modul indra sgd

Download Modul Indra Sgd

If you can't read please download the document

Upload: rachmat-b-saputra

Post on 03-Aug-2015

21 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Telinga anan eluar cairan yang berwarna putih ental dan berbau lebih dari 2 bulan, menunju an adanya proses ronis pada telinga anan. Sudah berobat e do ter tetapi cairan tetap eluar dari telinga anan ya ng menanda an tida ada perbai an dari proses a ut yang terjadi sebelumnya. Sering pile -pile , juga terdapat emung inan sumber infe si pada salura n nafas atas.berbau. Membran timpani telinga anan perorasi sentral, refle s cahaya (-)Infe si telinga pada ana a ibat flu disebab an arena terjadi infe si an telinga tengah (Otitis Media). Pada ana , saluran penghubung antara nggoro an dengan telinga (tuba eustachia) lebih pende daripada orang ehingga uman penya it flu dari hidung/tenggoro an dapat dengan mudah e telinga.pada bagi hidung/te dewasa, s menjalarRadang telinga luar (bahasa Inggris: otitis externa) adalah peradangan telinga b agian luar.[1] Otitis adalah peradangan pada telinga, sedang an e sterna artinya luar. Radang telinga dapat di ategori an berdasar an lo asi tempat terjadinya p eradangan. Apabila infe si terjadi di liang telinga bagian luar ma a di lasifi a si an sebagai otitis e sterna.[1] Sedang an apabila infe si terjadi di liang tel inga bagian tengah, ma a di lasifi asi an sebagai otitis media, yang biasanya di sebab an oleh robe nya gendang telinga yang disertai infe si.[1] Apabila infe si terjadi pada telinga bagian dalam, ma a di lasifi asi an sebagai otitis interna .[1] Daftar isiLama Kejadian Penya it Kejadian otitis e sterna dapat berlangsung dari peradangan ringan sampai parah y ang di enal dengan otitis ne roti an e sterna.[2] Hal ini disebab an peluruhan s el ulit yang normal atau serumen sebagai barier prote tif pada saluran telinga bagian luar pada ondisi elembaban yang tinggi dan temperatur yang panas.[3] Penyebab Otitis e sterna pada anjing1 2 3 4Lama Kejadian Penya it Penyebab Pengobatan ReferensiPenya i ini dalam istilah medis disebut Otitis Media A ut atau istilah awam Infe si A ut Telinga Tengah. Segera bawa ana e do ter untu mendapat pengobatan, arena ji a penya it berlanjut dapat menga ibat an gendang telinga a an robe , se hingga telinga a an berair. Liang telinga anan yang sempitarena terdapat se ret putih, mu oid danDari pemeri saan fisi telingaanan didapat an : fe si.Ada riwayat emasu an air pada telinga anan, emung inan sumber dari in ----Otitis media (bahasa Latin untu "infe si dari the telinga tengah") adalah perad angan telinga tengah, atau infe si telinga tengah. Otitis media terjadi di daerah antara telinga drum (a hir telinga luar) dan teli nga dalam, termasu saluran yang di enal sebagai tabung saluran Eustachio. Ini adalah salah satu dari dua ategori peradangan telinga yang dapat mendasari apa yang sering disebut earache, selain otitis externa 1990 1999.Otitis media memili i banya gelar eparahan, dan berbagai nama yang diguna an u ntu menggambar an masing-masing. Terminologi ini adang- adang membingung an a rena beberapa istilah yang diguna an untu menggambar an ondisi yang sama. Kesalahpahaman yang umum dengan infe si telinga adalah bahwa penderita a an berp i ir bahwa gejala gatal telinga. Mes ipun penderita mung in merasa nyaman, telin ga gatal bu anlah gejala infe si telinga. A ut ba teri otitis media dapat menyebab an rasa sa it yang mengarah e td dpt tidur malam untu ana -ana dan orang tua, dapat menyebab an gendang telinga per forations, tida semua yang menyembuh an, dan dapat menyebar e menyebab an mast oiditis dan/atau meningitis, ota