modul 5 multimeter & potensiometer 34p€¦ · amperemeter dc merupakan sebuah alat ukur yang dapat...

34
88 | Modul 5 Multimeter dan Potensiometer ~alifis Modul 5 MULTIMETER DAN POTENSIOMETER PENDAHULUAN Modul ini akan membahas tentang beberapa rangkaian dasar yang digunakan dalam mendesain sebuah multimeter dan potensiometer. Beberapa karakteristik galvanometer D'Arsonval, seperti sifat dinamik dan redaman, ketelitian dan sensitivitas, arus maksimum dan hambatan internal merupakan dasar yang penting untuk mempelajari Modul 5 ini. Sebuah galvanometer akan dirangkai untuk mendapatkan beberapa rangkaian dasar alat ukur dc baku yang akan digunakan untuk mengukur arus dc, tegangan dc dan hambatan. Secara umum tujuan pembelajaran modul ini adalah Anda dapat menerapkan Multimeter dan Potensiometer dalam kehidupan sehari-hari. Secara lebih khusus tujuan pembelajaran modul ini adalah Anda diharapkan mampu: 1. membuat rangkaian dasar amperemeter dc dengan menggunakan sebuah galvanometer D'Arsonval dan hambatan paralel Rshunt; 2. membuat rangkaian dasar voltmeter dc dengan menggunakan sebuah galvanometer D'Arsonval dan hambatan pengali Rmult; 3. membuat rangkaian dasar ohmmeter dengan menggunakan sebuah galvanometer D'Arsonval dan hambatan variabel pengatur nol; 4. membuat rangkaian dasar multimeter analog dengan menggunakan sebuah galvanometer D'Arsonval, beberapa rangkaian pelengkap dan saklar pemilih; 5. menjelaskan perbedaan antara multimeter analog dan multimeter digital; 6. membuat dan menjelaskan fungsi kerja rangkaian dasar potensiometer. Untuk mencapai tujuan tersebut, modul ini akan dibagi menjadi dua Sub Modul. Sub Modul 1 membahas tentang multimeter berisi beberapa subpokok bahasan, yaitu amperemeter, voltmeter, ohmmeter, dan multimeter. Sedangkan Sub Modul 2 membahas tentang potensiometer. Secara garis besar, modul ini akan disajikan dalam bentuk materi pembahasan yang disertai dengan beberapa contoh dan latihan soal.

Upload: others

Post on 21-Oct-2020

33 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 88 | Modul 5 Multimeter dan Potensiometer ~alifis

    Modul 5

    MULTIMETER DAN POTENSIOMETER

    PENDAHULUAN

    Modul ini akan membahas tentang beberapa rangkaian dasar yang

    digunakan dalam mendesain sebuah multimeter dan potensiometer. Beberapa

    karakteristik galvanometer D'Arsonval, seperti sifat dinamik dan redaman,

    ketelitian dan sensitivitas, arus maksimum dan hambatan internal merupakan

    dasar yang penting untuk mempelajari Modul 5 ini. Sebuah galvanometer akan

    dirangkai untuk mendapatkan beberapa rangkaian dasar alat ukur dc baku yang

    akan digunakan untuk mengukur arus dc, tegangan dc dan hambatan.

    Secara umum tujuan pembelajaran modul ini adalah Anda dapat

    menerapkan Multimeter dan Potensiometer dalam kehidupan sehari-hari. Secara

    lebih khusus tujuan pembelajaran modul ini adalah Anda diharapkan mampu:

    1. membuat rangkaian dasar amperemeter dc dengan menggunakan sebuah

    galvanometer D'Arsonval dan hambatan paralel Rshunt;

    2. membuat rangkaian dasar voltmeter dc dengan menggunakan sebuah

    galvanometer D'Arsonval dan hambatan pengali Rmult;

    3. membuat rangkaian dasar ohmmeter dengan menggunakan sebuah

    galvanometer D'Arsonval dan hambatan variabel pengatur nol;

    4. membuat rangkaian dasar multimeter analog dengan menggunakan sebuah

    galvanometer D'Arsonval, beberapa rangkaian pelengkap dan saklar pemilih;

    5. menjelaskan perbedaan antara multimeter analog dan multimeter digital;

    6. membuat dan menjelaskan fungsi kerja rangkaian dasar potensiometer.

    Untuk mencapai tujuan tersebut, modul ini akan dibagi menjadi dua Sub

    Modul. Sub Modul 1 membahas tentang multimeter berisi beberapa subpokok

    bahasan, yaitu amperemeter, voltmeter, ohmmeter, dan multimeter. Sedangkan

    Sub Modul 2 membahas tentang potensiometer. Secara garis besar, modul ini

    akan disajikan dalam bentuk materi pembahasan yang disertai dengan beberapa

    contoh dan latihan soal.

  • 89 | Modul 5 Multimeter dan Potensiometer ~alifis

    Agar tujuan tersebut dapat tercapai dengan baik maka diharapkan Anda

    rnelaksanakan proses belajar dengan mengikuti beberapa petunjuk berikut.

    1. Pahamilah dengan baik dan tuntas materi yang didiskusikan dalam Modul 4.

    2. Bacalah dengan saksama dan pahamilah pengetahuan tentang rangkaian dc

    terutama tentang rangkaian seri dan paralel.

    3. Bacalah dan pahamilah dengan saksama Modul 5 ini bagian demi bagian

    secara bertahap mulai dari Sub Modul 1 dan dilanjutkan ke Sub Modul 2.

    4. Kerjakan beberapa latihan soal yang diberikan dalam setiap Sub Modul untuk

    mengukur tingkat pemahaman Anda. Janganlah melihat kunci jawaban

    sebelum Anda menyelesaikan seluruh jawaban dalam latihan soal tersebut.

    5. Bila telah selesai mengerjakan seluruh latihan soal, cocokkanlah jawaban

    Anda dengan kunci jawaban yang diberikan.

    6. Bila memungkinkan setelah selesai melaksanakan Sub Modul Modul 5 ini,

    cobalah menggunakan alat ukur baku untuk mempraktikkan pengetahuan

    Anda tentang alat ukur dc ini. Namun, perlu diperhatikan bahwa Anda akan

    berhubungan dengan arus listrik; yang dapat membahayakan Anda dan

    t e m a n Anda jika salah mengoperasikannya. Arus listrik dc di atas 10

    miiliampere dapat mempengaruhi kinerja tubuh rnanusia. Oleh sebab itu,

    sangat dianjurkan untuk meminta petunjuk seorang yang telah berpengalaman

    dalam menggunakan alat ukur listrik Anda tersebut.

    Selamat belajar !

    5.1 MULTIMETER

    Multimeter merupakan alat ukur baku yang biasa digunakan dalam setiap

    laboratorium elektronika dan pengukuran listrik. Sebuah multimeter dapat

    digunakan untuk mengukur beberapa besaran listrik dasar, yaitu arus listrik,

    tegangan listrik dan hambatan dari sebuah komponen atau rangkaian. Sebelum

    kita membahas tentang multimeter, bagian berikut ini akan dijelaskan rangkaian

    dasar, fungsi dan cara kerja beberapa alat ukur listrik baku yang dapat

    digunakan untuk mengukur besaran listrik dasar tersebut secara individual.

    Beberapa rangkaian dasar tersebut adalah rangkaian dasar untuk amperemeter

  • 90 | Modul 5 Multimeter dan Potensiometer ~alifis

    dc, voltmeter dc dan ohmmeter. Pada bagian akhir dari Sub Modul 1 ini akan

    disajikan rangkaian dasar, fungsi, dan cara kerja sebuah multimeter analog.

    Selanjutnya beberapa karakteristik multimeter analog akan dibandingkan dengan

    multimeter digital.

    A. Amperemeter

    Gambar 5.1. Sambungan yang Tepat pada Pengukuran Arus Listrik dc dengan

    Menggunakan Amperemeter dc

    Amperemeter dc merupakan sebuah alat ukur yang dapat digunakan

    untuk mengukur arus listrik dc. Untuk dapat mengukur arus listrik yang melalui

    suatu rangkaian maka rangkaian tersebut harus diputus, kemudian sebuah

    amperemeter harus disambungkan secara seri dengan lintasan rangkaian

    tersebut, seperti ditunjukkan pada Gambar 5.1. Sehingga ketika dipasang dalam

    rangkaian, amperemeter tersebut akan menunjukkan besar arus listrik yang

    mengalir melalui lintasan rangkaian di mana ia disambungkan. Akan tetapi,

    ketika memasang amperemeter harus diketahui dengan tepat arah polaritas dari

    aliran arusnya, untuk rnenghindari kerusakan alat ukur.

