modul konversi energi.docx
TRANSCRIPT
-
8/15/2019 MODUL KONVERSI ENERGI.docx
1/168
MODUL KONVERSI ENERGI
Sumber : http://faudhi-otomotiv.blogspot.com/2009/03/modul-7.html
Modul I
SOAL PRE TEST
MODUL I.
Petunjuk :
Kerjakan semua soal pretest ini sebagai syarat untuk mempelajari modul I
1. Jelaskan pengertian energi dan hukum kekekalan energi ?
2. Dari hukum kekekalan energi diketahui bahwa energi dari bentuk pemunculan yang satu dapat
dirubah menjadi bentuk yang lain. Berikan beberapa contohnya dan jelaskan prosesnya ?
3. Jelaskan pengertian dan satuan beberapa istilah berikut ini :
a. Gaya
b.
energi
c. daya
d. Massa
e. Berat
4. Jelaskan proses konversi energi pada motor bakar ?
5. Apa yang dimaksud dengan motor bakar ?
6. Bagaimana proses untuk menghasilkan energi pada motor bakar ?
7. Jelaskan bagaimana penerapan hukum kekekalan energi pada proses kerja motor bakar ?
-
8/15/2019 MODUL KONVERSI ENERGI.docx
2/168
8. Jelaskan pengertian effisiensi dan mengapa efisiensi sebuah mesin sangat penting ?
Keterangan:
Soal pretest ini berguna untuk mengukur tingkat pemahaman awal para mahasiswa sebelummempelajari modul I.
MODUL I. DASAR-DASAR KONVERSI ENERGI
Tujuan Instruksional khusus (TIK) :
Setelah mempelajari bab ini mahasiswa diharapkan dapat :
1. Menjelaskan pengertian energi dan hukum kekekalan energi
2. Menyebutkan pengklasifikasian energi dan jenis-jenisnya dan perhitungannya.
3. Menjelaskan pengertian gaya, energi, daya, massa dan berat dan satuannya
4. Menjelaskan proses dasar konversi energi pada motor bakar
5. Menjelaskan pengertian motor bakar, jenis dan prosesnya serta beberapa istilah yang berhubungan dengannya.
6. Menjelaskan pengertian effisiensi dan perhitungannya.
1.1. PENDAHULUAN
Aspek dasar dari konsep energi adalah kelestarian energi sebagaimana disebutkan dalam hukum
pertama Termodinamika, yaitu bahwa energi suatu sistem yang tertutup adalah konstan.
Contohnya apabila ada 2 buah benda yang bergerak saling betabrakan dan kemudian kedua
benda tersebut berhenti, maka benda tersebut akan kehilangan energi kinetiknya, namun
sesungguhnya energi tersebut tidak hilang, tapi telah di konversikan menjadi energi yang
berbentuk peningkatan suhu kedua benda tersebut.
-
8/15/2019 MODUL KONVERSI ENERGI.docx
3/168
Hukum kekekalan energi menyatakan bahwa Energi dapat diubah bentuknya tetapi jumlahnya
tetap pada setiap saat dalam suatu proses perubahan tersebut, hal ini mengandung pengertian
bahwa bila suatu jumlah energi dalam suatu bentuk pemunculan tertentu dihilangkan, maka suatu
jumlah energi yang sama akan timbul dalam suatu bentuk yang lain atau bahkan lebih. Energi
tersebut dapat dirubah menjadi energi mekanis oleh suatu sistem pengkonversian energi untuk
menghasilkan suatu usaha yang berguna.
Energi mekanis adalah salah satu bentuk energi yang lebih diingini karena energi ini dapat
dikonversi menjadi energi panas dengan efisiensi 100 persen dan juga dapat dikonversi menjadi
energi listrik dengan efisiensi konversi yang sangat tinggi. Pada dasarnya energi mekanis adalah
hasil konversi energi panas atau konversi langsung energi listrik. Konversi energi panas ke
energi mekanis biasanya berlangsung pada beberapa jenis mesin kalor (heat engine) yang bekerja
berdasarkan siklus mesin kalor thermodinamika dengan efisiensi konversi yang terbatas.
Konversi energi listrik ke mekanis biasanya terjadi sebagai hasil interaksi medan magmit di
dalam motor listrik.
1.2. PENGERTIAN ENERGI
Energi dapat secara luas didefinisikan sebagai kemampuan untuk menghasilkan atau
kapasitas untuk menghasilkan suatu pengaruh. Secara lebih spesifik dapat diartikan sebagai
sesuatu yang dalam sistem tertentu dapat diubah menjadi usaha/kerja. Artinya kalau energi
tersebut bekerja pada suatu sistem, misalkan gaya dorong pesawat terbang, maka gaya tersebut
akan mendorong pesawat terbang tersebut untuk melakukan kerja mekanis.
-
8/15/2019 MODUL KONVERSI ENERGI.docx
4/168
Gambar 1.1. Proses terjadinya kerja mekanis
Dalam gambar tersebut sebuah pesawat terbang didorong oleh gaya F sehingga berpindah sejauh
S, searah dengan arah gaya F, sehingga gaya F telah melakukan kerja mekanis sebesar F (gaya) x
S (jarak) pada pesawat tersebut..
1.3. KLASIFIKASI ENERGI
Energi dapat diklasifikasikan untuk keperluan-keperluan thermodinamika teknik sebagai berikut
:
I. Energi tersimpan;
yang tergolong sebagai energi tersimpan adalah sebagai berikut :
1. Energi Potensial, yaitu : energi yang dipunyai oleh benda karena letaknya diukur relatif
vertical terhadap suatu bidang dasar sembarang yang disebut datum. Besarnya energi
potensial adalah : berat x tinggi; Ep = m . g. h
2. Energi Kinetis, yaitu : Energi yang dipunyai oleh benda karena kecepatannya. Besarnya energi
kinetis adalah :
atau
3. Energi dalam (U), yaitu : energi yang dipunyai oleh benda karena aktifitas dan konsfigurasi
dari molekul-molekulnya.
-
8/15/2019 MODUL KONVERSI ENERGI.docx
5/168
4. Energi aliran, yaitu : energi yang dipunyai oleh suatu benda yang mengalir dalam suatu tabung
karena adanya kerja oleh fluida yang menyebabkan fluida itu mengalir dalam suatu bidang
sembarangan; energi aliran : tekanan x volume spesifik.
5. Energi kimia, yaitu : energi yang dipunyai oleh benda karena struktur atomnya, ini dibuktikan
oleh adanya energi yang dihasilkan oleh suatu reaksi kimia.
6. Energi atom, yaitu : energi yang terikat di dalam partikel-partikel pada inti atom, terbukti
dengan terjadinya pengaturan tataletak partikel di dalam inti atom. Hubungan antara
penurunan massa selama reaksi inti atom dan energi yang dilepaskan dirumuskan oleh Albert
Einstein sebagai berikut : E = m . c2
Dimana : E = Energi yang ditimbulkan
M = penurunan massa
C = kecepatan cahaya; 2,9999 x 1010
cm/detik.
II. Energi yang dialirkan (energi in transaction);
Pembagiannya sebagai berikut ini :
1. Panas (Q), yaitu energi yang mengalir dari satu benda ke benda yang lain karena perbedaan
suhu. Jumlah panas dinyatakan sebagai hasil perjkalian massa bahan dengan kapasitas panas
dan perubahan suhu; atau Q = w ∫ cd T
2. Kerja (W), yaitu energi yang dihasilkan oleh suatu gaya yang bergerak pada suatu jarak
tertentu; W = ∫ F dx.
1.4. SATUAN ENERGI
Satuan gaya Dalam SI adalah Newton; yang didefenisikan sebagai berikut :
1 Newton = besarnya gaya yang bekerja pada benda bermassa 1 kg massa, dan menimbulkan
percepatan gerakan sebesar 1 m/det2.
Defenisi tersebut di dasarkan pada hukum Newton yang
-
8/15/2019 MODUL KONVERSI ENERGI.docx
6/168
terkenal dan sangat mendasar yaitu : Gaya = Massa x Percepatan. Jadi 1 Newton = 1 kg (massa)
x 1 m/det2.
Sebetulnya bobot suatu benda itu adalah besarnya gaya tarik bumi (gravitasi) yang bekerja pada
sebuah benda dan menimbulkan percepatan (jika benda tersebut jatuh) sebesar g m/det2.
Sehingga Bobot = m x g, bila diketahui massa suatu benda 1 kg massa, maka bobotnya adalah =
1 kg x g (gaya gravitasi) = g Newton. Jadi sesungguhnya bobot sebuah benda adalah tergantung
pada besarnya gaya gravitasi (g). Yang tetap adalah massanya, sedangkan harga g disebabkan
oleh gaya tarik bumi sebagai akibat tarikan massa bumi. Seandainya benda tersebut dibawa ke
bulan, maka massanya tetap tapi beratnya akan berubah tergantung pada gaya gravitasi di bulan.
Satuan energi dalam SI adalah Joule (J); tapi beberapa satuan lainnya juga dipakai seperti :
electronvolt (ev), kalori (kal), britis thermal unit (BTU), dll. Daya merupakan laju pemakaian
energi seperti joele per detik (J/detik), satuannya adalah watt (W) dengan kelipatannya yang
umum dipergunakan adalah kilowatt (KW), megawatt (MW), giga watt (GW), dst.
1.5. PROSES KONVERSI ENERGI
Suatu energi itu dapat diubah atau dikonversi menjadi suatu kerja mekanis oleh suatu system
yang disebut sistem konversi energi. Hukum yang sangat terkenal dan mendasar pada proses
konversi energi ialah Hukum kekekalan energi (Law of the Conservation of Energi). Hukum ini
menyatakan bahwa energi tidak dapat diciptakan dan dimusnahkan, hanya dapat diubah
bentuknya dari satu bentuk ke bentuk yang lain tetapi jumlahnya pada setiap saat dalam proses
perubahan tersebut adalah tetap.
Salah satu sistem Konversi Energi yang paling banyak penggunaannya adalah motor
bakar, yang menggunakan silinder, torak dan engkol untuk mengubah gerakan torak yang
bergerak secara translasi (bolak-balik) menjadi gerakan rotasi (putar) pada poros engkol. Proses
konversi energi pada motor bakar memanfaatkan energi panas yang dibebaskan dari bahan bakar
(cair) seperti bensin, minyak diesel, kerosin dsb, dengan cara pembakaran sehingga
menghasilkan gas yang akan mendorong piston untuk menggerakkan poros engkol.
-
8/15/2019 MODUL KONVERSI ENERGI.docx
7/168
Proses konversi energi pada motor bakar untuk mengubah gerakan translasi rotasi melalui batang
torak dan poros engkol ditunjukkan pada gambar 1 – 1 di bawah ini.
Gambar 1-1. Proses konversi energi pada motor bakar torak.
Pada gambar 2-1, didalam ruangan antara silinder dan torak terdapat suatu gas hasil, pembakaran
bahan bakar + udara, torak (piston) melalui batang soker memutar poros engkol untuk
menggerakkan beban. Menurut Hukum Boyle, tekanan gas akan naik sampai tekanan gas dapat
mengatasi gaya gesekan beban B terhadap landasan, serta gesekan lainnya, sehingga torak dapat
bergerak memutar poros engkol untuk menggerakkan beban. Gaya (F) yang dibutuhkan adalah:
tekanan (P) x luas Torak/Silinder (A), sehingga gas telah membuat usaha mekanis sebesar Gaya
(F) x jarak perpindahan benda (S). Dalam proses tersebut telah terjadi suatu proses konversi
energi panas menjadi energi gerak. Untuk mengembalikan torak ke posisi yang semula, maka gas perlu menyusut volumenya dan ini berarti bahwa gas harus didinginkan.
