menerapkan keselamatan, kesehatan kerja dan lingkungan hidup (k3lh)

Upload: satriomega

Post on 03-Apr-2018

298 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

  • 7/29/2019 Menerapkan Keselamatan, Kesehatan Kerja Dan Lingkungan Hidup (K3LH)

    1/33

    Menerapkan keselamatan, kesehatan

    kerja dan lingkungan hidup (K3LH)OLEH : HILMA HENDRAYANTI, S.Si., Apt.

    STANDAR KOMPETENSI :

  • 7/29/2019 Menerapkan Keselamatan, Kesehatan Kerja Dan Lingkungan Hidup (K3LH)

    2/33

    Menderskripsikan keselamatan dan kesehatan kerja(K3)

    HYGIENE PERUSAHAAN DAN KESEHATAN KERJA(HYPERKES)

    Pengertian

    Hygiene perusahaan dan kesehatan kerja merupakan

    bagian dari usaha kesehatan masyarakat yang ditujukankepada masyarakat pekerja, sekitar perusahaan dan umum

    yang menjadi konsumen hasil produksi.

    Tujuan

    Tujuan hyperkes adalah untuk mencapai derajat kesehatantenaga kerja setinggi - tingginya sehingga dapat

    meningkatkan produksi.

  • 7/29/2019 Menerapkan Keselamatan, Kesehatan Kerja Dan Lingkungan Hidup (K3LH)

    3/33

    Usaha Yang Dilakukan

    Usaha yang dilakukan untuk mencapai tujuan diatasantara lain :

    Pencegahan dan pemberantasan penyakit dan kecelakaanakibat kerja.

    Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan tenaga kerja

    Perawatan dan peningkatan daya produktivitas tenaga

    manusia

    Perlindungan masyarakat luas (konsumen) dari bahaya

    yang mungkin ditimbulkan dari hasil produksi

  • 7/29/2019 Menerapkan Keselamatan, Kesehatan Kerja Dan Lingkungan Hidup (K3LH)

    4/33

    Penyakit Akibat Kerja dan Faktor Penyebabnya

    Adalah penyakit yang ditimbulkan oleh atau didapat pada

    waktu melakukan pekerjaan, termasuk kecelakaan akibatkerja yang faktor penyebabnya faktor mekanis.

    Faktor penyebab penyakit akibat kerja :

    1. Golongan fisik : Suara yang keras dapat menyebabkan tuli Suhu tinggi menyebabkan hyperpyrexia, sedang suhu rendah

    menyebabkan frosthite Penerangan yang kurang atau terlalu terang menyebabkan

    pengelihatan terganggu Radiasi sinar X atau radiasi sinar radio aktif menyebabkan penyakit

    darah, kemandulan, dan sebagainya.

  • 7/29/2019 Menerapkan Keselamatan, Kesehatan Kerja Dan Lingkungan Hidup (K3LH)

    5/33

    2. Golongan kimiawi :Gas yang bersifat racun seperti CO, H2S, HCN, SO2, dllUap dari cairan atau benda padat seperti Hg, Pb, insektisidaLarutan atau cairan seperti H2SO4, HCl dan lain - lainDebu - debu seperti silika, kapas, asbes, dan debu logam berat

    3. Golongan penyakit infeksi :Penyakit anthrax oleh Bacillus anthracis pada penyamak kulit / pengumpulwol dan penyakit lain pada pekerja mikrobiologi

    4. Golongan fisiologi :Sebagai akibat kursi yang kurang cocok atau konstruksi mesin tidak cocokmenyebabkan sikap badan sewaktu bekerja tidak baik.

    5. Golongan mental / psychologi :Disebabkan hubungan kerja yang kurang baik antara pekerja denganpimpinan, sesama pekerja atau karena pekerjaan kurang sesuai.

  • 7/29/2019 Menerapkan Keselamatan, Kesehatan Kerja Dan Lingkungan Hidup (K3LH)

    6/33

    Usaha pemberantasan dan cara pencegahannya :

    Subtitusi yaitu mengganti bahan berbahaya dengan bahan yangkurang berbahaya atau tidak berbahaya sama sekali.

    Ventilasi umum yang mengalirkan udara bersih sesuai dengan ruangankerja agar bahan berbahaya lebih rendah dari nilai ambang batas.

