modul 1 bahasa indonesia
TRANSCRIPT
-
7/31/2019 Modul 1 bahasa indonesia
1/16
-
7/31/2019 Modul 1 bahasa indonesia
2/16
2
RAGAM BAHASA
TUJUAN PEMBELAJARAN
etelah selesai mempelajari kegiatan belajar pertama, peserta diharapkan
dapat menjelaskan tentang ragam bahasa dan faktor-faktor yang
menyebabkan munculnya ragam bahasa serta mampu menganalisis
keragaman bahasa dalam kehidupan sehari-hari.
MATERI POKOK:
Ragam Bahasa Faktor-Faktor Penyebab Munculnya Ragam Bahasa
Bahasa Indonesia merupakan salah satu varian bahasa Melayu, yang
digunakan sebagai lingua franca di Nusantara kemungkinan sejak abad-abad awal
penanggalan modern. Kerajaan Sriwijaya dari abad ke-7 Masehi diketahui memakai
bahasa Melayu (bahasa Melayu Kuna) sebagai bahasa kenegaraan. Lima prasasti
kuna yang ditemukan di Sumatera bagian selatan peninggalan kerajaan itu
menggunakan bahasa Melayu yang bertaburan kata-kata pinjaman dari bahasa
Sanskerta. Jangkauan penggunaan bahasa ini diketahui cukup luas, karena ditemukan
pula dokumen-dokumen dari abad berikutnya di Pulau Jawa[10]
dan Pulau Luzon.[11]
Kata-kata seperti samudra, istri, raja, putra, kepala, kawin, dan kaca masuk pada
periode hingga abad ke-15 Masehi.
KegiatanBelajar
1
S
-
7/31/2019 Modul 1 bahasa indonesia
3/16
-
7/31/2019 Modul 1 bahasa indonesia
4/16
4
Setidaknya dikenal tiga fungsi bahasa dalam masyarakat yaitu:
1. Alat untuk berkomunikasi dengan sesama manusia.
2. Alat untuk bekerja sama dengan sesama manusia.
3. Alat untuk mengidentifikasi diri.
1. 1. Keragaman Bahasa
Keragaman bahasa bergantung pada perspektif yang digunakan untuk melihat
fenomena kebahasaan yang berkembang di masyarakat. Beberapa perspektif yang
dapat digunakan untuk melihat keragaman bahasa dapat dikemukakan sebagai
berikut:
1. Dilihat dari Media atau Saluran yang Digunakan.Dilihat dari media atau saluran yang digunakan maka bahasa dapat dibedakan
menjadi dua yaitu bahasa lisan dan bahasa tulis. Pertama, bahasa lisan adalah
bahasa yang digunakan secara lisan. Dalam penggunaan bahasa lisan dapat
dilakukan secara bersemuka (langsung) maupun tidak bersemuka (tidak
langsung). Secara langsung, ketika posisi antara komunikator dan komunikan
bersemuka, dengan demikian mereka dapat saling memperhatikan gesture
maupun mimik lawan bicara. Dalam pemahaman makna komunikasi yang
disampaikan, gesture dan mimik atau bahasa tubuh memegang peranan yang
sangat penting. Sedangkan secara tidak langsung, adalah situasi di mana antara
komunikator dan komunikan tidak bersemuka. Komunikasi pola yang kedua
dapat dilakukan dengan menggunakan telepon. Kedua, bahasa tulis yaitu sistem
komunikasi sekunder dapat menembus ruang dan waktu. Kita dapat mengetahui
situasi sosial budaya masyarakat pada`masa lampau melalui peninggalan
dokumen tertulis.2. Dilihat dari Bidang Keilmuan.
Dilihat dari perpektif keilmuan, antara lain dapat kita temukan antara lain ragam
bahasa hukum, ragam bahasa sastra, atau ragam bahasa sains.
3. Ragam bahasa pada perorangan atau idiolek seperti gaya bahasa mantan presidenSoeharto, gaya bahasa Bnyamin S.,an lain sebagainya.
