8.pemeliharaan listrik arus dc taufan

Upload: agus-kurniawan

Post on 07-Jul-2018

233 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/18/2019 8.Pemeliharaan Listrik Arus Dc Taufan

    1/13

     

    55 

    PT. PLN (PERSERO)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PEMELIHARAAN LISTRIK DC

    Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan  

    8. PEMELIHARAAN LISTRIK ARUS DC

    Baterai atau accumulator adalah suatu peralatan listrik yang dapat menyimpan dan

    mengeluarkan energi listrik melalui proses kimia (elektrolisa). Baterai dapat terdiri dari

    susunan beberapa sel atau hanya satu sel dan tiap sel terdiri dari elektroda positif (+),

    elektroda negatif (-) dan elektrolit. Elektrolit yang digunakan tergantung dari

    pabrik yang memproduksinya. Keistimewaan dari baterai adalah bila energi listrik

    sudah habis atau kosong, maka energinya dapat diisi kembali, sedangkan energi

    listrik yang dapat disimpan dalam baterai adalah arus searah.

    8.1 Konstruksi baterai

    Baterai terdiri dari beberapa bagian yaitu :Sel : Terdiri dari elektroda positif (+) disebut anoda dan elektroda negatif (-)

    disebut katoda.

    Elektrolit : Cairan baik berupa Asam sulfat (H2SO4) maupun potasium hydrokside

    (KOH). Penggunaan Asam sulfat maupun potasium hydrokside

    tergantung dari karakteristik baterainya.

    Container : Tempat elektrolit dan elektroda positif (+) dan negatif (-). Setiap satu sel

    maupun beberapa sel mempunyai satu container.

    Gambar 8.1 Konstruksi Baterai

  • 8/18/2019 8.Pemeliharaan Listrik Arus Dc Taufan

    2/13

     

    56 

    PT. PLN (PERSERO)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PEMELIHARAAN LISTRIK DC

    Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan  

    8.2 Karakteristik Baterai

    Baterai timah hitam (Load-Acid storage baterai)

    •  Baterai dengan tegangan 125 Volt terdiri dari 58 sel Ukuran baterai lebih besar

    bila dibandingkan dengan baterai alkali ; sehinga memerlukan ruangan

    yang lebih besar.

    •  Berat jenis (specific grafity ) elektrolitnya tergantung dari keadaan pengisian

    (Charge)

    •  Suhu elektrolit sangat mempengaruhi terhadap nilai berat jenis elektrolit ,

    semakin tinggi suhu elektrolit semakin rendah nilai berat jenisnya dan

    sebaliknya.

    •  Harga berat jenis elektrolit tergantung dari tipe baterai dan pabriknya.

    •  Umurnya dapat mencapai 7 sampai 8 tahun•  Tegangan terminal = 2 Volt

    •  Tegangan pengisian (charge) :

    •  Pengisian terapung (permanen floating) : 2,18 Volt

    •  Pengisian secara cepat : 2,25 Volt

    •  Pengisian dengan harga tertinggi : 2,37 Volt

    •  Tegangan tertinggi pada akhir pengisian : 2,7 Volt

    •  Tegangan pengosongan (discharge) tanpa rectifier : 2,0 - 1,8 Volt

    •  Tegangan terendah setelah pengosongan : Lebih besar dari 1,8 Volt

    Baterai Alkali (Alkaline Storage Battery)

    •  Suatu baterai dengan tegangan 125 volt terdiri dari 92 sel

    •  Berat jenis (spesifik grafity) dari elektrolinya tidak tergantung dari keadaan

    pengisian, jadi

    •  praktis tetap

    •  Umurnya dapat mencapai 10 tahun atau lebih

    •  Tegangan nominal : 1,2 Volt

    •  Tegangan pengisian (Charger) :

    •  Pengisian secara terapung (Permanent floating) : 1,40 - 142 Volt

    •  Pengisian secara cepat : 1,45 Volt

    •  Pengisian dengan harga tinggi : 1,50 - 1,65 Volt

    •  Tegangan pengosongan (discharge) tanpa rectifier : 1,30 - 1,25 Volt

    (dalam keadaan normal 10 jam)