Secara skematik proses Konversi Energi yang berlangsung secara terus menerus dapat terlihat
pada gambar 1 - 2. Dalam gambar tersebut Q1 merupakan arus energi masuk (panas), Q2 arus
energi yang keluar dari sistem (pendinginan) melalui pembuangan gas hasil pembakaran, dan W
-
8/15/2019 MODUL KONVERSI ENERGI.docx
8/168
adalah arus energi yang keluar yang dimanfaatkan untuk menggerakkan beban. Q2 adalah
pembuangan energi yang ternyata harus ada, bagaimana pun kecilnya, supaya sistem dapat
bekerja secara terus-menerus. Hal ini merupakan hukum umum yaitu : “Tidak mungkin energi
yang dimasukkan (Q1), seluruhnya (100 % ) dapat diubah menjadi kerja (W)”. Setelah Q2
dikeluarkan agar volume gas menyusut supaya memungkinkan torak kembali ke posisi semula,
maka gas didalam silinder telah melakukan satu siklus kerja, proses ini dapat dimulai lagi dan
seterusnya.
1.6. MOTOR BAKAR TORAK
Motor bakar pada umumnya dikenal sebagai mesin pembakaran dalam, dimana proses
pembakaran berlangsung di dalam motor bakar itu sendiri sehingga gas pembakaran (tenaga
termis) yang terjadi sekaligus berfungsi sebagai fluida kerja dan mengubahnya menjadi kerja
mekanik. Tenaga termis dihasilkan dari pembakaran bahan bakar di dalam silinder, sehingga gas
pembakaran menjadi bertemperatur tinggi yang menyebabkan tekanan tinggi di dalam silinder.
Gas ini berekspansi untuk melakukan kerja mekanik.
Motor bakar torak menggunakan beberapa selinder yang didalamnya berisi torak yang bergerak
translasi (bolak-balik). Di dalam selinder akan terjadi pembakaran antara bahan bakar dengan
oksigen dari udara. Gas hasil pembakaran akan menggerakkan torak yang dihubungkan dengan batang penghubung dengan poros engkol. Gerak translasi torak di dalam selinder akan
menyebabkan gerak rotasi pada poros engkol, dan juga sebaliknya gerak rotasi pada poros
engkol akan menimbulkan gerak translasi pada torak.
Motor bakar torak terbagi menjadi 2 jenis utama yaitu : motor bensin (Otto) dan motor diesel.
Perbedaan yang utama terletak pada sistem penyalaannya. Pada motor bensin bahan bakar
dinyalakan dengan menggunakan loncatan api listrik diantara elektroda busi, sehingga
dinamakan Spark Ignition Engines. Sedangkan pada motor diesel proses pembakaran terjadi
dengan proses penyalaan sendiri karena bahan bakar disemprotkan ke dalam selinder yang berisi
udara bertemperatur dan bertekanan tinggi sehingga terbakar sendiri oleh udara yang
mengandung sekitar 21 % volume O2 setelah temperatur campuran tesebut melampaui
-
8/15/2019 MODUL KONVERSI ENERGI.docx
9/168
temperatur nyala bahan bakar. Berdasarkan proses pembakarannya, maka disebut Compression
Ignition Engines.
Torak adalah bagian mesin yang sangat kritis, karena dikenai gas yang bertekanan dan
bertemperatur tinggi serta melakukan gerak translasi dengan kecepatan yang sangat tinggi. Torak
meneruskan gaya gas pembakaran yang temperaturnya dapat mencapai 25000C kepada poros
engkol, maka torak harus memenuhi persyaratan, antara lain : kekuatan static dan dinamik yang
tinggi, ringan, gesekan kecil dan tidak mudah rusak, serta dapat bergerak secara leluasa di dalam
selinder dengan suaian yang sekecil-kecilnya.
Ada beberapa defenisi istilah yang digunakan pada motor bakar, antara lain adalah :
Panjang engkol, yaitu : jarak antara pena engkol dan leher poros.
Langkah torak, yaitu : Gerakan torak antara titik mati atas (TMA) dan titik mati bawah (TMB),
atau panjang langkah torak = 2 x panjang engkol.
Isi langkah torak, yaitu : Volume (isi) di dalam silinder antara titik mati atas (TMA) dengan
titik mati bawah (TMB), atau isi langkah torak sama dengan luas lingkaran torak x panjang
langkah torak. Dapat dinyatakan denga rumus : Vs = x d2 x s.
Ket. Rumus : Vs = isi langkah torak
d = diameter torak
s = panjang langkah torak
Ruang bakar atau ruang kompresi, yaitu : ruang antara titik mati atas (TMB) torak dengan tutup
silinder.
Volume silinder, yaitu : ruang di dalam silinder antara tutup silinder dengan titik mati bawah
(TMB) torak, atau Isi silinder = isi langkah torak + ruang bakar.
-
8/15/2019 MODUL KONVERSI ENERGI.docx
10/168
Perbandingan kompresi atau bilangan kompresi, yaitu : perbandingan antara isi silinder dengan
ruang bakar atau ruang kompresi. Hal ini dapat dinyatakan dengan rumus :
Perbandingan kompresi =
Atau ε =
Ket. Rumus : ε = perbandingan kompresi atau bilangan kompresi
Vs = isi langkah torak
Vv = isi ruang bakar (volume silinder)
Bilangan kompresi efektif, yaitu : perbandingan isi silinder antara permulaan kompresi dengan
permulaan pembakaran.
1.7. EFISIENSI
Pada proses konversi energi, energi yang keluar dari poros adalah energi berguna (output),
sedangkan energi yang masuk kedalam sistem dinamakan input. Sedangkan selisih antara energi
yang masuk dan energi yang keluar adalah energi tak berguna (kerugian), maka yang dimaksud
dengan efisiensi adalah :
Efisiensi = x 100 %
Sudah tentu kita selalu menginginkan harga Efisiensi yang besar untuk setiap sistem tetapi
dapat dibuktikan bahwa harga itu selalu kurang dari 100%. Misalnya : sebuah mesin yang
berputar tanpa dihubungkan dengan beban apapun sehingga porosnya hanya berputar bebas, Ini
berarti mesin tersebut mempunyai output = 0, tetapi untuk menjalankan mesin perlu diberikan
input positif berupa bahan bakar. Jadi selisih antara Input dengan output disebut kerugian, karena
outputnya = 0 maka Inputnya dipakai untuk mengatasi kerugian-kerugian mesin tersebut.
-
8/15/2019 MODUL KONVERSI ENERGI.docx
11/168
CONTOH-CONTOH SOAL
Contoh soal 1-1.
Sebuah benda mempunyai berat 100 Kg yang diletakkan pada ketinggian 95 meter dari suatu
bidang datar. Energi apakah yang dimiliki oleh benda tersebut dan berapa harganya ?
Jawab :
Benda tersebut mempunyai energi potensial, besarnya adalah :
Ep = 100 kg. x 95 m = 950 kg.m.
Contoh soal 1-2.
Sebuah mobil gerobak mempunyai berat 10 ton berjalan dengan kecepatan 50 mil per jam pada
ketinggian sejajar permukaan laut. Energi macam apa yang dipunyai mobil tersebut dan berapa
besarnya ?
Jawab :
Mobil tersebut mempunyai energi kinetis, besarnya adalah :
- Berat mobil = 10 ton x 2000 =20.000 lb.
- Kecepatan mobil = 50 x 5280 x = 73,3 ft/dt
- Maka; Ek = = 1.670.000 ft.lb.
Contoh soal 1-3.
-
8/15/2019 MODUL KONVERSI ENERGI.docx
12/168
Sebuah pesawat terbang berada pada ketinggian 10.000 ft dengan kecepatan 250 mil/jam, berat
pesawat itu adalah 4000 lb. Tentukan berapa energi total yang dipunyainya yang dihitung dari
permukaan laut ?
Jawaban :
- Kecepatan pesawat = 250 x 5280 x = 367 ft/dt
- Berat pesawat = 4000 lb
-
Energi kinetis (Ek) = = 8.370.000 ft.lb.
- Energi potensial (Ep) = 4000 lb x 10.000 ft = 40.000.000 ft.lb.
- Maka energi total adalah (E total) = Ek + Ep = 48.370.000 ft.lb.
Contoh soal 1-4.
Air pada suhu 200oF pada tekanan 800 psia mengalir melalui suatu pipa dengan kecepatan 100
ft/det. Pipa berada pada ketinggian 250 ft di atas bidang datum. Bila energi dalam air besarnya
132.000 ft-lb/lb dan volume spesifik 0,0166 ft3/lb. Tentukan berapa energi total satu poun (lb) air
?
Jawab :
- Energi potensial (Ep) = 1 lb x 250 ft = 250 lb.ft
- Energi kinetis (Ek) = = 155 ft.lb
- Energi dalam (U) = 132.000 ft-lb/lb
- Energi aliran = 800 lb/in2
x 144 in2/ft
2x 0,0166 ft
3/lb =1920 ft-lb/lb.
-
8/15/2019 MODUL KONVERSI ENERGI.docx
13/168
- Energi total = Ep + Ek + U + Ea = 134325 ft-lb/lb.
Contoh soal 1-5.
Sebuah motor bakar bensin mengeluarkan daya output sebesar 10 Pk dalam 1 jam, denganmenghabiskan bahan bakar sebanyak 4.2 lb/jam. Bila bahan bakar tersebut mempunyai nilai
pemanasan sebesar 20.000 Btu/lb. Tentukan berapakah efisiensi panas motor tersebut ?
Jawab :
- Output setiap jam kerja = 10 pk /jam x 2545 Btu/pk-jam = 25.450 Btu.
- Panas yang diberikan setiap jam = 4.2 lb x 20.000 Btu/lb = 84.000 Btu.
- Efisiensi panas = η = x 100 % = 30,3 %.
Contoh soal 1-6.
Percepatan gravitasi di permukaan planet Mars adalah 3.74 m/det2, bila seorang astronot dari
planet bumi yang mempunyai massa 75 kg hendak ke planet Mars, berapa berat orang tersebut
ketika sudah berada di planet Mars dan ketika masih di bumi ?
Jawab :
Baratnya di planet Mars adalah gaya yang dikerjakan oleh gravitasi planet Mars padanya,
F = m . gmars
= 75 kg . 3,74 m/det2
= 280,5 N
sedangkan ketika di bumi beratnya adalah :
F = m . g bumi
= 75 kg . 9.81 m/det2
-
8/15/2019 MODUL KONVERSI ENERGI.docx
14/168
= 735.75 N
RANGKUMAN
Energi dapat didefinisikan dalam arti yang luas sebagai kemampuan untuk menghasilkan atau
kapasitas untuk menghasilkan suatu pengaruh. Hukum kekekalan energi menyatakan bahwa
Energi dapat diubah bentuknya tetapi jumlahnya tetap pada setiap saat dalam suatu proses
perubahan tersebut, yaitu bila suatu jumlah energi dalam suatu bentuk pemunculan tertentu
dihilangkan, maka suatu jumlah energi yang sama akan timbul dalam suatu bentuk yang lain atau
bahkan lebih yang dapat dirubah menjadi energi mekanis oleh suatu sistem pengkonversian
energi untuk menghasilkan suatu usaha yang berguna.
Suatu energi itu dapat diubah atau dikonversi menjadi suatu kerja mekanis oleh suatu
system yang disebut sistem konversi energi. Proses konversi energi pada motor bakar
memanfaatkan energi panas yang dibebaskan dari bahan bakar (cair) seperti bensin, minyak
diesel, kerosin dsb, dengan cara pembakaran sehingga menghasilkan gas yang akan mendorong
piston untuk menggerakkan poros engkol. Motor bakar pada umumnya dikenal sebagai mesin
pembakaran dalam, dimana proses pembakaran berlangsung di dalam motor bakar itu sendiri
sehingga gas pembakaran (tenaga termis) yang terjadi sekaligus berfungsi sebagai fluida kerja
dan mengubahnya menjadi kerja mekanik. Tenaga termis dihasilkan dari pembakaran bahan
bakar di dalam silinder, sehingga gas pembakaran menjadi bertemperatur tinggi yang
menyebabkan tekanan tinggi di dalam silinder. Gas ini berekspansi untuk melakukan kerja
mekanik.
SOAL POST TEST MODUL I
1. Jelaskan pengertian energi dan hukum kekekalan energi ? Berikan beberapa contohnya
2. Jelaskan pengertian dan satuan beberapa istilah berikut ini :
a. Gaya
b. energi
c. daya
-
8/15/2019 MODUL KONVERSI ENERGI.docx
15/168
d. Massa
e. Berat
3. Jelaskan proses konversi energi pada motor bakar ?
4. Apa yang dimaksud dengan motor bakar ? Bagaimana proses untuk menghasilkan energi pada
motor bakar ?
