modul 7 pembuatan keputusan (decision … bila matrik bernilai cr lebih kecil dari 10%,...
TRANSCRIPT
94
Modul 7
PEMBUATAN KEPUTUSAN (DECISION MAKING)
Metode Analytic Hierarchy Process (AHP)
Metode Analytic Hierarchy Process (AHP) merupakan teori umum mengenai
pengukuran (Saaty, T.L., 1990a). Empat macam skala pengukuran yang biasanya digunakan
secara berurutan adalah skala nominal, ordinal, interval dan rasio. Skala yang lebih tinggi
dapat dikategorikan menjadi skala yang lebih rendah, namun tidak sebaliknya. Pendapatan
per bulan yang berskala rasio dapat dikategorikan menjadi tingkat pendapatan yang berskala
ordinal atau kategori (tinggi, menengah, rendah) yang berskala nominal. Sebaliknya jika pada
saat dilakukan pengukuran data yang diperoleh adalah kategori atau ordinal, data yang
berskala lebih tinggi tidak dapat diperoleh. AHP mengatasi sebagian permasalahan itu.
AHP digunakan untuk menurunkan skala rasio dari beberapa perbandingan
berpasangan yang bersifat diskrit maupun kontinu. Perbandingan berpasangan tersebut dapat
diperoleh melalui pengukuran aktual maupun pengukuran relative dari derajat kesukaan, atau
kepentingan atau perasaan. Dengan demikian metoda ini sangat berguna untuk membantu
mendapatkan skala rasio dari hal-hal yang semula sulit diukur seperti pendapat, perasaan,
prilaku dan kepercayaan.
Penggunaan AHP dimulai dengan membuat struktur hirarki atau jaringan dari
permasalahan yang ingin diteliti. Di dalam hirarki terdapat tujuan utama, kriteria-kriteria, sub
kriteria-sub kriteria dan alternatif-alternatif yang akan dibahas. Perbandingan berpasangan
dipergunakan untuk membentuk hubungan di dalam struktur. Hasil dari perbandingan
berpasangan ini akan membentuk matrik dimana skala rasio diturunkan dalam bentuk
eigenvektor utama atau fungsi-eigen. Matrik tersebut berciri positif dan berbalikan, yakni aij
= 1/ aji
K1 K2 K3 Kj
K1 a11 a12 a13 a1j
K2 a21 a22 a23 a2j
K3 a31 a32 a33 a3j
Eko P
rasety
o
Manaje
men S
ains
Teknik
Infor
matika
UMG 20
11
95
Ki ai1 ai2 ai3 aij
Gambar 7.1 Dekomposisi permasalahan kedalam bentuk hirarki (Saaty, T.L., 1990a)
Gambar 7.1 menunjukkan stuktur hirarki dari kasus permasalahan yang ingin diteliti
yakni pemilihan rumah yang lebih disukai berdasarkan kedelapan faktor. Garis-garis yang
menghubungkan kotak-kotak antar level merupakan hubungan yang perlu diukur dengan
perbandingan berpasangan dengan arah ke level yang lebih tinggi. Level 1 merupakan tujuan
dari penelitian yakni memilih alternatif moda yang tertera pada level 3. Faktor-faktor pada
level 2 diukur dengan perbandingan berpasangan berarah ke level 1. Misalnya didalam
memilih rumah A, mana yang lebih penting antara faktor size of house dan transportation ?
Mana yang lebih penting antara faktor size of house dan neighborhood, size of house dan age
of house, size of house dan yard space, dan seterusnya. Mengingat faktor-faktor tersebut
diukur secara relatif antara satu dengan yang lain, skala pengukuran relatif 1 hingga 9, seperti
yang tertera dalam Tabel 7.1, diusulkan untuk dipakai oleh Saaty, T.L. (1990a). Jika nilai
elemen yang dibandingkan sangat dekat satu sama lain, penggunaan skala 1.1, 1.2 hingga 1.9
dapat digunakan Saaty, T.L. (1990a).
