bahasa indonesia - modul latihan 1

34
MODUL LATIHAN

Upload: cantik-sausan

Post on 11-Jul-2016

248 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Bahasa Indonesia - Modul Latihan 1

MODUL LATIHAN

Page 2: Bahasa Indonesia - Modul Latihan 1

Nomor 1Ide pokok adalah ide/ gagasan yang menjadi pokok pengembangan paragraf. Ide pokok ini terdapat dalam kalimat utama. Nama lain ide pokok adalah gagasan utama dan gagasan pokok. Dalam satu paragraf hanya ada satu ide pokok.

Page 3: Bahasa Indonesia - Modul Latihan 1

Contoh paragraf :Ada beberapa penyebab kemacetan di Jakarta. Pertama, jumlah armada yang banyak tidak seimbang dengan luas jalan. Kedua, kedisiplinan pengendara kendaraan sangat minim. Ketiga, banyak tempat yang memunculkan gangguan lalu lintas, misalnya pasar, rel kereta api, pedagang kaki lima, halte yang tidak difungsikan, banjir, dan sebagainya. Keempat, kurang tegasnya petugas yang berwenang dalam mengatur lalu lintas serta menindak para pelanggar lalu lintas.

• Kalimat utama : ada beberapa penyebab kemacetan di Jakarta

• Ide pokok : penyebab kemacetan di Jakarta

Page 4: Bahasa Indonesia - Modul Latihan 1

Nomor 2Fakta merupakan kenyataan atau pernyataan yang tidak terbantahkan lagi kebenarannya. Kalimat yang berisi fakta merupakan kalimat yang tertulis berdasarkan kenyataan, peristiwa, suasana yang benar-benar terjadi.

Ciri-ciri Kalimat Fakta:1. Dapat dibuktikan2. Objektif3. Memiliki data yang akurat

Page 5: Bahasa Indonesia - Modul Latihan 1

Jenis-jenis Kalimat Fakta1. Kalimat Fakta Umum

Kalimat fakta umum ini adalah kalimat fakta yang kebenarannya berlaku secara luas akan tetap menjadi suatu kalimat fakta sepanjang zaman. Misalnya:

A. Indonesia mendapatkan kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945.

B. Ikan paus biru adalah mamalia terbesar yang hidup di dalam lautan luas.

Page 6: Bahasa Indonesia - Modul Latihan 1

2. Kalimat Fakta KhususKalimat fakta ini adalah kalimat fakta yang kebenarannya hanya berlaku sementara waktu karena setelah beberapa saat, kalimat tersebut dapat menjadi sebuah opini. Misalnya:

A. Saat ini Budi menempuh pendidikan di SMAN 1 Bandar Lampung.

B. Ayahku sedang cuti dari pekerjaannya untuk sementara waktu.

Page 7: Bahasa Indonesia - Modul Latihan 1

Nomor 3Kata tidak baku adalah kata yang digunakan tidak sesuai dengan pedoman atau kaidah bahasa yang sudah ditentukan. Biasanya kata tidak baku sering digunakan saat percakapan sehari-hari atau dalam bahasa tutur.

Misalnya: aktip, pasip, apotik, efektip, karna, poto, biosfir, bis, obyek, nopember, praktek, negri, tekhnik, nasehat dan lain-lain. Kalimatnya: Saya akan keluar kota pada hari ini.

Page 8: Bahasa Indonesia - Modul Latihan 1

Nomor 4kalimat utama adalah kalimat yang di dalamnya mengandung pokok fikiran atau gagasan utama yang menjadi dasar pengembangan sebuah paragraf. Gagasan utama bersifat umum dan dapat merangkum semua isi yang ada dalam sebuah paragraf.

Page 9: Bahasa Indonesia - Modul Latihan 1

Contoh:" Budi pandai"Budi adalah seorang anak yang pandai.

Maka sekarang kita bisa menambahkan beberapa kalimat penjelas seperti berikut ini:

1. Dia selalu mendapat juara satu dikelasnya.2. Sudah banyak prestasi akademik atau non

akademik yang telah ia raih.3. Bahkan pada semester yang lalu ia mendapatkan

nilai rata-rata 95 dan menjadi yang tertinggi di MTS Ulul Albab.

Page 10: Bahasa Indonesia - Modul Latihan 1

Nomor 5Isi paragraf adalah semua hal yang ada dalam sebuah paragraf ataupun sebuah kesimpulan dari paragraf tersebut. Isi suatu paragraf dapat dipahami dengan cara memahami hubungan antarkalimat.

