modul 1 pengambilan data dan konversi...
TRANSCRIPT
MODUL 1
PENGAMBILAN DATA DAN KONVERSI
DATA
1. Indikator
Praktikan dapat mengambil data atribut dan data spasial di lapangan.
2. Tujuan
Praktikan mendapatkan pengetahuan tentang bagaimana cara mengumpulkan data
atribut dan data spasial yang dibutuhkan untuk membangun sebuah GIS.
3. Alat
a. GPS
b. Laptop
4. Teori
GIS mulai dikenal pada awal 1980-an. Sejalan dengan berkembangnya perangkat
komputer baik itu perangkat lunak maupun perangkat keras, GIS berkembang sangat
pesat pada era 1990-an.
Secara harfiah, GIS dapat diartikan sebagai:
"Suatu komponen yang terdiri dari perangkat keras, perangkat lunak, data geografis
dan sumberdaya manusia yang bekerja bersama secara efektif untuk menangkap,
menyimpan, memperbaiki, memperbaharui, mengelola, memanipulasi,
mengintegrasikan, menganalisis, dan menampilkan data dalam suatu informasi
berbasis geografis." (ESRI, 1990)
Informasi spasial memakai lokasi dalam suatu sistem koordinat tertentu sebagai dasar
referensinya. Karenanya GIS mempunyai kemampuan untuk menghubungkan berbagai
data pada suatu titik tertentu di bumi, menggabungkannya, menganalisis dan akhirnya
memetakan hasilnya. Aplikasi GIS menjawab beberapa pertanyaan seperti: lokasi,
kondisi, trend, pola, dan pemodelan. Kemampuan inilah yang membedakan GIS dari
sistem informasi lainnya.
Dilihat dari definisinya, GIS adalah suatu sistem yang terdiri dari berbagai komponen
yang tidak dapat berdiri sendiri. Memiliki perangkat keras komputer beserta dengan
perangkat lunaknya belum berarti bahwa kita sudah memiliki GIS apabila data
geografis dan sumberdaya manusia yang mengoperasikannya belum ada. Sebagaimana
sistem komputer pada umumnya, GIS hanyalah sebuah 'alat' yang mempunyai
kemampuan khusus. Kemampuan sumberdaya manusia untuk memformulasikan
persoalan dan menganalisis hasil akhir sangat berperan dalam keberhasilan sistem GIS
(Puntodewo, Dewi, & Tarigan, 2003).
10 Kategori GIS yang baik:
a. Mampu berinteraksi dengan DBMS, baik denga satu DBMS ataupun
multiDBMS
b. Mampu menghitung area
c. Mampu melakukan proses buffering
d. Mampu melakukan proses aljabar dan Boolean
e. Mampu melakukan proyeksi dan transformasi ke berbagai sistem koordinat
f. Mampu melakukan proses network tracing
g. Mampu menampilkan data penginderaan jauh / remote sensing
h. Mampu melakukan analisis 3D
i. Mampu melakukan analisis keruangan
j. Mampu melakukan konversi raster-vektor atau sebaliknya
Macam-macam data pada GIS
GIS memiliki dua model data yang saling berhubungan yaitu data spasial dan data
non-spasial.
1. Data Spasial
Data spasial disebut juga data geografis yaitu data yang terdiri dari lokasi
eksplisit suatu geografi yang diatur dalam bentuk koordinat baik koordinat
geografi (lintang dan bujur) dan koordinat XYZ.
Contoh letak suatu wilayah, posisi sumber minyak bumi, dsb. Bentuk-
bentuk data spasial adalah titik (dot), garis (polyline), dan area (polygon).
a. Format Data Spasial
Dalam GIS, data spasial direpresentasikan dalam dua format, yaitu:
1. Vektor
Data vektor menyimpan data dalam bentuk titik, garis, dan area. Data
vektor pada GIS memberi bentuk pada bumi sebagai struktur mosaik yang
sepenuhnya digunakan sebagai hasil olahan dan atau data dasar untuk
berbagai keperluan dalam bidang keruangan. Vektor memiliki data berupa
arc/line (garis), polygon (daerah yang dibatasi oleh garis yang berawal dan
berakhir pada titik yang sama), point (titik/ node yang mempunyai label),
dan nodes (merupakan titik perpotongan antara dua buah garis).
Keuntungan utama dari format data vektor adalah ketepatan dalam
merepresentasikan fitur titik, batasan, dan garis lurus. Hal ini sangat
berguna untuk analisis yang membutuhkan ketepatan posisi, misalnya pada
basis data batas-batas kadaster (Puntodewo, Dewi, & Tarigan, 2003).
