modul 1
DESCRIPTION
kimiaTRANSCRIPT
MoDUL termokimia KIMIA TEKNIK
[Author Name] 1
Topik Pembelajaran 1: Konsep termokimia terdiri dari sistem dan
lingkungan, ciri reaksi eksotermik dan endotermik, grafik perubahan entalpi reaksi
eksotermik dan endotermik, kalor, jenis entalpi reaksi, reaksi yang melibatkan
pembentukan ikatan dan pemutusan ikatan.
Setelah mempelajari topik pembelajaran 1, mahasiswa diharapkan
dapat:
1.1.1 Menjelaskan ciri reaksi eksotermik dan reaksi endotermik
1.1.2 Membedakan reaksi eksotermik dan reaksi endotermik
1.1.3 Menganalisis grafik perubahan entalpi dari reaksi eksotermik dan reaksi
endotermik
1.1.4 Menentukan perubahan entalpi pada reaksi yang melibatkan
pembentukan ikatan dan pemutusan ikatan.
1.1.5 Menjelaskan perubahan entalpi reaksi pencairan (∆Hofus)
1.1.6 Menjelaskan perubahan entalpi reaksi pembekuan (∆Hofre)
1.1.7 Menjelaskan perubahan entalpi reaksi penguapan (∆Hovap)
1.1.8 Menjelaskan perubahan entalpi reaksi sublimasi (∆Hosub)
1.1.9 Menjelaskan perubahan entalpi reaksi pembentukan (∆Hof)
1.1.10 Menjelaskan perubahan entalpi reaksi atomisasi (∆Hoa)
1.1.11 Menjelaskan perubahan entalpi reaksi penguraian (∆Hod)
1.1.12 Menjelaskan perubahan entalpi reaksi pembakaran (∆Hoc)
1.1.13 Menjelaskan perubahan entalpi reaksi netralisasi (∆Hon)
1.1.14 Menjelaskan perubahan entalpi reaksi pelarutan (∆Hosol)
1.1.15 Membedakan jenis perubahan entalpi reaksi
1.1.16 Mengklasifikasikan proses eksotermik dan endotermik pada jenis
perubahan entalpi reaksi.
MoDUL termokimia KIMIA TEKNIK
PETA KONSEP
[Author Name] 2
contoh
H2O(s)→ H2O(l) ∆Ho
fus=+6,02 kJ/mol
memiliki memiliki
ke
dari dari
dibagi atas
meliputi
TERMOKIMIA
Kalor
SistemLingkungan
Perubahan entalpi
Proses fisika Proses kimia
Perubahan fase cair → padat
Perubahan fase cair → gas
Perubahan fase padat → gas
∆H > 0 ∆H < 0
mempelajariEntalpi
contoh
contoh
contoh
contoh
contoh
contoh
H2O(l)→ H2O(s) ∆Hofre=-6,02
kJ/mol
H2O(l)→ H2O(v) ∆Hovap=+41,1
kJ/mol
I2(s)→ I2O(v) ∆Hosub= +63 kJ/mol
yang terlibat dalam
yang mengalami
menyerapmelepaskan
contoh
contoh
terjadi padaN2(g) →2N(g) ∆Ho
a=+941,69 kJ/mol
HCl(aq)+KOH(aq) →KCl(aq)+H2O(l) ∆Hon=-57,1 kJ/mol
Entalpi atomisasi (∆H0a)
Entalpi pembentukan (∆Hof)
N2(g) + 12
O2(g) →N2O(g)
∆Hof=+82,02 kJ/mol
Entalpi penguraian (∆H0d)
H2O2(l) →H2O(g) + 12
O2(g)
∆Hod=-98,2 kJ/mol
Entalpi pembakaran (∆H0c)
Entalpi netralisasi (∆H0n)
Pemutusan ikatan
Endotermik Eksotermik
Perubahan fase padat → cair
contoh
Entalpi pelarutan (∆H0sol)
H2O(l)
CaCl2(l) →Ca2+(aq) + 2Cl-(aq) ∆Ho
sol=-80 kJ/mol
Pembentukan ikatan
CH4(g) + 2O2(g) →CO2(g) + H2O(g) ∆Ho
c=-890 kJ/mol
MoDUL termokimia KIMIA TEKNIK
[Author Name] 3
Termokimia memiliki peranan penting pada mata kuliah kimia teknik, terutama
dalam memahami energi atau kalor yang terlibat dalam suatu alat atau mesin. Konsep
termokimia berhubungan dengan perubahan energi. Sebelum mempelajari perubahan
energi yang terjadi selama reaksi berlangsung, terlebih dahulu dipahami konsep awal
termokimia yaitu perubahan kimia dan aliran energi yang terjadi pada proses eksotermik
maupun endotermik. Anda dapat memahami konsep termokimia melalui percobaan
sederhana pada Eksplorasi Konsep 1. Pada Eksplorasi Konsep 1 anda diharuskan
mempelajari percobaan sederhana tentang reaksi eksotermik dan endotermik, membuat
hipotesis terkait percobaan, menjawab pertanyaan, hingga menarik kesimpulan. Anda
dapat mempelajari konsep termokimia, setelah memahami konsep awal dalam
mempelajari Eksplorasi Konsep 1, yaitu reaksi kimia dan persamaan reaksi kimia pada
Kemampuan Prasyarat A.1.
Setiap reaktan yang bereaksi akan selalu menghasilkan produk. Produk dapat berupa
garam, gas, atau senyawa murni. Reaksi kimia dapat dipelajari melalui representasi
simbolik berupa persamaan reaksi kimia. Persamaan reaksi kimia harus disertakan fase
reaktan dan produk yaitu : padatan (s), cairan murni (l), gas (g), dan larutan (aq).
Ada 4 hal yang perlu diperhatikan dalam penulisan persamaan reaksi kimia :
(1) Senyawa dalam reaktan dan produk harus terionisasi dengan benar
(2) Fase zat harus disertakan
(3) Jumlah atom reaktan dan produk harus seimbang.
(4) Persamaan reaksi kimia diupayakan dalam koefisien paling kecil atau bilangan
bulat.
Kemampuan Prasyarat A.1.
Reaksi kimia dan persamaan reaksi kimia
MoDUL termokimia KIMIA TEKNIK
[Author Name] 4
A. Judul percobaan I : Reaksi eksotermik, endotermik, dan perubahan kimia
B. Tujuan percobaan :
- untuk menjelaskan ciri reaksi eksotermik dan reaksi endotermik
- untuk membedakan reaksi reaksi eksotermik dan reaksi endotermik
C. Alat dan bahan percobaan:
Gelas beaker
Termometer
Pengaduk
Termometer
Gelas ukur
Air
kalsium klorida
asam asetat/cuka
baking soda
D. Prosedur percobaan
1. Menambahkan 10 mL air ke dalam gelas beaker, kemudian masukkan 5 g
baking soda dan aduk. Letakkan termometer ke dalam gelas. Catat suhu
awal larutan baking soda
2. Menambahkan 5 mL asam asetat ke dalam larutan baking soda dan aduk.
Catat suhu campuran
3. Menambahkan 10 mL air ke dalam gelas beaker, kemudian masukkan 5 g
baking soda dan aduk. Letakkan termometer ke dalam gelas. Catat suhu
awal larutan baking soda.
4. Menambahkan 3 g kalsium klorida ke dalam larutan baking soda. Catat
suhu campuran.
