modul 2 kualitas destinasi & sapta pesona jd

6
No Modul 2: Kualitas Destinasi Pariwisata dan Sapta Pesona 1. Tujuan Pembelajara n 1. Peserta mampu menyusun berbagai aktivitas untuk meningkatkan pencapaian Sapta Pesona. 2. Peserta mampu mengidentifikasi berbagai dampak positif langsung bagi masyarakat jika Sapta Pesona terpenuhi. 3. Peserta mampu mengidentifikasi berbagai hambatan dan solusinya dalam pemenuhan Sapta Pesona 2. Kegiatan Belajar Simulasi Penerapan Sapta Pesona dalam ODTW Simulasi Kerja Pemasaran Pariwisata 3. Metode 1. ceramah. 2. curah pendapat 3. diskusi kelompok 4. Waktu 2 jam pelajaran @ 45 menit 5. Urutan Pelaksanaan Kegiatan Pelatihan 1. Pembukaan & Pengantar (15 Menit) a. Ucapkan salam, atau selamat pagi, siang atau sore sesuai keadaan, tanyakan apa kabar hari ini. Tanyakan pula bagaimana kesiapan peserta mengikuti pelatihan ini. Jika diperlukan (misalnya ini adalah pelatihan awal), cairkan suasana melalui ice breaking atau permainan bersama. b. Sampaikan pokok bahasan dan motivasi mereka dengan menyampaikan Tujuan Pembelajaran dan Kegiatan Belajar. Jelaskan apa yang diharapkan dalam sesi pelatihan ini. c. Jelaskan Materi kepada peserta sesuai dengan Modul berikut: 6. Modul Ceramah Kualitas Destinasi Pariwisata, Sapta Pesona dan Pemasaran 1. Kualitas Destinasi Pariwisata Apabila suatu destinasi berupa daerah, resort, kawasan, atau objek dikembangkan, maka kedatangan wisatawan akan meningkat. Peningkatan dari waktu ke waktu terjadi sangat nyata. Pada umumnya perkembangan ini mengalami 4 (empat) tahap. 1. Tahap pertama merupakan awal dari perkembangan, ditandai dengan jumlah wisatawan, tetapi kurang signifikan. 2. Pada tahap kedua, jumlah wisatawan meningkat tajam. 1

Upload: destrieputra

Post on 08-Apr-2016

9 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Modul 2 Kualitas Destinasi & Sapta Pesona JD

No Modul 2: Kualitas Destinasi Pariwisata dan Sapta Pesona1. Tujuan

Pembelajaran1. Peserta mampu menyusun berbagai aktivitas untuk

meningkatkan pencapaian Sapta Pesona.2. Peserta mampu mengidentifikasi berbagai dampak

positif langsung bagi masyarakat jika Sapta Pesona terpenuhi.

3. Peserta mampu mengidentifikasi berbagai hambatan dan solusinya dalam pemenuhan Sapta Pesona

2. Kegiatan Belajar

Simulasi Penerapan Sapta Pesona dalam ODTWSimulasi Kerja Pemasaran Pariwisata

3. Metode 1. ceramah.2. curah pendapat3. diskusi kelompok

4. Waktu 2 jam pelajaran @ 45 menit5. Urutan

Pelaksanaan Kegiatan Pelatihan

1. Pembukaan & Pengantar (15 Menit) a. Ucapkan salam, atau selamat pagi, siang atau sore

sesuai keadaan, tanyakan apa kabar hari ini. Tanyakan pula bagaimana kesiapan peserta mengikuti pelatihan ini. Jika diperlukan (misalnya ini adalah pelatihan awal), cairkan suasana melalui ice breaking atau permainan bersama.

b. Sampaikan pokok bahasan dan motivasi mereka dengan menyampaikan Tujuan Pembelajaran dan Kegiatan Belajar. Jelaskan apa yang diharapkan dalam sesi pelatihan ini.

c. Jelaskan Materi kepada peserta sesuai dengan Modul berikut:

6. Modul Ceramah

Kualitas Destinasi Pariwisata, Sapta Pesona dan Pemasaran

1. Kualitas Destinasi PariwisataApabila suatu destinasi berupa daerah, resort,

kawasan, atau objek dikembangkan, maka kedatangan wisatawan akan meningkat. Peningkatan dari waktu ke waktu terjadi sangat nyata. Pada umumnya perkembangan ini mengalami 4 (empat) tahap.1. Tahap pertama merupakan awal dari

perkembangan, ditandai dengan jumlah wisatawan, tetapi kurang signifikan.

