modul 5 - titikindangelawordpress.files.wordpress.com · sma santa angela jalan merdeka 24, bandung...

14
1 SMA Santa Angela Jalan Merdeka 24, Bandung MODUL 5 BAHASA INDONESIA XII IPA1,2,3 OLEH : Dra. Franciska Titik Lestari

Upload: buicong

Post on 02-Mar-2019

237 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

1

SMA Santa Angela Jalan Merdeka 24, Bandung

MODUL 5

BAHASA INDONESIA

XII IPA1,2,3

OLEH :

Dra. Franciska Titik Lestari

2

Standar Dasar : Memahami pembacaan novel Kompetensi Dasar :

1. Menanggapi pembacaan penggalan novel dari segi vokal,intonasi, dan penghayatan.

2. Menjelaskan unsur-unsur intrinsik dari pembacaan penggalan novel. Tujuan pembelajaran : Nilai spritualitas Santa Angela :

1. Kerja sama 2. Kejujuran 3. Kecerdasan

5

Menanggapi pembacaan

novel dari segi

vokal,intonasi,dan

penghayatan

Indikator Pencapaian Hasil Belajar : 1.Siswa mampu menanggapi pembacaan novel dari segi vokal,intonasi, 2.SIswa mampu menjelaskan unsur-unsur intrinsik dalam penggalan

novel itu 3. Siswa mampu mencatat hal-hal yang menarik dari tokoh/biografi 4. Siswa mampu membacakan puisi karya sendiri dengan

memperhatikan lafal,intonasi,penghayatan,mimik,dan ekspresi

3

Peta Konsep : TEMA AMANAT TOKOH PENOKOHAN ALUR LATAR :TEMPAT,WAKTU,SUASANA MAJAS SUDUT PANDANG /POINT OF VIEUW BAHASA Bacalah penggalan novel karya Nur Sutan Iskandar ini dengan baik dan berilah tanggapan terhadap pembacaan novel tersebut !

Kosim Lagi Hari Jumat petang. Matahari sudah hampir tersembunyi di balik gunung sebelah barat.Langit bersih,udara hening lagi jernih.Puncak pohon kayu yang tinggi-tinggi berwarna kilau-kilauan dan sawah yang luas-luas bagai dihampiri dengan emas perada,sebab kena sinar penghabisan sang surya yang hendak masuk ke peraduannya.Akan tetapi, di bawah pohon-pohonan itu sudah mulai gelap,sedang hawa berangsur-angsur sejuk rasanya. Sedang tua duduk di beranda rumahnya,yang kelindungan dari jalan raya oleh pohon buah-buahan.Rupanya kesedapan hawa dan keindahan petang hari itu tiada terasa olehnya.Ia gelisah. Sebentar ia berdiri dari bangku panjang di sisi beranda itu,berjalan hilir mudik sambil berpikir,dan sebentar lagi ia pun terperanjak duduk pula.

