modul bahasa indonesia

Upload: bankthithil

Post on 07-Jul-2015

430 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

MODUL BAHASA INDONESIA

KALIMAT BERDASARKAN ISI 1. Kalimat Tunggal Kalimat tunggal adalah kalimat yang mempunyai satu isi atau satu pokok pikiran. Pokok adalah pikiran dalam bahasa Indonesia adalah subjek dan predikat. Dengan kata lain, kalimat tunggak adalah kalimat yang mempunyai satu objek dan satu predikat serta dapat saja diikuti objek maupun keterangan. Contoh: Anto gemar menulis S P Kakak membaca buku di kamar S P O1 K 2. Kalimat Majemuk Kalimat majemuk adalah kalimat yang mempunyai dua isi atau dua pokok pikiran atau lebih. Dengan kata lain kalimat majemuk adalah kalimat yang sekurang-kurangnya terdiri dari subjek dan dua kalimat. Contoh: Anto gemar menulis sedangkan Anita gemar Menari S P S P a. Kalimat Majemuk Setara/Koordinatif Yaitu kalimat yang menggabungkan dua kalimat yang mempunyai dua pokok pikiran atau lebih yang kedudukannya tidak setara. Catatan: apabila terdapat kata dan, lalu, kemudian, serta, atau, tetapi, namun, sedangkan, oleh karena itu, oleh sebab itu, maka kalimat tersebut pasti merupakan kalimat majemuk setara, asalkan mempunyai dua pokok pikiran. b. Kalimat Majemuk Bertingkat Menggabungkan dua kalimat yang mempunyai dua pokok pikiran atau lebih yang kedudukannya tidak setara. Contoh: apabila terdapat kata yang, bahwa,ketika, semenjak agar, supaya, sehingga, karena sebab, asal, walaupun, meskipun, kalimat tersebut pasti merupakan kalimat majemuk bertingkat, asalkan mempunyai dua pokok pikiran.

JENIS MAKNA 1. Leksikal Adalah arti kata seperti yang terdapat dalam kamus. Intinya makna leksikal adalah makna yang berupa kata dasar. Contoh: makan : memasukan sesuatu ke dalam mulut mengunyah lalu menelannya. 2. Gramatikal Adalah arti yang muncul setelah adanya proses tata bahasa. Proses tata bahasa dalam bahasa Indonesia meliputi : Afiksasi = pengimbuhan Reduplikasi = pengulangan Kompositum = pemajemukan Jadi, bila kata dasar yang bermakna leksikal itu mendapatkan imbuhan, menjadi kata ulang atau menjadi kata majemuk maka makna itu akan menjadi makna gramatikal. Contoh : Makanan = sesuatu yang dimakan Makan-makan = melakukan kerja dengan santai Rumah makan = kedai tempat makan 3. Denotasi = Polos = lugas Adalah makna yang sebenarnya atau sesungguhnya. Arti sebenarnya ini kita lihat dalam konteks kalimat. Contoh: Amel suka makan pizza. Sigit jatuh di kamar mandi Diah rajin menyiram bunga 4. Konotasi = Idiomatis Adalah makna yang tidak sebanarnya atau sering juga disebut arti kiasan. Contoh: Amel suka makan hati melihat tingkah Febry Sigit jatuh hati pada gadis tetangga rumahnya. Diah adalah bunga kelas di sekolah kami PERUBAHAN MAKNA 1. Meluas Terjadi karena cakupan makna sekarang lebih luas dari yang dulu. Cakupan yang dimaksud adalah ruang lingkup atau tepatnya sasaran pemakaian suatu kata lebih banyak sekarang daripada yang dahulu. Contoh: putra, putri Dulu digunakan kepada anak-anak bangsawan. Sekarang digunakan secara umum, laki-laki putra, wanita putri

2. Menyempit Terjadi karena cakupan makna sekarang lebih sempit dari yang dulu atau dengan kata lain ruang lingkup/sasaran pemakaiannya sekarang lebih sedikit daripada dulu. Contoh: sarjana dulu digunakan untuk orang-orang yang pintar, cerdik/cendekiawan. sekarang digunakan untuk orang-orang yang hanya lulusan perguruan tinggi. 3. Amelioratif Adalah perubahan makna karena makna sekarang dianggap lebih tinggi nilainya daripada dulu. Contoh: Wanita lebih tinggi nilainya rasanya daripada perempuan. Istri lebih tinggi nilai rasanya daripada bini Pria lebih tinggi nilai rasanya daripada laki-laki. 4. Peyoratif Adalah perubahan makna karena makna sekarang dianggap lebih rendah nilai rasanya daripada dulu. Contoh: gerombolan dulu = rombongan sekarang = kawanan penjahat 5. Sinestesia Adalah perubahan makna karena adanya pertukaran dua tanggapan indera yang berbeda. Contoh: Senyum gadis itu sangat manis Ia berkata dengan lemah lembut tetapi cukup pedas. 6. Asosiasi Adalah perubahan makna karena adanya kesamaan sifat dari hal yang sesungguhnya dengan maksud lain. Contoh : Supaya urusanmu cepat selesai, selipkan saja amplop ke kantong petugas itu. Amplop uang pelicin Buku kumpulan soal SPMB itu dilengkapi dengan kunci penyelesaian. Kunci jawaban

Catatan : perubahan makna asosiasi sudah pasti berjenis makna konotasi, tetapi makna konotasi belum tentu mengalami perubahan asosiasi. Contoh : Pemerintah menyapu bersih pedagang kaki lima. Kalimat tersebut mengalami perubahan makna? a. Asosiasi b. Leksikal c. Denotasi d. Konotasi Penyelesaian : Kalimat tersebut sebenarnya bermakna konotasi, tetapi karena yang ditanya adalah perubahan makna maka jawabannya menjadi asosiasi (a)

TANDA TITIK DUA ( : ) Dipakai untuk : 1. Antara nama pelaku dengan percakapan dalam teks drama. Contoh : Ibu : Mir, jangan lupa membawa barang itu. Amir : Baik, Bu! 2. Antara jabatan dengan nama orangnya dalam teks kepanitiaan. Contoh : Ketua : Randy Sekretaris : Angga Bendahara : Putri 3. Penyebutan dengan hal yang diperinci : Contoh : Hari : Senin Tanggal : 4 November 2002 Waktu : pukul 10.00 4. Nomer majalah dengan halaman. Contoh : Majalah Kartini Tahun XXX no.35 : 138 5. Tahun terbit buku dengan halaman Contoh : Slamet, 2005 : 156 6. Antar judul dengan anak judul Contoh : Kritik Sastra : Suatu Pengantar Roman Belenggu : Sebuah Tinjauan Singkat 7. Di belakang pernyataan lengkap yang memerlukan perincian Contoh : Kami memerlukan peralatan berkemah : tenda, kantung tidur, senter, dan tali. Saya menyukai olahraga : basket, sepak bola, dan bulu tangkis. Catatan : Tanda titk dua tidak dipergunakan dalam penulisan pernyataan yang diikuti pemerincian bila pernyataan itu belum lengkap. Contoh : - Yang akan ikut berangkat diantaranya : Amir, Mirna, Tati, dan Noni. ( ) -Yang akan ikut berangkat diantaranya Amir, Mirna, Tati, dan Noni. ( X )