modul k3lh kelompok 3

46
I. PENDAHULUAN A. Diskripsi Modul K3 atau Kesehatan dan Keselamatan Kerja adalah suatu sistem program yang dibuat bagi pekerja maupun pengusaha sebagai upaya pencegahan (preventif) timbulnya kecelakaan kerja dan penyakit akibat hubungan kerja dalam lingkungan kerja dengan cara mengenali hal-hal yang berpotensi menimbulkan kecelakaan kerja dan penyakit akibat hubungan kerja, dan tindakan antisipatif bila terjadi hal demikian.Tujuan dari dibuatnya sistem ini adalah untuk mengurangi biaya perusahaan apabila timbul kecelakaan kerja dan penyakit akibat hubungan kerja. Namun patut disayangkan tidak semua perusahaan memahami arti pentingnya K3 dan bagaimana mengimplementasikannya dalam lingkungan perusahaan. Dalam rangka membantu siswa untuk mengetahui penerapan keselamatan, kesehatankerja,dan lingkungan hidup

Upload: lewi-martha-furi

Post on 19-Jan-2016

585 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

list

TRANSCRIPT

I. PENDAHULUAN

A. Diskripsi Modul

K3 atau Kesehatan dan Keselamatan Kerja adalah suatu sistem program yang

dibuat bagi pekerja maupun pengusaha sebagai upaya pencegahan (preventif)

timbulnya kecelakaan kerja dan penyakit akibat hubungan kerja dalam lingkungan

kerja dengan cara mengenali hal-hal yang berpotensi menimbulkan kecelakaan

kerja dan penyakit akibat hubungan kerja, dan tindakan antisipatif bila terjadi hal

demikian.Tujuan dari dibuatnya sistem ini adalah untuk mengurangi biaya

perusahaan

apabila timbul kecelakaan kerja dan penyakit akibat hubungan kerja. Namun

patut disayangkan tidak semua perusahaan memahami arti pentingnya K3 dan

bagaimana mengimplementasikannya dalam lingkungan perusahaan.

Dalam rangka membantu siswa untuk mengetahui penerapan keselamatan,

kesehatankerja,dan lingkungan hidup (K3LH), maka disusunlah modul ini

berdasarkan kompetensi dasar yang sesuai dengan spektrum SMK. Kompetensi

dasar tersebut dijabarkan dalam bentuk empat (4) kegiatan belajar berikut:

Kegiatan belajar 1 Mendeskripsikan keselamatan dan kesehatan kerja (K3)

Kegiatan belajar 2 Melaksanakan keselamatan dan kesehatan kerja

prosedur (K3)

Kegiatan belajar 3 Menerapakan konsep lingkunganhidup

Kegiatan belajar 4 Menerapkan ketentuan pertolongan pertama pada

kecelakaan

B. Prasyarat

Sebagaimana dalam pembelajaran menggunakan sistemmoduler, adanya

hubungan keterkaitan antara satu kompetensi dengan kopetensi lainya

merupakan suatu cirri pembelajaran yang berkesinambungan. Seperti yang

telah diketahui kompetensi K3LH tidak berdiri sendiri melaikan ditunjang

oleh kopetensi-kopetensi yang lainnya.

K3LH adalah salah satu materi yang ada dalam Dasar Kompetensi Kejuruan

yaitu : kopetensi menerapkan prinsip propesioanal bekerja, kopetensi

melaksanakan komunikasi bisnis, kopetensi menerapkan K3LH.

C. Petunjuk Penggunaan Modul

Sebelum mempelajari modul ini, kita harus memperhatiakan dan mengikuti

petunjuk cara-cara mempelajarinya. Baik petunjuk untuk siswa maupun untuk

guru atau fasilitator. Hal ini perlu dilakukan agar pembelajaran dapat berjalan

sesuian prosedur yang ada pada petunjuk penggunaan modul ini.

1. Penjelasan Bagi Peserta Didik

Agar dapat memahamimateri yang diuraikan siswa sebaiknya melakukan

hal-hal berikut

a. Mempelajari materi secara berurutan dari kegiatan belajar 1, 2, 3dan 4

b. Menyiapkan alat tulis dan bahan praktek yang diperlukan sesuai

kopetensi dasar yang dipelajari

c. Mengerjakan tes Formatifnya

d. Apabila telah kompeten dengan memperoleh nilai KKM, lanjutkan

ke kegiatan belajar berikutnya. Apabila belum harus mengulanginya

sampai berhasil memperoleh standar minimal yang ditentukan

e. Setelah selesai mempelajari kopetensi dasar dan dinyatakan lulus dari

kopetensi dasar, maka kerjakan evaluasinya. Tes evaluasi adalah tes

untuk menguji kemampuan penguasaan siswa secara keseluruhan atas

kompetensi menerapakan keselamatan, kesehatan kerja dan lingkungan

hidup (K3LH)

f. Hasil jawaban tes evaluasi akan dinilai oleh fasilitator dan akan

dibahas di dalam kelas

g. Apabila ada hal yang kurang dimengerti tanyakan kefasilitator atau

guru.

2. Peran Guru

Peran guru dalam proses pembelajaran meliputi

a. Membantu siswa dalam merencanakan proses pembelajaran

b. Membimbing siswa melalui tugas – tugas pelatihan yang di jelaskan dalam

tahapan belajar

c. Membantu siswa memahami konsep – konsep dan praktik baru dan

menjawab pertanyaan mengenai proses pembelajran

d. Membantu siswa untuk menentukan dan mengakses sumber tahapan lain

yang diperlukan untuk belajar

e. Mengorganisasikan kegiatan belajar kelompok jika diperlukan

f. Merencanakan seorang ahli atau pendampuing guru dari tempat kerja

untuk membantu jika diperlukan

g. Merencanakan proses penilaian dan menyiapkan perangkatnya

h. Melaksanakan penilaian

i. Menjelaskan kepada siswa tentang sikap pengetahuan dan keterampilan

dari suatu kompetensi yang perlu untuk dibenahi dan merundingkan

rencana pembelajran selanjutnya

j. Mencatat pencapaian kemajuan siswa

k. Mengadakan remedial bagi siswa yang belum kompeten

D. Tujuan Akhir

Tujuan akhir dari mempelajari modul ini adalah pencapaian siswa dalam

memahami K3LH sesuai dengan tuntutan dunia usaha dan industry.