    Ventilasi keluar setempat, yaitu menghisap keluar udara dari suaturuangan kerja agar bahan berbahaya dihisap dan dikeluarkan.

    Isolasi yaitu dengan mengisolasi proses berbahaya.

    Pekerja menggunakan pelindung sesuai dengan jenis pekerjaannya seperti

    masker, tutup kepala, sarung tangan, kacamata, sepatu dan sebagainya.

    Pemeriksaan kesehatan, pendidikan kesehatan dan keselamatan kerjaserta penerangan sebelum kerja kepada para pekerja.

  • 7/29/2019 Menerapkan Keselamatan, Kesehatan Kerja Dan Lingkungan Hidup (K3LH)

    7/33

    PERTOLONGAN PERTAMA PADAKECELAKAAN (P3K)

    Pengertian

    Pertolongan pertama adalah pertolongansementara yang diberikan kepadaseseorang yang sakit mendadak atauyang mendapat kecelakaan sebelummendapat pertolongan dari seorang ahli(dokter).

  • 7/29/2019 Menerapkan Keselamatan, Kesehatan Kerja Dan Lingkungan Hidup (K3LH)

    8/33

    Tindakan - Tindakan Yang Harus Dilakukan

    Setiap ada kecelakaan maka tindakan-tindakanyang harus dilakukan adalah :

    - Memanggil dokter sesegera mungkin ataumengirimkan penderita ke rumah sakit.

    - Menghentikan pendarahan.

    - Mencegah dan mengatasi shock atau gangguankeadaan umum lainnya.

    - Mencegah terjadinya infeksi.

  • 7/29/2019 Menerapkan Keselamatan, Kesehatan Kerja Dan Lingkungan Hidup (K3LH)

    9/33

    Gangguan Umum

    Gangguan keadaan umum adalah gangguan yang mengenai alat

    vital untuk hidup, yaitu :

    Susunan pernafasan

    Gangguan ditandai dengan pernafasan yang tidak teratur sampaitidak bernafas sama sekali.

    Susunan saraf pusat

    Gangguan yang ditandai dengan menurunnya kesadaran.

    Sistem peredaran darah

    Gangguan yang ditandai dengan denyut nadi/jantung yang tidakteratur sampai tidak berdenyut sama sekali.

  • 7/29/2019 Menerapkan Keselamatan, Kesehatan Kerja Dan Lingkungan Hidup (K3LH)

    10/33

    Jenis Gangguan Umum

    1. KelengarGejalanya kesadaran menurun, muka pucat, berkeringat

    dingin, nadi cepat dan hampir tidak terasa.Penyebabnya udara pernafasan kurang mengandungoksigen, terlalu capek, kepanasan, emosi, takut ngeri, dan

    sebagainya.

    Pertolongan Membawa penderita ke tempat yang lebih nyaman, teduh

    dan segar. Jangan dikerubungi banyak orang. Baringkan diatas tanah/bangku tanpa bantal, kepala

    dimiringkan agar kalau muntah akan mudah keluar. Pakaian yang menjepit leher, dada dan perut dilonggarkan. Ciumkan penderita dengan bau-bauan yang merangsang

    seperti amoniak, minyak wangi, bawang putih dll.

  • 7/29/2019 Menerapkan Keselamatan, Kesehatan Kerja Dan Lingkungan Hidup (K3LH)

    11/33

    2. Pingsan

    Keadaan gangguan umum yang lebih berat dari pada kelengar dengan

    gejala-gejala kesadaran menurun, tidak memberi reaksi menghindar bila

    dirangsang dengan rangsangan sakit, tidak bergerak, pernafasan dapat

    teratur atau tidak, nadi cepat/lambat/tidak teratur.

    Penyebabnya :

    - Darah kekurangan oksigen, karena pernafasan terhalang (tercekik,

    saluran nafas tersumbat, tenggelam, tertimbun atau dalam ruangan

    tertutup).

    - Kerusakan jaringan otak karena pukulan di kepala, tabrakan (gegar

    otak), infeksi pada otak dan sebagainya.

    - Keracunan makanan/minuman atau pernafasan.

    - Terkena arus listrik dan penyakit seperti ayan (epilepsi), kencing manis,penyakit ginjal yang akut.

    Pertolongan sama dengan kelengar, disesuaikan dengan penyebabnya dan

    segera dibawa ke dokter.