Tabel 7.1 Skala Dasar Perbandingan Berpasangan
Intensitas dari
kepentingan
pada skala
absolut
Definisi Penjelasan
1 Sama pentingnya Kedua aktifitas menyumbangkan sama
pada tujuan
Eko P
rasety
o
Manaje
men S
ains
Teknik
Infor
matika
UMG 20
11
96
3
Agak lebih penting yang
satu
atas lainnya
Pengalaman dan keputusan menunjukkan
kesukaan atas satu aktifitas lebih dari
yang lain
5 cukup penting
Pengalaman dan keputusan menunjukkan
kesukaan atas satu aktifitas lebih dari
yang lain
7 sangat penting
Pengalaman dan keputusan menunjukkan
kesukaan yang kuat atas satu aktifitas
lebih dari yang lain
9 kepentingan yang ekstrim Bukti menyukai satu aktifitas atas yang
lain sangat kuat
2,4,6,8
nilai tengah diantara dua
nilai keputusan yang
berdekatan
Bila kompromi dibutuhkan
berbalikan
jika aktifitas i mempunyai
nilai yang lebih tinggi dari
aktifitas j maka j
mempunyai nilai
berbalikan ketika
dibandingkan dengan
rasio rasio yang didapat
langsung dari pengukuran
Seperti yang ditunjukkan pada Tabel 7.1, yang memberikan skala nilai perbandingan
berpasangan pada sejumlah kepentingan yang harus dievaluasi. Skala dimulai dari 1 hingga 9
yang bernilai mulai dari tingkat kepentingan yang sama hingga tingkat kepentingan yang
sangat ekstrim.
Konsistensi AHP
Jika aij mewakili derajat kepentingan faktor i terhadap faktor j dan ajk menyatakan
kepentingan dari faktor j terhadap faktor k, maka agar keputusan menjadi konsisten,
kepentingan dari faktor i terhadap faktor k harus sama dengan aij.ajk atau jika aij.ajk = aik untuk
Eko P
rasety
o
Manaje
men S
ains
Teknik
Infor
matika
UMG 20
11
97
semua i,j,k maka matrix tersebut konsisten. Permasalahan didalam pengukuran pendapat
manusia, konsistensi tidak dapat dipaksakan. Jika A>B (misalnya 2 > 1) dan C>B (misalnya
3>1), tidak dapat dipaksakan bahwa C>A dengan angka 6>1 meskipun hal itu konsisten.
Pengumpulan pendapat antara satu faktor dengan yang lain adalah bebas satu sama lain, dan
hal ini dapat mengarah pada ketidakkonsistensian jawaban yang diberikan responden.
Namun, terlalu banyak ketidakkonsistensian juga tidak diinginkan. Pengulangan wawancara
pada sejumlah responden yang sama kadang diperlukan apabila derajat tidak konsistennya
besar.
Saaty, T.L. (1990a) telah membuktikan bahwa indeks konsistensi dari matrik berordo
n dapat diperoleh dengan rumus :
1..
−
−=
n
nmaksimumIC
λ
dimana :
C.I = Indek konsistensi (Consistency Index)
λmaksimum = Nilai eigen terbesar dari matrik berordo n
Nilai eigen terbesar didapat dengan menjumlahkan hasil perkalian jumlah kolom
dengan eigen vektor utama.
Apabila C.I bernilai nol, berarti matrik konsisten. batas ketidakkonsistenan yang
ditetapkan Saaty, T.L. (1990b), diukur dengan menggunakan rasio konsistensi (CR), yakni
perbandingan indek konsistensi dengan nilai pembangkit random (RI) yang ditampilkan
dalam Tabel 7.2. Nilai ini bergantung pada ordo matrik n. Dengan demikian, rasio konsistensi
dapat dirumuskan:
..
....