1. Kinerja yang diharapkan

Kinerja yang diharapkan setelah mempelajari kompetensi ini adalah

terbentuknya kompetensi siswa dari segi pengetahuan sikap dan

keterampilan dalam memahami K3LH dalam dunia usaha dan industry

2. Kriteria Keberhasilan

Kriteria Keberhasilan Dalam Penguasaan dalam penguasaan kompetensi

ini diukur

II. PEMBELAJARAN

Kegiatan Belajar

a. Tujuan Kegiatan Pembelajaran

Siswa mampu menjelaskan pengertian, peran, tujuan K3 dan

persefektif hukum dalam K3

Siswa mampu menjelaskan prosedur K3, menerapakan prosedur kerja,

dan menjelaskan isu-isu yang harus diperhatiakn pihak perusahaan dan

tenaga kerja

Siswa mampu menerapkan cara melestarikan lingkungan hidup,

menghemat listrik di rumah, sekolah, masyarakat dan lingkungan kerja

Siswa mampu menjelaskan pengertian, prosedur cara memeinta

bantuan dalam keadaan darurat

Siswa mampu mengidentifikasi macam-macam situasi darurat,

penyebab dan upaya antisipasi penanganannya

Siswa mampu menjelaskan pengertian P3K, menyebutkan

perlengkapan dan menularkan ketentuan pertolongan pertama pada

kecelakaan (P3K)

b. Uraian Materi

1. Keselamatan, Kesehatan, Keamanan Kerja ( K3)

a. Pengertian, Peran, dan Tujuan K3 Dalam Produktivitas kerja

Pengertian K3

Adalah suatu upaya guna memperkembangkan kerja sama, saling

pengertian, dan partisifasi efektif dari pengusaha atau pengurus dan

tenaga kerja dalam tempat. Melalui pelaksanaan K3 ini diharapkan

terciptanya tempat kerja yang aman, sehat, bebas dari pencemaran

lingkungan sehingga dapat mengurangi atau terbebas dari

kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja.

Peran K3

1. Setiap tenaga kerja berhak mendapatkan perlindungan atas

keselamatannya

2. Setiap orang yang berada di tempat kerja perlu terjamin

keselamatannya

3. Setiap sumber produksi perlu dipakai dan dipergunakan secara

aman dan efisien

4. Untuk mengurai biaya perusahaan jika terjadi kecelakaan kerja

dan penyakit akibat hubungan kerja.

Tujuan Kesehatan dan Keselamatan Kerja K3

Tujuan Pemerintah membuat aturan K3 dapat dilihat pada Pasal 3

Ayat 1 UU No. 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja, yaitu:

– mencegah dan mengurangi kecelakaan;

– mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran;

– mencegah dan mengurangi bahaya peledakan;

– memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri pada waktu

kebakaran atau kejadian-kejadian lain yang berbahaya;

– memberikan pertolongan pada kecelakaan;

– memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja;

– mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebarnya suhu,

kelembaban, debu, kotoran, asap, uap, gas, hembusan angin,

cuaca, sinar atau radiasi, suara dan getaran;

– mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja,

baik fisik maupun psikhis, peracunan, infeksi dan penularan;

– memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai;

– menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik;

– menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup;

– memelihara kebersihan, kesehatan dan ketertiban;

– memperoleh keserasian antara tenaga kerja, alat kerja,

lingkungan, cara dan proses kerjanya;

– mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang, binatang,

tanaman atau batang;

– mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan;

– mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar-muat,

perlakuan dan penyimpanan barang;

– mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya;

– menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan

yang berbahaya kecelakaannya menjadi bertambah tinggi.

Dari tujuan pemerintah tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa

dibuatnya aturan penyelenggaraan K3 pada hakekatnya adalah

pembuatan syarat-syarat keselamatan kerja dalam perencanaan,

pembuatan, pengangkutan, peredaran, perdagangan, pemasangan,

pemakaian, penggunaan, pemeliharaan peralatan dalam bekerja serta

pengaturan dalam penyimpanan bahan, barang, produk tehnis dan

aparat produksi yang mengandung dan dapat menimbulkan bahaya

kecelakaan. Sehingga potensi bahaya kecelakaan kerja tersebut dapat

dieliminir

b. HukumPenerapan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) dalam

                   perusahaan

Penerapan K3 itu didalam perusahaan bersumber pada hukum sebagai

berikut:

UU No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.

UU No. 3 tahun 1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja.

PP No. 14 tahun 1993 tentang Penyelenggaraan Program Jaminan

Sosial Tenaga Kerja.

Keppres No. 22 tahun 1993 tentang Penyakit yang Timbul karena

Hubungan Kerja.