    8.3 UPS (Uninterruptible power supply)

    Uninterruptible power supply (ups) adalah perangkat yang menggunakan baterai

    backup sebagai catuan daya alternatif, untuk Dapat memberikan suplai daya yang

  • 8/18/2019 8.Pemeliharaan Listrik Arus Dc Taufan

    3/13

     

    57 

    PT. PLN (PERSERO)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PEMELIHARAAN LISTRIK DC

    Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan  

    tidak terganggu untuk perangkat elektronik yang terpasang. UPS merupakan sistem

    penyedia daya listrik yang sangat penting dan diperlukan sekaligus dijadikan sebagai

    benteng dari kegagalan daya serta kerusakan system dan hardware. Pada Operasi

    pembangkitan tenaga listrik UPS digunakan untuk membackup peralatan yang tidakboleh mati meskipun terjadi kehilangan catu daya di sisi sumber tegangan, seperti

    DCIS dan computer yang memegang peranan penting sebagai control otomatis

    maupun server.

    8.3.1 jenis-Jenis Sistem UPS

    Terdapat beberapa macam UPS, diantaranya : 

    A.  Sistem static UPS

    Sistem UPS ini dikembangkan pada sekitar 1960 ketika mulai dikembangkannya

    rangkan dengan menggunakan ‘solid state’. Sistem UPS ini menggunakan sumber

    tenaga DC sebagai sumber tenaga pengganti sementaranya melalui rangkaian-rangkaian inverter. Rangkaian-rangkaian inverter ini berfungsi untuk merubah

    tegangan DC ini menjadi tegangan AC dengan amplitudo dan frekuensi yang sama

    dengan supply tenaga listrik yang sesungguhnya. Pada siste menggu ini sumber

    DC yang digunakan adalah sumber tenaga tidak bergerak, dalam hal ini adalah

    baterai.

    Gambar 8.2 Sistem UPS Statis Pertama

    Sistem UPS pada gambar diatas merupakan sistem UPS yang dibangun dengan

    menggunakan 6 sampai 24 inverter yang tiap-tiap inverter menghasilkan

    gelombang kotak dengan perioda yang berbeda-beda. Kemudian gelombang kotak

    ini dijumlahkan sehingga menghasilkan gelombang staircase yang sudah

    menyerupai gelombang sinus. Agar didapatkan gelombang sinus yang mulus maka

    gelombang staricase ini dilewatkan pada sebuah filter yang memfilter kompnen

    gelombang dengan frekuensi lebih tinggi daripada frekuensi gelombang sinus yang

    diinginkan.

    Sistem ini ternyata membutuhkan biaya yang semakin besar sejalan dengan

  • 8/18/2019 8.Pemeliharaan Listrik Arus Dc Taufan

    4/13

     

    58 

    PT. PLN (PERSERO)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PEMELIHARAAN LISTRIK DC

    Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan  

    penambahan jumlah inverter yang digunakan. Penambahan inverter ini akan

    menyebabkan gelombang sinus yang dihasilkan akan semakin baik, semakin

    halus.

    Pada sistem UPS ini dibangun dengan menggunakan tiga bagian utama yaitu :

    a. Rangkaian Charger dan Penyearah

    b. Rangkaian Inverter

    c. Baterai

    B.  Sistem Rotary UPS

    Sistem UPS ini masih menggunakan mesin diesel yang berfungsi sebagai

    pembangkit tenaga listriknya. Apabila terjadi gangguan listrik maka secara otomatis

    akan menyalakan mesin diesel tersebut kira-kira 15 detik setelah terjadigangguang listrik pertama kali. Dengan sistem seperti ini maka penggunaan listrik

    hanya terganggu dalam beberapa detik saja.

    Sistem ini ternyata pada waktu itu masih belum mempunyai kinerja yang baik

    sehingga dikembangkan lagi sehingga muncul istilah ‘no-break flywheel’. Pada

    sistem ini, sebuah flywheel ini dihubungkan pada sebuah motor listrik dan

    dihubungkan secara mekanikal dengan generator beban, dalam hal ini adalah

    mesin diesel.