IR
ICRC =
Tabel 7.2 Nilai Pembangkit Random (R.I.)
n 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
R.I. 0 0 0.58 0.9 1.12 1.24 1.32 1.41 1.45 1.49
n 11 12 13 14 15
R.I. 1.51 1.48 1.56 1.57 1.59
Eko P
rasety
o
Manaje
men S
ains
Teknik
Infor
matika
UMG 20
11
98
Bila matrik bernilai CR lebih kecil dari 10%, ketidakkonsistenan pendapat masih dianggap
dapat diterima.
Langkah-langkah penyelesaian AHP :
1. Membuat matrik perbandingan berpasangan
2. Menormalisasikan matrik
3. Menghitung Eigenvektor
4. Menghitung rasio konsistensi (CR)
5. Mengurutkan nilai Eigenvektor
AHP untuk masalah perangkingan
Dalam menentukan requirement perangkat lunak, perlu dilakukan pemilihan
requirement yang sesuai dan cocok baik dengan kebutuhan pasar maupun proses
implementasi. Dibawah ini ada 9 spesifikasi requirement umum perangkat lunak sistem
informasi di sebuah perusahaan. Gunakan AHP untuk merangkinh requirement berdasarkan
tingkat kepentingan.
1. R1 : Sistem harus bisa melakukan pencetakan laporan ke kertas.
2. R2 : Sistem harus menggunakan sistem login sebelum menjalankannya.
3. R3 : Sistem harus mempunyai koneksi internet.
4. R4 : Sistem harus bisa merestorasi dari kegagalan listrik.
5. R5 : Sistem handal dalam menangani transaksi pengguna secara bersamaan.
6. R6 : Sistem mampu melakukan backup database secara berkala.
7. R7 : Sistem mampu bekerja 24 jam nonstop setiap hari.
8. R8 : Sistem menyediakan bantuan bagi user dalam menjalankan menu software
9. R9 : Sistem tersedia secara online di internet.
Eko P
rasety
o
Manaje
men S
ains
Teknik
Infor
matika
UMG 20
11
99
Langkah-langkah dibawah ini menggambarkan proses penyelesaian pemeringkatan
kebutuhan dengan metode Analitic Hierarchy Process (AHP).
Langkah 1
Memasukkan kebutuhan yang akan diperingkatkan kedalam tabel matrik perbandingan
dibaris pertama dan kolom pertama secara urut.
Memasukkan Spesifikasi Kebutuhan dalam Tabel Perbandingan
R1 R2 R3 R4 R5 R6 R7 R8 R9
R1
R2
R3
R4
R5
R6
R7
R8
R9
Langkah 2
Melakukan perbandingan berpasangan spesifikasi kebutuhan dalam matrik menurut sejumlah
kriteria.
Untuk 9 spesifikasi kebutuhan ini kemudian diperingkat dengan metode AHP, nantinya
masing-masing spesifikasi kebutuhan akan dipasangkan dengan dengan spesifikasi kebutuhan
yang lain sehingga setiap spesifikasi kebutuhan pernah berpasangan dengan spesifikasi
kebutuhan yang lain. Contoh kombinasi 9 spesifikasi kebutuhan tersebut :
1–2 , 1–3, 1-4, 2-3, 2-4, 3-4, …, 8-9
Untuk mengetahui jumlah pasangan 2 dari sejumlah spesifikasi kebutuhan bisa didapat
dengan rumus :
!2)!*2(
!)2,(
−=
n
nnC
Atau dengan rumus :
Eko P
rasety
o
Manaje
men S
ains
Teknik
Infor
matika
UMG 20
11
100
J = n(n-1)/2
Sehingga untuk 9 spesifikasi kebutuhan akan membuat pasangan spesifikasi kebutuhan
sebanyak :
= 9!/(9-2)!*2! = 9 * 8 * 7! / 7! * 2 = 36 perbandingan berpasangan
Tabel 7.3 Matrik Perbandingan Berpasangan
R1 R2 R3 R4 R5 R6 R7 R8 R9
R1 1 0.25 0.1429 0.1667 0.3333 0.1111 0.3333 0.5 0.5
R2 4 1 0.5 0.5 2 0.3333 2 2 2
R3 7 2 1 2 3 0.5 3 4 4
R4 6 2 0.5 1 2 0.5 2 3 3
R5 3 0.5 0.3333 0.5 1 0.3333 1 2 2
R6 9 3 2 2 3 1 3 5 5
R7 3 0.5 0.3333 0.5 1 0.3333 1 2 2
R8 2 0.5 0.25 0.3333 0.5 0.2 0.5 1 1
R9 2 0.5 0.25 0.3333 0.5 0.2 0.5 1 1
Nilai perbandingan diletakkan pada daerah atas diagonal utama, sedangkan kebalikan
dari nilai perbandingan diletakkan pada daerah bawah diagonal, seperti yang ditunjukkan
pada Tabel 7.3.