    1. Rangkaian Dasar Amperemeter dc

    Sebuah amperemeter dc dapat diciptakan dengan menggunakan sebuah

    galvanometer D'Arsonval dan hambatan. Sebuah amperemeter dc terdiri dari

    sebuah galvanometer D'Arsonval dengan sebuah hambatan shunt (paralel),

    seperti ditunjukkan pada Gambar 5.2. Galvanometer D'Arsonval pada dasarnya

    merupakan sebuah alat penunjuk arus listrik dc. Cara kerjanya bergantung pada

    besarnya arus listrik yang melewati koil lilitan bergerak. Arus input ii akan

  • 91 | Modul 5 Multimeter dan Potensiometer ~alifis

    dibagi menjadi dua, satu bagian arus im akan melewati sebuah meter yang

    terbuat dari sebuah galvanometer D'Arsonval dan satu bagian arus iagi ish, akan

    melewati hambatan shunt (paralel). Berdasarkan Garnbar 5.2 tersebut dapat

    ditentukan besarnya arus yang melalui galvanometer, yaitu sebesar:

    = . (5.1)

    Gambar 5.2. Rangkaian Dasar Amperemeter dc

    Sebuah galvanometer D'Arsonval dengan kemarnpuan arus skala

    maksimum 1 mA dan sebuah hambatan internal Rm sebesar 50 W dapat

    digunakan untuk mengukur setiap arus listrik yang lebih besar dari l mA. Pada

    rentang arus listrik yang diinginkan maka kita dapat menentukan atau memilih

    hambatan shunt yang sesuai dengan menggunakan persamaan:

    =∗

    ∗ ∗ . (5.2)

    di mana ii* dan im* masing-masing adalah arus input dan arus yang melalui

    galvanometer pada skala maksimum.

    Hambatan shunt dalam sebuah amperemeter dc berfungsi untuk

    meningkatkan rentang arus listrik yang lebih lebar dari arus maksimum yang

    diperbolehkan oleh galvanometer. Hambatan shunt merupakan hambatan

    bernilai rendah yang diletakkan pada lintasan paralel dengan galvanometer.

    Hambatan shunt secara efektif akan dilewati oleh sebagian besar arus input,

    sedangkan sebagian lainnya akan melewati galvanometer. Arus yang melewati

    galvanometer kemudian mengakibatkan munculnya simpangan pada jarum

    penunjuk arus pada galvanometer.

  • 92 | Modul 5 Multimeter dan Potensiometer ~alifis

    2. Metode untuk Menghitung Harga Hambatan Shunt Rsh

    Terdapat lebih dari satu metode pendekatan yang dapat digunakan untuk

    menghitung harga R dari hambatan shunt yang diperlukan oleh sebuah

    amperemeter dc tertentu untuk meningkatkan rentang arus pengukurannya. Akan

    tetapi, semua teknik tersebut mengikuti beberapa bentuk variasi hukum Ohm

    seperti pada Gambar 5.3.

    = = − = 100

    9 = 11,11

    Gambar 5.3. Rangkaian Dasar dan Perhitungan Hambatan Shunt pada

    Amperemeter dc

    Salah satu metode tersebut menggunakan bentuk dasar hukum Ohm,

    dimana

    = (5.3)

    Perhatikanlah bahwa harga tegangan shunt Vsh besarnya sama dengan harga

    tegangan pada galvanometer Vm (atau imRm ). Arus ish sama dengan selisih arus

    maksimum yang akan diukur dengan arus yang me la lu i galvanometer im (sehingga ish = i i - im ) . Dengan mensubstitusikan harga arus ini ke persamaan

    5.3 akan diperoleh:

    =

    (5.4)

  • 93 | Modul 5 Multimeter dan Potensiometer ~alifis

    Dengan cara yang sama, kita dapat melihat bahwa imRm merupakan

    besarnya penurunan tegangan yang disebabkan oleh amperemeter dc pada

    rangkaian (yang harganya hanya sekitar beberapa millivolt dengan asumsi

    bahwa arus yang melewati galvanometer dalam satuan miliampere). Arus dalam

    persamaan 5.4 sesungguhnya merupakan harga arus listrik yang harus melalui

    hambatan shunt. Sehingga, jika kita mengetahui besar penurunan tegangan dari

    amperemeter dc dan arus yang melalui hambatan shunt maka kita akan dapat

    menentukan harga hambatan shunt tersebut di mana

    =

    (5.5)

    Contoh:

    Sebuah amperemeter dc mempunyai rentang arus pengukuran 0 - 1 mA dan

    hambatan internal sebesar 100 . Berapakah harga hambatan shunt yang

    diperlukan agar amperemeter tersebut dapat berfungsi sebagai alat ukur arus

    listrik pada rentang arus 0 - 10 mA?

    Penyelesaian:

    Hambatan shunt yang diperlukan adalah sebesar:

    = − =(1 × 10 ) × 100

    (10 × 10 ) − (1 × 10 ) = (100 × 10 )

    (9 × 10 ) = 11,11

    Pendekatan lainnya adalah dengan menggunakan konsep perbandingan

    terbalik yaitu perbandingan arus percabangan berbanding terbalik dengan perb

    ndingan hambatan percabangan. Misalnya, jika sebuah amperemeter dc memiliki

    harga arus pada percabangan 2 sebesar sembilan kali arus yang melalui

    percabangan 1 maka harga R pada percabangan 2 sama dengan sepersembilan

    dari harga R pada percabangan 1. Hubungan perbandingan terbalik ini

    dinyatakan dengan persamaan:

    =

    (5.6)

  • 94 | Modul 5 Multimeter dan Potensiometer ~alifis

    Perhatikanlah bahwa perbandingan hambatan shunt dengan hambatan internal

    galvanometer sama dengan perbandingan arus yang melalui galvanometer dan

    arus yang melalui hambatan shunt.

    Rumus lain yang menyatakan konsep kesebandingan tersebut adalah

    = (5.7)

    di mana N adalah banyaknya kenaikan rentang arus listrik yang harus

    dikalikan. Dengan kata lain, jika sebuah amperemeter dc yang mempunyai

    rentang maksimum I mA yang dinaikkan menjadi 10 mA akan mempunyai

    harga N = 10. Jika 1 mA menjadi 100 mA maka N sama dengan 100, dan

    seterusnya.

    3. Sensitivitas Amperemeter dc

    Amperemeter dc mempunyai rentang pengukuran yang bervariasi. Dua

    macam cara yang umum digunakan untuk mendefinisikan sensitivitas

    amperemeter dc adalah berapakah arus (dalam mA) yang diperlukan untuk

    menyebabkan sirnpangan pada skala maksimum dan berapakah tegangan

    (dalam mV) yang mengalami penurunan yang disebabkan oleh karena lilitan

    koil galvanometer, pada arus skala maksimum tersebut. Sebuah amperemeter

    dc yang sensitif akan dapat mengukur beberapa variasi harga arus listrik dalam

    rentang mikroampere (A), sedangkan beberapa amperemeter lainnya hanya

    mampu mengukur dalam rentang miliampere (mA).

    Faktor yang paling utama dalam menentukan sensitivitas sebuah

    amperemeter adalah banyaknya lilitan pada koil dan besarnya kekuatan medan

    magnet permanen yang digunakan dalam galvanometer D'Arsonval. Misalnya,

    ketika sebuah amperemeter dc dapat menyimpang pada skala maksimum, arus

    listrik yang mengalir melalui koil tersebut sebesar 10 mikroampere (mA) maka

    amperemeter dc tersebut mempunyai sensitivitas skala maksimum (fs- full

    scale) sebesar 10 mikroampere. Akan tetapi, ketika ia memerlukan arus listrik

    sebesar 100 mikroampere untuk menirnbulkan simpangan skala maksimum

    maka sensitivitas skala maksimumnya adalah sebesar 100 mikroampere dan

    seterusnya.

