pembelajaran k3lh

Upload: wahyu-santosa

Post on 09-Jan-2016

90 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

K3LH Mumed

TRANSCRIPT

Materi Pembelajaran K3LH

MATERI PEMBELAJARANSMK [Sekolah Menengah Kejuruan]

MATA PELAJARAN : K3LH

KOMPETENSI KEAHLIAN : MULTIMEDIAKELAS/SEMESTER : X / GASALSTANDAR KMPETENSI :MENERAPKAN KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA DANLINGKUNGAN HIDUPKOMPETENSI DASAR :MENDISKRIPSIKAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA.

INDIKATOR :1. Mengikuti prosedur keamanan,kesehatan dan keselamatan kerja dengan benar sesuai dengan aturanperusahaan dan relevan dengan peraturan pemerintah dan syarat-syaratasuransi.2. Mengidentifikasikan danmelaporkan pelanggaran prosedur keamanan, keselamatan dan kesehatankerja.3. Segala bentuk perilaku dankejadian-kejadian yang mencurigakan segera dilaporkan pada orangyang berwenang.

TUJUAN PEMBELAJARAN :1. Siswa dapat mendefinisikankeselamatan, keamanan dan kesehatan kerja.2. Siswa dapat menjelaskanperaturan perundang-undangan yang mengatur K3LH.

3. Siswa dapat menjelaskansejarah keselamatan, keamanan, kesehatan kerja.4. Siswa dapat menjelaskansejarah perundangan keselamatan kerja.5. Siswa dapat menjelaskanupaya-upaya perlindungan tenaga kerja.6. Siswa dapat mengidentifikasiadanya pelanggaran prosedur keamanan , keselamatan dan kesehatankerja.7. Siswa dapat membuat laporanpelanggaran prosedur keamanan , keselamatan dan kesehatan kerja.8. Siswa dapat mengidentifikasiperilaku yang mencurigakan terhadap prosedur keamanan , keselamatandan kesehatan kerja.

MATERI PEMBELAJARAN :Kesejahteraan pekerja merupakan salah satu tujuan yang hendak dicapai dalam dunia usaha, baik oleh pekerja, pengusaha maupun instansi pemerintah. Salah satu aspek kesejahteraan manusia adalah kesehatan, keselamatan dan keamanan kerja.Aspek Aspek yang berhubungan dengan kesejahteraan masyarakat diantaranya adalah pengusaha yang memberikan perhatian dan jaminan kesehatan dan keseelamatan kerja, tenaga kerja yang siap dari segi pendidikan maupun ketrampilanya, serta instansi pemerintah yang pada tugas pokoknya mengelola sumber daya manusia.

I. Pengertian Kesehatan,keselamatan dan Keamanan ( K3)

1. Pengertian KesehatanIstilah Kesehatan merujuk pada kondisi fisik, mental dan stabilitas emosi secara umum.Menurut UU No. 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan Bab I Pasal 1, yang dimaksud dengan kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan social yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara social dan ekonomi.Individu yang sehat adalah individu yang bebas dari penyakit, cedera, serta masalah mental dan emosi yang bisa mengganggu aktivitas manusia normal pada umumnya.Sedangkan kesehatan kerja ( occupational health ) atau sering disebut dengan Kesehatan Industri ( Industrial Hygiene ) pada Bab V pasal 23 merupakan upaya kesehatan untuk mewujudkan produktifitas kerja yang optimal meliputi pelayanan kesehatan, pencegahan penyaakit akibat kerja dan syarat kesehatan kerja dan setiap tempat kerja wajib menyelenggarakan kesehatan kerja.Untukmewujudkan produktifitas kerja diperlukan upaya kesehatan kerja agar setiap pekerja dapat bekerja secara sehat tanpa membahayakan dirinya sendiri dan masyarakat sekelilingnya.Pelayanan kesehatan kerja adalah pelayanan kesehatan yang diberikan kepada pekerja sesuai dengan jaminan social tenaga kerja dan mencakup upaya peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, penyembuhan penyakit, dan pemulihan kesehatan.Syarat kesehatan kerja meliputi persyaratan kesehatan pekerja baik fisik maupun psikis sesuai dengan jenid pekerjaannya, persyaratan bahan baku, peralatan, dan proses kerja serta persyaratan tempat atau lingkungan kerja.Tempat kerja menurut UU No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja adalahtiap ruangan atau lapangan, tertutup atau terbuka, bergerak atau tetap dimana tenaga kerja bekerja, atau sering dimasuki tempat kerja untuk keperluan suatu usaha dan dimana terdapat sumber atau sumber-sumber bahaya. Tempat kerja yang wajib menyelenggarakan kesehatan kerja adalah tempat kerja yang mempunyai karyawan paling sedikit 10 (sepuluh) orang.