abses, dan bah an ematian ji a infe si berat berjalan tida diobati cu up lama. Demam tinggi dapat terjadi dan dapat menyebab an ejang demam. Administrasi antibioti yang sesuai mencegah sebagian besar o mpli asi.Rhinoviruses (hidung virus) yang menyebab an flu biasa menginfe si tabung salura n Eustachio yang pergi dari bagian bela ang hidung e telinga tengah, menyebab a n pembeng a an dan ompromi dari te anan perimbangan, yang merupa an salah satu fungsi normal tabung. Fungsi utama lainnya adalah drainase lateral cairan dari jaringan di edua sisi teng ora . Itu harus diingat bahwa tabung saluran Eustachio adalah hanya lebar t iga sampai empat rambut di tempat-tempat sepanjang sisinya. Itu juga berubah pen ampilan anatomis dan fisiologis selama awal pertumbuhan ana . Di bayi tabung horisontal membuatnya lebih sulit untu mengalir secara alami, da n permu aan tabung 100% tulang rawan, dengan lapisan jaringan limfati yang meru pa an perpanjangan dari jaringan Adenoidal dari bagian bela ang hidung.Sudut tabung perubahan dan turun untu se itar sudut 45 derajat mening at an ali ran e bawah cairan. Perlu dicatat bahwa individu dengan Downs Syndrome anatomis memili i urva lebih parah untu tabung mere a, ma a mengapa D.S ana -ana cend erung memili i lebih banya operasi grommet daripada ana -ana lain. Dalam umum, sema in parah dan ber epanjangan ompromi tabung saluran Eustachio f ungsi, yang lebih parah onse uensi a an telinga tengah dan stru tur halus.Seperti tahun-tahun awal lewat superior (atas) bagian dari tabung ossifies untu tulang tetapi rendah tetap sama.Otitis media sangat umum di masa ana - ana , dengan rata-rata ana yang memili i dua atau tiga episode per tahun, hampir selalu disertai atas pernapasan infe s i virus (URI), sebagian besar common dingin. Penya it selain infe si telinga juga dapat menyebab an sa it telinga, termasu an er stru tur yang berbagi saraf paso an dengan telinga dan sirap yang dapat me nga ibat an oticus herpes zoster. Ji a seseorang dilahir an dengan tabung saluran Eustachio mis in fungsi, hal ini sangat mening at an emung inan lebih sering dan episode otitis media. Per embangan ronis otitis media lebih umum dalam elompo ini dari orang-orang, yang sering memili i Riwayat eluarga penya it telinga tengah. A ut otitis media A ut otitis media (AOM) paling sering murni virus dan gejalanya terbatas, sepert i URI virus menyertai yang-biasa (infe si pernafasan atas). Ada emacetan telinga dan mung in etida nyamanan dan muncul, tetapi gejala meny elesai an dengan URI yang mendasari. Ji a telinga tengah, yang biasanya steril, menjadi tercemar dengan ba teri, nana h dan te anan pada telinga tengah dapat menghasil an, dan ini disebut a ut ba te ri otitis media. Virus a ut otitis media dapat menga ibat an ba teri otitis media dalam wa tu sin g at, terutama pada ana -ana , tetapi biasanya tida . Individu dengan ba teri a ut otitis media memili i lasi "earache", rasa sa it yang lebih parah dan terus-menerus dan sering disertai dengan demam 102 F (39 C) atau more.needed. Kasus ba teri dapat menga ibat an perforasi telinga drum, infe si space mastoid (mastoiditis) dan dalam asus- asus yang sangat jarang lebih lanjut tersebar men yebab an meningitis. Fitur: '' fase 1 '' - exudative peradangan yang berlangsung 1-2 hari, demam, erasnya, meningism ( adang- adang pada ana -ana ), sa it parah (lebih buru di malam hari ), teredam ebisingan di telinga tuli, sensitif mastoideus proses. '' fase 2 '' - perlawanan dan pembatasan yang berlangsung 3-8 hari. Nanah dan te linga tengah exudate mela sana an secara spontan dan emudian rasa sa it dan dem am mulai menurun. Fase ini dapat dising at dengan