modul dasar konversi energi

107

Upload: dini-yasa-istiqomah

Post on 28-Dec-2015

109 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Modul Dasar Konversi Energi
Page 2: Modul Dasar Konversi Energi

1.Konversi AC-DC : Trafo 1 Fasa

1. Tujuan Percobaana) Mengetahui parameter transformator satu fasa (Ro,Xo,Rek,Xek) sebagai salah satu alat konversi

AC-DC melalui- Percobaan Beban Nol dan Kurva Magnetisasi- Percobaan Hubung Singkat- Percobaan Berbeban untuk Jenis Beban R

b) Mengetahu kurva karakteristik magnetisasic) Mengetahu regulasi dan efisiensi trafo dalam keadaan berbeban

2. Alat-Alat dan Bahan- Transformator satu fasa - Amperemeter- Wattmeter - Beban (Lampu pijar/Lampu TL)- Cos phimeter - Kabel konektor- Sumber tegangan (Variabel AC/Variac)

3. Rangkaian Percobaan- Lihat lampiran gambar rangkaian percobaan

4. Mekanisme Percobaan4.1 Percobaan Beban Nol dan Kurva Magnetisasi1. Membuat rangkaian seperti pada gambar percobaan2. Menaikkan sumber tegangan (V) secara bertahap dari nol hingga mencapai tegangan nominal

transformator dan mencatat hasil pengukuran pada Wattmeter dan Amperemeter pada tabel percobaan

3. Menurunkan sumber tegangan (V) secara bertahap dari nol hingga mencapai tegangan nominal transformator dan mencatat hasil pengukuran pada Wattmeter dan Amperemeter pada tabel percobaan

4. Menentukan konstanta Ro dan Xo

5. Memberikan koreksi dari Ro dan Xo yang diperoleh6. Menghitung arus yang lewat resistansi inti dan reaktansi pemagnetan (Ic dan Im) dan sudut Φo

7. Membuat diagram trafo tidak berbeban4.2 Mekanisme percobaan hubung singkat1. Membuat rangkaian seperti pada gambar rangkaian percobaan2. Naikkan sumber tegangan dalam harga pada harga tertentu dan lakukan hubung singkat di sisi

sekunder3. Setiap melakukan hubung singkat, catat nilai tegangan V, arus(A1 dan A2) dan daya W) lalu

mengisikan pada table4. Menentukan Rek dan Xek

Ingat arus pada saat hubung singkat jangan melampaui kapasitas arus nominal

4.3 Mekanisme percobaan berbeban

Page 3: Modul Dasar Konversi Energi

1. Membuat rangkaian seperti pada gambar rangkaian percobaan2. Naikkan sumber tegangan hingga mencapai tegangan nominal3. Masukkan/hidupkan beban secara bertahap hingga mencapai beban maksimum4. Catat penunjukkan tegangan (V), arus(A1 dan A2), dan daya setiap kali terjadi kenaikan beban

dalam table5. Lakukan percobaan untuk beban bersifat resistif, induksitif dan kapasitif sesuai petunjuk asisten6. Hitung efisiensi dan regulasi trafo untuk masing-masing sifat beban. Hitung efisiensi system dan

buat grafik efisiensi vs arus beban7. Buat diagram vector trafo untuk masing-masing jenis beban

5. Contoh Tabel Hasil Percobaan

Tabel 1 : Test hubung Buka

No Tegangan (Volt) Arus (Ampere) Daya (Watt)

       

       

       

       

Tabel 2 : Test Hubung Singkat

No Tegangan (Volt) I1(Ampere) I2(Ampere) P(Watt)

         

         

         

         

Tabel 3 : Test Pembebanan Trafo

No V1(Volt) I1(Amp) P1(Watt) V2(Volt) I2(Amp) P2(Watt) CosΦ

               

               

               

               

2. Konversi AC-AC : Trafo 3 Fasa 1 Inti

Page 4: Modul Dasar Konversi Energi

1. Tujuan Percobaana) Mengetahui parameter transformator tiga fasa satu inti (Ro, Xo, Rek, Xek) sebagai salah satu alat

konversi AC-AC melalui:- Percobaan Beban Nol dan Kurva Magnetisasi- Percobaan Hubung Singkat- Percobaan Berbeban untuk Jenis Beban R

b) Mengetahui kurva karakteristik magnetisasic) Mengetahui regulasi dan efisiensi trafo dalam keadaan berbeban

2. Alat-Alat dan Bahan- Transformator Tiga Fasa - Amperemeter- Wattmeter - beban (lampu pijar/lampu TL)- Cos phi meter - Kabel Konektor- sumber tegangan (variable AC/Variac)

3. Rangkaian Percobaan- Lihat lampiran gambar rangkaian percobaan

4. Mekanisme Percobaan4.1. Percobaan Beban Nol dan Kurva Magnetisasi1. Membuat rangkaian seperti pada gambar rangkaian percobaan2. Menaikkan sumber tegangan (V) secara bertahap dari nol hingga mencapai tegangan nominal

transformator dan mencatat hasil pengukuran pada wattmeter dan amperemeter, pada table percobaan.3. Menurunkan sumber tegangan (V) secara bertahap dari tegangan nominal transformator hingga nol dan

mencatat hasil pengukuran pada wattmeter dan amperemeter pada table percobaan.4. Menentukan konstanta Ro dan Xo.5. Memberikan koreksi dari Ro dan Xo yang diperoleh6. Menghitung arus yang melalui resistansi inti dan reaktansi pemagnetan (Ic dan Im) dan sudut Фo.7. Membuat diagram trafo tidak berbeban.

4.2. Mekanisme Percobaan Hubung Singkat1. Membuat rangkaian seperti pada gambar rangkaian percobaan.2. Menaikkan sumber tegangan dalam harga pada harga tertentu dan lakukan hubung singkat di sisi

sekunder.3. Setiap melakukan hubung singkat catat nilai tegangan V, arus (A1 dan A2) dan daya (W) dan

mengisikan pada table.4. Menentukan Rek dan Xek.5. Ingat arus pada saat hubung singkat jangan melampaui kapasitas arus nominal!!!

4.3. Mekanisme percobaan Berbeban1. Membuat rangkaian seperti gambar rangkaian percobaan.2. Naikkan sumber tegangan hingga mencapai tegangan nominal.3. Masukkan/hidupkn beban secara bertahap hingga mencapai beban maksimum.4. Catat penunjukan tegangan (V),arus (A1,A2) dan daya (W) setiap kli terjadi kenaikan beban dan catat

dalam table.5. Lakukan percobaan untuk beban bersifat resistif, induktif, dan kapasitif sesuai petunjuk asisten.6. Hitung efisiensi dan regulasi trafo untuk masing-masing sifat beban. Hitung efisiensi system dan buat

grafik efisiensi vs arus beban!7. Buat diagram vektor trafo untuk masing-masing jenis beban.

5. Contoh Tabel Hasil Percobaan

Page 5: Modul Dasar Konversi Energi

Tabel 1 : Test Hubung Buka

No Tegangan Line-Netral (Volt) Tegangan Line-Line (Volt) Arus (A) Daya (W)

Tabel 2 : test Hubung Singkat

No Tegangan Line-Line (Volt) I1 (Amp) I2 (Amp) P (Watt)

Table 3 : Test Pembebanan TrafoPrimerNo VR-S

(volt)VS-T

(Volt)VT-R

(volt)IR (Amp) IS (Amp) IT (Amp) P1 (watt) Cos Ф

SekunderNo VR-S

(volt)VS-T

(Volt)VT-R

(volt)IR (Amp) IS (Amp) IT (Amp) P1 (watt) Cos Ф

3. Konversi AC-AC : Trafo 3 Fasa 3 Inti

Page 6: Modul Dasar Konversi Energi

1. Tujuan Percobaana) Mengetahui polaritas suatu trafo melalui percobaan polaritasb) Mengetahui parameter transformator tiga fasa tiga inti (Ro, Xo, Rek, Xek) sebagai salah

satu alat konversi AC-AC melalui- Percobaan Beban Nol dan Kurva Magnetisasi- Percobaan Hubung Singkat- Percobaan Berbeban untuk Jenis beban R

c) Mengetahui kurva karakteristik magnetisasid) Mengetahui regulasi dan efisiensi trafo dalam keadaan berbeban

2. Alat-Alat dan Bahan- Transformator Satu Fasa Tiga Buah - Amperemeter- Watt meter - beban (lampu pijar / lampu TL)- Cos phi meter - Kabel Konektor- sumber tegangan (variable AC/variac)

3. Rangkaian Percobaan- lihat lampiran gambar rangkaian percobaan

4. Mekanisme Percobaan4.1. Percobaan Polaritas Transformator1. Buat rangkaian seperti pada gambar rangkaian percobaan2. Naikkan teganga sumber secara bertahap3. Catat harga V1, V2, dan V3 dalam table4. Jenis polaritas apa trafo tersebut? Jelaskan alas anda!

4.2. Percobaan Beban Nol dan Kurva Magnetisasi1. Membuat rangkaian seperti pada gambar 1 rangkaian percobaan.2. Menaikkan sumber tegangan (V) secara bertahap dari nol hingga mencapai tegangan nominal

transformator dan mencatat hasil pengukuran pada Wattmeter dan Amperemeter, pada table percobaan

3. Menurunkan sumber tegangan (V) secara bertahap dari tegangan nominal transformator hingga nol dan mencatat hasil pengukura pada Wattmeter dan Amperemeter pada table percobaan.

4. Menentukan konstatnta Ro dan Xo.5. Memberikan koreksi dari Ro dan Xo yang diperoleh.6. Menghitung arus yang melalui resistansi inti dan reaktansi pemagnetan (Ic dan Im) dan sudut Фo.7. Membuat diagram trafo tidak berbeban.

4.3. Mekanisme percobaan hubung singkat1. Membuat rangkaian seperti pada gambar rangkaian percobaan.2. Naikkan sumber tegangan dalam harga pada harga tertentu dan lakukan hubung singkat di sisi

sekunder.3. Setip melakukan hubung singkat catat nilai tegangan V, arus (A1 dan A2) dan daya (W) dan

mengisikan pada table.4. Menentukan Rek dan Xek.5. Ingat arus pada saat hubung singkat jangan melampaui kapasitas arus nominal!!!

4.4. Mekanisme percobaan berbeban

Page 7: Modul Dasar Konversi Energi

1. Membuat rangkaian seperti gambar rangkaian percobaan.2. Naikkan sumber tegangan hingga mencapai tegangan nominal.3. Masukkan / hidupkan beban secara bertahap hingga mencapai beban maksimum. 4. Catat penunjukan tegangan (V), arus (A1, A2) dan daya (W) setiap kali terjadi kenakan beban dalam tabel5. Lakukan percoban untuk beban resistif, indukstif dan kapasitif sesuai petunjuk asisten.6. Hitung efisiensi dan regulasi trafo untuk masing- masing sifat beban.7. Buat diagram vektor trafo untuk masing- masing jenis beban dan hitung efisiensi sistem dan buat grafik

efisiensi vs arus beban.8. Bandingkan secara literatur mekanisme kerja paralel dan percobaab trafo 3 fasa 3 inti..

Page 8: Modul Dasar Konversi Energi

5. Contoh Tabel Hasil PercobaanTabel 1: Test Polaritas

No Vsumber V1 (volt) V2 (volt) V3 (volt)

Page 9: Modul Dasar Konversi Energi

Tabel 2: Test Hubung Buka

No Tegangan Line-Netral (volt)

Tegangan Line-Line (volt)

Arus (A) Daya (w)

Page 10: Modul Dasar Konversi Energi

Tabel 3: Test Hubung Singkat

No Tegangan Line-Line (volt)

I1 (Amp) I2 (Amp) P (watt)

Page 11: Modul Dasar Konversi Energi

Tabel 4: Test Pembebanan TrafoPrimer

No Vr-s (volt)

Vs-t (volt)

Vt-r (volt)

Ir (Amp

)

Is (Amp

)

It (Amp

)

P1 (watt)

CosΦ

Page 12: Modul Dasar Konversi Energi

SekunderNo Vr-s

(volt)Vs-t (volt)

Vt-r (volt)

Ir (Amp

)

Is (Amp

)

It (Amp

)

P1 (watt)

CosΦ

Page 13: Modul Dasar Konversi Energi

4. Konversi AC-DC : Motor Ac 3 Fasa – Generator Dc (Terpisah/Shunt)

1. Tujuan percobaana) Mengetahui karakteristik Generator Dcyang diputar oleh motor Ac 3 fasa melalui

- Percobaan Beban Nol Generator DC- Percobaan Hubungan Singkat Generator DC- Percobaan Berbeban untuk Jenis Beban R untuk Generator DC

b) Mengetahui efisiensi sistem Motor Ac 3 fasa dan Generator DC Penguatan Terpisah dan Shunt dalam kondisi generator terbebani.

