modul 8

3
Dalam pembuatan bakteri murni dilkukan teknik aseptik agar biakan yang tumbuh tidak terganggu ooleh kontaminan-kontaminan yang bersifat [atogen. Lb atau luria bertani digunakan sebagai media tumbuh karena LB mengandung zat-zat nutrisi yang diperlukan bakteri untuk tumbuh, seperti bacto tryptone, yeast etract, dan NaCl. LB yang tersedia berbentuk padahatan sehingga harus diencerkan terlebih dahulu supaya nutrisi pada LB dapat diserap dengan mudah oleh bakteri-bakteri. LB cair yang sudah terbentuk direbus di dalam panci bertekanan yang menggunakan prinsip autoclav dengan tujuan untuk mensterilkan media dari organisme lain. kontaminan berupa mikroorganisme lain di dalam media LB cair akan mati melalui proses autoclav karena sel-sel mikroorganisme dapat rusak teroaoar suhu tinggi dari uap bertekanan tinggi. Bakteri yang dipindahkan ke media harus menunggu sampai medianya mendingin karena bakteri sangat rentan terhadap suhu tinggi. Bakteri yang digunakan adalah acetobacter. Acetobacter adalah bakteri gram negatif yang dapat menghasilkan asam asetat dengan mengubah etanol. Acetobacter merupakan bakteri aerob obligatif dan dapat hidup dalam suhu 25-30 sehingga dapat disimpan dalam suhu ruangan. Sumber oksigen bagi acetobacter di dapat dari...... Biakan dibiarkan selama satu malam sebagai waktu bagi biakan untuk tumbuh. Bakteri akan menyesuaikan diri terhadap lingkungan baru dan memulai fase lag. Jika kondisi media memenuhi kebutuhan bakteri maka bakteri akan tumbuh secara cepat dan memulai pog phase. Sehingga pada pagi hari dapat dilihat konsentrasi massa bakteri pada media tumbuh. Biakan dipindah ke media baru supaya didapat biakan murni. Biakan murni adalah biakan yang tumbuh dari sel tunggal. Sehingga sel tunggal di dalam media baru menjadi bateri terisolasi yang akan tumbuh membelah diri menjadi populasi biakan. Dalam memindahkan bakteri dari satu media ke media baru menggunakan jarus ose. Jarum ose sebelum dan sesudah digunakan dibakar agat mematikan mikroorganisme yang menempel pada jarum se, karena suhu tinggi dapat merusak sel-sel mikroorganisme. Saat digunakan untuk mengambil bakteri, jarum ose tidak bersuhu tinggi agar tidak merusak sel biakan yang akan ditumbuhkan.

Upload: sabila-robbani

Post on 20-Dec-2015

1 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

praktikum

TRANSCRIPT

Page 1: modul 8

Dalam pembuatan bakteri murni dilkukan teknik aseptik agar biakan yang tumbuh tidak terganggu ooleh kontaminan-kontaminan yang bersifat [atogen.

Lb atau luria bertani digunakan sebagai media tumbuh karena LB mengandung zat-zat nutrisi yang diperlukan bakteri untuk tumbuh, seperti bacto tryptone, yeast etract, dan NaCl. LB yang tersedia berbentuk padahatan sehingga harus diencerkan terlebih dahulu supaya nutrisi pada LB dapat diserap dengan mudah oleh bakteri-bakteri. LB cair yang sudah terbentuk direbus di dalam panci bertekanan yang menggunakan prinsip autoclav dengan tujuan untuk mensterilkan media dari organisme lain. kontaminan berupa mikroorganisme lain di dalam media LB cair akan mati melalui proses autoclav karena sel-sel mikroorganisme dapat rusak teroaoar suhu tinggi dari uap bertekanan tinggi. Bakteri yang dipindahkan ke media harus menunggu sampai medianya mendingin karena bakteri sangat rentan terhadap suhu tinggi.

Bakteri yang digunakan adalah acetobacter. Acetobacter adalah bakteri gram negatif yang dapat menghasilkan asam asetat dengan mengubah etanol. Acetobacter merupakan bakteri aerob obligatif dan dapat hidup dalam suhu 25-30 sehingga dapat disimpan dalam suhu ruangan. Sumber oksigen bagi acetobacter di dapat dari......

Biakan dibiarkan selama satu malam sebagai waktu bagi biakan untuk tumbuh. Bakteri akan menyesuaikan diri terhadap lingkungan baru dan memulai fase lag. Jika kondisi media memenuhi kebutuhan bakteri maka bakteri akan tumbuh secara cepat dan memulai pog phase. Sehingga pada pagi hari dapat dilihat konsentrasi massa bakteri pada media tumbuh.

