modul maninves 5 (1)

13
MODUL PERKULIAHAN 5 Return Saham dan Return Portofolio Return Saham Return Portofolio Fakultas Program Studi Online Kode MK Disusun Oleh Ekonomi dan Bisnis S-1 MANAJEMEN 05 84011 Nur Aisyah F.P. SE., MM Abstract Kompetensi Return investasi hanya bisa diperkirakan melalui estimasi, dimana return investasi dimasa datang adalah return harapan dan sangat mungkin berlainan dengan return actual yang diterima. Diharapkan mahasiswa mampu menidentifikasi dan menjelaskan return saham dan return portofolio.

Upload: putri-fajar-handayani

Post on 07-Dec-2015

228 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Manajemen Investasi

TRANSCRIPT

Page 1: Modul ManInves 5 (1)

MODUL PERKULIAHAN 5

Return Saham dan Return Portofolio

• Return Saham• Return Portofolio

Fakultas Program Studi Online Kode MK Disusun Oleh

Ekonomi dan Bisnis S-1 MANAJEMEN 05 84011 Nur Aisyah F.P. SE., MM

Abstract KompetensiReturn investasi hanya bisa diperkirakan melalui estimasi, dimana return investasi dimasa datang adalah return harapan dan sangat mungkin berlainan dengan return actual yang diterima.

Diharapkan mahasiswa mampu menidentifikasi dan menjelaskan return saham dan return portofolio.

Page 2: Modul ManInves 5 (1)

Return SahamReturn yang diartikan dengan pengembalian merupakan hasil yang diperoleh dari suatu

investasi. Pengembalian mencakup seluruh pendapatan investasi yaitu dari dividen dan

selisih kenaikan harga. Mengetahui secara pasti berapa return yang akan diperoleh dari

suatu investasi dimasa datang adalah pekerjaan yang sulit. Return investasi hanya bisa

diperkirakan melalui estimasi, dimana return investasi dimasa datang merupakan return

harapan dan sangat mungkin berlainan dengan return actual yang diterima.

1. Return realisasi (realized return)

Return yang telah terjadi (return aktual) yang dihitung berdasarkan data historis (ex post

data). Return historis ini berguna sebagai dasar penentuan return ekspektasi (expected

return) dan risiko di masa datang (conditioning expected return).

2. Return Yang Diharapkan (Expected Return)

Return yang diharapkan di masa mendatang. Berbeda dengan return realisasi yang

bersifat sudah terjadi (ex post data), return yang diharapkan merupakan hasil estimasi

sehingga sifatnya belum terjadi (ex ante data).

3. Return Yang Dipersyaratkan (Required Return)

Return yang diperoleh secara historis yang merupakan tingkat return minimal yang

dikehendaki oleh investor atas preferensi subyektif investor terhadap risiko.

4. Estimasi Return

Menghitung return harapan atas sekuritas adalah dengan cara mencari nilai rata-rata

tertimbang dari semua return yang mungkin terjadi.

Untuk mengestimasi return sekuritas sebagai asset tunggal (stand alone risk), investor harus

memperhitungkan setiap kemungkinan terwujudnya tingkat return tertentu, atau yang lebih

dikenal dengan probabilitas kejadian. Sedangkan hasil dari perkiraan return yang akan

terjadi dan probabilitasnya disebut sebagai distribusi probabilitas. Dengan kata lain,

distribusi probabilitas menunjukkan spesifikasi berapa tingkat return yang akan diperoleh

dan berapa probabilitas terjadinya return tersebut.

Pengembalian (return) investasi merupakan hasil yang diperoleh dari suatu investasi, Didit

Herlianto (2010). Menurut Jogiyanto (2010), return saham dibedakan menjadi dua yaitu

return realisasi (realized return) dan return ekspetasi (expected return).

Menurut Didit Herlianto (2010), return realisasi merupakan return yang sudah terjadi yang

dihitung berdasarkan data historis. Return realisasi ini penting dalam mengukur kinerja

perusahaan dan sebagai dasar penentuan return dan risiko dimasa mendatang.