5. Jelaskan bagaimana penerapan hukum kekekalan energi pada proses kerja motor bakar ?
6. Jelaskan pengertian effisiensi dan mengapa efisiensi sebuah mesin sangat penting ?
7. Sebuah truk mempunyai berat 7500 kg membawa muatan seberat 10 ton berjalan dengan
kecepatan 50 mil per jam pada ketinggian sejajar permukaan laut. Tentukan berapa energi
kinetic yang dipunyai oleh truk tersebut ?
8. Sebuah pesawat terbang komersial mempunyai kecepatan 300 mil/jam terbang pada ketinggian
11500 ft, berat pesawat itu adalah 5000 lb. Tentukan berapa energi kinetic dan energi
potensial pesawat tersebut dihitung dari permukaan laut ?
9. Air yang mengalir melalui suatu pipa mempunyai kecepatan 125 ft/det pada suhu 250oF
dengan tekanan 950 psia. Pipa berada pada ketinggian 275 ft dari permukaan tanah. Bila
energi dalam air besarnya 132.000 ft-lb/lb dan volume spesifik 0,0166 ft3/lb. Tentukan :
Energi kinetic (Ek)
Energi Potensial (Ep)
Energi dalam
Energi aliran
10. Sebuah motor diesel pembangkit generator mampu mengeluarkan daya output sebesar 100 Pk
dalam 1 jam, dengan menghabiskan bahan bakar sebanyak 40 lb/jam. Bila bahan bakar
tersebut mempunyai nilai pemanasan sebesar 20.000 Btu/lb. Tentukan berapakah efisiensi
panas motor tersebut ?
-
8/15/2019 MODUL KONVERSI ENERGI.docx
16/168
BAHAN BACAAN
1. Michael M. Abbott, Darmadi Kusno, dkk. TIORI DAN SOAL TERMODINAMIKA,
Erlangga, 1994. Bab I
2. Archie W. Culp, Jr, Darwin Sitompul, Prinsip-prinsip konversi energi, Erlangga,1989. Bab I.
3. Cecil F Warner, Moerdjijarto Pratomo, Dasar-Dasar Thermodinamika Untuk Insiyur, Balai
Pustaka, 1985. Bab I
Modul 2
SOAL PRE TEST
MODUL 2.
Petunjuk :
Kerjakan semua soal pretest ini sebagai syarat untuk mempelajari modul I
1. Mengapa motor bensin dinamakan dengan Spark Ignition Engine dan siapa penemunya ?
2. Sebutkan proses kerja motor bensin empat langkah ? kemudian jelaskan masing-masinglangkahnya ?
3. Hitunglah besarnya volume silinder dari sebuah motor bensin 4 langkah bila diameter
silindernya 60 mm ?
4. Secara prinsip, apakah perbedaan antara motor otto dengan motor diesel yang anda ketahui ?
5. Jelaskan apa yang dimaksud dengan perbandingan kompresi pada sebuah motor bensin ?
6. Bagaimana hubungan antara perbandingan kompresi dengan efisiensi dan kinerja sebuah
motor bensin ?
7. Jelaskan pengaruh dari campuran yang miskin dan campuran yang kaya terhadap kinerja motor
?
-
8/15/2019 MODUL KONVERSI ENERGI.docx
17/168
8. Sebutkan proses motor bensin dua langkah ? kemudian jelaskan masing-masing langkahnya ?
9. Apa yang terjadi pada langkah pembilasan pada motor bensin dua langkah ? Jelaskan cara
kerja pembilasan ruang engkol ?
10. Sebutkan keuntungan dan kerugian motor bensin dua langkah ?
Keterangan:
Soal pretest ini berguna untuk mengukur tingkat pemahaman awal para mahasiswa sebelum
mempelajari modul 2.
MODUL 2. MOTOR BAKAR BENSIN
Tujuan Instruksional khusus (TIK) :
Setelah mempelajari bab ini anda mahasiswa diharapkan dapat :.
1. Menjelaskan sejarah dan ciri-ciri Motor Bensin
2. Menyebutkan pengertian motor bensin 4 langkah dan proses kerjanya
3. Menjelaskan tentang proses yang terjadi pada saat langkah isap, kompresi, ekspansi (kerja) dan
buang pada motor bensin 4 langkah.
4. Dapat menghitung volume silinder dan perbandingan kompresi.
5. Menyebutkan keuntungan dan kerugian motor bensin 4 langkah
6. Menjelaskan tentang mekanisme kerja katup
7. Menjelaskan tentang siklus Otto udara standar (diagram P – V) dan dapat melakukan
perhitungan kerja serta effisiensi siklus.
-
8/15/2019 MODUL KONVERSI ENERGI.docx
18/168
8. Menjelaskan ciri-ciri dan prinsip kerja motor bensin 2 langkah : (langkah isap, kompresi, kerja
dan buang)
9. Menjeaskan diagram P – V motor bensin 2 langkah dan dapat membedakannya dengan motor
bensin 4 langkah.
10. Menjelaskan fungsi dan jenis-jenis pembilasan pada motor bensin 2 langkah; serta diagram
pembukaan katup.
2.1. PENDAHULUAN
Motor bensin merupakan perkembangan dan perbaikan mesin yang sejak semula dikenal sebagai
motor otto. Motor tersebut dilengkapi dengan busi dan karburator, dimana busi menghasilkanloncatan api listrik yang menyalakan campuran bahan bakar dan udara segar, sehingga motor
bensin cenderung dinamakan Spark Ignition Engine. Motor bensin merupakan mesin
pembakaran dalam, dimana proses pembakaran berlangsung di dalam motor bakar itu sendiri
sehingga gas pembakaran (tenaga termis) yang terjadi sekaligus berfungsi sebagai fluida kerja
yang diubahnya menjadi kerja mekanik. Tenaga termis dihasilkan dari pembakaran campuran
bahan bakar dan udara di dalam silinder, sehingga menghasilkan gas pembakaran yang
bertemperatur dan bertekanan tinggi, kemudian gas tersebut berekspansi untuk melakukan kerja
mekanik pada torak.
Torak akan bergerak secara translasi (bolak-balik) akibat dorongan gas hasil pembakaran
tersebut sehingga menyebabkan gerak rotasi pada poros engkol, dan juga sebaliknya gerak rotasi
pada poros engkol akan menimbulkan gerak translasi pada torak. Berdasarkan jumlah langkah
torak untuk menghasilkan suatu usaha, maka motor bensinr terbagi kedalam 2 kelompok utama
yaitu : motor empat langkah dan motor dua langkah. Motor bensin ditemukan sejak tahun 1876
oleh seorang berkebangsaan Jerman bernama Nikolas Otto, pada saat itu ia berhasil menciptakan
motor gas bersiklus empat langkah, yang pada saat ini digunakan sebagai prinsip kerja motor
bensin. Motor bakar torak pada umumnya lebih sederhana, lebih kompak, lebih ringan dan
temperatur seluruh bagian mesinnya jauh lebih rendah daripada temperatur gas pembakaran
sehingga bisa lebih effisien dibandingkan dengan mesin penggerak mula lainnya. Sehingga
penggunaan motor bakar di bidang transportasi sangat menguntungkan. Gambar 2 – 1 di bawah
-
8/15/2019 MODUL KONVERSI ENERGI.docx
19/168
ini menunjukkan mesin sebuah motor bensin yang utuh, sehingga kelihatannya hanya kumpulan
metal, pipa dan kawat. Namun bila di bongkar akan ditemukan suatu proses yang sangat
komplek.
Gambar 2 – 1.
Mesin Motor Bensin
2.2. MOTOR BENSIN EMPAT LANGKAH (EMPAT – TAK)
Motor empat langkah (4 tak) ialah motor yang mengalami 4 kali gerakan turun naik piston atau 2
kali putaran poros engkol untuk menghasilkan satu kali langkah usaha atau terjadi satu kali
pengapian. Maka pada tiap-tiap 2 kali putaran poros engkol akan melakukan 1 kali langkah kerja.
Perubahan tekanan selama proses kerja terjadi dalam ruang di atas torak. Bila torak (piston)
berada di TMB (titik terendah yang dapat dicapai piston), volume ruang bakar adalah yang
terbesar yaitu isi langkah torak + volume ruang bakar. Sedangkan bila torak berda di TMA (titik tertinggi yang dapat dicapai oleh piston) volume ruang bakar adalah yang terkecil.
Out put motor bensin dikontrol oleh membuka dan menutupnya throttle valve dengan cara
mengontrol banyaknya campuran bahan bakar dan udara yang masuk ke dalam ruang bakar,
prosesnya dapat ditunjukkan pada gambar 2 – 2 di bawah ini :
-
8/15/2019 MODUL KONVERSI ENERGI.docx
20/168
(Busi)
Gambar 2-2.
Proses pengontrolan outputmotor
bensin
2.3. Prinsip Kerja Motor bensin 4 Langkah (Empat – Tak)
Proses kerja suatu motor bensin empat langkah umum mempunyai urutan kerja sebagai seperti
dibawah ini dimana berlangsung secara berurutan ditunjukkan gambar 2-3.
1. Pengisian silinder dengan udara murni atau dengan campuran antara bahan bakar dan udara
yang disebut langkah Isap (intake stroke)
2. Proses pembakaran bahan bakar tersebut di dalam silinder yang disebut langkah kompresi
(Compression stroke)
3. Proses ekspansi dari gas hasil pembakaran untuk melakukan kerja yang disebut Langkah
ekspansi (Combustion / power stroke)
-
8/15/2019 MODUL KONVERSI ENERGI.docx
21/168
4.
Proses pembuangan gas bekas hasil pembakaran yang disebut Langkah pembuangan (exhaust
stroke)
Gambar 2-3 : Proses kerja motor bensin empat langkah
Ke empat langkah tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Langkah Isap ((intake stroke)
Langkah isap dimulai pergerakan piston dari TMA ke TMB seperti ditunjukkan gambar 2 – 4.
Katup isap terbuka dan katup buang tertutup yang diatur oleh mekanisme katup, pada saat itu
campuran bahan bakar + udara yang berupa kabut dari karburator masuk ke ruang bakar
(silinder) melalui katup isap, pada saat langkah isap poros engkol berputar 180o.
Katup isapnya sudah terbuka sebelum TMA, untuk menghasilkan lubang isap yang luas
bila dalam silinder telah terjadi kehampaan akibat gerakan torak ke bawah tersebut. Campuran
udara dan bahan bakar yang baru di isap isiannya tidak pernah mencapai 100%, hal ini
disebabkan oleh tahanan aliran yang dialami oleh campuran baru tersebut, sehingga tekanan
-
8/15/2019 MODUL KONVERSI ENERGI.docx
22/168
selama pengisian selalu berada dibawah 100 kPa efektif. Pada frekuensi putar yang lebih tinggi,
tekanan tersebut akan semakin rendah, sehingga peningkatan daya yang diberikan tidak dapat
sebanding dengan frekuensi putarnya (efisiensi volumetri).
Gambar 2 – 4
Langkah Isap (intake stroke)
Isi langkah pada saat langkah isap ditunjukkan pada gambar 2 – 5 dibawah ini, dan dapatdihitung dengan persamaan :
Vs=
..................................... 2.1
Dimana :
-
8/15/2019 MODUL KONVERSI ENERGI.docx
23/168
D = Diameter silinder (mm)
S = Panjang langkah toral (mm)
Gambar 2.5. Dimensi silinder
2. Langkah kompresi (pemampatan)
Langkah kompresi dimulai pada saat piston bergerak dari TMB
ke TMA seperti ditunjukkan gambar 2 – 6. Pada saat itu katup isap dan katup buang tetutup,
akibatnya bahan bakar yang telah ada di dalam silinder termampatkan, pada saat beberapa derajat
(± 10o) sebelum mencapai TMA busi memercikkan bunga api listrik sehingga terjadi
pembakaran/ledakan.
Gambar 2.6.
Langkah kompresi (pemampatan)
Secara teoritis pemampatan dimulai pada saat torak menuju ke TMA, pada saat itu ke dua
buah katup diharapkan telah tertutup dengan baik sehingga campuran bahan bakar dan udara
akan dikompresikan pada saat langkah ini berlangsung yang menyebabkan tekanan dan
-
8/15/2019 MODUL KONVERSI ENERGI.docx
24/168
temperatur campuran tersebut meningkat. Kadang-kadang pemampatan dapat terjadi lebih awal
yaitu bila tekanan berada diatas 100 kPa yang disebabkan oleh gerak aliran campuran.
