modul 108 elektrolisis air

9
Panduan Pelaksanaan Laboratorium Instruksional I/II Departemen Teknik Kimia ITB Halaman 1 dari 9 MODUL 1.08 Elektrolisis Air I. Pendahuluan Elektrolisis air merupakan proses untuk menghasilkan gas H 2 dan O 2 murni dengan pemanfaatan energi listrik pada sistem. Proses ini lebih ditujukan pada produksi H 2 . Selama ini produksi H 2 dengan elektrolisis air kurang populer dalam skala industri. Pada percobaan ini digunakan elektrolit H 2 SO 4 . Konsentrasi elektrolit ini dapat divariasi. Dalam sel elektrolisis dibutuhkan anoda dan katoda. Pada percobaan di Labteka I ini katoda yang digunakan adalah Ni dan stainless steel, sedangkan anoda yang digunakan adalah Pt-Ir. Reaksi elektrolisis yang terjadi adalah: anoda (oksidasi) : 2 H 2 O O 2 + 4 H + + 4 e - E = +1.23 V katoda (reduksi) : 2 H + + 2 e - H 2 E = 0 V Reaksi sel : 2 H 2 O 2 H 2 + O 2 E = + 1.23 V Dari persamaan tersebut diketahui bahwa potensial listrik pada kesetimbangan proses reaksi tersebut adalah 1.23 V dan energi bebas Gibbs reaksi (G reaksi) adalah 427 kJ/ mol O 2 . Dengan demikian, agar reaksi elektrolisis dapat berjalan dibutuhkan masukan energi dari lingkungan. Dalam praktikum ini digunakan energi listrik, berupa sumber arus DC untuk menambah tegangan sistem. Pada praktikum ini akan diidentifikasi tenganan kerja, efisiensi arus, dan kebutuhan energi untuk menghasilkan H 2 dalam satuan waktu tertentu. Untuk mempermudah perhitungan digunakan beberapa asumsi, antara lain: 1. Tekanan dan temperatur ruangan dianggap konstan 2. Gas H 2 dianggap sebagai gas ideal sehingga P*V = n*R*T 3. Penentuan jumlah H2 yang dihasilkan, secara teoretis dapat didekati dengan Hukum Faraday : n.F Q.Mr m = , dimana = I.dt Q 4. Pada data praktikum dianggap I adalah fungsi waktu : I = f (t) Efisiensi arus dan kebutuhan energi pada proses elektrolisis bergantung pada jenis elektroda dan konsentrasi elektrolit yang dipakai.

Upload: ujanks-putra-borneothea

Post on 26-Nov-2015

70 views

Category:

Documents


24 download

DESCRIPTION

mesin

TRANSCRIPT

  • Panduan Pelaksanaan Laboratorium Instruksional I/II

    Departemen Teknik Kimia ITB

    Halaman 1 dari 9

    MODUL 1.08 Elektrolisis Air

    I. Pendahuluan

    Elektrolisis air merupakan proses untuk menghasilkan gas H2 dan O2 murni

    dengan pemanfaatan energi listrik pada sistem. Proses ini lebih ditujukan pada produksi

    H2. Selama ini produksi H2 dengan elektrolisis air kurang populer dalam skala industri.

    Pada percobaan ini digunakan elektrolit H2SO4. Konsentrasi elektrolit ini dapat

    divariasi. Dalam sel elektrolisis dibutuhkan anoda dan katoda. Pada percobaan di Labteka

    I ini katoda yang digunakan adalah Ni dan stainless steel, sedangkan anoda yang

    digunakan adalah Pt-Ir. Reaksi elektrolisis yang terjadi adalah:

    anoda (oksidasi) : 2 H2O O2 + 4 H+ + 4 e- E = +1.23 V

    katoda (reduksi) : 2 H+ + 2 e- H2 E = 0 V

    Reaksi sel : 2 H2O 2 H2 + O2 E = + 1.23 V

    Dari persamaan tersebut diketahui bahwa potensial listrik pada kesetimbangan proses

    reaksi tersebut adalah 1.23 V dan energi bebas Gibbs reaksi (G reaksi) adalah 427 kJ/

    mol O2. Dengan demikian, agar reaksi elektrolisis dapat berjalan dibutuhkan masukan

    energi dari lingkungan. Dalam praktikum ini digunakan energi listrik, berupa sumber arus

    DC untuk menambah tegangan sistem.

    Pada praktikum ini akan diidentifikasi tenganan kerja, efisiensi arus, dan

    kebutuhan energi untuk menghasilkan H2 dalam satuan waktu tertentu. Untuk

    mempermudah perhitungan digunakan beberapa asumsi, antara lain:

    1. Tekanan dan temperatur ruangan dianggap konstan

    2. Gas H2 dianggap sebagai gas ideal sehingga P*V = n*R*T

    3. Penentuan jumlah H2 yang dihasilkan, secara teoretis dapat didekati dengan

    Hukum Faraday : n.F

    Q.Mr m = , dimana = I.dt Q 4. Pada data praktikum dianggap I adalah fungsi waktu : I = f (t)

    Efisiensi arus dan kebutuhan energi pada proses elektrolisis bergantung pada jenis

    elektroda dan konsentrasi elektrolit yang dipakai.