Gambar 1.1 kalsium klorida Gambar 1.2 asam asetat Gambar 1.3 baking soda glasial
EKSPLORASI KONSEP 1
MoDUL termokimia KIMIA TEKNIK
E. Rumuskan hipotesis terkait dengan percobaan di atas!
F. Tabel 1.1 hasil pengamatan:
Tabel 1.1 Hasil pengamatan percobaan Eksplorasi Konsep 1
Proses Gelembung Suhu awal
(oC)
Suhu campuran
(oC)
∆T (oC)
Baking soda + asam asetat ada 20 14 -6
Baking soda + kalsium klorida ada 20 40 +20
G. Pertanyaan berdasarkan hasil percobaan :
1. Tuliskan persamaan reaksi antara :
a. baking soda + asam asetat
b. baking soda + kalsium klorida
2. Berdasarkan konsep pemutusan dan pembentukan ikatan, jelaskan penggunaan energi
dalam reaktan dan produk pada dua percobaan di atas!.
a. baking soda + asam asetat
b. baking soda + kalsium klorida
[Author Name] 5
MoDUL termokimia KIMIA TEKNIK
3. Berdasarkan perubahan suhu, tentukan aliran kalor pada kedua percobaan di atas. Apakah
dari sistem ke lingkungan atau sebaliknya?
a. baking soda + asam asetat
b. baking soda + kalsium klorida
4. Berdasarkan hasil pengamatan, termasuk jenis reaksi apakah kedua percobaan diatas!
Apakah reaksi eksotermik atau endotermik?
a. baking soda + asam asetat
b. baking soda + kalsium klorida
5. Berikan masing-masing tanda perubahan entalpi reaksi dan jelaskan mengapa demikian?
a. baking soda + asam asetat
b. baking soda + kalsium klorida
H. Tuliskan kesimpulan berdasarkan hasil percobaan.
[Author Name] 6
MoDUL termokimia KIMIA TEKNIK
Pada Eksplorasi Konsep 1, dapat diketahui
bahwa penambahan asam asetat pada larutan
baking soda merupakan reaksi endotermik,
sedangkan penambahan kalsium klorida pada
larutan baking soda merupakan reaksi
eksotermik. Bagaimana cara mengetahui reaksi
tersebut merupakan reaksi eksotermik atau
endotermik?. Sebelum mengetahui perbedaan
antara reaksi eksotermik dan endotermik,
sebaiknya konsep awal termokimia dipelajari
terlebih dahulu.
Termokimia merupakan bagian dari ilmu kimia
yang mempelajari tentang perubahan entalpi zat
yang menyertai suatu reaksi. Pada materi
termokimia berkaitan dengan azas kekekalan
energi, yang dikemukakan oleh James Prescott
Joule (1818-1889) menyatakan bahwa “Energi
tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan,
energi hanya dapat diubah dari satu bentuk ke
bentuk lain”. Hukum kekekalan energi disebut
juga Hukum I Termodinamika. Kalor yang
menyertai suatu reaksi hanya perubahan bentuk
energi. Pada reaksi kimia, hukum kekekalan
energi menyatakan bahwa energi total dari
reaktan harus sama dengan energi total dari produk dan energi yang dilepaskan dari
lingkungan sekitarnya.
Total E reaktan = Total E produk + E dilepaskan lingkungan
Sebelum membahas tentang materi termokimia lebih lanjut, maka harus dipelajari terlebih
dahulu istilah sistem, lingkungan, kalor dan perubahan entalpi.
[Author Name] 7
PENGENALAN KONSEP 1
Pada reaksi penambahan sepotong pita
magnesium dalam larutan asam klorida,
sesuai persamaan reaksi berikut:
Mg(s) + HCl(aq) → MgCl(aq) + H2(g)
Apabila pita magnesium dimasukkan
dalam larutan asam klorida maka pita
magnesium akan segera bereaksi
dengan larutan asam klorida, yang
ditandai dengan timbulnya gelembung
udara dan disertai pembebasan kalor
yang menyebabkan gelas kimia akan
terasa hangat, jika disentuh.
Gambar 1.4 Rangkaian percobaan pita
magnesium dalam air
http : chemistry.org.id
Campuran pita magnesium dan larutan
asam klorida merupakan sistem,
sedangkan gelas kimia serta udara
disekitarnya merupakan lingkungan.
1.1 Azas Kekekalan Energi
MoDUL termokimia KIMIA TEKNIK
1.1a Sistem dan Lingkungan
Dalam termokimia ada dua hal yang perlu diperhatikan yang terkait perpindahan materi
dan energi, yakni sistem dan lingkungan. Sistem adalah segala sesuatu yang menjadi pusat
perhatian dalam mempelajari perubahan energi. Sistem juga bisa diartikan sebagai suatu zat
yang sedang dipelajari dan zat tersebut mengalami perubahan fisika atau
kimia. Lingkungan adalah sesuatu yang berada diluar sistem.
Antara sistem dan lingkungan selalu terjadi interaksi. Interaksi dapat berupa pertukaran
materi atau pertukaran energi. Pertukaran materi artinya ada hasil reaksi yang dapat
meninggalkan sistem misalnya gas hidrogen, karbondioksida, oksigen atau sesuatu dari
lingkungan yang dapat memasuki sistem. Pertukaran energi dapat berupa kalor (q).
Pertukaran energi akan mengubah jumlah energi yang terkandung dalam sistem.
1.1b Kalor (q)
Kalor adalah energi yang berpindah dari sistem ke lingkungan atau sebaliknya karena
perbedaan suhu. Pertukaran kalor berlangsung hingga suhu diantara sistem dan lingkungan
sama. Apabila suatu zat menyerap kalor, maka suhu zat tersebut akan naik sampai tingkat
tertentu misalnya saat es mencair akan menyerap kalor. Sebaliknya, jika kalor dilepaskan dari
suatu zat maka suhu zat itu akan turun sampai tingkat tertentu misalnya pembuatan es.
1.1c Perubahan Entalpi (∆Ho)
Perubahan entalpi standar (∆Ho) adalah perubahan entalpi suatu zat pada keadaan
standar yakni pada suhu 298oK dan dan tekanan 1 atm. Harga perubahan entalpi reaksi
dipengaruhi oleh kondisi suhu dan tekanan sehingga perlu mencantumkan suhu dan tekanan
pengukuran untuk setiap data percobaan termokimia. Perubahan entalpi molar (∆Hmolar)
adalah perubahan entalpi reaksi yang dikaitkan dengan kuantitas zat yang terlibat dalam
reaksi. Satuan ∆Hmolar = kJ/mol
[Author Name] 8
Secara umum sistem dapat berupa unsur atau campuran dalam senyawa yang bereaksi. Jika reaksi terjadi dalam larutan maka,
atom, ion atau molekul yang terlibat dalam reaksi adalah sistem. Pelarut dan spesi lain yang tidak terlibat dalam reaksi merupakan
lingkungan.
MoDUL termokimia KIMIA TEKNIK
[Author Name] 9
Proses Reaksi
Pada reaksi penambahan asam asetat ke dalam larutan baking soda terlihat adanya
gelembung seperti terlihat pada Gambar 1.5.
(https://www.flickr.com)
Gambar 1.5 Penambahan asam asetat ke dalam larutan baking soda.
Reaksi antara asam asetat dan larutan baking soda dapat dituliskan melalui
persamaan reaksi berikut:
CH3COOH(aq) + NaHCO3(aq) → CO2(g)+ H2O(g)+ CH3COONa(aq)
Gelembung yang terdapat dalam larutan berupa gas karbon dioksida. Pada hasil
pengamatan diketahui bahwa terjadi penurunan suhu saat reaksi terjadi. Perubahan suhu
dapat mengindikasikan adanya aliran kalor. Hal yang perlu diingat adalah kalor tidak
selalu menghasilkan panas atau menyebabkan peningkatan suhu karena istilah kalor dan
suhu berbeda. Jika terjadi penurunan suhu, maka diketahui bahwa kalor mengalir dari
lingkungan menuju ke sistem. Perubahan entalpi reaksi yang terjadi dapat dijelaskan
melalui Gambar 1.6
Gambar 1.6 Perubahan entalpi reaksi penambahan asam asetat dalam larutan baking soda
Saat reaksi terjadi ∆H bernilai positif karena entalpi reaktan lebih kecil daripada
produk. Sebagian besar energi diperlukan untuk memutuskan ikatan pada reaktan
daripada energi yang dilepaskan ketika produk terbentuk, sehingga reaksi kimia antara
baking soda dan asam asetat termasuk reaksi endotermik
Ene
rgi
Proses reaksi
MoDUL termokimia KIMIA TEKNIK
[Author Name] 10
Pada reaksi penambahan kalsium klorida ke dalam larutan baking soda terlihat
adanya gelembung seperti terlihat pada Gambar 1.7.