    Ketika terjadi gangguan listrik maka inersia yang tersimpan pada flywheel akan

    menyebabkan flywheel ini tetap berputar dan otomatis menyalakan mesin diesel

    sampai supply listriknya kembali normal. Dengan sistem seperti ini maka tidak

    perlu waktu tenggang selama 15 detik untuk menunggu supply tenaga kembali

    normal karena supply tenaga dijaga konstan oleh roda flywheel ini. Walaupun

    demikian sistem seperti ini masih ada kekurangannya yaitu pada sistem

    pelumasan pada sistem bearing roda flywheel.

    Untuk mengatur agar kecepatan putar flywheel kontan pada saat terjadinya

    gangguan listrik maka sebuah rangkaian yang dinamakan eddy current coupling

    dipasangkan antara generator dan flywheel. Dengan adanya rangkaian ini maka

    ketika kecepatan angular flywheel menurun maka nilai kopel yang ditimbulkan oleheddy current coupling ini akan meningkat sehingga menyebabkan keceptan putar

    menyebabkan keceptan putar flywheel tetap konstan. Sehingga dengan kata lain

    dengan adanya eddy current coupling ini menyebabkan tidak adanya pergeseran

    frekuensi pada saat transisi ketika terjadi gangguan listrik.

  • 8/18/2019 8.Pemeliharaan Listrik Arus Dc Taufan

    5/13

     

    59 

    PT. PLN (PERSERO)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PEMELIHARAAN LISTRIK DC

    Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan  

    Gambar 8.3 Rangkaian Eddy Current-Loop

    8.3.2 Pemeliharaan UPS

    Pemeliharaan Komponen – komponen utama UPS.

    A. Sistem UPS Static

    Sistem UPS Static mencakup 3 (tiga) komponen penting, yaitu Rectifier, Battery, dan

    inverter.

      Rectifier (Batteray Charger)

    1. Periksa dan ukur tegangan suplay (Input)

    2. Periksa lampu indicator

    3. Periksa tegangan output dan bentuk pulsa tegangan.

    4. Periksa arus output

    5. Periksa tap tegangan6. Periksa dan ukur tegangan floating

    7. Periksa dan ukur tegangan aqualizing

    8. Periksa diode rectifier

      Battery

    1. Periksa tegangan persel

    2. Periksa berat jenis (BD) elektrolitnya

    3. Periksa tinggi elektrolit di dalam battery

    4. Periksa dan bersihkan klem sambungan dan kencangkan bila ada yang

    kendor5. Tambah air murni sampai batas normal, lubang-lubang penguapan harus

    terbuka.

  • 8/18/2019 8.Pemeliharaan Listrik Arus Dc Taufan

    6/13

     

    60 

    PT. PLN (PERSERO)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PEMELIHARAAN LISTRIK DC

    Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan  

    6. Ventilasi harus operasi dan di dalam ruangan harus bersih

      Inverter

    1. Periksa power supply : power wiring utama pada transformer dan periksategangan sekunder dalam keadaan tidak berbeban.

    2. Periksa tegangan auxiliary, periksa power suplly dan card.

    3. Periksa control signal dari card dan control signal tegangn dan arus.

    4. Periksa besaran dan sudut fasa.

    5. Periksa pengisian kembali dari kapasitor, perlengkapan arrester pada

    system dan sirkuit dari besaran phasa tegangan (+) da (-)

    6. Periksa kluaran tegangan pulsa setelah filter.

    7. Periksa signal sebelum di filter.

    8. Periksa dan ukur tegangan firing thyristor

    9. Periksa dan ukur pada setiap tap sesuai pulsa tegangan maksimum danminimum output

    10. Setting frekuensi oscillator.

    11. Periksa compensator.

    B. System rotary UPS

      Motor AC

    1. Ukur tahanan isolasi

    2. Periksa baut terminal, kendor

    3. Bersihkan kumparan stator maupun rotor dan perhatikan apakah ada

    kelainan (overheater)4. Periksa bearing : cacat, kelainan suara, karat.

    5. Periksa fly wheel : cacat, pengkaratan, kelainan.

      Generator AC

    1. Ukur tahanan isolasi

    2. Periksa kumparan stator maupun rotor apakah ada tanda kelainan,

    misalnya : overheating, pasok yang kendor.