UNSUR INTRINSIK NOVEL

4

“Hem,dari dahulu sudah terpikir juga olehku demikian! Tak bermalu! Ia mengaku bersahabat dengan daku,tetapi begini niatnya...” Di tangannya ada sepucuk surat,yang terbuka dan sudah dibacanya. Akan tetapi ia belum puas rupanya,sebab surat itu pun dibacanya sekali lagi,dengan lambat-lambat dan tenang.Tiba-tiba ia tersenyum mengejeknya. “Pangkat sedemikian yang dibanggakannya! Apa saja perasaannya?Bininya,anak-anaknya hendak diapakanya,maka ia berani benar meminta anakku? Hem,Fatimah akan bermadu ,akan berlaki tua,akan jadi istri menteri itu? Ha,ha,ha....” Ia pun segera berdiam diri,sebab pintu berkicut dibukakan orang dari dalam.Nyai Salamah ke luar dan berkata dengan senyumnya,”Suka benar hati Akang rupanya,tertawa seorang diri.Ada apa Akang?” Perempuan itu pergi duduk di ujung bangku yang diduduki suaminya,seraya memandang ke luar sebagai acuh tak acuh. “Ada kabar aneh,lucu,”kata Haji Junaedi dengan senyum dari ujung yang lain. “Coba ceritakan,saya dengar.” “Fatimah di mana?” “Ada di belakang bermain-main:tapi ada apa?”tanya perempuan itu dengan agak berdebar-debar hatinya. “Engkau kenal juragan Suria?” “Menteri kabupaten? Mengapa takkan kenal? Yang kemari dulu, dan sahabat Akang?” “Benar-ya,sahabat akang itu berkirim surat kepada akang.Ia meminta Fatimah akan jadi istrinya.Ini suratnya ,manis dan halus benar isinya.” Haji Junaedi memperlihatkan surat yang masih dipegangnya itu kepada istrinya.Nyai Salamah terkejut,ternganga mulutnya dan pucat warna mukanya. “Engkau suka bermenantukan menteri itu ?” tanya suaminya dengan tenang. “Bermenantukan orang tua,yang berbini dan beranak itu ?Daripada anakku bermadu,lebih baik dia tiada berlaki selama-lamanya.Tidak,Akang,saya tidak mengharapkan pangkat,hanya kesenangan anak saya.Rupanya ia suka kepada .... Siapa gerangan orang muda itu ?Den Kosim,ya,Benar! Bagaimana rundingan dengan Juragan Patih, Akang?” “Belum ada keputusannya.” “Lebih baik hak itu Akang segerakan,ulang rundingan dengan Juragan Patih.Katakan,bahwa kita sudah siap.” “Jadi ,engkau tiada suka kepada menteri kabupaten itu ? Ia bagus,berpangkat:mulutnya manis...” “Jangan berolok-olok juga ,Akang.Bila Akang hendak pergi ke kota? Surat itu lebih baik dibakar saja ! Rupanya tak ada sedikit juga ia segan kepada Akang.”

5

“Kita orang desa,tak berharga di matanya.Ya,hari Ahad di muka ini saya ke rumah Juragan Patih.Surat saya bawa,ada gunanya.Akan penguatkan rundingan,supaya ia jangan berlalai-lalai juga.” Sesungguhnya pada hari yang ditentukan itu,pukul lima petang,Haji Junaedi sudah ada di rumah patih.Ia disambut oleh R.Atmadi Nata dengan senang hati.Sesudah bercakap-cakap Akang hendak menyegerakan pekerjaan itu.Akan tetapi apa perlunya diburu-buru benar?Takkan lari gunung dikejar.Apalagi ia baru dua bulan bekerja tentu belum dapat menyediakan apa-apa.”

“Dari dahulu sudah saya katakan :tak usah bersedia-sedia .Sekaliannya tanggungan saya,bukan? Yang perlu sekarang lekas....”

“Menyesak benar rupanya! Apa sebabnya?” “Kerja baik elok dilekaskan,Juragan,supaya jangan disela lekas kerja buruk.” “Ada alasannya?” “Banyak. Pertama Fatimah sudah besar,kedua kami sudah siap dan ketiga...”ujar H.Junaedi dengan senyumnya,dan sambil menunjukkan sepucuk surat ke tangan R.Atmadi Nata ia pun menyambung perkataannya,”Ini yang penting sekali juragan.Saya harap juragan baca sendiri.” Baru melihat tulisan alamatnya saja,R.Atmadi Nata sudah tahu dari siapa surat itu.Dengan tenang surat itu pun dibacanya.Kemudian dilipatnya dan diberikannya kepada Haji Junaedi kembali,seraya katanya,”Tak kusangka-sangka ! Agaknya sudah terbalik otaknya.Jadi bagaimana pikiran Akang sekarang?” Saya menurut timbangan juragan sendiri,elok kata juragan elok; buruk kata -kata juragan,buruk.Asal kerja itu dilekaskan.” “Dengan menteri itu ?” Haji Junaedi terkejut ,pucat mukanya. “Ha,ha,ha,”tertawa R.Atmadi Nata dengan tiba-tiba.Tetapi bila menteri kabupaten bertemu dengan Fatimah?” “Dahulu ,ketika ia bertandang ke rumah saya.Barangkali Juragan masih ingat:ia hendak ayam... ? “Ya ,saya masih ingat.” “Beberapa hari sesudah itu ia datang ke desa,lalu saya sambut sebagai biasa.Ketika itu sudah ada jua terpikir oleh saya,bahwa anaknya tidak lurus.Salah pandangannya kepada anak saya itu.” “Hem,ya...” “Benar,Juragan ! Tunjuk lurus,kelingking berkait.” “Tetapi mengapa sekarang baru teringat olehnya akan berkirim surat sedemikian ?” tanya patih,seraya menggelengkan kepalanya.”Nasib Suria....,” katanya pula dalam hatinya. Sekarang Kosim lagi yang jadi batu penarung baginya !Ya,benar kata Akang tadi ,”ujarnya kuat-kuat.”Baik disegerakan kerja itu.Tentang surat itu,lebih baik dipandang sebagai tak ada saja.Robek atau bakar,jangan sampai diketahui orang lain.Tunggu