  • Panduan Pelaksanaan Laboratorium Instruksional I/II

    Departemen Teknik Kimia ITB

    Modul 1.08 Elektrolisis Air Halaman 2 dari 9

    II. Tujuan

    Praktikum ini dilakukan dengan tujuan memahami penerapan proses elektrolisis

    air untuk memproduksi gas H2 dan mengidentifikasi faktor-faktor yang

    mempengaruhinya.

    III. Sasaran Pada akhir praktikum teridentifikasi:

    1. pengaruh jenis anoda dan katoda terhadap efisiensi arus dan kebutuhan energi

    untuk elektrolisis

    2. pengaruh konsentrasi elektrolit terhadap efisiensi arus dan kebutuhan energi

    untuk elektrolisis

    IV. Tinjauan Pustaka

    Pada praktikum ini dapat terbukti bahwa efisiensi proses elektrolisis air dalam

    menghasilkan gas H2 dipengaruhi oleh konsentrasi elekrolit (dalam hal ini H2SO4) yang

    digunakan. Agas proses elektrolisis berlangsung harus terjadi perpindahan elektron dari

    anoda ke katoda melalui aliran luar sirkuit listrik (yang menghubungkan 2 elektroda), dan

    harus terjadi perpindahan ion antara 2 elektroda dalam elektrolit.

    Anoda yang baik adalah logam yang sulit teroksidasi agar tidak mudah rusak,

    karena pada anoda terjadi proses oksidasi H2O menjadi ion H+ dan terjadi pelepasan gas

    O2. Sedangkan katoda yang baik adalah logam yang mudah melepas gas H2. Anoda Pt

    dan Ir yang digunakan adalah anoda yang baik. Demikian juga Ni dan stainless steel yang

    digunakan sebagai katoda, sangat baik dalam melepas gas H2 dan konduktivitas listriknya

    tinggi sehingga arus listrik yang mengalir relatif besar dan dapat terbaca oleh

    amperemeter.

    IV.1 Penentuan Tegangan Kerja

    Tegangan kesetimbangan dari proses elektrolisis air secara teoretis adalah 1,23

    volt. Namun, pada kenyataannya, proses elektrolisis ini memerlukan tegangan yang jauh

    lebih besar dari tegangan kesetimbangan tersebut. Hal ini terjadi karena pengukuran

    tegangan kesetimbangan 1,23 volt tersebut adalah pada keadaan standar yang tidak dapat

  • Panduan Pelaksanaan Laboratorium Instruksional I/II

    Departemen Teknik Kimia ITB

    Modul 1.08 Elektrolisis Air Halaman 3 dari 9

    dicapai dengan kondisi praktikum di Labteka, serta pada proses nyatanya selalu terjadi

    overpotensial pada sistem.

    Overpotensial menyebabkan tegangan kerja jauh lebih besar daripada tegangan

    kesetimbangan. Ada 3 jenis overpotensial, yaitu:

    1. Overpotensial Ohmik

    Overpotensial Ohmik disebabkan adanya hambatan dalam rangkaian listrik dan

    dalam elektrolit yang digunakan dalam proses elektrolisis air. Nilai overpotensial

    ohmik sangat kecil dibanding nilai overpotensial lainnya.

    2. Overpotensial Aktivasi

    Overpotensial aktivasi adalah overpotensial yang dibutuhkan untuk mencapai

    energi aktivasi dari proses reaksi sehingga reaksi tersebut dapat berjalan.

    Overpotensial ini dibutuhkan untuk memulai perpindahan elektron.

    3. Overpotensial Konsentrasi

    Overpotensial konsentrasi terjadi akibat ketidakseragaman profil konsentrasi

    elektrolit sehingga menyebabkan laju difusi menjadi lambat.

    Tegangan kerja ditentukan dengan mengubah-ubah besar tegangan sumber

    sehingga terjadi jumlah arus yang besarnya tidak berubah lagi walaupun tegangan terus

    ditingkatkan. Tegangan minimum saat arus mulai konstan inilah yang disebut tegangan

    kerja.

    IV.2 Penentuan Efisiensi Arus

    Nilai efisiensi arus merupakan nilai yang menunjukkan efisiensu dari proses

    elektrolisis air dan dapat ditentukan dengan membandingkan jumlah gas H2 yang

    diperoleh dari proses elektrolisis air pada praktikum dengan jumlah gas H2 yang

    seharusnya diperoleh berdasarkan perhitungan secara teoretis dengan Hukum Faraday.