Permenaker No. Per-05/MEN/1993 tentang Petunjuk Teknis

Pendaftaran

Kepesertaan, Pembayaran Iuran, Pembayaran Santunan, dan Pelayanan

Jaminan Sosial Tenaga Kerja. Sebagai perwujudan program Kesehatan dan

Keselamatan Kerja (K3) yang ditujukan sebagai program perlindungan

khusus bagi tenaga kerja, maka dibuatlah Jaminan Sosial Tenaga Kerja,

yaitu suatu program perlindungan bagi tenaga kerja dalam bentuk santunan

berupa uang sebagai pengganti sebagian dari penghasilan yang hilang atau

berkurang dan pelayanan sebagai akibat peristiwa atau keadaan yang

dialami oleh tenaga kerja berupa kecelakaan kerja, sakit, hamil, bersalin,

hari tua dan meninggal Program jamsostek lahir dan diadakan dan

selanjutnya dilegitimasi dalam UU No. 3 Tahun 1992 tentang Jamsostek

sebagai pengakuan atas setiap tenaga kerja berhak atas jaminan sosial

tenaga kerja. Sedangkan ruang lingkup program jaminan sosial tenaga

kerja dalam Undang-undang ini meliputi:

Jaminan Kecelakaan Kerja;

Jaminan Kematian;

Jaminan Hari Tua;

Jaminan Pemeliharaan Kesehatan.

Program Jamsostek sebagai pengejawantahan dari program K3 diwajibkan

berdasarkan Pasal 2 Ayat 3 PP No. 14 Tahun 1993 bagi setiap perusahaan,

yang memiliki kriteria sebagai berikut:

Perusahaan yang mempekerjakan tenaga kerja 10 orang atau lebih;

Perusahaan yang membayar upah paling sedikit Rp 1.000.000,- (satu

juta rupiah) per bulan (walaupun kenyataannya tenaga kerjanya kurang

dari 10 orang).

Adapun akibat yang muncul atas kecelakaan kerja atau penyakit yang

           ditimbulkan oleh hubungan kerja dapat berupa:

tidak mampu bekerja untuk sementara

cacat sebagian untuk selama-lamanya

cacat total untuk selama-lamanya

cacat kekurangan fungsi organ

meninggal dunia.

Akibat lain yang berdampak pada pengusaha karena pekerjanya terjangkit

penyakit-penyakit yang telah disebutkan diatas, dapat mempengaruhi

kinerja dan produktivitas perusahaan, sehingga keuntungan perusahaan

menjadi berkurang. Ini adalah bukti adanya korelasi perlindungan K3

dengan efektivitas dan efisiensi perusahaan.

2. Prosedur K3

Keamanan, keselamatan dan kesehatan kerja sesuai K3 di tempat kerja

Pelaksanaan program keselamatan dan kesehatan kerja di tempat kerja

tidak terlepas dari kualitas SDM yang akan berperan menjadi pengelola

dan pelaksana kegiatan-kegiatan K3 yang dilaksanakan perusahaan. Oleh

karena itu perlu dilakukan upaya peningkatan dan pengembangan

pengetahuan, kemampuan serta keterampilan SDM dalam mengelola K3.

Selain itu perusahaan wajib mematuhi peraturan dan perundangan di

bidang K3 yang harus disosialisasikan kepada seluruh karyawan dalam hal

meningkatkan kesadaran dan pengetahuannya tentang K3. Sehingga dapat

diterapkan dalam menjalankan tugasnya masing-masing. Salah satu upaya

yang dapat dilakukan perusahaan adalah dengan memberikan pelatihan

tentang K3 bagi seluruh karyawan. Pelatihan dapat meningkatkan

kepedulian terhadap aspek K3 bagi masing-masing karyawan serta

mengimplementasikannya dalam menjalankan tugas di tempat kerja

masing-masing.

Prosedur Keamanan keselamatan dan kesehatan kerja

Banyak perusahaan masih menyepelekan prosedur Keamanan, kesehatan

dan Keselamatan Kerja. Padahal, posisi tubuh (ergonomi) dan letak alat

bantu kerja di kantor begitu erat kaitannya dengan produktivitas kerja.

Jika mendengar kata ini Keamanan, kesehatan dan Keselamatan Kerja

biasanya yang langsung terbayang adalah alat lindung diri dalam proyek

seperti: helm, sepatu proyek, sarung tangan, tali pengaman, atau baju tahan

api. Ternyata, Keamanan , kesehatan dan Keselamatan Kerja. bukan

sekadar soal keselamatan kerja, tetapi juga kesehatan kerja.

Prosedur keselamatan kerja sebetulnya harus diterapkan di seluruh

perusahaan, tanpa memandang jenis industri. Perusahaan yang berisiko

rendah pun harus ikut standar Keamanan, Kesehatan dan Keselamatan

Kerja khususnya offi ce safety atau Keamanan, kesehatan dan

Keselamatan Kerja di kantor.

Terjadinya kecelakaan kerja tentu saja menjadikan masalah yang besar

bagi kelangsungan sebuah perusahaan. Kerugian yang diderita tidak hanya

berupa kerugian materi yang cukup besar namun lebih dari itu adalah

timbulnya korban jiwa yang tidak sedikit jumlahnya. Kehilangan sumber

daya manusia ini merupakan kerugian yang sangat besar karena manusia

adalah satu-satunya sumber daya yang tidak dapat digantikan oleh

teknologi apapun. Kerugian yang langsung yang nampak dari timbulnya

kecelakaan kerja adalah biaya pengobatan dan kompensasi kecelakaan.

Sedangkan biaya tak langsung yang tidak nampak ialah kerusakan alat-alat

produksi, penataan manajemen keselamatan yang lebih baik, penghentian

alat produksi, dan hilangnya waktu kerja.

Menghadapi situasi darurat keamanan,keselamatan,dan kesehatan kerja.

Orang atau pekerja sering melakukan lingkungan yang tidak aman

terutama disebabkan oleh: karena pegawai tersebut merasa telah ahli

dibidangnya dan belum pernah mengalami kecelakaan, walaupun

melakukan unsafe behavior. Ia berpendapat bahwa bila selama ini bekerja

dengan cara ini (unsafe) tidak terjadi apa-apa, mengapa harus berubah.

Lingkungan yang tidak aman juga sering dipicu oleh adanya pengawas

atau manager yang tidak peduli dengan safety. Para manager ini secara

langsung atau tidak langsung memotivasi para pekerja untuk mengambil

jalan pintas, mengabaikan bahwa perilakunya berbahaya demi kepentingan

produksi.