(https://www.flickr.com)
Gambar 1.7 Penambahan kalsium klorida ke dalam larutan baking soda.
Reaksi antara kalsium klorida dan larutan baking soda dapat dituliskan melalui
persamaan reaksi berikut:
CaCl2(aq) + 2NaHCO3(aq) → CO2(g) + H2O(g) + CaCO3(s) + 2NaCl(aq)
Reaksi penambahan kalsium klorida dalam larutan baking soda menghasilkan gelembung
yang berupa gas karbon dioksida dan endapan CaCO3 berwarna putih. Pada hasil
pengamatan diketahui bahwa terjadi peningkatan suhu saat reaksi terjadi. Perubahan suhu
dapat mengindikasikan adanya aliran kalor. Jika terjadi peningkatan suhu, maka diketahui
bahwa kalor mengalir dari sistem menuju ke lingkungan. Perubahan entalpi reaksi yang
terjadi dapat dijelaskan melalui Gambar 1.8
Proses reaksi
Gambar 1.8 Perubahan entalpi reaksi penambahan kalsium klorida dalam larutan baking soda
Saat reaksi terjadi ∆H bernilai negatif karena entalpi reaktan lebih besar besar
daripada produk. Sebagian besar energi dilepaskan ketika produk terbentuk daripada
energi yang dibutuhkan untuk memutuskan ikatan pada reaktan, sehingga reaksi kimia
antara baking soda dan kalsium klorida termasuk reaksi eksotermik.
Ene
rgi
MoDUL termokimia KIMIA TEKNIK
Setiap reaksi kimia dapat mengalami proses eksotermik dan endotermik tergantung dari
kalor atau perubahan entalpi yang terjadi selama reaksi berlangsung. Perbedaan reaksi
eksotermik dan endotermik dapat dijelaskan melalui Gambar 1.9 dan 1.10.
[Author Name] 11
Reaksi penambahan asam asetat dalam
larutan baking soda merupakan salah satu
reaksi eksotermik. Reaksi eksotermik dapat
dijelaskan melalui Gambar 1.9.
Gambar 1.9 grafik perubahan reaksi
eksotermik
Melalui grafik dapat dijelaskan bahwa:
Pada gambar menunjukkan bahwa
entalpi reaktan lebih besar daripada
entalpi produk.
Entalpi sistem menurun.
Kalor dilepaskan dari sistem ke
lingkungan.
Aliran kalor dapat ditunjukkan dengan
adanya peningkatan suhu.
Perubahan entalpi bertanda negatif
artinya ada kalor yang dilepaskan
Reaksi penambahan kalsium klorida dalam
larutan baking soda merupakan salah satu
reaksi endotermik. Reaksi endotermik dapat
dijelaskan melalui Gambar 1.10.
Gambar 1.10 Grafik perubahan reaksi
endotermik
Melalui grafik dapat dijelaskan bahwa:
Pada gambar menunjukkan bahwa
entalpi reaktan lebih kecil daripada
entalpi produk.
Entalpi sistem meningkat
Kalor dilepaskan dari lingkungan ke
sistem.
Aliran kalor dapat ditunjukkan dengan
adanya penurunan suhu.
Perubahan entalpi bertanda positif
artinya ada kalor yang dibutuhkan.
MoDUL termokimia KIMIA TEKNIK
Reaksi eksotermik dan endotermik dapat terjadi pada proses fisika maupun kimia.
Sebelum mempelajari lebih lanjut, sebaiknya dipahami terlebih dahulu jenis ikatan kimia
pada Kemampuan Prasyarat A.2
A. Entalpi reaksi pada proses fisika
Perubahan fisika terdiri dari proses penguapan, peleburan, pembekuan, dan sublimasi.
Kalor dapat berpengaruh dalam perubahan fisika suatu zat misalnya air seperti telihat pada
Gambar 1.11.
Gambar 1.11 Kurva pengaruh kalor pada molekul air pada tekanan 1 atm.
Ketika air dipanaskan, maka terjadi perubahan fase dari padatan menjadi cair. Jika
suhu terus dinaikkan, maka pada suatu titik terjadi perubahan fase dari cair menjadi gas. Pada
setiap perubahan fase akan melibatkan kalor. Kalor dibutuhkan ketika terjadi pemutusan
ikatan hidrogen dalam air, dan kalor akan dilepaskan ketika air membeku.
[Author Name] 12
Jenis ikatan yang terlibat dalam entalpi reaksi pada proses fisika dan kimia, yaitu:
1. Ikatan kovalen non polar
2. Ikatan kovalen polar
3. Ikatan hidrogen
4. Ikatan ionik
Kemampuan Prasyarat A.2.
Ikatan Kimia
MoDUL termokimia KIMIA TEKNIK
1. Perubahan entalpi standar peleburan (∆Hofus)
Perubahan entalpi standar peleburan ialah perubahan entalpi standar reaksi pada
peleburan 1 mol zat dalam fase padat menjadi zat dalam fase cair pada titik leburnya.
Contoh:
Es terdiri dari molekul air yang tersusun secara rapi pada kisi kristalnya. Penambahan
kalor akan mengakibatkan vibrasi molekul air meningkat seiring peningkatan suhu. Vibrasi
akan mengakibatkan jarak antar molekul menjauh sehingga ikatan hidrogen akan melemah.
Susunan molekul air menjadi tidak serapi pada saat fase padatan.
Data titik didih dan perubahan entalpi peleburan (∆Hofus) dapat dilihat pada Tabel 1.2
Tabel 1.2 Titik didih dan ∆Hofus beberapa senyawa pada tekanan 1 atm
No Senyawa Titik lebur (oC) ∆Hofus (kJ/mol)
1 NaCl 801 +30,2
2 NH3 -77 +5,65
3 HCl -114 +1,99
4 HI -51 +2,87
5 O2 -218 +0,45
6 H2O 0 +6,02
7 CCl4 -23 +2,51
[Author Name] 13
Contoh Soal :
Entalpi perubahan fase padat menjadi cair pada molekul H2O adalah +6,02 kJ/mol
Tuliskan persamaan termokimianya!
Jawab
Persamaan termokimia peleburan 1 mol H2O
H2O(s) →H2O(l) – 6,02 kJ
atau
H2O(s) →H2O(l) ∆Hofus=+6,02 kJ/mol
Berdasarkan Tabel 1.2, pada tekanan 1 atm perubahan
fase padat → cair selalu menghasilkan ∆Hofus bernilai positif karena
kalor dibutuhkan untuk melemahkan ikatan pada zat/ senyawa.
∆Hofus > 0, sehingga termasuk reaksi endotermik.
MoDUL termokimia KIMIA TEKNIK
2. Perubahan entalpi standar penguapan (∆Hovap)
Perubahan entalpi standar penguapan ialah perubahan entalpi standar reaksi pada
penguapan 1 mol zat dalam fase cair menjadi zat dalam fase gas pada titik didihnya.
Selama peleburan, suhu cenderung konstan hingga es berubah fase menjadi cair
seluruhnya. Penambahan lebih banyak kalor akan menyebabkan peningkatan suhu air. Pada
suhu 100oC dan tekanan 1 atm, air akan mencapai titik didih dan suhu cenderung konstan
hingga penambahan energi yang akan menguapkan air. Data titik didih dan perubahan entalpi
penguapan (∆Hovap) dapat dilihat pada Tabel 1.3
Tabel 1.3 Titik didih dan ∆Hovap beberapa senyawa pada tekanan 1 atm
No Senyawa Titik didih (oC) ∆Hovap (kJ/mol)
1 NaCl +1567 +171
2 NH3 -33 +23,4
3 HCl -85 +16,2
4 HI -35 +19,8
5 O2 -183 +6,82
6 H2O +100 +41
[Author Name] 14
Contoh Soal :
Entalpi perubahan fase cair menjadi gas pada molekul H2O adalah +41 kJ/mol
Tuliskan persamaan termokimianya!