    Secara teoretis peningkatan konsentrasi zat elektrolit akan meningkatkan efisiensi arus.

    Semakin tinggi konsentrasi zat elektrolit, spesi semakin mudah mengion sehingga daya

    hantarnya meningkat dan efisiensi arusnya juga meningkat.

    IV.3 Kebutuhan Energi

    Kebutuhan energi dalam proses elektrolisis air ini ditentukan dengan menghitung

    jumlah energi yang dibutuhkan dalam elektrolisis per jumlah mol gas H2 yang dihasilkan.

  • Panduan Pelaksanaan Laboratorium Instruksional I/II

    Departemen Teknik Kimia ITB

    Modul 1.08 Elektrolisis Air Halaman 4 dari 9

    Berdasarkan literatur semakin besar konsentrasi elektrolit, daya hantar akan meningkat,

    sehingga kebutuhan energi per volume gas H2 yang dihasilkan akan semakin kecil.

    V. Rancangan Percobaan

    V.1 Perangkat dan Alat Ukur

    1. Sel Elektrolisis

    2. Anoda Pt dan Ir

    3. Katoda Ni dan stainless steel

    V.2 Bahan/ Zat Kimia

    1. Larutan elektrolit H2SO4 dengan berbagai konsentrasi

    2. H2O

    V.3 Data Literatur

    Data literatur yang dibutuhkan adalah:

    1. konstanta Faraday

    2. konstanta gas Universal (R)

    3. physical properties of H20, H2, dan O2

    V.4 Data Pengamatan

    Run ke- :

    Anoda :

    Katoda :

    Konsentrasi H2SO4 :

    Volume H2SO4 :

    V.4.1 Penentuan Tegangan

    Tekanan : mmHg

    Temperatur : 0C

    V (Volt) I (A)

  • Panduan Pelaksanaan Laboratorium Instruksional I/II

    Departemen Teknik Kimia ITB

    Modul 1.08 Elektrolisis Air Halaman 5 dari 9

    Tegangan diubah-ubah, dinaikkan terus sampai nilai kuat arus kistrik tetap.

    Kemudian dibuat plot antara tegangan (V) dengan kuat arus yang dihasilkan (I)

    dengan garis bantu diperoleh tegangan kesetimbangan adalah tegangan terendah,

    saat pertama kali amperemeter menunjukkan kuat arus konstan.

    V.4.2 Penentuan Efisiensi Arus

    t (detik) I (A)

    Volume H2 yang dihasilkan : mL

    V.5 Contoh Data dan Langkah Perhitungan

    V.5.1 Penentuan Efisiensi Arus

    %100*

    Mr*I.dt*T*R

    V*P*F*n

    %100*

    F*n

    Mr*I.dt

    Mr*T*RV*P

    %100* teoretisH massa

    diperoleh yang H massa

    t

    0

    t

    0

    2

    2

    =

    =

    =

    Misalkan dari percobaan diperoleh data I sebagai f (t) pada proses elektrolisis

    sebagai berikut:

    t (detik) I (A) t (detik) I (A) t (detik) I (A) t (detik) I (A) 30 0.17 930 0.16 1830 0.16 2730 0.16 60 0.17 960 0.16 1860 0.16 2760 0.16 90 0.17 990 0.16 1890 0.16 2790 0.16

    120 0.17 1020 0.16 1920 0.16 2820 0.16 150 0.17 1050 0.17 1950 0.16 2850 0.16 180 0.17 1080 0.17 1980 0.16 2880 0.16 210 0.17 1110 0.17 2010 0.16 2910 0.16 240 0.17 1140 0.17 2040 0.16 2940 0.15 270 0.17 1170 0.17 2070 0.16 2970 0.15 300 0.17 1200 0.17 2100 0.16 3000 0.15 330 0.17 1230 0.17 2130 0.16 3030 0.16 360 0.17 1260 0.17 2160 0.16 3060 0.16 390 0.17 1290 0.17 2190 0.16 3090 0.16

  • Panduan Pelaksanaan Laboratorium Instruksional I/II

    Departemen Teknik Kimia ITB

    Modul 1.08 Elektrolisis Air Halaman 6 dari 9

    420 0.17 1320 0.17 2220 0.16 3120 0.15 450 0.17 1350 0.17 2250 0.16 3150 0.16 480 0.17 1380 0.17 2280 0.16 3180 0.15 510 0.17 1410 0.17 2310 0.16 3210 0.15 540 0.17 1440 0.17 2340 0.16 3240 0.15 570 0.17 1470 0.17 2370 0.16 3270 0.15 600 0.17 1500 0.17 2400 0.16 3300 0.15 630 0.16 1530 0.17 2430 0.16 3330 0.15 660 0.16 1560 0.17 2460 0.16 3360 0.15 690 0.16 1590 0.17 2490 0.16 3390 0.16 720 0.16 1620 0.16 2520 0.16 3420 0.15 750 0.16 1650 0.17 2550 0.16 3450 0.15 780 0.16 1680 0.16 2580 0.16 3480 0.15 810 0.16 1710 0.16 2610 0.16 3510 0.15 840 0.16 1740 0.16 2640 0.16 3540 0.15 870 0.16 1770 0.16 2670 0.16 3570 0.15 900 0.16 1800 0.16 2700 0.16 3600 0.15 Volume H2 yang dihasilkan = 93 mL

