi dan beroperasi hanya pada kecepatan rendah dan jalur pandu. Akan tetapi dewasa ini rantai rol telah digantikan dengan tali kawat baja pada mekanisme penggerak daya.-Rantai rol mempunyai beberapa keunggulan dibandingkan dengan rantai lasan. Karena rantai rol padat maka keandalan operasinya jauh lebih tinggi dibandingkan rantai lasan. Rantai rol mempunyai kefleksibelan yang baik sehingga dapat dipakai pada sproket dengan diameter lebih kecil dan jumlah gigi yang lebih sedikit. Hal ini akan mengurangi ukuran mekanisme dan sekaligus mengurangi harganya. Juga, gesekan pada rantai rol jauh lebih kecil dibandingkan dengan rantai lasan dengan kapasitas angkat yang sama.-Sebaliknya rantai rol tidak digunakan untuk mengangkat beban yang membentuk sudut dengan bidang rotasi mata rantainya. Tegangan lentur yang tinggi akan terjadi pada pelat yang akan merusakan pinnya. Juga tidak boleh digunakan pada lingkungan yang berdebu, karena sambungan rantainya peka terhadap kikisan debu. Akibatnya rantai ini tidak digunakan untuk derek dan crane yang bekerja di tempat terbuka. Pelat dan pin terbuat dari baja 40, 45, dan 50. Ukuran dan spesifikasinya ditentukan oleh standar negara. Kecepatan maksimum rantai rol ditentukan oleh standar Negara dan tidak boleh melebihi 0,25 m/detik. Edangkan nilai faktor keamana K, rasi D/d dan jumlah gigi sproket untuk rantai las dan rol yang dapat dilihat pada tabel di atas.-Jenis tali rami ini hanya cocok digunakan untuk mesin pengangkat yang digerakkan tangan (puli tali), karena sifat mekanismenya yang lemah (cepat aus, kekuatan yang rendah, mudah rusak oleh benda tajam, pengaruh lingkungan, dan sebagainya). Diameter minimal puli tali adalah 10.d (d =diameter nominal tali). Tali rami terutama digunakan untuk mengikat muatan ke pegangan pengangkat (kait dan yang lainnya). Tali rami harus memenuhi standar Negara dan terbentuk dari tiga untai rami dan tiap untai terdiri atas beberapa serabut yang berbeda. Sedangkan arah lilitan untaian harus berlawanan dengan serabutnya.-Berdasarkan metoda pembuatan dan jumlah untaian tali rami dikelompokkan menjadi tali polos (gambar 12 a), dan tali kabel (gambar 12 b). Yang terakhir terbuat dari lilitan 3 buah tali yang berbeda. Tali sering dicelupkan pada aspal untuk mengurangi pelapukan. Walaupun tali rami yang dicelupkan pada aspal lebih ntahan terhadap pengaruh cuaca, namun jauh lebih berat dan kurang fleksibel dan kekuatannya berkuran hampir 20% dibanding dengan tali biasa. Kekuatan putusya membagi tali rami menjadi dua kelas: kelas 1 dan kelas 2.-Untuk mekanisme pengangkat, baik tali pengikat maupun pengangkat harus menggunakan tali kelas 1. Pemilihan tali rami, dapat dipilih dengan hanya berdasarkan kekuatan tarik yang dianggap aman (dizinkan).-Kekuatan tegangan putus rali rami untuk pengangkat per sentimeter persegi luas penampang dari diameter nominal, yaitu diameter d termasuk ruang kosong tali rami adalah sebesar dan untuk tali dengan aspal. -Tali baja, akan digunakan secara luas pada mesin-mesin pengangkat sebagai perabot pengangkat. Bila dibandingkan dengan rantai, tali baja mempunyai keunggulan sebagai berikut: lebih ringan, lebih tahan terhadap sentakan, operasi yang tenang walaupun pada kecepatan operasi tinggi, dan keandalan operasi yang lebih tinggi.-Kerusakan pada rantai akan terjadi tiba-tiba sedangkan pada tali baja kawat pada bagian luar akan mengalami keausan yang lebih parah dan putus lebih dahulu dibandingkan dengan bagian dalamnya. Sehingga bila bagian luar tali kawatnya mulai terputus-putus jauh sebelum putus dan menandakan tali baja tersebut perlu diganti. Tali baja lebih murah harganya dibandingkan dengan rantai, tetapi memerlukan diameter drum yang lebih besar sehingga mekanisme pengangkat lebih besar dan berat.