  • 7/29/2019 Menerapkan Keselamatan, Kesehatan Kerja Dan Lingkungan Hidup (K3LH)

    12/33

    3. Shock

    Disebabkan karena pembuluh darah kurang terisi sehingga pengalirandarah terganggu.Gejala-gejalanya- kesadaran menurun- tak bergerak atau gelisah- muka pucat- bibir kering, sangat haus

    - pernafasan tidak teratur,- sering diselingi dengan menguap, lemah, mengantuk- badan dingin disertai dengan keringat dingin dan kering- nadi cepat.

    Penyebabnya adalah pendarahan, cairan tubuh banyak keluar karena

    hilang bersama muntah atau diare, luka bakar atau pembuluh kapilerserentak melebar seperti pada alergi, sakit yang hebat.

  • 7/29/2019 Menerapkan Keselamatan, Kesehatan Kerja Dan Lingkungan Hidup (K3LH)

    13/33

    Pertolongan yang diberikan

    Dibawa ke dokter/rumah sakit dengan segera.

    Bawa penderita ke tempat yang segar udaranya.

    Hentikan pendarahan yang ada dan cegah infeksi.

    Longgarkan pakaian yang menjepit leher, dada, dan perut.

    Selimuti penderita agar tidak kedinginan tapi dijaga agartidak berkeringat.

    Penderita yang sadar dapat diberi minum teh hangat,

    jangan alkohol.

  • 7/29/2019 Menerapkan Keselamatan, Kesehatan Kerja Dan Lingkungan Hidup (K3LH)

    14/33

    4. Mati Suri

    Gangguan keadaan umum dimana penderita- tidak sadar,- pergerakan nafas dan denyut jantung berhenti atau tidakdapat dirasakan, tetapi kaku mayat atau lebam mayatbelum terdapat. Ini merupakan gangguan keadaan umumyang terhebat.

    Penyebabnya sama dengan penyebab pingsan atau lainnyakarena merupakan kelanjutan gangguan umum lainnya.

    Bila tidak mendapatkan pertolongan segera maka penderitaakan meninggal.

  • 7/29/2019 Menerapkan Keselamatan, Kesehatan Kerja Dan Lingkungan Hidup (K3LH)

    15/33

    Pertolongan untuk mati suri:

    Memberikan pernafasan buatan (resusitasi).

    Perbaikan peredaran darah dengan jalan mengurut jantung(massage jantung).

    Sebaiknya pernafasan buatan dan massage jantung

    dilakukan bersamaan.

  • 7/29/2019 Menerapkan Keselamatan, Kesehatan Kerja Dan Lingkungan Hidup (K3LH)

    16/33

    Kesehatan

    Judul Halaman

  • 7/29/2019 Menerapkan Keselamatan, Kesehatan Kerja Dan Lingkungan Hidup (K3LH)

    17/33

    Pernafasan Buatan

    Pada metode pernafasan buatan dilakukan pengembangandan pengecilan rongga dada sebagai usaha inspirasi danekspirasi.

    Sebelum melakukan pernafasan buatan terlebih dahulu

    dilakukan :

    Panggil dokter (oleh orang lain). Bersihkan saluran pernafasan : pada hidung jangan ada yang

    menghalangi, pada mulut jangan ada lumpur, makanan, maupungigi palsu.

    Longgarkan pakaian yang menjepit leher, dada, dan perut Lakukan pernafasan buatan dengan pedoman : dilakukan segera,

    dilakukan sampai penderita bernafas teratur atau oleh dokterdinyatakan penderita sudah meninggal dan dilakukan menurutcara-cara yang betul dan sesuai.

  • 7/29/2019 Menerapkan Keselamatan, Kesehatan Kerja Dan Lingkungan Hidup (K3LH)

    18/33

    Metode Pernafasan Buatan

    Dikerjakan sesuai dengan keadaan penderita. Cara yang ideal adalah yang

    paling baik dalam memberikan pertukaran udara dan yang paling mudah

    dikerjakan dan tidak melelahkan.

    1. Cara Holger Nielsen

    Caranya : Penderita dibaringkan telungkup dengan kening diletakkan diatas

    tangannya yang keduanya saling berimpitan.

    Pukul penderita diantara kedua tulang belikat agar lidahnya menjulur dan

    tidak menghalangi pernafasan.