Page 11: Bahasa Indonesia - Modul Latihan 1

Nomor 6 dan 7kalimat opini adalah suatu kalimat yang merupakan suatu pendapat, gagasan, kritik, maupun saran dari seseorang yang perlu dibuktikan kebenarannya.Ciri-ciri kalimat opini:

1. Belum Terbukti2. Subjektif3. Tidak didukung oleh data

Page 12: Bahasa Indonesia - Modul Latihan 1

Jenis-jenis Kalimat Opini:1. Kalimat Opini Umum / Publik

Kalimat opini ini adalah kalimat yang berupa pendapat, tetapi diakui atau dipercayai oleh masyarakat luas. Misalnya:

A. Mandi di malam hari dapat menyebabkan rematik.

B. Anjing menggonggong ketika melihat makhluk halus yang berada di dekatnya.

C. Kupu – kupu yang masuk ke rumah merupakan tanda bahwa akan ada tamu yang datang.

Page 13: Bahasa Indonesia - Modul Latihan 1

2. Kalimat Opini PeroranganKalimat opini perorangan adalah kalimat pendapat yang dikeluarkan oleh orang – orang tertentu. Biasanya kalimat ini mengandung kata – kata relatif hanya sebagian orang yang setuju, yaitu keindahan, rasa, harum, dan lain – lain. Misalnya:

A. Buah durian terasa sangat tidak enak dan baunya sangat menjijikkan.

B. Lukisan yang tergantung itu sangat indah.C. Lagu yang dibawakan oleh penyanyi pendatang

baru itu terdengar sangat merdu sekali.

Page 14: Bahasa Indonesia - Modul Latihan 1

Nomor 8 dan 9Artikel adalah jenis tulisan yang berbeda dengan puisi dan prosa , artikel ditulis berdasarkan informasi – informasi fakta mengenai sebuah tema. Artikel dapat juga dikatakan karangan faktual secara lengkap dengan panjang tertentu yang dibuat untuk dipublikasikan (melalui koran, majalah, buletin, dsb) dan bertujuan menyampaikan gagasan dan fakta yang dapat meyakinkan, mendidik, dan menghibur.

Page 15: Bahasa Indonesia - Modul Latihan 1

Nomor 10Kalimat persuasif atau persuasi adalah sebuah kalimat yang berisi himbauan atau ajakan secara halus agar si pembaca mau atau bersedia mengikuti kemauan yang disampaikan oleh penulis kalimat tersebut.

Page 16: Bahasa Indonesia - Modul Latihan 1

Ciri-Ciri Kalimat Persuasi1. Kalimat persuasi bersifat ajakan.2. Karena hampir sama dengan kalimat perintah, kalimat

persuasi menggunakan tanda seru.3. Kalimat persuasi biasa digunakan dalam bahasa-bahasa

iklan, slogan, himbauan, dan lain-lain.4. Kalimat persuasi sering menggunakan kata-kata persuasif,

diantaranya adalah: ayo, marilah, dan lain-lain.

Contoh:5. Marilah hidup bersih agar menjadi pribadi yang sehat dan

terbebas dari penyakit!6. Ayo lindungi hewan dan tumbuhan langka agar tidak punah!

Page 17: Bahasa Indonesia - Modul Latihan 1

Nomor 11Kalimat deskripsi adalah kalimat yang gagasan utamanya dikembangkan dengan cara digambarkan atau dilukiskan dengan sejelas-jelasnya. Paragraf ini bertujuan untuk menjelaskan suatu topik yang berupa objek atau benda kepada pembacanya dengan sangat jelas, sehingga seolah-olah pembaca tersebut merasakan, atau mengalami sendiri apa yang mereka baca.

Page 18: Bahasa Indonesia - Modul Latihan 1

Ciri-ciri Paragraf Deskripsi1. Topik yang berupa objek atau benda

digambarkan dengan sangat jelas.2. Objek tersebut digambarkan dengan

melibatkan panca indera, seperti penglihatan, pendengaran, penciuman, dan lain-lain.

3. Banyak ditemukan kata-kata sifat atau kata keadaan di dalamnya.

Page 19: Bahasa Indonesia - Modul Latihan 1

Nomor 12Paragraf padu merupakan paragraf yang kalimat – kalimatnya tersusun atau terjalin dengan logis dan serasi. Untuk membentuk suatu paragraf yang padu, kalimat – kalimat tersebut harus disusun dengan urutan yang logis dan disambungkan dengan kalimat lainnya dengan menggunakan konjungsi atau kata sambung.

