modul 2: sistem pelaksanaan proyek (project delivery systems/pds)

25
Modul 2: Sistem Pelaksanaan Proyek (Project Delivery Systems/PDS)

Upload: amery-hendricks

Post on 01-Jan-2016

107 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Modul 2: Sistem Pelaksanaan Proyek (Project Delivery Systems/PDS). ISI MODUL 2:. Sistem Pelaksanaan Proyek. Berbagai Sistem Pelaksanaan Proyek Swakelola (owner-provided delivery) Tradisional (design-bid-build/DBB) Manajemen Konstruksi (construction management/CM) - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Page 1: Modul  2:  Sistem Pelaksanaan Proyek (Project Delivery Systems/PDS)

Modul 2: Sistem Pelaksanaan Proyek(Project Delivery Systems/PDS)

Page 2: Modul  2:  Sistem Pelaksanaan Proyek (Project Delivery Systems/PDS)

2

ISI MODUL 2:Sistem Pelaksanaan Proyek

Berbagai Sistem Pelaksanaan ProyekSwakelola (owner-provided delivery)Tradisional (design-bid-build/DBB)Manajemen Konstruksi (construction

management/CM)Rancang Bangun (design-build/DB)Variasi DB

Page 3: Modul  2:  Sistem Pelaksanaan Proyek (Project Delivery Systems/PDS)

3

Apa itu PDS?Setiap proyek melalui suatu daur hidup

proyek. Sistem pelaksanaan seluruh tahapan yang terkait dengan pihak-pihak yang akan terlibat dalam setiap tahapan disebut project delivery system (PDS) atau sistem pelaksanaan proyek.

Yang memilih dan menetapkan PDS adalah owner dengan pertimbangan:◦ Pengalaman, kebiasaan◦ Saran konsultan◦ Sumber dan kendala pembiayaan◦ Penggunaan sumber daya yang dimiliki◦ Keinginan stakeholder dari proyek

Page 4: Modul  2:  Sistem Pelaksanaan Proyek (Project Delivery Systems/PDS)

4

Siapa yang akan melaksanakan semua tahap ini?Apa owner sanggup melakukannya?

Daur Hidup Proyek

Project formulati

on process

Planning

process

Engineering and design process

Construction

process

Use manage

ment process

Disposal

processNeed

Awareness of need

ProjectConcept

formulation

Project Scope

definition

Full Projectdescription

Project Completion and

Acceptance For use

Fulfillment Of need

UserRequirements

Project FeasibilityAnd scope

Project EngineeringAnd design

Project Field engineeringAnd construction

Facility use and

management

Facilitydemolition

Or conversion

Page 5: Modul  2:  Sistem Pelaksanaan Proyek (Project Delivery Systems/PDS)

5

Pihak-pihak yang Terlibat dalam Proyek Konstruksi (review)

Pemilik

Pelaksana

Perancang

Peran mana yang bisa dilakuakn oleh owner?

Page 6: Modul  2:  Sistem Pelaksanaan Proyek (Project Delivery Systems/PDS)

6

Berbagai PDSAda beberapa pilihan PDS untuk

owner:◦Swakelola (owner-provided delivery)◦Tradisional (design-bid-build/DBB)◦Manajemen Konstruksi (construction

management/CM)◦Rancang Bangun (design-build/DB)◦Variasi DB

Sistem tradisional merupakan sistem yang banyak dipakai baik owner pemerintah maupun swasta.

Page 7: Modul  2:  Sistem Pelaksanaan Proyek (Project Delivery Systems/PDS)

7

Swakelola (owner-provided)Swakelola dilakukan jika lingkup pekerjaan sesuai

dengan keahlian, pengalaman, dan sumber daya yang dimiliki oleh owner.

Swakelola bisa dilakukan baik untuk perancangan maupun pelaksanaan.

Owner dapat menambahkan sumber daya pada bagian perancangan dari seorang ahli perancangan.

Owner dapat pula berlaku sebagai general contractor yang mengelola beberapa sub-kontraktor.

Dalam hal ini owner harus memiliki ijin praktek dan juga sertifikat yang memadai.

Contoh: Bina Marga melakukan swakelola untuk pekerjaan pemeliharaan jalan dan jembatan.

Page 8: Modul  2:  Sistem Pelaksanaan Proyek (Project Delivery Systems/PDS)

8

Tradisional (DBB) 1Merupakan PDS yang ditetapkan oleh

perundangan untuk pelaksanaan proyek pemerintah. Namun owner swasta pun banyak pula yang menggunakannya.

PDS ini digunakan jika owner membutuhkan baik perancang maupun pelaksana konstruksi.

PDS ini dibutuhkan owner dalam rangka:◦ Pengendalian yang tinggi kepada pihak2 yang ada◦ Owner dari fasilitas publik dan harus akuntabel

dalam pengeluaran dana milik publik◦ Ditetapkan oleh peraturan: menggunakan metoda

seleksi perancang berbasis kualifikasi serta menggunakan metoda kompetisi untuk pemilihan kontraktor

Page 9: Modul  2:  Sistem Pelaksanaan Proyek (Project Delivery Systems/PDS)

9

Tradisional (DBB) 2Owner melihat bahwa tahapan pada

PDS tradisional yang bertahap sebagai manfaat untuk pemastian kualitas.