Makin kecil ruang bakar terhadap ruang langkah torak, maka akan semakin besar tekanan
pemampatannya. Hal ini sangat tergantung pada perbandingan pemampatan yang disebut dengan
perbandingan kompresi, yang merupakan perbandingan antara 2 macam volume, yakni :
1. Volume diatas piston pada saat kedudukan piston di TMB.
2. Volume diatas piston pada saat kedudukan piston di TMB.
Perbandingan pemampatan (dinyatakan dengan symbol ε) ini dalam bentuk rumus menjadi:
ε = atau ε = 1 + atau ε – 1 = …………………… 2.2
Ket. Rumus : Vs = Volume langkah torak
Vc = Volume ruang bakar
Untuk mendapatkan tekanan akhir kompresi yang tinggi dengan tanpa mengurangi
ekpansinya, maka harus mempertinggi perbandingan pemampatan (perbandingan kompresi).
Biasanya dengan nilai perbandingan pemampatan yang tinggi, maka akan dapat menghasilkan
tekanan akhir pemampatan yang lebih tinggi pula, sehingga mengakibatkan peningkatan suhu
akhir pemampatan. Dalam hal ini perlu juga diperhatikan jenis gas apa dimampatkan karena gas
yang satu memperlihatkan penambahan suhu lebih tinggi dibanding dengan jenis gas yang lain,
selama proses pemampatan. Besarnya efisiensi (teoritis) motor diesel adalah lebih tinggi
dibanding dengan motor bensin, karena perbandingan pemampatannya ternyata lebih tinggi.
-
8/15/2019 MODUL KONVERSI ENERGI.docx
25/168
Gambar 2.7. Perbandingan kompresi
berdasarkan efisiensi thermal (kalor spesifik
konstan)
3. Langkah kerja (ekspansi)
Pada saat terjadi langkah kerja ke dua katup tertutup, piston
bergerak dari TMA ke TMB. Sesaat sebelum mencapai titik mati atas, pembakaran berlangsung
dengan ledakan, sehingga tekanan dan temperatur gas pembakaran naik. Pada saat itu torak
mencapai titik mati atas dan akibat tekanan gas yang tinggi akan mendorong torak ke bawah.
Oleh karena isi silinder membesar, maka gas hasil pembakaran akan berekspansi yaitu tekanan
dan temperaturnya menurun. Pada saat ekspansi, torak melakukakn kerja mekanik menggerakkan
poros engkol (gambar 2-8).
-
8/15/2019 MODUL KONVERSI ENERGI.docx
26/168
Gambar 2.8.
Langkah kerja (ekspansi)
Penghentian pembakaran gas sebaiknya terjadi pada TMA atau sedikit sesudahnya. Ini
disebabkan oleh pengembangan gas terbesar akibat suhu tertinggi harus terjadi pada volume
terkecil sehingga torak mendapatkan tekanan terbesar. Ekspansi terjadi diatas torak selama
terjadi langkah kerja. Dengan demikian tekanan dan suhu akan menurun.
Bila pengapiannya disetel terlalu dini, maka tekanannya cepat meningkat sebagai akibat
pembakaran yang terlalu dini, padahal pemampatan masih berlansung. Toraknya akan direm
dengan kuat sebelum TMA, yang sangat merugikan kerjanya. Sedangkan bila pembakarannyadibuat terlambat yaitu bila torak, masih dalam pembakaran, sudah menuju ke TMB, maka
tekanan akan sangat menurun disebabkan oleh ruang silinder yang tidak membesar. Disamping
itu gas yang masih terbakar akan ikut meninggalkan katup buangnya, mengakibatkan suhu pada
katup terlalu tinggi.
Bila campuran gasnya terlalu miskin, maka terbakarnya gas menjadi sangat lambat sekali,
akibatnya gas masih dalam keadaan terbakar pada awal langkah isap, hal ini dapat
mengakibatkan pukulan balik di dalam karburator yang dapat menimbulkan kebakaran. Sebelum
torak mencapai TMA, tergantung pada diagram katupnya, katup buang akan terbuka. Suhu
beserta tekanan akan menurun, sehingga toraknya selama langkah buang sedikit sekali
mengalami hambatan.
4. Langkah buang
-
8/15/2019 MODUL KONVERSI ENERGI.docx
27/168
Pada saat langkah buang piston bergerak dari TMB ke TMA seperti
ditunjukkan gambar 2 – 9. Poros engkol menggerkkan torak ke titik mati atas (TMA), sehingga
isi silinder akan berkurang. Pada saat terjadi langkah buang katup masuk tertutup, sementara
katup buang terbuka sehingga torak dapat mengalirkan gas pembuangan ke luar silinder.
Selanjutnya poros engkol berputar 180o
untuk memulai kembali langkah isap untuk
menghasilkan usaha pada 4 langkah berikutnya. Tidak semua gas bekas dapat dikeluarkan,
namun hal ini dapat diatasi bila ruang bakar yang kecil dengan perbandingan pemampatan yang
besar.
Gambar 2.9.
Langkah buang
2.4. SIKLUS MESIN 4 LANGKAH (4 TAK)
Proses kerja pada motor bensin 4 tak akan membentuk suatu siklus yang akan terus
berulang-ulang seperti yang ditunjukkan gambar 2-10. Sekali terjadi pengapian yang
menghasilkan langkah usaha, poros engkol akan terus berputar sampai pada langkah usaha berikutnya, hal ini karena pengaruh roda gila (fly wheel). Siklus ini akan berulang secara terus
menerus sehingga mesin akan berjalan dengan tenaga yang dihasilkan sendiri,
-
8/15/2019 MODUL KONVERSI ENERGI.docx
28/168
Gambar 2-10.
Siklus Motor 4 tak.
2.5. KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN MOTOR BENSIN 4 TAK
Motor bensin 4 tak mempunyai keuntungan dan kekurangaanya bila dibandingkan dengan
motor 2 tak atau lainnya, sebagai berikut :
2.5.1. Keuntungan :
1. Hemat pemakaian bahan bakar dan kerugian gas bunag kecil.
2. Cara kerja terbagi dengan baik diantara langkah-langkah, sehingga semua bagian
memungkinkan bekerja dengan ideal.
3. Motor bekerja dengan lembit pada putaran rendah.
4. Tidak terdapat kesalahan pembakaran (misfiring) seperti pada motor 2 tak.
2.5.2. Kerugian :
1. Katup-katupnya digerakkan secara mekanik sehingga bertambahnya bagian-bagian dan
memperbesar suara mesin.
2.
Jumlah ledakan kecil sehingga diperlukan silinder yang banyak agar mesin dapat bekerja
dengan lembut.
2.6. MEKANISME KATUP
-
8/15/2019 MODUL KONVERSI ENERGI.docx
29/168
Untuk memperoleh output mesin yang optimal, maka diperlukan sebanyak mungkin
campuran bahan bakar dan udara yang dihisap ke dalam silinder, demikian pula gas bekas yang
dikeluarkan. Campuran bahan bakar dan udara serta inersia gas pembakaran dipertimbangkan
dalam menentukan lamanya katup terbuka secara maksimal. Seperti yang ditunjukkan pada
gambar 2 -11. Katup mulai membuka sebelum langkah isap (sebelum TMA) dan menutup
setelah TMB (mulai langkah kompresi). Katup buang membuka sebelum mencapai langkah
buang dan menutup setelah TMA (setelah memasuki langkah isap. Saat membuka dan menutup
katup disebut saat kerja katup (valve timing).
Gambar 2.11. Diagram Kerja Katup ( Valve timing Diagram)
2.7. SIKLUS OTTO UDARA STANDAR
Siklus Otto merupakan siklus motor bakar yang banyak digunakan untuk motor bakar
dengan bahan bakar bensin, ditunjukkan pada gambar 2 – 12. Ada beberapa proses yang
berlangsung pada siklus Otto ini seperti pada gambar diatas yaitu:
-
8/15/2019 MODUL KONVERSI ENERGI.docx
30/168
1. Proses 0 - 1 yaitu pembukaan katup isap dan pengisapan campuran udara bahan bakar ke
dalam silinder.
2. Proses 1 - 2 yaitu proses kompresi yang berlangsung secara isentropic (adiabatic reversible)
dimana seluruh katup isap dan katup buang dalam keadaan tertutup. Udara dan bahan bakar
dimampatkan, dimana temperature dan tekanan pada tingkat 2 lebih tinggi dari tingkat 1.
3. Proses 2 - 3 yaitu proses pembakaran yang berlangsung secara isovolumetrik (volume
konstan). Pada proses ini terjadi pengapian campuran bahan bakar dan udara oleh busi.
Kalor dipindahkan ke system yang mengakibatkan peningkatan temperature, tekanan dan
entropi. Jumlah perpindahan kalor ke system adalah :
Q2-3 = m . cv . (T3 – T2) ……………………………………………………. 2.3.
Dimana : m : massa (kg)
cv : Kalor spesifik volume konstan (J/kg-mol K)
T : Temperatur.
4. Proses 3 - 4 yaitu proses ekspansi yang
berlangsung secara isentropic. Dimana gas hasil pembakaran berekspansi secara isentropic
dan juga disebut langkah kerja dimana tekanan dan temperature akan menurun. Hingga
akhir proses ekspansi, katup isap dan buang tetap tertutup.
-
8/15/2019 MODUL KONVERSI ENERGI.docx
31/168
Gambar 2.12. Siklus Otto Motor Bakar Bensin Ideal dan actual.
5. Proses 4 - 1 yaitu proses pembukaan katup buang yang berlangsung secara isovolumetrik
(volume konstan). Kalor dipindahkan dari system pada volume konstan, akibat interaksi
kalor antara system dan reservoir yang bertemperatur rendah mengakibatkan penurunan
temperature, tekanan dan entropi. Jumlah kalor yang dipindahkan dari system adalah :
Q4-1 = m . cv . (T4 – T1) ……………………………………………………… 2.4.
Effesiensi termal siklus otto adalah :
= ………………………… 2.5
Volume dan temperature akhir proses kompresi dan ekspansi di berikan oleh hubungan
isentropic berikut :
………………………………………………….. 2.6
-
8/15/2019 MODUL KONVERSI ENERGI.docx
32/168
sehingga perumusan efisiensi menjadi :
η term = 1 - = 1 - (konstan) ………………………… 2.7
6. Proses 1 - 0 yaitu proses pengeluaran gas hasil pembakaran dari dalam silinder secara isobaric
(tekanan konstan).
CONTOH SOAL 2-1 :
Siklus otto udara standart memiliki perbandingan kompresi 8. Pada awal kompresi
temperaturnya ialah 300 K dan tekanan 100 kPa. Jika tempetaur maksimum siklus ini adalah
1200 K, maka tentukan :
kalor yang dipasok per kg udara
kerja netto yang dilakukan per kg udara
efisiensi termal siklus ini.
Penyelesaian :
Temperatur pada tingkat 2 dan 4 ditentukan dari hubungan proses isentropic dengan
perbandingan kalor spesifik ( )= 1.4.
atau T2 = (300 K) (8)0.4
= 689,2 K
dan
atau T4 = (1200 K) (1/8)0.4
= 522,3 K
-
8/15/2019 MODUL KONVERSI ENERGI.docx
33/168
(a). Untuk temperature rata-rata (1200 + 689,2)/2 = 944,6, nilai spesifik pada volume konstan cv
= 0.754 kJ/kg k. Kalor yang dipasok per kg udara (sepanjang proses 2-3) sama dengan
perubahan energi dalam sehingga :
(b). Kerja yang dilakukan per kg udara dilakukan oleh :
W net = - q 4-1 – q 2-3
Selama proses pembuangan kalor, cv = 0,7165 kJ/kg K, sehingga :
q 4-1 = cv (T1 – T4) = (0,7165 kJ/kg K) [ (300 – 522,3) K ] = - 159,3 kJ/kg
Oleh sebab itu :
W net = 159,3 – 385,1 = - 25,8 kJ/kg
(c). Effisiensi thermal sama dengan :
atau 58,6 persen
2.8 MOTOR BENSIN 2 LANGKAH (DUA – TAK)
-
8/15/2019 MODUL KONVERSI ENERGI.docx
34/168
Motor dua-langkah bekerja dengan siklus
dua kali jumlah siklus motor 4 langkah untuk putaran yang sama. Karena itu pada putaran poros
dan ukuran serta jumlah silinder yang sama, motor dua langkah dapat menghasilkan daya dua
kali daya motor empat langkah dengan tekanan efektif rata-rata yang sama Dengan demikiankonstruksinya menjadi lebih kompak dan juga lebih sederhana kerana beberapa bagian mesin
yang bergerak dapat ditiadakan, seperti yang terlihat pada gambar 2.13.