‘14 2

Manajemen InvestasiPusat Bahan Ajar dan eLearning

Nur Aisyah F.P. SE.,MM http://www.mercubuana.ac.id

Page 3: Modul ManInves 5 (1)

Return ekspektasi merupakan return yang diharapkan di masa mendatang dan masih

bersifat tidak pasti. Dalam melakukan investasi investor dihadapkan pada ketidakpastian

(uncertainty) antara return yang akan diperoleh dengan risiko yang akan dihadapi. Semakin

besar return yang diharapkan akan diperoleh dengan risiko yang akan dihadapinya.

Semakin besar pula risikonya, sehingga dikatakan bahwa return ekspektasi memiliki

hubungan postif dengan risiko. Risiko yang lebih tinggi biasa dikolerasikan dengan peluang

untuk mendapatkan return yang lebih tinggi pula (high risk high retun, low risk lo return).

Tetapi return yang tinggi tidak selalu harus disertai dengan investasi yang berisiko.

Return yang diterima investor di pasar modal dibedakan menjadi dua jenis yaitu current

income (pendapatan lancar) contohnya deviden dan capital gain/capital loss (keuntungan

selisih harga).

Dalam investasi saham memang ada pembagian dividen namun bagi yang sudah

berpengalaman, tentu sudah mengetahui bahwa pendapatan utama dari saham dihasilkan

dari kenaikan harga. Dan keuntungan yang diperoleh berasal dari pembagian dividen dan

dari kenaikan harga saham. Pemegang saham biasa menerima return dalam bentuk

deviden dan capital gain, sebagai berikut :

1. Deviden

Menurut Darmadji (2001) deviden merupakan pembagian keuntungan yang diberikan

perusahaan yang menerbitkan saham atas keuntungan yang dihasilkan perusahaan.

Deviden yang akan didapatkan oleh pemegang saham, syaratnya yaitu pemodal atau

pemegang saham tersebut harus memegang saham dalam kurun waktu yang relatif

lama yaitu hingga kepemilikan saham tersebut berada dalam periode dimana diakui

sebagai penegang saham yang berhak mendapatkan deviden. Deviden yang dibagikan

perusahaan kepada para pemegang saham dapat berupa deviden tunai artinya deviden

yang dibagikan kepada para pemegang berupa uang tunai dalam jumlah rupiah tertentu

untuk setiap saham atau dapat pula berupa deviden saham.

Menurut IAI (1999:69) Deviden adalah bagian laba yang ditetapkan oleh direksi dan

disahkan oleh rapat umum pemegang saham untuk dibagikan kepada para pemegang

saham dimana pembayarannya diatur berdasarkan ketentuan yang berlaku pada jenis

saham yang ada. Selain itu deviden merupakan bagian dari laba yang diberikan oleh

emiten kepada pemegang sahamnya.

2. Capital gain

Pengertian capital gain menurut Darmadji (2001) capital gain merupakan selisih antara

harga beli dan harga jual, capital gain terbentuk dengan adanya aktivitas perdagangan

saham di pasar sekunder pada umumnya pemodal dengan orientasi jangka pendek

mengejar keuntungan melalui capital gain.

‘14 3

Manajemen InvestasiPusat Bahan Ajar dan eLearning

Nur Aisyah F.P. SE.,MM http://www.mercubuana.ac.id

Page 4: Modul ManInves 5 (1)

Menurut Jogiyanto (1998:86) capital gain merupakan selisih lebih dari harga investasi

sekarang relatif dengan harga periode yang lalu”. Berdasarkan pengertian di atas dapat

disimpulkan bahwa capital gain merupakan keuntungan yang diperoleh investor dari

selisih harga jual di atas harga beli saham atau kerena adanya peningkatan harga pasar

saham. Sebaliknya apabila harga beli saham lebih tinggi dari harga jual saham maka

investor akan mengalami kerugian.

Perhitungan return cukup sederhana, yaitu dari Harga Jual – Harga Beli + Dividen

kemudian hasilnya dibagi dengan Harga Beli. Misalkan suatu saham dibeli dengan

harga Rp 8.000. Setahun kemudian harga saham naik menjadi Rp 13.000 dan investor

menjualnya. Dalam periode tersebut saham juga sudah membagikan dividen sebesar

Rp 800 yang sudah dinikmati oleh investor. Sehingga perhitungan return adalah Rp

13.000 – Rp 8.000 + Rp 800 = Rp 5.800. Kemudian dibagi dengan Rp 10.000 = 58%.