  • 95 | Modul 5 Multimeter dan Potensiometer ~alifis

    Faktor lain yang mempengaruhi sensitivitas sebuah amperemeter dc

    adalah gaya pegas rambut. Agar dapat memperoleh sebuah amperemeter dc

    yang sangat sensitif maka ia harus mempunyai medan magnet permanen yang

    sangat kuat dan sebuah koil yang terdiri dari banyak lilitan, dan terdiri dari

    sebuah pegas rambut lunak yang dengan mudah akan dapat bergerak hanya

    dengan sedikit gaya. Sebuah amperemeter dc yang sensitif hanya memerlukan

    arus listrik yang cukup kecil untuk menimbulkan simpangan jarum penunjuk

    pada skala maksimumnya.

    Biasanya, beberapa amperemeter dc dapat dihasilkan dan mereka

    memiliki rentang beberapa mikroampere sampai dengan beberapa milliampere.

    Ketika digunakan untuk mengukur arus listrik yang lebih besar dari harga

    tersebut, sebuah amperemeter dc harus dilengkapi dengan sebuah lintasan arus

    paralel yang dinamakan hambatan shunt (Rshunt), seperti Garnbar 5.4.

    Gambar 5.4 Konsep Hambatan Shunt untuk Meningkatkan Rentang

    Pengukuran Arus Listrik Sebuah Amperemeter DC

    4. Amperemeter dc dengan Beberapa Rentang Pengukuran

    Sebuah amperemeter dc dapat dilengkapi dengan beberapa harga

    hambatan shunt untuk mendapatkan sebuah amperemeter dc dengan rentang

    pengukuran arus listrik yang lebih bervariasi. Beberapa hambatan shunt tersebut

    dapat dipilih dan dihubungkan dengan galvanometer baku. Biasanya karena

    setiap hambatan shunt mempunyai harga yang berbeda maka amperemeter dc

  • 96 | Modul 5 Multimeter dan Potensiometer ~alifis

    tersebut dapat mengukur beberapa arus listrik yang berbeda bergantung pada

    harga hambatan shunt yang sedang dihubungkan dengan rangkaian

    galvanometer tersebut. Gambar 5.5 menunjukkan bagaimana hambatan shunt

    dipilih dan dihubungkan dalam rangkaian amperemeter dc untuk meningkatkan

    variabilitas rentang pengukuran sebuah amperemeter dc.

    =200

    9 = 22,22

    =200 49 = 4,08

    =200 99 = 2,02

    Gambar 5.5. Beberapa Harga Hambatan Shunt akan Memberikan Beberapa

    Rentang Pengukuran Arus Listrik dalam Sebuah Amperemeter dc

    Sebuah amperemeter dc pada dasarnya merupakan alat ukur linear.

    Artinya, ketika sebuah arus yang harganya sebesar 50% dari arus maksimumnya

    dilewatkan melalui sebuah amperemeter dc tersebut maka simpangan yang

    terjadi akan sama dengan setengah dari simpangan maksimumnya. Ketika.arus

    listrik yang diukur sebesar 25% dari arus maksimum amperemeter tersebut maka

    jarum penunjuk arus akan menunjukkan pada titik sejauh seperempat dari

    simpangan maksimum. Untuk dapat mengukur arus listrik dc, sebuah

    amperemeter dc harus dihubungkan secara seri, dengan memperhatikan arah

    polarisasi arus listrik yang akan diukur, dan harus mempunyai rentang arus

    pengukuran yang sesuai. Oleh karena sebuah amperemeter dc dihubungkan

  • 97 | Modul 5 Multimeter dan Potensiometer ~alifis

    secara seri, semakin kecil hambatan yang digunakan dalam amperemeter

    tersebut akan memberikan pengaruh yang lebih kecil terhadap perubahan yang

    terjadi pada pembacaan arus listriknya.

    B. VOLTMETER DC

    Salah satu penerapan galvanometer yang sangat penting lainnya adalah

    pada alat ukur tegangan yang dinamakan voltmeter dc. Walaupun di dalam

    voltmeter dc tersusun rangkaian seri antara hambatan pengali dengan hambatan

    internal galvanometer (Rmult+Rm), voltmeter dc selalu dipasang secara paralel

    dengan dua buah titik lintasan di mana ia akan diukur besar beda potensial atau

    tegangannya, seperti pada Gambar 5.7. Oleh karena voltmeter dc dipasang

    secara paralel dengan bagian rangkaian yang akan diukur maka kita tidak perlu

    memutus lintasan rangkaian yang diukur.

    Akan tetapi, perlu dilihat kemanakah arah polarisasi

    tegangannya ketika akan mengukur dengan

    menggunakan voltrneter dc, sebab jika tidak maka

    akan diperoleh simpangan yang arahnya berlawanan

    (ke kiri) karena galvanometer akan mengikuti arah

    aliran arus.

    Seperti telah dijelaskan pada modul

    sebelumnya, pilihan rentang yang cukup tinggi

    diperlukan untuk meyakinkan bahwa tegangan dc

    yang akan diukur tidak akan melebihi simpangan

    maksimum yang disediakan oleh voltmeter dc; sebab jika tidak akan

    menyebabkan terjadinya kerusakan pada alat ukur voltmeter dc.

    l. Rangkaian Dasar Voltmeter dc

    Rangkaian dasar sebuah voltmeter dc ditunjukkan pada Gambar 5.8.

    Perlu diingat bahwa galvanometer D'Arsonval pada dasarnya merupakan alat

    penunjuk arus listrik dc. Dengan menambahkan sebuah hambatan, yang

    kemudian dinamakan hambatan pengali (Rmult) yang dirangkaikan secara seri

    Gambar 5.7 konfigurasi pengukuran

  • 98 | Modul 5 Multimeter dan Potensiometer ~alifis

    dengan galvanometer maka ia akan dapat digunakan untuk mengukur tegangan

    listrik dc. Hambatan pengali akan membatasi bebesarnya arus listrik yang akan

    melewati galvanometer. Seperti akan dapat dilihat nanti, beberapa harga

    hambatan pengali yang berbeda akan memberikan beberapa rentang pengukuran

    tegangan yang berbeda dari sebuah voltmeter dc.

    R =

    − 100 = 10,000 − 100 = 9,900

    R =

    − 100 = 50,000 − 100 = 49,900

    R =

    − 100 = 100,000 − 100 = 99,900

    Gambar 5.8. Beberapa Contoh Perhitungan Hambatan Pengali (Rmult) pada

    Sebuah Voltmeter dc

    2. Metode untuk Menghitung Hambatan Pengali (Pmult)

    Dengan menggunakan galvanometer yang telah kita kaji sebelumnya,

    dengan rentang arus 0 - 1 mA dan hambatan internal Rm 100 , marilah kita

    lihat bagaimana kita dapat mendesain sebuah voltmeter dc yang akan dapat

    digunakan untuk mengukur tegangan antara dua buah titik sebesar 10 V, 50 V

    dan 100 V.

    Oleh karena tujuan dipasangnya hambatan pengali (Rmult) adalah untuk

    membatasi besarnya arus listrik yang akan melewati galvanometer maka wajar

    jika harga hambatan pengali (Rmult) hanya dapat membatasi arus yang melewati

    voltmeter dc sampai dengan arus skala maksimum yang diperlukan pada

    rentang tegangan yang ingin kita desain. Artinya, agar diperoleh voltmeter dc

    dengan rentang tegangan sebesar 10 volt, harga hambatan seri (Rmult + Rm ) pada

  • 99 | Modul 5 Multimeter dan Potensiometer ~alifis

    voltmeter harus dapat membatasi arus sampai dengan l mA ketika ia sedang

    mengukur tegangan sebesar 10 volt. Metode ini merupakan cara yang paling

    tepat untuk menentukan besar dua hambatan seri dengan menggunakan hukum

    Ohm.