2. Pengertian Keselamatan.Keselamatan merujuk pada perlindungan terhadap kesejahteraan fisik seseorang.Menurut Kamus Bahasa Indonesia keselamatan adalah perihal (keadaan) selamat, kesejahteraan, kebahagiaan dan sebagainya. Jadi Keselamatan dan kesehatan kerja adalah pengawasan terhadap orang, mesin, material, dan metode yang mencakup lingkungan kerja agar supaya pekerja tidak mengalami cidera.Pekerja atau tenaga kerja menurut UU No. 14 Tahun 1969 adalahtiap orang yang mampu melakukan pekerjaan baik di dalam maupun di luar hubungan kerja guna menghasilbarang dan/atau jasa baik untuk memnuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat.Tiap tenaga kerja berhak mendapat perlindungan atas keselamatan, kesehatan, kesusilaan, pemeliharaan moral kerja serta perlakuan yang sesuai dengan martabat manusia dan moral agama.

Perlindungan bagi tenaga kerja meliputi :1. Normakeselamatan kerja;

2. Normakesehatan kerja dan hygiene perusahaan;3. Normakerja;4. Pemberianganti kerugian, perawatan dan rehabilitasi dalam hal kecelakaankerja.

Yang dimaksud dengan norma ialah "standard" ukuran tertentu yang harus dijadikan pegangan pokok.

Norma keselamatan kerja meliputi : keselamatan kerja yang bertalian dengan mesin, pesawat, alat kerja, bahan dan proses pengolahannya, keadaan tempat kerja dan lingkungannya serta cara-cara melakukan pekerjaan.

Norma kesehatan kerja dan hygiene perusahaan meliputi: pemeliharaan dan mempertinggi derajat kesehatan tenaga kerja, dilakukan dengan mengatur pemberian pengobatan, perawatan tenaga kerja yang sakit, mengatur persediaan tempat, cara dan syarat kerja yang memenuhi syarat hygiene perusahaan dan kesehatan kerja untuk pencegahan penyakit, baik sebagai akibat pekerjaan maupun penyakit umum serta menetapkan syarat kesehatan bagi perumahan untuk tenaga kerja.

Norma kerja meliputi: perlindungan terhadap tenaga kerja yang bertalian dengan waktu kerja, sistim pengupahan, istirahat, cuti, kerja wanita, anak dan orang muda, tempat kerja, perumahan, kebersihan, kesusilaan, ibadah menurut agama dan kepercayaannya masing-masing yang diakui Pemerintah, kewajiban sosial/kemasyrakatan dan sebagainya guna memelihara kegairahan dan moril kerja yang menjamin daya guna kerja yang tinggi serta menjaga perlakuan yang sesuai dengan martabat manusia dan moral agama.

Kepada tenaga kerja yang mendapat kecelakaan dan/atau menderita penyakit akibat pekerjaan berhak atas/ganti kerugian perawatan dan rehabilitasi. Dalam hal seorang tenaga kerja meninggal dunia akibat kecelakaan dan/atau penyakit akibat pekerjaan, ahli warisnya berhak menerima ganti kerugian.

Dasar dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja :1. Setiappekerja berhak memperoleh jaminan atas keselamatan kerja agarterhindar dari kecelakaan.

2. Setiaporang yang berada ditempat kerja harus dijamin keselamatannya.3. Tempatkerja harus selalu dijamin dalam keadaan aman.

3. Pengertian KeamananMenurut Kamus Bahasa Indonesia keadaan aman, ketentraman, menjaga (memelihara) ketertiban.Keamanan Nasional : kemampuan suatu bangsa untuk melindungi nilai-nilai internalnya dari ancaman eksternal.Keamanan perusahaan : melindungi fasilitas pengusaha dan peralatan yang ada dari akses-akses yang tidak syah serta untuk melindungi para karyawan ketika sedang bekerja atau melaksanakan penugasan pekerjaan.