2. Alat-Alat dan Bahan- Motor Induksi 3 fasa - Wattmeter- Generator DC penguatan terpisah / Shunt - Beban Lampu (R)- Voltmeter DC/AC - Variabel resistor untuk - Ampermeter AC/DC generator shunt- Sumber tegangan DC ( Variac 1 fasa dan penyearah) - Sumber tegangan AC 3 fasa- Tachometer

3. Rangkaian PercobaanLihat lampiran rangkaian percobaan

4. Mekanisme percobaaanPercobaan beban Nol Generator DC penguat terpisah

1. Buat rangkain percobaan sebagaiman gambar rangkain percobaan2. Naikkkan sumber tegangan AC 3 fasa sampai tegangan kerja nominal motor induksi untuk

membuat motor induksi berputar.3. Catat penunjukan tegangan masukkan motor induksi4. Naikkan sumber teganan DC di eksitasi generator secara bertahap sehingga tegangan terminal

generator naik mencapai tegangan nominal generator. 5. Catat tegangan terminal generator tiap kali kenaikan tegangan eksitasi DC.6. Turunkan sumber tegangan DC sebagai eksitasi sehingga tegangan nominal generator turun

dari tegangan nominal ke nilai minimum.7. Matikkan sumber tegangan AC yang memutar motor8. Buat grafik kurva beban nol.

Percobaan Generator DC Beban Nol Penguat Shunt1. Buat rangkain percobaan sebagaiman gambar rangkain percobaan2. Naikkkan sumber tegangan AC 3 fasa sampai tegangan kerja nominal motor induksi untuk

membuat motor induksi berputar.3. Catat penunjukan tegangan masukkan motor induksi

Page 14: Modul Dasar Konversi Energi

4. Naikkan sumber teganan DC di eksitasi generator secara bertahap sehingga tegangan terminal generator naik mencapai tegangan nominal generator

5. Catat tegangan terminal generator tiap kali kenaikan tegangan eksitasi DC.6. Naikkan nilai tahanan rheostat pada eksitasi sehingga tegangan nominal generator turun dari

tegangan nominal ke nilai minimum.7. Matikkan sumber tegangan AC yang memutar motor8. Buat grafik kurva beban nol.

Percobaan Hubun Singkat Generator DC Peguat Terpisah1. Buat rangkain percobaan sebagaiman gambar rangkain percobaan2. Naikkkan sumber tegangan AC 3 fasa sampai tegangan kerja nominal motor induksi untuk

membuat motor induksi berputar.3. Catat penunjukan tegangan masukkan motor induksi4. Naikkan sumber teganan DC di eksitasi generator secara bertahap sehingga tegangan

terminal generator naik menuju nilai tertentu.5. Catat tegangan terminal generator tiap kali kenaikan tegangan eksitasi DC.6. Lakukan hubung singkat sdisisi terminal generator seiap kali ada perubahan tegangan

eksitasi dan tegangan terminal. Catat harga arus hubung singkat, arus dan tegangan eksitasi serta tegangan terminal pada tabel.

7. Turunkan sumber tegangan DC sebagai eksitasi sehingga tegangan nominal generator turun dari tegangan nominal ke nilai minimum.

8. Matikan sumber tegangan AC yang memutar motor.9. Buat grafik kurva hubung singkat.Perhatikan arus hubung singkat tidak boleh melebihi arus nominal generator !!!

4.3.1. Percobaan Berbeban Generator DC penguat Terpisah1. Buat rangkain percobaan sebagaiman gambar rangkain percobaan2. Naikkkan sumber tegangan AC 3 fasa sampai tegangan kerja nominal motor induksi untuk

membuat motor induksi berputar.3. Catat penunjukan tegangan masukkan motor induksi4. Naikkan sumber teganan DC di eksitasi generator secara bertahap sehingga tegangan

terminal generator naik mencapai tegangan nominal generator.5. Masukkkan beban secara bertahap di sisi beban terminal generator DC hingga mencapai

beban maksimal.6. Catat penunjukan tegangan, arus, cos phi, kecepatan dan daya disisi motor induksi setiap kali

terjadi kenaikan beban.7. Catat penunjukan arus dan tegangan terminal generator DC setiap kali terjadi kenaikan

beban.8. Arus penguatan generator DC tidak usah diubah !9. Turunkan tegangan sumber tegangan DC sebagai eksitasi sehingga tegangan nominal

generator ke nilai minimum.10. Matikan sumber tegangan AC yang memutar motor.11. Buat grafik kurva generator dalam keadaan berbeban.12. Hitunglah efisiensi sistem !

4.3.2. Percobaan Berbeban Generator DC penguat Shunt 1. Buat rangkain percobaan sebagaimana gambar rangkain percobaan2. Naikkkan sumber tegangan AC 3 fasa sampai tegangan kerja nominal motor induksi untuk

membuat motor induksi berputar.3. Catat penunjukan tegangan masukkan motor induksi4. Kurangi nilai tahanan rheostat di eksitasi generator secara bertahap hingga tegangan

terminal generator naik/mendekati nilai nominal.5. Masukkkan beban secara bertahap di sisi beban terminal generator DC hingga mencapai

beban maksimal.6. Catat penunjukan tegangan, arus, cos phi, kecepatan dan daya disisi motor induksi setiap kali

terjadi kenaikan beban.

Page 15: Modul Dasar Konversi Energi

7. Catat penunjukan arus dan tegangan terminal generator DC setiap kali terjadi kenaikan beban.

8. Arus penguatan generator DC tidak usah diubah !9. Naikkan tahanan rheostat di eksitasi jadi tegangan nominal turun ke nilai minimum.10. Matikan sumber tegangan AC yang memutar motor.11. Buat grafik kurva generator dalam keadaan berbeban.12. Hitunglah efisiensi sistem dan buat grafik efisiensi vs arus beban !

5. Contoh Tabel PercobaanTabel 1. Percobaan Beban Nol Generator DC Penguat Terpisah /Shunt

Tegangan eksitasi dinaikkkanNo V sumber

motor induksiPutaran (Rpm)

Tegangan Terminal Eksitasi (Volt DC)

Arus Eksitasi (Amp)

Tegangan Terminal

Tegangan Eksitasi DiturunkanNo Vsumber

motor induksiPutaran(Rpm)

Tegangan TerminalEsitasi (Volt DC)

Arus Eksitasi (Amp)

TeganganTerminal

Tabel 2. Percobaan Hubung singkat Generator DC Penguatan TerpisahNo Vsumber

motor induksiPutaran(Rpm)

Tegangan TerminalEsitasi (Volt DC)

Arus Eksitasi (Amp)

TeganganTerminal

Arus HubungSingkat

Tabel 3.1 Percobaan berbeban generator DC penguatan terpisah

Motor InduksiNo Vs (Volt) Arus (A) Daya (W) Cos Putaran

Generator DC penguatan terpisahTegangan Eksitasi (tetap) = …..VoltArus eksitasi (tetap)=….. Amp

Tabel 3.2 Percobaan berbeban generator DCshunt

Motor InduksiNo Tegangan

TerminalArus Beban Keterangan Jumlah beban

Page 16: Modul Dasar Konversi Energi

Generator DC shuntTegangan Eksitasi (tetap) = …….VoltArus eksitasi (tetap) = ……..AmpNo Tegangan

TerminalArus Beban Keterangan Jumlah

beban

5. Konversi DC-DC : Motor DC – Generator DC (Maget Permanen)

1. Tujuan Percobaana) Mengetahui karakteristik Motor DC – Generator DC (magnet permanen) melalui:- Percobaan Beban Nol- Percobaan Berbeban untuk jenis beba Rb) Mengetahui efisiensi sistm motor DC – generator DC (magnet permanen) dalam kondisi berbeban

2. Alat dan Bahan- Motor DC magnet permanen - Beban lampu atau beban R- Generator DC magnet permanen - Sumber tegangan DC- Voltmeter DC - Amperemeter DC- Tachometer

3. Rangkaian PercobaanLihat rangkaian percobaan

4. Mekanisme Percobaan4.1 Percobaan Beban Nol Pada Generator DC1. Buat rangkaian percobaan sebagaimana gambar percobaan2. Naikkan sumber tegangan DC secara bertahap sehingga motor DC berputar dan tegangan terminal

generator DC naik dari nilai minimum ke nilai nominalnya3. Catat nilai tegangan terminal generator DC setiap kali terjadi kenaikkan tegangan motor DC dan

setiap terjadi perubahan putaran motor DC4. Catat pula kenaikkan putaran motor DC setia kali terjadi kenaikkan tegangan sumber motor DC5. Turunkan sumber tegangan DC secara bertahap sehigga tegangan terminal generator DC turun dari

nilai nominal ke nilai minimumnya6. Catat nilai tegangan terminal generator DC setiap kali terjadi penurunan tegangan sumber motor DC

dan setiap terjadi perubahan putaran motor DC7. Catat pula penurunan putaran motor DC setiap kali terjadi penurunan tegangan sumber motor DC8. Buat grafik kurva beban nol!

Page 17: Modul Dasar Konversi Energi

4.2 Percobaan Berbeban1. Buat rangkaian percobaan sebagaimana gambar percobaan2. Naikkan sumber tegangan DC secara bertahap sehingga motor DC berputar dan tegangan terminal

generator DC naik dari nilai minimum ke nilai nominalnya3. Masukkan beban secara bertahap pada terminal generator DC4. Catat nilai tegangan sumber motor DC, arus motor DC, putaran, tegangan terminal generator DC,

arus beban. Ingat sumber tegangan motor DC harus tetap!5. Buat grafik kurva berbeban6. Hitung efisiensi sistem dan buat grafik efisiensi vs arus beban!

5. Contoh Tabel Percobaan

Tabel 1. Percobaan Beban NolNo Vsumber

Motor DCArus SumberMotor DC

Tegangan terminalGenerator DC

Putaran

Tabel 2. Percobaan BerbebanNo Vsumber

Motor DCArus SumberMotor DC

Tegangan terminalGenerator DC

ArusBeban

Putaran

Page 18: Modul Dasar Konversi Energi

6. Konversi DC - AC : Motor DC - Generator Sinkron 3 Fasa

1. Tujuan Percobaana) Mengetahui karakteristik Generator Sinkron 3 fasa yang diputar oleh motor DC melalui :

- percobaan beban nol- percobaan hubung singkat- percobaan berbeaban untuk jenis beban R

b) Mengetahui efisiensi sitem motor DC - Generator AC 3 fasa melalui percobaan berbeban2. Alat dan Bahan - Motor DC shunt dan drive - Voltmeter AC / DC- Generator Sinkron - Amperemeter AC / DC- Variac dan penyearah - Beban Resistif- Tachometer3. Rangkaian PercobaanLihat lampiran gambar rangkaian percobaan4. mekanisme Percobaan 4.1 Percobaan beban nol1. Buat rangkaian percobaan sebagaimana gambar percobaan2. hidupkan saklar pada drive motor DC, tekan run, naikkan putaran motor DC dengan memutar rheostat hingga mencapai kecepatan nominalnya3. Ukur tegangan terminal generator dalam kondisi tanpa eksitasi4. Masukkan tegangan eksitasi dengan memutar variac 1 fasa berpenyearah secara bertahap sehingga tegangan generator naik dari nilai minimum ke nilai nominal5. Catat putaran motor, tegangan terminal generator, arus dan tegangan eksitasi generator dan frekuensi setiap perubahan tegangan eksitasi6. Turunkan tegangan eksitasi dengan memutar variac 1 fasa berpenyearah secara bertahap sehingga tegangan generator turun dari nilai nominal ke nilai minimum7. Cata putaran motor , tegangan terminal generator, arus dan tegangan eksitasi generator setiap perubahan tegangan eksitasi8. Buat grafik kurva beban nol

Page 19: Modul Dasar Konversi Energi

4.2 Percobaan Beban Hubung Singkat1. Buat rangkain percobaan sebagaimana gambar percobaan2. Hidupkan saklar pada drive motor DC, tekan run, naikkan putaran motor dengan memutar rheostat hingga mencapai kecepatan nominalnya3. Masukkan tegangan eksitasi dengan memutar variac 1 fasa berpenyearah secara bertahap hingga tegangan generator naik dari nilai minimum ke nilai tertentu4. Lakukan hubung singkat setiap kali dilakukan kenaikan tegangan eksitasi5. Catat putaran motor, tegangan terminal generator, arus dan tegangan eksitasi generator sesaat sebelum hubung singkat untuk tingkat eksitasi dan tegangan terminal tertentu6. catat nilai arus hubung singkat saat hubung singkat terjadi! Ingat arus hubng singkat tidak boleh melebihi arus nominal terminal generator!!!7. Setelah selesai turunkan tegangan eksitasi dan putaran motor . Matikan saklar motor drive8. Ukur tahanan terminal masing-masing fasa generator denagn ohmmeter, dengan terlebih dahulu melepas sambungan antar belitan stator generator.9. Buat kurva hubung singkat10. Cari impedansi sinkron, resistansi dan reaktansi sinkron!