Jawab
Persamaan termokimia penguapan 1 mol H2O
H2O(l) →H2O(g) – 41 kJ
atau
H2O(l) →H2O(g) ∆Hovap=+41 kJ/mol
Berdasarkan Tabel 1.3, pada tekanan 1 atm perubahan
fase cair → gas selalu menghasilkan ∆Hovap bernilai positif karena
kalor dibutuhkan untuk memutuskan ikatan pada zat/ senyawa.
∆Hovap > 0, sehingga termasuk reaksi endotermik.
MoDUL termokimia KIMIA TEKNIK
3. Perubahan entalpi standar pembekuan (∆Hofre)
Perubahan entalpi standar pembekuan ialah perubahan entalpi standar reaksi pada
pembekuan 1 mol zat dalam fase cair menjadi zat dalam fase padat pada titik bekunya.
Pada saat air mengalami perubahan fase dari cair menjadi padatan, kalor dilepaskan
seiring dengan pembentukan padatan es. Kalor mengalir dari sistem yaitu molekul-molekul
air menuju ke lingkungan yang berupa udara luar. Saat kalor dilepaskan, maka jarak antar
molekul air semakin merapat dan membentuk kristal es.
[Author Name] 15
Contoh Soal :
Entalpi perubahan fase cair menjadi padat pada molekul H2O adalah -6,01 kJ/mol
Tuliskan persamaan termokimianya!
Jawab
Persamaan termokimia pembekuan 1 mol H2O
H2O(l) →H2O(s) + 6,01 kJ
atau
H2O(l) →H2O(s) ∆Hofre=-6,01 kJ/mol
Pada tekanan 1 atm perubahan
fase cair → padat selalu menghasilkan ∆Hofre bernilai negatif karena
kalor dilepaskan ketika pembentukan ikatan pada zat/ senyawa
berlangsung. ∆Hofre<0, sehingga termasuk reaksi eksotermik.
MoDUL termokimia KIMIA TEKNIK
4. Perubahan entalpi standar sublimasi (∆Hosub)
Perubahan entalpi standar sublimasi ialah perubahan entalpi standar reaksi pada
penyubliman 1 mol zat dalam fase padat menjadi zat dalam fase gas pada titik sublimasinya.
Beberapa zat, contohnya iodin dan karbon monoksida tidak dapat melebur ketika kalor
ditambahkan. Proses sublimasi memiliki ∆Hosub bernilai positif, yang berarti kalor dibutuhkan
dalam pemutusan ikatan hingga tercapai perubahan fase dari padat menjadi gas. Data
perubahan entalpi sublimasi (∆Hosub) dapat dilihat pada Tabel 1.4
Tabel 1.4 Data ∆Hosub beberapa senyawa pada tekanan 1 atm
No Senyawa ∆Hosub (kJ/mol)
1 Na +108
2 K +89
3 Rb +82
4 Cs +78
5 Mg +150
6 Ca +192
7 C10H8 +72,9
8 CO2 +25
[Author Name] 16
Contoh Soal :
Entalpi perubahan fase padat menjadi gas pada iodin adalah +63 kJ/mol
Tuliskan persamaan termokimianya!
Jawab
Persamaan termokimia sublimasi 1 mol iodin
I2(s) →I2(g) – 63 kJ
atau
I2(s) →I2(g) ∆Hosub=+63 kJ/mol
Berdasarkan Tabel 1.5, pada tekanan 1 atm perubahan
fase padat → gas selalu menghasilkan ∆Hosub bernilai positif karena
kalor dibutuhkan untuk memutuskan ikatan pada zat/ senyawa.
∆Hovap > 0, sehingga termasuk reaksi endotermik.
MoDUL termokimia KIMIA TEKNIK
B. Entalpi reaksi pada proses kimia
Perubahan entalpi standar reaksi adalah perubahan entalpi ketika unsur/senyawa
bereaksi dalam kondisi standar dan dalam fase standar. Reaksi antara hidrogen dan oksigen
dalam pembentukan molekul air dituliskan dengan persamaan reaksi berikut:
2H2(g) + O2(g) → 2H2O(l) ∆Hor=-572 kJ/mol
Perubahan entalpi reaksi standar disimbolkan dengan ∆Hor. Tanda positif dan negatif
harus tetap dituliskan.
Satuan kJ/mol menunjukkan bahwa terdapat kalor sebesar 572 kJ yang dilepaskan
ketika 2 mol gas hidrogen bereaksi dengan 1 mol gas oksigen untuk membentuk 2
mol H2O. Pada kondisi standar, terdapat kalor sebesar 286 kJ yang dilepaskan ketika
membentuk 1 mol H2O.
Pada kondisi standar, molekul air harus dalam fase cair atau gas
Pada persamaan reaksi diasumsikan bahwa pembentukan air terjadi pada keadaan
standar. Kondisi standar ditunjukkan pada tekanan 1 atm dan suhu 298oK
1. Entalpi reaksi pembentukan (∆Hof)
Perubahan entalpi pembentukan standar (∆Hof) adalah banyaknya kalor yang
dilepas/diserap sistem pada pembentukan 1 mol senyawa dari unsur-unsurnya pada suatu
reaksi. Perubahan entalpi pembentukan standar (∆H˚f) terjadi pada keadaan standar yaitu pada
tekanan 1 atm dan suhu 298o K
[Author Name] 17
Contoh Soal :
Entalpi pembentukan HBr (g) adalah -72,8 kJ.
Pembentukan 1 mol HBr dari unsur-unsurnya dalam kondisi standar dibebaskan
kalor sebesar 36,4 kJ. Tuliskan persamaan termokimianya!
Jawab
Persamaan termokimia pembentukan 2 mol HBr
H2(g) +Br2(g) → 2HBr(g) + 72,8 kJ
Persamaan termokimia pembentukan 1 mol HBr
H2(g) +Br2(g) → 2HBr(g) ∆Hof = -36,4 kJ/mol
MoDUL termokimia KIMIA TEKNIK
Panjabaran dari hukum Laplace untuk entalphi reaksi ΔHor dan kalor reaksi;
I. C(s) + O2(g) → CO2(g) ΔH = -94 kJ
II. CO2(g)→ C(s) + O2(g) ΔH = +94 kJ
Sedangkan untuk kalor reaksi,
I. C(s) + O2(g) → CO2(g)+94 kJ
II. CO2(g)→ C(s) + O2(g)-94 kJ
Pada reaksi pertama, unsur C bereaksi dengan gas oksigen menghasilkan
karbondioksida dan kalor sebesar 94 kJ. Reaksi kedua karbon dioksida terurai menjadi unsur
C dan gas oksigen dengan membutuhkan kalor sebesar 94 kJ. Pada reaksi terdapat perbedaan
antara entalpi reaksi dengan kalor reaksi, jika entalpi bernilai positif maka kalor reaksi
bernilai negatif, dan sebaliknya jika entalpi negatif maka kalor reaksi positif.
2. Perubahan entalpi atomisasi (∆Hoa)
[Author Name] 18
Marquis de Laplace, ilmuan dari Perancis dalam penyelidikannya
berhasil menemukan jumlah kalor yang dibebaskan pada pembentukan
senyawa dari unsur-unsurnya sama dengan jumlah kalor yang
diperlukan pada penguraian senyawa tersebut menjadi unsur-unsurnya.
Pernyataan tersebut terkenal dengan Hukum Laplace
MoDUL termokimia KIMIA TEKNIK
Perubahan entalpi atomisasi standar (∆Hoa) adalah banyaknya kalor yang
dilepas/diserap sistem pada penguraian 1 mol unsur pada fase gas. Perubahan entalpi
atomisasi standar (∆H˚a) terjadi pada keadaan standar yaitu pada tekanan 1 atm dan suhu
298o K.