Bentuk-bentuk dasar representasi data spasial ini di dalam sistem
model data vektor, didefinisikan oleh sistem koordinat kartesian dua
dimensi. File data vektor dalam ArcView dinamakan shapefiles (Tunas,
2005).
2. Raster
Model data raster menampilkan, menempatkan dan menyimpan data
spasial dengan menggunkan struktur matriks atau piksel yang membentuk
grid. Akurasi model data ini sangat bergantung pada resolusi atau ukuran
pikselnya (sel grid) di permukaan bumi. Sumber entity spasial raster adalah
citra satelit, citra radar dan model ketinggian digital, yang memberikan
informasi spasial dalam bentuk gambaran yang digeneralisir (Tunas, 2005).
b. Sumber Data Spasial
Sebagaimana telah kita ketahui, GIS membutuhkan masukan data yang
bersifat spasial maupun deskriptif. Beberapa sumber data tersebut antara lain
adalah:
1. Peta analog
Peta analog adalah peta dalam bentuk cetakan, dapat berupa peta
topografi, peta tanah, dan sebagainya. Pada umumnya peta analog dibuat
dengan teknik kartografi, sehingga sudah mempunyai referensi spasial
seperti koordinat, skala, arah mata angin, dan sebagainya. Biasanya peta
analog direpresentasikan dalam format vektor.
2. Data dari sistem Penginderaan Jauh (antara lain citra satelit, foto-udara,
dsb.)
Data Penginderaan Jauh merupakan sumber data yang terpenting
bagi GIS karena ketersediaanya secara berkala dan mencakup area
tertentu. Dengan adanya bermacam-macam satelit di ruang angkasa
dengan spesifikasinya masing-masing, kita bisa memperoleh berbagai
jenis citra satelit untuk beragam tujuan pemakaian. Data ini biasanya
direpresentasikan dalam format raster.
3. Data hasil pengukuran lapangan.
Data pengukuran lapangan yang dihasilkan berdasarkan teknik
perhitungan tersendiri, pada umumnya data ini merupakan sumber data
atribut. Contoh data hasil pengukuran lapang adalah data batas
administrasi, batas kepemilikan lahan, batas persil, batas hak
pengusahaan, hutan, dan sebagainya.
4. Data GPS
Teknologi GPS memberikan terobosan penting dalam menyediakan
data bagi GIS. Keakuratan pengukuran GPS semakin tinggi dengan
berkembangnya teknologi. Data ini biasanya direpresentasikan dalam
format vektor (Puntodewo, Dewi, & Tarigan, 2003).
2. Data non Spasial
Data non-spasial adalah data GIS yang berhubungan dengan karakteristik
dan deskripsi dari unsur geografis. Contoh : Nama Fasilitas, Alamat, No Telp,
Jumlah Penduduk, No Fasilitas, dll.
Koordinat Peta
Pada peta GIS terdapat proyeksi peta dan didalamnya terdapat sistem koordinat
sebagai penentuan titik poin area yang berada diseluruh bidang permukaan bumi.
1. Proyeksi dan Koordinat
Sistem proyeksi dan sistem koordinat adalah dasar bagi segala keperluan
untuk bidang ilmu data keruangan yang memanfaatkan pemetaan permukaan bumi.
Sistem Proyeksi Peta
Proyeksi peta adalah penggambaran sebagian atau keseluruhan permukaan
bumi tiga dimensi ke permukaan datar dua dimensi dengan distorsi sesedikit
mungkin. Sistem proyeksi peta menentukan bagaimana objek-objek dipermukaan
bumi (yang sebenarnya tidak datar) dipindahkan atau diproyeksikan pada
permukaan peta yang berupa bidang datar (Nirwansyah, 2017).
*Permukaan bumi sebenarnya bukanlah berbentuk bola namun ellipsoid ( elips 3 dimensi )
karena itu bentuk bumi biasa disebut geoid.
Sistem Koordinat
Koordinat merupakan parameter untuk mendefinisikan letak obyek dalam
angka. Sistem koordinat sendiri pada peta merupakan sistem yang menentukan
letak obyek dalam titik/poin yang berada di lingkup geoid dan merepresentasikan
lokasi dengan fitur geografis, penggambaran, dan observasi yang telah terdapat
pada lokasi tersebut.
Ada 2 tipe sistem koordinat yang digunakan dalam GIS :
1. Sistem Koordinat Global
Sistem koordinat global menggunakan data latitude-longitude dan biasa
disebut sebagai sistem koordinat geografis.