    Gambar 5.9. Beberapa Bentuk Rangkaian Saklar Pengatur

    Rentang Tegangan Voltmeter

    Hal penting yang mungkin kita amati adalah bahwa hambatan galvanometer

    nilainya jauh lebih kecil dibandingkan dengan hambatan total serial di dalam

    sebuah voltmeter (Rmult + Rm ). Selain itu, kita dapat melakukan pendekatan

    hanya dengan mengambil harga hambatan Rmult untuk menggantikan hambatan

    (Rmult + Rm ). Sehingga dengan pendekatan hambatan tersebut menjadi

    R ≈ (5.8)

    3. Saklar Pengatur Rentang Pengukuran Tegangan

    Saklar pengatur rentang pengukuran dalam sebuah voltmeter dc

    berfungsi untuk memilih rentang pengukuran tegangan yang diinginkan dengan

    memindahkan saklar menuju hambatan pengali yang sesuai. Bagaimanapun

    harga hambatan pengali, ia tetap berfungsi sebagai hambatan pembatas untuk

    membatasi arus listrik yang melewati galvanometer pada skala maksimum

    ketika tegangan yang dipasang pada voltmeter sama dengan tegangan

  • 100 | Modul 5 Multimeter dan Potensiometer ~alifis

    maksimumnya. Beberapa bentuk rangkaian saklar pada sebuah voltmeter dapat

    dipilih seperti pada Gambar 5.9.

    Perlu diperhatikan bahwa dua buah pendekatan baik hambatan pengali

    individual atau hambatan pengali kumulatif seperti Gambar 5.9a dan b dapat

    digunakan. Tetapi kebanyakan voltmeter yang ada di pasaran memilih bentuk

    hambatan pengali kumulatif seperti pada Gambar 5.9b.

    4. Efek Pembebanan pada Voltmeter dc

    Oleh karena sebuah voltmeter dc selalu dirangkaikan secara paralel

    dengan bagian rangkaian yang akan diukur, ia akan bersifat ideal jika rangkaian

    voltmeter mempunyai hambatan yang harganya tak hingga. Artinya rangkaian

    yang diukur tidak akan dipengaruhi oleh adanya penambahan rangkaian

    voltmeter (paralel). Akan tetapi, hal ini tidak mungkin ada. Setiap rangkaian

    voltmeter selalu mempunyai hambatan yang harganya tertentu, dan ini

    menimbulkan gangguan pada rangkaian yang akan diukur, seperti Gambar 5.10.

    Kejadian ini dinamakan efek pembebanan voltmeter.

    \

    Gambar 5.10. Efek Pembebanan pada Pengukuran Tegangan dengan

    Menggunakan Sebuah Voltmeter dc

  • 101 | Modul 5 Multimeter dan Potensiometer ~alifis

    Nampak dari rangkaian pada Gambar 5.10 bahwa semakin tinggi harga

    hambatan rangkaian voltmeter maka semakin kecil pengaruhnya terhadap

    rangkaian yang diukur. Galvanometer yang makin tinggi sensitivitasnya akan

    ditunjukkan oleh besarnya hambatan per volt yang lebih tinggi. Keadaan ini

    berkaitan dengan sifat voltmeter yang akan menyebabkan sedikit pengaruh

    pembebanan rangkaian.

    C. Ohmmeter

    Ohmmeter adalah sebuah alat ukur yang dapat digunakan untuk

    menentukan besar hambatan suatu komponen. Walaupun rangkaian ohmmeter

    tipe seri sudah makin tidak populer disebabkan oleh munculnya alat ukur

    digital, seperti multimeter digital, di sini kita akan membahas secara singkat

    bagaimana bentuk rangkaian ohmmeter dan bagaimana cara kerja alat ukur

    hambatan ini.

    1. Rangkaian Dasar Ohmmeter

    Ohmmeter merupakan salah satu penerapan dari alat ukur baku

    galvanometer. Sebuah rangkaian ohmmeter mempunyai tiga buah komponen

    utama, yaitu sebuah baterai (biasanya diletakkan di dalam kerangka

    ohmmeter), sebuah galvanometer dan beberapa hambatan pembatas arus

    seperti ditunjukkan pada Gambar 5.11.

    Gambar 5.11. Karakteristik Rangkaian Ohmmeter Tipe Seri

  • 102 | Modul 5 Multimeter dan Potensiometer ~alifis

    Baterei internal diperlukan ohmmeter sebagai sumber arus selama

    pengukuran hambatan dilakukan karena daya yang melewati komponen

    tersebut diputuskan. Seperti biasa, ohmmeter akan bereaksi terhadap adanya

    arus yang melewati galvanometer, dan hambatan pembatas arus akan

    mengontrol banyaknya arus yang akan melewati galvanometer.

    2. Pengaturan, Penggunaan, dan Pembacaan Ohmmeter

    Sebuah ohmmeter yang digunakan dalam pengukuran analog biasanya

    menggunakan rangkaian ohmmeter tipe seri. Ketika kedua ujung tester tidak

    saling dihubungkan satu dengan lainnya atau tidak sedang dihubungkan dengan

    sebuah hambatan maka rangkaiannya dalam keadaan terbuka (open circuit).

    Sehingga tidak ada arus listrik yang melewati galvanometer dan jarum penunjuk

    berada pada sisi kiri dalam keadaan diam.

    Pada skala sebuah ohmmeter, arus listrik nol menunjukkan nilai hambatan

    takhingga antara kedua ujung tester. Skala ohmmeter analog selalu ditandai

    dengan simbol takhingga ( ) pada sisi kiri skala. Ketika kedua ujung tester

    dihubungkan singkat maka tidak ada hambatan di antara kedua ujung tester dan

    arus listrik maksimum akan melewati galvanometer. Besarnya arus tersebut dapat

    diatur dengan menggunakan'sebuah hambatan variabel (yang dinamakan kontrol

    pengatur nol) sehingga pada skala ohmmeter menunjukkan simpangan

    maksimum. Pada sisi kanan sebuah ohmmeter selalu ditandai dengan angka 0.

    Analisis rangkaian seri akan digunakan untuk menunjukkan berapa persen

    dari skala arus maksimum terjadi pada beberapa harga hambatan yang berbeda,

    seperti pada Gambar 5.12. Rx fullscale baca

    () (%) ()

    0 100% 0

    1000 75% 1000

    3000 50% 3000

    6000 33,3% 6000

    270 1% dekat Gambar 5.12. Simpangan Ohmmeter untuk Beberapa Harga RX yang Berbeda

  • 103 | Modul 5 Multimeter dan Potensiometer ~alifis

    Skala ohmmeter bersifat non-linear. Ketaklinear skala ohmmeter ini

    berbeda dengan kebanyakan skala amperemeter dan voltmeter. Skala ohmmeter

    yang tidak linear ini biasanya dinamakan skala ohmmeter balik karena gerakan

    skala ohmmeter bergerak dari kanan ke kiri. Dengan kata lain, angka nol berada

    pada sisi kanan skala dan angka (hambatan yang lebih tinggi) berada pada sisi

    kiri skala.

    D. Multimeter

    Kebanyakan alat ukur listrik yang ada sekarang telah didesain sehingga

    alat tersebut mempunyai beberapa rentang pengukuran untuk besaran listrik

    yang sedang diukur. Sebagai seorang pengguna alat ukur, sering kali seseorang

    menggunakan sebuah alat ukur yang dinamakan multimeter. Alat ukur ini tidak

    hanya mempunyai beberapa rentang pengukuran untuk sebuah pengukuran

    besaran listrik, tetapi dapat mengukur lebih dari satu jenis besaran listrik dasar

    (misalnya arus I, tegangan V dan hambatan R).

    1. Rangkaian Dasar Multimeter Analog

    Multimeter merupakan gabungan dari amperemeter, voltmeter dan

    ohmmeter atau biasa disebut dengan avometer. Sebuah multimeter biasanya

    menggunakan sebuah galvanometer untuk menunjukkan besaran listrik yang

    akan diukur. Sebuah saklar pemilih digunakan untuk mengubah fungsi

    multimeter menjadi alat ukur arus atau tegangan atau hambatan sesuai dengan

    pilihan pengguna. Saklar tersebut berfungsi menghubungkan alat ukur dasar

    galvanometer ke salah satu rangkaian pelengkap agar berfungsi sebagai

    amperemeter, voltmeter atau ohmmeter.

    Contoh rangkaian multimeter ditunjukkan pada Gambar 5.13. Sebuah

    saklar disertai dengan rentang pemilihan yang cukup digunakan untuk

    menghubungkan galvanometer ke salah satu dari tiga bagian rangkaian

    pelengkap. Ketika saklar dihubungkan dengan V1, misalnya maka multimeter

    akan berfungsi sebagai sebuah voltmeter dengan rentang pengukuran 1 volt.

  • 104 | Modul 5 Multimeter dan Potensiometer ~alifis

    Saklar V, ketika multimeter berfungsi sebagai voltmeter dengan rentang 2 volt,

    dan seterusnya.

