modul sistem mekanikal gedung [tm1]
Embed Size (px)
DESCRIPTION
wtpTRANSCRIPT
![Page 1: Modul Sistem Mekanikal Gedung [TM1]](https://reader032.vdokumen.com/reader032/viewer/2022031602/563dbafe550346aa9aa96039/html5/thumbnails/1.jpg)
MODUL PERKULIAHAN
Mekanikal Gedung
Pengenalan Mata Kuliah
Fakultas Program Studi TatapMuka Kode MK DisusunOleh
Teknik Mesin 01
Kode MK Ir. Dadang S Permana, M.Si
Abstract KompetensiMemberikan pemahaman tentang pentingnya Mekanikal Gedung
1. Tinjauan umum system mekanikal gedung
2. Fungsi peralatan plumbing3. Jenis-jenis peralatan plumbing
2014 1
Mekanikal GedungPusat Bahan Ajar dan eLearning
Ir. Dadang S Permana, M.Si http://www.mercubuana.ac.id
![Page 2: Modul Sistem Mekanikal Gedung [TM1]](https://reader032.vdokumen.com/reader032/viewer/2022031602/563dbafe550346aa9aa96039/html5/thumbnails/2.jpg)
Prolog
Sistem Mekanical Gedung merupakan instalasi dari beberapa peralatan mekanical
Electrikal (M&E) yang saling berhubungan dan bekerja sama membentuk suatu fungsi
pelayanan suatu sistem bangunan gedung. Semua sistem utilitas yang terdapat di
dalam gedung disebut sebagai sistem Mekanical Gedung
Bangunan suatu gedung terdiri dari 3 komponen penting, yaitu struktur, arsitektur dan
ME (Mekanikal & Elektrikal). Ketiganya satu sama lain saling terkait. Jika struktur
mengedepankan kekuatan, arsitek lebih mengedepankan keindahan, maka ME
(mekanikal & Elektrikal) lebih mengedepankan pada fungsi. Sekuat apapun bangunan
dan seindah apapun bangunan, jika tidak ditunjang dengan sistem ME (mekanikal &
elektrikal) maka bangunan tersebut tidak ada fungsinya.
Jadi sangat jelas antara ketiga komponen dalam suatu gedung yang saling terkait satu
sama lain. Dengan demikian system mekanikal dan Elektrikal termasuk salah satu
komponen yang sangat penting. Jadi intinya, suatu bangunan yang telah dirancang
oleh para arsitek akhirnya harus dipakai, dihuni dan dinikmati. Untuk itu suatu gedung
harus dilengkapi dengan prasarana yang sesuai dengan kebutuhan gedung itu sendiri,
seperti perkantoran, rumah sakit, bank, bandara dan lain-lain.
A. Sistem Mekanikal & Elektrikal (ME) yang Umum Digunakan pada Suatu Gedung
Sistem mekanikal dan elektrikal (ME) suatu bangunan / gedung sangat tergantung
maksud suatu gedung itu dibangun. ME suatu gedung perkantoran mempunyai
2012 2
Mekanikal GedungPusat Bahan Ajar dan eLearning
Ir. Dadang S Permana, M.Si http://www.mercubuana.ac.id
![Page 3: Modul Sistem Mekanikal Gedung [TM1]](https://reader032.vdokumen.com/reader032/viewer/2022031602/563dbafe550346aa9aa96039/html5/thumbnails/3.jpg)
perbedaan dengan gedung Rumah Sakit, ataubandara, pembangkit listrik atau pabik.
Tetapi secara prinsip mempunyai berbagai persamaan.
Pada umumnya sistem ME yang sering digunakan dalam suatu gedung, diantaranya:
1. Sistem Plumbing
2. Sistem Pemadam Kebakaran (Fire Fighting)
3. Sistem Fire Alarm (Fire Protection)
4. Sistem transportasi vertikal (lift)
5. Sistem Elektrikal
6. Sistem Penangkalpetir
7. Sistem telepon
8. Sistem tatasuara (sound system)
9. Sistem data
10. Sistem CCTV
11, Sistem MATV
12. BAS (Building Automatic sistem), system ini digunakan untuk mengontrol
semua system tersebut diatas, terutama menyalakan dan mematikan AC
(AHU & fan) atau panel listrik secara automatic. Tetapi system ini kadang
masih jarang digunakan pada kebanyakan gedung karena butuh biaya
tambahan (pemasangan dan maintenen), sehingga yang umum digunakan
pada kebanyakan gedung adalah ke-11 sistem tersebut.