terapi topi al. '' 3 fase '' - penyembuhan fase berlangsung 2-4 minggu. Pelepasan aural mengerin g dan mendengar menjadi normal. Otitis media dengan efusi Otitis media dengan efusi (OME), juga disebut serous atau dalam otitis media (SO M) adalah hanya umpulan cairan yang terjadi di dalam ruang telinga tengah sebag ai a ibat dari te anan negatif yang dihasil an oleh tabung saluran Eustachio ber ubah fungsi. Hal ini dapat terjadi semata-mata dari URI virus, tanpa rasa sa it atau infe si ba teri, atau itu dapat mendahului dan/atau mengi uti a ut ba teri otitis media.Selama minggu dan bulan, telinga tengah cairan dapat menjadi sangat tebal dan le m-seperti (dengan demi ian nama lem telinga), yang mening at an emung inan gang guan pendengaran ondu tif yang menyebab an. Awal-awal OME di ait an dengan ma an sambil berbaring dan awal masue penitipaFluida pada telinga tengah adang- adang menyebab an gangguan pendengaran ondu tif, tetapi hanya eti a itu mengganggu getaran normal gendang telinga oleh gelo mbang suara. n ana elompo , sementara orang tua mero o , terlalu pende masa menyusui dan j umlah wa tu yang dihabis an dalam penitipan ana elompo yang lebih besar menin g at an durasi OME dalam dua tahun pertama ehidupan. Sebelum untu penemuan antibioti , otits a ut parah media adalah terutama diperb ai i pembedahan oleh myringotomy. Prosedur rawat jalan, terdiri dari membuat say atan ecil dalam membran mu us untu meringan an te anan build-up. Kronis suppurative otitis media Kronis suppurative otitis media melibat an perforasi (lubang) di mu us membran d an infe si ba teri yang a tif dalam ruang telinga tengah selama beberapa minggu atau lebih.Penya it ini jauh lebih umum pada orang dengan tabung saluran Eustachio mis in f ungsi. Gangguan pendengaran sering menyertai penya it ini. -----Otitis E sterna Otitis e sterna adalah penya it yang dapat diderita oleh semua orang dan berbaga i usia. Otitis e sterna biasanya ditunju an dengan adanya infe si ba teri pada ulit liang telinga tetapi dapat juga disebab an oleh infe si jamur. Mes ipun de mi ian Otitis e sterna jarang menyebab an ompli asi yang serius. Infe si ini di tandai dengan rasa nyeri yang hebat (Waitzman, 2004).Otitis e sterna juga sering dihubung an dengan adanya proses dematologi lo al at au non infe sius. Gejala-gejala yang has pada otitis externa adalah rasa tida nyaman pada liang telinga yang ditandai dengan eritema dan discharge yang bervar iasi (Sander, 2001). Istilah otitis e sterna telah lama dipa ai untu menjelas an sejumlah ondisi. S pe trum infe si dan radang menca up bentu -bentu a ut atau ronis. Dalam hal in fe si perlu dipertimbang an agen ba teri, jamur dan virus. Radang non-infe si te rmasu pula dermatosis, beberapa diantaranya merupa an ondisis primer yang lang sung menyerang liang telinga. Shapiro telah menegas an bahwa perbedaan antara ot itis e sterna yang berasal dari dermatosis dengan otitis e sterna a ibat infe si tida selalu jelas. Suatu dermatosis dapat menjadi terinfe si setelah beberapa wa tu, sementara pada infe si ulit dapat terjadi rea si e zematosa terhadap org anisme penyebab. Se ali lagi, anamnesis dan pemeri saan yang cermat sering ali a an memberi petunju earah ondisi primernya (Boies, 1997). Di Ameri a Seri at, otitis e sterna merupa an penya it yang sering terjadi di se mua negara bagian. Infe si dapat disebab an oleh ondisi yang panas dan lembab. Otitis e sterna dapat menyerang semua ras manusia dan mempunyai perbandingan yan g sama antara perempuan dan la i-la i serta dapat dialami oleh berbagai usia (Wa itzman, 2004). Di Ameri a Seri at se itar 98% otitis e sterna disebab an aleh P. aeruginosa. Ka sus