II. Sejarah PerkembangKesehatan, Keselamatan dan Keamanan Kerja.

1. Jaman PurbakalaSejak jaman purba manusia bekerja telah mengenal kecelakaan dan dari pengalamannya kemudian berkembang menjadi pengetahuan tentang bagaimana agar kecelakaan tidak menimpa dirinya atau tidak terulang kembali.

2. Jaman ModernPerrubahan besar yang terjadi setelah terjadi revolusi industry pada abad 18, dimana muncul bentuk maupun jenis kecelakaan yang sangat beragam.Diantaranya kecelakaan yang disebabkan oleh penggunaan mesin, listrik, bahan bakar, nuklir, pemakaian bahan kimia dan sebagainya.

III. Sejarah PeraturanKeselamatan Kerja.1. Tahun 1802 Penerapan UUtentang Perawatan Kesehatan dan Moral Pekerja.2. Tahun 1833 Ditambah denganadanya pengawasan dari Pemerintah.3. Tahun 1844 Penambahan UUtentang kewajiban pengawasan mesin, penyediaan pengaman danmelaporkan terjadinya kecelakaan.

Di Perancis :1. Tahun 1841 Dikeluarkanperaturan tentang perlindungan tenaga kerja anak dalam industri2. Tahun 1893 Dikeluarkan UUyang tegas mengatur Keselamatan Kerja.

Di Rusia :1. Tahun 1845 Dikeluarkan suratedaran pengawasan kesehatan kerja di pabrik2. Tahun 1853 Dikeluarkanketentuan yang memberikan kewenangan kepada pemerintah untukmengawasi hal-hal yang berkaitan dengan keselamatan dan kesehatankerja3. Tahun 1869 Dikeluarkanketentuan umum tentang perlindungan tenaga kerja terhadap kecelakaandan industri dan penyakit akibat kerja.

4. Tahun 1872 Dikeluarkansistem pengawasan keselamatan dan kesehatan kerja ( negara bagianSaxon & Badem )5. Tahun 1884 Dikeluarkanperaturan tentang asuransi kecelakaan kerja.

Di Belgia :K3 sudah ada sejak Raja Napoleon.

Di Denmark dan Swiss:K3 ada sejak tahun 1840 tapi baru efektif di Denmark 1873.

Di AS :Massachusset ( 1867 ) merupakan negara bagian yang pertama kali mempunyai UU K3 baru kemudian Winconsin ( 1885 ), New York ( 1866 ), Ohio ( 1888 ), Messouri ( 1891 ), Rhode Island (1896).

Di Indonesia :Dimulai Tahun 1847 sejak dipakainya mesin-mesin industri oleh Pemerintah Hindia Belanda.Penanganannya oleh Dieust Van Het Stoomwezen. Tahun 1912 untuk kepentingan pendidikan pada bagian penyelidikan bahan diserahkan ke Sekolah Tinggi Teknik di Bandung.Tahun 1905 Pemerintah mengeluarkan Staatsbad No. 521, yaitu peraturan Keselamatan kerja yang disebut dengan Veiligheidsreglement (VR)Tahun 1910 diperbaruhi dengan Staatsbad No. 406 yang pengawasannya dilakukan oleh Dinas Stoomwezen.Tahun 1925 Dienst Van Het Stoomwezen diganti dengan Dienst Van Het Veiligheidstozight (VT) atau Pengawasan Keselamatan Kerja.Tahun 1930 Pemerintah mengeluarkan Stoomordonantie dan Stoom Verordening dengan Staanstbad no. 225 dan nomor 339.Tahun 1931 Pengawasan bahan beracun ( Pabrik Cat, Accu, Percetakan dll )dengan Loodwit Ordonantie, staanstbad no. 509Tahun 1932 & 1933 UU dan Peraturan Petasan staanstbad No. 143 dan 10Tahun 1938 &1939 Pengawasan terhadap jalan rel kereta api loko dan gerbongnya yang digunakan sebagai alat pengangkutan diperusahaan pertanian, kehutanan, pertambangan dan sebagainya, selain dari jalan kereta api Perumka, yaitu melalui Industrieboan Ordonantie dan Industrieboan Verordenieng, Staatsblad Nomor 595 dab Nomor 29.Tahun 1940 Pengawasan dilakukan oleh Dinas Pengawasan Keselamatan Kerja dan para pengusaha ditarik restribusi. Staanstbad no. 424 dan 425.Kemudian muncul peraturan perundangan sebagai berikut :1. UU No. 14 Tahun 1969 tentangKetentuan-KetentuanPokok Mengenai Tenaga Kerja