4.3 Percobaan Berbeban1. Buat rangkaian percobaan sebagaimana gambar percobaan2. Hidupkan saklar pada drive motor DC, tekan run, naikkan putaran motor DC dengan memutar rheostat hingga mencapai kecepatan nominalnya3. Masukkan tegangan eksitasi dengan memutar variac 1 fasa berpenyearah secara bertahap hingga tegangan generator naik dari nilai minimum ke nilai nominal4. Masukkan beban pada terminal generator secara bertahap. Ingat tegangan eksitasi dan putaran motor tidak boleh diubah !5. cata putaran motor, tegangan dan arus terminal generator , arus dan tegangan eksitasi generator dan frekuensi setiap perubahan beban.6. Setelah selesai turunkan tegangan eksitasi dan putaran motor. Matikan saklar motor drive.7. Buat grafik kurva regulasi tegangan generator!8. hitung efisiensi sitem dan buat grafik efisiensi vs arus beban!

5. Contoh tabel percobaanTabel 1. Percobaan Beban NolTegangan Eksitasi DinaikkanNo Putaran Tegangan Eksitasi Arus eksitasi Tegangan terminal VL-L Frekuensi

Tegangan eksitasi DiturunkanNo Putaran Tegangan Eksitasi Arus eksitasi Tegangan terminal VL-L Frekuensi

Page 20: Modul Dasar Konversi Energi

Tabel 2. Percobaan hubung SingkatNo Putaran Tegangan eksitasi Arus Eksitasi Tegangan terminal Hubung singkat

Tabel 3. Percobaan BerbebanMotor DCNo Vsumber DC Arus Motor DC Putaran

Generator SinkronNo Frekuensi Tegangan Eksitasi Arus Eksitasi Tegangan terminal Arus Beban

Page 21: Modul Dasar Konversi Energi

7. Konversi AC - AC : Motor 1 Fasa - Generator 1 Fasa1. Tujuan percobaan a) mengetahui karakteristik Generator 1 fasa yang diputar oleh Motor 1 fasa melalui : - percobaan beban nol - percobaan hubung singkat - percobaan berbeban untuk beban jenis R b) mengetahui efisiensi sistem motor 1 fasa - Generator AC 1 fasa melalaui percobaan berbeban 2. Alat dan bahan- Motor 1 fasa - Voltmeter AC / DC- Generator Sinkron - Amperemetr AC / DC - Variac dan penyearah - Beban resistif- Tachometer3. Rangkain Percobaan Lihat lampiran gambar rangkaian percobaan4. Mekanisme Percobaan 4.1 Percobaan Beban Nol1. Buatlah rangkaian percobaan sebagaimana gambar percobaan 2. Naikkan tegangan variac sebagai sumber tegangan motor 1 fasa secara bertahap sehingga motor

berputar hingga mencapai tegangan dan putaran nominal3. Ukur tegangan tegangan terminal generator dalam kondisi tanpa eksitasi4. Masukkan tegangan eksitasi dengan memutar variac 1 fasa berpenyearah secara bertahap sehingga

tegangan generator naik dari nilai minimum ke nilai nominal5. Catat putaran motor, tegangan terminal generator , arus dan tegangan eksitasi generator dan frekuensi

setiap perubahan tegangan eksitasi6. Turunkan tegangan eksitasi dengan memutar variac 1 fasa berpenyearah secara bertahap sehingga

tegangan generator turun dari nilai nominal ke nilai minimum.7. Catat putaran motor, tegangan terminal generator, arus dan tegangan eksitasi generator setiap

perubahan tegangan eksitasi8. Buat grafik kurva beban nol

4.2 Percobaan Beban hubung Singkat1. Buat rangkaian percobaan sebagaimana gambar percobaan

Page 22: Modul Dasar Konversi Energi

2. Naikkan tegangan variac sebagai sumber tegangan motor 1 fasa secara bertahap sehingga motor berputar hingga mencapai tegangan dan putaran nominal3. Masukkan tegangan eksitasi dengan memutar variac 1 fasa berpenyearah secara bertahap hingga tegangan generator naik dari nilai minimum ke nilai tertentu4. Lakukan hubung singkat setiap kali dilakukan kenaikan tegangan eksitasi5. Catat putaran motor, tegangan terminal generator, arus dan tegangan eksitasi generator sesaat sebelum hubung singkat untuk tingkat eksitasi dan tegangan terminal tertentu6. catat nilai arus hubung singkat saat hubung singkat. ingat arus hubung singkat tidak boleh melebihi arus nominal terminal generator7. Setelah selesai turunkan tegangan eksitasi dan putaran motor8. Ukur tahanan terminal masing-masing fasa generator dengan ohmmeter, dengan terlebih dahulu melepas sambungan antar belitan stator generator9. Buat kurva hubung singkat10. Cari impedansi, resistansi dan reaktansi generator!4.3 Percobaan berbeban1. Buat rangkaian percobaan sebagaimana gambar percobaan2. Naikkan tegangan variac sebagai sumber tegangan motor 1 fasa secara bertahap sehingga motor

berputar hingga mencapai tegangan dan putaran nominal3. Masukkan tegangan eksitasi dengan memutar Variac 1 fasa berpenyearah secara bertahap sehingga

tegangan generator naik dari nilai minimum ke nilai nominal.4. Masukkan beban ke terminal generator secara bertahap. Ingat tegangan eksitasi dan putaran motor

tidak boleh diubah!5. Catat putaran motor, tegangan dan arus terminal generator, arus dan tegangan eksitasi generator dan

frekwensi setiap perubahan beban.6. Setelah selesai turunkan tegangan eksitasi dan putaran motor.7. Buat grafik kurva regulasi tegangan generator!8. Hitung efisiensi system dan buat grafik efisiensi vs arus beban!

5. Contoh Tabel Percobaan

Tabel.1. Percobaan beban Nol

Tegangan Eksitasi Dinaikkan

No Putaran Tegangan eksitasi Arus Eksitasi Tegangan Terminal Frekuensi

Tegangan Eksitasi Diturunkan

No Putaran Tegangan eksitasi Arus Eksitasi Tegangan Terminal Frekuensi

Tabel.2. Percobaan Beban Singkat

Page 23: Modul Dasar Konversi Energi

No Putaran Tegangan eksitasi Arus Eksitasi Tegangan Terminal Arus Hubung Singkat

Tabel.3. Percobaan Berbeban

Motor 1 Fasa

No Vsumber AC Arus Motor AC Putaran

Generator

No Frekuensi Tegangan eksitasi Arus Eksitasi Tegangan Terminal Arus Beban

Page 24: Modul Dasar Konversi Energi

8.Konversi Diesel – Listrik 1 Fasa

1. Tujuan Percobaana). Mengetahui prinsip kerja konversi diesel generator 1 fasa melalui percobaan - percobaan Berbeban

untuk jenis Beban Resisif dan Induktif.b). Mengetahui efisiensi sistem.

2. Alat dan Bahan - Diesel Generator Set - Beban resisif (lampu pijar) - Ampere Meter - Beban induktif (lampu TL)- Volmeter - Kabel Penghubung- Watt Meter - Cos phi meter

3. Rangkaian PercobaanLihat lampiran rangkaian percobaan

4. Mekanisme Percobaan4.1 Percobaan bebn resesif dan induktif

1. Buat rangkaian percobaan sebagaimana gambar rangkaian percobaan2. Hidupkan mesin diesel dengan menarik tali pemutar3. Atur putaran mesin diesel dengan mengatur governor/gas sehingga putaran minimum.

Naikkan gas sehingga putaran meningkat. Masukkan Circuit Breaker. Ukur tegangan terminal. Atur sehingga tegangan mencapai nominal.

4. Masukkan beban pada terminal generator dan naikkan secara bertahap sehingga mencapai maksimum.

5. Catat besar arus dan tegangan setiap pertambahan beban.6. Ulangi langkah 1 - 5 untuk beban yang berbeda.

5. Contoh table Percoban

Tabel 1. Percobaan berbeban jenis beban resisif

No Tegangan Arus Daya Cos phi Kondisi Putaran (Stabil / Turun / Berhenti)

Page 25: Modul Dasar Konversi Energi

Tabel 2. Percobaan berbeban jenis beban induktif

No Tegangan Arus Daya Cos phi Kondisi Putaran (Stabil / Turun / Berhenti)

9. Konversi Surya - Listrik

1. Tujuan Percobaana). Mengetahui prinsip kerja konversi energy surya ke energy listrik melalui:

- Percobaan Beban Nol- Percobaan Perbebanan untuk Jenis Beban R

b). Mengetahui hubungan intensitas pencahayaan dengan energy listrik yang dibangkitkan

2. Alat dan Bahan- Modul Panel Surya - Voltmeter- Lampu 500 watt(Halogen) - Amperemeter- Beban Resisif - Lux meter- Sumber tegangan AC (Variac)

3. Rangkaian PercobaanLihat lampiran rangkaian percobaan

4. Mekanisme Percobaan4.1 Percobaan Beban Nola) Buat Rangkaian percobaan Sebagaimana gambar rangkaian percobaanb) Hidupkan lampu halogen dengan memberi sumber tegangan AC melalui variacc) Naikkan tegangan Sumber AC dengan memutar variac secara bertahap hingga mencapai tegangan

nominal lampu halogend) Catat intensitas cahaya lampu halogen, tegangan terminal modul surya setiap kali terjadi perubahan

tegangan variace) Buat kurva beban Nol ( Tegangan terminal versus Intensitas cahaya )

4.2 Percobaan Berbeban a) Buat Rangkaian percobaan Sebagaimana gambar rangkaian percobaanb) Hidupkan lampu halogen dengan memberi sumber tegangan AC melalui variacc) Naikkan tegangan sumber AC dengan memutar Variac secara mencapai intensitas cahaya tertentu

dari lampu halogend) Masukkan beban resisif pada terminal modul suryae) Catat intensitasi cahaya lampu halogen, tegangan terminal modul surya dan arus beban setiap kali

terjadi perubahan beban. Ingat Intensitas cahaya harus tetap untuk setiap kali variasi beban. Untuk memudahkan pembuatan kurva tetapkan tingkat arus beban yang terhubung.

Page 26: Modul Dasar Konversi Energi

f) Ulangi butir (a) – (e) untuk tingkat cahaa yang berbeda!g) Buat kurva kondisi berbeban (Tegangan terminal versus arus beban) dan (Intensitas cahaya versus

arus beban)

Tugas:

1. Ukur intensitas matahari untuk pada pukul 06.00 s/d 18.00 untuk interval waktu tertentu2. Dan buat grafik intensitas matahari vs waktu

12. Konversi Kimia Listrik : Sel Galvani/Sel volta

1. Tujuan Percobaan a) Mengetahui Prinsip kerja konversi energi kimia ke listrikb) Hubungan konsentrasi Larutan (molaritas ) terhadap produksi daya listrik

2. Alat dan Bahan

- Larutan ZnSO , CuSO , H SO dan Aquadest (H O)- Jembatan garam berisi KNO3

- Pelat Seng (Zn), Tembaga(Cu), Timbal Oksid (PbO2), dan timbal (Pb)- Gelas Ukur - Galvanometer- Voltmeter

3. Rangkaian Percobaan Lihat lampiran rangkaian percobaan

4. Mekanisme Percobaan 1. Buatalah rangkaian sebagaimana rangkaian percobaan2. Masukkan larutan ZnSO4, dan CuSO4, dengan molaritas dan volume tertentu dalam gelas ukur yang

berbeda3. Taruh jembatan garam berisi KCl4. Taruh pelat seng (Zn) di larutan ZnSO4, dan tembaga (Cu) di larutan CuSO4

5. Ukur beda potensial kedua larutan menggunakan galvanometer6. Ulangi butir (1)-(5) untuk molaritas larutan yang berbeda 7. U langi butir (1)-(5) untuk jembatan garam yang berbeda8. Catat setiap molaritas yang digunakan dan penunjukkan galvanometer.9. Ulangi percobaan untuk timbal10. Buat garfik untuk kurva hubungan beda potensial yang dibangkitkan dan molaritas larutan

5. Contoh Tabel Hasil Percobaan Jenis hamabtan garam =....Jenis larutan di gelas ukur A =......Jenis larutan di gelas ukur B =......