B. Sistem Mekanikal & Elektrikal (ME) khusus suatu Gedung
Maksud dan fungsi utama dari suatu gedung menjadi landasan dasar dalam
menentukan kekhusususan sistem ME dalam suatu bangunan / gedung. Gedung
rumah sakit misalnya akan mempunyai sistem yang khusus yang digunakan di gedung
tersebut yang tidak digunakan di gedung lain. Demikian juga bandara atau mall / plaza.
Salah satu kekhususan sistem yang ada di rumah sakit diantaranya adalah system
instalasi gas (oksigen) dan compressor, disamping system ipal-nya juga harus
mempunyai system penanganan khusus. Di bandara, diantara sistem ME yang khusus
yaitu sistem FIDS (Flight information display sistem), system belalai gajah (garbarata)
dan yang tak kalah petingnya adalah system sekuriti. Sedang yang ada di mall atau
plaza sistem yang khususnya misalnya sistem instalasi gas untuk food court.
2012 3
Mekanikal GedungPusat Bahan Ajar dan eLearning
Ir. Dadang S Permana, M.Si http://www.mercubuana.ac.id
![Page 4: Modul Sistem Mekanikal Gedung [TM1]](https://reader032.vdokumen.com/reader032/viewer/2022031602/563dbafe550346aa9aa96039/html5/thumbnails/4.jpg)
Disamping itu dalam menentukan suatu sistempun sangat tergantung pada maksud
dan fungsi gedung itu sendiri. Misalnya untuk sistem AC, sistemnya akan berbeda,
Jika hanya untuk perkantoran biasanya digunakan sistem AC split. Sedang untuk
bandara atau mall atau perkantoran dalam skala besar biasanya digunakan sistem AC
terpusat/central.
C. Sistem Instalasi Plumbing
Sistem instalasi plumbing pada gedung-gedung umumnya terbagi atas tiga bagian
utama yang harus dipahami dan dirawat untuk mencapai tingkat kenyamanan
penghuni :
1. Instalasi Plumbing Sistem Air Bersih.
2. Instalasi Plumbing Sistem Air Kotor Dan Air Bekas.
2012 4
Mekanikal GedungPusat Bahan Ajar dan eLearning
Ir. Dadang S Permana, M.Si http://www.mercubuana.ac.id
![Page 5: Modul Sistem Mekanikal Gedung [TM1]](https://reader032.vdokumen.com/reader032/viewer/2022031602/563dbafe550346aa9aa96039/html5/thumbnails/5.jpg)
3. Instalasi Plumbing Sistem Venting.
C.1 Instalasi Plumbing Sistem Air Bersih.
Sumber air bersih diambil dari PDAM dimasukan ke dalam bak penampung air
bersih (Clear Water Tank) atau Ground Water Tank (GWT), sedangkan sumber
air yang berasal dari tanah atau sumur dalam (deep well) dimasukan kedalam
penampung air baku (raw water tank).
Air dari Deep Well ini masuk ke tangki penampungan yang berfungsi juga
sebagai tangki pengendap lumpur atau pasir yang terbawa dari sumur. Air yang
berada di raw water tank diolah (treatment) di instalasi Water Treatment Plant
dan selanjutnya dialirkan ke clear water tank atau ground water tank, selanjutnya
dialirkan ke tangki air atap (roof tank) dengan menggunakan pompa transfer.
2012 5
Mekanikal GedungPusat Bahan Ajar dan eLearning
Ir. Dadang S Permana, M.Si http://www.mercubuana.ac.id
![Page 6: Modul Sistem Mekanikal Gedung [TM1]](https://reader032.vdokumen.com/reader032/viewer/2022031602/563dbafe550346aa9aa96039/html5/thumbnails/6.jpg)
Distribusi air bersih pada dua lantai teratas untuk mendapatkan tekanan cukup
umummnya menggunakan pompa pendorong (booster pump), sedangkan untuk
lantai-lantai dibawahnya dialirkan secara gravitasi.