Upaya yang biasa dilakukan untuk mengurangi lingkungan yang tidak

aman / berbahaya

Lingkungan yang tidak aman dapat diminimalisasi dengan melakukan

beberapa cara. Yaitu:

Menghilangkan bahaya ditempat kerja dengan merekayasa faktor

bahaya atau mengenalkan kontrol fi sik. Cara ini dilakukan untuk

mengurangi potensi terjadinya lingkungan yang tidak aman, namun

tidak selalu berhasil karena pegawai mempunyai kapasitas untuk

berprilaku tidak aman dan mengatasipengawasan yang ada.

Mengubah sikap pegawai agar lebih peduli dengan keselamatan

dirinya. Cara ini didasarkan atas asumsi bahwa perubahan sikap akan

mengubah perilaku. Berbagai upaya yang dapat dilakukan adalah

melalui kampanye dan safety training (latihan keselamatan kerja).

Pendekatan ini tidak selalu berhasil karena ternyata perubahan sikap

tidak diikuti dengan perubahan perilaku. Sikap sering merupakan apa

yang seharusnya dilakukan bukan apa yang sebenarnya dilakukan.

Dengan memberikan punishment atau hukuman terhadap pelaku yang

menyebabkan terbentuknya lingkungan yang tidak aman. Cara ini tidak

selalu berhasil karena pemberian punishment terhadap perilaku tidak aman

harus dilakukan secara tetap atau konsisten dan segera setelah muncul, hal

inilah yang sulit dilakukan karena tidak semua lingkungan yang tidak

aman dapat terpantau secara langsung

Dengan memberikan reward atau penghargaan terhadap mereka yang

dapat menciptakan safety behavior (lingkungan yang aman). Cara ini sulit

dilakukan karena reward minimal harus setara dengan apa yang didapat

dari perilaku tidak aman

Memilih dan menyiapkan peralatan sesuai dengan prosedur Keamanan,

kesehatan dan Keselamatan Kerja

Tidak ada satu organisasipun yang dalam kegiatan untuk mencapai

tujuannya tidak menggunakan perlalatan kantor. Dalam hal ini perlalatan

kantor berfungsi untuk membantu pelaksanaan pekerjaan kantor.

Walaupun organisasi memiliki sumber daya manusia yang berkualitas

tinggi namun tanpa adanya sumber daya lainnya, seperti alat atau material

lainnya, tidak mungkin organisasi tersebut dapat mencapai tujuannya

secara optimal. Pada umumnya peralatan kantor yang ada dan

dioperasikan dalam suatu organisasi, perusahaan atau kantor bermacam-

macam, bentuknya antara lain berupa alat tulis kantor, perabot kantor dan

mesin-mesin kantor. Pemakaian teknologi yang modern di lingkungan

perkantoran baik untuk penanganan administrasi, keuangan dan bidang

pekerjaan lainnya bertujuan meningkatkan

kinerja perusahaan dan menambah daya saing dalam memasuki era global

dan memenangkan kompetisi atau persaingan antar perusahaan yang

semakin ketat. Dalam memilih peralatan kantor untuk membantu

pelaksanaan pekerjaan tidak boleh terpaku pada pemilihan alat yang

berteknplogi tinggi saja tetapi juga harus memperhatikan keamanan ,

kesehatan dan keselamatan kerja bagi pegawai yang menggunakannya.

Apabila saat mengetik seorang karyawan harus mendongak untuk menatap

monitor, itu berarti perusahaan belum memperhatikan keamanan,

kesehatan dan keselamatan kerja Jika karyawan sering mengeluh suhu

udara kantor terlalu dingin atau panas, atau jika di bawah meja karyawan

banyak terjulur kabel listrik, internet, dan telepon, itu berarti perusahaan

masih mengabaikan Keamanan, kesehatan dan Keselamatan Kerja.

Apabila kantor tak memiliki tangga darurat dan pemadam kebakaran, itu

sama halnya perusahaan mempertaruhkan nyawa karyawan.

Inilah “Musuh” yang banyak dijumpai di Kantor yang dapat menyebabkan

lingkungan kerja tidak aman:

Posisi tubuh (ergonomi) yang salah ketika melakukan pekerjaan.

Gerakan berulang (repetitive motion).

Pencahayaan yang terlalu terang/gelap.

Mouse dan keyboard yang sulit dijangkau tangan.

Kabel listrik, telepon, internet yang terjuntai ke lantai.

AC yang terlalu dingin atau malah tidak berfungsi (panas).

Alat-alat listrik yang tidak berfungsi sempurna.

Furnitur kantor yang menyusahkan pekerjaan

3. Konsep Lingkungan Hidup

Penerapan konsep lingkungan hidup

1. Penerapan dirumah

a. Cara melestarikan lingkungan hidup dirumah dan di sekitar rumah

Cara melestarikan lingkungan hidup dirumah dan di sekitar rumah

yaitu :

Membersihkan dan menata rumah

Membuang sampah rumah tangga pada tempatnya

Memelihara tanaman di halaman rumah

Membersihkan lingkungan sekitar rumah

Membuang sampah rumah tangga, seperti air bekas cucian,

secara benar

b. Cara menghemat listrik dirumah

Penghematan dalam pemakaian listrik di rumah yaitu :

Mematikn semua alat elektronik apabila tidak digunakan

Memeilhara dan menggunakan perlengkapan elektronik serta

lampu yang hemat energy

Menjemur dan membiarkan cucian basah agar kering secara

alami

Mematiakan keran pada saat gosol gigi

Selalu menggunakan kertas di kedua sisi

Menggunakan batrai isi ulang

Memilih dan menggunakan kulkas yang tidak mengandung

Freon

2. Penerapan di Sekolah

a. Cara melestarikan lingkungan hidup di sekolah

Membuang sampah ke tempat yang tersedia di sekolah

Di setiap sekolah ada mata pelajaran PLH ( Pendidikan

Lingkungan Hidup )

Siswa ikut terlibat secara aktif untuk menyayangi, merawat,

dan menanam tanaman yang sudah ada atau menanam tanaman

baru.