No Molaritas larutan di gelas A Molaritas larutan di gelas B Penunjukkan Galvanometer

Page 27: Modul Dasar Konversi Energi

Kurva Teoritis Transformator

Karateristik tanpa Beban

Karateristik Hubung Singkat

Krateristik Hubung Singkat

Page 28: Modul Dasar Konversi Energi

Mesin Arus Searah

A. Generator arus searah

Tipe belitan penguatBebas

Shunt

Seri K.Pjg K.Pjk

Karakteristik Beban nol V V - V VKarakteristik Hubung Singkat

V - - - -

Karakteristik Luar V V V V VKarekteristik Pengaturan V V - - -Karakteristik Berbeban V V - - -

K. beban nol K. Hubung Singkat K. Luar

K. Pengaturan

K. Beban

B. Motor Arus Searah

Page 29: Modul Dasar Konversi Energi

Mesin SinkronA. Generator Sinkron

Kerja Paralel Generator Sinkron

B. Motor Sinkron

Kurva-V

Page 30: Modul Dasar Konversi Energi

Karakteristik Beban

Motor Induksi 3 Fasa

Karakteristik Beban Nol Karakteristik Hubung Singkat

Karakteristik Beban

Page 31: Modul Dasar Konversi Energi
Page 32: Modul Dasar Konversi Energi

Konversi Surya – Listrik

Percobaan Hubung Buka / Beban Nol

Modul Sel Surya

Percobaan Berbeban

Modul Sel Surya

Konversi AC-DC : Trafo Arus

Percobaan Berbeban

Page 33: Modul Dasar Konversi Energi

Konversi DC-DC : Motor DC – Generator Magnet PermanenPercobaan Beban Nol

Percobaan Berbeban

Konversi Disel – Listrik : Motor Diesel – Generator 1 FasaPercobaan Berbeban – Beban R

Percobaan Berbeban – Beban L

Page 34: Modul Dasar Konversi Energi

Konversi AC – AC : Motor 1 Fasa – Generator 1 FasaPercobaan Hubung Buka/Beban Nol

Percobaan Hubung Singkat

Percobaan Berbeban

Page 35: Modul Dasar Konversi Energi
Page 36: Modul Dasar Konversi Energi

Konversi AC – AC : Transformator 3 Fasa 3 IntiPercobaan Hubung Singkat

Percobaan Hubung Singkat

Page 37: Modul Dasar Konversi Energi
Page 38: Modul Dasar Konversi Energi
Page 39: Modul Dasar Konversi Energi
Page 40: Modul Dasar Konversi Energi
Page 41: Modul Dasar Konversi Energi
Page 42: Modul Dasar Konversi Energi
Page 43: Modul Dasar Konversi Energi

10.Konversi Ac-Ac : trafo arus

1.Tujauan Percobaan Mengetahui prinsip kerja trafo arus sebagai konversi arus ac-ac2.Alat dan Bahan -Trafo arus -Sumber tegangan AC - Beban resistif trafo arus satu primer (lampu pijar) -Beban resistif sisi arus sekunder (tahanan) - Ampere meter3.Rangkaian Percobaan

Lihat lampiran rangkain percobaan4.Mekanisme Percobaan

1.Buat rangkaian percobaan sebagaimana gambar percobaan.2.Masukkan sumber tegangan AC disisi primer.3.Naikan arus disisi primer secara bertahab dengan menambah beban disisi primer.4.Catat kenaikan arus disisi primer dan sekunder setiap kali ada kenaikan beban disisi primer.5.Buat grafik kurva arus primer vs arus sekunder.6.Hitung perbandingan arus tersebut.

5.Contoh Tabel PercobaanTabel.percobaan trafo arus

11.Konversi AC/DC-AC Motor Universal-Generator AC

1.Tujuan Percobaana.Mengetahui prinsip kerja motor universal yang memutar generator DC.b.Mengetahui efisiensi system.

2.Alat dan bahan

No Nilai Arus Sisi Primer Nilai Arus Sisi sekunder

Page 44: Modul Dasar Konversi Energi

- Motor universal - Generator Dc - Tachometer- Auto Trafo/variac - Voltmeter - Beban resistif- Penyearah - Ampere meter

3.Rangkaian percobaanLihat lampiran rangkaian percobaan.

4.Mekanisme perconbaan4.1 Percobaan dengan catu daya AC

1.Buat rangkaian percobaan sebagaimana gambar rangkaian percobaan.2.Naikkan putaran motor universal dengan memutar variac hingga mencapai putaran tertentu dan generator dc mencapai tegangan nominal tertentu.3.Masukan beban disisi terminal generator secara bertahap4.catat putaran,arus,dan tegangan motor universal dan tegangan serta arus generator DC setiap kali terjadi berubahan beban disisi generator.5.setelah selesai turunkan beban hingga nol dan turunkan putaran motor universal matikan sumber AC.6. Buat grafik efisiensi system (efisiensi vs beban)

4.2 Percobaan dengan catu daya DC1.Buat rangkaian percobaan sebagaimana gambar rangkain percobaan2.Naikkan putaran motor universal dengan memutar variac hingga mencapai putaran tertentu dan generator dc mencapai tegangan nominal tertentu.3.Masukan beban disisi terminal generator secara bertahap4.catat putaran,arus,dan tegangan motor universal dan tegangan serta arus generator DC setiap kali terjadi berubahan beban disisi generator.5.setelah selesai turunkan beban hingga nol dan turunkan putaran motor universal matikan sumber DC.6. Buat grafik efisiensi system (efisiensi vs beban).

5.Contoh table percobaanTabel1.percobaan catu daya AC

No Vmotor Arus Motor Putaran Vgenerator Arus Beban

Tabel2.percobaan catu daya dc

No Vmotor Arus Motor Putaran Vgenerator Arus Beban

Page 45: Modul Dasar Konversi Energi

Transformator Satu Fasa1.Tujuan Percobaan

a.Mengetahi parameter transformator satu fasa ( ) sebagai salh satu alat konversi AC-AC

melalui :- Percobaan beban nol dan kurva magnetisasi- Percobaan hubung singkat- Percobaan berbeban

b.Mengetahui kurva karakteristik magnetisasic.Mengetahui regulasi dan efisiensi trafo dalam keadaan berbeband.Membuat diagram kapp dari suatu trafo satu fasae.Mengetahui polaritas transformator satu fasaf.Mengetahui rugi-rugi yang terdapat dalam transformator satu fasag.mengetahui karakteristik kerja parallel dua buah trafo satu fasa

2.Macam percobaana.Percobaan beban nol dan kurva magnetisasib.Percobaan hubung singkatc.Percobaan berbeban d.Percobaan berbebane.Percobaan beban parallel

3.Alat-Alat dan Bahan- Transformator satu arah - Ampere meter- Watt meter - Beban (Lampu Pijar/Lampu TL)- Cos phi meter - Kabel Konektor- Sumber tegangan (variac) - Saklar hubung singkat

4.Rankain PercobaanLihat lampiran gambar rangkaian percobaan

5.Mekanisme percobaan5.1 Percobaan beban nol dan kurva magnetisasi

1.Membuat rangkaian seperti gambar rangkaian percobaan2.Menaikan sumber tegangan (V) secara bertahap dari nol hingga mencapai tegangan nominal transformator dan mencatat hasil pengukuran pada Watt meter dan Ampere meter,dari table percobaan3.Menurunkan sumber tegangan (V) secara bertahap dari nol hingga mencapai tegangan nominal transformator dan mencatat hasil pengukuran pada Watt meter dan Ampere meter,dari table percobaan

4.Menetukan konstanta

5.Memberikan koreksi dari

6.Menghitung arus yang lewat resistansi dan reaktansi pemagnetan ( ) dan sudut

7.membuat rangkaian ekivalen trafo tidak berbeban8.Membuat diagram vector trafo tidak berbeban

5.2 Mekanisme percobaan hubung singkat1.Membuat rangkaian seperti gambar rangkaian percobaan2.Naikkan sumber tengangan dalam harga pada harga tertentu dan lakukan hubung singkat disisi sekunder3.Setiap melakukan hubung singkat catat nilai tegangan (V),arus (A1 dan A2),daya (W) dan mengisi pada kabel

Page 46: Modul Dasar Konversi Energi

4.Menentukan

Ingat arus pada saat hubung singkat jangan melampaui kapasitas arus nominal!!!!5.3Mekanisme percobaan berbeban

1. Membuat rangkaian seperti gambar rangkaian percobaan2.Naikkan sumber tegangan hingga mencapai tegangan nominal.

3. Masukan autau hidupkan beban secara bertahap hingga mencapai beban maksimum.4. catat penunjukkan tegangan (V), arus (A1, A2) dan daya (W) setiap terjadi kenaikan beban dalam tabel.5. Lakukan percobaan untuk beban bersifat resistif, indukstif, dan kapasitif sesuai petunjuk asisten.6. Hitung efisiensi dan regulasi trafo untuk masing-masing sifat beban. Hitung efisiensi sistem dan buat grafik efisiensi terhadap arus beban.7. Buat diagram vektor trafo untuk masing-masing jenis beban.8.Buat diagram Kapp untuk masing-masing jenis beban.9.Buat kurva regulasi tegangan terhadap arus beban.

5.5. Percobaan Polaritas Transformator1. Buat rangkaian seperti pada gamabar rangkaian percobaan.2. Naikkan tegangan sumber secara bertahap.3. Catat harga V1, V2, dan V3 dalam tabel.4. Jenis polaritas apa trafo tersebut? Jelaskan alasan anda!5. Apa guna mengetahui polaritas suatu trafo?5.6. Percobaan Kerja Paralel Dua Buah Trafo Satu Fasa1. Buat rangkaian percobaan seperti pada gambar rangkaian percobaan.2. Lakukan test polaritas pada trafo yang akan bekerja paralel dan yakinkan bahwa polaritas kedua trafo adalah sama.3. Setiap kali terjadi kenaikan beban maka catatlah hasil pengukuran arus, tegangan, dan daya pada sisi primer masing-masing trafo, serta catat pula pengukuran arus, tegangan , dan daya pada sisi sekunder masing-masing trafo.4. Jika kedua trafo memiliki rugi-rugi inti dan tembaga yang sama buatlah diagram Kapp kerja paralel kedua trafo.5. Hitunglah pembagian daya kVA yang dapat dilayani oleh masing-masing trafo dengan membandingkan kVA masing-masing trafo terhadap perbandingan arus dan impedansi. 6. Buatlah Kesimpulan!6. Contoh Tabel Hasil PercobaanTabel 6.1 Test Hubung Buka

No Tegangan (Volt) Arus (Ampere) Daya (watt)

Tabel 6.2 Test Hubung Singkat

No Tegangan (volt) I1 (Amp) I2(Amp) P (Watt)

Page 47: Modul Dasar Konversi Energi

Tabel 6.3 Test pembebanan Trafo

No V1(Volt) I1(Amp) P1(Watt) V2(Volt) I2(Amp) Cos Ø P2(Watt)

Tabel 6.4 Test Polaritas

No Vsumber V1(volt) V2(Volt) V3(Volt)

Tabel 6.5 Kerja paralel Trafo sisi Primer

No VT1(Volt) IT1(Amp) VT2(Volt) IT2(Amp) Pinput(Watt)

Tabel 6.6 Kerja paralel Trafo sisi Sekunder

No VT1(Volt) IT1(Amp) VT2(Volt) IT2(Amp) Poutput(Watt)

Page 48: Modul Dasar Konversi Energi

2. Transformator 3 Fasa 1 Inti1. Tujuan Percobaana. Mengetahui parameter transformator tiga fasa satu inti ( Ro,Xo,Rek,Xek ) sebagai salah satu alat konversi AC-AC melalui :- Percobaan Beban Nol dan Kurva Magnetisasi-Percobaan Hubung Singkat- Percobaan berbeban untuk Jenis Beban Resistif, Induktif, dan Kapasitif.b. Mengetahui karakteristik kurva magnetisasi.c. Mengetahui regulasi dan efisiensi trafo dalam keadaan berbeban.d. Membuat diagram Kapp Trafo 3 fasa satu inti.2. Macam Percobaana. Percobaan Beban Nol dan Kurva Magnetisasib. Percobaan Hubung Singkatc. Percobaan berbeban untuk Jenis Beban Resistif, Induktif, dan Kapasitif3. Alat-Alat dan Beban-Transformator Tiga Fasa- Wattmeter-Cos phi meter- Sumber tegangan (variabel AC/Variac)-Ampere meter- Beban (lampu pijar/lampu TL)- Kabel Konektor- Saklar Hubung Singkat4. Rangkaian percobaan- Lihat lampiran gambar rangkaian percobaan.5. Mekanisme Percobaan5.1. Percobaan Beban Nol dan Kurva Magnetisasi1. Membuat rangkaian seperti pada gambar rangkaian percobaan.2. Menaikkan sumber tegangan (V) secara bertahap dari nol hingga mencapai tegangan nominal transformator dan mencatat hasil pengukuran pada Wattmeter dan Amperemeter, pada tabel percobaan.3. Menurunkan sumber tegangan (V) secara bertahap dari tegangan nominal hingga nol transformator dan mencatat hasil pengukuran pada Wattmeter dan Amperemeter, pada tabel percobaan.4. Menentukan konstanta Ro dan Xo.