Page 20: Bahasa Indonesia - Modul Latihan 1

Nomor 13Latar atau setting merupakan tempat dan waktu berlangsungnya kejadian dalam cerita. Latar berfungsi untuk memperkuat atau mempertegas keyakinan pembaca terhadap jalannya cerita ataupun pada karakter tokoh.

Latar tempat merupakan merupakan tempat berlangsungnya cerita. Latar tempat dapat berupa daerah, negara, dan sebagainya. Berikut contoh kutipan latar tempat dalam sebuah cerpen.“Akhirnya Rara nekat juga pergi ke lab IPA dengan buku fisikanya. Dia duduk di samping pintu bagian depan lap IPA. Lalu ia mulai belajar dengan serius seperti biasanya. “

Page 21: Bahasa Indonesia - Modul Latihan 1

Nomor 14Pergeseran makna adalah berubahnya atau bergesernya makna suatu kata menjadi atau memiliki makna baru.

Jenis – Jenis Pergeseran Makna Makna setiap kata yang mengalami

pergeseran makna akan mengalami perluasan, penyempitan, memburuk, membaik, pertukaran dan persamaan makna.

Page 22: Bahasa Indonesia - Modul Latihan 1

1. Meluas (Generalisasi) Kata – kata yang mengalami generalisasi memiliki makna yang lebih luas dibandingkan dengan makna sebelumnya. Misalnya:A. JurusanKata jurusan mengalami pergeseran makan menjadi meluas. Saat ini makna kata jurusan tidak hanya arah atau tujuan yang ingin ditempuh, tetapi juga memiliki makna spesialisasi dalam bidang pendidikan. Contoh:Sebelum : Aku mencari mobil angkutan jurusan Rajabasa – Tanjungkarang.Meluas : Aku saat ini sedang kuliah di Universitas Lampung, jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni.

Page 23: Bahasa Indonesia - Modul Latihan 1

B. Kepala Kata kepala mengalami perluasan makna menjadi tidak hanya memiliki makna sebagai anggota tubuh, tetapi juga bermakna sebagai pemimpin suatu badan, atau kelompok. Contoh:

• Sebelum: Kepalaku sakit sekali hari ini. • Meluas: Aku terpilih menjadi kepala sekolah SMAN 1

Tanjung Bintang.

Kata – kata lain yang mengalami perluasan makna di antaranya adalah tubuh, papan, bapak, sudara, putra/putri, ibu, dan pemuda-pemudi.

Page 24: Bahasa Indonesia - Modul Latihan 1

2. Menyempit (Spesialisasi)Kata yang mengalami spesialisasi akan memiliki makna yang lebih sempit dari makna asalnya. Misalnya: SarjanaKata sarjana awalnya disebutkan untuk semua orang yang pandai, tetapi kata sarjana hanya diperuntukan untuk orang – orang yang telah lulus dari perguruan tinggi atau universitas. Contoh:

• Sebelum: Masalah ini hanya bisa diselesaikan oleh seorang sarjana.

• Menyempit: Setelah lulus dari Universitas, Andi diberi gelar Sarjana Pendidikan.

Page 25: Bahasa Indonesia - Modul Latihan 1

3. Memburuk (Peyorasi) Kata yang mengalami peyorasi akan memiliki makna yang lebih buruk dibandingkan dengan makna sebelumnya. Misalnya:A. Istri Kata istri mengalami peyorasi menjadi bini. Contoh

• Sebelum: Agus harus bekerja keras demi anak – istrinya. • Memburuk: Agus harus bekerja keras demi anak bininya.

B. PramuniagaKata pramuniaga mengalami peyorasi dan menjadi pelayan toko. Contoh:

• Sebelum: Dini bekerja sebagai pramuniaga setelah pulang dari sekolah.• Memburuk: Dini bekerja sebagai pelayan tokok setelah pulang

sekolah.

Page 26: Bahasa Indonesia - Modul Latihan 1

C. BayiKata bayi mengalami peyorasi menjadi orok. Contoh:

• Sebelum: Ketika dia masih bayi, ayahnya telah meninggal dunia. • Memburuk: Ketika dia masih orok, ayahnya telah meninggal dunia.

D. KoruptorKata koruptor mengalami pergeseran menjadi memburuk dan menjadi tikus. Contoh:

• Sebelum: Para koruptor menggerogoti uang rakyat. • Memburuk: Tikus – tikus itu menggerogoti uang rakyat.

Kata – kata lain yang mengalami peyorasi adalah menurunkan menjadi melengserkan, meninggal menjadi mati, dan lain – lain.