Owner harus memastikan dana tersedia, tujuan proyek, menetukan standard dan bentuk kontrak. Dalam hal ini owner akan melakukan tahapan planning dan conceptual design, terkadang dibantu pula oleh professional.

Perancang melakukan design dan juga mempersiapkan dokumen pengadaan untuk konstruksi.

Page 10: Modul  2:  Sistem Pelaksanaan Proyek (Project Delivery Systems/PDS)

10

Tradisional (DBB) 3 Dalam tahapan pengadaan (bid), calon kontraktor

berkompetisi mengusulkan proposal baik teknis maupun harga. Pemilihan biasanya didasarkan pada harga terendah yang telah memenuhi semua persyaratan yang ada. Namun, terkadang dapat pula dilakukan pemilihan berdasarkan sistem nilai, dimana harga penawaran adalah hanya salah satu kriteria yang dilihat.

Owner dapat pula melakukan pemilihan kontraktor dengan metoda perbandingan dan negosiasi.

Kontraktor kemudian melakukan pelaksanaan konstruksi (build). Dalam tahap ini owner akan memiliki perwakilan (representatives) baik dari sumber daya yang dimiliki maupun dari profesional yang dikontrak oleh owner untuk mengawasi pelaksanaan pekerjaan (pengawas).

Page 11: Modul  2:  Sistem Pelaksanaan Proyek (Project Delivery Systems/PDS)

11

Manajemen Konstruksi (Construction Management = CM)Owner menugaskan CM untuk

membantunya membuat dokumen pengadaan dan mengawasi pelaksanaan konstruksi. Namun demikian, saat ini lingkup CM dalam membantu owner bisa melebar mulai dari awal daur hidup proyek.

Terdapat 2 jenis CM◦Agency Construction Management (ACM)◦Construction Manager-at-Risk (CM-at-

Risk)

Page 12: Modul  2:  Sistem Pelaksanaan Proyek (Project Delivery Systems/PDS)

12

Agency Construction Manager

Seorang CM berlaku sebagai agen dari owner untuk melakukan tugasnya sebagai owner dalam suatu proyek. CM dapat bertugas hanya dengan panggilan (on-call) atau selama proyek berlangsung. CM berlaku sebagai bagian dari internal organisasi owner.

Layanan CM ini dapat mencakup berbagai jenis PDS.

Page 13: Modul  2:  Sistem Pelaksanaan Proyek (Project Delivery Systems/PDS)

13

Construction Manager-at-RiskCM@Risk melakukan kontrak dengan

owner dalam dua tahap:◦Pada saat planning dan conceptual design,

bergabung dengan designer untuk perancangan. Dengan demikian, CM akan memberikan masukan kepada perancangan mengenai jadwal, biaya dan juga constructability.

◦Pada saat pelaksanaan konstruksi berlaku sebagai general contractor.

Dapat diterapkan strategi fast track.Banyak dipakai oleh owner swasta.

Page 14: Modul  2:  Sistem Pelaksanaan Proyek (Project Delivery Systems/PDS)

14

Fast Tracking

Normal

Perancangan

Konstruksi

Fast Track

Perancangan

Konstruksi

PenghematanWaktu

Page 15: Modul  2:  Sistem Pelaksanaan Proyek (Project Delivery Systems/PDS)

15

Rancang-Bangun (DB) 1DB adalah sistem pelaksanaan proyek yang

memiliki hanya satu entitas yang bertanggung jawab untuk perancangan dan pelaksanaan konstruksi sekaligus.

Pemilihan design-builder oleh owner dapat dilakukan dengan kompetitif maupun dengan negosiasi.

Dengan DB maka owner hanya akan berhubungan dengan satu entitas untuk dua tahapan proyek dan menghindari ketidaksepahaman antara perancang dan pelaksana.

Dengan sistem ini, maka fast track dapat dilakukan.

Page 16: Modul  2:  Sistem Pelaksanaan Proyek (Project Delivery Systems/PDS)

16

Rancang-Bangun (DB) 2Biasanya pemilihan design-builder dilakukan

dengan pra-kualifikasi terlebih dahulu untuk mendapatkan daftar calon yang memenuhi kualifikasi tertentu, seperti pengalaman, reputasi, sumber dana, upaya lain yang terkait kesuksesan DB.

Untuk bangunan industri seperti pabrik dan power plant dikenal istilah yang mirip dengan DB, yaitu Engineering, Procurement, Construction (EPC). Dalam EPC satu entitas bertugas untuk melakukan kegiatan perancangan engineering, pembelian bahan dan alat, serta melakukan pelaksanaan konstruksi.

