modul 3 pasut 2013

8
 Praktikum Dasar dan Analisis Pasang Surut 2013 © Program StudiOseanografi ITB MODUL III PERHITUNGAN ANALISIS HARMONIK PASANG SURUT METODE ADMIRALTY 29 HARI (TANPA TABEL) I. Tujuan Praktikum Tujuan praktikum ini adalah agar mahasiswa dapat: 1. Mengerti analisis pasang surut (pasut) dan dasar metode Admiralty 29 hari tanpa tabel. 2. Melakukan perhitungan analisis harmonik pasut metode Admiralty 29 hari tanpa tabel.  II. Teori Dasar II.1 Komponen Pasut Perhitungan pasut setimbang dilakukan dengan mendefinisikan perubahan terhadap waktu, koordinat matahari serta bulan dengan mengabaikan faktor benda langit lainnya dan diproyeksikan terhadap suatu bola langit dengan meninjau bidang edar bumi terhadap matahari yaitu ekliptika dan bidang edar bulan terhadap bumi yakni lunar orbit. Beberapa parameter yang didapatkan dari proyeksi bola langit bisa dilihat pada Tabel 3.1. Tabel 3.1 Parameter orbital Bulan dan Matahari Parameter orbital Definisi Lama siklus (1siklus) der/hari (hari) (tahun)  s longitude rata-rata dari bulan 13,176440 27,321492 0 h longitude rata-rata dari matahari 0.985650 365,241211 1  p longitude rata-rata dari perigee  orbit bulan 0,111400 3.231,597846 8  p’ longitude rata-rata dari  perihelion  orbit matahari 0.000047 7.659.574,468085 20985  N longitude rata-rata dari Ascending n ode -0,052955 -6.798,224908 -18 Pada tahun 1921, Doodson mengembangkan lagi mengenai penguraian analisis harmonik menggunakan  bola langit dan mengh asilkan hasil bahwa komponen pasut dapat dikl asifikasikan berdasarkan periode dan kecepatan sudut se tiap komponen pasut dalam tabel berikut: Tabel 3.2 Komponen-komponen pasut Jenis, nama dan simbol komponen-komponen pasut Kecepatan sudut (˚/jam) Periode (jam) Semi Diurnal 1.  Principal L unar (M 2 ) 2.  Principal So lar (S 2 ) 3.  Larger Lun ar Ellipse (N 2 ) 4.  Luni Solar (K 2 ) 28.9831 30.000 28.3307 30.0821 12.32 12.00 12.66 11.97 Diurnal 1.  Luni Solar (K 1 ) 2.  Principal L unar (O 1 ) 3.  Principal So lar (P 1 ) 15.0311 13.9330 13.9589 23.33 25.82 23.7

Upload: bina-aji-nugraha

Post on 05-Nov-2015

57 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

Admiralty 29 hari

TRANSCRIPT

  • Praktikum Dasar dan Analisis Pasang Surut 2013

    Program StudiOseanografi ITB

    MODUL III

    PERHITUNGAN ANALISIS HARMONIK PASANG SURUT

    METODE ADMIRALTY 29 HARI (TANPA TABEL)

    I. Tujuan Praktikum

    Tujuan praktikum ini adalah agar mahasiswa dapat:

    1. Mengerti analisis pasang surut (pasut) dan dasar metode Admiralty 29 hari tanpa tabel.

    2. Melakukan perhitungan analisis harmonik pasut metode Admiralty 29 hari tanpa tabel.

    II. Teori Dasar

    II.1 Komponen Pasut

    Perhitungan pasut setimbang dilakukan dengan mendefinisikan perubahan terhadap waktu, koordinat

    matahari serta bulan dengan mengabaikan faktor benda langit lainnya dan diproyeksikan terhadap suatu bola langit

    dengan meninjau bidang edar bumi terhadap matahari yaitu ekliptika dan bidang edar bulan terhadap bumi yakni

    lunar orbit. Beberapa parameter yang didapatkan dari proyeksi bola langit bisa dilihat pada Tabel 3.1.