2. Pada tahap kedua, jumlah wisatawan meningkat tajam.

3. Tahap ketiga, Perkembangan jumlah wisatawan mulai melambat atau boleh dikatakan berhenti pada tahap ketiga. Pertumbuhan yang melambat ini bisa disebabkan karena terjadinya kerusakan sumber daya alam dan lingkungan hidup. Terjadinya pertumbuhan jumlah wisatawan yang menurun bisa juga disebabkan karena mulai terjadi kejenuhan pasar wisata sebagai akibat ketidakpuasan wisatawan terhadap pelayanan dan kualitas daya tarik wisata.

4. Tahap keempat, mulai terjadinya

1

Page 2: Modul 2 Kualitas Destinasi & Sapta Pesona JD

kerusakan pada daya tarik wisata. Kondisi seperti ini disebut daya dukung lingkungan pariwisata telah terlampaui. Pada saat demikian ini, upaya pembinaan pariwisata sangat diperlukan. Proses ini akan berulang terus.

Pada hakekatnya kualitas daya tarik wisata dipengaruhi oleh daya dukungnya. Daya dukung pariwisata ditentukan oleh beberapa faktor, diantaranya adalah jumlah wisatawan, aktivitas wisatawan, intensitas, pengaruh wisatawan, kualitas dan daya pulih secara alami serta tingkat pengelolaan.

Untuk dapat mempertahankan keaslian, keutuhan, dan kelestarian daya tarik wisata, pola pengembangan kepariwisataan alam didasarkan pada potensi dasarnya. Semakin rentan suatu kawasan, seperti desa wisata, cagar alam, suaka margasatwa, atau taman nasional, maka pengembangnnya harus berdasar potensi dasarnya tersebut.

Pengembangan berdasarkan potensi dasar, kemungkinan tidak dapat menghasilkan jumlah kunjungan wisatawan yang banyak dan meningkat tajam. Tetapi wisatawan berkunjung jumlahnya relatif sedikit dengan segmen yang kecil. Wisatawan yang berkunjung ke daya tarik desa wisata tersegmentasi yaitu pada wisatawan minat khusus. Perjalanan wisatawan yang demikian menginginkan suatu perjalanan yang berkualitas. Wisatawan akan dapat secara langsung kontak secara mendalam dengan objek alam atau masyarakat setempat. Sebagai konsekuensi pola perjalanan yang demikian adalah perjalanan yang lama sehingga secara tidak langsung meningkatkan lama tinggal wisatawan (length of stay). Barangkali perjalanan yang demikian menimbulkan belanja harian wisatawan (tourist expenditure) yang rendah namun mempunyai manfaat meningkatkan peluang kerja dan peningkatan penyebaran pembangunan yang lebih luas dan merata. Sebab in route benefit dari perjalanan wisatawan ke objek dan atraksi alam lebih banyak dan beragam.

2.Sapta PesonaSapta pesona merupakan sebutan bagi 7 unsur pengembangan dan pengelolaan daya tarik wisata di indonesia. Sapta Pesona terdiri dari:1. Aman.2. Tertib.3. Bersih.4. Sejuk.5. Indah.6. Ramah.7. Kenangan.

2.1. Aman (Keamanan).Tujuan: menciptakan lingkungan yang aman bagi

2

Page 3: Modul 2 Kualitas Destinasi & Sapta Pesona JD

wisatawan dan berlangsungnya kegiatan kepariwisataan, sehingga wisatawan tidak merasa cemas dan dapat menikmati kunjungannya. Bentuk Aksi:

a. Tidak mengganggu wisatawan.b. Menolong dan melindungi wisatawan.c. Bersahabat terhadap wisatawan.d. Memelihara keamanan lingkungan.e. Membantu memberi informasi kepada wisatawan.f. Menjaga lingkungan yang bebas dari bahaya

penyakit menular.g. Meminimalkan resiko kecelakaan dalam penggunaan

fasilitas publik.

2.2. Tertib (Ketertiban)Tujuan: Menciptakan lingkungan yang tertib bagi berlangsungnya kegiatan kepariwisataan yang mampu nenberikan layanan teratur dan efektif bagi wisatawan.Bentuk Aksi:

a. Mewujudkan budaya antri.b. Memelihara lingkungandengan mentaati peraturan

yang berlaku.c. Disiplin/tepat waktu.d. Serba teratur, rapi dan lancar.e. Seua sisi kehidupan berbangsa dan bermasyarakat

menunjukkan keteraturan yang tinggi.

2.3. Bersih (Kebersihan)Tujuan: Menciptakan lingkungan yang bersih bagi berlangsungnya kegiatan kepariwisataan yang mampu memberikan layanan higienis bagi wisatawan.Bentuk aksi:

a. Tidak membuang sampah/limbah sembarangan.b. Turut menjaga kebersihan sarana dan lingkungan

daya tarik wisata.c. Menyiapkan sajian makanan dan minuman yang

higienis.d. Menyiapkan perlengkapan penyajian makanan dan

minuman yang bersih.e. Pakaian dan penampilan petugas yang bersih dan

rapi.