Seluruh warga sekolah harus menghemat pemakaian air

Siswa turut menjaga dan melestarikan kebersihan sekolah

b. Cara menghemat listrik di sekolah

Mematikan semua alat elektronik saat tidak digunakan

Memilih fdanmenggunakan alat elektronik serta lampu yang

hemat energy

Untuk diluar kelas, menggunakan lampu yang dapat hidup dan

mati secara otomatis

Menggunakan kipas angin dan AC sesuai situasi

3. Penerapan di Masyarakat

a. Cara melestarikan lingkungan hidup di masyarakat

Turut menjaga fasilitas umum atau sarana/prasarana

Menjaga lingkngan sekitar seperti sekolah, sungai, pepohonan,

tanah agar tetap bersih, segar dan asri

Membuang sampah pada tempatnya

Menjaga flora dan fauna

b. Cara menghemat listrik

Mematikan semua peralatan elektronik

Tidak merusak sarana dan prasarana yang berkaitan dengan

listrik

Tidak manipulasi kegiatan listrik

4. Penerapan didunia kerja

a. Seluruh instansi swasta / pemerintah,yayasan, organisasi, dan

perusahaan harus turut menjaga,merawat, dan melestarikan lingkungan

hidup. Lingkungan hidup yang dijaga antara alain

Keamanan pada saat kerja

Kesehatan pada saat kerja

Keselamatan pada saat kerja

Lingkungan di dalamkantor seperti, sirkulasi udara diatur

Lingkungan di luar kantor seperti menjaga atau melakukan

penghijauan, menjaga saluran air

b. Seluruh instansi swasta / pemerintah,yayasan, organisasi, dan

perusahaan harus menghemat penggunaan listrik dengan cara ;

Memtikan semua peralatan listrik yang tidak diperlukan

Memakai lampu yang hemat listrik

Menggunakan batrei isi ulang

Menggunakan kolkulator tenaga surya

Memanfaatkan kertas bekas

Jika sinar matahari cukup berlimpah maka tidak usah menyalakan

lampu

Penerapan konsep lingkungan hidup, baik dirumah, di sekolah maupun di

masyarakat,tentunya mempunyai suatu pendekatan. Pendekatan dengan

konsep “ sadar lingkungan “ (darling) dapat dilakukan dengan cara sebagai

berikut

Berbuat sekecil apapun untuk lingkungan namun berkesinambungan

Biasakan untuk melakukan penghematan

Lakukan peningkatan konsep keindahhan,kebersihan, kesehatan,

keamanan, kekeluargaan dan kerindangan

Tegakkan keselamatan kerja

Gunakan prinsip 4 R : Reduce(mengurangi), Reuse (menggunakan

kembali), Recycle( mendaur ulang), Replant (penanaman kembali)

Lakukan pengelolaan lingkungan

Cintai keragaman hayati yang ada didaerah masing-masing

4. Ketentuan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan

a. Penyebab kecelakaan kerja dapat dibagi dalam kelompok

1. Kondisi berbahaya (unsafe condition), yaitu yang tidak aman dari:

- Mesin, peralatan, bahan dan lain-lain

- Lingkungan kerja

- Proses kerja

- Sifat pekerjaan

- Cara kerja

2. Perbuatan berbahaya (unsafe act), yaitu perbuatan berbahaya dari

     manusia, yang dapat terjadi antara lain karena:

- Kurangnya pengetahuan dan keterampilan pelaksana

- Cacat tubuh yang tidak kentara (bodily defect)

- Keletihanan dan kelemahan daya tahan tubuh.

- Sikap dan perilaku kerja yang tidak baik.

3. Pengaruh peralatan dan furniture kantor, antara lain karena:

- Posisi tubuh (ergonomi) yang salah ketika melakukan pekerjaan

- Gerakan berulang (repetitive motion).

- Pencahayaan yang terlalu terang/gelap.

- Mouse dan keyboard yang sulit dijangkau tangan.

4. Kabel listrik, telepon, internet yang terjuntai ke lantai.

5. AC yang terlalu dingin atau malah tidak berfungsi (panas).

6. Alat-alat listrik yang tidak berfungsi sempurna.

7. Furnitur kantor yang menyusahkan pekerjaan.

b. Beberapa kecelakaan yang banyak terjadi di tempat kerja

1. Terpeleset

Biasanya karena lantai licin. Terpeleset dan terjatuh adalah bentuk

kecelakaan kerja yang dapat terjadi di tempat kerja Akibat:

• Ringan memar

• Berat: fraktura, dislokasi, memar otak, dll.

Pencegahan:

• Pakai sepatu anti slip

• Jangan pakai sepatu dengan hak tinggi, atau tali sepatu longgar

• Hati-hati bila berjalan pada lantai yang sedang dipel (basah dan licin)

atau tidak rata konstruksinya.

• Pemeliharaan lantai dan tangga

2. Mengangkat beban

Mengangkat beban merupakan pekerjaan yang cukup berat, terutama

bila mengabaikan kaidah ergonomi. Akibat: cedera pada punggung.

Pencegahan:

Beban jangan terlalu berat ,Jangan berdiri terlalu jauh dari beban.

Jangan mengangat beban dengan posisi membungkuk tapi

pergunakanlah tungkai bawah sambil berjongkok. Pakaian jangan

terlalu ketat sehingga pergerakan terhambat.