2. UU No. 1 Tahun 1970 TentangKeselamatan Kerja3. UU No. 23 Tahun 1992 TentangKesehatan4. UU No. 13 Tahun 2003 TentangKetenagakerjaan5. Konvensi ILO tahun 1981 C155 tentang Keselamatan dan Kesehatan

IV. Upaya Upaya PerlindunganTenaga Kerja.Ruang lingkup yang merupakan ketentuan pokok dibidang K3 adalah :1. Keselamatankerja dalam segala tempat kerja, baik di darat, di dalam tanah, dipermukaan air, di dalam air maupun di udara, yang berada di dalamwilayah kekuasaan hukum Republik Indonesia.2. Ketentuanyang berlaku ditempat kerja adalah :1. dibuat,dicoba, dipakai atau dipergunakan mesin, pesawat, alat, perkakas,peralatan atau instalasi yang berbahaya atau dapat menimbulkankecelakaan atau peledakan;2. dibuat,diolah, dipakai, dipergunakan, diperdagangkan, diangkut, ataudisimpan atau bahan yang dapat meledak, mudah terbakar, menggigit,beracun, menimbulkan infeksi, bersuhu tinggi;3. dikerjakanpembangunan, perbaikan, perawatan, pembersihan atau pembongkaranrumah, gedung atau bangunan lainnya termasuk bangunan perairan,saluran atau terowongan di bawah tanah dan sebagainya atau dimanadilakukan pekerjaan persiapan.

4. dilakukanusaha: pertanian, perkebunan, pembukaan hutan, pengerjaan hutan,pengolahan kayu atau hasil hutan lainnya, peternakan, perikanan danlapangan kesehatan;5. dilakukanusaha pertambangan dan pengolahan : emas, perak, logam atau bijihlogam lainnya, batu-batuan, gas, minyak atau minieral lainnya, baikdi permukaan atau di dalam bumi, maupun di dasar perairan;6. dilakukanpengangkutan barang, binatang atau manusia, baik di darat, melaluiterowongan, dipermukaan air, dalam air maupun di udara;7. dikerjakanbongkar muat barang muatan di kapal, perahu, dermaga, dok, stasiunatau gudang;8. dilakukanpenyelamatan, pengambilan benda dan pekerjaan lain di dalam air;

9. dilakukanpekerjaan dalam ketinggian diatas permukaan tanah atau perairan;10. dilakukanpekerjaan di bawah tekanan udara atau suhu yang tinggi atau rendah;11. dilakukanpekerjaan yang mengandung bahaya tertimbun tanah, kejatuhan, terkenapelantingan benda, terjatuh atau terperosok, hanyut atauterpelanting;12. dilakukanpekerjaan dalam tangki, sumur atau lobang;13. terdapatatau menyebar suhu, kelembaban, suhu, kotoran, api, asap, uap, gas,hembusan angin, cuaca, sinar atau radiasi, suara atau getaran;14. dilakukanpembuangan atau pemusnahan sampah atau limbah;

15. dilakukanpemancaran, penyinaran atau penerimaan radio, radar, televisi, atautelepon;16. dilakukanpendidikan, pembinaan, percobaan, penyelidikan atau riset(penelitian) yang menggunakan alat teknis;17. dibangkitkan,dirobah, dikumpulkan, disimpan, dibagi-bagikan atau disalurkanlistrik, gas, minyak atau air;18. diputarfilm, pertunjukan sandiwara atau diselenggarakan reaksi lainnya yangmemakai peralatan, instalasi listrik atau mekanik.

V. Prosedur KerjaBekerja adalah melakukan suatu pekerjaan baik secara bersama-sama atau sendiri dalam suatu wadah yang disebut dengan organisasi atau pabrik/perusahaan.Tentunya para pekerja dalam melakukan pekerjaan itu aman dan tertib sesuai dengan harapan dari pekerja juga perusahaan itu sendiri.Untuk memenuhi hal tersebut diperlukan Prosedur Kerja yang aman dan tertib.Prosedur kerja yang aman dan tertib dapat dilakukan dengan :1. Menetapkan standar K32. Menetapkan tata tertib yangharus dipatuhi.3. Menetapkanperaturan-peraturan.