6

sebentar...” Ia bangkit berdiri dari kursinya,lalu masuk ke dalam.Sejurus antaranya ia pun ke luar duduk pula. Keduanya berdiam diri .patih memandangi ke samping,lalu kelihatan olehnya Raden Kosim datang dari belakang.Pada air mukanya terbayang kesenangan hatinya,suka sebagai sudah mendapat sesuatu yang diharap-harapkannya. Ia tersenyum simpul,naik ke langkah dan member salam kepada Haji Junaedi dengan takzim.Sesudah itu ia pun tegak berdiri. Patih memberi syarat,supaya ia duduk di kursi di antara kedua mereka itu. “Kosim,”kata R. Atmadi Nata dengan perlahan-lahan. “Emang Haji datang sekali ini dengan sengaja hendak menentukan rundingan tempo hari.Bagaimana pikiranmu sekarang ? Sudahkah engkau terima jawab dari ibumu?” “Saya ,juragan.”sahut orang muda itu,antara kedengaran dengan tiada.”Kebetulan ada saya menerima sepucuk surat dari Garut tadi,tengah hari.”Ia pun minta izin akan mengambil surat itu ke kamarnya.Ketika ia datang kembali ,diserahkannya surat itu ke tangan patih. “Nah,selesai sudah,”kata patih,sesudah membaca surat itu. “Kehendak Akang Haji telah berlaku dan berkenan.Ia sudah beroleh izin dari ibunya.” “Alhamdulillah!” Dengan segera patih menyuruh Kosim memanggil ibunya ke belakang. Setelah istri patih duduk,demikian pula Kosim,kempat-empatnya pun mulai merundingkan cara dan waktu perkawinan lama istri patih bertegang-tegang dengan Haji Junaedi.Masing-masing meraskan di rumahnya.Akan tetapi,akhirnya istri patih terpaksa mengalah.”Apa boleh buat,’katanya dengan senyumnya.”Benar,tentu tak enak bagi Mak Fatimah,kalau beralat di sini.Jadi bila waktunya?” “Tiga pasang mata memandang kepada Kosim.Dengan kemalu-maluan orang muda itu pun berkata,ujarnya,”Apabila ibuku datang dari Garut,Ibu.” “Di Rancapurut sudah sedia sekaliannya,bukan?”kata Patih. “Sudah , Juragan .Bila saja dapat dilangsungkan....” “Kalau begitu,”kata istri patih pula,”Sekarang ini tanggal lima belas.Tanggal 2 ...,tanggal 3 bulan di muka jatuh pada hari Minggu,bagaimana kalau hari ini ?” “Baik,”kata Haji Junaedi dengan cepat dan riang. “Pikirku,”kata R. Atmadi Nata, “sebab ibu Kosim akan datang kemari,sebagaimana tersebut dalam surat ini,lebih baik dengan dia kita sama-sama mencari saat yang sempurna.Ingat:anaknya yang laki-laki cuma seorang ini saja.Hendaknya jangan karena hal yang sedikit itu ia berasa dibelakangkan. Jangan kita ambil sekalian kekuasaannya.” “Benar pula itu,”lkata Haji Junaedi .”Pendeknya,saya menurut saja.”