3. Risiko terjadi kebakaran

sumber: hubungan pendek arus listrik; bahan lain mungkin mudah

menyala Akibat:

Timbulnya kebakaran dengan akibat luka bakar dari ringan sampai

                   berat bahkan kematian.

Timbul keracunan akibat kurang hati-hati.

Pencegahan:

- Konstruksi bangunan yang tahan api

- Sistem penyimpanan yang baik terhadap bahan-bahan yang mudah

terbakar

- Pengawasan terhadap kemungkinan timbulnya kebakaran

- Merapihkan sambungan kabel listrik

c. Rangkuman

Kesehatan, keselamatan,keamanan kerja adalah suatu upaya guna

memperkembangkan kerja sama, saling pengertian, dan partisifasi efektif dari

pengusaha atau pengurus dan tenaga kerja dalam tempat.

Tujuan dari K3 pada hakekatnya adalah pembuatan syarat-syarat keselamatan

kerja dalam perencanaan, pembuatan, pengangkutan, peredaran, perdagangan,

pemasangan, pemakaian, penggunaan, pemeliharaan peralatan dalam bekerja serta

pengaturan dalam penyimpanan bahan, barang, produk tehnis dan aparat produksi

yang mengandung dan dapat menimbulkan bahaya kecelakaan. Sehingga potensi

bahaya kecelakaan kerja tersebut dapat dieliminir.

Beberapa kecelakaan yang banyak terjadi di tempat kerja

1. Terpeleset

2. Mengangkat beban

3. Risiko terjadi kebakaran

Adapun akibat yang muncul atas kecelakaan kerja atau penyakit yang ditimbulkan

oleh hubungan kerja dapat berupa:

tidak mampu bekerja untuk sementara

cacat sebagian untuk selama-lamanya

cacat total untuk selama-lamanya

cacat kekurangan fungsi organ

meninggal dunia

D. Tugas

Tugas 1

Buatlah bagan dalam kertas karton yang berisi perihal :

1. Pengertian K3

2. Peran K3

3. Tujuan K3

4. K3 dalam perspektif hokum

Tugas 2

Kerjakan tugas berikutsecara kelompok. Datangi sebuah perusahaan yang berada

disekitar tempat kalian bersekolah.mohon izin untuk mengumpulkan data.

Perihal :

1. Prosedut K3 perusahaan yang bersangkutan

2. Isu – isu yang membutuhkan perhatian perusahaan tersebut agar tidak

terjadi kecelakaan

Susunlah laporan hasil kunjungan ke perusahaan tersebut. Serahkan kepada guru

dan hasil di persentasikanke depan.

Tugas 3

Kerjakan tugas berikut secara berkelompok, cari dan temukan :

1. Lingkungan yang teratur, asri, hijau, dan menyenangkan, kemudian foto

dan dokumentasikan.

2. Lingkungan yang kumuh, kotor, dan tidak kondusif kemudian foto atau

dokumentasikan

Berilah komentar dibawah foto tersebut!

Tugas 4

Kerjakan tugas berikut secara berkelompok !

Kumpulkan gambar danbuatlah keliping berkaitan dengan kecelakaan kerja,

kemudian beri komentar gambar tersebut.

E. Tes formatif

Berilah tanda silang pada huruf A, B, C dan D atau E di depan jawaban yang

benar!

1. Persamaan etika dengan etikat terletak pada ....

a. Aturan yang mendasarinya

b. Prilaku manusia

c. Pengertian dasarnya

d. Norma yang mendasarinya

e. Tujuan keduanya

2. Pedoman sikap, tingkah laku dan perbuatan dalam melaksanakan tugas

dalam kehidupan sehari hari adalah...

a. Kode etik profesi

b. Kode etik

c. Kode

d. Etika

e. Profesi

3. Tujuan ditetapkan kode etik adalah...

a. Agar pegawai takut

b. Agar pegawai bekerja keras

c. Mencengah terjadinya prilaku yang tidak etis

d. Mendorong seseorang untuk bekerja

e. Motivasi bagi pegawai

4. Self prepation adalah ...

a. Mengidentifikasi dan menganalisis kekuatan dan kelemahan yang

dimiliki sendiri

b. Mempersiapkan diri secara mental dan fisik untuk memulai

perubahan

c. Belajar dari pengalaman diri sendiri

d. Merencanakan program sendiri

e. Melakukan monitoring sendiri

5. Salah satu etos kerja jepang adalah...

a. Disiplin

b. Berhemat

c. Menabung

d. Mengutamakan pendidikan

e. Mengabdi dan loyal

6. Isu pokok yang menjadi sumber dilemma etika hubungan klein –

profesional adalah sebagai berikut, kecuali ...

a. Prinsip dasar

b. Egoisme

c. Kerahasiaan

d. Otonomi klein

e. Tatacara yang berlaku

7. Kegiatan yang dilaksanakan untuk mendorong para karyawannya untuk

mengikuti berbagai standar dan aturan sehingga penyelewengan –

penyelewengan dapat dicegah, merupakan tipe kegiatan ...

a. disiplin kerja

b. kedisiplinan

c. disiplin korektif

d. disiplin prepentif

e. disiplin

8. Suatu upaya untuk menjaga kesehatan pekerja dan mencegah pencemaran

disekitar tempat kerjanya dinamakan...

a. accupational industrial

b. accupational health

c. accupational diseases

d. health industrial

e. hygiene accupational

9. Pengawasan terhadap orang mesin , material dan metode yang mencakup

lingkungan kerja supaya pekerja tidak mengalami cidera di sebut..