Dalam menentukan standar K3 harus disesuiakan dengan keadaan dan kebutuhan atau kapasitas yang ada di perusahaan tersebut tetapi tetap harus mengacu pada peraturan perundangan yang berlaku, baik secara nasional maupun internasional.

Penetapan tata tertib erat kaitannya dengan peraturan peraturan yang berlaku di perusahaan yang biasanya dibuat untuk diketahui dan dilaksanakan oleh pekerja. Dengan adanya tata tertib dan peraturan yang dibuat diharapkan para pegawai mentaatinya, sehingga timbul sikap disiplin dan tanggung jawab dalam bekerja.

VI. Prosedur Pencegahan GangguanK3Prosedur Pencegahan Gangguan K3 bertujuan untuk mencegah dan mengurangi terjadinya kecelakaan dan penyakit akikbat kerja di tempat kerja dan menjamin ;1. Bahwa setiap tenaga kerjadan orang lainnya ditempat kerja dalam keadaan selamat dan sehat.2. Bahwa setiap sumber produksidipergunakan secara aman dan efisien.

3. Bahwa proses produksi dapatberjalan dengan lancar.Kondisi diatas dapat tercapai bila kecelakaan termasuk kebakaran, peledakkan dan penyakit akibat kerja dapat dicegah dan ditanggulangi secara terpadu.

Langkah langkah pencegahan yang dapat ditempuh untuk menaggulangi kecelakaan kerja antara lain :1. Menurut ILO (Intenarnational Labour Organization ).1. PeraturanPerundang-undanganPeraturan perundang-undangan yang memberikan ketentuan dan persyaratan K3 yang selalu disesuaikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan Teknologi (Up to date); penerapan ketentuan dan persyaratan dalam peraturan perundang-undangan diberlakukan sejak tahap rekayasa; Pengawasan dan pemantauan pelaksanaan K3 langsung ditempat kerja.2. StandarisasiBaik buruknya K3 ditempat kerja diketahui melalui pemenuhan standar K3.3. InspeksiDilakukan kegiatan dalam rangka pemeriksaan dan pengujian terhadap tempat kerja, mesin, alat dan instalasi, apakah masih memenuhi terhadap ketentuan dan persyaratan K3.4. Riset.Riset yang dapat dilakukan antara lain : Teknis, medis, psychologis, dan statistic untuk menunjang tingkat kemajuan di bidang K3 sesuai dengan perkembangan ilmu dan teknologi.5. Pendidikan dan LatihanDipergunakan untuk meningkatkan kesadaran akan arti pentingnya K3 disamping untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan K3.6. Persuasi

Merupakan suatu cara pendekatan K3 secara pribadi tanpa menerapkan sangsi-sangsi.7. AsuransiJaminan kesehatan dengan pembayaran premi yang semakin rendah bagi perusahaan yang memenuhi persyaratan K3 dan tingkat keparahan dan sering terjadinya kecelakaan yang kecil.8. Penerapan K3 ditempat kerja

2. Konsep yang lain sering jugaditerapkan dipeusahaan antara lain :1. Penaturan Jam Kerja.Jam kerja normal 40 jam perminggu. Untuk beban kerja 24 jam perhari perlu diatur dengan shift dan kerja lembur dan sewajarnya bila pekerja mendapatkan perlindungan khusus misalnya gaji ekstra, bonus dan sebagainya.

2. Daya Tahan Tubuh Pekerja.Untuk mendukung daya tahan tubuh pekerja perlu diupayakan gizi, menu makanan yang baik, gerak badan harus menjadi persyaratan pokok untuk menjaga agar badan dan pikiran menjadi efisien dan produktif.3. Pemeriksaan Kesehatan.