3. Perubahan entalpi penguraian (∆Hod)
Perubahan entalpi penguraian standar (∆Hod) adalah banyaknya kalor yang
dilepas/diserap sistem pada penguraian 1 mol senyawa menjadi unsur-unsurnya pada suatu
reaksi. Perubahan entalpi pembentukan standar (∆H˚d) terjadi pada keadaan standar yaitu
pada tekanan 1 atm dan suhu 298o K.
4. Perubahan entalpi pembakaran (∆Hoc)
[Author Name] 19
Contoh Soal :
Entalpi atomisasi gas hidrogen adalah +432 kJ
Atomisasi 1 mol gas H2 dalam kondisi standar dibutuhkan kalor sebesar 216 kJ.
Tuliskan persamaan termokimianya!
Jawab
Persamaan termokimia atomisasi 2 mol gas H2
H2(g) +Br2(g) → 2HBr(g) - 432 kJ
Persamaan termokimia atomisasi 1 mol HBr
12
H2(g) + 12
Br2(g) → HBr(g) ∆Hoa = +216 kJ/mol
Contoh Soal :
Entalpi pembentukan 1 mol H2O(l) pada keadaan standar adalah -286 kJ/mol
Entalpi penguraian 1 mol H2O(l) pada keadaan standar adalah +286 kJmol
Pada penguraian 1 mol air menjadi unsur-unsurnya dalam bentuk standar, yaitu
gas hidrogen dan gas oksigen diperlukan kalor sebesar 286 kJ/mol. Tuliskan
persamaan termokimianya!
Jawab
Persamaan termokimia penguraian 1 mol H2O(l)
H2O(l) →2H2(g) + O2(g) ∆Hod = +286 kJ/mol
MoDUL termokimia KIMIA TEKNIK
Reaksi pembakaran selalu melibatkan oksigen. Beberapa contoh reaksi pembakaran
yaitu; karbon (C) terbakar menjadi CO2(g), hidrogen (H) terbakar menjadi H2O(l), belerang
(S) terbakar menjadi SO2(g). Perubahan entalpi pembakaran (∆Hoc) adalah banyaknya kalor
yang dilepas/diserap sistem pada pembakaran 1 mol unsur atau senyawa. Perubahan entalpi
pembakaran standar (∆H˚c) terjadi pada keadaan standar yaitu pada tekanan 1 atm dan suhu
298o K.
5. Perubahan entalpi netralisasi (∆Hon)
Reaksi penetralan merupakan reaksi antara senyawa asam dengan senyawa basa atau
reaksi penggaraman yang menghasilkan air. Ketika larutan asam dan basa kuat direaksikan,
maka ion hidronium dari asam dan ion hidroksida dari basa akan bersenyawa membentuk air.
Reaksi penetralan dibedakan atas 4 macam.
Campuran asam kuat dan basa kuat
Campuran asam kuat dan basa lemah
Campuran asam lemah dan basa kuat
Campuran asam lemah dan basa lemah
Perubahan entalpi netralisasi adalah perubahan entalpi pada penetralan 1 mol asam oleh
basa atau 1 mol basa oleh asam. Perubahan entalpi standar netralisasi dinyatakan dengan
notasi ∆Hon. Perubahan entalpi netralisasi standar (∆Ho
n) terjadi pada keadaan standar yaitu
pada tekanan 1 atm dan suhu 298o K.
[Author Name] 20
Contoh Soal :
Entalpi pembakaran propana (C3H8) menjadi gas CO2 dan H2O pada keadaan
standar adalah -2220 kJ/mol. Pembakaran 1 mol propana dibebaskan kalor sebesar
2220 kJ. Tuliskan persamaan termokimianya!
Jawab
Persamaan termokimia pembakaran 1 mol gas propana
C3H8(g) + 5O2(g) →3CO2(g) + 4H2O(l) ∆Hoc = -2220 kJ/mol
Contoh Soal:
Reaksi antara natrium hidroksida dan asam sulfat menghasilkan garam natrium
sulfat, air dan kalor sebesar 200 kJ. Tuliskan persamaan reaksi dan hitung
perubahan entalpi netralisasi.
Jawab
MoDUL termokimia KIMIA TEKNIK
6. Perubahan entalpi pelarutan (∆Hosol)
Perubahan entalpi pelarutan standar ∆Hosol adalah perubahan entalpi ketika 1 mol
zat/senyawa terlarut pada sejumlah zat pelarut pada keadaan standar. Perubahan entalpi
pelarutan standar (∆H˚sol) terjadi pada keadaan standar yaitu pada tekanan 1 atm dan suhu
298o K.
[Author Name] 21
Contoh Soal:
Reaksi antara natrium hidroksida dan asam sulfat menghasilkan garam natrium
sulfat, air dan kalor sebesar 200 kJ. Tuliskan persamaan reaksi dan hitung
perubahan entalpi netralisasi.
Jawab
Contoh Soal :
Entalpi pelarutan garam Na2SO4(s) pada keadaan standar adalah -2,3 kJ/mol
Tuliskan persamaan termokimianya!
Jawab
Persamaan termokimia pelarutan 1 mol garam Na2SO4(s)
H2O(l)Na2SO4(s) → 2Na+(aq) + SO4
2-(aq) ∆Hosol = -2,3 kJ/mol
MoDUL termokimia KIMIA TEKNIK
Proses endotermik dan eksotermik dapat dipahami lebih mendalam pada jenis entalpi
reaksi melalui Aplikasi Konsep 1. Pada Aplikasi Konsep 1, mahasiswa diharapkan mampu
menerapkan pemahaman konsep sebelumnya pada situasi baru.
1.2 Proses endotermik atau eksotermik pada entalpi reaksi pembentukan (∆Hof)
Salah satu contoh reaksi pembentukan adalah reaksi pembentukan air dalam fase cair.
Reaksi pembentukan molekul air dapat dijelaskan melalui persamaan termokimia berikut:
H2(g) + 12
O2(g) → H2O(l) ∆Hof=-286 kJ/mol
Pembentukan molekul air memiliki perubahan entalpi reaksi bertanda negatif. Tanda negatif
menunjukkan bahwa kalor dilepaskan selama reaksi terjadi yaitu sebesar 286 kJ. Saat
molekul hidrogen dan oksigen bereaksi, terjadi pemutusan ikatan pada reaktan yang
membutuhkan energi berupa kalor. Ketika produk terbentuk, terjadi pembentukan ikatan
kovalen polar pada molekul air sehingga melepaskan energi berupa kalor. Secara sederhana
proses pembentukan air dapat dilihat pada Gambar 1.12.
Gambar 1.12 Proses pembentukan molekul air
Hal yang perlu diingat adalah setiap pembentukan ikatan selalu melepaskan kalor,
sedangkan pemutusan ikatan selalu membutuhkan kalor. Kalor yang dibutuhkan dalam
pemutusan ikatan hidrogen dan oksigen lebih kecil dibandingkan dengan kalor yang
dilepaskan ketika molekul air terbentuk. Entalpi reaktan lebih besar daripada produk,
sehingga perubahan entalpi bernilai negatif. Harga perubahan entalpi pembentukan standar
senyawa lain dapat dilihat pada Tabel 1.5.