a. peraturan tenaga kerja

b. tata tertib pekerja

c. keselamatan dan kesehatan kerja

d. pengawasan terhadap pekerja

e. perlindungan tenaga kerja

10. Keamanan menurut Kamus Bahasa Indonesia ..

a. keadaan aman , ketentraman menjaga ( memelihara ) ketertiban

b. keadaan tidak ada percekcokan

c. keadaan yang kondusif dari lingkungan perusahaan

d. keadaan aman yang terkendali

e. keadaan aman dan sehat bagi semua pekerja

11. Berikut yang bukan merupakan cakupan pemerintah dalam membina

perlindungan kerja adalah

a. norma keselamatan kerja

b. norma kesehatan kerja dan higiene perusahaan atau hiperkes

c. norma kerja

d. pemberian ganti kerugian perawatan dan rehabilitas dalam hal

kecelakaan kerja

e. norma ganti rugi karena kecelakaan kerja

12. Berikut yang bukan merupakan ruang lingkup jamsostek adalah..

a. jaminan kecelakaan kerja

b. jaminan kematian

c. jaminan hari tua

d. jaminan pemeliharran kesehatan

e. pembinaan pensiun

13. Salah satu penyebab gangguan keseimbangan alam adalah...

a. perbaikan

b. polusi

c. banyaknya organisme hidup

d. ilmu pengetahuan

e. produktivitas manusia

14. Penyebab penyakit kaki gajah adalah..

a. anjing gila

b. tikus

c. nyamuk Culex sp

d. nyamuk aedes sp

e. nyamuk anopheles sp

15. indoor air polltion terjadi di....

a. pengunungan

b. daerah industri

c. dalam rumh, kerena api atau bus

d. jalan

e. lingkungan wisata

16. Pada siklus materi dan energi setelah terjadi aliran energi maka akan ada

proses...

a. mineralisasi oleh mikroba

b. pengeringan tumbuhan dan hewan yang mati

c. humifikasi pembusukan oleh mikroba

d. fotosintesis

e. penguraian organisme

17. Pada siklus nitrogen, nitrogen mempunyai cadangan atmosfer tetapi

dalam bentuk...

a. protein

b. amonia

c. vitamin

d. nitrogen molekuler

e. asam nukleat

18. Proses pembentukan nitrat dinamakan..

a. pembakaran

b. nitrosoman

c. nitrifikasi

d. denitrifikasi

e. deaminisasi

19. Aliran energi akan behenti sesaat jika ada...

a. organisme yang mati

b. predator

c. lingkungan abiotik

d. dekomposer

e. lingkungan biotik

20. Suara yang keras seperti ledakan akan mengakibatkan gangguan

pendengaran yang di namakan ...

a. trauma akustik

b. temporary threshold shift

c. permanent threshold shift

d. temporary trauma

e. permanent trauma

21. Suara yang tidak diketahui (unwanted/undersired sound) dalam

lingkungan kerja termasuk...

a. bahaya kerja

b. poluso

c. keributan

d. kebisingan

e. kekacauan

22. Perhatikan pernyataan di bawah ini ...

ukuran penerangan

ukuran objek

tingkat iluminasi

posisi tempat duduk

arah cahaya

faktor yang menentukan baik tidaknya peerangan di tempat kerja adalah....

a. (1), (2), dan (4)

b. (3), (4), dan (5)

c. (2), (4), dan (5)

d. (2), (3), dan (5)

e. (1), (2), dan (3)

23. Berikut yang bukan merupakan bahaya – bahaya di tempat kerja adalah...

a. Semburan api, air panas, uap, dan gas

b. Peledakan

c. Kebakaran

d. Debu berbahaya

e. Aksi demontrasi karyawan

24. Efek yng diterima oleh tubuh manusia atas beban iklim kerja dinamakan...

a. Heat stress

b. Iluminisasi

c. Aklimitasi

d. Heat strain

e. Heat hazard

25. Berikut yang bukan merupakan alasan perusahaan tidak menyediakan

APD adalah...

a. Ketidak mengertian perusahaan

b. Pura – pura tidak mengerti

c. Alasan bahaya

d. Tidak sesuai dengan bahaya yang ada

e. Dianggap sia – sia karena pekerjaan tidak bersedia memakai

26. Suatu peristiwa terjadi kecelakaan yang ditimbulkan oleh bahaya yang

terjadi dinamakan...

a. Manajemen kecelakaan

b. Peristiwa K3

c. Peristiwa kerugian

d. Kejadian kecelakaan

e. Bahaya kecelakaan

27. Berikut yang merupkan Bukan – sumber bahaya yang memungkinkan

dapat menimbulkan bahaya kecelakaan di bidang mekanik dan kontruksi

bagunan adalah...

a. Penggunaan alat tidak sesuai dengan fungsinya

b. Kontruksi tidak kuat/ memenuhi syarat

c. Safety devices/alat pengaman tidak berfungsi

d. Tenaga kerja tidak terampil

e. Banyaknya demontrasi disekitar tempat bekerja

28. Kejadian kecelakaan di lingkungan kerja bermula dari...

a. Pendidikan pekerja yang rendah

b. Kurang memperjhatikan pentingnya K3

c. Pekerja terlalu banyak menuntut

d. Perusahaan tidak perhaian pada pimpinan

e. Masyarakat sekitar perusahaan tidak ada yang peduli terhadap K3

29. Cara sederhana dalam memberikan tanda bahaya atau keadaan darurat

adalah...

a. Berlari – lari menjumpai orang

b. Membunyikan kentongan

c. Di telpon satu persatu

d. Berteriak sekencang mungkin

e. Memberi kode

30. Apabila terjadi bahaya dan kecelakaan di tempat kerja maka yang harus

kita lakukan adalah ..

a. Ikut membantu

b. Langsung lari

c. Diam saja

d. Menyelamatkan diri

e. berteriak

III. EVALUASI

Tugas 1

Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan singkat dan jelas!!!

1. Jelaskan pengertian dari K3 ?

2. Sebutkan perananan K3

3. Apakah yang dimaksud dengan employers liability ?

4. Apakah tujuan diadakannya K3 ?

5. Undang-Undang Republik Indonesia nomor dan tahun berapa yang membahas

tentang keselamatan kerja ?