Pemeriksaaan Kesehatan mutlak dilakukan untuk menentukan apakah pekerja serasi dengan pekerjaannya,baik secara fisik maupun mental.4. Pemeriksaan kesehatan secaraberkala.Pemeriksaan kesehatan secara berkala/berulang, yaitu untuk mengevaluasi apakah factor-faktor penyebabnya telah menimbulkan gangguan atau kelainan pada tubuh pekerja atau tidak.5. Pendidikan tentang K3Pendidikan K3 harus diberikan secara kontinyu agar tetap waspada dalam menjalankan pekerjaan.6. MemberikanInformasi/Penerangan sebelum bekerja.Penting dilakukan agar para kerja mengetahui, mentaati peraturan dan bersikap hati-hati.7. Pakaian pelindung.Menggunakan pakaian pelindung saat melaksanakan pekerjaan yang berbahaya terhadap tubuh. Misalnya memakai masker, kacamata, sarung tangan, sepatu, topi, pakaian khusus dll.8. Isolasi.Mengisolasi pekerjaan yang membahayakan. Misalnya mesin yang bising, pencampuran bahan kimia, dll.9. Ventilasi setempatMemberikan alat untuk menghisap udara ditempat tertentu agar bahan dari suatu tempat bisa dialirkan keluar.10. Ventilasi Umum.

Mengalirkan udara keluar agar kadar dari bahan yang berbahaya bisa lebih rendah dari Nilai Ambang Batas (NAB)11. SubstitusiMengganti bahan berbahaya dengan bahan yang tidak berbahaya.

3. Pencegahan terjadinyakecelakaan merupakan langkah yang efektif.Dua hal terbesar yang menjadi penyebab kecelakaan kerja yaitu :1. Perilaku yang tidak aman,antara lain :1. sembronodan tidak hati hati2. tidakmematuhi peraturan3. tidakmengikuti standar prosedur kerja.4. tidakmemakai alat pelindung diri5. kondisi badan yang lemah

2. Kondisi lingkungan yangtidak amanPersentase penyebab kecelakaan kerja yaitu 3% dikarenakan sebab yang tidak bisa dihindarkan (seperti bencana alam) , selain itu 24% dikarenakan lingkungan atau peralatan yang tidak memenuhi syarat, dan 73% dikarenakan perilaku yang tidak aman.

Jenis kecelakaan dan bidang industry :

Manufaktur(termasuk elektronik,produksimetal dan lain-lain)1. terjepit, terlindas2. teriris, terpotong3. jatuh terpeleset

4. tindakan yg tidakbenar5. tertabrak6. berkontak dengan bahanyang berbahaya

7. terjatuh, terguling8. kejatuhan barang dariatas9. terkena benturan keras10.terkena barang yang runtuh, roboh

Elektronik(manufaktur)1. teriris, terpotong

2. terlindas, tertabrak3. berkontak dengan bahankimia4. kebocoran gas5.Menurunnya daya pendengaran, daya penglihatan

Produksimetal (manufaktur)1. terjepit, terlindas

2. tertusuk, terpotong,tergores3.jatuh terpeleset

Petrokimiaminyakdan produksi batu bara, produksi karet, produksi karet, produksiplastik

1. terjepit, terlindas2. teriris, terpotong,tergores3. jatuh terpeleset

4. tindakan yang tidakbenar5. tertabrak6.terkena benturan keras

Konstruksi1. jatuh terpeleset

2. kejatuhan barang dariatas3. terinjak4. terkena barang yangruntuh, roboh5. berkontak dengan suhupanas, suhu dingin

6. terjatuh, terguling7. terjepit, terlindas8. tertabrak

9. tindakan yang tidakbenar10.terkena benturan keras

Produksi alattransportasi bidang

reparasi1. terjepit, terlindas2. tertusuk, terpotong,tergores

3.terkena ledakan

Benda Penyebab Kecelakaan :

JenisKecelakaanBenda

JatuhRak,tangga

Tergencet,kejatuhan benda dari atas atau robohMesinbermotor umum, bahan material

Tertabrakatau terbenturMesinbermotor umum, alat angkutan

JatuhterpelesetPeralatankonstruksi dan bangunan, alat angkutan yang memindahkan mesin,lingkungan, mesin pemindah bermotor

Teriris,terpotong, luka tergoresMesinbermotor umum, bahan material, mesin manual dan peralatan

Contoh Membuat Laporan Pelanggaran Prosedur

Jenis Kecelakaan : TertabrakJudul kasus :Kasus kematian pekerja karena ditabrak kendaraan