[Author Name] 22
APLIKASI KONSEP 1
MoDUL termokimia KIMIA TEKNIK
Tabel 1.5 Harga perubahan entalpi pembentukan standar (∆Hof) beberapa senyawa
No Senyawa Rumus molekul ∆Hof (kJ/mol)
1 hidrogen florida HF(g) -271,1
2 hidrogen klorida HCl(g) -92,5
3 hidrogen bromida HBr(g) -36,4
4 hidrogen iodida HI(g) +25,9
5 metana CH4(g) -74,8
6 etana C2H6(g) -84,7
7 propana C3H8(g) -104
8 etilena C2H4(g) +52,3
9 etanol C2H5OH(g) -277,7
10 nitrogen monoksida NO(g) +90,4
11 nitrogen dioksida NO2(g) +33,9
12 dinitrogen oksida N2O(g) +82,5
13 amonia NH3(g) -46,1
14 karbon monoksida CO(g) -110,5
15 karbondioksida CO2(g) -393,5
Berdasarkan tabel data dapat diketahui bahwa tidak semua entalpi pembentukan standar
memiliki ∆Hof bernilai negatif atau merupakan reaksi eksotermik. Beberapa reaksi
pembentukan memiliki ∆Hof bernilai positif. Contoh lain reaksi pembentukan gas dinitrogen
oksida yang memiliki ∆Hof sebesar +82,5 kJ/mol, sesuai persamaan termokimia berikut:
N2(g) + 12
O2(g) →N2O(g) ∆Hof = +82,5 kJ/mol
Pada reaksi pembentukan gas dinitrogen oksida menunjukkan bahwa kalor yang dibutuhkan
dalam pemutusan ikatan nitrogen dan oksigen lebih besar dibandingkan dengan kalor yang
dilepaskan ketika gas dinitrogen oksida terbentuk. Harga perubahan entalpi bernilai positif
sehingga reaksi terjadi secara endotermik.
[Author Name] 23
Entalpi reaksi pembentukan standar tidak selalu bersifat eksotermik, beberapa senyawa bersifat endotermik. Harga perubahan entalpi
pembentukan standar pada senyawa yang sama dapat berbeda, jika fasenya berbeda. Contoh reaksi pada pembentukan molekul H2O pada fase cair dan
gas.
H2(g) + 12
O2(g) → H2O(l) ∆Hof=-286 kJ/mol
H2(g) + 12
O2(g) → H2O(g) ∆Hof=-242 kJ/mol
MoDUL termokimia KIMIA TEKNIK
[Author Name] 24
Tabel 1.6. Harga perubahan entalpi pembentukan standar (∆Hof) beberapa senyawa
No Senyawa ∆Hof ( kJ/mol)
a CH3Cl(s) + 74,81b H2S(g) -20,1c CaCO3(s) -207,8d AgCl(s) -127e Fe2O3(s) -822
Pertanyaan 1.1.
1. Tuliskan persamaan termokimia pada masing-masing senyawa!
(a)...................................................................................................
(b)...................................................................................................
(c)...................................................................................................
(d)..................................................................................................
(e)...................................................................................................
2. Klasifikasikan entalpi reaksi pembentukan senyawa dalam tabel ke dalam reaksi
eksotermik atau endotermik!
(a)...................................................................................................
(b)...................................................................................................
(c)...................................................................................................
(d)..................................................................................................
(e)...................................................................................................
3. Jelaskan alasan yang mendasari pengklasifikasian entalpi reaksi pebentukan pada
tabel terkait dengan aliran kalor, entalpi reaktan, entalpi produk dan tanda perubahan
entalpi!
(a)...................................................................................................
(b)...................................................................................................
(c)...................................................................................................
(d)..................................................................................................
(e)...................................................................................................
4. Tuliskan kesimpulan berdasarkan penjelasan dan jawaban pertanyaan!
Reaksi eksotermik pada entalpi pembentukan terjadi jika .......
.........................................................................................................
Reaksi eksotermik pada entalpi pembentukan terjadi
jika ...........................................................................................................
MoDUL termokimia KIMIA TEKNIK
1.3 Proses endotermik atau eksotermik pada entalpi reaksi atomisasi (∆Hoa)
Salah satu contoh reaksi atomisasi adalah reaksi atomisasi gas klorin. Reaksi atomisasi
gas klorin dapat dijelaskan melalui persamaan termokimia berikut:
Cl2(g) → 2Cl(g) ∆Hoa= +239,7 kJ/mol
Atomisasi gas klorin memiliki perubahan entalpi reaksi bertanda positif. Tanda positif
menunjukkan bahwa kalor diperlukan selama reaksi terjadi yaitu sebesar 239,7 kJ. Kalor
diperlukan dalam pemutusan ikatan kovalen nonpolar pada gas klorin. Secara sederhana
proses atomisasi gas klorin dapat dilihat pada Gambar 1.13.
Gambar 1.13 reaksi atomisasi gas klorin
Kalor yang dibutuhkan dalam pemutusan ikatan kovalen nonpolar gas klorin lebih besar
dibandingkan dengan kalor yang dilepaskan ketika atom klorida dalam fase gas terbentuk.
Entalpi reaktan lebih kecil daripada produk, sehingga perubahan entalpi bernilai positif.
Harga perubahan entalpi atomisasi standar senyawa lain dapat dilihat pada Tabel 1.7.
Tabel 1.7 Harga perubahan entalpi atomisasi standar (∆Hoa) beberapa senyawa
No Senyawa Rumus molekul ∆Hoa (kJ/mol)
1 hidrogen florida HF(g) +565
2 hidrogen klorida HCl(g) +428,02
3 hidrogen H2(g) +432
4 oksigen O2(g) +493,59
5 nitrogen N2(g) +941,69
.
[Author Name] 25
Berdasarkan tabel data dapat diketahui bahwa semua entalpi atomisasi
standar memiliki ∆Hoa bernilai positif atau merupakan reaksi
endotermik
MoDUL termokimia KIMIA TEKNIK
[Author Name] 26
Tabel 1.8. Harga perubahan entalpi atomisasi standar (∆Hoa) beberapa senyawa
No Senyawa ∆Hoa ( kJ/mol)
a Na(g) +107b Mg(g) +242c F2(g) +154d H2(g) +432e N2(g) +941,69
Pertanyaan 1.2.
1. Tuliskan persamaan termokimia pada masing-masing senyawa!
(a)...................................................................................................
(b)...................................................................................................
(c)...................................................................................................
(d)..................................................................................................
(e)...................................................................................................
2. Mengapa reaksi atomisasi selalu memiliki harga ∆Hoa>0?
............................................................................................................
...........................................................................................................
3. Mengapa harga ∆Hoa gas hidrogen lebih besar dibandingkan gas nitrogen?
................................................................................................................
.................................................................................................................
................................................................................................................
4. Tuliskan kesimpulan berdasarkan penjelasan dan jawaban pertanyaan!
Perubahan entalpi atomisasi selalu bernilai positif
karena........................ .....................................................................................................
..............
MoDUL termokimia KIMIA TEKNIK
1.4 Proses endotermik atau eksotermik pada entalpi reaksi penguraian (∆Hod)
Salah satu contoh reaksi penguraian adalah reaksi penguraian air dalam fase cair.
Reaksi penguraian molekul air dapat dijelaskan melalui persamaan termokimia berikut:
H2O(l) → H2(g) + 12
O2(g) ∆Hof=+286 kJ/mol
Penguraian molekul air memiliki perubahan entalpi reaksi bertanda positif. Tanda positif
menunjukkan bahwa kalor dibutuhkan untuk pemutusan ikatan yaitu sebesar 286 kJ. Ketika
produk terbentuk, terjadi pemutusan ikatan kovalen polar pada molekul air sehingga
membutuhkan energi berupa kalor. Secara sederhana proses pembentukan air dapat dilihat
pada Gambar 1.14.
Gambar 1.14 Proses penguraian molekul air
Setiap pembentukan ikatan selalu melepaskan kalor, sedangkan pemutusan ikatan
selalu membutuhkan kalor. Kalor yang dibutuhkan dalam pemutusan ikatan hidrogen dan
oksigen lebih besar dibandingkan dengan kalor yang dilepaskan ketika pembentukan awal
molekul air. Entalpi reaktan lebih kecil daripada produk, sehingga perubahan entalpi bernilai
positif. Harga perubahan entalpi penguraian standar senyawa dapat dilihat pada Tabel 1.9.