**** Tiga pekan kemudian daripada itu,pada hari Ahad,kelihatan banyak tamu berangkat dari kota Sumedang ke Rancapurut,ditumpangi oleh priyayi dan menak-menak dengan

7

istrinya masing-masing,karena pada hari itu ada perjamuan besar di sana.Mereka itu terpanggil akan menghadiri upacara nikah kawin Kosim dengan Fatimah,yang diramaikan dengan bunyi-bunyian dan permainan yang biasa di tanah Pasundan. Ada tayuban,tari-tarian,dan pada malam hari dipertunjukkan wayang golek yang sangat digemari orang. “Demikian ramai orang besar-besar ke perjamuan itu,”kata Suminta yang berdiri di pinggir jalan,”tapi heran,Juragan Suria tiada tampak .Ke mana dia gerangan?” “Juragan istri pun tiada juga,”sahut bininya. “Hem, ya mungkin ... beralangan.” Kata Suminta pula.”Sayang,padahal Juragan Suria itu suka benar akan keramaian serupa itu. Dan wayang golek kegemarannya....” “Barang kali malam kelak dia ke sana,siapa tahu?” sahut bini Suminta pula,sambil masuk ke pekarangan rumahnya, di sebelah atas jalan raya itu.”Keadaan orang masing-masing tidak dapat kita tentukan!” (Sumber: Novel “Katak Hendak Jadi Lembu”, halaman 119-124) Latihan : 1.Buatlah kelompok sesuai kebutuhan Anda! 2.Tiap kelompok memilih temannya yang memiliki ketrampilan teknik membaca novel dengan baik dan memberikan masukan akan kekurangan dan kelebihannya. 3. Dalam kelompok ,teman lainnya diharapkan mendengarkan dengan seksama . 4. Format penilaian pembacaan pemenggalan novel : Nama pembaca : ............................................. Komentator : .............................................

ASPEK PENILAIAN KOMENTAR

VOKAL INTONASI PENGHAYATAN

8

Keterangan : B : Baik (80-90) C :Cukup (70-78) K :Kurang (50-69) Glosari : Intrinsik : berasal dari cerita tersebut. Ektrinsik : berasal dari luar tentang berbagai nilai ;tidak termasuk bagian inti yang tidak terpisahkan. Ekspresi : pandang air muka yang memperlihatkan perasaan seseorang. Tokoh :pemegang peran (peran utama) dalam roman atau drama Daftar Pustaka : Alex Suryanto dan Agus Haryanta. Panduan Belajar Bahasa dan Sastra Indonesia untuk

SMA dan MA kelas XII.

Ign. Sukasworo, R.Suwignyo,C.Sartini. Mutiara Gramatika Bahasa dan Sastra Indonesia untuk Kelas SMA dan MA Kelas XII IPA/IPS.

Purba, Antilian. 2012. Sastra Indonesia Kontemporer. Yogyakarta : Graha Ilmu.

Suyono.2007. Cerdas Berpikir Bahasa dan Sastra Indonesia untuk SMA Program Studi IPA/IPS. Jakarta : Ganeca Exact.

9

Pengertian : Apresiasi sastra ialah penghargaan terhadap karya sastra.Pembaca berusaha menerima karya sastra sebagai sesuatu yang layak diterima dan menerima nilai-nilai sastra sebagai sesuatu yang benar (Dick Hartoko,1985 : 17) Unsur Intrinsik : Dari dalam,batiniah;struktur dalam;unsur-unsur (tema,amanat,struktur,dan sebagainya yang membangun sebuah karangan(Dewan Redaksi Ensiklopedi Sastra Indonesia,2004:359). Unsur Intrinsik meliputi:

1. TEMA Pokok persoalan yang menjiwai seluruh cerita.

2. AMANAT Pesan yang disampaikan oleh pengarang melalui isi cerita yang dikarangnya, amanat sendiri dapat disampaikan secara: 1. TERSURAT 2. TERSIRAT