Page 27: Bahasa Indonesia - Modul Latihan 1

4. Membaik (Ameliorasi) Kata yang mengalami ameliorasi memiliki makna yang lebih baik dan lebih sopan dari makna yang sebelumnya. Kata – kata yang mengalami ameliorasi, misalnya: A. ButaKata buta mengalami ameliorasi menjadi tuna netra. Contoh:

• Sebelum: Orang buta itu berjalan dengan menggunakan tongkat.• Membaik: Tuna netra itu berjalan dengan menggunakan tongkat.

B. GelandanganKata gelandangan mengalami ameliorasi menjadi tuna wisma. Contoh:

• Sebelum: Polisi menjaring puluhan gelandangan di area pasar tradisional.• Membaik: Polisi menjaring puluhan tuna wisma di area pasar tradisional.

Kata – kata yang mengalami ameliorasi lain diantaranya adalah bui menjadi penjara, bisu menjadi tuna wicara, dan lain – lain.

Page 28: Bahasa Indonesia - Modul Latihan 1

5. Sinsetesia (Pertukaran Makna)Kata – kata yang mengalami sinestesia mengalami pertukaran makna dalam konteks alat indera sebagai penerimanya. contohnya kata yang seharusnya diperuntukan untuk telinga mengalami sinestesia menjadi bisa diterima dengan indera perasa. Misalnya:A. EnakKata enak mengalami sinetesia menjadi bukan hanya bisa diterima oleh indera perasa tetapi juga indera pendengaran. Contoh:

• Sebelum: Suara Anisa sangat merdu sekali di telinga.• Sinestesia: Suara Anisa sangat enak sekali di telinga.

B. ManisKata manis juga mengalami sinestesia dan juga bisa dinikmati melalui indera penglihatan. Contoh:

• Sebelum: Gadis itu cantik sekali.• Sinestesia: Gadis itu manis sekali.

Page 29: Bahasa Indonesia - Modul Latihan 1

6. Asosiasi (Persamaan Kata)Kata yang mengalami pergeseran makna asosiasi mengalami makna yang luas karena memiliki persamaan sifat dengan makna lainnya. Misalnya:A. KursiKata kursi mengalami asosiasi tidak hanya digunakan merujuk pada tempat duduk, tetapi juga jabatan. Contoh:

• Sebelum: Saat ini banyak orang berlomba – lomba memperebutkan jabatan menteri.

• Asosiasi: Saat ini banyak orang berlomba – lomba memperebutkan kursi menteri.

B. ParasitKata parasit tidak hanya digunakan untuk tumbuh – tumbuhan, tetapi merujuk pada orang yang merugikan orang lain. Contoh:

• Sebelum: Doni adalah orang yang suka merugikan orang lain.• Asosiasi: Doni adalah parasit.

Page 30: Bahasa Indonesia - Modul Latihan 1

Nomor 15Surat balasan lamaran kerja yang paling tepat adalah mengutarakan alasan dan memberi harapan untuk di masa yang akan datang.

Page 31: Bahasa Indonesia - Modul Latihan 1

Nomor 16Paragraf deduktif adalah paragraf yang kalimat utamanya terletak di awal paragraf sementara kalimat-kalimat berikutnya menjelaskan. Paragraf deduktif juga dapat diartikan sebagai paragraf yang mengemukakan hal-hal umum selanjutnya menjelaskan yang lebih khusus.

Page 32: Bahasa Indonesia - Modul Latihan 1

Nomor 17Kalimat perbandingan adalah kalimat yang membandingkan dua hal : benda, orang, suasana, dan sebagainya. Kalimat perbandingan umumnya mengunakan kata konjungsi di antaranya daripada, sedangkan, dibandingkan.

Page 33: Bahasa Indonesia - Modul Latihan 1

Nomor 19Kata pengantar adalah bagian dari karya tulisilmiah. Di dalam kata pengantar biasanya berisi hal-hal sebagai berikut.

a. Ucapan syukur kepada Allah SWTb. Tujuan penulisan laporanc. Permintaan saran dan kritikd. Keluh kesah, kesan-kesan dalam menyelesaikan laporane. Ucapan terima kasih

Page 34: Bahasa Indonesia - Modul Latihan 1

Nomor 20Kalimat efektif adalah kalimat yang singkat, padat, dan dapat menyampaikan pesan secara tepat, dan dapat dipahami secara tepat pula. Kalimat efektif dituntut ketepatannya dalam hal pilihan kata, bentuk kata, pola kalimat, maupun makna kalimat.