sisanya mung in disebab an oleh Proteus vulgaris, Escherichia coli, S. aureu s dan jamur seperti Candida albicans, Aspergillus sp dan Mucor sp. Pada asus Ot itis e sterna ba terialis, ulit liang telinga berwarna merah dan biasanya edama tosa adang- adang sampai ting at yang menyumbat total liang tersebut (Cody, 199 7).Mung in ada cu up nanah yang mengalir e luar telinga (otorrhea), atau purulence mung in cu up minimal untu hanya dapat dilihat pada pemeri saan yang mengguna an mi ros op teropong. Infe si dan radang liang telinga merupa an suatu masalah THT yang paling serius. Pasien dengan gangguan auri ula atau liang telinga sering ali datang dengan e luhan otalgia, gatal, pembeng a an, perdarahan dan perasaan tersumbat. Pemeri sa an daerah telinga dan se itarnya dengan cermat biasanya dapat mengung ap an masa lah yang spesifi . Namun perlu dite an an pemeri saan THT lainnya. Hal-hal yang perlu ditanya an dalam riwayat pasien antara lain : riwayat infe si telinga luar , berenang, gangguan ulit, alergi, trauma dan pema aian perhiasan telinga husu snya yang mengandung ni el (Boies, 1997).Anatomi-Fisiologi Telinga Luar Telinga luar terdiri dari daun telinga dan liang telinga sampai membran timpani. Daun telinga terdiri dari tulang rawan elastin dan ulit. Liang telinga berbent u huruf S, dengan rang a tulang rawan pada sepertiga bagian luar sedang an dua pertiga bagian dalam rang anya terdiri dari tulang. Panjangnya ira- ira 2,5 3 c m ( Soetirto d , 2001). Pada sepertiga bagian luar ulit liang telinga terdapat banya alenjar serumen (modifi asi alenjar eringat = alenjar serumen) dan rambut. Kalenjar eringat terdapat pada seluruh ulit liang telinga. Pada duapertiga bagian dalam hanya se di it dijumpai serumen (Soetirto d , 2001). Telinga luar termasu auri ula atau pinna dan liang telinga. Telinga luar berfun gsi mengumpul an dan menghantar an gelombang bunyi e stru tur-stru tur telinga tengah. Karena euni an anatomi auri ula serta onfigurasi liang telinga yang me leng ung atau seperti spiral ma a telinga luar mampu melindungi membrana timpani dari trauma, benda asing dan efe termal (Boies, 1997). Panjang liang telinga ira- ira 2,5 cm, membentang dari bibir depan on a hingga membrana timpani. Bagian tersempit dari liang telinga adalah de at perbatasan t ulang dan tulang rawan. Hanya sepertiga bagian luar atau bagian artilaginosa da ri liang telinga yang dapat bergera . Ji a mengguna an otos op, auri ula biasany a harus ditari e posterolateral untu dapat melihat bagian tulang dan membran timpani. Bersama dengan lapisan luar membran timpani, liang telinga membentu su atu antung berlapis epitel yang dapat merang ap elembaban sehingga daerah ini menjadi rentan infe si pada eadaan tertentu (Boies, 1997). Kulit yang melapisi bagian artilaginosa lebih tebal daripada ulit bagian tulan g, selain itu juga mangandung foli el rambut yang banya nya bervariasi antar ind ividu namun i ut membantu mencipta an suatu sawar dalam liang telinga. Anatomi l iang telinga bagian tulang sangat uni arena merupa an satu-satunya tempat dala m tubuh dimana ulit langsung terleta di atas tulang tanpa adanya jaringan sub utan. Dengan demi ian daerah ini sangat pe a dan tiap pembeng a an a an sangat n yeri arena tida terdapat ruang untu e spansi (Boies, 1997).Salah satu cara perlindungan yang diberi an telinga luar adalah pembentu an seru men. Sebagian stru tur alenjar terleta pada bagian artilaginosa. E sfoliasi s el-sel stratum orneum i ut pula berperan dalam pembentu an materi yang membentu suatu lapisan pelindung penola air pada dinding analis ini. pH gabungan pada bagian ini adalah se itar 6, suatu fa tor tambahan yang