3. LATAR Keterangan mengenai waktu,tempat,suasana terjadinya peristiwa.

4.SUDUT PANDANG/POINT OF VIEW Cara pandang pengarang dalam mengisahkan cerita :

1. ORANG PERTAMA Pengarang seolah terlibat lansung dalam cerita. Penanda : aku,saya

2. ORANG KETIGA Pengarang sebagai pengamat dan hanya menceritakan apa yang terjadi di antara tokoh. Penanda : dan, mereka,dia

5. TOKOH Individu rekaan yang mengalami berbagai peristiwa :

1.TOKOH UTAMA / PROTAGONIS 2.TOKOH LAWAN/ANTAGONIS

APRESIASI SASTRA UNSUR INTRINSIK dan EKSTRINSIK

(CERPEN,NOVEL)

10

3.TOKOH TRITAGONIS/PELERAI 4.TOKOH FIGURAN/BAWAHAN

Tokoh yang tidak sentral kedudukannya dalam cerita tetapi kehadirannya diperlukan untuk mendukung cerita.

6. PERWATAKAN/PENOKOHAN Karakater /sifat batin yang mempengaruhi tingkah laku tokoh.

1.METODE LANGSUNG /ANALITIK: Pengarang lansung menjekaskan watak tokoh baik keadaan fisik maupun

psikis. 2. METODE TAK LANGSUNG /DRAMATIK

Watak disimpulkan dari pikiran ,dialog tokoh,lingkungan di sekitar tokoh,dan bentuk fisik tokoh.

3. METODE KONTEKSTUAL : Bahasa yang digunakan pengarang.

CARA DAN HASIL PENGGAMBARAN TOKOH: 1. TOKOH DATAR :Melibatkan satu dimensi 2. TOKOH BULAT :Melibatkan beberapa dimensi, Misalnya masalah

sosial,agama,budaya,ekonomi,dll. 3. TOKOH STATIS: Sifat tokoh tidak berubah dari awal sampai akhir cerita. 4. TOKOH DINAMIS: Sifat tokoh berubah pada bagian-bagian peristiwa

tertentu.

7. ALUR :Urutan peristiwa dalam cerita 5. PENYELESAIAN

4. KLIMAKS 3. KONFLIK 2. AWAL PERSELISIHAN

1.PENGENALAN CERITA/EKSPOSISI

8. BAHASA :Sarana untuk memudahkan komunikasi cerita :bahasa nasional, daerah,asing, bermakna konotasi atau denotasi.

9. MAJAS : Gaya bahasa yang memakai kiasa.

11

Unsur Ekstrinsik : Dari luar,segala macam unsure yang berada di luar karya sastra yang ikut mempengaruhi kehadiran karya sastra tersebut (Dewan Redaksi Ensiklopedi Sastra Indonesia,2004:245).

1. Sinopsis 2. Kepengarangan 3. Nilai-nilai yang terkandung :

A. Nilai sosiologis B. Nilai ketuhanan C. Nilai psikologis D. Nilai politik E. Nilai kemanusiaan F. Nilai ekonomi G.Nilaim pendidikan H. Nilai lainnya Latihan:

1. Setelah Anda menyimak tayangan video Pintu Mobil, ceritakan kembali visualisasi tersebut dalam bahasa tulis /lisan !

2. Analisislah unsur intrinsik dan ekstrinsiknya ! A. Tema ............................................. B. Amanat.......................................... C. Latar............................................... D. Sudut pandang............................... E. Tokoh.............................................

F. Perwatakan ............................... G. Penokohan ....................................

H.Cara dan penggambaran hasil ......... I. Alur................................................. J. Bahasa ............................................ K. Majas.............................................. L. Nilai-nilai..........................................

12

Pengertian: Riwayat yang ditulis oleh orang lain. Pada umumnya yang diceritakan dalam sebuah riwayat adalah perjalanan hidup tokoh ,mulai dari ia lahir bahkan sampai meninggal. Selain kisah hidup,dalam riwayat hidupnya juga sering dikemukakan :

a. Prestasi dan karya-karyanya, b. Keteladanan atau sikap-sikapnya yang bijak c. Pengorbanan dalam memperjuangkan keadilan dan kebenaran hidup.