Page 17: Modul  2:  Sistem Pelaksanaan Proyek (Project Delivery Systems/PDS)

17

Variasi DBTerdapat beragam arrangement

untuk kontrak DB yang menyediakan berbagai fungsi lain untuk melaksanakan proyek, seperti fungsi pendanaan, penyewaan, operasi dan pemeliharaan.

Beberapa ragam tersebut:◦Turnkey◦Variasi Turnkey◦Variasi Pendanaan

Page 18: Modul  2:  Sistem Pelaksanaan Proyek (Project Delivery Systems/PDS)

18

Turnkey Karakteristik Turnkey adalah sama dengan DB tapi

ditambahkan tanggung jawab operasi dan pemeliharaan proyek kepada design-builder. Jadi ketika proyek selesai, design-builder ”turns over the keys”

Beberapa jenis Turnkey:◦ Design-Build-Operate-Transfer: waktu operasi

pendek (1 tahun).◦ Design-Build-Operate-Maintain: dikenal dengan

super turnkey, waktu operasi dan pemeliharaan yang lama (10-15 tahun)

◦ Design-Build-Own-Operate-Transfer: lebih luas cakupannya dan lebih lama operasi dan pemeliharaannya. Biasanya untuk infrastruktur seperti jalan tol dan jembatan tol. Dapat pula dikembangkan dengan skema pendanaan oleh pihak swasta atau developer.

Page 19: Modul  2:  Sistem Pelaksanaan Proyek (Project Delivery Systems/PDS)

19

Variasi PendanaanKapital dari swasta dan partisipasi developer

menawarkan berbagai variasi kepada owner swasta dalam menjalankan DB.

Seperti:◦ Lease-develop-operate: owner memberikan operator

swasta untuk menyewa dalam jangka panjang, mengoperasikan, dan mengembangkan fasilitas yang ada. Operator swasta mendapatkan dana dari pihak lain untuk owner untuk mengembangkan fasilitas dan owner akan menggunakan sebagian dana leasing untuk membayar hutangnya. Operator yang akan melakukan planning dan conceptual design. Kemudian operator memilih design-builder untuk mengembangkan fasilitas.

◦ Public-private partnership (PPP): Owner adalah pemerintah yang mengundang pihak swasta untuk berpartisipasi dalam pengadaan infrastruktur untuk publik.

Page 20: Modul  2:  Sistem Pelaksanaan Proyek (Project Delivery Systems/PDS)

20

Infrastructure Financing Schemes

PUBLIC

Government

Private

Financial Instituti

on

Infrastructure Facilities

Page 21: Modul  2:  Sistem Pelaksanaan Proyek (Project Delivery Systems/PDS)

21

Variasi TurnkeyTerkadang skema pendanaan

diperkenalkan dalam turnkey, sehingga terdapat beberapa ragam lain:◦Finance, Design, Build, Transfer◦Finance, Design, Build, Operate,

Transfer◦Finance, Design, Build, Own,

Operate, Transfer

Page 22: Modul  2:  Sistem Pelaksanaan Proyek (Project Delivery Systems/PDS)

22

Alternatif PDS

Project Delivery Methods

Stages

Preliminary Studies

Project Implement

.

Design Construction

Operation Transfer

Design-bid-award

Design-build

Turn-key

Build-operate

Build-operate-transfer

Sumber: Menheere & Pollalis 1996

Page 23: Modul  2:  Sistem Pelaksanaan Proyek (Project Delivery Systems/PDS)

23

Peran Swasta

Public Funds and Operator

Funded TurnkeyJoint Venture

Build Transfer OperateBuild Operate Transfer

Build Own Operate Transfer

Build Own OperateBuild Own Sell

Pri

vati

zati

on

Public

Private

Public Private

Partnership

Sumber: Menheere & Pollalis 1996

Page 24: Modul  2:  Sistem Pelaksanaan Proyek (Project Delivery Systems/PDS)

24

Apa itu Proyek?Apa itu Manajemen?Apa itu Manajemen Proyek?Apa itu Konstruksi?Apa itu Manajemen Konstruksi?

Page 25: Modul  2:  Sistem Pelaksanaan Proyek (Project Delivery Systems/PDS)

25

Proyek adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mencapai suatu tujuan dengan batasan waktu tertentu.

Manajemen adalah kegiatan merencanakan, mengorganisasi, mengarahkan, mengevaluasi, dan mengendalikan sumber daya yang dimiliki untuk mencapai tujuan.

Manajemen Proyek adalah kegiatan merencanakan, mengorganisasi, mengarahkan, mengevaluasi, dan mengendalikan sumber daya yang dimiliki untuk melaksanakan suatu rangkaian kegiatan dalam mencapai tujuan dengan batas waktu tertentu.

Konstruksi adalah proses membangun suatu fasilitas fisik. Manajemen Konstruksi adalah kegiatan merencanakan,

mengorganisasi, mengarahkan, mengevaluasi, dan mengendalikan sumber daya yang dimiliki berupa (manpower, machine, materials, money, dan methods) untuk untuk menciptakan suatu fasilitas fisik dengan batas waktu tertentu.