5. Memberikan koreksi dari Ro dan Xo yang diperoleh.6. Menghitung Arus yang melalui resistansi inti dan reaktansi pemagnetan (Ic dan Im) dan sudut Ø.7. Membuat diagram vektor trafo tidak berbeban.8. Membuat rangkaian ekivalen trafo tidak berbeban.5.2. Percobaan Hubung Singkat1. Membuat rangkaian seperti pada gambar rangkaian percobaan.2. Menaikkan sumber tegangan dalam harga tertentu dan melakukan hubung singkat disisi sekunder.3. Mencatat nilai tegangan V, arus (A1 dan A2) dan daya ( W) pada saat melakukan hubung singkat serta mengisikan pada tabel.4. Menentukan Rek Dan Xek

5. Ingat arus pada saat hubung singkat jangan melampaui kapasitas arus nominal!!!

Page 49: Modul Dasar Konversi Energi

5.3. Percobaan berbeban untuk Jenis Beban Resistif, Induktif, dan Kapasitif1. Membuat rangkaia seperti pada gambar rangkaian percobaan.2. Menaikkan sumber tegangan hingga mencapai tegangan nominal.3. Memasukkan atau menghidupkan beban secara bertahap hingga mencapai beban maksimum.4. Mencatat penunjukkan tegangan (V), arus, dan daya(W) setiap kali terjadi kenaikkan beban dalam tabel.

Page 50: Modul Dasar Konversi Energi

5.Lakukan percobaan untuk bebanbersifat resitif, indukstif dan kapasitif sesuai petunjuk asisten.6.Hitung efisiensi dan regulasi trafo untuk masing-masing sifat beban. Hittung efisiensi sistem dan buat grafik efisiensi vs arus beban!7.Buat diagram vektor trafo untuk masing-masing jenis beban.8.Buat Diagram Kappdari hasil percobaan.

6. Contoh Tabel Hasil Percobaan

Tabel 1 : Test Hubung Buka

No Tegangan Line-Netral (Volt)

Tegangan Line-Line (Volt) Arus (Amp) Daya (Watt)

Tabel 2 : Test Hubung Singkat

No Tegangan Line-Line (Volt) I1 (Amp) I2 (Amp) P (Watt)

Tabel 3 : Test Pembebanan TrafoPrimer

No VR-S

(Volt)VS-T

(Volt)VT-R

(Volt)IR (Amp) Is (Amp) IT (Amp) P1 (Watt) Cos φ

Sekunder

No VR-S VS-T VT-R IR (Amp) Is (Amp) IT (Amp) P1 (Watt) Cos φ

Page 51: Modul Dasar Konversi Energi

(Volt) (Volt) (Volt)

Transformator 3 Fasa 3 Inti

1. Tujuan Percobaana. Mengetahui polaritas suatu trafo melalui percobaan polaritasb. Mengetahui parameter trafo tiga fasa tiga inti ( Ro, Xo, Rek, Xek ) sebagai salah satu alat konversi AC-DC melalui:

- Percobaan Beban Nol dan Kurva Magnetisasi- Percobaan Hubung Singkat- Percobaan berbeban untuk Jenis Beban Resitif, Induktif dan Kapasitif

c. Mengetahui kurva krakteristik magnetisasid.Mengetahui regulasi dan efisiensi trafo dalam keadaan berbebane. Membuat diagram Kapp transformator 3 Fasa 3 Intif. Mengetahui karakteristik hubungan trafo Y-Y, ∆-∆, ∆-Y, Y-∆g.Mengetahui karakteristik hubungan trafo V-V dan T-T

2. Macam Percobaana. Percobaan beban nol dan kurfa magnetisasib.Percobaan hubung singkatc. Percobaan berbeban untuk jenis beban resitif, induktif dan kapasitifd.Percobaan hubungan trafo ∆-∆, ∆-Y, Y-∆ dalam keadaan beban nol, hubung singkat, dan berbebane. Percobaan hubungan trafo V-v dan T-T

3. Alat-Alat dan Bahan- Transformator Satu Fasa Tiga buah - Ampere meter- Watt meter -

Beban (lampu pijar/lampu TL)- Cos Phi meter - Kabel

Konektor- Sumber Tegangan (varible AC/Variac) - Saklar Hubung Singkat

4. Rangkaian Percobaan

Page 52: Modul Dasar Konversi Energi

- Lihat lampiran gambar rangkaian percobaan

5. Mekanisme Percobaan5.1. Prcobaan Beban Nol dan kurva Magnetisasi1.Membuat rangkaian seperti pada gambar 1 rangkaian percobaan.2.Menaikkan sumber tegangan (V) secara bertahap dari nol hingga mencapai tegangan nominal transformator dan mencatat hahil pengukuran pada Wattmeter dan Amperemeter, pada tabel percobaan.4.Menentukan konstanta Ro dan Xo.5.Memberikan koreksi dari Ro dan Xo yang diperoleh.6.Menghitung arus yang melalui resistansi inti dan reaktansi pemagnetan (Ic dan Im) dan sudut φo.7.Membuat rangkaian ekivalen trafo tidak berbeban.8.Membuat diagram vektor trafo tidak berbeban.

5.2. Mekanisme Percobaan Hubung Singkat1.Membuat rangkaian seperti pada gambar rangkaian percobaan.2.Naikkan sumber tegangan dalam harga pada harga tertentu dan lakukan hubung singkat disisi sekunder.3.Setiap melakukan hubung singkat catat nilai tegangan V, arus (A1 dan A2) dan daya (W) dan mengisikan pada tabel.4.Menentukan Rek dan Xek.5.Ingat arus pada saat hubung singkat jangan melampaui kapasitas arus nominal!!!

5.3. Mekanisme Percobaan Berbeban1.Membuat rangkaian seperti pada gambar rangkaian percobaan.2.Naikkan sumber tegangan hingga mencapai tegangan nominal.3.Masukkan / hidupkan beban secara bertahap hinggan mencapai beban maksimum.4.Catat penunjukan tegangan (V), arus dan daya (W) setiap kali terjadi kenaikan beban dalam tabel.5.Lakukan percobaan untuk beban resitif, indukstif dan kapasitif sesuai petunjuk asisten.6.Hitung efisiensi dan regulasi trafo untuk masing-masing sifat beban.7.Buat diagram vektor trafo untuk masing-masing jenis beban dan hitung efisiensi dan buat grafik efisiensi vs arus beban!8.Buat diagram Kapp kerja trafo 3 fasa 3 inti9.Bandingkan secara literatur mekanisme kerja paralel dan percobaan trafo 3 fasa 3 inti.

5.4. Percobaan Trafo Hubung ∆-∆, ∆-Y, Y-∆ dalam keadaan beban nol, hubung singkat dan berbeban 1.Ulangi percobaan beban nol, hubung singkat dan berbeban pada trafo hubungan Y-Y diatas untuk hubungan ∆-∆, ∆-Y, Y-∆.2.Buatlah masing-masing rangkaian ekivalennya, diagram vektor dan diagram Kapp.3.Buat kesimpulan dari percobaan anda!

5.5. Percobaan Trafo Hubungan V-V dan T-T1.Ulangi percobaan beban nol, hubung singkat dan berbeban pada trafo hubungan Y-Y diatas untuk hubungan ∆-∆, ∆-Y, Y-∆.2.Buatlah masing-masing rangkaian ekivalennya, diagram vektor dan diagram Kapp.3.Buat kesimpulan dari percobaan anda!

6. Contoh Tabel Hasil PercobaanTabel 1 : Test Hubung Buka

No Tegangan Line-Netral (Volt)

Tegangan Line-Line (Volt) Arus (Amp) Daya (Watt)

Page 53: Modul Dasar Konversi Energi

Tabel 2 : Test Hubung Singkat

No Tegangan Line-Line (Volt) I1 (Amp) I2 (Amp) P (Watt)

Tabel 3 : Test Pembebanan TrafoPrimer

No VR-S

(Volt)VS-T

(Volt)VT-R

(Volt)IR (Amp) Is (Amp) IT (Amp) P1 (Watt) Cos φ

No VR-S(Volt)

V R-S (Volt)

V T-R (Volt)

IR(Amp) IR(Amp) IR(Amp) P1 (Watt)

Cos Phi

Sekunder

Tabel 4 : Trafo tiga fasa dari tiga buah trafo satu fasa

Page 54: Modul Dasar Konversi Energi

Tegangan Hubungan trafo tiga fasa

Y-Y ∆-∆ ∆-Y Y-∆

V sumber

V line-line Sekunder

V line-netral Sekunder

Tabel 5 : Trafo tiga fasa dua trafo satu fasa

Tegangan Hubungan trafo tiga fasa

V-V T-T

V sumber

V line-line Sekunder

V line-netral Sekunder

Transformator 1 FasaRangkaian Percobaan Karakteristik Magnetisasi

Rangkaian Percobaan

Beban Nol / Untai terbuka

Page 55: Modul Dasar Konversi Energi

Rangkaian Percobaan Hubung Singkat

Rangkaian Percobaan Berbeban

Catatan: Untuk semua percobaan fungsi Cos phi dapat digantikan oleh watt meter 1 fasa

Percobaan Polaritas Transformator

Transformator 3 Fasa 3 IntiPercobaan Karakteristik Magnetisasi

Page 56: Modul Dasar Konversi Energi

Percobaan Hubung Buka/Beban Nol

Page 57: Modul Dasar Konversi Energi
Page 58: Modul Dasar Konversi Energi
Page 59: Modul Dasar Konversi Energi
Page 60: Modul Dasar Konversi Energi
Page 61: Modul Dasar Konversi Energi

Generator Arus Searah

1. Tujuan Percobaana) Mengetahui karakteristik Generator DC melalui-Percobaan untuk mendapatkan karakterisrik beban nol-Percobaan untuk mendapatkan karakterisrik hubung singkat-Percobaan untuk mendapatkan karakterisrik berbeban-Percobaan untuk mendapatkan karakterisrik luar-Percobaan untuk mendapatkan karakterisrik pengaturan

b) Mengetahui karakteristik kerja generator arus searah yang saling bekerja secara parallel

2. Alat-Alat dan Bahan-Motor induksi 3 fasa-Voltmeter DC/AC -Generator DC penguatan kompon pendek-Amperemeter DC/AC -Sumber tegangan AC 3 fasa-Sumber Tegangan DC (variac 1 fasa dan -Variabel resistorpenyearah) -Beban Lampu / Resistif-Tachometer -Generator DC penguatan seri-Generator DC penguatan terpisah -Generator DC penguatan kompon panjang-Generator DC penguatan shunt

3. Rangkaian PercobaanLihat lampiran rangkaian percobaan

4. Mekanisme Percobaan4.1.1 Percobaan Beban Nol Generator DC Penguat Terpisah1. Buat rangkaian percobaan sebagaimana gambar rangkaian percobaan2. Naikkan sumber tegangan AC 3 fasa sampai tegangan kerja nominal motor induksi untuk membuat motor

induksi berputar3. Catat penunjukkan tegangan masukan motor induksi4. Naikkan sumber tegangan DC sebagai eksitasi generator secara bertahap sehingga tegangan terminal

generator naik dari nilai minimum hingga mencapai tegangan nominal generator5. Catat tegangan terminal generator setiap kali kenaikan tegangan eksitasi DC6. Turunkan sumber tegangan DC sebagai eksitasi sehingga tegangan nominal generator turun dari tegangan

nominal ke nilai minimum7. Matikan sumber tegangan AC yang memutar motor8. Buat grafik kurva beban nol