    Gambar 5.13. Rangkaian Dasar Multimeter Analog

    Pada saat yang berbeda multimeter tersebut akan berfungsi sebagai

    amperemeter dengan rentang 1 ampere ketika saklar dihubungkan dengan A1

    dan seterusnya. Sebuah alat ukur ohmmeter akan diperoleh pada saat saklar

    dihubungkan dengan 1 untuk rentang 1 ohm, 2 untuk rentang 2 ohm dan 3

    untuk rentang 3 ohm dan seterusnya.

    2. Karakteristik Multimeter

    Volt-Ohm-Miliammeter (VOM) merupakan sebuah multimeter analog

    yang sudah lama terkenal digunakan oleh teknisi dan insinyur. Multimeter jenis

    ini mempunyai beberapa keunggulan dan kekurangan seperti pada Tabel 5.1.

    Jenis alat ukur lainnya adalah multimeter digital. Multimeter Digital

    merupakan salah satu alat ukur yang paling sering digunakan pada saat ini.

    Walaupun sering kali kita masih sering memerlukan multimeter analog,

    multimeter digital memiliki tingkat akurasi dan kemampuan pengukuran yang

    dapat diperlebar untuk setiap pembacaan. Di samping itu, sifat pembebanan

    rangkaian (loading effect) yang lebih kecil membuat multimeter digital menjadi

    pilihan yang tepat.

  • 105 | Modul 5 Multimeter dan Potensiometer ~alifis

    Tabel 5.1. Keunggulan dan Kekurangan Multimeter Analog

    Keunggulan Kekurangan

    a. Ukurannya kecil dan mudah

    dipindahkan

    b. Tidak memerlukan sumber daya

    dari luar

    c. Dapat mengukur arus dc, tegangan

    dc, hambatan dan tegangan ac, dan

    d. Biasanya mempunyai beberapa

    rentang pengukuran yang

    bervariasi untuk setiap besaran

    yang diukur

    a. Dapat menyebabkan efek

    pembebanan yang cukup besar

    pada rangkaian yang akan diukur

    b. Kurang akurat dibandingkan

    dengan multimeter digital, dan

    c. Peraga analog dapat menimbulkan

    kesalahan pembacaaan (paralaks)

    jika jarum penunjuk dilihat dari

    posisi miring

    Beberapa multimeter digital dilengkapi dengan tanda polaritas pada layar

    penampilnya, sedangkan rentang pengukuran dapat disesuaikan secara otomatis.

    Jika polaritas yang diukur negatif maka layar penampil akan menunjukkan tanda

    negatif. Tetapi sebaliknya, sebuah multimeter analog akan menunjukkan

    simpangan jarum ke arah kiri melebihi batas skalanya, jika polaritas rangkaian

    terbalik. Akibatnya, hal ini dapat menyebabkan terjadinya kerusakan pada alat

    ukur. Multimeter digital akan mengatur secara otomatis dengan modus pengatur

    rentang sehingga dapat memilih rentang yang sesuai agar resolusi yang

    ditampilkan maksimum.

    Beberapa multimeter digital memberikan kemampuan lebih dari hanya

    sekadar pengukuran tegangan, arus dan hambatan. Beberapa alat digital jenis ini

    dapat digunakan untuk mengukur frekuensi ac, harga kapasitansi komponen,

    kondisi dioda semikonduktor dan sebagainya. Untuk melengkapi pengetahuan

    Anda tentang alat ukur ini, Anda dipersilakan membaca beberapa buku atau

    literatur yang lebih lanjut.

  • 106 | Modul 5 Multimeter dan Potensiometer ~alifis

    5.2 POTENSIOMETER

    Pada Sub Modul 1 kita telah membahas tentang beberapa rangkaian

    dasar amperemeter, voltmeter, ohmmeter, dan multimeter. Fungsi dan cara

    kerja beberapa rangkaian tersebut telah dijelaskan secara rinci disertai dengan

    beberapa latihan dan soal latihan. Diharapkan dengan selesainya Sub Modul 1

    tersebut Anda telah dapat merancang rangkaian dasar alat ukur baku dc, sesuai

    dengan tujuan instruksional yang ingin dicapai, dan sesuai dengan hasil

    evaluasi belajar yang telah Anda peroleh. Jika prestasi belajar Anda telah

    memenuhi syarat minimal maka Anda dipersilahkan untuk melanjutkan pada

    Sub Modul 2 berikut ini. Sub Modul ini akan membahas tentang rangkaian

    dasar, karakteristik, fungsi dan sensitivitas potensiometer.

    Potensiometer merupakan sebuah alat ukur tegangan dc. Dasar pengukuran

    potensiometer yang akan digunakan untuk mengukur tegangan adalah dengan

    menyamakannya secara langsung atau dengan perkaliannya dengan suatu harga

    tegangan tertentu. Alat yang membangkitkan tegangan yang akan

    dipergunakan sebagai acuan disebut sebagai tegangan baku.

    A. Rangkaian Dasar Potensiometer

    Gambar 5.16 Rangkaian Dasar Potensiometer

    Rangkaian dasar potensiometer terdiri dari sebuah galvanometer;

    tegangan sumber (baku), hambatan variabel (reostat) dan hambatan skala

    geser, seperti ditunjukkan pada Gambar 5.16. Rangkaian lengkapnya

    ditunjukkan pada Gambar 5.17.

  • 107 | Modul 5 Multimeter dan Potensiometer ~alifis

    Gambar 5.17. Perhitungan Tegangan pada Rangkaian Potensiometer

    Dalam Gambar 5.17, Vs adalah tegangan baku (atau tegangan acuan)

    dan Vx adalah tegangan yang akan diukur. Hambatan R dari terminal a - b

    adalah sebuah hambatan skala geser yang dilengkapi dengan sikat penggeser

    yang mempunyai elektroda posisi kontrak yang dapat digeser untuk

    mendapatkan keadaan kesetirnbangan (nol galvanometer). Arus 1 dialirkan

    dari baterai E melalui suatu hambatan variabel (reostat) Rh yang harganya

    dapat diatur. Pertama-tama, tegangan baku Vs dihubungkan seperti dalam

    gambar 5.17a dan posisi dari elektroda sikat penggeser ditetapkan pada titik s

    sesuai dengan tegangan Vs. Oleh karena hambatan antara a - s adalah Rs rnaka

    tegangan antara terminal a - s yang disebabkan oleh arus I adalah sebesar IxR s.

    Bila tegangan ini besarnya sama dengan Vs maka galvanometer G tidak akan

    menunjukkan simpangan (artinya pada posisi nol), meskipun saklar

    penghubung K telah disambungkan. Langkah ini bertujuan untuk menunjukkan

    kesamaan antara tegangan VS dan IxR s , yang dapat diketahui dengan cara

    melihat simpangan pada galvanometer G ketika jarum penunjuknya tidak

    memberikan simpangan. Proses ini disebut juga menyeimbangkan antara Vs

    dengan IxRs .

    Untuk menyeimbangkan tegangan VS dengan I x RS , hambatan variabel

  • 108 | Modul 5 Multimeter dan Potensiometer ~alifis

    Rh diubah untuk mengatur besarnya arus potensiometer I. Misalkan bahwa

    ketika keadaan setimbang telah diperoleh, arus yang melewati terminal a - s

    adalah sebesar Is dan tegangannya adalah:

    Vs = RsIs (5.9)

    Kemudian, besar tegangan yang akan diukur Vx dirangkaikan seperti

    dalam Gambar 5.17b. Misalkan, ketika rangkaian telah dihubungkan dan

    elektroda sikat digeserkan sehingga galvanometer G telah menunjukkan keadaan

    setimbang (simpangan nol). Posisi dari elektroda sikat penggeser tersebut

    dinyatakan dengan x. Dengan demikian arus yang mengalir pada terminal a - b

    akan sama dengan Is dan besar tegangan pada terminal a - x adalah sebesar

    IsxRx. Oleh karena dalam keadaan kesetimbangan dengan Vx maka akan

    diperoleh hubungan:

    Vx = RxIs (5.10)

    Dari kedua persamaan (5.9) dan (5.10) tersebut akan peroleh:

    = → = (5.11)

    Dengan demikian, apabila posisi s diperoleh dengan harga skala dari

    tegangan baku Vs dan posisi elektroda sikat penggeser lainnya diperoleh

    sedemikian sehingga sesuai dengan harga maka harga dari Vx dapat segera

    dibaca dari posisi skala di mana Vx yang didapatkan dari keadaan

    kesetimbangan. Langkah menyeimbangkan arus yang pertama dengan mengatur

    hambatan reostat Rh adalah untuk membuat arus potensiometer mencapai suatu

    harga yang tetap, yaitu Is = Vs/ Rs . Setelah langkah ini maka tegangan yang

    melalui terminal a - x sesuai dengan posisi dari elektroda sikat penggeser akan

    sama dengan . Dengan pengertian ini maka langkah penyeimbangan yang

    pertama disebut dengan langkah membakukan arus potensiometer.