Langkah 3
Menjumlahkan nilai tiap kolom pada tabel.
Tabel 7.4 Penjumlahan Tiap Kolom
R1 R2 R3 R4 R5 R6 R7 R8 R9
R1 1 0.25 0.1429 0.1667 0.3333 0.1111 0.3333 0.5 0.5
R2 4 1 0.5 0.5 2 0.3333 2 2 2
R3 7 2 1 2 3 0.5 3 4 4
R4 6 2 0.5 1 2 0.5 2 3 3
R5 3 0.5 0.3333 0.5 1 0.3333 1 2 2
Eko P
rasety
o
Manaje
men S
ains
Teknik
Infor
matika
UMG 20
11
101
R6 9 3 2 2 3 1 3 5 5
R7 3 0.5 0.3333 0.5 1 0.3333 1 2 2
R8 2 0.5 0.25 0.3333 0.5 0.2 0.5 1 1
R9 2 0.5 0.25 0.3333 0.5 0.2 0.5 1 1
37 10.25 5.3095 7.3333 13.333 3.5111 13.333 20.5 20.5
Tiap kolom dijumlahkan dan hasilnya diletakkan dibawah tiap kolom, seperti yang
ditampilkan pada Tabel 7.4.
Langkah 4
Menormalisasikan tabel matrik perbandingan
Tabel 7.5 Normalisasi Tabel Matrik Perbandingan
R1 R2 R3 R4 R5 R6 R7 R8 R9
R1 0.027 0.0244 0.0269 0.0227 0.025 0.0316 0.025 0.0244 0.0244
R2 0.1081 0.0976 0.0942 0.0682 0.15 0.0949 0.15 0.0976 0.0976
R3 0.1892 0.1951 0.1883 0.2727 0.225 0.1424 0.225 0.1951 0.1951
R4 0.1622 0.1951 0.0942 0.1364 0.15 0.1424 0.15 0.1463 0.1463
R5 0.0811 0.0488 0.0628 0.0682 0.075 0.0949 0.075 0.0976 0.0976
R6 0.2432 0.2927 0.3767 0.2727 0.225 0.2848 0.225 0.2439 0.2439
R7 0.0811 0.0488 0.0628 0.0682 0.075 0.0949 0.075 0.0976 0.0976
R8 0.0541 0.0488 0.0471 0.0455 0.0375 0.057 0.0375 0.0488 0.0488
R9 0.0541 0.0488 0.0471 0.0455 0.0375 0.057 0.0375 0.0488 0.0488
1 1 1 1 1 1 1 1 1
Jumlah pada setiap kolom pada Tabel 7.5 selalu 1 karena dibagi dengan jumlah semua nilai
pada sebuah kolom.
Langkah 5
Eko P
rasety
o
Manaje
men S
ains
Teknik
Infor
matika
UMG 20
11
102
Menghitung eigenvektor sebagai penjumlahan pada tiap barisnya
Dengan menjumlahkan tiap baris kemudian dibagi dengan jumlah kebutuhan, sehinggal
totalnya tetapi 1. Seperti yang ditampilkan pada Tabel 7.6.