Tabel 1.9 Harga perubahan entalpi penguraian standar (∆Hod) beberapa senyawa
No Senyawa ∆Hod ( kJ/mol)
1 NH4Cl(s) + 314
2 Fe2O3(s) +82,4
3 NO(g) +361
4 HCl(g) + 18,2
5 CaO(s) +635,09
6 FeO(s) +269
[Author Name] 27
Berdasarkan tabel data dapat diketahui bahwa semua entalpi
penguraian standar memiliki ∆Hod bernilai positif atau merupakan
reaksi endotermik
MoDUL termokimia KIMIA TEKNIK
[Author Name] 28
Tabel 1.10 Harga perubahan entalpi penguraian standar (∆Hod) beberapa senyawa
No Senyawa ∆Hod ( kJ/mol)
a NH4Cl(s) + 314b 16 g Fe2O3(s) +82,4c 120 g NO(g) +361d 11,2 L gas HCl (STP) + 18,2
Pertanyaan 1.3.
1. Tuliskan persamaan termokimia pada masing-masing senyawa!
(a)...................................................................................................
(b)...................................................................................................
(c)...................................................................................................
(d)..................................................................................................
2. Mengapa reaksi penguraian selalu memiliki harga ∆Hod>0?
............................................................................................................
...........................................................................................................
3. Tuliskan kesimpulan berdasarkan penjelasan dan jawaban pertanyaan!
Perubahan entalpi penguraian selalu bernilai positif
karena........................ .....................................................................................................
..............
MoDUL termokimia KIMIA TEKNIK
1.5 Proses endotermik atau eksotermik pada entalpi reaksi pembakaran (∆Hoc)
Salah satu contoh reaksi pembakaran adalah reaksi metana. Reaksi pembakaran metana
dapat dilihat pada persamaan reaksi dan Gambar 1.15
Gambar 1.15 Reaksi pembakaran gas metana
Reaksi pembakaran selalu melibatkan oksigen dan menghasilkan karbon dioksida serta air.
Pembakaran merupakan reaksi spontan yang ditandai dengan peningkatan suhu atau terdapat
panas. Peningkatan suhu diindikasikan terdapat aliran kalor dari sistem ke lingkungan.
Perubahan entalpi pembakaran selalu bertanda negatif yang menunjukkan proses eksotermik.
Harga perubahan entalpi pembakaran standar senyawa lain dapat dilihat pada Tabel 1.10.
Tabel 1.10 Harga perubahan entalpi pembakaran standar (∆Hoc) beberapa senyawa
No Senyawa ∆Hoc ( kJ/mol)
1 H2(g) -286
2 CH4(g) -890
3 C2H6(g) -1560
4 C6H6(l) -3268
5 C2H5OH(l) -1367
6 C2H2(g) -1300
7 C6H12O6(s) -2803
8 C12H22O11(s) -5641
9 C2H4(g) -1411
10 C4H10(g) -2879
[Author Name] 29
Berdasarkan tabel data dapat diketahui bahwa semua entalpi
pembakaran standar memiliki ∆Hoc bernilai negatif atau merupakan
reaksi eksotermik
MoDUL termokimia KIMIA TEKNIK
[Author Name] 30
Tabel 1.11 Harga perubahan entalpi pembakaran standar (∆Hoc) beberapa senyawa
No Senyawa ∆Hoc ( kJ/mol)
a Metanol(l) -638b Gas isooktana -5460c 11 gram gas C3H8 -104d 4 gram gas metana -890
Pertanyaan 1.4.
1. Tuliskan persamaan termokimia pada masing-masing senyawa!
(a)...................................................................................................
(b)...................................................................................................
(c)...................................................................................................
(d)..................................................................................................
2. Mengapa reaksi pembakaran selalu memiliki harga ∆Hoc<0?
............................................................................................................
...........................................................................................................
3. Tuliskan kesimpulan berdasarkan penjelasan dan jawaban pertanyaan!
Perubahan entalpi pembakaran selalu bernilai negatif
karena........................ .....................................................................................................
..............
MoDUL termokimia KIMIA TEKNIK
1.6 Proses endotermik atau eksotermik pada entalpi reaksi netralisasi (∆Hon)
Salah satu contoh reaksi netralisasi adalah reaksi antara asam klorida dan natrium
hidroksida sesuai dengan persamaan reaksi berikut:
NaOH(aq) + HCl(aq) → NaCl(aq) + H2O(l) ∆Hon = -57,1 kJ/mol
Reaksi asam dan basa selalu disertai dengan pelepasan energi atau kalor, sehingga perubahan
entalpi netralisasi selalu bertanda negatif. Entalpi standar untuk larutan asam kuat dan basa
kuat hampir sama. Energi yang dilepaskan dari asam lemah dan basa kuat atau reaksi asam
kuat dan basa lemah selalu lebih kecil daripada reaksi antara asam kuat dan basa kuat. Energi
yang dilepaskan dari reaksi asam lemah dan basa lemah jauh lebih kecil daripada reaksi
antara asam kuat dan basa kuat. Perbedaan jumlah energi yang dilepaskan, tergantung pada
jumlah ion hidrogen yang dihasilkan oleh larutan asam dan ion hidroksida yang dihasilkan
larutan basa.Harga perubahan entalpi netralisasi standar beberapa senyawa dapat dilihat pada
Tabel 1.12.
Tabel 1.12 Harga perubahan entalpi netralisasi standar (∆Hon) beberapa senyawa
No Senyawa asam Senyawa basa ∆Hon (kJ/mol)
1 HCl(aq) NaOH(aq) -57,1
2 HCl(aq) KOH(aq) -57,1
3 HCl(aq) NH3(aq) -52,2
4 HNO3(aq) NaOH(aq) -57,3
5 HNO3(aq) KOH(aq) -57,3
6 CH3COOH(aq) NaOH(aq) -55,2
7 HCN(aq) NH3(aq) -5,4
[Author Name] 31
Berdasarkan tabel data dapat diketahui bahwa semua entalpi
netralisasi standar memiliki ∆Hon bernilai negatif atau merupakan
reaksi eksotermik
MoDUL termokimia KIMIA TEKNIK
[Author Name] 32
Tabel 1.13 Harga perubahan entalpi netralisasi standar (∆Hoc) beberapa senyawa
No Senyawa asam Senyawa basa ∆Hon (kJ/mol)
1 HCl(aq) KOH(aq) -57,1
2 HNO3(aq) NaOH(aq) -57,3
3 HNO3(aq) KOH(aq) -57,3
4 CH3COOH(aq) NaOH(aq) -55,2
5 HCN(aq) NH3(aq) -5,4
Pertanyaan 1.5.
1. Tuliskan persamaan termokimia pada masing-masing senyawa!
(a)...................................................................................................
(b)...................................................................................................
(c)...................................................................................................
(d)..................................................................................................
2. Mengapa reaksi pembakaran selalu memiliki harga ∆Hoc<0?
............................................................................................................
...........................................................................................................
3. Bagaimana aliran kalor pada entalpi reaksi netralisasi?
..............................................................................................................
4. Bagaimana perubahan suhu pada reaksi netralisasi?
..............................................................................................................
5. Tuliskan kesimpulan berdasarkan penjelasan dan jawaban pertanyaan!
Perubahan entalpi netralisasi selalu bernilai negatif
karena........................ .....................................................................................................
..............
MoDUL termokimia KIMIA TEKNIK
KUNCI JAWABAN
A. Kunci jawaban pertanyaan percobaan I
1. Tuliskan persamaan reaksi antara :
a. baking soda + asam asetat
b. baking soda + kalsium klorida
2. Berdasarkan konsep pemutusan dan pembentukan ikatan, jelaskan penggunaan energi
dalam reaktan dan produk pada dua percobaan di atas!.
a. baking soda + asam asetat
b. baking soda + kalsium klorida
3. Berdasarkan perubahan suhu, tentukan aliran kalor pada kedua percobaan di atas. Apakah
dari sistem ke lingkungan atau sebaliknya?
a. baking soda + asam asetat
b. baking soda + kalsium klorida
[Author Name] 33
CH3COOH(aq) + NaHCO3(aq) CO2(g)+ H2O(g)+ CH3COONa(aq)
CaCl2(aq) + 2NaHCO3(aq) CO2(g) + H2O(g) + CaCO3(s) + 2NaCl(aq)
Pada reaksi kimia antara baking soda dan kalsium klorida, sebagian besar energi dilepaskan ketika produk terbentuk daripada energi yang dibutuhkan untuk memutuskan reaksi pada reaktan.