Pada umumnya persediaan air bersih diperhitungkan untuk cadangan satu hari
pemakaian air. Dan kualitas air disesuaikan dg peraturan, UU dan standar yg
berlaku di wilayah yang bersangkutan. Untuk Indonesia: SNI No. 01-0220-1987
tentang air minum yang boleh dialirkan ke alat plumbing,
No.907/PERMENKES/VII/2002 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum, Kep-
02/Men KLH/I/1998 tentang Baku Mutu Perairan Darat, Laut dan Udara, dan
sistem plumbing standart nasional indonesia, SNI 03 – 6481 – 2000 Sistem
Plumbing.
Sistem Penyediaan Air Bersih terbagi menjadi empat sistem:
a. Sistem Sambung Langsung
b. Sistem Tangki Atas
c. Sistem Tangki Tekan
o Sistem Hydrocel
o Sistem Diaphragma
d. Sistem Tanpa Tangki
o Sistem kecepatan putaran pompa konstan
o Sistem kecepatan putaran pompa variable
Peralatan Utama & Fungsi
Pompa Transfer, berfungsi untuk memompa air bersih dari ground water tank
ke roof tank melalui pipa transfer. Beberapa jenis pompa transfer yang sering
dipakai, antara lain :
o End Suction Pump
2012 6
Mekanikal GedungPusat Bahan Ajar dan eLearning
Ir. Dadang S Permana, M.Si http://www.mercubuana.ac.id
![Page 7: Modul Sistem Mekanikal Gedung [TM1]](https://reader032.vdokumen.com/reader032/viewer/2022031602/563dbafe550346aa9aa96039/html5/thumbnails/7.jpg)
o Horizontal Split Case Pump
o Multi Stage Pump
o Centrifugal Pump
Pressure Tank, berfungsi untuk meringankan kerja pompa dari keadaan start-
stop yang terlalu sering. Beberapa jenis pressure tank yang sering dipakai,
antara lain :
o Diaphragma Pressure Tank
o Non Diaphragma Pressure Tank atau Well Pressure Tank
Peralatan pengaturan dan ukur, meliputi :
o Check Valve, penahan aliran balik air didalam instalasi pipa.
2012 7
Mekanikal GedungPusat Bahan Ajar dan eLearning
Ir. Dadang S Permana, M.Si http://www.mercubuana.ac.id
![Page 8: Modul Sistem Mekanikal Gedung [TM1]](https://reader032.vdokumen.com/reader032/viewer/2022031602/563dbafe550346aa9aa96039/html5/thumbnails/8.jpg)
o Gate Valve, pengatur buka-tutup aliran air didalam pipa.
o Ball Valve, pengatur jumlah aliran air didalam pipa.
o Butterfly Valve, pengatur buka-tutup aliran air di dalam pipa.
o Floating Valve, klep pengatur buka-tutup aliran air ke tanki.
o Foot Valve, penahan air balik di bawah pipa isap.
o Strainer, berfungsi sebagai filter air.
o Flexible Joint, penahan getaran dan gerakan.
o Pressure Gauge, pengukur tekanan.
o Pressure Switch, alat kontak hubung-putus akibat tekanan.
o Flow Switch, alat kontak hubung-putus akibat aliran.
o Water Meter, pengukur debit air
Peraturan - Peraturan
1. Peraturan Daerah (PERDA) setempat.
2. Peraturan-peraturan Cipta Karya, Departemen Pekerjaan Umum
3. Perencanaan & Pemeliharaan Sistem Plambing, Soufyan Nurbambang &
Morimura.
4. Pedoman Umum Instalasi Listrik (PUIL) 2000
5. Standard Nasional Indonesia Th. 2000
6. SNI 03-6481-2000, Sistem Plumbing 2000
Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan pada paket pekerjaan sistem Plumbing adalah Sistem
Plumbing pada areal Pengembangan Pembangunan, meliputi dan tidak
terbatas pada penguraian tersebut dibawah ini, antara lain adalah sebagai
berikut :
a. Pengadaan dan pemasangan Pompa Delivery air bersih, Pompa Penguras,
pompa sirkulasi, drain pump, Sand & carbon Filter, Elektrik Water Heater
pada gedung Asrama Existing lengkap dengan pemipaan dan peralatan
pemipaan (gate valve, check valve, strainer, dll.).