4.1.2 Percobaan Beban Nol Generator DC Penguat Shunt1. Buat rangkaian percobaan sebagaimana gambar rangkaian percobaan2. Naikkan sumber tegangan AC 3 fasa sampai tegangan kerja nominal motor induksi untuk membuat motor

induksi berputar3. Catat penunjukkan tegangan masukan motor induksi4. Kurangi nilai tahanan rheostat pada eksitasi generator secara bertahap sehingga tegangan terminal generator

naik dari nilai minimum hingga mencapai tegangan nimnal generator5. Catat tegangan terminal generator setiap kali kenaikan tegangan eksitasi DC6. Naikkan nilai tahanan rheostat pada eksitasi sehingga tegangan nominal generator turun dai tegangan

nominal ke nilai minimum7. Matikan sumber tegangan AC yang memutar motor8. Buat grafik kurva beban nol

4.1.3 Percobaan Beban Nol Generator DC Penguat Kompon Panjang1. Buat rangkaian percobaan sebagaimana gambar rangkaian percobaan2. Naikkan sumber tegangan AC 3 fasa sampai tegangan kerja nominal motor induksi untuk membuat motor

induksi berputar

Page 62: Modul Dasar Konversi Energi

3. Catat penunjukkan tegangan masukan motor induksi

4. Kurangi nilai tahanan rheostat pada eksitasi generator di belitan seri atau shunt secara bertahap sehingga tegangan terminal generator naik dari nilai minimum hingga mencapai tegangan nominal generator

5. Catat tegangan terminal generator setiap kali kenaikan tegangan eksitasi DC6. Naikkan nilai tahanan rheostat pada eksitasi sehingga tegangan nominal generator turun dari tegangan

nominal ke nilai minimum7. Matikan sumber tegangan AC yang memutar motor8. Buat grafik kurva beban nol

4.1.4 Percobaan Beban Nol Generator DC Penguat Kompon Pendek1. Buat rangkaian percobaan sebagaimana gambar rangkaian percobaan2. Naikkan sumber tegangan AC 3 fasa sampai tegangan kerja nominal motor induksi untuk membuat motor

induksi berputar3. Catat penunjukkan tegangan masukan motor induksi4. Kurangi nilai tahanan rheostat pada eksitasi generator di belitan seri atau shunt secara bertahap sehingga

tegangan terminal generator naik dari nilai minimum hingga mencapai tegangan nominal generator5. Catat tegangan terminal generator setiap kali kenaikan tegangan eksitasi DC6. Naikkan nilai tahanan rheostat pada eksitasi sehingga tegangan nominal generator turun dari tegangan

nominal ke nilai minimum7. Matikan sumber tegangan AC yang memutar motor8. Buat grafik kurva beban nol

4.2 Percobaan Hubung Singkat Generator DC Penguat Terpisah1. Buat rangkaian percobaan sebagaimana gambar rangkaian percobaan2. Naikkan sumber tegangan AC 3 fasa sampai tegangan kerja nominal motor induksi untuk membuat motor

induksi berputar3. Catat penunjukkan tegangan masukan motor induksi4. Naikkan sumber tegangan DC di eksitasi generator secara bertahap sehingga tegangan terminal generator

naik menuju nilai tertentu5. Catat tegangan terminal generator setiap kali kenaikan tegangan eksitasi DC6. Lakukan hubung singkat di sisi terminal generator setiap kali ada perubahan tegangan eksitasi dan tegangan

terminal. Catat arus hubung singkat, arus&tegangan eksitasi dan tegangan terminal ada table7. Turunkan sumber tegangan DC sebagai eksitasi sehingga tegangan nominal generator ke nilai minimum8. Matikan sumber tegangan AC yang memutar motor9. Buat grafik kurva hubung singkatPerhatikan arus hubung singkat tidak boleh melebihi arus nominal generator !!!!!!!!!!!

4.3.1 Percobaan untuk Karakteristik Berbeban Generator DC Penguat Terpisah1. Buat rangkaian percobaan sebagaimana gambar rangkaian percobaan2. Naikkan sumber tegangan AC 3 fasa sampai tegangan kerja nominal motor induksi untuk membuat motor

induksi berputar3. Catat penunjukkan tegangan masukan motor induksi4. Generator pada saat awal telah dibebani, di mana beban dan putaran dijaga agar tetap konstan sehingga

tegangan terminal generator naik menuju nilai nominal5. Naikkan sumber tegangan DC di eksitasi generator secara bertahap (arus penguatan diubah) sehingga

tegangan terminal generator naik menuju nilai nominal 6. Catat penunjukan arus penguatan dan tegangan terminal generator DC setiap kali terjadi kenaikan arus

penguatan7. Turunkan arus eksitasi sehingga tegangan nominal generator ke nilai minimum8. Matikan sumber tegangan AC yang memutar motor9. Buat grafik kurva generator karakteristik berbeban

4.3.2 Percobaan unutk Karakteristik Berbeban Generator DC Shunt 1. Buat rangkaian percobaan sebagaimana gambar rangkaian percobaan

Page 63: Modul Dasar Konversi Energi

2. Naikkan sumber tegangan AC 3 fasa sampai tegangan kerja nominal motor induksi untuk membuat motor induksi berputar

3. Catat penunjukan tegangan masukan motor induksi4. Generator pada saat awal telah dibebani, dimana beban dan putaran dijaga agar tetap konstan 5. Naikkan arus penguatan shunt generator secara bertahap sehingga tegangan terminal generator naik menuju

nilai nominal6. Catat penunjukan arus penguatan dan tegangan terminal generator DC setiap kali terjadi kenaikan arus

penguatan7. Turunkan arus eksitasi sehingga tegangan nominal generator ke nilai minimum8. Matikan sumber tegangan AC yang memutar rotor9. Buat grafik kurva generator karakteristik berbeban

4.4.1. Percobaan untuk Karakterisktik Luar Generator DC Penguatan Terpisah1. Buat rangkaian percobaan sebagaimana gambar rangkaian percobaan 2. Naikkan sumber tegangan AC 3 fasa sampai tegangan kerja nominal motor induksi untuk membuat motor

induksi berputar 3. Catat penunjukan tegangan masukan motor induksi 4. Naikkan tegangan eksitasi motor generator secara bertahap sehingga tegangan terminal generator naik

menuju/mendekati nilai nominal5. Masukan beban secara bertahap di sisi beban terminal generator DC hingga mencapai beban maksimal6. Catat penunjukan arus dan tegangan terminal generator DC setiap kali terjadi kenaikan beban7. Arus penguatan generator DC tidak usah diubah!8. Turunkan sumber eksitasi sehingga tegangan nominal generator turun ke nilai minimum9. Matikan sumber tegangan AC yang memutar rotor10. Buat grafik kurva generator karakteristik luar

4.4.2. Percobaan untuk Karakterisktik Luar Generator DC Penguatan Shunt1. Buat rangkaian percobaan sebagaimana gambar rangkaian percobaan 2. Naikkan sumber tegangan AC 3 fasa sampai tegangan kerja nominal motor induksi untuk membuat motor

induksi berputar 3. Catat penunjukan tegangan masukan motor induksi 4. Naikkan arus eksitasi generator secara bertahap sehingga tegangan terminal generator naik

menuju/mendekati nilai nominal5. Masukan beban secara bertahap di sisi beban terminal generator DC hingga mencapai beban maksimal6. Catat penunjukan arus dan tegangan terminal generator DC setiap kali terjadi kenaikan beban7. Arus penguatan generator DC tidak usah diubah!8. Turunkan arus eksitasi sehingga tegangan nominal generator turun ke nilai minimum9. Matikan sumber tegangan AC yang memutar rotor10. Buat grafik kurva generator karakteristik luar

4.4.3. Percobaan untuk Karakterisktik Luar Generator DC Penguatan Serisama dengan mekanisme percobaan untuk karakteristik luar generator shunt

4.4.4. Percobaan untuk Karakterisktik Luar Generator DC Penguatan Kompon Panjangsama dengan mekanisme percobaan untuk karakteristik luar generator shunt

4.4.5. Percobaan untuk Karakterisktik Luar Generator DC Penguatan Kompon Pendeksama dengan mekanisme percobaan untuk karakteristik luar generator shunt

4.5.1. Percobaan untuk Karakteristik Pengaturan Generator DC Penguatan Terpisah1. Buat rangkaian percobaan sebagaimana gambar rangkaian percobaan 2. Naikkan sumber tegangan AC 3 fasa sampai tegangan kerja nominal motor induksi untuk membuat motor

induksi berputar 3. Catat penunjukan tegangan masukan motor induksi

Page 64: Modul Dasar Konversi Energi

4. Naikkan sumber tegangan eksitasi generator secara bertahap sehingga tegangan terminal generator naik menuju/mendekati nilai nominal

5. Setiap kali masukan beban secara bertahap atur arus / tegangan eksitasi sehingga tegangan terminal generator DC tetap. Hal ini dilakukan secara bertahap hingga mencapai beban maksimal.6. Catat penunjukan arus eksitasi dan arus beban generator DC setiap kali terjadi kenaikan beban.7. Turunkan sumber tegangan eksitasi sehingga tegangan nominal generator turun ke nilai minimum.8. Matikan sumber tegangan AC yang memutar motor.9. Buat grafik kurva generator karakteristik pengaturan.

4.5.2. Percobaan untuk Karakteristik Pengaturan Generator DC Penguatan Shunt1. Buat rangkaian percobaan sebagaimana gambar rangkaian percobaan.2. Naikkan sumber tegangan AC 3 fasa sampai tegangan kerja nominal motor induksi untuk

membuat motor induksi berputar.3. Catat penunjukan tegangan masukan motor induksi.4. Kurangi nilai tahanan rheostat di eksitasi generator secara bertahap sehingga tegangan

terminal generator naik menuju / mendekati nilai nominal.5. Setiap kali masukan beban secara bertahap atur arus / tegangan eksitasi sehingga

tegangan terminal generator DC tetap. Hal ini dilakukan secara bertahap hingga mencapai beban maksimal.

6. Catat penunjukan arus eksitasi dan arus beban generator DC setiap kali terjadi kenaikan beban.

7. Turunkan arus eksitasi sehingga tegangan nominal generator turun ke nilai minimum.8. Matikan sumber tegangan AC yang memutar motor.9. Buat grafik kurva generator karakteristik pengaturan.

4.6. Percobaan Kerja Paralel Generator DC1. Buat rangkaian percobaan sebagaimana gambar rangkaian percobaan.2. Pastikan masing-masing generator yang akan kerja paralel memiliki tegangan kerja yang

sama, persentase regulase tegangan yang sama, regulasi keduanya sama-sama bernilai positif, polaritas kedua generator berlawanan satu dengan yang lain yakni positif terhubung ke positif,negatif terhubung ke negatif.

3. Jika persyaratan butir 2 telah terpenuhi lakukan kerja parallel.4. Catat pengukuran arus dan tegangan untuk masing-masing generator setiap kali terjadi

kenaikan beban!5. Buat kurva yang menunjukkan hubungan antara arus, tegangan, dan daya dari kedua

generator terhadap kenaikan arus beban.6. Analisis kapasitas masing-masing generator terhadap beban yang dipikulnya!

Page 65: Modul Dasar Konversi Energi

5. Contoh Tabel PercobaanTabel 1. Percobaan karakteristik Hubung Buka

ωm = konstan = ….. rpm ; IL = 0

No Eo If (min-max) No Eo If (min-max)1 9… …8 16

Tabel 2. Percobaan karakteristik Berbeban

ωm = konstan = ….. rpm ; IL = konstan = ….. A

No Vt If (min-max)

Tabel 3. Percobaan karakteristik Luar

ωm = konstan = ….. rpm ; If = konstan = ….. A

No Vt IL (min-max)

Tabel 4. Percobaan karakteristik Pengaturan

ωm = konstan = ….. rpm ; Vt = konstan = ….. A

No If IL (min-max)

Tabel 5. Percobaan karakteristik hubung singkat

ωm = konstan = ….. rpm ;

No Vt IL If (min-max)

Page 66: Modul Dasar Konversi Energi
Page 67: Modul Dasar Konversi Energi

Motor Induksi 3 Fasa

1. Tujuan Percobaan1. Mengetahui prinsip kerja motor induksi 3 fasa dan parameter-parameternya melalui percobaan.

- percobaan beban nol- percobaan pengereman (Blok Rotor Test)- konstanta mesin- regulator induksi

2. Membuat diagram L (diagram lingkaran) untuk mengetahui rugi-rugi yang terdapat dalam motor induksi.3. Mengetahui karakteristik dan efisiensi motor induksi dalam keadaan berbeban melalui

- percobaan karakteristik dinamis4. Mengetahui prinsip dasar pengaturan kecepatan motor induksi rotor sangkar dan rotor belitan.