-
7/31/2019 Modul 1 bahasa indonesia
5/16
5
4. Ragam bahasa pada kelompok anggota masyarakat suatu wilayah atau ragamregional. dialek bahasa Madura, dialek bahasa Medan, dialek bahasa Sunda,
dialek bahasa Bali, atau dialek bahasa Jawa.
5. Ragam bahasa sosial pada kelompok anggota masyarakat suatu golongan sosialseperti ragam bahasa orang akademisi beda dengan ragam bahasa orang-orang
jalanan.
6. Ragam bahasa pada suatu situasi seperti ragam bahasa formal (baku) daninformal (tidak baku).
1.2. Faktor Penyebab Munculnya Ragam Bahasa.
Terdapat beberapa faktor penyebab munculnya ragam bahasa. Beberapa
faktor utama munculnya ragam bahasa dapat dikemukakan sebagai berikut.
1. Stratifikasi sosial di masyarakat. Dalam suatu masyarakat setiap stratamembutuhkan identitas sebagai penanda kolektif mereka. Salah satu penanda
yang paling umum dan mudah dikenali oleh anggota masyarakat lainnya
adalah bahasa. Oleh karena itu, setiap strata sosial tertentu memiliki ragam
bahasa tersendiri.
2. Pendidikan, pendidikan dapat menjadi salah satu faktor adanya ragambahasa. Masyarakat yang terdidik akan memiliki ragam bahasa yang berbeda
dengan masyarakat kebanyakan atau kurang terdidik.
3. Usia, sebagaimana kita saksikan di lingkungan sekitar kita, bahwa kelompokmasyarakat pada usia tertentu memiliki ragam bahasa tertentu pula. Ragam
bahasa yang biasa digunakan oleh orang tua berbeda dengan ragam bahasa
yang digunakan anak remaja.
4.
Jenis kelamin, dalam hal ini dapat diamati dengan cermat pada penggunaanidiom-idiom tertentu yang sering dipakai oleh kelompok laki-laki dan
perempuan. Dengan demikian, jenis kelamin merepresentasikan ragam
bahasa yang berbeda.
5. Kelompok sosial. Jika stratifikasi sosial bertolak dari status dan prestise,maka kelompok sosial menyangkut pada adanya ikatan tertentu dalam suatu
masyarakat. Sebagai contoh, kelompok pengemis memiliki ragam bahasa
yang berbeda dengan tukang becak.
-
7/31/2019 Modul 1 bahasa indonesia
6/16
6
6. Spesifikasi ilmu atau pekerjaan, bahwa masing-masing spesifikasi memilikiragam bahasa tertentu sesuai dengan tuntutan keilmuan atau pekerjaan.
Adanya spesifikasi ini manjadi penyebab munculnya ragam bahasa tertentu.
Misalnya, ragam bahasa hukum berbeda dengan ragam bahasa surat kabar
maupun ragam bahasa sastra.
-
7/31/2019 Modul 1 bahasa indonesia
7/16
7
FUNGSI DAN KEDUDUKAN BAHASA
INDONESIA
TUJUAN PEMBELAJARAN
etelah selesai mempelajari kegiatan belajar kedua, peserta diharapkan dapat
menjelaskan tentang kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia, perbedaan bahasa
nasional dan bahasa negara, perbedaan bentuk dan fungsi bahasa nasional dan
bahasa nasional, serta mampu menganalisis penggunaan bahasa Indonesia
dalam kehidupan sehari-hari dalam kaitannya dengan kedudukan dan fungsinya.
MATERI POKOK:
Kedudukan bahasa Indonesia Fungsi bahasa Indonesia
2.1. Fungsi dan Kedudukan Bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia selain memiliki fungsi sosial, juga memiliki fungsi politis.
Fungsi sosial berkaitan dengan perannya sebagai media komunikasi. Berdasarkan
fungsi sosialnya, bahasa Indonesia dapat dijabarkan sebagai berikut.