    Tabel 3.1 Parameter orbital Bulan dan Matahari Parameter

    orbital Definisi

    Lama siklus (1siklus) der/hari (hari) (tahun)

    s longitude rata-rata dari bulan 13,176440 27,321492 0 h longitude rata-rata dari matahari 0.985650 365,241211 1

    p longitude rata-rata dari perigee orbit bulan 0,111400 3.231,597846 8 p longitude rata-rata dari perihelion orbit

    matahari 0.000047 7.659.574,468085 20985

    N longitude rata-rata dari Ascending node -0,052955 -6.798,224908 -18

    Pada tahun 1921, Doodson mengembangkan lagi mengenai penguraian analisis harmonik menggunakan

    bola langit dan menghasilkan hasil bahwa komponen pasut dapat diklasifikasikan berdasarkan periode dan

    kecepatan sudut setiap komponen pasut dalam tabel berikut:

    Tabel 3.2 Komponen-komponen pasut Jenis, nama dan simbol

    komponen-komponen pasut Kecepatan sudut

    (/jam) Periode (jam)

    Semi Diurnal 1. Principal Lunar (M2) 2. Principal Solar (S2) 3. Larger Lunar Ellipse (N2) 4. Luni Solar (K2)

    28.9831 30.000

    28.3307 30.0821

    12.32 12.00 12.66 11.97

    Diurnal 1. Luni Solar (K1) 2. Principal Lunar (O1) 3. Principal Solar (P1)

    15.0311 13.9330 13.9589

    23.33 25.82 23.7

  • Praktikum Dasar dan Analisis Pasang Surut 2013

    Program StudiOseanografi ITB

    Jenis, nama dan simbol komponen-komponen pasut

    Kecepatan sudut (/jam)

    Periode (jam)

    Periode Panjang 1. Lunar Fornighty (Mf) 2. Lunar Monthly (Mm) 3. Solar Semi Annual (Ssa)

    1.0980 0.5333 0.0821

    327.82 661.30

    2191.33 Perairan Dangkal

    1. 2SM2 2. MNS2 3. MK3 4. M3 5. MS3

    31.0161 27.3230 33.0250 57.9680 58.0830

    11.61 13.13 8.18 6.21 6.20

    II.2 Analisis Harmonik Pasut Metode Admiralty

    Dalam metode harmonik, variasi tinggi muka laut diperlakukan sebagai superposisi dari sejumlah gelombang

    komponen harmonik pasut, yang kecepatan sudut dan phasanya dapat di hitung berdasarkan parameter astronomis,

    seperti pada persamaan berikut:

    (3.1)

    = tinggi muka air laut pada waktu t

    = tinggi muka laut rata-rata

    = amplitudo komponen ke n

    = frekuensi komponen ke n

    = waktu

    = phasa komponen ke n pada saat t=0

    Pada metode Admiralty tidak langsung dihitung harga dan melainkan harga amplitudo dan fase

    sesaat dari masing-masing komponen yang diberi simbol dan dimana :

    (3.2)

    (3.3)

    adalah argumen astronomik dari komponen harmonik setimbang (equilibrium) pada saat yang bersamaan

    untuk parameter , sedangkan adalah faktor nodal untuk amplitudo, dan adalah faktor koreksi fase dari

    variasi nodal, yang besarnya bergantung pada posisi titik nodal. Untuk menghitung dan , perlu melakukan

    proses harian dan proses bulanan.

  • Praktikum Dasar dan Analisis Pasang Surut 2013

    Program StudiOseanografi ITB

    III. Tata Cara Praktikum

    1. Isi informasi data ( lokasi pengambilan data pasang surut, hari tengah data, zona waktu, satuan data)

    2. Isi Skema 1 dengan cara menyusun data pengamatan elevasi pasang surut sepanjang 29 hari dengan interval

    data 1 jam sesuai tabel dibawah ini:

    3. Isi Skema II dengan proses harian, yaitu menghitung kontribusi + dan dari tiap hari pengamatan

    untuk X1, Y1, X2, Y2, X4, dan Y4. Proses harian ini dilakukan dengan cara mengalikan Skema I

    dengan tabel multiple factor berikut

    Contoh perhitungan komponen pada pengamatan tanggal 1 Januari.