2. Alat dan Bahan- motor induksi 3 fasa rotor belitan - beban resistif (lampu pijar)- amperemeter - generator DC- voltmeter - kabel penghubung- wattmeter - cos phi meter- tachometer

3. Rangkaian PercobaanLihat lampiran rangkaian percobaan

4. Macam Percobaan- percobaan beban nol- percobaan blok rotor- percobaan pengukuran konstanta mesin- percobaan regulator induksi- percobaan karakter dinamis- percobaan pengaturan kecepatan

5. Mekanisme Percobaan 5.1. Percobaan beban nol

1. Buat rangkaian percobaan sebagaimana gambar rangkaian percobaan.2. Putar variac 3 fasa secara bertahap hingga mencapai tegangan nominaldan motor induksi berputar secara bertahap hingga kecepatan nominalnya.3. Catat penunjukan amperemeter, voltmeter, wattmeter, tachometer dan cosphi meter setiap kali terjadi kenaikan tegangan catu daya.4. Buat kurva beban nol P = f(V) dan cos Ф = f(V)

5.2. Percobaan pengereman (blok rotor)

1. Buat rangkaian percobaan sebagaimana gambar rangkaian percobaan.2. Putar variac 3 fasa secara bertahap hingga mencapai tegangan nominaldan

motor induksi berputar secara bertahap hingga kecepatan nominalnya.3. Setiap kali tegangan catu daya dinaikkan lakukan pengereman (untuk motor

induksi rotor sangkar pengereman dilakukan dengan pony brake, untuk motor

Page 68: Modul Dasar Konversi Energi

induksi rotor belitan pengereman dilakukan dengan membuat motor DC berputar berlawanan arah putaran motor induksi)

4. Catat penunjukkan amperemeter, voltmeter, wattmeter, tachometer, dan cosphi meter setiap kali terjadi kenaikkan tegangan catu daya.

5. Buat kurva hubung singkat P = f(V), cos ф = f(V), I = F(V), t = f(V)

5.3 Percobaan Pengukuran Tahanan Motor Induksi1. Buat rangkaian percobaan sebagaimana gambar rangkaian percobaan.2. Ukur besar tahanan masing-masing belitan stator dan rotor.3. Catat hasil pengukuran pada table. Jika besar tahanan ac = 1,5 tahanan dc cari besar tahanan

masing-masing belitan stator dan rotor.

5.4 Percobaan Regulator Induksi (perbandingan belitan)1. Buat rangkaian percobaan sebagaimana gambar rangkaian percobaan.2. Injeksikan tegangan di sisi stator, tempatkan voltmeter di terminal belitan rotor, putar rotor

secara perlahan.3. Catat pengukuran maksimum dan minimum voltmeter, dan tegangan catu daya.4. Injeksikan tegangan di sisi rotor, tempatkan voltmeter di terminal belitan stator, putar rotor

secara perlahan.5. Catat pengukuran maksimum dan minimum voltmeter, dan tegangan catu daya.6. Cari angka perbandingan a antar tegangan stator dan rotor.7. Dari hasil percobaan 5.1 hingga 5.4 buat rangkaian ekivalen motor induksi.8. Buat diagram L (diagram lingkaran) untuk motor induksi yang Anda ukur.

5.5 Percobaan Karakteristik Dinamis/Berbeban1. Buat rangkaian percobaan sebagaimana gambar rangkaian percobaan.2. Putar variac 3 fasa secara bertahap hingga mencapai tegangan nominal dan motor induksi

berputar secara bertahap hingga kecepatan nominalnya.3. Pada tegangan dan kecepatan nominal, masukkan beban di sisi generator beban secara

bertahap.4. Catat penunjukkan amperemeter, voltmeter, wattmeter, tachometer di sisi terminal motor

induksi dan arus dan tegangan terminal generator setiap terjadi kenaikan beban.5. Buat grafik τ = f (slip), τ = f (ωm), τ = f (Pmekanik), cos ф = f (slip), cos ф = f (ωm), cos ф = f (Pmekanik),

dimana Pmekanik = VdcIdc.

5.6 Percobaan Pengaturan Kecepatan5.6.1 Pengaturan kecepatan dengan pengaturan tahanan rotor motor induksi rotor belitan1. Buat rangkaian percobaan sebagaimana gambar rangkaian percobaan.2. Atur tahanan luar rotor pada nilai tahanan terkecil.3. Putar variac 3 fasa secara bertahap hingga mencapai tegangan nominal dan motor induksi

berputar secara bertahap hingga kecepatan nominalnya.

Page 69: Modul Dasar Konversi Energi

4. Secara bertahap naikkan tahanan luar rotor juga diikuti dengan masuknya beban di sisi generator.

5. Catat penunjukkan amperemeter, voltmeter, wattmeter, tachometer di sisi terminal motor induksi dan arus dan tegangan terminal generator setiap terjadi kenaikan beban.

6. Turunkan tegangan catu daya hingga motor berhenti matikan pemutus daya setelah pengambilan data dilakukan.

7. Buat grafik τ = f (slip), τ = f (ωm), τ = f (Pmekanik), cos ф = f (slip), cos ф = f (ωm), cos ф = f (Pmekanik), τ = f (IR), τ = f (IS), ωm = f (IR), ωm = f (IS), dimana Pmekanik = VdcIdc.

5.6.2 Pengaturan kecepatan dengan pengaturan tahanan rotor motor induksi rotor belitan1. Buat rangkaian percobaan sebagaimana gambar rangkaian percobaan.2. Terminal rotor dihubung singkat.3. Putar variac 3 fasa secara bertahap hingga mencapai tegangan nominal dan motor induksi

berputar secara bertahap hingga kecepatan nominalnya.4. Beban di sisi generator diusahakan konstan.5. Catat penunjukkan amperemeter, voltmeter, wattmeter, tachometer di sisi terminal motor

induksi dan arus dan tegangan terminal generator setiap terjadi kenaikan tegangan catu daya.6. Turunkan tegangan catu daya hingga motor berhenti matikan pemutus daya setelah

pengambilan data dilakukan.7. Buat grafik τ = f (slip), τ = f (ωm), τ = f (Pmekanik), cos ф = f (slip), cos ф = f (ωm), cos ф = f (Pmekanik), τ =

f (IR), τ = f (IS), ωm = f (IR), ωm = f (IS), dimana Pmekanik = VdcIdc.

6. Contoh tabel percobaan

Tabel 1. Percobaan Beban Nol

No Tegangan Arus Daya Cos phi Putaran

Tabel 2. Percobaan Hubung Singkat

No Tegangan Arus Daya Cos ф Putaran(sebelum diblok)

G (kg) Vdc Idc

Page 70: Modul Dasar Konversi Energi

Tabel 3. Pengukuran TahananMotor Induksi Rotor Belitan

No T1-T2 T3-T4 T5-T6 R1-R2 R2-R3 R3-R1

Motor Induksi Rotor Sangkar

No T1-T2 T3-T4 T5-T6

Tabel 4. Regulator Induksi

L-M M-K K-L

UV = …volt…volt…volt

VW = …volt…volt…volt

WU = …volt…volt…volt

U-V V-W W-U

LM=…volt…volt…volt

MK=…volt…volt…volt

Page 71: Modul Dasar Konversi Energi

KL=…volt…volt…volt

Tabel 5. Pengaturan Kecepatana. Pengaturan Tahanan Rotor

Syarat Vstator = konstan

No ω Vdc Idc Ig Is P (Watt) Vs Cos ф

1

8

Page 72: Modul Dasar Konversi Energi

a. Pengaturan Tahanan StatorSyarat Rotor dihubung singkat

No ω Vdc Idc Ig Is P (Watt) Vs Cos ф

1

8

Page 73: Modul Dasar Konversi Energi

60.induction regulator

Page 74: Modul Dasar Konversi Energi

59. blok rotor

Page 75: Modul Dasar Konversi Energi

58.beban nol

Page 76: Modul Dasar Konversi Energi
Page 77: Modul Dasar Konversi Energi
Page 78: Modul Dasar Konversi Energi
Page 79: Modul Dasar Konversi Energi

9. Generator Induksi

1. Tujuan Percobaan

a) Mengetahi prinsip kerja generator induksi melalui :

Percobaan Beban Nol Percobaan Berbeban

b) Mengetahui karakteristik lengkap mesin induksi

2. Alat dan Bahan

- Generator Induksi - Amperemeter - Kapasitor daya - Wattmeter- Motor DC - Tachometer- Voltmeter - Beban Resistif

3) Rangkaian Percobaan Lihat lampiran rangkaian percobaan

4) Mekanisme Percobaan 4.1 Percobaan Beban Nol

a) Buat Rangkaian percobaan sebagaimana gambar rangkaian percobaan b) Nyalakan drive motor DC (sebagai penggerak mula) generator induksi secara bertahap drive

kontrol diputar sehingga kecepatan naik secara bertahap, diikuti kenaikan tegangan terminal generator .

c) Catat arus eksitasi , tegangan terminal generator , frekuensi dan putaran setiap kali terjadi kenaikan putaran . Awas tegangan puncak generator jangan melebihi tegangan nominal kapasitor yang terpasang !!!!

d) Turunkan putaran motor/ penggerak mula setelah pengamilan data dilakukan e) Buat grafik E = f(If) , E = f(frekuensi)f) Hitunglah daya generator sama dengan kapasitas daya motor induksi!

4.2 Percobaan Berbeban

a) Buat rangkaian percobaan sebagaimana rangkaian percobaan b) Nyalakan drive motor DC (sebagai pengerak mula ) generator induksi secara bertahap drive

kontrol diputar sehigga kecepatan naik secara bertahap, diikuti kenaikkan tegangan terminal generator

c) Awas tegangan puncak generator jangan melebihi tegangan nominal kapasitor yang terpasang!

d) Pada saat generator mencapai tegangan nominal tertentu , naikkan beban secara bertahap dengan putaran konstan

e) Catat arus eksitasi , tegangan terminal generator , frekuensi dan putaran setiap kali terjadi kenaikkan beban hingga beban maksimum

f) Turunkan putaran motor / penggerak mula setelah pengambilan data dilakukan g) Buat grafik Vt = f(If), Vt = f (frekensi), Vt = f(Iload) ; Vt = f (frekuensi) , Vt = f( Watt beban)

Page 80: Modul Dasar Konversi Energi
Page 81: Modul Dasar Konversi Energi
Page 82: Modul Dasar Konversi Energi
Page 83: Modul Dasar Konversi Energi

Mesin Sinkron

1. Tujan Percobaana). Mengetahui prinsip kerja generator sinkron dan parameter generator sinkron melalui percobaan:

- Percobaan Hubung Buka (Bebamn Nol)- Percobaan Hubung Singkat- Percobaan Konstanta Mesin

(b) Mengetahui karakteristik generator sinkron dalam keadaan berbeban melalui- Percobaan Regulasi Tegangan

(c) Mengetahui kerja generator sinkron saat bekerja secara parallel(d) Mengetahui prinsip kerja dan kurva V motor sinkron melalui percobaan:

- Percobaan Beban Nol- Percobaan Bebeban

2. Alat dan Bahan- Mesin sinkron 3 fasa- Generator DC- Voltmeter- Amperemeter- Beban Resistif, induktif, dan kapasitif- Modul kerja parallel- tachometer

3. Rangkaian PercobaanLihat lampiran rangkaian percobaan

4. Mekanisme Percobaan

I.A. Percobaan Beban NolProsedur Percobaan

1. Buat rangkaian seperti gambar diatas2. Masukkan (ON) saklar utama (Main Switch)3. Masukkan (ON) saklar power supply DC 220 volt dan saklar bantunya4. Tekan tombol start motor DC hingga motor berputar5. Dalam keadaan saklar (S) terbuka, ukur tegangan terminal generator (T1-T2) pada putaran kerja. Putaran

motor DC dijaga konstan selama percobaan dengan mengatur DC MACH FIELD REOSTAT.6. Masukkan saklar (S1 dan naikkan arus eksitasi secara bertahap melalui power supply DC 0-25 V, 25 A.

Baca penunjukkan amperemeter eksitasi.Catat penunjukkan voltmeter pada terminal generator.

7. Lakukan langkah -6 hingga tegangan nominal generator tercapai.8. Turunkan arus eksitasi secara bertahap dan catat harga tegangan terminal generator (T1-T2).