1. Ekspresif, yakni untuk menggungkapkan gambaran, maksud ,gagasan, danperasaan masyarakat penggunanya.
2. Komunikasi, sebagai alat berinteraksi atau hubungan antarsesama dalam konteksIndonesia yang beragam suku, ras, agama, dan budaya.
3. Kontrol sosial, untuk mengendalikan perilaku masyarakat penggunanya.contohnya tulisan dilarang merokok bahasa tersebut berfungsi sebagai pengatur
atau pengontrol
Kegiatan
Belajar
2
S
-
7/31/2019 Modul 1 bahasa indonesia
8/16
8
4. Adaptasi, yakni membantu masyarakat penggunanya untuk mampu beradaptasidengan situasi dan kondisi tertentu. Misalnya, apabila kita berada di wilayah atau
daerah yang asing, kita dapat menggunakan bahasa Indonesia tersebut sebagai
alat untuk adaptasi dengan lingkungan baru.
5. Integrasi/pemersatu, bahwa bahasa-bahasa yang berbeda atau beraneka ragamdipersatukan oleh bahasa Nasional yang dapat dipakai di seluruh Indonesia yang
menjadi satu kesatuan yang utuh dan bulat.
6. Metalingual, adalah suatu fungsi di mana bahasa membahas dirinhya sendiri.Dalam hal ini, bahasa sebagai media untuk menganalisis sistem yang terdapat
dalam bahasa itu sendiri. Sebagai contoh, bahasa Indonesia membicarakan
tentang sistem morfologi atau sintaksis bahasa Indonesia itu sendiri.
7. Fungsi phatic, bahwa bahasa digunakan untuk menyapa orang lain atau sekedarberbasa-basi.
8. Fungsi puitik atau fungsi estetik, bahwa bahasa digunakan untukmengekspresikan keindahan. Fungsi ini dapat kita temui dalam penggunaannya
pada karya sastra maupun syair lagu.
Berkaitan dengan fungsi politis bahasa Indonesia, bahwa sesuai dengan ikrar
Sumpah Pemuda 28 Oklober 1928 bahasa Melayu diangkat sebagai bahasa nasional.
Sedangkan menurut UUD 45, Bab XV, Pasal 36 bahasa Indonesia dinyatakan
sebagai bahasa negara. Hal ini berarti bahwa bahasa Indonesia mempunyai
kedudukan baik sebagai bahasa nasional dan bahasa negara.
Yang dimaksud dengan kedudukan bahasa ialah status relatif bahasa sebagai
sistem lambang nilai budaya, yang dirumuskan atas dasar nilai sosialnya. Sedang
fungsi bahasa adalah nilai pemakaian bahasa tersebut di dalam kedudukan yang
diberikan. Sesuai dengan hasil perumusan seminar politik bahasa Nasional yangdiselenggarakan di Jakarta pada 25 s.d. 28 Februari 1975, dinyatakan bahwa
kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia sebagai berikut.
2.2. Fungsi Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Nasional
Sehubungan dengan kedudukannya sebagai bahasa nasional, bahasa
Indonesia memiliki empat fungsi. Keempat fungsi tersebut adalah sebagai berikut.
1. Lambang identitas nasional.
-
7/31/2019 Modul 1 bahasa indonesia
9/16
9
2. Lambang kebanggan nasional.3. Alat pemersatu berbagai masyarakat yang mempunyai latar belakang sosial
budaya dan bahasa yang berbeda-beda.
4. Alat perhubungan antarbudaya dan daerah.
2.3. Fungsi Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Negara
Berkaitan dengan statusnya sebagai bahasa negara, bahasa Indonesia berfungsi
sebagai berikut.
1. Bahasa resmi negara.2. Bahasa pengantar resmi di lembaga-lembaga pendidikan.3. Bahasa resmi dalam perhubungan tingkat nasional untuk kepentingan
perencanaan dan pelaksanaan pembangunan serta pemerintahan.