2.4. Sejuk (kesejukan)Tujuan: menciptakan lingkungan yang nyaman bagi berlangsungnya kegiatan kepariwisataan yang mampu menawarkan suasana yang nyaman dan rasa ”betah” bagi wisatawan, sehingga mendorong lama tinggal dan kunjungan lebih panjang.Bentuk aksi:

a. melaksanakan penghijauan dengan menanam pohon.

b. Memelihara penghijauan di daya tarik wisata serta jalur wisata.

3

Page 4: Modul 2 Kualitas Destinasi & Sapta Pesona JD

c. Menjaga kondisi sejuk dalam ruangan umum, hotel, penginapan, restoran, alat transportasi dan tempat lainnya.

2.5. Indah (Keindahan)Tujuan: Menciptakan Lingkungan yang indah bagi berlangsungnya kegiatan kepariwisataan yang mampu menawarkan suasana yang menarik dan menumbuhkan kesan yang mendalam bagi wisatawan, sehingga mendorong promosi ke kalangan/pasar yang lebih luas dan potensi kunjungan ulang.Bentuk aksi:

a. Menjaga keindahan daya tarik wisata dalam tatanan yang harmoni dan alami.

b. Menata tempat tinggal dan lingkungan secara teratur, tertib, dan serasi serta menjaga karakter lokal.

c. Menjaga keindahan vegetasi, tanaman hias dan peneduh sebagai elemen estetika lingkungan yang bersifat natural.

2.6. Ramah (Keramah tamahan)Tujuan: Menciptakan lingkungan yang ramah bagi berlangsungnya kegiatan kepariwisataan yang mampu menawarkan suasana yang akrab, bersahabat serta seperti di ”rumah sendiri” bagi wisatawan, sehingga mendorong minat kunjungan ulang dan promosi yang positif bagi prospek pasar yang lebih luas. Bentuk Aksi:

a. Bersikap sebagai tuan rumah yang baik dan rela membantu wisatawan.

b. Memberi informasi tentang adat istiadat secara sopan.

c. Para petugas bisa menampilkan sikap dan perilaku yang terpuji.

d. Menampilkan senyum dan keramahtamahan yang tulus.

2.7. Kenangan. Tujuan: menciptakan memori yang berkesan bagi wisatawan, sehingga pengalaman perjalanan/kunjungan wisata yang dilakukan dapat terus membekas dalam benak wisatawan, dan menumbuhkan motivasi untuk berkunjung ulang.Bentuk Aksi:

a. Menggali dan mengangkat keunikan budaya lokal.b. Menyajikan makanan dan minuman khas lokal yang

bersih, sehat dan menarik.c. Menyediakan cenderamata yang menarik, unik/khas

serta mudah dibawa.

4

Page 5: Modul 2 Kualitas Destinasi & Sapta Pesona JD

7. Diskusi & Latihan (40 menit)

1. Bagi peserta dalam 2 kelompok besar, bagikan kertas metaplan, dan mintalah tiap orang dalam kelompok A mengidentifikasi jenis-jenis penyebab kerusakan/menurunnya kualitas daya tarik wisata, dan kelompok B mengidentifikasi jenis-jenis penanggulangan terhadap kerusakan daya tarik wisata.

2. Tempel metaplan tersebut di papan tulis, dan kelompokkan jawaban yang mungkin sejenis. Jika ada yang ragu-ragu di tempatkan dalam kelompok jawaban, fasilitator dapat meminta klarifikasi kepada yang menyusun.

3. Tanyakan pada peserta apa kesulitannya mengidentifikasi jenis penyebab kerusakan/menurunnya kualitas daya tarik wisata, dan bagaimana penanggulangannya. Diskusikan jawaban mereka. Dalam mendiskusikan gunakan pengetahuan dan pengalaman peserta dalam berinteraksi dengan pengetahuan dan pengalaman berwisata masing-masing.

4. Jelaskan mengapa memahami penyebab kerusakan/menurunnya kualitas daya tarik wisata dan penanggulangannya itu penting.

5. Rangkum hasil kedua tahapan diskusi di atas dalam sebuah presentasi singkat oleh perwakilan peserta dan meminta klarifikasi mengenai pemahaman seluruh peserta yang lain

8. Penutup (5 menit)

Tutup pertemuan dengan bertepuk tangan bersama,

9. Bahan bacaan

1. UU No 10 Tahun 2009 Tentang Kepariwisataan.2. Berbagai informasi tentang daerah tujuan wisata di

Indonesia.3. Buku Saku Sapta Pesona.

5