Gambar 2.13.
Skematik motor bensin 2 langkah.
2.8.1. Prinsip Kerja Motor Dua – Tak
Pada umumnya motor dua langkah tidak mempunyai katup pada kepala silinder.
Pemasukan dan pengeluaran campuaran dan gas bekas berlangsung melalui lubang-lubang pada
dinding silinder. Lubang-lubang ini dibuka dan ditutup oleh torak sendiri. Motor dua-langkah
melengkapi siklusnya dalam dua gerakan torak (TMB – TMA – TMB) atau dalam satu putaran
-
8/15/2019 MODUL KONVERSI ENERGI.docx
35/168
poros engkol. Langkah buang dan langkah isap terjadi pada saat torak berada di sekitar TMB.
Proses pemasukan udara atau campuran bahan bakar – udara ke dalam silinder tidak dilakukan
oleh gerakan isap dari torak seperti pada motor empat-langkah, melainkan oleh pompa pembilas.
Proses kerja motor bensin dua-tak dapat diterangkan dengan meninjau apa yang terjadi selama
satu putaran dalam ruang silinder di atas torak atau ruang bakar, dan di bawah torak dalam ruang
poros engkol.
Di atas torak atau ruang bakar terjadi langkah kerja dan langkah kompresi yaitu :
1. Langkah kerja
Pada titik-mati atas dari torak, pembakaran telah berlangsung (Gambar 2 - 14 A) dan
tekanan gas mendorong torak ke bawah (gambar 2 - 14 B). Segera setelah sisi atas torak
mencapai lubang pembuangan, langkah kerja efektif berakhir (Gambar 2 - 14 C). Sebagian besar
gas bekas menghilang melalui lubang pembuangan (Gambar 2 - 14 D). Selanjutnya lubang
pembilas membuka; campuran baru mengalir masuk silinder dan mendesak sisa gas bekas ke
lubang pembuangan.
A B C D
Gambar 2 – 14. Skematik langkah kerja motor bensin 2 langkah
-
8/15/2019 MODUL KONVERSI ENERGI.docx
36/168
2. Langkah Kompresi
Silinder diisi kembali untuk proses kerja berikutnya (gambar 2-15 A). Pembilasan dan
pengisian silinder berakhir diwaktu torak, pada langkah naik, menutup lubang pembilas (Gambar
2-15 B). Setelah lubang pembuangan juga menutup, kompresi mulai berlangsung (Gambar 2-15
C). Pada atau hampir pada titik mati atas langkah torak pembakaran dilaksanakan dan proses
kerja berulang kembali. Setelah torak menutup lubang pembilas, ruang engkol tertutup dan
didalam terjadi vakum atau tekanan hampa. Pada saat sisi bawah membuka lubang masuk
sejumlah campuran baru mengalir ke dalam ruang engkol (Gambar 2-15 D)
A B C D
Gambar 2 – 15. Skematik langkah Kompresi motor bensin 2 langkah
2.8.2. SIKLUS DAN DIAGRAM P – V MOTOR DUA LANGKAH
Diagran P – V motor bensin dua langkah dapat ditunjukkan pada gambar 2-16 dengan
urutan proses sebagai berikut :
1. Kompresi mulai pada saat titik 1 setelah penutupan lubang pembuangan; garis 1 -2 adalah
garis kompresi.
-
8/15/2019 MODUL KONVERSI ENERGI.docx
37/168
2. Pada saat mencapai titik 2, campuran terbakar dengan ledakan dan tekanan naik hingga titik 3;
garis 2 – 3 adalah garis pembakaran.
3. Setelah pembakaran gas berekspansi dan melakukan kerja mekanik; garis ekspansi
digambarkan dengan garis 3 – 4.
4. Titik 4 adalah permulaan pembuangan; gas bekas mengalir ke udara luar yang digambarkan
dengan garis 4 – 5.
5. Titik 5 adalah permulaan pembilasan. Campuran baru mengalir ke dalam sillinder dan
mendesak sisa gas bekas ke lubang pembuangan. Tekanan dalam silinder hampir sama
dengan tekanan atmosfer. Pembilasan dan pengisian silinder digambarkan dengan garis 5-6-
5, pada saat ini lubang pembuangan juga tertutup.
Lalu setelah itu prosesnya berulang
kembali. Luas bidang diagram yang diarsir merupakan kerja teoritis yang dihasilkan tiap proses
kerja yang diumpamakan dengan suatu skala tertentu.
Gambar 2.16.
Diagram P-V motor bensi 2 tak.
-
8/15/2019 MODUL KONVERSI ENERGI.docx
38/168
Diagram P – V
aktual berdasarkan pergerakan piston ditunjukkan pada gambar 2 – 16 dibawah ini :
Gambar 2-17
Diagram P – V aktual
Vs posisi piston
2.8.3. KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN MOTOR BENSIN 2 TAK
Keuntungan :
1. Karena pada umumnya tidak menggunakan katup, maka bagian mesin menjadi sedikit,
kesukaran yang timbul berkurang dan sehingga lebih murah dan sederhana.
2.
Pemakaiaan oli mesin lebih lama
3. Tarikan dan akselerasi spontan
4. Menghasilkan kerja kerja dua kali lipat daripada yang dihasilkan motor empat-tak dengan
ukuran sama dan kecepatan putar yang sama.
-
8/15/2019 MODUL KONVERSI ENERGI.docx
39/168
Kerugian :
1. Pembuagan gas bekas kurang sempurna dan kesulitan untuk mempertinggi kecepatan,
sebagian campuran baru keluar bersama dengan gas bekas.
2. Sukar bekerja pada putaran rendah dan kemungkinan terjadi flash back ke karburator.
3. Cenderung mengalami panas yang berlebihan (overheating).
4. Pengotoran silinder oleh pembakaran campuran bensin-minyak udara
2.9. PEMBILASAN
Pembilasan ialah proses membersihkan silinder dari gas buang dan peng isian silinder
dengan udara atau campuran bahan bakar- udara segar. Pada motor dua langkah, langkah
pembuangan terjadi ketika gas buang didesak ke luar dari dalam silinder melalui lubang buang
oleh campuran bahan bakar – udara baru yang dimasukkan ke dalam silinder melalui saluran
pembilas dari ruang poros engkol. Sudah barang tentu sebagian udara atau campuran bahan
bakar – udara segar akan ikut keluar dari dalam silinder bersama-sama dengan gas buang. Pada
motor bensin dua-langkah hal tersebut merupakan kerugian karena bahan bakar terbuang
percuma, sehingga tidak efektif untuk digunakakan. Proses pembilasan ditunjukkan pada gambar 2-18.
Volume ruang poros engkol pada motor bensin dua langkah sangat mempengaruhi proses
pengisian silinder. Hal ini disebabkan oleh tekanan yang terjadi di dalam ruang poros engkol.
Bila volumenya besar, maka campuran yang dapat di isap sedikit karena tekanan yang dicapai
kecil. Pada saat piston bergerak ke bawah, bila pencapaian tekanan agak kecil, maka kecepatan
bilas menjadi sangat buruk. Dengan demikian pengisian silinder akan memburuk, apalagi pada
frekwensi putaran piston yang sangat tinggi, sehingga akan menggangu kinerja motor.
-
8/15/2019 MODUL KONVERSI ENERGI.docx
40/168
Gambar 2-18.
Pembilasan pada motor
bensin dua langkah
Keterangan Gbr.
Kedudukan torak Di dalam ruang poros engkol (karter) Didalam silinder
TMA Isapan Pengapian
Torak ke atas Kompresi sebelumnya Kerja
TMB Aliran ke atas Pembilasan
Torak ke bawak Tekanan kurang Kompresi
2.9.1 Jenis-jenis pembilasan
-
8/15/2019 MODUL KONVERSI ENERGI.docx
41/168
Ada beberapa jenis proses pembilasan, diantaranya adalah: pembilasan tukik, pembilasan
tukik-balik, Pembilasan konstruksi torak-berhadapan, pembilasan menggunaan katup,
pembilasan-ruang engkol, pembilasan dengan pompa sentrifugal. Adapun salah satunya akan
dibahas disini yaitu pembilasan-ruang engkol.
1. Pembilasan Ruang Engkol.
Konstruksi motor dua langkah dengan pembilasan ruang engkol adalah paling sederhana,
seperti terlihat pada gambar 2-14 diatas. Udara pembilas yang ada di dalam ruang engkol ditekan
oleh torak setiap kali torak itu bergerak dari TMA ke TMB . Pada suatu saat torak akan
membuka lubang buang. Karena pada saat itu tekanan gas buang lebih besar daripada tekanan
udara atmosfer, gas buang akan keluar dari silinder. Sementara itu torak berangsur-angsur
membuka lubang isap dan mengalirkan udara, atau campuran bahan bakar - udara segar dari
ruang engkol ke dalam silinder melalui lubang tersebut. Sementara itu volume ruang engkol
bertambah besar sehingga tekanannya turun lebih rendah daripada tekanan udara atmosfer. Maka
terisaplah udara atau campuran bahan-bakar segar, masuk ke dalam ruang engkol melalui lubang
pada dinding silinder di bawah torak yang pada waktu tersebut dalam keadaan tidak tertutup oleh
torak. Selama itu terdapat hubungan antara saluran isap dengan engkol (torak berada di sebelah
atas lubang isap). Proses pengisapan udara atau campuran bahan-bakar segar ke dalam ruang
engkol akan berhenti setelah lubang isap tertutup kembali oleh dinding torak, yaitu pada waktu
torak bergerak kembali dari TMA ke TMB.
Pada umumnya pembilasan-ruang engkol hanya digunakan pada motor bensin berukuran
kecil saja. Bahan bakarnya (bensin) dicampur dengan minyak pelumas dengan perbandingan
volume di sekitar 20 : 1. Maksudnya agar supaya campuran itu sekaligus berfungsi sebagai
pelumas poros engkol dan dinding silinder. Sudah barang tentu gas pembakaran tak dapat
diharapkan bersih, suatu hal yang kurang menguntungkan.
2.10. DIAGRAM PEMBUKAAN LUBANG
-
8/15/2019 MODUL KONVERSI ENERGI.docx
42/168
Diagram
pembuakaan lubang motor bensin dua langkah ditunjukkan pada gambar 2.15.. Lubang
pembuangan terbuka 120 – 130 derajat-engkol tiap proses kerja. Untuk lubang pembilas 110
derajat engkol dan untuk lubang masuk 110 – 120 derajat engkol.
Gambar 2.19 .
Diagram pembukaan Lubang motor
bensin 2 langkah
Contoh Soal 2.2.
Perbandingan kompresi siklus Otto udara standard sebesar 8. Pada awal langkah kompresi
tekanan sebesar 0.1 Mpa dan temepratur 15°C, kalor dipindahkan ke siklus udara sebanyak 1800
kJ/kg udara. Tentukan
a. Tekanan dan temperatur akhir tiap proses siklus
b. Efisiensi termal
c. Tekanan efektif rata-rata
-
8/15/2019 MODUL KONVERSI ENERGI.docx
43/168
Penyelesaian :
Awal kompresi:
Akhir kompresi :
Awal ekspansi :
p3 = p2 = 1.838 Mpa
q3 = cv (T3 – T2) = 1800 kJ/kg
Akhir ekspansi :
Kalor dibuang
qr = cv (T1 – T4) = 0.7165 (288 – 1380) = -782.3 kJ/kg
Efisiensi termal adalah :
-
8/15/2019 MODUL KONVERSI ENERGI.docx
44/168
; dengan cara lain :
RANGKUMAN
Motor empat langkah (4 tak) ialah motor yang mengalami 4 kali gerakan turun naik piston atau 2
kali putaran poros engkol untuk menghasilkan satu kali langkah usaha atau terjadi satu kali
pengapian. Maka pada tiap-tiap 2 kali putaran poros engkol akan melakukan 1 kali langkah kerja.