    3. Periksa bearing (bantalan), retak, cacat, karat

    4. Bersihkan kumparan stator dan rotor

    5. Pemeriksaan penguatan medan (eksitasi)

      Motor DC

    1. Pemeriksaan kumparan jangkar dan kumparan medan

    2. Pemeriksaan sikat arang

    3. Pemeriksaan kabel sikat arang

    4. Pemeriksaan antar sikat dan gagangnya.

    5. Pemeriksaan komutaor : bintik-bintik, kotoran dan jarak gagang

    6. Ukur tahanan isolasinya

    Untuk pemeriksaan Rectifier, Inverter, Battery, coupling dan flywheel sama dengan

    pemeliharaan system UPS static.

  • 8/18/2019 8.Pemeliharaan Listrik Arus Dc Taufan

    7/13

     

    61 

    PT. PLN (PERSERO)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PEMELIHARAAN LISTRIK DC

    Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan  

    8.4 SISTEM PENGISIAN BATERAI

    Hal-hal yang perlu diperhatikan pada pengisian baterai baru yaitu :

    •  Aspek keselamatan kerja dalam penanganannya.

    •  Persiapan pengisian.

    Aspek keselamatan kerja dalam penangan

    •  Selama operasi baterai menghasilkan gas yang dapat terbakar (Campuran

    hidrogen dan oksigen )

      Kekurangan elektrolit akan menyebabkan kerusakkan fatal pada baterai, makalevel (tinggi) elektrolit pada baterai harus dijaga diatas level (tinggi) minimum.

    •  Ruang baterai dan cubicle harus mempunyai ventilasi yang sempurna.

    •  Kejutan listrik dapat terjadi akibat, kontaknya (bersinggungan) dengan

    bagian baterai yang menghantar. Untuk menghindari, gunakan sarung

    tangan karet dan sepatu bersol karet pada waktu melaksanakan

    pemeriksaan dan pemeliharaan.

    •  Elektrolit mengandung unsur belerang (sulfuric) yang dapat melukai atau

    membuat buta mata, oleh sebab itu gunakan kaca mata pelindung dan sarung

    tangan karet dalam menangani baterai.

    8.4.1 Metode Pengisian Baterai Charger

    Baterai charger digunakan untuk mengisi baik baterai yang baru maupun batera

    eksisting yang menurun kekuatannya akibat pengosongan (discharge). Macam-macam

    sistem pengisian baterai sebagai berikut :

    1. Cycle charging.

    2. Boost dan quick charging.

    3. Floating charging.

    4. Equalizing charging.

    5. Trickle charging.

    1. Cycle Charging

    Pengisian dengan cara Cycle Charging digunakan untuk mengisi kembali baterai

    setelah mengalami proses pengosongan sebagian atau proses pengosongan secara

    normal. Pengisian secara ini biasanya dibutuhkan waktu antara 5 samapai 10 jam. Arusyang dibutuhkan untuk pengisian. Cara ini adalah antara 20 - 25 A setiap 100 Ah dari

    kapasitas, dengan metode pengisian arus tetap. Besar arus pengisian ini dikurangi secara

  • 8/18/2019 8.Pemeliharaan Listrik Arus Dc Taufan

    8/13

     

    62 

    PT. PLN (PERSERO)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PEMELIHARAAN LISTRIK DC

    Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan  

    perlahan-lahan sampai akhir pengisian yaitu kira-kira 80 - 85 %. Bila sudah penuh,

    pengisian dihentikan. Biasanya secara otomatis. Cara ini umum dipakai pada baterai

    diesel.

    2. Boost dan Quick Charging 

    Pengisian dengan cara boost dan quick charging adalah untuk pengisian baterai yang

    dipakai di pabrik-pabrik, juga untuk baterai diesel, dimana diperlukan tambahan pengisian

    dalam periode yang singkat misalnya pada jam-jam istirahat. Pengisian cara ini cukup

    untuk pelayanan satu hari. Cara ini juga digunakan pada baterai mobil yang

    tersambung dengan dinamo pengisi baterai sehingga selalu pengisian penuh. Arus

    yang diberikan ke baterai tidak boleh melebihi harga ampere jamnya. Untuk menjaga

    pengisian yang berlebihan dan arus yang terlalu besar, biasanya alat pengisi ini dilengkapi

    dengan automatic out - off, yang dapat menghentikan pengisian pada waktu baterai

    mencapai suhu tinggi.