berfungsi mencegah infe si lagipula migrasi sel-sel epitel yang terlepas membentu suatu me anisme pemb ersihan sendiri dari membran timpani earah luar (Boies, 1997). Stru tur yang uni dari canalis auditoris e sterna memudah an terjadi otitis e s terna. Canalis auditoris e sterna lembab, hangat dan gelap, hal ini merupa an li ng ungan yang bagus untu per embangan jamur dan ba teri. Kulit sangat tipis dan mis in jaringan luna sub utis sehingga a an terjadi pene anan langsung pada pe ri ondrium. Canalis auditoris externa mempunyai pertahanan yang spesifi . Serume n berubah menjadi asam yang mengandung lisozim dan substansi lain yang dapat men ghambat pertumbuhan ba teri dan jamur. Selain itu juga adanya epitelial yang uni juga dapat memberi an perlindungan pada analis auditoris e sterna. Keti a per tahanan itu terganggu atau rusu ma a dapat menyebab an otitis e sterna (Sander, 2001).Definisi Otitis e sterna adalah inflamasi atau radang pada canalis auditoris e sterna yan g dapat mengenai pinna, jaringan luna periauri ula dan dapat juga mengenai tula ng temporal (Carr, 1998). Otitis e sterna juga dapat diarti an sebagai radang li ang telinga a ut dan ronis yang dapat disebab an oleh ba teri. Di lini su ar se ali dibeda an peradangan yang disebab an oleh penyebab lain seperti jamur, al ergi atau virus arena sering ali timbul bersama-sama (Sosialisman dan Helmi, 2 001).EtiologiPatofisiologiFa tor lain yang dapat menyebab an otitis e sterna adalah adanya trauma pada lia ng telinga yang dii uti invasi ba teri edalam ulit yang rusa trauma ini serin g terjadi a ibat dari pembersihan liang teling dengan cotton bud ataupun alat la in yang dimasu an e dalam telinga. Selain itu masu nya air atau bahan iritan a tau hair spray atau cat rambut dapat menyebab an otitis e sterna (Anonim, 2003). Sebagai a ibatnya terjadi respon inflamasi, edema dan pembeng a an liang telinga yang a an menyebab an visualisasi menbran timpani terganggu. E sudat dan pus da pat terprodu si di liang telinga. Pada eadaan yang berat, infe si dapat meluas pada wajah dan leher. Kuman pathogen yang sering ali menyebab an otitis e stern a adalah Pseudomonas aeruginosa, Staphylococcus aureus dan ba teri gram negatif lainnya. Mes ipun demi ian, jamur, seperti Candida atau Aspergilus sp dapat meny ebab an otitis e sterna (Waitzman, 2004). Hal ini terjadi arena adanya penimbunan sel-sel ulit yang mati dan serumen yan g menumpu didaerah de at gendang telinaga menyembab an penimbunan air yang masu e liang telinga eti a mandi atau berenang sehingga ulit pada liang telinga basah dan lembut (Anonim, 2003) Otitis e sterna maligna merupa an ompli asi dari otitis e sterna yang terjadi p ada pasien yang mengalami imunocompresi atau pasien yang mendapat an radioterapiOtitis e sterna adalah penya it yang sering diderita oleh semua orang. Otitis e sterna sering ali ditunju an adanya infe si ba teri a ut dari ulit canalis aur icularis tapi juga dapat disebab an adanya infe si jamur. Adanya le u an pada li ang telinga dan adanya elembaban dapat menyebab an laserasi dari ulit dan meru pa an media yang bagus untu pertumbuhan ba teri. Hal ini sering terjadi setelah berenang dan mandi. Otitis e sterna ini sering terjadi ji a suasana panas dan l embab (Waitzman, 2004).Pada umumnya penyebab dari otitis e sterna adalah infe si ba teri seperti Staphy ilococcus aureus, Staphylococcus albus, E. colli. Selain itu juga dapat disebab an oleh penyebaran yang luas dari proses dermatologis yang non-infe sius (Sander , 2001). Pasien dengan otitis e sterna biasanya mengeluh adanya nyeri telinga (otalgia) d ari yang sedang sampai berat, ber urangnya atau hilangnya