Proses kerja dalam suatu motor bensin empat langkah adalah langkah isap, kompresi, kerja
(ekspansi) dan buang.
Motor bensin 4 tak mempunyai keuntungan dan kekurangaanya bila dibandingkan
dengan motor 2 tak atau lainnya, sebagai berikut ; keuntungan : hemat pemakaian bahan bakar
dan kerugian gas buang kecil; cara kerja terbagi dengan baik diantara langkah-langkah, sehingga
semua bagian memungkinkan bekerja dengan ideal; motor bekerja dengan lembit pada putaran
rendah; tidak terdapat kesalahan pembakaran (misfiring) seperti pada motor 2 tak. Sedangkan
kerugiannya adalah : katup-katupnya digerakkan secara mekanik sehingga bertambahnya bagian-
bagian dan memperbesar suara mesin; jumlah ledakan kecil sehingga diperlukan silinder yang
banyak agar mesin dapat bekerja dengan lembut.
Motor dua-langkah bekerja dengan siklus dua kali jumlah siklus motor 4 langkah untuk
putaran yang sama. Karena itu pada putaran poros dan ukuran serta jumlah silinder yang sama,
motor dua langkah dapat menghasilkan daya dua kali daya motor empat langkah dengan tekanan
efektif rata-rata yang sama. Pada umumnya motor dua langkah tidak mempunyai katup pada
kepala silinder. Pemasukan dan pengeluaran campuaran dan gas bekas berlangsung melalui
lubang-lubang pada dinding silinder. Lubang-lubang ini dibuka dan ditutup oleh torak sendiri.
Langkah buang dan langkah isap terjadi pada saat torak berada di sekitar TMB. Proses
pemasukan udara atau campuran bahan bakar – udara ke dalam silinder tidak dilakukan oleh
gerakan isap dari torak seperti pada motor empat-langkah, melainkan oleh pompa pembilas.
-
8/15/2019 MODUL KONVERSI ENERGI.docx
45/168
Keuntungan motor 2 tak adalah :karena pada umumnya tidak menggunakan katup, maka bagian
mesin menjadi sedikit, kesukaran yang timbul berkurang dan sehingga lebih murah dan
sederhana; pemakaiaan oli mesin lebih lama; tarikan dan akselerasi spontan; menghasilkan kerja
kerja dua kali lipat daripada yang dihasilkan motor empat-tak dengan ukuran sama dan
kecepatan putar yang sama. Sedangkan kerugiannya adalah : pembuagan gas bekas kurang
sempurna dan kesulitan untuk mempertinggi kecepatan, sebagian campuran baru keluar bersama
dengan gas bekas; sukar bekerja pada putaran rendah dan kemungkinan terjadi flash back ke
karburator; cenderung mengalami panas yang berlebihan (overheating); pengotoran silinder oleh
pembakaran campuran bensin-minyak udara.
SOAL POST TEST
MODUL 2.
1. Siapa penemu motor bensin dan mengapa motor bensin dinamakan dengan Spark Ignition
Engine ?
2. Jelaskan pengertian motor bensin empat langkah ? Kemudian jelaskan proses yang terjadi pada
masing-masing langkahnya ?
3. Gambarkan diagram P – V berdasarkan prinsip kerja tersebut ?
4. Hitunglah besarnya volume langkah dari sebuah motor, bila diketahui panjang langkahnya 50
mm, diameter silinder 60 mm, jumlah silinder 4 buah ?
5. Sebutkan ciri-ciri motor bensin 4 langkah ?
6. Jelaskan keuntungan dan kerugian motor bensin 4 langkah ?
7.
Jelaskan diagram kerja katup (mekanisme katup) pada motor bensin 4 langkah ?
8. Gambarkan siklus otto ? kemudian jelaskan proses yang terjadi pada siklus otto ?
9. Perbandingan kompresi Siklus Otto sebesar 8.8 . Udara awal kompresi pada 295 K dan kalor
yang dimasukkan sebesar 2650 kJ/kg. Berapakah temperatur saat akhir kompresi, awal
-
8/15/2019 MODUL KONVERSI ENERGI.docx
46/168
ekspansi, dan akhir ekspansi? Berapa pulakah kerja bersih per kg dan efisiensi termal
siklus?
10. Bila sebuah motor bensin diketahui volume langkahnya 2400 cm3, volume ruang kompresi 50
cm3 dan jumlah silindernya 6 buah, tentukan perbandingan kompresinya ?
11. Jelaskan hubungan antara bilangan kompresi dengan effisiensi pada motor bensin ?
12. Jelaskan pengaruh dari campuran yang miskin dan campuran yang kaya terhadap kinerja
motor ?
13. Jelaskan proses kerja motor bensin dua langkah ? gambarkan diagram P – V berdasarkan
prinsip kerja tersebut ?
14. Apa yang terjadi pada langkah pembilasan pada motor bensin dua langkah ? kemudian
jelaskan salah satu jenis pembilasan yang paling banyak dipakai ?
15. Sebutkan keuntungan dan kerugian motor bensin dua langkah ?
BAHAN BACAAN
1. BPM. Arends, H. Barenschot. Motor Bensin, Terjemahan Umar Sukrisno, Erlangga, Jakarta, 1980.
2. L.A. de Bruijn, L. Muilwijk, MOTOR BAKAR, Bhratara karya aksara, Jakarta, 1985.
3. Arismunandar, wiranto, Penggerak Mula Motor Bakar, ITB Bandung, 1988.
4. Archie W. Culp, Jr, Darwin Sitoruk, Prinsip-prinsip konversi energi, Erlangga,1989.
5. Michel A. Saad, Thermodinamika : prinsip dan aplikasi, PT. Prenhallindo, Jakarta. 2000.
6. Ir. Sudarman, MT, Siklus Daya Termal, UMM Press, Malang, 2001.
Modul 3
SOAL PRE TEST
MODUL 3.
-
8/15/2019 MODUL KONVERSI ENERGI.docx
47/168
Petunjuk :
Kerjakan semua soal pretest ini sebagai syarat untuk mempelajari modul I
1. Jelaskan proses penyalaan (ignition) pada motor bensin ?
2. Bagaimana cara arus tegangan tinggi dibangkitkan untuk menghasilkan loncatan bunga api untuk
menyalakan campuran bahan bakar – udara ?
3. Jelaskan fungsi busi yang dipakai pada motor bensin ? kemudian jelaskan perbedaan antara busi
panas dan busi dingin ?
4. Jelaskan proses terjadinya pembakaran bahan bakar dalam silinder pada motor bensin ?
5. Apa yang dimaksud dengan detonasi, dan mengapa terjadinya detonasi ?
6. Jelaskan sistem bahan bakar pada motor bensin ?
7. Mengapa pendinginan itu diperlukan pada mobil atau motor serta bagian mana yang perlu di
dinginkan ?
8. Apa yang dimaksud dengan daya indicator dan daya efektif ?
9. Bagaimana proses terjadinya daya pada sebuah mesin ?
10. Jelaskan tiga kemungkinan untuk meningkatkan daya motor ?
Keterangan:
Soal pretest ini berguna untuk mengukur tingkat pemahaman awal para mahasiswa sebelum
mempelajari modul 3.
MODUL 3. MOTOR BAKAR BENSIN II
Tujuan Instruksional khusus (TIK) :
-
8/15/2019 MODUL KONVERSI ENERGI.docx
48/168
Setelah mempelajari bab ini anda mahasiswa diharapkan dapat :.
1. Menjelaskan proses penyalaan (ignition) dan bagian-bagiannya pada motor bensin
2. Menjelaskan proses terjadinya pembakaran di dalam silinder dan permasalannya pada motor bensin
3. Menjelaskan sistem bahan bakar motor bensin dan komponen-komponennya
4. Menjelaskan fungsi sistem pendingin dan siklusnya serta jenis-jenis media pendingin.
5. Dapat menyebutkan perbedaan antara daya indikator dan daya efektif serta proses untuk
menghasilkannya.
6. Menjelaskan tentang perbedaan daya yang dihasilkan oleh motor bensin 2 tak dengan motor bensin 4
tak.
7. Melakukan perhitungan daya indikator dan daya efektif motor bensin 2 tak dan motor bensin 4 tak
8. Menjelaskan cara mempertinggi daya motor serta metode-metode yang dapat dilakukan untuk
maksud tersebut.
3.1. PENYALAAN (IGNITION)
Campuran gas dalam ruang bakar motor bensin dibakar dengan bunga api yang meloncat antara dua
elektroda sebuah busi. Ujung kedua elektroda tersebut saling berhadapan, yang dipisahkan oleh sebuah
ruang sela selebar ± 0,5 mm. Arus listrik tegangan tinggi dapat meloncat antara elektroda, membentuk
bunga api yang biru. Tegangan listrik yang dipergunakan biasanya sekitar 10.000 volt, arus rata. Bila di
udara tegangan 5.000 Volt sudah dapat menimbulkan bunga api, namun di lingkungan yang bertekanan
tinggi, untuk membangkitkan bunga api memerlukan tegangan yang lebih tinggi.
Arus listrik tegangan tinggi tersebut dibangkitkan melalui sebuah coil, yang merupakan sebuah
transformator khusus yang sanggup men-transformir tegangan 6 atau 12 Volt menjadi 10.000 Volt atau
lebih. Makin besar ruang sela antara elektroda, makin besar pula tegangan yang diperlukan untuk
terjadinya loncatan bunga api. Untuk membangkitkan loncatan bunga api listrik antara kedua elektroda
-
8/15/2019 MODUL KONVERSI ENERGI.docx
49/168
busi diperlukan perbedaan tegangan yang cukup besar. Besarnya tegangan yang perlu dibangkitkan
tergantung pada beberapa faktor berikut:
1. Perbandingan campuran bahan bakar – udara.
2. Kepadatan campuran bahan bakar – udara.
3. Jarak antara kedua elektroda serta bentuk elektroda.
4. Jumlah molekul campuran yang terdapat di antara kedua elektroda dan
5. Temperatur campuran dan kondisi operasi yang lain.
Skematik sistem penyalaan ditunjukkan pada gambar 3 – 1 Di bawah ini yang menghasilkan arus
listrik dengan voltase yang sangat tinggi untuk di transmisi ke busi melalui kawat ignition. Arus listrik
pada tahap pertama mengalir ke distributor untuk di transmisi ke masing-masing busi tergantung dari
berapa jumlah busi dalam waktu yang berbeda-beda antara satu busi dengan busi yang lain.
Gambar 3 – 1. Skematik sistem penyalaan (Ignition system)
-
8/15/2019 MODUL KONVERSI ENERGI.docx
50/168
Untuk menyalakan campuran bahan bakar – udara yang miskin diperlukan perbedaan tegangan yang
relatif lebih besar bila dibandingkan untuk menyalakan campuran yang kaya. Sistem penyalaan pada
kebanyakan motor bensin dapat memberikan energi penyalaan sebesar 20 mJ. Makin padat campuran
bahan bakar – udara makin tinggi tegangan yang diperlukan untuk jarak elektroda yang sama. Karena itu
diperlukan tegangan yang lebih tinggi bagi motor dengan perbandingan kompresi yang lebih besar.
Intensitas loncatan api listrik juga ditentukan oleh jarak antara kedua elektroda busi. Makin besar
jarak elektroda busi makin besar pula perbedaan tegangan yang diperlukan untuk memperoleh
intensitas api listrik yang sama. Jumlah minimum molekul yang harus ada di antara kedua elektroda
pada waktu terjadi loncatan listrik sangat menentukan apakah penyalaan dapat berlangsung sebaik-
baiknya. Karena jumlah molekul sangat tergantung pada perbandingan campuran, jumlah gas sisa,
temperatur, dan kondisi operasi yang lain, yang selalu berubah-ubah. Maka, dengan memperbesar jarak
elektroda kita harapkan jumlah minimum itu dapat dicapai walaupun keadaan operasinya berubah-
ubah.