Korban

Seorangpekerja

Tugaskerja

Membantumengarahkan kendaraan pengaduk beton

Waktu

BulanMaret tahun X, sekitar jam 12.15 AM

Tempatkejadian

Diarea pembangunan ; korban berada di belakang kendaraan pengadukbeton

Peralatanatau benda yang menyebabkan terjadinya kecelakaan

Kendaraanpengaduk beton

Urutankejadian

PekerjaA di lokasi perencanaan jalan sedang membantu meng-arahkankendaraan pengaduk beton (gambar 2.1) untuk mundur, seharusnyaberdiri di depan jalan masuk ruang bawah tanah untuk mengaturmengendalikan kendaraan yang keluar masuk ke ruang bawah tanah,tetapi malah lari ke belakang kendaraan pengaduk beton,perusahaan kendaraan pengaduk beton telah menggunakan seorangasisten pengatur kendaraan tersebut, pekerja C pada saatkecelakaan itu keluar dari jalan masuk ruang bawah tanah danmenyaksikan korban setelah tertabrak dan jatuh, helm yangdipakainya terlepas dan jatuh ke tanah, setelah itu merangkakbangun menjauhi bagian belakang kendaraan pengaduk beton, dansegera lari ke bagian samping kendaraan memakai aba-aba tanganagar pengemudi berhenti memundur -kan kendaraan. Mungkinkomunikasi pengemudi akan aba-aba tangan itu tidak berjalan baik,sehingga kendaraan mundur sekali lagi, ban bagian dalam sebelahkanan kendaraan melindas kepala korban, mengakibatkan dia tewasdi tempat.

Analisis :

Tahapan penyebabKeterangan

PenyebabumumKomunikasimelalui aba-aba tangan antara pengemudi dan asisten tidakberjalan dengan baik, pengemudi mengambil langkah yang salahakibatnya terjadi tabrakan dan menyebabkan kematian.

Penyebabterperinci1. Padasaat kendaraan besar mundur, karena sudut penglihatan pengemudirelatif lebih luas, sebaiknya tidak berdiri di belakangkendaraan atau di jalur mundur (area yang tidak aman)2. PekerjaA tidak mengenakan helm dengan tepat, tidak benar-benarmengencangkan kaitan, sehingga pada saat tertabrak kendaraan,helm itu langsung jatuh terlepas, sehingga tidak memiliki fungsiperlindungan (perilaku yang tidak aman).

Penyebabpokok1. Karenasudut penglihatan pengemudi kendaraan besar relative lebih luas,hendaknya di bagian depan dan belakang masing-masing ditempatkanseorang asisten. Apabila area tersebut terlalu bising, hendaknyadilengkapi dengan alat elektronik yang membantu mengarahkankendaraan, abaaba tangan cenderung membingungkan. Selain itu,asisten hendaknya membantu pengemudi untuk menjaga keamanan areasekitar, dan mengeluarkan siapapun yang berada di area berbahayatersebut.2. Pekerjahendaknya memakai dan menggunakan helm dengan benar. Organisasi/ lembaga sosial sebaiknya menekankan pentingnya pemakaian helmyang benar. Contohnya memasang poster propaganda, membagikaniklan propaganda untuk menambah konsep keselamatan kepadapekerja, bahkan kepada masyarakat umum. Apabila suatu ketika adapekerja angkuh hingga tidak memakai dan menggunakan helm denganbenar, maka pihak perusahaan hendaknya menambah propaganda,contohnya memberitahukan akibat yang akan ditimbulkan bila tidakmemakai dan menggunakan helm dengan benar.

Strategi Pengendalian :

1. Karenasudut penglihatan pengemudi kendaraan besar relative lebih luas,hendaknya di bagian depan dan belakang masing-masing ditempatkanseorang asisten. Apabila area tersebut terlalu bising, hendaknyadilengkapi dengan alat elektronik yang membantu mengarahkankendaraan, abaaba tangan cenderung membingungkan. Selain itu,asisten hendaknya membantu pengemudi untuk menjaga keamanan areasekitar, dan mengeluarkan siapapun yang berada di area berbahayatersebut.

2. Pekerjahendaknya memakai dan menggunakan helm dengan benar. Organisasi /lembaga sosial sebaiknya menekankan pentingnya pemakaian helm yangbenar. Contohnya memasang poster propaganda, membagikan iklanpropaganda untuk menambah konsep keselamatan kepada pekerja, bahkankepada masyarakat umum. Apabila suatu ketika ada pekerja angkuhhingga tidak memakai dan menggunakan helm dengan benar, maka pihakperusahaan hendaknya menambah propaganda, contohnya memberitahukanakibat yang akan ditimbulkan bila tidak memakai dan menggunakan helmdengan benar.