Profesi dapat sebagai sosiolog,sastrawan,fisikawan,biologiwan,rohaniawan,pejuang hal azasi manusia,sejarawan,jurnalis,dan sebagainya. Biografi Dick Hartoko :

Penulis ini dilahirkan di Jatiroto,Jawa Timur,tanggal 9 Mei 1922. Dick Hartoko meninggal di Semarang tanggal 1 September 2001 dan dimakamkan di Ungaran,Jawa Tengah. Nama asli Dick Hartoko adalah Theodorus Geldorp. Ia menempuh pendidkan di Ignatius College Yogyakarta dan Pendidikan Guru dan Pendidikan Theologia di Belanda. Dick Hartoko menjadi pemimpin umum/penanggung jawab majalah Basis selama 30 tahun (1965-1995).Namanya semakin mencuat karena rubrik “Tanda-tanda Zaman” yang diasuhnya dan sekaligus penulis rubrik ini.Rubrik “Tanda-tanda Zaman”sangat terkenal karena isinya merupakan tulisan-tulisan Dick Hartoko yang menuangkan kegelisahan “budaya” di tengah-tengah pelbagai himpitan yang menenggelamkan kebudayaan itu sendiri. Dari tulisan-tulisannya di rubrik ini,sebagian pengamat menilai Dick Hartoko sangat humanis. Ia pernah menjadi dosen IKIP Sanata Dharma (sejak 1958),Fakultas Sastra UGM,STSRI-ASRI Yogyakarta, dan Fakultas Sastra UI (sejak 1983). Karyanya: Saksi Budaya (kumpulan esai ,1975),Tanah Airku dari Bulan ke Bulan (kumpulan esai,1983), Manusia dan Seni (studi/kajian,1984),Kamus Populer Filsafat (1986),Pemandu di Dunia Sastra (bersama B.Rahmanto,1986),dan Tonggak Perjalanan

BIOGRAFI

13

Budaya (Kumpulan Esai,1986).Karya terjemahannya :Ariadne (drama,Hella S. Haasse,1966),Taman Kate-Kate (novel,Maria Dermmout,1975), Strategi Kebudayaan (karya C.A. van Peurseun, 1976),Salah Satu Sikap Hidup Orang Jawa (karya S.de Jong,1977),Mentalitas Jawa dan Pembangunan (karya Niels Mulder,1978),Orientasi di Alam Filsafat (karya C.A. van Peursen,1980),Kalangwan:Sastra Jawa Kuno Selayang Pandang (karya P.J. Zoetmulder,1983),dan Pengantar Ilmu Sastra (karya Jan van Luxemburg,Mieke Bal,dan Willem G. Weststeijin,1984). Selain itu menjadi editor Bianglala Sastra (bunga rampai,berdasarkan karya Rob Nieuwenhuys,Oost Indische Spiegel,1979), Golongan Cendikiawan :Mereka yang Berumah di Atas Angin (kumpulan esai,1980), dan Memanusiakan Manusia Muda:Tinjauan Pendidikan Humaniora (kumpulan esai,1985).Tahun 1987,Dick Hartoko menerima Hadiah Seni dari Pemerintah Yogyakarta Latihan :

1. Berdasarkan biografi di atas,catatlah : a. Hal-hal yang menarik dari tokoh tersebut !

.................................................................................................................

.................................................................................................................

.................................................................................................................

................................................................................................................. b. Hal-hal yang dapat diteladani dari tokoh itu !

................................................................................................................

................................................................................................................

................................................................................................................

................................................................................................................ 2. Carilah buku biografi terkenal di perpustakaan! Bacalah buku tersebut dengan

cermat,catatlah (perhatikan aspek kelengkapan isi,urutan uraian,penggunaan bahasa,efektivitas kalimat,EYD ): a.pandangan hidup tokoh b.keberhasilan /prestasi tokoh c.perjuangan tokoh d.kesulitan dan masalah yang dihadapi si tokoh

3. Tuliskan biografi yang telah Anda baca berdasar soal nomor 2 di atas !

14

Jawab : ______________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________