pendengaran, tinnitus atau dengung, demam, discharge yang eluar dari telinga, gatal-gatal ( hususnya pada infe si jamur atau otitis e sterna roni ), rasa nyeri yang sangat berat (b iasanya pada pasien yang imunocompopromais, diabetes, otitis e sterna maligna). Selain itu juga ditemu an adanya tanda nyeri te an pada tragus (Waitzmann, 2004) . Pada eadaan yang berat, penderita sering mengeluh sa it pada saat mengunyah ata u membu a mulut (Sander, 2001).Klasifi asi Otitis E sterna A ut Terdapat 2 emung inan otitis e sterna a ut yaitu otitis e sterna sir ums ripta dan otitis e sterna difus. 1. Otitis E sterna Sir ums ripta (Furun el = Bisul) Oleh arena ulit di sepertiga luar liang telinga mengandung adne sa ulit seper ti foli el rambut, alenjar sebasea dan alenjar serumen ma a di tempat itu dapa t terjadi infe si pada pilosebaseus sehingga membentu furun el. Kuman penyebabn ya biasanya Staphylococcus aureus atau Staphylococcus albus (Sosialisman dan Hel mi, 2001). Gejalanya ialah rasa nyeri yang hebat, tida sesuai dengan besar bisul. Hal ini disebab an arena ulit liang telinga tida mengandung jaringan longgar dibawahn ya, sehingga rasa nyeri timbul pada pene anan peri ondrium. Rasa nyeri dapat jug a timbul spontan pada wa tu membu a mulut (sendi temporomandibula). Selain itu t erdapat juga gangguan pendengaran bila furun el besar dan menyumbat liang teling a (Sosialisman dan Helmi, 2001). Terapinya tergantung pada eadaan furun el. Bila sudah menjadi abses, diaspirasi secara steril untu mengeluar an nanahnya. Lo al diberi an antibioti a dalam be ntu salep, seperti polymixin B atau bacitrasin atau antiseptic (asam asetat 2-5 % dalam alcohol 2%). Kalau dinding furun el tebal, dila u an incise emudian dip asang drain untu mengalir an nanahnya. Biasanya tida perlu diberi an obat simt omati seperti analgeti dan obat penenang (Sosialisman dan Helmi, 2001). 2. Otitis E sterna Difus Biasanya mengenai ulit liang telinga duapertiga dalam. Tampa ulit liang telin ga dalam. Tampa ulit liang telinga hiperemis dan edema dengan tida jelas bata snya serta terdapat furun el. Otitis e sterna difus dapat juga terjadi se under pada otitis media supuratif ronis (Sosialisman dan Helmi, 2001). Gejalanya sama dengan otitis e sterna sir ums ripta. Kadang- adang terdapat se r et yang berbau. Se ret ini tida mengandung lendir (musin) seperti se ret yang e luar dari cavum timpani pada otitis media. Pengobatannya ialah dengan memasu an tampon tampon yang mengandung antibioti a e liang telinga supaya terdapat o Manifestasi Klinipada tulang epala. Pada ondisi ini ba teri a an meninvasi jaringan luna dalam dan menyebab an oeteomielitis pada os temporal (Waitzman, 2004).yang nta yang bai antara obat dengan ulit yang meradang. Kadang- adang diperlu an antibioti a sistemi (Sosialisman dan Helmi, 2001).Otomitosis infe si jamur di liang telinga dipermudah oleh elembaban yang tinggi di daerah tersebut. Yang tersering ialah jamur aspergilus. Kadang- adang ditemu an juga a ndida albicans atau jamur lain. Gejalanya biasanya berupa rasa gatal dan rasa pe nuh di liang telinga tetapi sering pula tanpa eluhan (Sosialisman dan Helmi, 20 01). Pengobatannya ialah dengan membersih an liang telinga. Larutan asam asetat 2-5% dalam alcohol yang ditetes an e liang telinga. Kadang- adang diperlu an obat an tijamur sebagai salep yang diberi an secara topical (Sosialisman dan Helmi, 2001 ).Infe si Kronis Liang Telinga Infe si ba teri maupun jamur yang tida diobati dengan bai , trauma berulang, ad anya benda asing, penggunaan ceta an (mould) pada alat Bantu dengar (hearing aid ) dapat menyebab an radang ronis. A ibatnya terjadi penyempitan liang telinga o