Jadi return dengan berinvestasi pada instrumen tersebut adalah sebesar 58%. Karena

kesamaan karakteristik antara saham dengan reksa dana, maka istilah return juga

sering digunakan dalam reksa dana.

‘14 4

Manajemen InvestasiPusat Bahan Ajar dan eLearning

Nur Aisyah F.P. SE.,MM http://www.mercubuana.ac.id

Page 5: Modul ManInves 5 (1)

Return Portofolio

Dalam investasi yang dilakukan investor biasanya bukan pada satu instrumen pasar modal,

tetapi dikombinasi dengan instrumen pasar modal lain. Tujuan utama dari kombinasi ini

adalah supaya rencana investasi yang paling aman dengan keuntungan yang maksimal dan

risiko yang minimal dapat direalisasikan. Masalah utama yang dihadapi oleh para investor

adalah menentukan sekuritas mana yang harus dibeli. Sebuah portfolio merupakan

kumpulan dari beberapa sekuritas, bagi investor masalah ini sama dengan memilih portfolio

yang optimal dari beberapa portfolio yang ada. Portfolio adalah sekumpulan investasi atau

gabungan dari 2 atau lebih surat berharga. Dengan portfolio investasi diharapkan dapat

mengantisipasi dan meminimalisasi kerugian yang akan terjadi dimasa datang.

Langkah-langkah yang disarankan oleh John Dickinson (1974) dalam melakukan portfolio,

yaitu :

1. Placement analysis

Dalam langkah ini, investor melakukan pengumpulan data, baik kuantitatif maupun

kualitatif dari berbagai alat investasi yang akan dijadikan portfolio;

2. Portofolio contruction

Pada langkah ini, investor mulai melakukan berbagai alat investasi yang dapat

memenuhi tujuan investasinya

3. Portofolio selection

Dalam membentuk sebuah portofolio, akan timbul suatu masalah. Permasalahaanya

adalah terdapat banyak sekali kemungkinan portofolio yang dapat dibentuk dari

kombinasi aktiva berisiko yang tersedia di pasar. Kombinasi ini dapat mencapai jumlah

yang tidak terbatas. Kombinasi ini juga memasukkan aktiva bebas risiko di dalam

pembentukan portofolio. Jika terdapat kemungkinan portofolio yang jumlahnya tidak

terbatas, maka akan timbul pertanyaan portofolio mana yang akan dipilih oleh investor.

Jika investor adalah rasional, maka mereka akan memilih portofolio yang optimal.

Menghitung Return Portfolio

Formula untuk menghitung ekspektasi return suatu portfolio, E(Rp) adalah sebagai berikut :

Rumus :

n E(Rp) = Σ E(Ri) Xi             i=1

‘14 5

Manajemen InvestasiPusat Bahan Ajar dan eLearning

Nur Aisyah F.P. SE.,MM http://www.mercubuana.ac.id

Page 6: Modul ManInves 5 (1)

Keterangan:

E(Rp) = tingkat keuntungan / ekspektasi return dari suatu porfolio

E(Ri) = ekspektasi return dari sekuritas

Ri = satu outcome dari sekuritas

Xi = proporsi asset / dana yang diinvestasikan pada saham i

Formula untuk menghitung standar deviasi sebuah portfolio,σp adalah :

N              N Nσp2= Σ Xi σi + 2 Σ Σ Xi Xj ρij σi σj i=1           i=1 j=1

N         N NΣp2= √ Σ Xi2σi2+ Σ Σ Xi Xjσij i=1          i=1 i=1

Keterangan :

σp2 = varian portfolio

σi = kovarian saham i ( i = 1,2,… ; i ≠ j )

σij = kovarian antara i dan jXi = proporsi dana ke sekuritas i

Xj = proporsi dana ke sekuritas j

Portfolio Dua Asset 

Portfolio dua asset adalah portfolio yang dibentuk hanya terdiri dari dua asset atau sekuritas.