Biakan dipindah ke media baru supaya didapat biakan murni. Biakan murni adalah biakan yang tumbuh dari sel tunggal. Sehingga sel tunggal di dalam media baru menjadi bateri terisolasi yang akan tumbuh membelah diri menjadi populasi biakan.

Dalam memindahkan bakteri dari satu media ke media baru menggunakan jarus ose. Jarum ose sebelum dan sesudah digunakan dibakar agat mematikan mikroorganisme yang menempel pada jarum se, karena suhu tinggi dapat merusak sel-sel mikroorganisme. Saat digunakan untuk mengambil bakteri, jarum ose tidak bersuhu tinggi agar tidak merusak sel biakan yang akan ditumbuhkan.

Pemindahan bakteri berlangsung di dalam ruang laminar flow sebagai ruang aseptik. Laminar flow cabinet meniupkan udara steril secara kontinyu melewti tempat kerja sehingga di dalam ruangan tersebut bebas dari debu dan spora0spora yang mungkin jatuh ke dalam media. Pengocokan tabung reaksi bertujuan agar bakteri lebih merata di dalam media dan terpisah satu sama lain menjadi bakteri tunggal yang nantinya tumbuh menjadi biakan murni.

Mulut tabung reaksi dibakar karena untuk mematikan sel-sel kontaminan yang terbawa debu di bibir tabung sehingga dapat mensterilkan media dari mikroorganisme patogen.

Tabung reaksi didiamkan selama satu malam untuk melihat pertumbuhan bakteri.

Analisis hasil

Pada tabung reaksi percobaan hari pertama didapat hasil dengan medium berisi konsentrasi massa bakteri acetobakter hanya sedikit. Konsentrasi massa acetobacter berwarna putihsama dengan

Page 2: modul 8

warna acetobacter sebelum dipindahkan ke dalam media dan berada di dasar tabung reaksi. Pertumbuhan acetobakter dalam percobaan tersebut terbilang lambat karena acetobacter masih berada dalam fase lag atau fase adaptasi. Bakteri Acetobacter menyesuaikan diri pada medua baru dengan nutrisi –nutrisi yang disesuaikan. Karena massa bakteri yang tumbuh hanya sedikit maka banyak bakteri yang mati karena tidak dapat menyesuaikan diri dengan media baru.

Pada media tumbuh baru atau media tumbuh hari kedua didapat hasil konsentrasi masa bakteri terbilang banyak di dasar tabung dengan warna putih keruh sekitar satu cm. Pertumbuhan bakteri di media baru terbilang cepat karena pada media baru bakteri yang dipindahkan sudah beradaptasi dengan media LB cair sebelumnya. Tabung reaksi hari pertama dan tabung reaksi hari kedua mempunyai komposisi media yang sama yaitu LB cair. Hanya pada tabung reaksi hari kedua atau media pemindahan, terdapat lebih banyak nutrisi yang belum terkonsumsi sepeterti pada media sebelumnya yang sudah terokupasi atau terdiami populasi bakteri shingga nutrisi pada tabung reaksi pertama sudah mulai berkurang. Bakteri yang dipindahkan ke media baru hanya sedikit konsentrasinya sedangkan nutri yang tersedia pada media baru masih sangat banyak sehingga bakteri lebih cepat tumbuhnya, mengalami fase log yang menandakan bakteri membelah diri secara beerganda selama satu satu hari. Sehingga kita dapat melihat konsentrasi massa bakteri di tabung reaksi.

Pada tabung reaksi hari pertama atau lama juga pada hari ketiga dilihat konsentrasi massa bakteri sekitar satu centimeter dari dasar tabung. Pada media ini, bakteri yang sebelumnya pada hari kedua masih berjumlah sedikit menjadi banyak pada hari ketiga karena bakteri di dalam media sudah dapat beradaptasi dengan media tumbuhnya sehingga bakteri dapat mengalami fase log yaitu fase dimana bakteri membelah diri secara berganda. Jika dilihat dari fungsi waktu, maka kecepatan tumbuh bakteri pada tabung reaksi kedua lebih cepat daripada kecepatan tumbuh pada tabung reaksi pertama.

Acetobakter adalah bakteri aerob obligatif dimana seharusnya pupulasi bakteri tumbuh di atas dekat permukaan karena bakteri tersebut membuatuhkan oksigen untuk hidup.