Jarak elektroda yang optimum adalah antara 0,5 – 0,8 mm. Selain itu letak busi didalam ruang bakar juga
penting. Loncatan bunga api listrik tidak boleh terjadi di tempat lain kecuali di antara kedua elektroda
busi. Supaya campuran bahan bakar – udara mudah terbakar di antara kedua elektroda, tempat yang
terbaik untuk busi ialah dekat kepada katup isap. Namun bila ditinjau dari kemungkinan terjadinya
detonasi, sebaliknya busi ditempatkan pada bagian yang terpanas, misalnya dekat kepada kepada katup
buang, maka posisi busi diletakkan diantara keduanya.
3.1.1. BUSI
Busi dalam motor bakar harus memenuhi persyaratan yang tinggi. Elektrodanya harus tahan panas dan
korosi, dan bahan isolasinya harus tahan tekanan tinggi serta mudah menyalurkan panas dari elektroda
ke badan mesin, dengan tetap berfungsi sebagai isolator. Gambar 3-2 memperlihatkan kontruksi sebuah
busi. Kedua elektroda dipisahkan oleh isolator listrik agar loncatan listrik hanya terjadi di antara ujung
elektroda saja. Bahan isolator itu haruslah memiliki tahanan listrik yang tinggi, tidak rapuh terhadap
kejutan mekanik dan termal, merupakan konduktor panas yang baik serta tidak bereaksi kimia dengan
gas pembakaran, banyak digunakan keramik dan mika serta isolator dari aluminium dan oksida silicon.
-
8/15/2019 MODUL KONVERSI ENERGI.docx
51/168
Gambar 3. 2. Kontruksi Busi dan Kedudukan Busi pada
Mesin
(1) Bagian Ulir (2) Lokasi, (3) Paduan Nikel (4) Paduan
Alumina, (5) Bagian Kosong (berisi tahanan), (6)
Perapat, (7) Paking datar atau kerucut, (8) Celah
elektroda.
Karena selalu dipasang pada dinding ruang bakar, busi itu menjadi panas setelah mesin berjalan
cukup lama. Maka busi harus dibuat dari bahan yang tahan temperatur tinggi supaya jangan sampai
cepat rusak, dan jangan menjadi terlalu panas, sehingga mengganggu proses pembakaran. Elektrodanya
harus dibuat dari logam yang selain tahan temperatur tinggi, juga mempunyai konduktivitas yang baik
serta tahan erosi dan korosi, misalnya logam campuran kromium-barium atau campuran logam platinum
dengan tungsten atau iridium.
Busi hendaknya didinginkan dengan baik untuk mencegah penyalaan campuran bahan bakar –
udara sebelum waktunya. Akan tetapi apabila isolator listrik dan elektroda terlalu dingin mudahlah
terjadi kerak yang mengisi ruang sela keduu elektroda yang menghambat terjadinya loncatan listrik.
Namun jika terlalu panas isolator listrik itu cepat rusak; atau membangkitkan penyalaan sebelum
waktunya (prematur), yaitu sebelum terjadi loncatan listrik antara kedua elektroda busi.
-
8/15/2019 MODUL KONVERSI ENERGI.docx
52/168
Berdasarkan hal diatas, busi dapat dibagi dalam dua kelompok besar yaitu busi dingin dan busi
panas diperlihatkan pada gambar 3 - 2. . Kedudukannya pada sebuah mesin menentukan busi mana
yang cocok untuk dipergunakan. Untuk mesin dengan tekanan efektif rata-rata dan putaran serta daya
tinggi sebaiknya dipergunakan busi dingin untuk mencegah penyalaan prematur dan panas mudah
keluar. Sedangkan untuk operasi ringan lebih cocok digunakan busi panas untuk menjamin temperatur
busi yang cukup tinggi sehingga semua kotoran yang menempel pada isolator dapat terbakar. Busi yang
cocok harus ditentukan dalam praktek meskipun sebuah busi modern mempunyai daerah kerja yang
cukup luas.
Gambar 3 – 2.
Busi dingin dan busi panas
3.2. PEMBAKARAN
Pembakaran adalah persenyawaan kimia yang cepat dari unsur-unsur dalam bahan bakar dengan
oksigen dari udara. Hasil dari reaksi ini adalah panas, dan pada umumnya juga muncul api; skematik
proses pembakaran tersebut ditunjukkan pada gambar 3 – 4 di bawah ini. Temperatur nyala atau titik
nyala adalah temperatur terendah suatu bahan bakar cair, dimana uap yang dihasilkan dapat
dinyalakan. Temperature bakar atau titik bakar adalah temperature terendah, dimana terjadinya
penguapan bahan bakar cair yang begitu cepat sehingga proses pembakaran dapat terus berlangsung
atau temperature terendah yang dapat menyebabkan gas yang terbentuk dapat menyala dengan
sendirinya tanpa perantaraan cetus api.
-
8/15/2019 MODUL KONVERSI ENERGI.docx
53/168
Gambar 3.4.
Proses terjadinya
pembakaran
Pada motor bensin, pembakaran diawali dengan loncatan api busi pada akhir langkah
pemampatan. Pada keadaan biasa, ada dua tahapan pembakaran yaitu bagian yang tidak terbakar dan
bagian yang terbakar, keduanya di batasi oleh api pembakaran. Pembakaran yang normal dan teratur
lamanya kira-kira tiga milidetik (0.003 detik) yang menghasilkan tekanan yang teratur di dalam ruang
bakar di atas piston. Bila suhu gas yang belum terbakar menjadi terlalu tinggi yang dikarenakan sesuatu
hal, maka gas tersebut dapat terbakar dengan sendirinya dalam waktu yang sangat singkat kira 1/10 –
1/50 milidetik. Akibatnya tekanan di dalam ruang bakar menjadi tidak teratur sehingga terjadi gangguan
keseimbangan.
Campuran bahan bakar – udara di dalam silinder motor bensin harus sesuai dengan syarat busi
diatas, yaitu jangan terbakar sendiri. Ketika busi mengeluarkan api listrik, yaitu pada saat beberapa
derajat engkol sebelum torak mencapai TMA, campuran bahan bakar – udara di sekitar itulah yang
mula-mula terbakar. Kemudian nyala api merambat ke segala arah dengan kecepatan tinggi (25 – 50
m/detik), menyalakan campuran yang dilaluinya sehingga tekanan gas didalam silinder naik, sesuai
dengan jumlah bahan bakar yang terbakar.
Sementara itu campuran dibagian yang terjauh dari busi masih menunggu giliran untuk terbakar.
Akan tetapi ada kemungkinan bagian campuran tersebut, temperaturnya dapat melampaui temperatur
-
8/15/2019 MODUL KONVERSI ENERGI.docx
54/168
penyalaan sendiri sehingga akan terbakar dengan cepatnya (meledak) karena terdesak oleh penekanan
torak maupun oleh gerakan nyala api pembakaran yang merambat dengan cepat. Proses terbakar
sendiri dari bagian campuran tesebut dinamai denotasi. Gambar 3 - 5 menunjukkan peristiwa denotasi
di dalam silinder motor bensin.
Gambar 3 - 5
Peristiwa Detonasi dalam silinder
Tekanan didalam silinder tersebut dapat mencapai 130-200 kg/cm2, dengan frekuensi getaran
yang tinggi. Denotasi yang cukup berat menimbulkan suara gemelatik seperti bunyi pukulan palu pada
dinding logam. Bunyi tersebut jelas terdengar pada mesin mobil atau sepeda motor. Akan tetapi pada
mesin pesawat terbang jarang terdengar karena terkalahkan oleh bunyi gas pembakaran yang keluar
dari mesin dan bunyi baling-baling.
Denotasi yang berulang-ulang dalam waktu yang cukup lama dapat merusak bagian ruang bakar,
terutama bagian tepi dari kepala torak tempat detonasi terjadi. Disamping itu detonasi mengakibatkan
bagian ruang bakar (misalnya busi atau kerak yang ada) sangat tinggi temperaturnya, sehingga dapat
menyalakan campuran bahan bakar – udara sebelum waktunya (pranyala). Pranyala ini serupa dengan
penyalaan yang terlalu dini. Sehingga dapat mengurangi daya dan efisiensi mesin, sedangkan tekanan
maksimum gas pembakaran pun akan bertambah tinggi. Karena itu, detonasi yang dahsyat tidak
dikehendaki dan harus dicegah. Seluruh campuran bahan bakar – udara harus dinyalakan oleh nyala api
yang berasal dari busi. Berikut adalah beberapa cara yang bisa untuk mencegah detonasi:
-
8/15/2019 MODUL KONVERSI ENERGI.docx
55/168
1 Mengurangi tekanan dan temperatur bahan bakar – udara yang masuk ke dalam silinder
2 Mengurangai perbandingan kompresi
3 Memperlambat saat penyalaan
4 Memperkaya yaitu menaikkan perbandingan campuran bahan bakar –udara atau mempermiskin yaitu
menurunkan campuran perbandingan campuran bahan bakar –udara dari suatu harga perbandingan
campuran yang sangat mudah berdetonasi,misal F = 0,08.
5 Menaikkan kecepatan torak ( atau putaran poros engkol) untuk memperoleh arus turbulen pada
campuran di dalam silinder yang mempercepat rambatan nyala api.
6 Memperkecil diameter torak untuk memperpendek jarak yang ditempuh oleh nyala api dari busi ke
bagian yang terjauh. Hal ini bisa juga dicapai jika dipergunakan busi lebih dari satu.
7 Membuat konstruksi ruang bakar demikian rupa sehingga bagian yang ter jauh dari busi mendapat
pendinginan yang lebih baik. Caranya ialah dengan memperbesar perbandingan antara luas
permukaan dan volume sehingga diperoleh ruang yang sempit. Apabila detonasi itu terjadi juga,
hanyalah dalam bagian yang kecil (jumlahnya) sehingga tidak membahayakan.
3.3. SISTEM BAHAN BAKAR
Didalam motor bensin selalu kita harapkan bahan bakar dan udara itu sudah bercampur dengan
baik sebelum dinyalakan oleh busi. Banyak cara memperoleh campuran yang baik itu; disini hanya
dibicarakan bagaimana bahan bakar dimasukkan di dalam arus udara yang mengalir di dalam saluran
isap sebelum masuk kedalam silinder. Skema sistem penyaluran bahan bakar torak yang
mempergunakan karburator ditunjukkan pada gambar 3.6.
Pompa bahan bakar (biasanya jenis positive displacement) mengalirkan bahan bakar dari tangkibahan bakar ke karburator untuk memenuhi jumlah bahan bakar yang harus tersedia di dalam
karburator seperti yang ditunjukkan pada gambar 3.7. Pompa ini terutama dipakai apabila letak tangki
lebih rendah daripada karburator.
-
8/15/2019 MODUL KONVERSI ENERGI.docx
56/168
Gambar 3.6. Skematik sistem Bahan Bakar Motor Bensin
Gambar 3.7.
Pompa bahan bakar
Untuk membersihkan bahan bakar dari kotoran yang dapat mengganggu aliran atau menyumbat
saluran bahan bakar, terutama saluran di dalam karburator, dipergunakan saringan. Sebelum masuk ke
dalam silinder, udara mengalir melalui karburator yang mengatur pemasukan, pencampuran, dan
pengabutan bahan bakar ke dalam arus udara sehingga diperoleh perbandingan campuran yang sesuai
dengan keadaan beban dan kecepatan poros engkol.
-
8/15/2019 MODUL KONVERSI ENERGI.docx
57/168
Penyempurnaan percampuran bahan bakar – udara tersebut berlangsung, baik didalam saluran
isap maupun di dalam silinder sebelum campuran itu terbakar. Campuran itu haruslah homogen serta
perbandingannya sama untuk setiap silinder. Campuran yang kaya diperlukan dalam keadaan tanpa
beban dan beban penuh, sedangkan campuran yang miskin dalam keadaan operasi normal.
3.3.1. KARBURATOR.
Karburator
pada motor bensin berfungsi untuk mencampur bahan bakar bensin yang cair dengan udara
pembakaran, sehingga terbentuk suatu campuran yang dapat dibakar. Suatu karburator sederhanaseperti yang ditunjukkan pada gambar 3 - 8 berkerja dengan cara sebagai berikut : pada saat langkah
isap, udara dari luar mengalir melalui saluran isap ke dalam ruang silinder dengan kecepatan tertentu.