    Penolong meletakkan tangannya diatas tulang belikat dengan ibu jarimenghadap ke punggung. Lengan harus lurus dan jari direnggangkan dankedua ibu jari bertemu satu sama lain.

  • 7/29/2019 Menerapkan Keselamatan, Kesehatan Kerja Dan Lingkungan Hidup (K3LH)

    19/33

    Penolong membungkuk kedepan dan menahan perlahan-lahan sama rata

    pada punggung penderita, maka terjadilah ekspirasi aktif. Kemudian

    dihentikan perlahan-lahan dan penolong kembali pada kedudukan semula.

    Lengan atas penderita dipegang pada sikunya dan badan penolong

    digerakkan ke belakang menarik lengan atas penderita sampai terasa

    adanya denyut, maka terjadi inspirasi aktif.

    Gerakan inspirasi dan ekspirasi dapat dilakukan 12 kali per menit.

  • 7/29/2019 Menerapkan Keselamatan, Kesehatan Kerja Dan Lingkungan Hidup (K3LH)

    20/33

    2. Cara Mulut Ke Mulut

    Biasanya dilakukan pada bayi dan anak kecil.

    Caranya :

    Penderita terlentang, kepala ditekan kebelakang, dagu ditariksebanyak mungkin keatas.

    Penolong menarik nafas sedalam-dalamnya dan letakkan mulutyang terbuka diatas mulut dan hidung penderita. Tiuplah udaraperlahan-lahan dan sedikit demi sedikit hingga tampak dadapenderita membesar, maka terjadilah inspirasi. Lepaskan mulutpenol;ong dari mulut penderita maka terjadilah ekspirasi.

    Kegiatan ini dapat dilakukan hingga 12 kali per menit.

  • 7/29/2019 Menerapkan Keselamatan, Kesehatan Kerja Dan Lingkungan Hidup (K3LH)

    21/33

    3. Cara Silvester

    Caranya :

    Penderita dibaringkan telentang.

    Penolong berlutut pada satu kakidibelakang kepala si penderita

    dan menghadap ke muka penderita.

    Penolong memegang lengan bawah si penderita dekat sikunya,

    lalu mengangkatnya ke atas, kemudian ke belakang sampai sikut

    penderita menyentuh lantai.Dengan demikian terjadilah inspirasi.

    Setelah itu kedua lengan penderita diangkat ke atas dan kemuka,

    kemudian diturunkan hati hati pada dada penderita dan

    menekan dadanya. Dengan demikian terjadilah ekspirasi.

  • 7/29/2019 Menerapkan Keselamatan, Kesehatan Kerja Dan Lingkungan Hidup (K3LH)

    22/33

    4. Cara Schafer

    Caranya :

    Penderita dibaringkan telungkup. Muka menghadap kesamping, pipi rapat diatas tanah / lantai. Penolong berlutut sehingga badan pebderita berada diantara

    kedua lututnya, dengan muka menghadap punggungpenderita.

    Kedua telapak tangan penolong ditempatkan diatas tulang rusukpenderita sebelah bawah dengan jarak kedua ibu jari kurang lebih 3cm dan sejajar dengan tulang punggung penderita.

    Kedua lengan lurus, kemudian bengkokkan ke depan sehingga keduatangan menekan secukupnya. Dengan demikian terjadilah ekspirasi.

    Kemudian tegakkan badan seperti kedudukan semula, sehinggatekanan pada dinding rongga dada lenyap, tapi janganlah melepaskantangan dari punggung penderita. Dan lenyapnya tekanan pada dindingromgga dada ini terjadilah ekspirasi secara pasif.

    Ekspirasi dan inspirasi ini diulangi 12 kali per menit.

  • 7/29/2019 Menerapkan Keselamatan, Kesehatan Kerja Dan Lingkungan Hidup (K3LH)

    23/33

    5. Cara Eve

    Caranya :

    Penderita dibaringkan telungkup di atas bangku yang dapat

    dijungkit jungkitkan.

    Muka penderita menghadap kesamping, pipi rapat dengan

    bangku.

    Inspirasi dilakukan dengan menjungkitkan bangku sehingga

    kepala lebih tinggi dari pada kakinya ( sudut + 30 )

    Gerakan ekspirasi dilakukan dengan membuat kepala

    letaknya lebih rendah dari kakinya. Inspirasi dan ekspirasi

    ini diulangi 12 kali per menit.