leh pembentu an jaringan parut atau si atri s. Pengobatannya memerlu an operasi re onstru si liang telinga (Sosialisman dan Helmi, 2001).Keratosis Obliteran dan Kolesteatoma Externa Keratosis obliterans adalah elainan yang jarang terjadi. Biasanya secara ebetu lan ditemu an pada pasien dengan rasa penuh di telinga. Penya it ini ditandai de ngan penumpu an des uamasi epidermis di liang telinga sehingga membentu gumpala n dan menimbul an rasa penuh serta urang dengar. Bila tida ditanggulangi denga n bai a an terjadi erosi ulit dan bagian tulang liang telinga yang sering dise but sebagai olesteatoma yang disertai dengan rasa nyeri yang hebat a ibat perad angan setempat. Etiologinya belum di etahui, sering terjadi pada pasien dengan elainan paru roni seperti bron ie tasis juga pada pasien sinusitis (Sosialisma n dan Helmi, 2001). Pemberian obat tetes telinga campuran al ohol atau gliserin dalam pero sida 3% s elama 3 ali seminggu merupa an pengobatan dari penya it ini. Pada pasien yang t elah mengalami erosi dila u an tinda an bedah (Sosialisman dan Helmi, 2001).Otitis Externa Maligna Otitis e sterna maligna merupa an tipe dari infe si a ut yang difus yang biasany a terjadi pada penderita penya it diabetes mellitus. Radang dapat meluas secara progresif e lapisan sub utis dan organ se itarnya sehingga dapat menimbul an e lainan berupa ondritis, oeteitis, dan osteomielitis yang menga ibat an ehancur an tulang temporal. Gejalanya rasa gatal yang dii uti nyeri yang hebat dan se re t yang banya serta pembeng a an liang telinga (Sosialisman dan Helmi, 2001). Saraf fasial dapat ter ena sehingga dapat menimbul an paresis atau paralysis fac ial. Pengobatan tida boleh ditunda-tunda yaitu dengan pemberian antibiotic dosi s tinggi yang di ombinasi dengan amino gli osid. Disamping obat-obatan, juga dip erlu an tinda an debrideman (Sosialisman dan Helmi, 2001). Otitis e sterna pada hewan dibeda an berasar an ausanya yaitu otitis e sterna p arasiti dan otitis e sterna non parasiti . Otitis e sterna parasiti disebab an oleh Otodectes sp dengan infe si se under. [1] Otitis e sterna non parasiti di sebab an oleh Staphylococcus aureus dan Pitycosporum yang diperparah oleh infe s i se under a ibat Proteus spp, Pseudomonas sp, Candida spp dan benda asing. [1] Pengobatan Tinda an pengobatan yang dila u an berbeda-beda tergantung penyebab otitisnya. O bat tetes telinga yang mengandung antibioti dan anti radang bisa diberi an bila terjadi infe si ba teri dan pembeng a an. Obat tetes telinga yang mengandung an ti e toparasit atau inje si obat golongan ivermectin dan selemectin bisa diberi an bila otitis disebab an oleh tungau telinga atau e to parasit lain. Pemberian obat-obatan ini harus mengi uti si lus hidup parasit tersebut. Untu asus tumor atau polip, diperlu an tinda an operasi/bedah untu mengang at jaringan yang ab normal. Otitis yang disebab an oleh alergi dan gangguan hormon memerlu an tinda an pengobatan secara menyeluruh dan sistematis. Sering ali pengobatan hanya bers ifat mengurangi efe saja, arena penyebab utamanya (alergi atau gangguan hormon ) memang relatif sulit disembuh an.[4] Pengobatan otitis e sterna dapat dila u an dengan beberapa cara yaitu:dan peradangan [5] si ba terial a ut atau ulcerasi [5] si jamur [5] parasit telinga e sternal (infestaReferensi membersih an telinga, pengobatan topi al asanya terdiri dari obat telinga yang dioles ali sehari. [5] pemberian steroid untu mengurangi nyeri terapi antibioti untu menghindari infe terapi antifungal untu menghindari infe terapi anti alergi serta ivermectin untu si Otodectes).[5]mengguna an topi al inse tisida, bi an e dalam telinga satu atau dua