Tabel 7.6 Perhitungan Nilai Eigenvektor
R1 R2 R3 R4 R5 R6 R7 R8 R9 EV
R1 0.027 0.0244 0.0269 0.0227 0.025 0.0316 0.025 0.0244 0.0244 0.0257
R2 0.1081 0.0976 0.0942 0.0682 0.15 0.0949 0.15 0.0976 0.0976 0.1065
R3 0.1892 0.1951 0.1883 0.2727 0.225 0.1424 0.225 0.1951 0.1951 0.2031
R4 0.1622 0.1951 0.0942 0.1364 0.15 0.1424 0.15 0.1463 0.1463 0.147
R5 0.0811 0.0488 0.0628 0.0682 0.075 0.0949 0.075 0.0976 0.0976 0.0779
R6 0.2432 0.2927 0.3767 0.2727 0.225 0.2848 0.225 0.2439 0.2439 0.2676
R7 0.0811 0.0488 0.0628 0.0682 0.075 0.0949 0.075 0.0976 0.0976 0.0779
R8 0.0541 0.0488 0.0471 0.0455 0.0375 0.057 0.0375 0.0488 0.0488 0.0472
R9 0.0541 0.0488 0.0471 0.0455 0.0375 0.057 0.0375 0.0488 0.0488 0.0472
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Langkah 6
Menghitung konstanta rasio (CR) untuk mengetahui konsistensi jawaban perbandingan
berpasangan dalam matrik. Jika nilai CR kurang dari 10% maka konsistensi jawaban masih
dapat diterima.
Langkah – langkahnya :
1. Menghitung λmaksimum
λmaksimum = 37 * 0.0257 + 10.25 * 0.1065 + 5.3095 * 0.2031 + 7.3333 * 0.147 +
13.3333 * 0.0779 + 3.5111 * 0.2676 + 13.3333 * 0.0779 + 20.5 *
0.0472 + 20.5 * 0.0472
λmaksimum = 9.1509
2. Menghitung indeks konsistensi (CI)
CI = (9.1509-9) / (9-1)
CI = 0.0189
Eko P
rasety
o
Manaje
men S
ains
Teknik
Infor
matika
UMG 20
11
103
3. Menentukan nilai RI
Berdasarkan tabel Saaty, T.L. (1990b), nilai RI untuk matrik perbandingan berordo
9x9 adalah 1.45.
4. Menghitung CR
CR = CI/RI = 0.0189/1.45
CR = 0.0130
Karena nilai CR adalah 1.30% maka konsistensi jawaban perbandingan berpasangan masih
dapat diterima.
Langkah 7
Mengurutkan hasil pemeringkatan pada nilai eigenvektor secara menurun.
Tabel 7.7 Urutan Peringkat Akhir Metode AHP
Peringkat Req Eigenvektor
1 R6 0.2676
2 R3 0.2031
3 R4 0.1470
4 R2 0.1065
5 R5 0.0779
6 R7 0.0779
7 R8 0.0472
8 R9 0.0472
9 R1 0.0257
Tabel 7.7 menampilkan urutan nilai eigenvektor dalam urutan menurun, sehingga spesifikasi
kebutuhan dengan nilai eigenvektor terbesar akan berada diposisi peringkat pertama.
Eko P
rasety
o
Manaje
men S
ains
Teknik
Infor
matika
UMG 20
11
104
KASUS MEMILIH SEPEDA MOTOR BARU
Soal latihan
1. Andaikan bahwa anda adalah manager IT disebuah perusahaan terkemuka, akan
memigrasi sistem pengolahan data perusahaan, saat ini dihadapkan pada pemilihan
software database sistem. Buatlah pengambilan keputusan menggunakan AHP untuk
pemilihan software database server. Interview kriteria dan pilihan bisa dilakukan
terhadap pada mahasiswa Teknik Informatika semester 6 keatas atau alumni.