  • 7/29/2019 Menerapkan Keselamatan, Kesehatan Kerja Dan Lingkungan Hidup (K3LH)

    24/33

    Pengurutan Jantung (Massage Jantung)

    Tujuannya agar peredaran darah penderita berjalan kembali.

    Caranya :

    Penolong duduk atau berdiri disamping kanan penderita.

    Letakkan telapak tangan kiri pada dada sebelah kiri

    penderita pada daerah jantung dan telapak tangan kanan

    diatas punggung tangan kiri.

    Dengan kedua tangan, lakukan tekanan tegak lurus

    kebawah dengan gerakan pendek dan kuat, kearah tulangpunggung hingga jantung dan darah jantung terperas dan

    mengalir masuk ke jantung.

    Pengurutan ini dilakukan lebih kurang 60 kali per menit.

  • 7/29/2019 Menerapkan Keselamatan, Kesehatan Kerja Dan Lingkungan Hidup (K3LH)

    25/33

    5. Luka (Vulnus)

    Adalah terputusnya hubungan jaringan karena

    suatu sebab seperti kekerasan tumpul, kekerasan

    tajam, luka bakar dan luka tembak.

    a. Luka karena kekerasan tumpul

    - Luka lecet (hanya kulit yang rusak, pendarahan sedikit).

    - Luka memar (jaringan dibawah kulit rusak tetapi kulit

    tidak luka).

    - Luka robekan (pinggir dan dasar luka tidak rata, sering

    diatas tulang dan pendarahan sedikit daripada luka iris)

  • 7/29/2019 Menerapkan Keselamatan, Kesehatan Kerja Dan Lingkungan Hidup (K3LH)

    26/33

    b. Luka karena kekerasan tajam

    - Luka tusuk (biasanya kecil, pinggir tajam dan dalam,

    pendarahan sedikit, bila mengenai bagian dada dapat terkena

    jantung/paru dan bagian perut dapat mengenai usus/hati).

    - Luka iris (tepi rata, sudut tajam, menganga, bila kulit tegang

    pendarahan banyak).

    - Luka bacok (sama dengan luka iris tetapi lebih dalam,

    pendarahan banyak, disebabkan senjata tajam besar/golok).

    - Luka bakar (disebabkan oleh api, uap/gas panas, cairan panas,

    zat kimia, sinar, arus listrik atau petir).

    - Luka tembak (Pada tempat masuk peluru, didapati luka lubang

    bulat, kulit tertekan kedalam dan dikelilingi lingkaran hitam. Padatempat keluar peluru, luka lebih besar).

  • 7/29/2019 Menerapkan Keselamatan, Kesehatan Kerja Dan Lingkungan Hidup (K3LH)

    27/33

    Akibat luka

    - Perdarahan dengan segala akibatnya yaitu shock atau kematian.

    - Infeksi oleh mikroorganisme.

    - Patah tulang dan lain lain.

    Pertolongan

    Cegah terjadinya infeksi dengan bekerja sebersih mungkin. Cucitangan dan alat-alat yang dipakai dengan alkohol 70 % atau

    sabun. Luka kecil ditetesi mercurochrom. Tutup luka dengan

    kain kasa steril. Bila ada bagian tubuh yang keluar dari jaringan

    jangan dimasukkan tetapi tutup dengan kain kasa steril.

    Cegah dan hentikan pendarahan dengan membalut setiap luka

    dan jangan mengganggu pembekuan darah pada luka. Cegah terjadinya shock dengan menghentikan perdarahan, jangan

    menimbulkan rasa sakit, baringkan penderita dan jika sadar beri

    minum.

    Istirahatkan bagian badan yang terkena dan segera kirim ke rumah

    sakit/dokter

  • 7/29/2019 Menerapkan Keselamatan, Kesehatan Kerja Dan Lingkungan Hidup (K3LH)

    28/33

    6. Patah Tulang (Fraktura)

    Ada 2 jenis patah tulang, yaitu :

    - Patah tulang tertutup, dimana ujung tulang patah takberhubungan dengan udara, kulit utuh dapat pula terluka.

    - Patah tulang terbuka, dimana ujung tulang patah

    berhubungan dengan udara.

    Gejala-gejala patah tulang :

    - Sakit pada tulang yang patah terutama yang dapatdigerakkan.