b. Pengadaan dan pemasangan pemipaan dari Pipa Induk PDAM ke Ground
Water Tank (GWT)
2012 8
Mekanikal GedungPusat Bahan Ajar dan eLearning
Ir. Dadang S Permana, M.Si http://www.mercubuana.ac.id
![Page 9: Modul Sistem Mekanikal Gedung [TM1]](https://reader032.vdokumen.com/reader032/viewer/2022031602/563dbafe550346aa9aa96039/html5/thumbnails/9.jpg)
c. Pengadaan dan pemasangan Booster Pump tipe Packaged dengan
kapasitas sesuai dengan gambar perencanaan, lengkap dengan panel
kontrol pemipaan dan valve-valve.
d. Pengadaan dan pemasangan Deepwell kapasitas ±150 lt/mnt, lengkap
dengan pompa submersible, casing, bak control, valve-valve, meter air dan
peralatan Bantu lainnya.
e. Pengadaan dan pemasangan jaringan pemipaan air bersih lengkap dengan
flange, elbow, reducer, dan lain-lain sampai ke setiap fixtures outlet serta
pengadaan dan pemasangan faucet.
f. Pengadaan dan pemasangan fondasi pompa, penggantung dan support
pipa dan peralatan penunjang lainnya.
g. Pengadaan dan pemasangan sistem pemipaan air kotor, pipa air hujan, pipa
ventilasi, roof drain, floor drain, clean out, instalasi buangan air bekas/air
kotor, sistem drain, U-trap dan dan peralatan penunjang lainnya.
h. Pengadaan dan pemasangan sistem Sewage Treatment Plan tipe
Packaged lengkap dengan fondasi/pekerjaan fan/blower, pompa
submersible, panel kontrol dan accessories lainnya.
i. Pengadaan dan pemasangan sistem instalasi listrik dari setiap
peralatan pompa sampai ke panel termasuk unit panelnya.
j. Mengadakan Testing and Commissioning terhadap seluruh peralatan
maupun pekerjaan dalam paket pekerjaan plumbing ini hingga berfungsi
dengan baik dan memenuhi persyaratan/standard yang telah ditentukan
didalam spesifikasi teknis ini.
Pemipaan dan Peralatan Pemipaan Air Bersih
a. Pemipaan Air Bersih / Air Panas
Bahan : GIP, Medium Clss, / Copper pipe ASTM B.88
Standard : Standard yang berlaku umum
b. Pipa Air Kotor/buangan
Bahan : PVC, Klas AW, 10 kg/cm2
Standard : Standard Industri Indonesia (SII) 034 -82/ISO ¬ 4065,
JIS.K.674 979 dan JIS.K.6742-1979.
2012 9
Mekanikal GedungPusat Bahan Ajar dan eLearning
Ir. Dadang S Permana, M.Si http://www.mercubuana.ac.id
![Page 10: Modul Sistem Mekanikal Gedung [TM1]](https://reader032.vdokumen.com/reader032/viewer/2022031602/563dbafe550346aa9aa96039/html5/thumbnails/10.jpg)
c. Valve - valve
Working Pressure : 100 psi
1) Gate Valve :
• Tipe bronze body non rising stem screwed bonnet solid wedge disk
screwed end untuk valve sampai dengan Diam. 50 mm danbisa
digunakan tipe Butterfly untuk diameter 12 s/d 25 mm
• Tipe flanged or lugged body stainless steel disk stainless steel shaft
hand wheel operated with position indicator untuk valve lebih besar
dari 50 mm dengan body material cast iron untuk tekanan 150 psi.
2) Check Valve :
• Material : bronze body swing type Y pattern screwed cup metal disk
screwed end untuk valve sampai dengan diameter 50 mm.
• Tipe : swing silent type dengan stainless steel disk dengan body
material cast iron untuk tekanan 150 psi dan carbon steel untuk
tekanan 200 psi.
• Khusus untuk pompa-pompa hydrophor digunakan dual plate water
type check valve.
3) Strainer :
• Tipe bronze body screwed cap stainless steel mess end untuk strainer
sampai dengan diameter 50 mm
• Tipe : Y pattern stainless steel perforated screen bolted bonnet flanged
end untuk strainer lebih besar dari diameter 50 mm.
4) Flexible Connection
o Flexible connection memakai model double sphere dengan material
Neoprene Rubber yang dapat menahan tekanan sampai 10 kg/cm2.
o Tekanan kerja valve-valve untuk peralatan pompa delivery adalah
minimum 220 psi.
o Tekanan kerja valve-valve untuk pipa-pipa distribusi selain tersebut
di atas bisa dipakai valve dengan tekanan kerja 150 psi.