    Perhitungan ini dilakukan untuk seluruh hari pengamatan (29 hari). Hasilnya diisikan ke Skema II:

  • Praktikum Dasar dan Analisis Pasang Surut 2013

    Program StudiOseanografi ITB

    4. Isi Skema III dengan rumus dibawah ini:

    Xo=elevasi pasang surut dalam 1 hari

    Xn = Xn (+) Xn (-) + 2000

    Yn = Yn (+) Yn (-) + 2000

    Pertambahan nilai 2000 (nilai datum yang sebenarnya bisa berapa saja, asal konsisten untuk langkah

    selanjutnya) dimaksudkan agar tidak diperoleh nilai negatif.

  • Praktikum Dasar dan Analisis Pasang Surut 2013

    Program StudiOseanografi ITB

    5. Isi Skema IV dengan proses bulanan

    Kolom 3 dan 4 diisi dengan penjumlahan baris-baris dalam tiap kolom sesuai dengan instruksi

    indeks. Indeks terdiri dari dua karakter:

    o karakter pertama menunjukan indeks X dan Y pada Skema III yang akan dijumlahkan

    o karakter kedua adalah distribusi nilai + dan , yang ditunjukan pada tabel:

    Sedangkan indeks yang bernilai (29)

    artinya kalikan multiplier pada tabel

    indeks kedua dengan datum pada

    kolom/indeks X dan Y pada Skema III.

    Contoh perhitungan :

    Kolom 5 dan 6 diisi dengan menjumlahkan masing-masing komponen pada tiap nilai X00, X10, Y10,

    X12, Y12, X1b, Y1b, X2c, , dst, dengan rumus:

    Xn = Xn (+) Xn (-)

    Yn = Yn (+) Yn (-)

    Dan jika ada indeks [29], maka rumusnya menjadi:

    Xn = Xn (+) Xn (-) X29

    Yn = Yn (+) Yn (-) - Y29

  • Praktikum Dasar dan Analisis Pasang Surut 2013

    Program StudiOseanografi ITB

    6. Isi skema V dan VI

    Kolom 1: dengan cara menambahkan atau mengurangkan hasil dari langkah sebelumnya sesuai dengan

    instruksi yang tertera pada tabel:

    Kolom selanjutnya: mengalikan hasil dari kolom 1 dengan faktor perkalian yang diperlihatkan pada tabel

    dibawah (kiri) sehingga hasilnya ditunjukkan pada Skema V&VI:

    7. Isi Skema VII

  • Praktikum Dasar dan Analisis Pasang Surut 2013

    Program StudiOseanografi ITB

    Hitung:

    Isi p dan P dengan nilai berikut:

    Hitung r

    Hitung f, V, u, w, W+1

    Pertama menghitung T

    Y adalah tahun data, D adalah jumlah hari dari 1 Januari sampai hari tengah, dan i adalah total

    tahun kabisat dari tahun 1900

    hitung s, h, p, p, N

    Hitung f dan u dengan rumus

  • Praktikum Dasar dan Analisis Pasang Surut 2013

    Program StudiOseanografi ITB

    Hitung V

    Hitung w dan W+1

    W+1 untuk komponen yang lain M2, O1, dan M4 adalah 1, sedangkan nilai w adalah 0. Untuk

    komponen MS4, nilai w dan W+1 sama dengan S2

    Hitung s, g, A dengan formula berikut:

    kecuali untuk So, A menjadi:

    8. Untuk hasil akhir hitung amplitudo dan fase untuk K2 dan P1 dengam formula berikut:

    AP1=AK1*0.333 gP1=gK1

    AK2=AS2*0.23 gK2=gS2

    9. Hitung bilangan Formzahl untuk mengetahui tipe pasut di perairan tersebut

    IV. Tugas Praktikum

    Hitung amplitudo dan keterlambatan fasa komponen-komponen gelombang pasut (So, M2, S2, N2, K2, K1,

    O1, P1, M4, MS4) di suatu daerah dengan metode Admiralty 29 hari tanpa tabel. Selanjutnya cari tipe pasang

    surutnya berdasarkan bilangan Formzahl yang didapatkan.