    B. Sensitivitas Potensiometer

    Pada dasarnya potensiometer dapat dilihat sebagai sebuah sumber

    tegangan, yang dapat membangkitkan tegangan yang diketahui Eo yang

    harganya berbanding lurus dengan nilai hambatan Rx, pada sebuah tegangan

  • 109 | Modul 5 Multimeter dan Potensiometer ~alifis

    sumber Vs melalui sebuah terminal a - b, seperti pada Gambar 5.18. Besar

    tegangan Ea dapat dinyatakan dengan persamaan

    = (5.12)

    Jika terminal a - b dihubung-pendekkan, dipercleh arus hubung pendek

    yang melalui a -'b yang besarnya ditentukan oleh:

    =( )

    (5.13)

    dan tahanan internal potensiometer yang didefinisikan dengan

    = = (5.14)

    Dengan memperhatikan Gambar 5.18b, Eo mempunyai harga yang

    diberikan oleh Persamaan 5.12, dan hambatan Ro yang didefinisikan dari

    persamaan 5.14. Tegangan terminal dari sumber tegangan pada gambar 5.18b

    adalah Eo dan arus hubung pendek pada terminal a – b adalah Io sesuai dengan

    Persamaan 5.15.

    Gambar 5.18. Hambatan pada Sebuah Potensiometer

    Dengan demikian, sebuah potensiometer yang dianggap sebagai sebuah

    sumber tegangan yang membangkitkan tegangan yang diketahui a - b tidak dapat

    dibedakan dengan sumber tegangan yang diperlihatkan dalam Gambar 5.18b.

    Dengan demikian, sumber tegangan pada gambar tersebut dinamakan rangkaian

    ekivalen dari Gambar 5.19a dilihat dari terminal a - b. Beberapa perhitungan dapat

    dibuat dengan menggunakan rangkaian ekivalen seperti pada Gambar 5.18b.

  • 110 | Modul 5 Multimeter dan Potensiometer ~alifis

    Gambar 5.19. Pemilihan Galvanometer yang Akan Digunakan sebagai Penunjuk Potensiometer Didasarkan pada Karakteristiknya

    Misalkan, sumber tegangan yang sedang diukur adalah Vx mempunyai

    hambatan internal rx dan galvanometer G mempunyai hambatan internal rg yang

    dihubungkan ke terminal a - b seperti pada Gambar 5.19. Pada umumnya sebuah

    galvanometer dipergunakan dalam keadaan redaman kritis sehingga dapat

    dianggap bahwa (rx +Ro) adalah hambatan eksternal untuk mencapai redaman

    kritis.

    Dari penjelasan tersebut dapat dimengerti bahwa galvanometer yang akan

    digunakan pada potensiometer hendaklah dipilih tidak hanya berdasarkan pada

    kepekaannya saja. Oleh karena hambatan internal Ro dari potensiometer akan

    berubah terhadap Rx maka tidaklah mungkin untuk mendapatkan beberapa kondisi

    redaman kritis untuk semua keadaan. Jadi, sebaiknya kita dapat memilih sebuah

    galvanometer yang mempunyai redaman kritis dan kepekaan pada daerah

    pertengahan pengukuran.

    Tabel 5.2 karakteristik Kerja Beberapa galvanometer Periode (detik)

    Hambatan Koil ()

    Hambatan redaman kritis ()

    Sensitivitas arus (A/mm)

    Sensitivitas Tegangan (V/mm)

    8 1.100 150.000 2x10-10 3,0x10-5 8 120 1.000 7,1x10-10 8,0x10-7 8 57 60 2,5x10-10 2,9x10-7

    Tabel 5.2 menunjukkan karakteristik galvanometer yang dapat digunakan

    dalam mendesain sebuah potensiometer dengan sifat redaman kritis di daerah

    pertengahan pengukuran. Galvanometer yang mempunyai sensitivitas tegangan

    cukup baik mempunyai hambatan koil yang rendah. Demikian juga galvanometer

    yang mempunyai sensitivitas arus minimum kccil, selain hambatannya rendah,

  • 111 | Modul 5 Multimeter dan Potensiometer ~alifis

    diciptakan dengan sangat halus, dan bagian yang berputar akan mungkin dapat

    bergetar bila dipengaruhi oleh getaran dari luar. Dengan demikian, galvanometer

    seharusnya ditempatkan pada wadah yang tidak dipengaruhi terlalu banyak

    gangguan dari luar termasuk redaman (dalam hal ini ditunjukkan oleh tingginya

    hambatan redaman kritis pada tabel tersebut). Dari sini dapat dilihat bahwa untuk

    pengukuran beberapa tegangan yang cukup kecil maka potensiometer dengan

    hambatan kecil adaiah yang lebih baik, tetapi dibatasi oleh pengaruh getaran dari

    luar. Sehingga diperlukan nilai hambatan pada daerah pertengahan.

    C. Rentang Pengukuran Potensiometer

    Pada umumnya potensiometer dipergunakan untuk mengukur tegangan di

    bawah 2 volt. Jika tegangan yang akan diukur lebih besar dari harga tersebut maka

    diperlukan rangkaian pengali untuk memperbesar rentang pengukuran

    potensiometer tersebut. Gambar 5.20 menunjukkan sebuah rangkaian pengali

    yang terdiri dari beberapa tingkat hambatan yang berfungsi membagi tegangan

    yang akan diukur. Misalnya, apabila tegangan yang akan diukur berkisar antara 75

    - 150 volt maka seperti pada gambar tersebut, tegangan yang akan diukur harus di

    hubungkan dengan terminal yang mempunyai tegangan maksimum 150 volt.

    Sehingga tegangan yang masuk ke terminal potensiometer sebesar 1/100 kali lebih

    kecil dari tegangan semula dari sumber. Tegangan yang diukur dengan

    potensiometer dan pembacaan skala dikalikan dengan faktor pengali (dalam hal

    ini sebesar 100x) akan memberikan harga tegangan semula yang diukur.

    Gambar 5.20. Pembagi Tegangan pada Potensiometer

  • 112 | Modul 5 Multimeter dan Potensiometer ~alifis

    Penggunaan pembagi tegangan ini berarti bahwa ada sebagian arus

    yang diambil dari sumber tegangan yang akan diukur. Dengan demikian, harga

    tahanan pembagi tegangan ini harus tinggi. Selain beberapa tahanan diperlukan

    tersebut mempunyai harga yang tinggi, juga harus mempunyai karakteristik

    yang baik (stabil terhadap perubahan fisik lingkungan). Untuk mendapatkan

    sifat tersebut biasanya dapat digunakan sebuah tahanan 1 k untuk setiap

    peningkatan tegangan sumber 3 volt, seperti ditunjukkan pada gambar tersebut.

    Apabila suatu pembagi tegangan tersebut dipergunakan maka harus

    diperhatikan bahwa sumber tegangan yang sedang diukur pertama-tama harus

    dihubungkan dengan saklar yang mempunyai faktor pengali tertinggi. Hal ini

    dilakukan untuk menghindari kesalahan pemilihan faktor pengali yang terlalu

    rendah yang dapat menyebabkan kerusakan yang disebabkan oleh tegangan

    yang terlalu tinggi yang melalui potensiometer,

    LATIHAN

    Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas, kerjakanlah

    latihan berikut!

    1. Hitunglah besarnya arus yang melalui galvamometer dari rangkaian dasar

    amperemeter dc berikut ini, apabila amperemeter dapat difungsikan untuk

    mengukur arus listrik pada rentang arus 0 - 5 mA!