Pada saat melalui pengabut, kecepatan aliran udara yang masuk meningkat namun tekanannya
menurun hingga ± 0,96 bar. Pada saat itu tekanan udara di dalam pelampung ± 1 bar, sehingga akibat
perbedaan tekanan sebesar ± 0,04 bar, maka suatu pancaran bensin yang halus akan menyemprot dari
mulut perecik ke dalam udara yang sedang mengalir. Dengan demikian akan menghasilkan suatu
campuran antara bensin dengan udara yang di isap ke dalam ruang bakar pada saat langkah isap.
Banyaknya minyak bensin di dalam ruang pelampung di atur oleh pelampung, yang membuka atau
menutup katup jarum pada saluran masuknya
Gambar 3.8.
Karburator sederhana
-
8/15/2019 MODUL KONVERSI ENERGI.docx
58/168
Dalam pemakaian karburator tersebut, kadar campuran bensin dan udara akan bertambah bila beban
ikut bertambah dan akan berkurang bila beban berkurang. Untuk mendapatkan hasil kerja yang
maksimal dengan pemakaian bahan bakar yang sekecil mungkin, maka diperlukan suatu oerbandingan
campuran yang tetap. Hal ini dapat dilakukan dengan cara pada karburator digunakan lebih dari satu
perecik bensin, sehingga perbandingan campuran bahan bakar – udara dapat selalu dipertahankan.
3.4. PENDINGINAN
Gas pembakaran di dalam silinder dapat mencapai temperatur ± 2500 0C, karena proses pembakaran
yang terjadi berulang-ulang di dalam silinder, maka dinding silinder, kepala silinder, torak, katup dan
beberapa bagian yang lain menjadi panas. Karena itulah bagian tersebut mendapat pendinginan yang
cukup agar temperaturnya tetap berada dalam batas yang di izinkan sesuai dengan kekuatan material
dan kondisi operasi yang baik.
Bila dipandang dari segi pemanfaatan energi panas hasil pembakaran, maka proses pendinginan itu
merupakan suatu kerugian energi. Hal ini disebabkan hanya 25 – 40 % energi pembakaran yang diubah
menjadi energi mekanik, sebanyak 20 – 25 % diserap oleh fluida pendingin, dan 40 – 50 % terbuang
bersama gas buang. Namun pendinginan juga merupakan suatu kebutuhan yang utama bagi sebuah
mesin agar mesin tersebut dapat bekerja maksimal. Bagian-bagian motor yang perlu mendapat
pendinginan adalah:
1. Kepala silinder dan pelapis silinder.
2. Torak, ruang katup pembuangan dan saluan pembuangan pada motor daya menengah dan daya
besar.
-
8/15/2019 MODUL KONVERSI ENERGI.docx
59/168
Gambar. 3 – 9. Blok silinder dan bagian-bagian yang perlu didinginkan pada mobil.
Radiator merupakan suatu alat untuk menyalurkan panas yang diserap oleh bahan pendingin dari motorkembali pada udara luar ditunjukkan pada gambar 3 – 10. Dengan demikian suhu bahan pendingin di
dalam radiator akan menurun, sedangkan udara disekitarnya akan meningkatkan suhunya. Panas yang
dapat diserap oleh bahan pendingin pada suatu motor tergantung dari
1. Jumlah bahan pendingin yang dialirkan (m3/h)
2. Kepadatan bahan pendingin
3. Peningkatan suhu dari air pendingin di dalam motor.
4. Panas jenis dari bahan pendingin.
-
8/15/2019 MODUL KONVERSI ENERGI.docx
60/168
Gambar 3 – 10.
Radiator dan komponen
pendingin lainnya.
Skematik proses pendinginan pada motor dapat ditunjukkan pada gambar 3 – 11 dibawah ini yang
menjelaskan posisi dari komponen sistem pendingin.
Gambar 3 – 11.
Skematik Sistem pendingin pada
mobil
3.4.1. BAHAN PENDINGIN DAN CARA PENDINGINAN
Berdasarkan fluida pendingin yang digunakan, motor bakar dapat dibedakan menjadi motor bakar
dengan pendingin air dan motor bakar dengan pendingin udara. Bahan-bahan pendingin yang banyak
dipakai adalah:
1. UDARA
-
8/15/2019 MODUL KONVERSI ENERGI.docx
61/168
Udara adalah bahan pendingin yang buruk oleh karena 1 kg udara, atau kira-kira 0,77 m3
udara dari 1013
m bar hanya dapat menerima 1 kJ tiap derajat C. Panas jenis udara adalah ± 1 kJ/kg 0C. Oleh karena itu,
bahan pendingin ini hanya dapat dipergunakan bila:
Udara tersedia dalam jumlah besar
Jumlah panas yang harus dikeluarkan terbatas, seperti pada motor yang berdaya kecil.
Pendinginan udara dipakai pada motor pesawat terbang, motor sepeda, motor kenderaan, dan motor
stasoner berukuran kecil, dengan menggunakan kipas suatu pompa angin rotasi atau ventalitor seperti
pada gambar 3.12.. Pada semua motor dengan pendingin udara silinder-silinder diperlengkapi dengan
rusuk-rusuk pendingin. Rusuk-rusuk pendingin ini memperbesar luas yang dapat menyerahkan panas
udara pendingin.
Gambar 3-12.
Sistem pendinginan dengan udara
pada sepeda motor
1. AIR
Air adalah bahan pendingin yang paling baik, oleh karena air dapat menerima 4,2 kJ panas tiap kg 0C.
Selain itu jumlah air yang mengalir di sekitar silinder dan sebagainya dapat lebih kecil dari jumlah udara;
-
8/15/2019 MODUL KONVERSI ENERGI.docx
62/168
dimana 1 kg udara mempunyai isi sebesar 0,77 m3, sedangkan isi 1 kg air adalah 0,001 m
3. Bila untuk
mendorong air pendingin ke dinding yang harus didinginkan dilakukan dengan memakai pompa, maka
disebut sirkulasi buatan atau sirkulasi paksa. Konstruksi sistem pendinginan dengan sirkulasi paksa dapat
dilihat pada Gambar 3-13 yang merupakan suatu bagan sistem pendinginan pada motor kendaraan
bermotor. Pompa air pendingin dengan kipas angin digerakkan bersamaan dengan tali kipas bentuk V
dari poros engkol.
Gambar 3-13. Sistem sirkulasi pendinginan air.
Pompa air pendingin menerima air pendingin dari radiator dan mendesak air ini melalui saluran-saluran
pendingin ke sekitar silinder kerja. Pada saat air mengalir melalui saluran itu air menerima panas dari
dinding silinder. Air pendingin yang telah menjadi panas selanjutnya mengalir ke radiator. Radiator
berguna untuk mendinginkan kembali air pendingin tersebut. Sirkulasi air pendingin pada motor yang
panas ditunjukkan terlebih dahulu silinder didinginkan dengan air bertemperatur rendah. Dengan
demikian, kenaikan temperatur silinder secara cepat dapat dicegah.
Lebih cepat dinding silinder mencapai temperatur kerja, lebih berkurang keausan silinder dan torak. Jika
terdapat perbedaan temperatur yang besar antara dinding silinder dan air pendingin, bisa terjadi
tegangan-tegangan panas. Untuk menghindarkan kesukaran ini katup termostat ditempatkan dalam
saluran buang ke radiator dan kadang-kadang dipasang suatu katup hubung singkat dalam saluran
hubung singkat.
-
8/15/2019 MODUL KONVERSI ENERGI.docx
63/168
Termostat adalah suatu bejana berbentuk ubub yang sebagian diisi dengan bahan cair yang pada
pemanasan, tekanan uap jenuhnya naik dengan cepat. Pada motor yang dingin tekanan uapnya turun
dan gaya pegas ubub menarik katup thermostat sehingga tertutup. Bila sekarang motor dijalankan,
maka air pendingin langsung mengalir kembali ke bagian isap dari pompa oleh karena katup termostat
tertutup dan katup hubung singkat membuka. Dengan cara ini sebagian kecil air pendingin beredar
melalui saluran pendingin yang tidak didinginkan kembali. Oleh karena itu, temperatur naik dengan
cepat. Juga tekanan uap dalam ubub naik dan katup termostat membuka. Oleh pemegasan, katup
hubung singkat menutup dan pompa air pendingin mengalirkan air pendingin melalui radiator.
Termostat memegang peranan utama untuk menaikkan suhu mesin secara cepat serta
mempetahankannya tetap konstan; kontruksinya ditunjukkan oleh gambar 3 – 14. Pada temperatur
rendah, radiator tertutup sehingga air pendingn dari dalam mesin tidak bisa menagalir ke radiator
sehingga mesin akan cepat mencapai suhu normal operasi. Namun bila suhu mesin mencapai 180 – 195
F (atau 82 – 91 C) maka termostat akan mulai membuka, dan pada saat suhu mesin mencapai 200 – 218
F (atau 93 – 103 C) termostat akan membuku secara penuh, sehingga air pendingin dari mesin akan
mengalir ke radiator untuk pendinginan.
Gambar 3-14.
Posisi termostat
3. Minyak
-
8/15/2019 MODUL KONVERSI ENERGI.docx
64/168
Minyak lumas biasa dapat juga dipergunakan untuk pendinginan. Akan tetapi, minyak hanya dapat
menerima 1,7 kJ tiap kg tiap 0C sehingga dibandingkan dengan air, harus lebih banyak minyak beredar
untuk mengeluarkan jumlah panas yang sama
3.5. DAYA MOTOR
Daya motor adalah besarnya kerja motor selama waktu tertentu, dengan satuan watt atau
kilowatt. Untuk menghitung besarnya daya, kita harus mengetahui tekanan rata-rata dalam silinder
selama langkah kerja (gambar 3.15). Besarnya tekanan rata-rata motor bensin empat-langkah adalah
sekitar 6-9 MPa. Sementara untuk motor diesel empat-langkah adalah sekitar 5-8 MPa. Daya indicator
adalah daya yang dihasilkan oleh pembakaran di dalam silinder. Sedangkan daya efektif adalah Daya
efektif adalah pengertian yang dipakai untuk menyatakan daya yang keluar dari poros mesin, yang
diukur dengan alat dynamo rem.
Gambar 3.15.
Langkah kerja motor bensin 4 tak
-
8/15/2019 MODUL KONVERSI ENERGI.docx
65/168
Untuk menghitung gaya yang bekerja pada piston, tekanan rata-rata dalam selinder harus
dikalikan dengan luas piston yaitu :(Pi x A). Gaya tersebut dinyatakan dalam Newton, bila tekanan
dinyatakan dengan pascal dan luasnya dalam m2. Mengingat bahwa dayanya ditentukan dalam N.m/s
(J/s = Watt). Maka gaya tadi masih harus dikalikan dengan panjang langkah piston dalam meter dan
frekuensi putarnya. Dengan demikian, rumus untuk daya menjadi:
Pi = pi . A . s . n ………………………………………………………………. (3.1)
Pada motor empat-langkah, tiap dua kali putaran poros engkol terjadi sekali langkah kerja. Maka
rumus untuk motor empat langkah adalah
Pi = ……………………………………………………………. (3.2)
Untuk motor dua langkah tiap putaran satu kali kerja rumusnya menjadi
Pi = ………………………………………………………… (3.3)
Keterangan rumus :
Pi = Daya indicator dalam watt
Pi = Tekanan rata-rata indicator dalam paskal (N/m2)
A = Luas piston dalam m2
s = Langkah piston dalam m
n = Frekuensi putar dlam hertz (Hz)
ηm = Efisiensi
Daya yang dihitung dengan cara demikian adalah daya indicator karena didasarkan atas tekanan
rata-rata untuk mendapatkan daya efektif, maka daya indicator masih harus dikalikan dengan efisiensi
mekanisnya
-
8/15/2019 MODUL KONVERSI ENERGI.docx
66/168
Pe = ηm . P. ………………………………………………………………… (3.4)
Sehingga tekanan efektif rata-rata menjadi :
Pe = η
mx p
i ……