    3. Floating Charging 

    Pengisian dengan cara floating charging, dimana baterai secara terus-menerus

    tersambung dengan rangkaian luar (AC), alat pengisi baterai (battery charge) dan

    beban. Alat pengisi baterai ini direncanakan untuk menjaga tegangan dari baterai yang

    tersambung ke beban tetap konstan. Besarnya tegangan yang diberikan untuk mengatasi

    kerugian dalam baterai dan menjaga baterai selalu dalam keadaan pengisian penuh (full

    charge) adalah tetap untuk :

    Baterai timah-hitam : 2,18 Volt/sel

    Baterai alkali : 1,40 - 1,42 Volt/sel

    Pada saat baterai diisi, secara otomatis arus yang besar mengalir ke baterai untuk

    mengembalikan keadaan pengisian penuh. Oleh karena itu tegangan dari alat pengisi

    baterai harus dijaga, harus mempunyai tegangan out-put minimum yang cukup untuk

    pengisian arus tinggi sebesar 1,52 Volt/sel untuk baterai alkali dan 2,37 Volt/sel untuk

    baterai timah hitam.

    4. Equalizing Charging

    Dalam sel-sel dari suatu baterai yang beropersi dengan “floating charging” akan selalu

    terjadi sedikit perbedaan dalam kondisi kimia antara sel yang satu dengan sel lainnya. Halini akan mengakibatkan beberapa sel akan mencapai pengisian penuh dan berakibat

    menurunnya kapasitas baterai. Keadaan dimana terdapat perbedaan kondisi kimia ini

    disebut “out off balance”. Tujuan dari equalizing charging adalah untuk

    mengembalikan “ out of balance “ menjadi balance ” (seimbang) lagi, dimana

    setiap sel mempunyai harga yang mendekati sama, sehingga dapat menghindarkan

    penggaraman belerang pada plat-plat aktifnya. Equalizing charge dilaksanakan dengan cara

    manaikan tegangan baterai sesuai dengan yang ditentukan dalam buku petunjuk masing-

    masing pabrik. Pengisian berlangsung sampai semua sel barhenti mengeluarkan gas.

    Pembacaan tegangan dan berat jenis elektrolitnya menunjukkan baterai telah diisi penuh

    sesuai dengan harga yang ditentukan dalam petunjuk masing-masing pabrik.

  • 8/18/2019 8.Pemeliharaan Listrik Arus Dc Taufan

    9/13

     

    63 

    PT. PLN (PERSERO)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PEMELIHARAAN LISTRIK DC

    Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan  

    5. Trickle Charging

    Pengisian dengan cara trickle charging adalah pengisian baterai dengan arus konstan.

    Besarnya arus konstan dipilih untuk mendapatkan arus rata-rata yang dibutuhkan untuk

    mengisi baterai sampai penuh (full-charge) dan ditambah arus kompensasi untuk

    melayani beban. Pada umumnya trickle charging digunakan pada baterai yang tidak

    terlalu sering terjadi proses pengosongan seperti pada mesin stationer yang besar

    dan starting turbin. Setelah terjadi pengosongan, maka diperlukan pengisian dengan

    arus tinggi (higth-rate charge), untuk mengembalikan kapasitas baterai penuh. Dari

    macam-macam pengisian tersebut diatas umumnya yang digunakan di pusat-pusat

    pembangkit adalah :

    •  Floating Charging

    •  Equalizing Charging

    •  Cicle Charging

    8.4.2 Pengisian Air Suling ke dalam Baterai

    Untuk mempertahankan tinggi (level)cairan elektrolit didalam baterai agar selalu

    berada diatas tinggi minimum, maka perlu penambahan cairan baterai dengan air

    distilat (air suling) secara periodik dengan langkah-langkah sebagai berikut

    •  Siapkan peralatan-peralatan yang akan digunakan termasuk peralatan keselamatan

    kerja

    •  Bersihkan tutup lubang pengisian cairan elektrolit pada baterai

    1. Siapkan air distilate pada bejana kaca/plastik. Kemudian lepas tutup lubang

    pengisian dari baterai.