4. Bahasa resmi di dalam pengembangan kebudayaan dan pemanfaatan ilmupengetahuan serta teknologi.
Keberhasilan bahasa Melayu menjadi bahasa nasional maupun bahasa negara
ditentukan oleh berbagai kondisi sosiologis. Hal-hal yang merupakan penentu
keberhasilan pemilihan suatu bahasa sebagai bahasa negara apabila (1) bahasa
tersebut dikenal dan dikuasai oleh sebagian besar penduduk negara itu, (2) secara
geografis, bahasa tersebut lebih menyeluruh penyebarannya, dan (3) bahasa tersebut
diterima oleh seluruh penduduk negara itu. Bahasa-bahasa yang terdapat di Malaysia,
Singapura, Filipina, dan India tidak mempunyai ketiga faktor di atas, terutama faktor
yang nomor (3). Masyarakat multilingual yang terdapat di negara itu saling ingin
mencalonkan bahasa daerahnya sebagai bahasa negara. Mereka saling menolak untuk
menerima bahasa daerah lain sebagai bahasa resmi kenegaraan. Tidak demikian
halnya dengan negara Indonesia.Ketiga faktor di atas sudah dimiliki bahasa Indonesia sejak tahun 1928.
Bahkan, tidak hanya itu. Sebelumnya bahasa Indonesia sudah menjalankan tugasnya
sebagai
bahasa nasional, bahasa pemersatu bangsa Indonesia. Dengan demikian, hal yang
dianggap berat bagi negara-negara lain, bagi kita tidak merupakan persoalan. Oleh
sebab itu, kita patut bersyukur kepada Tuhan atas anugerah besar ini.
-
7/31/2019 Modul 1 bahasa indonesia
10/16
10
Pemakaian pertama yang membuktikan bahwa bahasa Indonesia sebagai bahasa
resmi kenegaran ialah digunakannya bahasa Indonesia dalam naskah proklamasi
kemerdekaan RI 1945. Mulai saat itu dipakailah bahasa Indonesia dalam segala
upacara, peristiwa, dan kegiatan kenegaraan baik dalam bentuk lisan maupun tulis.
Keputusan-keputusan, dokumen-dokumen, dan surat-surat resmi yang
dikeluarkan oleh pemerintah dan lembaga-lembaganya dituliskan di dalam bahasa
Indonesia. Pidato-pidato atas nama pemerintah atau dalam rangka menunaikan
tugas pemerintahan diucapkan dan dituliskan dalam bahasa Indonesia. Sehubungan
dengan ini kita patut bangga terhadap presiden kita, Soeharto yang selalu
menggunakan bahasa Indonesia dalam situsi apa dan kapan pun selama beliau
mengatasnamakan kepala negara atau pemerintah. Bagaimana dengan kita?
Sebagai bahasa resmi, bahasa Indonesia dipakai sebagai bhasa pengantar di
lembaga-lembaga pendidikan mulai dari taman kanak-kanak sampai dengan
perguruan tinggi. Hanya saja untuk kepraktisan, beberapa lembaga pendidikan
rendah yang anak didiknya hanya menguasai bahasa ibunya (bahasa daerah)
menggunakan bahasa pengantar bahasa daerah anak didik yang bersangkutan. Hal
ini dilakukan sampai kelas tiga Sekolah Dasar.
Sebagai konsekuensi pemakaian bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar di
lembaga pendidikan tersebut, maka materi pelajaran ynag berbentuk media cetak
hendaknya juga berbahasa Indonesia. Hal ini dapat dilakukan dengan
menerjemahkan buku-buku yang berbahasa asing atau menyusunnya sendiri.
Apabila hal ini dilakukan, sangatlah membantu peningkatan perkembangan bahasa
Indonesia sebagai bahasa ilmu pengetahuan dan teknolologi (iptek). Mungkin pada
saat mendatang bahasa Indonesia berkembang sebagai bahasa iptek yang sejajar
dengan bahasa Inggris.Sebagai fungsinya di dalam perhubungan pada tingkat nasional untuk
kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan serta pemerintah, bahasa
Indonesia dipakai dalam hubungan antarbadan pemerintah dan penyebarluasan
informasi kepada masyarakat. Sehubungan dengan itu hendaknya diadakan
penyeragaman sistem administrasi dan mutu media komunikasi massa. Tujuan
penyeragaman dan peningkatan mutu tersebut agar isi atau pesan yang disampaikan
dapat dengan cepat dan tepat diterima oleh orang kedua (baca: masyarakat).