6. Sebutkan syarat-syarat K3 secara tersirat tertera dalam UU No.1 Tahun 1970?

Kunci Jawaban !!!

1. K3 adalah suatu upaya guna memperkembangkan kerjasama, saling

pengertian, dan partisifasi efektif dari pengusaha atau pengurus tenaga kerja

dalam tempat kerja untuk melaksanakan tugas dan kewajiban bersama dalam

rangka melancarkan usaha produksi

2. Peran K3 adalah

Setiap tenaga kerja berhak mendapatkan perlindungan atas

keselamatannya

Setiap orang yang berada di tempat kerja perlu terjamin keselamatannya

Setiap sumber produksi perlu dipakai dan dipergunakan secara aman dan

efisien

Untuk mengurai biaya perusahaan jika terjadi kecelakaan kerja dan

penyakit akibat hubungan kerja.

3. Employers liability adalah K3 menjadi tanggung jawab

pengusaha,buruh/pekerja, dan masyarakat umum yang berada diluar

lingkungan kerja

4. Tujuan K3 adalah

Untuk mencapai derajat kesehatan kerja yang setinggi-tingginya

Untuk mencegah dan memberantas penyakit dan kecelakaan-kecelakaan

akibat kerja.

5. UU No.1 Tahun 1970

6. Syarat-syarat K3 adalah

mencegah dan mengurangi kecelakaan;

mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran;

mencegah dan mengurangi bahaya peledakan;

memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri pada waktu kebakaran

atau kejadian-kejadian lain yang berbahaya;

memberikan pertolongan pada kecelakaan;

memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja;

mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebarnya suhu,

kelembaban, debu, kotoran, asap, uap, gas, hembusan angin, cuaca, sinar

atau radiasi, suara dan getaran;

Tugas 2

Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan singkat dan jelas!!!

1. Jelaskan prosedur K3 ?

2. Bagaimana menerapakan prosedur kerja dengan aman dan tertib ?

3. Sebutkan cara mengantisifasi kecelakaan kerja

4. Jelaskan bagaiman isu-isu yang harus diperhatiakan pihak pengusaha atau

perusahaan dengan tenaga kerja ?

Kunci Jawaban !!!

1. Prosedur K3 merupakan tahapan atau proses suatu kegiatan untuk

menyelesaikan aktivitas atau metode langkah demi langkah secara pasti dalam

pekerjaan dengan memperhatiakn kesehatan, keselamatan, dan keamana (K3)

2. Menerapakan prosedur K3 dengan aman dan tertib adalah

Menetapakan standar K3

Menetabkan tata tertib

Menetapkan peraturan peraturan

Memonitor pelaksanaan peraturan

3. Cara mengantisipasi kecelakaan adalah

Menerapkan prosedur bekerja sesuai dengan SOP

Melaksanakan prosedur dengan memperhatiakn K3

Melaporkan semua kejadian secara tulis / lisan

4. Isu-isu yang membutuhkan perhatian pihak pengusaha / perusahaan adalah

Mempunyai program kesehatan kerja sehingga tercipta lingkungan kerja

yang sehat

Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan bagi tenaga kerja tentang

pentingnya K3

Mengatur suhu, kelembapan,kebersihan udara

Mencegah dan memberikan perawatan terhadap timbulnya penyakit

Tugas 3

Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan singkat dan jelas!!!

1. jelaskan tujuan penerapkan lingkungan hidup di SMK ?

2. Sebutkan upaya untuk menjaga dan melestarikan lingkungan hidup ?

3. Sebutkan konsep “darling” ?

Kunci Jawaban !!

1. Tujuan penerapkan lingkungan hidup di SMK adalah untuk menjadikan SMK

darling (sadar lingkungan)atau SMK yang ramah lingkungan

2. Upaya untuk menjaga dan melestarikan lingkungan hidup adalah dengan cara

mempunyai wawasan tentang bagaimana konsep lingkungan hidup yang baik

dan menerapkannya dalam perilaku atau tindakan kita sehari-hari

3. Konsep “darling” menggunakan pendekatan

Berbuat sekecil apapun untuk lingkungan, namun berkesinambungan

Berbuat sekecil apapun untuk lingkungan namun berkesinambungan

Biasakan untuk melakukan penghematan

Lakukan peningkatan konsep keindahhan,kebersihan, kesehatan,

keamanan, kekeluargaan dan kerindangan

Tegakkan keselamatan kerja

Gunakan prinsip 4 R : Reduce(mengurangi), Reuse (menggunakan

kembali), Recycle( mendaur ulang), Replant (penanaman kembali)

Lakukan pengelolaan lingkungan

Cintai keragaman hayati yang ada didaerah masing-masing

Tugas 4

Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan singkat dan jelas!!!

1. Sebutkan sikap tenaga kerja ketika situasi darurat

Jawaban !!

1.Sikap tenaga kerja ketika situasi darurat

Cepat dan tanggap dalam situasi darurat jika ada yang berbeda

Bersikap tenang dalam menghadapi situasi darurat

Mempunyai pengetahuai seperti

Mengetahui bahaya ditempat kerja

Mengetahui tanda-tanda peringatan bahaya

Mengidentifikasi situasi yang dapat menimbulkan bahaya

Mengetahui prosedur keadaan darurat

Mempunyai keterampilan seperti

Menerapakn penangan situasi darurat sesuai SOP

Mengikuti tanda-tanda peringatan bahaya

Menentukan langkah dalam situasi darurat

Mengoperasikan pelengkap situasi darurat

DAFTAR PUSTAKA

Santoso, Bempur. 2004. Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja.

Surabaya: Prestasi Pustaka

Sukatma.1999. Lingkungan Hidup. Malang: Indah Offset

Horniati, Euis. 2009. K3LH. Bandung: Armico