    2. Dengan menggunakan pipet, sedot, air distilate dan kemudian masukan

    kedalam sel baterai sampai batas level yang dijinkan ( 6 mm diatas permukaan

    plat sel )

    3. Ukur BD elektrolit setelah ditambah air suling dengan hydrometer. BD elektrolit

    yang baik adalah ± 1,19 gr/cm3. Apabila BDnya kurang dari harga tersebut, maka

    perlu ditambah cairan asam sulfat.

    4. Apabila BDnya telah memenuhi syarat, maka tutup kembali lubang pengisian dengan

    rapat.

    CATATAN ;

    Sebelum dilakukan pengisian air suling (sebelum membuka tutup lubang pengisian ) maka

    permukaan atas baterai perlu dibersihkan. Hal ini dimaksudkan pada saat membuka tutup

     jangan sampai ada kotoran yang ikut masuk kedalam sel.

  • 8/18/2019 8.Pemeliharaan Listrik Arus Dc Taufan

    10/13

     

    64 

    PT. PLN (PERSERO)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PEMELIHARAAN LISTRIK DC

    Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan  

    8.5 Memeriksa Baterai

    Baterai harus diperiksa secara periodik dan diuji kemampuannya. Terdapat 3 kelompok

    pemeriksaan dan pengujian baterai yang sering dilakukan, yaitu:

    1. Pemeriksaan Visual

    2. Pemeriksaan elektrolit dan kebocoran

    3. Pengujian Beban

    8.5.1 Pemeriksaan Visual Baterai

    Pemeriksaan visual meliputi :

    1. Kotak baterai :

    Kotak baterai sering mengalami kerusakan yang dapat didentifikasi secara visual, jenis

    kerusakan kotak baterai antara lain: kotak retak akibat benturan, mengembang akibat over

    charging, bocor akibat keretakan atau mengembang

    Gambar 8.4 Potensi Kerusakan padal baterai

    Sel baterai sering mengalami gannguan yaitu sell yang mengembang akibat over charging

    maupun mengkristal dan sel yang rontok karena getaran, kualitas yang kurang baik maupun

    usia baterai

    2. Terminal baterai dan konektor kabel:

    Terminal baterai dan konektor merupakan bagian baterai yang sering mengalami kerusakan,

    bentuk kerusakan paling banyak adalah korosi yang disebabkan oleh uap elektrolit bateraimaupun panas akibat kenektor kendor atau kotor

  • 8/18/2019 8.Pemeliharaan Listrik Arus Dc Taufan

    11/13

     

    65 

    PT. PLN (PERSERO)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PEMELIHARAAN LISTRIK DC

    Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan  

    3. Jumlah elektrolit

    Jumlah elektrolik perlu diperiksa secara periodic. Bila pengisian berlebihan (over charging)

    maka elektrolit cepat berkurang karena penguapan berlebihan. Pemeriksaan jumlahelektrolit dapat dilakukan dengan cepat karena kotak dibuat dari plastic yang tembus

    pandang. Jumlah elektrolit harus berada diantara garis Upper Level dan Lower Level.

    4. Kabel Baterai

    Kabel baterai dialiri arus yang sangat besar, dengan arus sebesar itu kabel akan panas.

    Panas pada kabel menyebabkan elasitas kabel menurun, isolator muda pecah dan terkupas,

    hal ini terjadi terutama pada isolator dekat dengan terminal baterai.

    5. Kebocoran Arus

    Adanya kebocoran arus listrik menyebabkan baterai mengalami pengosongan,.

    Gambar 8.5 Proses Test Kebocoran pada Baterai

  • 8/18/2019 8.Pemeliharaan Listrik Arus Dc Taufan

    12/13

     

    66 

    PT. PLN (PERSERO)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PEMELIHARAAN LISTRIK DC

    Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan  

    8.6 Perawatan Baterai Cadangan

    Baterai cadangan harus bersih disimpan diruangan yang bersih dan kering.