-
7/31/2019 Modul 1 bahasa indonesia
11/16
11
Akhirnya, sebagai fungsi pengembangan kebudayaan nasional, ilmu, dan
teknologi,
bahasa Indonesia terasa sekali manfaatnya. Kebudayaan nasional yang beragam itu,
yang berasal dari masyarakat Indonesia yang beragam pula, rasanya tidaklah
mungkin dapat disebarluaskan kepada dan dinikmati oleh masyarakat Indonesia
dengan bahasa lain selain bahasa Indonesia. Apakah mungkin guru tari Bali
mengajarkan menari Bali kepada orang Jawa, Sunda, dan Bugis dengan bahasa Bali?
Tidak mungkin! Hal ini juga berlaku dalam penyebarluasan ilmu dan teknologi
modern. Agar jangkauan pemakaiannya lebih luas, penyebaran ilmu dan teknologi,
baik melalui buku-buku pelajaran, buku-buku populer, majalah-majalah ilmiah
maupun media cetak lain, hendaknya menggunakan bahasa Indonesia. Pelaksanaan
ini mempunyai hubungan timbal-balik dengan fungsinya sebagai bahasa ilmu yang
dirintis lewat lembaga-lembaga pendidikan, khususnya di perguruan tinggi.
2.4. Perbedaan Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Nasional dan Bahasa
Indonesia sebagai Bahasa Negara/Resmi dari Segi Wujudnya
Apabila kita mendengarkan pidato sambutan Menteri Sosial dalm rangka
peringatan Hari Hak-hak Asasi Manusia dan pidato sambutan Menteri Muda Urusan
wanita dalam rangka peringatan Hari Ibu, misalnya, tentunya kita tidak menjumpai
kalimat-kalimat yang disampaikan dalam bahasa daerah. Di sisi lain, pada waktu kita
berkenalan dengan seseorang yang berasal dari daerah atau suku yang berbeda, kita
tidak akan memakai kata-kata yang berasal dari bahasa daerah kita serta tidak lazim
digunakan dalam bahasa Indonesia. Apabila kita menginginkan tercapainya tujuan
komunikasi, kita tidak akan menggunakan kata-kata yang tidak dimengerti oleh
lawan bicara. Kita juga tidak akan menggunakan struktur-struktur kalimat yangmembuat mereka kurang memahami maksudnya. Yang menjadi masalah sekarang
ialah apakah ada perbedaan wujud antara bahasa Indonesia sebagai bahasa
negara/resmi dan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional, sebagaimana yang
pernah juga kita lakukan pada saat berkenalan dengan seseorang dari daerah atau lain
suku? Perbedaan secara khusus memang ada, misalnya penggunaan kosakata dan
istilah. Hal ini disebabkan oleh lapangan pembicaraannya berbeda.Dalam lapangan
politik diperlukan kosakata tertentu yang berbeda dengan kosakatayang diperlukan
-
7/31/2019 Modul 1 bahasa indonesia
12/16
12
dalam lapangan administrasi. Begitu juga dalam lapangan ekonomi,sosial, dan yang
lain-lain. Akan tetapi, secara umum terdapat kesamaan. Semuanya menggunakan
bahasa yang berciri baku.