    2. Sebuah amperemeter dc mempunyai rentang arus pengukuran 0 - 5 mA Yang

    memiliki hambatan dalam sebesar 40 S2. Hitunglah besarnya tahunan shunt

    agar amperemeter dapat berfungsi sebagai alat ukur arus listrik pada rentang

    0 -20 mA!

  • 113 | Modul 5 Multimeter dan Potensiometer ~alifis

    3. Perhatikan potensiometer pada gambar 5.17 (a). Apabila diketahui harga-

    harga dari tegangan sumber adalah 24 V, Rx = 4 , Rm = 12 , dan Rh = 2

    , hitunglah:

    i. Besarnya tegangan antara titik a dan b!

    ii. Arus hubungan pendek antara titik a dan b!

    iii. Tahanan internal potensiometer!

    Petunjuk Jawaban Latihan

    1. Gunakan persamaan 5.1

    = . = 0,83 mA

    2. Besarnya tahanan shunt agar arnperemeter dapat berfungsi sebagai alat ukur

    arus listrik pada rentang arus 0 - 20 mA adalah ....

    = − =5 × 10 . 40

    (20− 5) × 10 = 13,33

    3. Jawaban soal latihan 3

    i. Untuk menghitung besarnya tegangan antara titik a dan b gunakan

    persamaan =

    ii. Besarnya arus hubungan pendek antara titik a dan b dapat dicari dengan

    menggunakan persamaan =( )

    iii. Tahanan yang dimiliki potensiometer adalah

    =

    atau dapat juga dicari dengan menggunakan rumus: =

    RANGKUMAN

    Galvanometer D'Arsonval pada dasarnya merupakan sebuah alat dasar

    penunjuk arus listrik dc. Harga arus minimum yang dapat diukur oleh sebuah

    galvanometer didasarkan pada sensitivitas galvanometer tersebut. Harga

  • 114 | Modul 5 Multimeter dan Potensiometer ~alifis

    sensitivitas sebuah galvanometer ditentukan oleh komponen internal

    galvanometer, yaitu banyaknya lilitan pada koil bergerak, kekuatan medan

    magnet permanen, dan beberapa faktor mekanik lainnya yang berkaitan dengan

    koil bergerak, seperti pegas rambut dan berat kerangka koil.

    Sebuah voltmeter dc rnerupakan kombinasi antara sebuah amperemeter

    dan sebuah hambatan seri pembatas arus, yang dinamakan hambatan pengali.

    Hambatan pengali akan membatasi arus listrik yang melewati galvanometer

    ketika sebuah tegangan diterapkan pada rangkaian voltmeter. Harga hambatan

    pengali yang diperlukan untuk mendapatkan sebuah voltmeter dengan rentang

    tegangan tertentu ditentukan dengan menggunakan hukum Ohm di mana

    (R + R ) =

    Beberapa voltmeter dc biasanya mempunyai skala linear. Untuk mengukur

    tegangan, sebuah voltmeter dc dihubungkan secara paralel dengan komponen

    atau bagian rangkaian yang akan diukur tegangannya. Ketika sedang mengukur

    tegangan dc maka perlu memperhatikan arah polarisasi tegangannya. Selain itu,

    harus juga diperhatikan bahwa rentang tegangan voltmeter dc harus sesuai

    dengan rentang tegangan maksimum yang mungkin terjadi pada rangkaian yang

    akan diukur.

    Sebuah ohmmeter tipe seri merupakan sebuah alat ukur dc, yang

    dilengkapi dengan sebuah sumber tegangan internal dc dan sebuah hambatan

    pembatas arus seri yang dihubungkan secara seri. Kedua ujung tester, ketika

    dihubungkan dengan komponen (hambatan) luar, akan menempatkan hambatan

    R yang akan diukur tersebut dalam susunan seri dengan rangkaian ohmmeter.

    Ohmmeter tipe seri biasanya menggunakan skala balik yang bersifat non-linear.

    Sebuah baterai internal dalam ohmmeter akan mensuplai tegangan dan arus yang

    diperlukan untuk melakukan sebuah pengukuran.

    Kebanyakan ohmmeter memiliki rentang hambatan lebih dari satu untuk

    mengukur beberapa rentang pengukuran yang lebar. Saklar pemilih rentang akan

    membacakan harga R kali faktor pada setiap posisi saklar. Misalnya, apabila

    ohmmeter menunjukkan 100 pada skala dan saklar pemilih rentang pada posisi

    R x 10 maka harga riil dari hambatan yang diukur adalah 10 x 100, atau 1000 .

    Ketika mengubah rentang, harus diyakinkan bahwa skala telah dinolkan terlebih

  • 115 | Modul 5 Multimeter dan Potensiometer ~alifis

    dahulu pada rentang tersebut untuk menjamin hasil pengukuran telah

    menunjukkan simpangan yang benar.

    Pengukuran dengan potensiometer dapat dibuat tanpa menarik arus dari

    sumber tegangan Vs atau Vx. Pada umumnya bila arus diambil dari sumber

    tegangan maka tegangan terminal dari sumber tersebut akan turun. Tegangan

    terminal terbuka ini harus diukur tanpa mengambil arus dari sumber tegangan.

    Tahanan dalam dari sumber tegangan tidak dapat diukur secara terpisah dari

    sumber tegangan tersebut, dan demikian pula penurunan tegangannya apabila arus

    ditarik dari sumber tersebut tidak dapat diketahui pula.

    Potensiometer biasanya mempunyai skala dengan batas daerah pengukuran

    antara 1.6 - 2.0 V. Potensiometer biasanya diklasifikasikan sebagai yang

    mempunyai hambatan rendah dan hambatan tinggi. Potensiometer yang

    mempunyai hambatan rendah adalah dari 100 ke bawah, sedangkan yang

    mempunyai hambatan tinggi adalah kira-kira 1.000 sampai dengan 10.0000 .

    Arus potensiometer adalah sekitar 20 - 30 mA, untuk potensiometer yang

    mempunyai hambatan rendah dan sekitar 0.1 mA untuk yang mempunyai

    hambatan tinggi. Adalah syarat mutlak bahwa pada pengukuran tegangan dengan

    menggunakan potensiometer, besar arusnya harus tidak boleh berubah antara

    kedua langkah kesetimbangan.

    TEST FORMATIF

    Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!

    1. Untuk mengubah galvanometer D'Arsonval menjadi sebuah voltmeter dc

    dibutuhkan hambatan ....

    A. shunt yang dipasang secara paralel terhadap galvanometer

    B. shunt yang dipasang secara seri terhadap galvanometer

    C. pengali yang dipasang secara seri terhadap galvanometer

    D. pengali yang dipasang secara paralel terhadap galvanometer

  • 116 | Modul 5 Multimeter dan Potensiometer ~alifis

    2. Sebuah alat ukur arus searah yang mempunyai hambatan dalam 1100 dan

    menyimpang pada skala maksimum oleh tegangan 2.2 volt dapat digunakan

    untuk mengukur kuat arus listrik sampai maksimum sebesar ....

    A. 2 A

    B. 200 A

    C. 220 A

    D. 242 A

    3. Efek pembebanan (loading effect) selama penggunaan voltmeter dalam

    suatu rangkaian dapat terjadi dalam pengukuran tegangan dengan sebuah

    voltmeter dc bila besar hambatan ....

    A. pengali lebih kecil daripada hambatan internal voltmeter

    B. internal pengali lebih besar daripada hambatan internal voltmeter

    C. pengali lebih kecil daripada hambatan Shunt

    D. internal voltmeter lebih kecil daripada hambatan yang akan diukur

    tegangannya

    4. Secara ideal pengukuran arus dan tegangan akan semakin baik bila

    hambatan internal ....

    A. voltmeter sebesar-besamya dan hambatan internal amperemeter sekecil-

    kecilnya

    B. amperemeter sebesar-besarnya dan hambatan internal voltmeter sekecil-

    kecilnya

    C. voltmeter sebesar-besarnya dan hambatan internal amperemeter juga

    sebesar-besarnya

    D. voltmeter sekecil-kecilnya dan hambatan internal amperemeter juga

    sekecil-kecilnya

    5. Sensitivitas sebuah voltmeter dc akan semakin tinggi bila hambatan

    internalnya ....