Persyaratan Pemasangan
2012 10
Mekanikal GedungPusat Bahan Ajar dan eLearning
Ir. Dadang S Permana, M.Si http://www.mercubuana.ac.id
![Page 11: Modul Sistem Mekanikal Gedung [TM1]](https://reader032.vdokumen.com/reader032/viewer/2022031602/563dbafe550346aa9aa96039/html5/thumbnails/11.jpg)
a. Pemborong harus membuat jadwal/schedule waktu yang terperinci untuk
setiap pekerjaannya dan diserahkan kepada pemilik proyek/Pengawas/
Perencana atau pihak yang ditunjuk untuk mendapatkan per¬setujuannya.
b. Pemborong harus melaporkan hasil kemajuan peker-jaannya setiap
minggu serta perbandingannya dengan jadwal yang telah tersusun.
Bilamana terjadi perbedaan harus disertakan juga alasan-alasan serta
cara-cara penanggula¬ngannya.
c. Bagi setiap tahap-tahap instalasi yang telah selesai dikerjakannya
Pemborong harus mendapat¬kan pernyataan tertulis dari pihak pemilik
proyek/Pengawas/ Perencana dan pihak yang ditunjuk bahwa tahap
instalasi ini telah selesai dikerjakan sesuai dengan persyaratan yang
ada. Tahap-tahap instalasi ini ditentukan kemudian berdasarkan jadwal
perincian wakta yang diserahkan oleh Pemborong.
d. Di dalam setiap pelaksanaan pengujian, balancing dan trial run sistem
instalasi ini haruslah pula dihadiri pihak pemilik proyek/Pengawas
/Perencana dan Ahli serta pihak-pihak lain yang bersangkutan. Untuk
ini hendaklah diberikan pula sertifikat pernyataan hasil pengujian oleh
yang berwenang memberikannya.
e. Pemborong wajib melaporkan kepada pemilik proyek/Pengawas/
Perencana atau Ahli yang ditugaskan bilamana sekiranya terjadi
kesulitan atau gangguan-gangguan yang mungkin ada.
f. Air kerja dan listrik kerja untuk keperluan test merupakan tanggung
Pemborong dan sudah termasuk dalam item penawarannya.
g. Lapangan yang dipergunakan setiap hari harus dibesihkan setelah
selesai bekerja. Pemborong hendaknya menghubungi pihak-pihak lain
untuk koordinasi pembersihan lapangan.
h. Segera setelah Kontrak selesai maka Pemborong harus memindahkan
semua sisa bahan pekerjaannya dan peralatannya kecuali yang masih
diperlukan selama pemeliharaan.
Pemasangan Peralatan Utama
2012 11
Mekanikal GedungPusat Bahan Ajar dan eLearning
Ir. Dadang S Permana, M.Si http://www.mercubuana.ac.id
![Page 12: Modul Sistem Mekanikal Gedung [TM1]](https://reader032.vdokumen.com/reader032/viewer/2022031602/563dbafe550346aa9aa96039/html5/thumbnails/12.jpg)
a. Sebelum unit-unit pompa dipasang pada lokasi yang telah ditentukan,
pemborong diwajibkan untuk membuat gambar shop-drawing yang
menunjukkan detail penempatan, detail pemasangan, potongan-potongan
gambar. Shop-drawing tersebut harus dimintakan persetujuannya kepada
Pengawas dan Perencana.
b. Seluruh unit pompa harus di pasang pada dudukan/fondasi dan diberi
peredam getaran pada bagian baseplate pompa.
c. Alignment antara motor dan pompa harus betul-betul segaris sehinggan
dapat memperkecil proses keausan dan getaran yang ditimbulkan akibat
dari perputaran motor pompa. Pemasangan pengkabelan dari Panel pompa
ke tiap-tiap unit harus menggunakan konduit dari jenis high-impact
d. Pada masing-masing fondasi pompa harus dibuatkan tali air untuk
menampung drainase dari tetesan-tetesan yang mungkin timbul dari pompa.
e. Pemborong harus membuat pemipaan dari pompa penguras sampai ke
saluran pembuangan
C.2 Instalasi Plumbing Sistem Air Kotor Dan Air Bekas.
a. Air Kotor dan Buangan
Diadakan pemisahan antara air kotor, buangan dari closed / WC dan air
buangan dari urinoir dengan air buangan dari Wastafel atau floor drain.