Perbedaan dari Proses Terbentuknya
Secara implisit, perbedaan dilihat dari proses terbentuknya antara kedua
kedudukan bahasa Indonesia, sebagai bahasa negara dan nasional, sebenarnya sudah
terlihat di dalam uraian pada butir 1.2 dan 1.3. Akan tetapi, untuk mempertajamnya
dapat ditelaah hal berikut. Sudah kita pahami pada uraian terdahulu bahwa latar
belakang timbulnya kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dan
kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa negara jelas-jelas berbeda. Adanyakedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional didorong oleh rasa persatuan
bangsa Indonesia pada waktu itu. Putra-putra Indonesia sadar bahwa persatuan
merupakan sesuatu yang mutlk untuk mewujudkan suatu kekuatan. Semboyan
Bersatu kita teguh bercerai kta runtuh benar-benar diresapi oleh mereka. Mereka
juga sadar bahwa untuk mewujudkan persatuan perlu adanya saran yang
menunjangnya. Dari sekian sarana penentu, yang tidak kalah pentingnya adalah srana
komunikasi yang disebut bahasa. Dengan pertimbangan kesejarahan dan kondisi
bahasa Indonesia yang lingua franca itu, maka ditentukanlah ia sebagai bahasa
nasional.
Berbeda halnya dengan bahasa Indonesia sebagai bahasa negara/resmi.
Terbentuknya bahasa Indonesia sebagai bahasa negara/resmi dilatarbelakangi oleh
kondisi bahasa Indonesia itu sendiri yang secara geografis menyebar pemakiannya
ke hampir seluruh wilayah Indonesia dan dikuasai oleh sebagian besar penduduknya.
Di samping itu, pada saat itu bahasa Indonesia telah disepakati oleh pemakainya
sebagai bahasa pemersatu bangsa, sehingga pada saat ditentukannya sebagai
bahasa negara/resmi, seluruh pemakai bahasa Indonesia yang sekaligus sebagai
penduduk Indonesia itu menerimanya dengan suara bulat. Dengan demikian jelaslah
bahwa dualisme kedudukan bahasa Indonesia tersebut dilatarbelakangi oleh proses
pembentukan yang berbeda.
-
7/31/2019 Modul 1 bahasa indonesia
13/16
13
Perbedaan dari Segi Fungsinya
Setelah kita menelaah uraian terdahulu, kita mengetahui bahwa fungsi
kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional berbeda sekali dengan fungsi
kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa negara. Perbedan itu terlihat pada
wilayah
pemakaian dan tanggung jawab kita terhadap pemakaian fungsi itu. Kapan bahasa
Indonesia sebagai bahasa negara/resmi dipakai, kiranya sudah kita ketahui.
Yang menjadi masalah kita adalah perbedaan sehubungan dengn tanggung
jawab kita terhadp pemakaian fungsi-fungsi itu. Apabila kita menggunakan bahasa
Indonesia sebagai fungsi tertentu, terdapat kaitan apa dengan kita? Kita berperan
sebagai apa sehingga kita berkewajiban moralmenggunakan bahasa Indonesia
sebagai fungsi tertentu? Jawaban atas pertanyaan itulah yng membedakan tanggung
jawab kita terhadap pemakaian fungsi-fungsi bahasa Indonesia baik dalam
kedudukannya sebagai bahasa nasional maupun sebagai bahasa negara/resmi.
Kita menggunakan sebagai bahasa negara/resmi dipakai sebagai alat
penghubung antarsuku, misalnya, karena kita sebagai bangsa Indonesia yang hidup
di wilayah tanah air Indonesia. Sehubungan dengan itu, apabila ada orang yang
berbangsa lain yang menetap di wilayah Indonesia dan mahir berbahasa Indonesia,
dia tidak mempunyai tanggung jawab moral untuk menggunakan bahasa Indonesia
sebagai fungsi tersebut.
Lain halnya dengan contoh berikut ini. Walaupun Ton Sin Hwan keturunan
Cina, tetapi karena dia warga negara Indonesia dan secara kebetulan menjabat
sebagai
Ketua Lembaga Bantuan Hukum, maka pada saat dia memberikan penataran kepada
anggotanya berkewajiban moral untuk menggunakan bahasa Indonesia. Tidakperduli apakah dia lancar berbahasa Indonesia atau tidak. Tidak perduli apakah
semua pengikutnya keturunan Cina yang berwarga negara Indonesia ataukah tidak.