Pembentukan ini dapat dilakukan pada berbagai keadaan, yaitu dimulai dari tidak adanya

investasi yang bebas resiko dan tidak diperkenankannya short sales (menjual saham yang

tidak dimiliki).

Kalau kita hanya memiliki 2 sekuritas A dan B, maka tingkat keuntungan yang diharapkan

dari portfolio adalah :

E(RP) = WA .RA + WB .RB

E(RP) = XA .(RA) + XB .(RB)

WA + WB = 1

Keterangan :

E(RP) = tingkat keuntungan / ekspektasi return dari suatu portfolio

E(RA) = ekspektasi return dari sekuritas A

RA = satu outcome dari sekuritas A

XA = proporsi asset/dana yang diinvestasikan pada saham A

E(RB) = ekspektasi return dari sekuritas B

RB = suatu outcome dari sekuritas B

XB = proporsi asset/dana yang diinvestasikan pada saham B

‘14 6

Manajemen InvestasiPusat Bahan Ajar dan eLearning

Nur Aisyah F.P. SE.,MM http://www.mercubuana.ac.id

Page 7: Modul ManInves 5 (1)

Jika short sales diperkenankan, maka:

XA + XB = 1 ------ XB = 1-XA ……….persamaan 1

Dimana : XA ≥ 0, XB ≥ 0

Dengan demikian ekspansi return dari portfolio yang terdiri dari 2 saham/sekuritas menjadi :

E(RP) = XA .E(RA) + XB .E(RB)

E(RP) = XA .E(RA) + (1-RA) .E(RB)

Deviasi standar portfolio yang terdiri dari 2 jenis sekuritas adalah :

σP2= XA2.σA2+ XB2.σB2 + 2XAXB .σA

σP = √ XA2.σA2+ XB2.σB2+ 2XAXB .σAB

Dimana :         

σP = varian portfolio

σA = kovarian saham A

σB = kovarian saham B

σAB = kovarian antara A dan B

 XA = proporsi dana ke sekuritasA

XB = proporsi dana ke sekuritas B

Kemudian masukan persamaan 1 :

σP = √ XA2σA+ XB2 σB + 2XAXB σAB

σP = √ XA2σA + (1-XA2) σB2+ 2XA(1.XA) σAB

dan, karena σAB =KAB σA σB, maka :

σP = √ XA2σA2+ (1-XA2) σB2+ 2XA(1.XA)KAB σAσB

 Koefisien korelasi berada antara +1 (maksimum) dan -1 (minimum). Koefisien korelasi +1

menunjukan bahwa tingkat keuntungan antara 2 sekuritas tersebut selalu bergerak dari arah

yang sempurna sama (artinya kalau yang satu naik 10% maka yang lain juga naik 10%).

Sedangkan korelasi sebesar -1 menunjukan bahwa pergerakan tingkat keuntungan menuju

kearah berlawanan yang sempurna (artinya jika yang satu naik 10% maka yang lain akan

turun sebesar 10%).

‘14 7

Manajemen InvestasiPusat Bahan Ajar dan eLearning

Nur Aisyah F.P. SE.,MM http://www.mercubuana.ac.id

Page 8: Modul ManInves 5 (1)

Portfolio Banyak Asset 

Portfolio banyak asset adalah portfolio yang terdiri lebih dari dua sekuritas atau banyak

sekuritas.

Rumus :       

E(RP) = Σ E(Ri)Xi      Atau,

E(RP) = WA.RA + WB.RB +…+Wn.Rn

(Dimana : WA+WB+…+Wn = 1)

Keterangan :

E(Rp) = tingkat keuntungan / ekspektasi return dari suatu portfolio

E(Ri) = ekspektasi return dari sekuritas i

Ri = satu outcome dari sekuritas i

Xi = proporsi dana / asset yang diinvestasikan pada saham i

Portfolio Banyak Asset 

Portfolio banyak asset adalah portfolio yang terdiri lebih dari dua sekuritas atau banyak

sekuritas.