    - Bentuk bagian badan yang terkena berubah, bengkokkebiruan.

  • 7/29/2019 Menerapkan Keselamatan, Kesehatan Kerja Dan Lingkungan Hidup (K3LH)

    29/33

    Pertolongan :

    Pasanglah bidai pada bagian yang patah, kalautak dapat ikatkanlah bagian yang patah ke badansehingga pergerakan berkurang.

    Bagian yang terkena diistirahatkan, pendarahankalau terjadi dihentikan dan segera dikirim kerumah sakit.

    Bidai digunakan pada patah kaki, lengan atau jariagar kedua ujung tulang tidak bergeser dan bidaiharus melebihi kedua sendi yang masing-masing

    terdapat disebelah atas dan bawah tulang yangpatah. Bidai diikatkan dengan beberapa dasi.Bidai dapat terdiri dari papan tipis, bambu ataukarton tebal.

  • 7/29/2019 Menerapkan Keselamatan, Kesehatan Kerja Dan Lingkungan Hidup (K3LH)

    30/33

    7. Keracunan

    a) Keracunan Melalui MakananSangat berbahaya dan memerlukan pertolongan segera karenakalau terlalu lama dilambung akan makin banyak racun yangterserap tubuh.Gejala keracunan makanan : mula-mula pusing, mual, muntah-muntah, nyeri dan kejang pada perut, kesadaran menurun dan

    dapat menimbulkan kematian.

    Pertolongan harus diusahakan mengetahui macam racun yangmenyebabkannya, kemudian secepat mungkin diusahakanmengeluarkan racun yang masih ada dalam lambung denganmerangsang terjadinya muntah, dengan cara menggelitiktenggorokan, memberi minum air garam hangat, air sabun

    (sepotong kecil sabun).Setelah dikeluarkan diberi minum susu atau telur mentah untukmelepas jaringan yang rusak, untuk menyerap racun yang adadilambung pakai norit atau segera dibawa ke rumah sakit.

  • 7/29/2019 Menerapkan Keselamatan, Kesehatan Kerja Dan Lingkungan Hidup (K3LH)

    31/33

    b) Keracunan Asam Atau Alkali KuatSelaput mulut sampai usus dapat terbakar, maka sangat

    berbahaya kalau disuruh muntah. Pertolongannya diberi minum

    susu 2 gelas atau 2 sendok soda pemasak. Untuk keracunan alkali

    kuat diberi air perasan asam / jeruk 3 sampai 4 perasan atau

    sedikit cuka.

    c) Keracunan Gas Beracun

    Cepat dijauhkan dari tempat atau ruangan yang beracun ke udara

    bersih. Beri minum kopi hangat (bila sadar) kalau perlu lakukan

    pernafasan buatan dan membawa ke rumah sakit/dokter.

  • 7/29/2019 Menerapkan Keselamatan, Kesehatan Kerja Dan Lingkungan Hidup (K3LH)

    32/33

    8. Digigit Ular

    Bila digigit ular, anggaplah ular yang menggigit itu berbisa karenasulit sekali membedakan ular yang berbisa dengan yang tidakberbisa.

    Pertolongannya :

    Segera pasang tali pengikat antara jantung dengan luka gigitanular tersebut. Kira kira 10 cm dari luka.

    Luka gigitan dihisap sekeras kerasnya dan ludahkanlah keluar.Bila tertelan tidak berbahaya, tapi mulut penolong tidak boleh adalukanya.

    Sipenderitapun dapat menghisap sendiri lukanya. Yang paling baikbila luka disedot dengan sedotan karet.

  • 7/29/2019 Menerapkan Keselamatan, Kesehatan Kerja Dan Lingkungan Hidup (K3LH)

    33/33

    Lebarkanlah luka gigitan dengan ujung pisau yang telah dibakar

    terlebih dahulu. Keluarkan darahnya sebanyak mungkin agarbisanya turut ke luar.

    Taburkanlah pada luka serbuk kalium permanganat.

    Setelah 20 menit lepaskan pengikat agar jaringan yang lainnya

    tidak mati karena tidak mendapat darah. Setelah 2 menitlakukanlah pengikatan kembali. Selanjutnya pengikat dilepaskan

    tiap setengah jam selama 2 menit sampai penderita mendapat

    pertolongan dari dokter.