Jadi seseorang menggunakan bahasa Indonesia sebagai penghubung
antarsuku,
karena dia berbangsa Indonesia yang menetap di wilayah Indonesia; sedangkan
seseorang menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi, karena dia
-
7/31/2019 Modul 1 bahasa indonesia
14/16
14
sebagai warga negara Indonesia yang menjalankan tugas-tugas pembangunan
Indonesia.
SOAL-SOAL LATIHAN
1. Anda perhatikan bahasa yang digunakan oleh temanmu yang bersasal dari etniklain. Adakah perbedaan dengan bahasa yang Anda gunakan? Dalam hal apa
perbedaan itu terjadi? Jika demikian, perbedaan berbahasa antara Anda dengan
yang lain tadi disebut ragam bahasa apa?
2. Ketika Anda berbicara dengan teman Anda yang berasal dari etnik yang berbedatadi menggunakan bahasa Indonesia, maka dalam fungsi dan kedudukan sebagai
apa bahasa Indonesia yang Anda gunakan itu?
3. Ketika Anda menuliskan tugas perkuliahan dalam bahasa Indonesia, maka dalamfungsi dan kedudukan sebagai apa bahasa Indonesia yang Anda gunakan itu?
-
7/31/2019 Modul 1 bahasa indonesia
15/16
15
RANCANGAN TUGAS1. Tujuan Tugas :
a. Aspek kognitif: mengetahui ragam fungsi bahasa sebagai simbolsosial dan alat komunikasi
b. Aspek afektif: menumbuhkan etika berbahasac. Aspek psikomotorik:
i. Mampu menerapkan komunikasi efektif dalam tata pergaulanmasyarakat akademik
ii. Mampu mengaplikasikan berbagai model ragam bahasa2. Uraian Tugas:
a. Obyek garapan : soal-soal latihan pada modul 1 sebagai tugasindividu dan tugas kelompok
b. Yang harus dikerjakan dan batasan-batasan :i. Soal-soal latihan pada modul 1 (berjumlah tiga soal)
dikerjakan secara mandiri
ii. Buat kelompok kecil masing-masing dengan lima atau enamorang anggota
iii. Identifikasi daerah asal masing-masing anggota kelompokkemudian amatilah cara berkomunikasi di antara mereka.
Tuliskan hasil pengamatan Anda dalam bentuk laporan
kelompok secara tertulis.
iv. Carilah setidaknya lima kata dalam bahasa Indonesia yangdiucapkan dengan cara berbeda di beberapa daerah atau oleh
beberapa etnik. Kosa kata hendaknya dipilih dari
perbendaharaan kata yang banyak digunakan dalam ilmu
pertanian (agribisnis).
c. Metodologi/ cara pengerjaan, acuan yang digunakan :i. Tugas mandiri: baca modul 1, perkaya referensi Anda dengan
membaca buku teks yang sudah banyak tersedia di
perpustakaan atau pustaka digital yang dapat Anda unduh dari
internet.Tugas mandiri ditulis tangan di kertas HVS folio
bergaris dengan margin kiri 3 cm dan margin kanan 2,5
-
7/31/2019 Modul 1 bahasa indonesia
16/16
16
cm.Jangan lupa mencantumkan nama, NIM dan kelas pada
sudut kanan atas kertas kerja Anda. Tugas mandiri
dikumpulkan kepada asisten selambat-lambatnya tiga hari
setelah perkuliahan
ii. Tugas kelompok: hasil pengamatan diketik dan dicetak padakertas folio. Font yang digunakan Times New Roman 12,
dengan spasi 1,5. Jumlah halaman tidak dibatasi. Dokumen
tugas dilengkapi dengan coveryang mencantumkan nama dan
NIM semua anggota kelompok. Tugas kelompok ini
dikumpulkan bersamaan dengan tugas individu kepada asisten
dan dikoordinir oleh Ketua Kelompok.
d. Kriteria luaran tugas yang dihasilkan/ dikerjakan : 1 dokumen tugaskelompok dan tugas individu
3. Kriteria Penilaian:a. Orisinalitasb. Kelengkapanc. Kebenaran jawaband. Ketepatan waktu pengumpulan