    •  Baterai Asam

    •  Baterai harus diisi elektrolit

    •  Isilah (charge) baterai secukupnya, sampai semua sel mengeluarkan gas

    •  Isi air suling bilamana perlu, sampai batas normal

    •  Ven-plug harus dalam keadan tertutup

    •  Lakukan pengisian (charge) setiap dua bulan sekali

    •  Periksa batas tinggi elektrolit dan jagalah kebersihan setiap sel

    •  Baterai Nickle-Iron Alkali

    •  Baterai harus diisi elektrolit dengan ketinggian normal

    •  Kosongkanlah (discharge) baterai dengan arus pengosongan normal (normal

    rate) sampai nol

    •  Hubung singkatkan baterai selama minimum 6 jam

    •  Vent - plug harus dalam keadaan tertutup

    •  Jagalah batas tinggi elektrolit pada ketinggian normal dan jagalah kebersihan

    sel

    •  Baterai Nickle - Cadmium Alkali

    •  Baterai harus terisi elektrolit dengan ketinggian normal dan berat jenisnya

    pada batas yang ditentukan

    •  Baterai Nickle-Cadmium dapat disimpan dalam keadaan terisi (charge)

    •  Sambungan antar tray harus dilepaskan untuk menghindarkan arus bocor (stray

    current)

    •  Vent-plug harus dalam keadaan tertutup

    •  Jagalah batas tinggi elektrolit dan kebersihan sel

    8.7 Pengujian Baterai

    Baterai biasanya tidak digunakan secara terus menerus, hanya dibutuhkan pada saat-saat

    tertentu misalnya terjadinya black out, maka baterai harus siap dan andal memasok

    arus searah ke peralatan. Untuk memastikan kesiapan keandalan, agar pada saat

    dilakukan pengujian terhadap baterai Pengujian -pengujian pada baterai antara lain :

    •  Pegukuran tegangan per sel baterai dengan menggunakan volt meter.

    Volt meter yang digunakan dengan kelas 0,5 yang mempunyai batas ukur 3 volt dengan

    penunjukan 0 ditengah dan sedapat mungkin dapat terbaca sampai seper seratus volt

    (dua angka dibelakang koma)

    •  Pengukuran berat jenis elektrolit, digunakan adalah Hydrometer

    Hydrometer terdiri dari sebuah selinder gelas kaca, dimana bagian luar selinder

    dilengkapi dengan bola karet dan mulut pipa karet dan didalam sellinder diisi dengan

  • 8/18/2019 8.Pemeliharaan Listrik Arus Dc Taufan

    13/13

     

    67 

    PT. PLN (PERSERO)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PEMELIHARAAN LISTRIK DC

    Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan  

    sebuah areometer. Bila bola karet ditekan dengan mulur pengisap pipa karet

    dimasukan kedalam sel baterai, maka setelah bola karet tidak ditekan atau dilepas

    akan mengalirlah cairan elektrolit dan besar berat jenis dari cairan dapat dibaca dengan

    mudah.•  Pengujian pengosongan baterai (discharge)

    •  Seluruh baterai dikosongkan melalui sebuah tahanan yang dapat diatur (reostat)

    •  Besar arus pengosongan adalah 0,2 kali kapasitas baterai (Ah)

    •  Waktu pengujian adalah 2,5 jam atau hentikanlah percobaan tersebut

    bilamana tegangan baterai telah turun mencapai 105 volt untuk baterai dengan

    sistem tegangan nominalnya 125 volt.

    •  Buat grafik dari data-data hasil pengujian tersebut (tegangan fungsi waktu)

    •  Baterai dapat dikatakan kapasitasnya masih baik (kuat) bilamana dalam

    pengujian pengosongan dengan cara tersebut diatas dalam waktu 2,5 jam

    tegangan baterai belum mencapai 105 volt, sebaliknya dinyatakan

    kapasitasnya telah menurun (telah lemah) bilamana dalam waktu kurang

    dari 2,5 jam tegangan baterai telah mencapai 105 volt.

    •  Pada pengukuran suhu elektrolit jangan menggunakan thermometer biasa

    (mercury) pergunakanlah spirit thermometer (thermometer berisi alkohol). Penggunaan

    thermometer mercury apabila pecah akan menimbulkan hubungan singkat antara

    elemen, karena air raksa mempunyai sifat penghantar, dan hal ini akan mengakibatkan

    rusaknya sel baterai

    Gambar 8.6 Gambar Baterai Bank Pada Pembangkit