    Dari rangkaian data tersebut dapat dibuat grafik untuk mengidentifikasi I = f (t)

    sebagai berikut:

    Arus terhadap Waktu

    y = 0.1713e-3E-05x

    R2 = 0.6307

    0

    0.05

    0.1

    0.15

    0.2

    0 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500 4000t (detik)

    I (A

    )

    Maka hubungan arus listrik terhadap waktu dapat didekati dengan persamaan:

    t(detik))*-5(-3.10e*0.17138(A) I =

    Dari persamaan tersebut didapat nilai

    36000

    I.dt =0.1713*(-3.10-5)*{exp(-3.10-5*3600)- exp(-3.10-5*0)=2.6305*103 C

    Maka:

  • Panduan Pelaksanaan Laboratorium Instruksional I/II

    Departemen Teknik Kimia ITB

    Modul 1.08 Elektrolisis Air Halaman 7 dari 9

    25.43%

    %100*1*10*.63052*303.5*0.082

    10*93*1atm*760

    704.9*96500*2

    %100*Mr*I.dt*T*R

    vol*P*F*n

    3

    3-

    t

    0

    ==

    =

    Dimana:

    = efisiensi

    n = jumlah elektron yang terlibat dalam reaksi elektrolisis

    F = konstanta Faraday

    P = tekanan (pada kondisi percobaan) (atm)

    vol = volume H2 yang dihasilkan (L)

    R = konstanta gas universal (L.atm/mol.K)

    T = temperatur (pada kondisi percobaan) (K)

    I = kuat arus listrik (A)

    t = waktu (detik)

    V.5.2 Penentuan Tegangan Kesetimbangan

    Misalkan dari percobaan diperoleh data tegangan terhadap arus listrik

    sebagai berikut:

    Anoda : Pt-Ir [elektrolit] : 0.005 M

    Katoda : Ni vol. elektrolit : 1 L

    Elekrolit : H2SO4 pH : 2

    V (volt) I (A) V (volt) I (A) V (volt) I (A) 2.07 0 4.37 0.46 4.87 0.71 2.47 0.03 4.45 0.45 5.06 0.73 2.91 0.09 4.52 0.53 5.34 0.76 3.22 0.22 4.56 0.57 5.62 0.78 3.78 0.28 4.6 0.62 5.68 0.76 4.18 0.36 4.69 0.67 5.75 0.78 4.27 0.43 4.74 0.72 5.81 0.77 4.33 0.45 5.84 0.78

  • Panduan Pelaksanaan Laboratorium Instruksional I/II

    Departemen Teknik Kimia ITB

    Modul 1.08 Elektrolisis Air Halaman 8 dari 9

    Plot tegangan terhadap arus listrik tersebut adalah sebagai berikut:

    Kurva V terhadap I

    00.10.20.30.40.50.60.70.80.9

    1.5 2.5 3.5 4.5 5.5 6.5V (volt)

    I (A

    )

    Dengan garis bantu diperoleh tegangan kesetimbangan proses elektrolisis

    tersebut adalah 4.47 volt.

    V.5.3 Konsumsi Energi per Volume H2 yang dihasilkan

    =mL

    W.detikH VolV*QE

    2

    =

    22

    t

    0

    H volkWh

    10001*

    36001*

    H Vol

    V*I.dtE

    dimana

    Q = jumlah muatan listrik (C)

    V = tegangan (volt)

    I = kuat arus listrik (A)

    t = waktu (detik)

    Maka untuk hasil percobaan di atas, konsumsi energi dapat di hitung:

    =

    23- H vol

    kWh1000

    1*3600

    1*10*93

    4.47*630.52E = 35.120 kWh/m3 H2

  • Panduan Pelaksanaan Laboratorium Instruksional I/II

    Departemen Teknik Kimia ITB

    Modul 1.08 Elektrolisis Air Halaman 9 dari 9

    Daftar Pustaka

    1. Achmad, Hiskia, Elektrokimia dan Kinetika Kimia, Citra Aditya Bakti, Bandung,

    1992

    2. Atkins, P.W, Physical Chemistry 6th Edition, Oxford University Press, 1998

    3. Prentice, G., Electrochemical Engineering Principles, Prentice Hall International,

    Inc.