Kriteria : kehandalan, fleksibiltas query, pamakaian memori
Pilihan : MySQL, MS SQL Server, Oracle, PostgreSQL
2. Bayangkan bahwa anda akan memilih kampus tujuan untuk kuliah jurusan Teknik
Informatika. Buatlah pengambilan keputusan menggunakan AHP untuk pemilihan
kampus tujuan kuliah jurusan Teknik Informatika.
Kriteria : transportasi, kualitas jurusan, lama studi rata-rata, serapan di dunia kerja
Pilihan : UMG, Unisla (Lamongan), UMM (Malang), STTQ Qomaruddin (Bungah
Gresik).
Revo
Mio
Supra
Vega
Memilih Sepeda
Motor Baru
Model Kehandalan Bahan Bakar
Revo
Mio
Supra
Vega
Revo
Mio
Supra
Vega
Eko P
rasety
o
Manaje
men S
ains
Teknik
Infor
matika
UMG 20
11
105
3. Bayangkan bahwa anda adalah mahasiswa baru, bertempat tinggal di kecamatan
Panceng, dan akan memulai kuliah di UMG. Buatlah pengambilan keputusan
menggunakan AHP untuk pemilihan transportasi ke kampus UMG.
Kriteria : aman, nyaman, biaya, waktu
Pilihan : sepeda motor, mobil pribadi, angkutan umum, jalan kaki (kos disekitar
kampus).
4. Anda dan pasangan (suami/istri) berencana akan membeli rumah diperumahan. Ada
beberapa pilihan lokasi perumahan dengan kriteria-kriteria yang anda tentukan. Anda
dan pasangan harus mengambil keputusan yang paling tepat.
Kriteria : fasilitas (masjid, minimarket, sarana olahraga), jumlah tetangga
(keramaian), harga, transportasi (kemudahan pecapaian lokasi), usia rumah.
Pilihan : Pondok Permata Suci (PPS), Gresik Kota Baru (GKB), Alam Bukit Raya
(ABR), Perumahan Banjarsari.
5. Ada 4 perusahaan yang menyediakan lowongan pekerjaan untuk posisi yang sama
yaitu programmer. Masing-masing perusahaan mempunyai nilai tersendiri yang anda
nilai secara rasio (perbandingan). Anda harus menentukan pilihan yang terbaik
dengan merangkingnya.
Kriteria : gaji, fasilitas (transportasi, makan), jenjang karir, seragam kerja
Pilihan : Indospring, New Era, Behaestex, BNI.
6. Anda berencana untuk mengadakan acara makan-makan bersama teman-teman. Ada 4
pilihan rumah makan di Gresik. Anda ingin memilih rumah makan yang terbaik
dengan merangkingnya menggunakan metode AHP, yang dipengaruhi oleh kriteria-
kriteria tertentu. Buatlah rangkingnya untuk membantu pengambilan keputusan.
Kriteria : pilihan menu (banyak sedikitnya pilihan), cita rasa, harga, kenyamanan
tempat, jangkauan dari kampus.
Pilihan : warung apung rahmawati, carita, warung segoromadu, depot cianjur.
7. Resepsi pernikahan anda akan digelar digedung. Ada 4 pilihan gedung di Gresik,
dengan kriteria-kriteria masing-masing. Anda dan pasangan akan memilih gedung
untuk acara tersebut dengan bantuan metode AHP. Buatlah pengambilan
keputusannya dengan AHP.
Kriteria : harga sewa, luas tempat acara (kapasitas orang), kemewahan tempat,
dukungan catering.
Pilihan : Wisma Ahmad Yani, Graha Petrokimia, GNI, Aula Masjid Agung Gresik.
Eko P
rasety
o
Manaje
men S
ains
Teknik
Infor
matika
UMG 20
11