Rumus :

E(RP) = Σ E(Ri)Xi      Atau,

E(RP) = WA.RA + WB.RB +…+Wn.Rn

(Dimana : WA+WB+…+Wn = 1)

Keterangan :

E(Rp) = tingkat keuntungan / ekspektasi return dari suatu portfolio

E(Ri) = ekspektasi return dari sekuritas i

Ri = satu outcome dari sekuritas i

Xi = proporsi dana / asset yang diinvestasikan pada saham i

Formula untuk menghitung standar deviasi sebuah portfolio adalah

Rumus :

N               N Nσp2= Σ Xi σi + 2 Σ Σ Xi Xj ρij σi σj i=1             i=1 j=1

karena : COVij = ρij σi σj

N               N NσP2= Σ Xi2σi2+ 2 Σ Σ Xi Xj COVij i=1            i=1 j=1

‘14 8

Manajemen InvestasiPusat Bahan Ajar dan eLearning

Nur Aisyah F.P. SE.,MM http://www.mercubuana.ac.id

Page 9: Modul ManInves 5 (1)

atau,

N                N NσP = √ Σ Xi2σi2 + 2 Σ Σ Xi Xj COVij i=1              i=1 j=1

dimana :

σP2 = varian portfolio

σi = kovarian saham i (i = 1,2,….;i≠j)

σij = kovarian antara i dan j

Xi = proporsi dana ke sekuritas i

Xj = proporsi dana ke sekuritas j

Menentukan Portfolio Efisien dan Optimal

Untuk menarik investor sehingga tetap mau melakukan investasi, diperlukan strategi

investasi yang tepat, yaitu portfolio yang efisien. Terdapat 2 cara untuk mencapai portfolio

yang efisien. Markowitz (1952) mengilustrasikan bagaimana membentuk portfolio yang

efisien, yaitu :

1. menawarkan return yang diharapkan maksimum untuk berbagai tingkat risiko;

2. menawarkan risiko yang minimum untuk berbagai tingkat return yang diharapkan.

Portfolio yang optimum terjadi ketika portfolio ini bertemu dengan titik, yang pada titik ini

kurva indifferens bersinggungan dengan efficient set.

‘14 9

Manajemen InvestasiPusat Bahan Ajar dan eLearning

Nur Aisyah F.P. SE.,MM http://www.mercubuana.ac.id

Page 10: Modul ManInves 5 (1)

Daftar PustakaAhmad, Kamarudin. (2004) : Dasar-Dasar Manajemen Investasi dan Portofolio. Rineka

Cipta. Jakarta.

Bragg, Steven M. (2010) : Running An Effective Investor relations Department: A Comprehensive Guide. New Jersey: John Wiley & Sons, Inc.

Claessens, S., Djankov, S. and Lang, L.H.P. (2000), “East Asian Corporations. Heroes Orvillains”, World Bank Discussion Paper no. 409

Eugene F. Brigham dan Joel F. Houston. 2008. Fundamental of Financial Managements. Jakarta: Salemba Empat.

Jogiyanto, 2000. Teori Portofolio dan Analisis Investasi; Edisi Kedua, BPFE, Yogyakarta.

Keown, J. Arthur, Martin D. Jhon, Petty, William J, and Scott, F. David JR. 2005. Financial Management. 10th Edition. USA : Pearson Prentice Hall

Ross CF, Dharia R, Herring SW, Hylander WL, Liu Z-J, Rafferty KL, Ravosa MJ, Williams SH. 2007. Modulation of mandibular loading and bite force in mammals during mastication. J Exp Biol 210:1046–63

Suad Husnan, 1996. Dasar- Dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas; Edisi Kedua, UPP AMMP YKPN, Yogyakarta.

Van Horne, James C. - John M. Wachowicz. (2007). Fundamentals of Financial Management, Prinsip-Prinsip Manajemen Keuangan. Jakarta: Salemba Empat.

Weston J. Fred - Thomas.(2008). Manajemen Keuangan. Jakarta: Bunarupa Aksara.

‘14 10

Manajemen InvestasiPusat Bahan Ajar dan eLearning

Nur Aisyah F.P. SE.,MM http://www.mercubuana.ac.id