2. Sistem Koordinat Proyeksi
Sistem koordinat yang menyediakan berbagai mekanisme untuk proyek
peta permukaan bola bumi ke pesawat Cartesian koordinat dua dimensi. Sistem
koordinat proyeksi biasa disebut proyeksi peta. Contoh : Universal Transverse
Mercator (UTM), Albers Equal Area, dan Robinson.
Sistem UTM (sistem dimulai tahun 1940-an oleh US Army Corps of
Engineers) dengan koordinat WGS 84 sering digunakan pada pemetaan wilayah
Indonesia.
2. Garis Peta
Peta GIS memiliki garis-garis khayal yang membantu menentukan lokasi pada
peta bumi.
a. Garis Lintang ( φ ) / Latitude y
Garis lintang adalah sebuah garis khayal yang digunakan untuk
menentukan lokasi di Bumi terhadap garis khatulistiwa (utara atau selatan).
Garis lintang 00 disebut juga garis khatulistiwa.
North ( N / Lintang Utara ) : + atau, South (S / Lintang Selatan ) : -
b. Garis Bujur ( λ ) / Longitude x
Garis bujur menggambarkan lokasi sebuah tempat
di timur atau barat Bumi dari sebuah garis utara-selatan. Garis bujur 00 disebut
juga garis meridian utama.
East ( E / Bujur Timur ) : + atau, West ( W / Bujur Barat ) : -
3. Model Koordinat Peta
Sistem koordinat geografis memiliki dua jenis model koordinat yaitu model
derajat menit detik dan model derajat desimal.
a. Degree minutes seconds ( Derajat Menit Detik )
Format data : - DD0 MM’ SS”
- DD0 MM.MM’
- DD0 MMSSSS
Contoh : - 130 59’ 46”
- 130 59.46’
- 130 5946’
b. Decimal Degree ( Derajat Desimal )
Format data : -/+ desimal
Contoh : -0.915526
4. Rumus Konversi Koordinat
Koordinat peta dapat diubah-ubah sesuai kebutuhan pemakaian. Terdapat
berbagai macam pilihan konversi.
Manual
1. Konversi ke desimal
Derajat desimal = (φ / λ)( derajat + menit/60 + detik/3600 )
2. Konversi ke derajat,menit,detik
Garis = N/S/E/W
Derajat ( degree0 ) = angka sebelum tanda koma
Menit (Minutes’) = angka setelah tanda koma x 60 = pakai hanya sebelum
koma
Detik (Second”) = angka setelah tanda koma pada menit x 60 = hasilnya
bulatkan
Contoh : Long 100.47
Garis = E
Derajat ( degree0 ) = 1000
Menit (Minutes’) = 0.47 x 60 = 28.2 = 28’
Detik (Second”) = 0.2 x 60 = 12.0 = 12”
Hasil = E 1000 28’ 12”
Konversi Online
Contoh situs : http://andrew.hedges.name/experiments/convert_lat_long/
http://www.latlong.net/lat-long-dms.html
5. Pemindahan Data Koordinat dari GPS ke PC
Pemindahan data koordinat dari perangkat GPS ke PC hanya cukup dengan
melakukan instalasi perangkat lunak terkait perangkat GPS pada PC dan melakukan
pemindahan data melalui USB sesuai ketentuan software.
GPS : Garmin Montana 065
Software : Garmin BaseCamp
MapSearch
5. Cara Praktikum
1. Lakukan survei lapangan
2. Cari titik koordinat gedung yang telah ditentukan, dengan GPS
Praktikan melakukan pengambilan waypoint dari titik-titik yang ditetapkan oleh
pembimbing praktikum menggunakan GPS GARMIN MONTANA 650,
perhatikan gambar 2. (teknis penggunaan akan dipandu oleh pembimbing
praktikum
Gambar 2. Garmin Montana 650
3. Cari data atribut tentang gedung C, D, E, F, G, H, I. data atributnya yaitu:
- jumlah ruangan
- kapasitas
- fasilitas ruangan (infocus, kipas angin, papan tulis, lampu).
- fasilitas Gedung (toilet,tempat sampah, sekretariat pengurus gedung, gazebo).
- dokumentasi
Referensi Dasar Sistem Informasi Geografi & Aplikasinya Menggunakan ArcGIS9.32017DIYdeepublish PREDIKSI EROSI LAHAN DAS BENGKULU DENGAN SISTEM INFORMASI
GEOGRAFIS2005SMARTek141
Sistem Informasi Geografis untuk Pengelolaan Sumber Daya Alam2003JakartaCenter For International Forestry
Research