Pengumpulan digunakan sistem bercabang yang berupa pipa-pipa
horizontal kemudian disalurkan ke Sewage Treatment Plant.
b. Pipa Ventilasi
Untuk pipa ventilasi dipasang bersatu dengan dinding dengan diameter pipa
25 mm s/d 65 mm. Pada akhir pipa ventilasi dipasang vent cup pada lokasi
paling atau (ceiling lantai atap atau di atap bangunan). Instalasi harus rapih
tidak bocor dan untuk sistem maupun layoutnya bisa dilihat pada detail
gambar perencanaan.
D. Sistem Penyambungam Pipa
1. Pipa Air Bersih
2012 12
Mekanikal GedungPusat Bahan Ajar dan eLearning
Ir. Dadang S Permana, M.Si http://www.mercubuana.ac.id
![Page 13: Modul Sistem Mekanikal Gedung [TM1]](https://reader032.vdokumen.com/reader032/viewer/2022031602/563dbafe550346aa9aa96039/html5/thumbnails/13.jpg)
Memakai sambungan ulir/secrewed atau las untuk pipa berdiameter 32 mm ke
bawah dan menggunakan sambungan flanged untuk diameter pipa 75 mm ke
atau dari bahan yang sesuai dengan jenis bahan pipanya.
Pembuatan ulir harus dengan peralatan tap dan dies berpresisi tinggi (bermesin)
pada sambungan ulir yang sering kali dibuka harus dipasang water mour.
Sambungan flanged dilakukan pada setiap belokan dan pada setiap dua batang
pipa pada pipa lurus.
Untuk memperkuat terhadap kebocoran penyambungan pipa dengan ulir harus
terlebih dulu diberi lapisan red lead cement atau pintalan khusus dari asbes.
Sedangkan untuk sambungan flanged harus dilengkapi rubber set/ring seal dari
karet secara homogen.
2. Pipa Air Kotor/Buangan, Air Hujan dan Ventilasi :
Memakai sistem lem/solvens cemend untuk pengikatnya terutama untuk pipa-pipa
cabang atau pipa yang berdiameter kecil.
Sistem penyambungan uPVC harus memenuhi standard JIS 101 1967 dimana
untuk ukuran nominal pipa 50 mm kebawah menggunakan solvens cement dan
untuk pipa 65 mm keatas menggunakan solvens cement Joint.
Khususnya untuk pemakaian di-lapangan (site) jumlah maupun takaran solvens
cement harus memenuhi antara lain :
Pada penggunaan pipa 50 mm kebawah dipakai minimaì sebanyak 20 gram
pada setiap penyambungan.
Untuk pemipaan 65 mm keatas dipakai bahan solvens cement minimal
sebanyak 120 gram pada setiap penyambungan.
Pemakaian bahan perekat pada sistem penyambungan pipa uPVC ini harus
benar-benar mengikuti petunjuk pabrik dan minimal pada pelaksanaannya
dilapangan Kontraktor harus menyertakan tenaga ahli/supervisor dari pabrik
pembuatnya.
Sistem penyambungan pipa induk dan pipa cabang (Jointing pipe) uPVC
menggunakan sistem Flanged diberi rubber ring set gasket dan di-bout .Hal ini
2012 13
Mekanikal GedungPusat Bahan Ajar dan eLearning
Ir. Dadang S Permana, M.Si http://www.mercubuana.ac.id
![Page 14: Modul Sistem Mekanikal Gedung [TM1]](https://reader032.vdokumen.com/reader032/viewer/2022031602/563dbafe550346aa9aa96039/html5/thumbnails/14.jpg)
berlaku pula untuk sistem pencabangan pipa air hujan dan ventilasi.
3. Penggantung / Penumpu Pipa
Lengkap dengan penggantung atau angker yang kokoh (rigid) agar inklinasinya
tetap untuk mencegah timbulnya getaran Standard merk yang dipersyaratkan harus
buatan pabrik .
Pipa horizontal harus digantung dengan penggantung yang dapat diatur dengan
jarak maksimum tidak lebih dari 2,0 meter.
Pipa-pipa yang menembus dinding harus diberikan Sleeve dengan rongga 10 mm.
Rongga pipa karena adanya sleeve harus diberi bahan khusus rubber eal yang
elastis.
Pemasangan pipa harus rata dan rapih serta rigid baik untuk pipa horizontal
maupun untuk sistem pemipaan vertikal.