Arus eksitasi diturunkan hingga nol.9. Untuk setiap perubahan arus eksitasi catat tegangan terminal, arus jangkar dan arus eksitasi motor.10. Setelah langkah -7 selesai tekan tombol stop motor DC sehingga motor berhenti berputar.11. Catat semua hasil penunjukkan alar ukur dan gambar kurva karakteristik generator pada saat beban nol.

I.B. Percobaan Hubung Singkat1. Buat rangkaian seperti gambar diatas2. Masukkan (ON) saklar utama (Main Switch)3. Masukkan (ON) saklar power supply DC 220 volt dan saklar bantunya4. Tekan tombol start motor DC hingga motor berputar.5. Dalam keadaan saklar (S1) terbuka, ukur tengangan terminal generator (T1-T2), pada putaran kerja.

Putaran motor DC dijaga konstan selama percobaan dengan mengatur DC MACH FIELD REOSTAT.6. Pengujian Awal hubung singkat:

Dalam posisi saklar S2 terbuka dan generator berputar dengan kecepatan kerja, masukkan saklr S1. Catat arus jangkar generator, arus jangkar motor DC dan tegangan terminal motor DC.

7. Hubung Singkat

Page 84: Modul Dasar Konversi Energi

Saklar S1 dibuka kembali. Saklar S2 ditutup. Naikkan arus eksitasi generator secara bertahap dengan pengaturan konstan.Untuk setiap kenaikan arus eksitasi saklar S1 ditutup sesaat dan segera dibuka lagi.Catat arus jangkar generator, arus jangkar motor DC dan tegangan terminal motor DC.

8. Langkah -7 dilakukan hingga arus jangkar generator mencapai nominal.9. Setelah langkah -7 selesai tekan tombol stop motor DC sehingga motor berhenti berputar.10. Setelah semua hasil penunjukkan alat ukur, dan gambar kurva karakteristik generator pada saat hubung

singkat.

I.C. Percobaan Konstanta MesinMenentukan Tahanan Jangkar (Ra)

1. Buat rangkaian seperti gambar diatas2. Masukkan saklar S. Naikkan tegangan DC pada terminal kuparan jangkar dengan tegangan yang kecil

supaya penunjukkan arus jangkar tidak terlalu besar.3. Ukur tegangan dan arus pada setiap terminal kuningan kumparan jangkar.4. Setelah pengukuran selesai turunkan tegangan DC, buka saklar S, dan buka rangkaian percobaan.

Menentukan Tahanan Medan (Rf)1. Buat rangkaian seperti diatas2. Masukkan saklar S. Naikkan tegangan DC pada terminal kuparan medan dengan tegangan yang kecil

supaya penunjukkan arus jangkar tidak terlalu besar.3. Ukur tegangan dan arus pada setiap terminal kuningan kumparan medan tersebut.4. Ulangi langkah 2 dan 3 pada tegangan terminal yang berbeda.5. Setelah pengukuran selesai turunkan tegangan DC, buka saklar S, dan buka rangkaian percobaan.

Buat table hasil pengamatan6. Dari hasil percobaan hubung buka, hubung singkat dan konstanta mesin tentukan parameter-parameter

generator.

I.D. Percobaan Pengaturan Tegangan1. Buat rangkaian seperti gambar diatas2. Masukkan (ON) saklar utama (Main Switch)3. Masukkan (ON) saklar power supply DC 220 volt dan saklar bantunya4. Tekan tombol start motor DC hingga motor berputar.5. Dalam keadaan saklar (S1) terbuka, ukur tengangan terminal generator (T1-T2), pada putaran kerja.

Naikkan arus eksitasi hingga tegangan terminal generator mencapai tegangan kerja.Catat pengukuran tegangan generator dan arus eksitasi saat beban nol ini.Arus eksitasi dijaga konstan hingga percobaan selesai.Putaran motor DC dijaga konstan selama percobaan dengan mengatur DC MACH FIELD REOSTAT.

6. Masukkan saklar beban untuk beban resistif.Beban dinaikkan secara bertahap hingga nilai tertentu (ditetukan oleh Asisten/Dosen)Catat nilai tegangan generator, arus beban, daya aktif, dan factor daya untuk setiap kenaikan beban.

7. Setelah langkah -6 selesai, turunkan beban secara bertahap dan buka saklar beban.8. Mulai langkah -5, masukkan saklar beban untuk beban resistif dan induktif.9. Naikkan beban tahanan hingga nilai tertentu (ditentukan oleh Asisten/Dosen), kemudian naikkan beban

indukstif secara bertahap hingga mencapai nilai tertentu (ditentukan oleh Asisten/Dosen)Catat nilai tegangan generator, arus beban, daya aktif, dan factor daya untuk setiap kenaikan beban.

10. Setelah langkah -9 selesai turunkan beban secara bertahap11. Tekan tombol stop motor DC hingga motor berhenti12. Dari hasil pengukuran, hitung regulasi tegangan dan gambar kurva karakteristik regulasi tegangan.

I.E. Percobaan Kerja Paralel1. Buat rangkaian pada Console H.REM 1 CM-MP sebagai “RUNNING” seperti terlihat pada gambar diatas

dan hubungkan ke panel Synchronizing Console.2. Semua saklar dalam keadaan terbuka.

Putar keempat control vernier pada posisi tengah.Set semua saklar instrument pada posisi ang benar.

Page 85: Modul Dasar Konversi Energi

3. Pada panel Console H.REM 1 CM-MP, putar DC MACH FIELD REOSTAT pada posisi tahanan minimum4. Start motor DC pada “RUNNING” Console H.REM 1 CM-MP dengan memasukkan (ON) saklar utama

(Main Switch), Supply DC dan Starter DC.5. Gunakan Field Rheostat untuk mendapatkan putaran kerja (contoh: 1500 rpm)

Pengaturan kecepatan dapat dilakukan dengan speed vernier pada Synchronizing Console.6. Masukkan saklar medan (field switch) Circuit -I pada panel Synchronizing Console.

Naikkan arus eksitasi bertahap hingga tegangan kerja terminal generator (contoh:220 volt)7. Masukkan saklar circuit breaker Circuit -I.

Tambah suatu beban resistif dengan nilai tertentu (ditentukan Asisten/Dosen) pada “RUNNING” generator.Gunakan Vernier Control untuk mempertahankan tegangan kerja dan frekuensi kerja (contoh: 50 Hz)

8. Catat tegangan, arus line phasa A, B, C, daya factor kerja, dan frejuensi untuk “RUNNING” generator dengan melihat pada panel Synchronizing Console.

9. Ulangi langkah 7 dan 8 untuk “INCOMING” pada Circuit –II.10. Pada saat “RUNNING” Alternator dan “INCOMING” Alternator hendak diparalel dapat digunakan dua

indikasi parallel, yaitu dengan menggunakan Synchronizing dan Phasing Lamp.Bila menggunakan phasing lamp kedalam saklar sinkronscope pada posisi OFF dan saklar phasing lamp pada posisi “dark” atau “bright”.

11. Menggunakan Phasing Lamp pada posisi “dark”, atur tegangan dan frekuensi kedua alternator yang henfak diparalel.Bila phasing lamp menyala sama terang secara bersamaan berarti posisi hubungan phasa

Page 86: Modul Dasar Konversi Energi

sudah benar.Bila phasing lamp menyala secara bergantian, maka stop mesin dan tukar dua output line12. Yainkan tegangan dan frekuensi pada “INCOMMING” sama seperti “RUNNING” Altenator.

Gunakan Speed Vernier untuk mengatur nyala lampu lebih pelan.13. Pada saat phasing lamp benar-benar padam, masukkan saklar paralel altenator pada panel

syncronizing console.14. Masukkan beban secara bertahap sampai nilai tertentu (ditentukan Asisten/Dosen)

Catat tegangan dan arus line setiap fasa A, B, C , daya aktip, faktor daya, dan frekuensi kedua altenator untuk setiap kenaikkan beban.

15. Turunkan beban secara bertahap dan buka saklar pararrel.Kurangi arus eksitasi secraa bertahap.Matikan penggerak mula (Motor DC) dengan menekan tombol stop.Buka saklar utama (Main Switch)

16. Percobaan selanjutnya dapat dilakukan dengan kombinasi beban: resistif dan induktif, atau resistif dan kapasitif.

17. Dari ata yang diperoleh, hitung beban daya yang ditanggung oleh masing-masing altenator, dan buat kurva karakteristik kera pararel altenator.

Motor SinkronProsedur Percobaan

1. Buat rangkaian seperti gambar di atas2. Semua saklar dalam posisi OFF3. Saklar SYNC motor pada posisi SYNC RUN4. Masukkan saklar utama (Main Switch)5. Masukkan saklar DC power supply 0-25 Volt 24 Ampere

Putar DC power supplay hingga arus eksitsi mencapai nilai tertentu (ditentukan Asisten/Dosen). Contoh : 8 Ampere DC

6. Pindahkan saklar SYNC motor pada posisi IND START7. Masukkan saklar VAR SOURCE (S1)8. Putar VAR.SOURCE Regulator hingga tegangan kerja (ditentukan asisten/dosen). Contoh:

380 Volt9. Tekan tombol start motor sinkron10. Setelah putaran konstan dan mendekati putaran sinkron, pindahkan posisi saklar SYNC

motor dari posisi IND START ke posisi SYNC RUN11. Arus-arus eksitasi hingga power factor 1.

Catat penunjukkan arus jangkar, daya dan arus eksitasi motor12. Lakukan langkah 11 untuk faktor daya lagging dan leading13. Masukkan saklar beban S2 (untuk generator DC)

Ulangi langkah 11 dan langkah 12 untuk daya berbeda14. Setelah pengukuran dan pengamatan selesai, tekan tombol stop mesin sinkron

Buka rangkaian percobaan

Page 87: Modul Dasar Konversi Energi

15. Dari data pengukuran, hitung kembali daya motor sinkron, efisiensi dan buat kurva karakteristik motor sinkron.

Page 88: Modul Dasar Konversi Energi
Page 89: Modul Dasar Konversi Energi
Page 90: Modul Dasar Konversi Energi

Motor Satu Fasa

1. Tujuan Percobaana) Mengetahui prinsip kerja motor satu fasa dan karakteristiknya melalui

Percobaan Beban Nol Percobaan Blok Rotor

b) Mengetahui efisiensi motor satu fasa

2. Alat dan Bahan - Motor kapasitor - Voltmeter - Motor universal - Amperemeter - Motor induksi fasa belah - tachometer - Generator DC - Wattmeter

3. Rangkaian PercobaanLihat lampiran rangkaian percobaan

4. Mekanisme Percobaan4.1 Motor Universal4.1.1 Percobaan Beban Nol1. Buat rangkaian percobaan sebagaimana pada gambar percobaan.2. Naikan tegangan variac sebagai sumber tagangan motor satu fasa secara bertahap sehingga motor

berputar hingga mencapai tegangan dan putaran nominal.3. Catat putaran motor, tegangan terminal motor, arus terminal motor dan daya motor setiap

perubahan tegangan terminal.4. Buat grafik kurva beban nol, Vt = f

Percobaan Beban Hubung Singkat1. Buat rangkaian percobaan sebagaimana gambar percobaan2. Naikkan tegangan Variac sebagai sumber tegangan motor satu fasa secara bertahap sehingga

motor berputar hingga mencapai tegangan dan putaran nominal.3. Setiap kali kenaikkan tegangan terminal lakukan pengereman atau menghentikan putaran motor

satu fasa dengan membuat generator menjadi motor dan berputar kearah yang berlawanan.4. Catat putaran motor, tegangan terminal motor, arus terminal motor dan daya motor setiap

perubahan tegangan terminal. Catat pula tegangan dan arus motor DC.5. Buat kurva hubung singkat

1.3 Percobaan Berbeban1. Buat rangkaian percobaan sebagaimana gambar percobaan2. Naikkan tegangan Variac sebagai sumber tegangan motor satu fasa secara bertahap sehingga

motor berputar hingga mencapai tegangan dan putaran nominal.3. Masukan beban pada terminsl generator secara bertahap. Ingat tegangan eksitasi generator dan

putaran motor tidak boleh diubah.4. Catat putaran motor, tegangan terminal motor, arus terminal motor dan daya motor setiap

perubahan tegangan terminal. Catat pula tegangan dan arus motor DC setiap perubahan beban.5. Setelah selasi turunkan tegangan eksitasi dan putaran motor.6. Buat grafik kurva kondisi berbeban, buat kurva hubung singkat .

4.2 Motor Kapasitorsama dengan motor universal

Page 91: Modul Dasar Konversi Energi