-Tali baja terbuat dari kawat baja dengan kekuatan sigma bengkok = 130 s/d 200 kg/mm2. Di dalam proses pembuatannya kawat baja diberi perlakuan panas tertentu dan digabung dengan penarikan dingin, sehingga menghasilkan sifat mekanis kawat baja yang tinggi. Crane yang bekerja pada lingkungan yang kering menggunakan tali yang terbuat dari kawat yang cerah (tak berlapis). Tali yang akan digunakan pada tempat yang lembab harus digalvanis (berlapis seng) untuk melindungi tali terhadap korosi. Akan tetapi, kekuatan angkat tali yang digalvanis akan turun sekitar 10% karena pengaruh panas (temper) yang terjadi pada dilakukan proses pelapisan seng.-Teknik pembuatan tali baja dibuat dengan mesin khusus: 1. Kawat dililitkan menjadi untaian dan kemudian dianyam lagi menjadi tali bulat. 2. Proses berlangsung secara bersamaan untaian dililitkan pada inti yang terbuat dari rami, asbes, atau kawat baja yang lunak. Inti asbes dan kawat baja digunakan untuk tali yang beroperasi pada temperatur yang tinggi (misalnya dekat dapur pengecoran). Akan tetapi, inti kawat akan mengurangi kefleksibelan tali dan biasanya hanya digunakan untuk tali yang mengalami gaya tekan yang tinggi, misalnya digulung beberapa lapis pada drum.-Tali kawat yang terbentuk dari untaian dikenal sebagai tali berpintal dua, dan sering sekali digunakan untuk mesin pengangkat. Lapisan dalam tali mengelompokkan menjadi: Tali pintal silang atau tali biasa, mempunyai penerapan yang paling luas. Tali ini dikonstruksi sedemikian rupa sehingga arah anyaman kawat dalam untaian berlawanan dengan arah anyaman untaian pada tali. Tali pintal paralel atau jenis silang, tali silang dengan arah anyaman kawat dalam untaian sama dengan arah anyaman untaian (gambar 13 b). Tali ini mampu menahan gesekan lebih baik dan lebih fleksibel tetapi cendurung untuk terpuntir. Tali paralel dipakai pada lift dan pengangkat lainnya yang mempunyai jalur pandu dan sebagai tali penghela.-Tali baja dapat dilakukan atau dibuat dengan untaian kiri atau untaian kanan, tetapi yang lebih umum adalah untaian kanan. Masih ada lagi tali baja serba guna, seperti gambar-2 di atas yang juga disebut tali baja konstruksi biasa (kawat seragam) yang berupa anyaman kawat yang sama diameternya. Konstruksi tali kompon jenis scale, mempunyai kawat yang berbeda diameternya pada setiap lapisan di dalam satu untaian. Jumlah dan ukuran kawat pada setiap lapisan dipilih sedemikian sehingga tidak saling bersilangan. Tali baja dengan untaian yang dipipihkan, gambar 16; dipakai pada crane yang bekerja pada tempat yang mengalami banyak gesekan dan abrasi. Biasanya tali ini terbuat dari lima buah untaian yang dipipihkan dengan ini kawat yang juga dipipihkan, untaian ini dipintal pada inti yang terbuat dari rami. Tali dengan untaian yang dipipihkan mempunyai permukaan kontak dengan alur puli atau drum yang lebih luas dibandingkan dengan tali untaian bulat. Dengan demikian tali ini mengalam tekanan yang lebih merata dan keausan yang lebih kecil.. alur puli didesain sedemikian rupa sehingga tali ini mengalami permukaan kontak kelilingnya.

Daftar Pustaka1. Pirnadi, Mesin Pemindah Bahan, Modul kulliah, Jurusan Teknik Mesin, FT UMB, 20142. Prof. Sularso, Teknik Perencanaan Elemen Mesin dan Komponen, 1989.3. Rudenko, Material Handling Equipmnet, mir Published, 19804. Spivakovsky, Dyachk, Conveyors Related Equipment, Pease Published, 19655. Emst, Die Hebezeuge, Friedr, Views, 1970.

Sekian Terima Kasih --------1310Mesin Pemindahan BahanPusat Bahan Ajar dan eLearning

Ir. H. PIRNADI, M.Sc. APUhttp://www.mercubuana.ac.id