Untuk mencegah getaran pada penggantung harus dipakai dudukan terbuat dari
karet getas.
Penggantung atau penumpu pipa adalah product pabrik dan harus disekrup/terikat
pada konstruk¬si bangunan dengan insert angker yang dipasang pada waktu
pengecoran beton atau dengan Ramset.
Pipa-pipa ditumpu dengan clem clam dan dibuat dengan jarak tidak lebih dari
250 cm untuk setiap clam.
4. Pemasangan Fixtures, Fitting dan sebagainya
Semua fixture harus dipasang dengan baik dan di dalamnya bebas dari kotoran
yang akan mengganggu aliran atau kebersihan air dan harus terpasang dengan
kokoh (Rigid) ditempatnya dengan tumpuan yang mantap.
Semua fixtures, fitting, pipa-pipa air dilaksanakan harus rapi tidak mengganggu
waktu pemasangan-pemasangan / dinding porselen dan sebagainya.
Dengan pemasangan fixtures yang baik dan serasi juga kuat kedudukannya untuk
komponen misalnya fixtures, fittings dan sebagainya.
2012 14
Mekanikal GedungPusat Bahan Ajar dan eLearning
Ir. Dadang S Permana, M.Si http://www.mercubuana.ac.id
![Page 15: Modul Sistem Mekanikal Gedung [TM1]](https://reader032.vdokumen.com/reader032/viewer/2022031602/563dbafe550346aa9aa96039/html5/thumbnails/15.jpg)
Kontraktor bertanggung jawab untuk melengkapi komponen tersebut di dalam
kelengkapan jaringan instalasi tersebut.
Untuk pipa-pipa yang tekanan airnya tinggi/pipa induk dipasang balok-balok dari
beton dengan campuran yang kuat dan dipasang setiap ada sambungan pipa, tee,
elbow, valve dan sebagainya.
5. Pipa-pipa Dalam Tanah
Galian pipa dalam tanah harus dibuat dengan ke dalamam 60 cm untuk pipa
diameter 100 mm ke bawah dan 80 -100 cm untuk pipa diameter 125 mm keatas.
Dasar lubang galian harus cukup stabil dan rata sehingga seluruh panjang pipa
terletak tertumpu dengan baik.
Untuk pipa-pipa air bersih dan pipa-pipa air buangan tidak boleh diletakkan
pada lubang-lu¬bang yang sama.
Setelah pipa dipasang pada lubang galian dan setelah diperiksa oleh
Pengawas/Perencana yang di¬tunjuk semua kotorar dibuang dari lubang galian
ditimbun kembali dengan baik pasir urug atau tanah bekas galian atau dengan
bahan yang di tentukan Pengawas/Perencana dengan mendapatkan izin
tertulis.
Patokan/pedoman yang dipakai untuk dalamnya galian adalah diukur dari garis
tengah pipa (as pipa) sampai kepermukaan jalan/tanah asli atau bila tidak akan
digunakan ketentuan-ketentuan persyaratan minimal menurut buku petunjuk
Pedoman Plumbing Indonesia Tahun 1971 untuk dalamnya galian.
Pipa-pipa yang melewati jalan ditambah lapisan beton tebal 10 cm.
Harus dibuat tanda-tanda dari balok beton atau tanah untuk memudahkan
Indentifikasi pipa di dalam tanah.
Daftar Pustaka201
2 15Mekanikal Gedung
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Ir. Dadang S Permana, M.Si http://www.mercubuana.ac.id
![Page 16: Modul Sistem Mekanikal Gedung [TM1]](https://reader032.vdokumen.com/reader032/viewer/2022031602/563dbafe550346aa9aa96039/html5/thumbnails/16.jpg)
R.S. Khurmi dan J.K. Guppta, A Text Book of Machine Design, Eurasia Publishing House, New Delhi, 1987.
M.F. Spoots, Design of Machine Elements, Prentice-Hall, Marubeni, 1986.
Gustav Nieman, Machine Element, Design and Calculation, vol.I/II, Springer Verlaag.
Juvinall , (1991) Fundamental of Machine Component Design, 2 nd edition, John Willey and Sons, New York
Sularso dan Kiyokatsu Suga, Dasar-dasar Perencanaan Elemen Mesin, ITB Bandung.
2012 16
Mekanikal GedungPusat Bahan Ajar dan eLearning
Ir. Dadang S Permana, M.Si http://www.mercubuana.ac.id