    A. semakin kecil

    B. semakin besar

    C. berubah terhadap suhu

    D. tetap terhadap suhu

  • 117 | Modul 5 Multimeter dan Potensiometer ~alifis

    6. Sensitivitas sebuah amperemeter dc akan semakin tinggi bila hambatan

    internalnya ....

    A. semakin kecil

    B. semakin besar

    C. berubah terhadap suhu

    D. tetap terhadap suhu

    7. Dalam proses pengkalibrasian sebuah ohmmeter tipe seri, yang

    dimaksudkan dengan hambatan pada posisi setengah skala adalah hambatan

    yang ....

    A. nilainya setengah dari hambatan yang akan diukur

    B. menyebabkan galvanometer sebagai alat ukur dasar yang menyimpang

    setengah bagian skala terkecil

    C. menyebabkan galvanometer sebagai alat ukur dasar yang menyimpang

    setengah bagian skala terbesar

    D. menyebabkan galvanometer sebagai alat ukur dasar yang menyimpang

    sebesar duakali bagian skala terkecilnya

    8. Agar sebuah galvanometer D'Arsonval (yang mempunyai arus maksimum

    100 mA dan hambatan internal 450 ) dapat digunakan untuk mengukur

    arus listrik dc sampai 1 mA diperlukan...

    A. hambatan shunt sebesar 50 dan dipasang secara seri terhadap

    galvanometer

    B. hambatan pengali sebesar 4050 dan dipasang secara paralel terhadap

    galvanometer

    C. hambatan shunt sebesar 50 dan dipasang secara paralel terhadap

    galvanometer

    D. hambatan pengali sebesar 4050 dan dipasang secara seri terhadap

    galvanometer

    9. Dalam pengukuran tegangan dengan menggunakan potensiometer, kondisi

    kesetimbangan (nol galvanometer) akan dicapai ketika ....

    A. arus kerja sama dengan nol

    B. tegangan kerja sama dengan tegangan yang akan diukur

    C. tegangan kerja sama dengan tegangan potensiometer

  • 118 | Modul 5 Multimeter dan Potensiometer ~alifis

    D. tegangan yang diukur sama dengan penurunan tegangan pada

    potensiometer.

    10. Bentuk sikat penggeser dapat diperpendek tanpa menyebabkan batas ukurnya

    berubah dengan cara ....

    A. memperkecil tegangan kerja

    B. memperkecil arus kerja

    C. memperbesar diameter sikat penggeser

    D. memperkecil diameter sikat penggeser

    11. Selain pada kerja arusnya, batas ukur potensiometer bergantung pada ....

    A. resistivitas sikat penggeser

    B. hambatan sikat penggeser

    C. diameter sikat penggeser

    D. panjang sikat penggeser dan skala yang melengkapinya

    12. Pada langkah pengkalibrasian, potensiometer akan dibakukan dengan suatu

    sumber tegangan acuan. Langkah penting yang harus dilalui adalah ....

    A. menentukan nilai hambatan pengaman nol

    B. menentukan batas ukur nol

    C. menentukar skala terkecil potensiometer

    D. mengatur arus kerja sehingga tercapai kondisi kesetimbangan (simpangan

    nol galvanometer)

    13. Untuk menjaga agar galvanometer tidak rusak karena menerima arus yang

    melebihi batas ukur maksimum maka dipasanglah hambatan pengaman.

    Namun, hal ini dapat menimbulkan kerugian disebabkan oleh ....

    A. batas ukur galvanometer menjadi lebih kecil

    B. batas ukur galvanometer menjadi lebih besar

    C. sensitivitas galvanometer menjadi lebih besar

    D. sensitivitas galvanometer menjadi lebih kecil

    14. Untuk menetralisir kerugian yang diakibatkan oleh pemasangan hambatan

    pengaman maka hambatan pengaman tersebut haruslah ....

    A. nilainya harus sekecil mungkin

    B. diparalelkan dengan galvanometer

    C. diserikan dengan galvanometer

  • 119 | Modul 5 Multimeter dan Potensiometer ~alifis

    D. dilengkapi dengan saklar hubung singkat

    15. Pada pengukuran tegangan dengan menggunakan potensiometer,

    galvanometer berfungsi sebagai detektor simpangan nol. Oleh sebab itu,

    galvanometer yang akan digunakan haruslah mempunyai karakteristik ....

    A. akurat atau ketelitiannya

    B. presisi atau ketepatannya

    C. sensitivitas atau kepekaannya

    D. resolusinya

    Kunci Jawaban Tes Formatif

    1. C. Galvanometer dapat digunakan sebagai voltmeter dengan batas ukur

    tertentu, sebesar hasil kali hambatan internal (Rm) dengan arus

    maksimum (I m). 2. A. Im = Vm /Rm = 2.2 volt I 1100 ohm = 2 mA.

    3. D. Bila hambatan dalam sebuah voltmeter terlalu kecil (rendah) maka

    hambatan ekivalen pada terminal tersebut akan menuju ke hambatan yang

    lebih kecil dan hal ini akan menyebabkan turunnya tegangan pada

    terminal. Artinya, rangkaian menjadi terbebani (loading effect).

    4. A. Cukup jelas.

    5. B. Cukup jelas.

    6. D. Cukup jelas.

    7. C. Cukup jelas.

    8. C. Rsh = im Rm /( im - im )= 50

    9. D. Cukup Jelas

    10. D. Nilai hambatan sikat dapat diketahui dari ukuran dan bahan yang

    digunakan. Nilai hambatan sikat dapat ditentukan dengan persamaan:

    = = , dimana = resistivitas, L = panjang, A = luas

    penampang ( ) dan d = diameter bahan.

    11. B. Cukup jelas

  • 120 | Modul 5 Multimeter dan Potensiometer ~alifis

    12. D. Cukup jelas

    13. D. Sensitivitas galvanometer berbanding terbalik dengan hambatan

    dalamnya. Hambatan pengaman yang diserikan dengan galvanometer

    akan meningkatkan hambatan alat ukur sehingga menurunkan

    sensitivitas alat.

    14. D. Untuk menetralisir kerugian akibat pemasangan hambatan pengaman

    maka diperlukan saklar hubung singkat. Akan tetapi, adanya

    hambatan pengaman ini menyebabkan arus yang melewati

    galvanometer menjadi lebih kecil dan akibafiya simpangan jarum

    penunjuk lebih kecil atau sensitivitas alat ukur menurun. Pada saat

    inilah digunakan saklar hubungan singkat untuk meningkatkan

    sensitivitas galvanometer.

    15. C. Hal yang d i p e t l u k a n ' dari setiap alat peraga pengukuran adalah

    kemampuannya untuk mendeteksi sampai kepada perubahan yang

    kecil. Kemampuan mendeteksi perubahan yang kecil ini dinamakan

    kepekaan atau sensitivitas.

    Petunjuk Penilaian & Tindak Lanjut

    Cocokkan jawaban Anda dengan kunci jawaban Test Formatif yang terdapat di

    bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar. Gunakan rumus

    berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi:

    Tingkat Penguasaan = ( Jumlah Jawaban Benar / Jumlah Soal ) x 100%

    Arti tingkat penguasaan:

    90 – 100 % = baik sekali

    80 – 89 % = baik

    70 – 79 % = cukup

    < 70% = kurang

    Apabila tingkat penguasaan mencapai 80 % atau lebih, Anda dapat

    melanjutkan ke modul berikutnya. Jika masih dibawah 80%, Anda harus

    mengulangi materi dalam modul ini, terutama yang belum dikuasai.

  • 121 | Modul 5 Multimeter dan Potensiometer ~alifis

    DAFTAR PUSTAKA

    Arkundato, dkk.(2007). Alat Ukur dan Metode Pengukuran. Universitas Terbuka.

    Buchla D. and Mclachlan W. (1992). Applied Electronic Instrumentation and

    Measurement. New York: Maxmillan Int. Pub. Group.

    Cook N. P. (1993). Introductory DC/AC Electronics. New Jersey: Prentice Hall

    Career & Technology.

    Cooper W.D. (1978). Electronic Instrumentation and Measurement Techniques.

    2°d Edition. New Delhi: Prentice Hall.

    Dally J.W., Riley W.F. and McConnel K.G. (1993). Instrumentation for

    Engineering Measurements. 2°d Edition. New York: John Wiley & Sons

    Inc.

    Meade R. L. (1994). Foundations of Electronics: Circuits and Devices. New York:

    Delmar Publishers Inc.