Pada reaksi kimia antara baking soda dan asam asetat, sebagian besar energi diperlukan untuk memutuskan ikatan pada reaktan daripada energi yang dilepaskan ketika produk terbentuk.
Aliran kalor dari lingkungan ke sistem
Aliran kalor dari sistem ke lingkungan
MoDUL termokimia KIMIA TEKNIK
4. Berdasarkan hasil pengamatan, termasuk jenis reaksi apakah kedua percobaan diatas!
Apakah reaksi eksotermik atau endotermik?
a. baking soda + asam asetat
b. baking soda + kalsium klorida
5. Berikan masing-masing tanda perubahan entalpi reaksi dan jelaskan mengapa demikian?
a. baking soda + asam asetat
b. baking soda + kalsium klorida
[Author Name] 34
Reaksi kimia antara baking soda dan asam asetat termasuk reaksi endotermik
Reaksi kimia antara baking soda dan kalsium klorida termasuk reaksi eksotermik
Reaksi kimia antara baking soda dan asam asetat termasuk reaksi endotermik, sehingga ∆H bernilai positif karena entalpi reaktan lebih kecil daripada produk
Reaksi kimia antara baking soda dan asam klorida termasuk reaksi eksotermik, sehingga ∆H bernilai negatif karena entalpi reaktan lebih besar daripada produk
MoDUL termokimia KIMIA TEKNIK
[Author Name] 35
Jawaban pertanyaan 1.1.
1. Persamaan termokimia reaksi pembentukan
(a) CH4(g) + Cl2(g) →CH3Cl(s) + HCl(aq) ∆Hof = + 74,81 kJ/mol
(b) Na2S(aq) + HCl(aq) → H2S(g) + NaCl(aq) ∆Hof = - 20,1 kJ/mol
(c) Ca(OH)2(aq) + CO2(aq) →CaCO3(s) + 2H2O(l) ∆Hof = -207,8 kJ/mol
(d) Ag(s) + 12
Cl2(g) → AgCl(s) ∆Hof = -127 kJ /mol
(e) 2Fe(s) + 32
O2(g) →Fe2O3(s) ∆Hof = -822 kJ/mol
2. Klasifikasi entalpi reaksi pembentukan senyawa dalam tabel
(a) reaksi endotermik
(b) reaksi eksotermik
(c) reaksi eksotermik
(d) reaksi eksotermik
(e) reaksi eksotermik
3. Alasan yang mendasari pengklasifikasian entalpi reaksi pebentukan pada tabel terkait
dengan aliran kalor, entalpi reaktan, entalpi produk dan tanda perubahan entalpi!
(a) perubahan entalpi >0, entalpi reaktan lebih kecil daripada produk. Kalor
mengalir dari lingkungan ke sistem sehingga termasuk reaksi endotermik.
(b) perubahan entalpi <0, entalpi reaktan lebih besar daripada produk. Kalor
mengalir dari sistem ke lingkungan sehingga termasuk reaksi eksotermik
(c) perubahan entalpi <0, entalpi reaktan lebih besar daripada produk. Kalor
mengalir dari sistem ke lingkungan sehingga termasuk reaksi eksotermik
(d) perubahan entalpi <0, entalpi reaktan lebih besar daripada produk. Kalor
mengalir dari sistem ke lingkungan sehingga termasuk reaksi eksotermik
(e) perubahan entalpi <0, entalpi reaktan lebih besar daripada produk. Kalor
mengalir dari sistem ke lingkungan sehingga termasuk reaksi eksotermik
4. Tuliskan kesimpulan berdasarkan penjelasan dan jawaban pertanyaan!
Reaksi eksotermik pada entalpi pembentukan terjadi jika entalpi reaktan lebih besar
daripada produk sehingga perubahan entalpi <0
Reaksi eksotermik pada entalpi pembentukan terjadi jika entalpi reaktan lebih kecil
daripada produk sehingga perubahan entalpi >0
MoDUL termokimia KIMIA TEKNIK
[Author Name] 36
Jawaban pertanyaan 1.2.
1. Persamaan termokimia reaksi atomisasi
(a) Na(s) → Na(g) ∆Hoa = + 107 kJ/mol
(b) Mg(s) → Mg(g) ∆Hoa = + 242 kJ/mol
(c) F2(g) → 2F(g) ∆Hoa = + 154 kJ/mol
(d) H2(g) → 2H(g) ∆Hoa = + 432 kJ/mol
(e) N2(g) → 2N(g) ∆Hoa = + 941,69 kJ/mol
2. Reaksi atomisasi selalu memiliki harga ∆Hoa>0 karena selalu dibutuhkan kalor dalam
pemutusan ikatan molekul yang teratomisasi.
3. Harga ∆Hoa gas hidrogen lebih besar dibandingkan gas nitrogen karena ikatan kovalen
rangkap tiga pada nitrogen lebih kuat daripada ikatan kovalen rangkap satu pada
hidrogen sehingga membutuhkan energi yang lebih besar pada pemutusan ikatan
nitrogen.
4. Kesimpulan : Perubahan entalpi atomisasi selalu bernilai positif karena selalu
dibutuhkan kalor dalam pemutusan ikatan molekul yang teratomisasi.
MoDUL termokimia KIMIA TEKNIK
[Author Name] 37
Jawaban Pertanyaan 1.3.
1. Persamaan termokimia reaksi penguraian
(a) NH4Cl(s) →NH3(g) + HCl(aq) ∆Hod = + 314,4 kJ/mol
(b) Fe2O3(s) → 2Fe(s) + 32
O2(g) ∆Hod = +824 kJ/mol
nFe2O3 = m
Mr= 16
160 = 0,1 mol
∆Hod 0,1 mol Fe2O3 = +82,4 kJ
∆Hod =
+82,40,1
= +824 kJ/mol
(c) nNO=m
Mr=120
30 = 4 mol
∆Hod 4 mol NO = + 361 kJ
∆Hod =
3614
= +90,25 kJ/mol
NO(g)→ 12
N2(g) + 12
O2(g) ∆Hod = +90,25 kJ/mol
(d) nHCl =v
22,4=11,2
22,4 = 0,5 mol
∆Hod 0,5 mol HCl = +18,2 kJ
∆Hod =
+18,20,5
= +36,4 kJ/mol
HCl(g) → 12
H2(g) + 12
Cl2(g) ∆Hod = +36,4 kJ/mol
2. Reaksi penguraian selalu memiliki harga ∆Hoa>0 karena selalu dibutuhkan kalor dalam
pemutusan ikatan senyawa yang terurai.
3. Kesimpulan : Perubahan entalpi penguraian selalu bernilai positif karena selalu
dibutuhkan kalor dalam pemutusan ikatan senyawa yang terurai.
MoDUL termokimia KIMIA TEKNIK
[Author Name] 38
Pertanyaan 1.4.
1. Persamaan termokimia reaksi pembakaran
(a) CH3OH(l) + 32
O2(g) → CO2(g) + H2O(l) ∆Hoc = -638 kJ/mol
(b) C8H14(l) + 12 12
O2(g) 8CO2(g) + 9H2O(g) ∆Hoc = -5460 kJ/mol
(c) nC3H8=m
Mr=11
44 = 0,25 mol
∆Hoc 0,25 mol C3H8 = -104 kJ
∆Hod =
−1040,25
= -416 kJ/mol
C3H8(g) + 5O2(g) → 3CO2(g) + 4H2O(l) ∆Hoc = -416 kJ/mol
(d) nCH4=m
Mr= 4
16 = 0,25 mol
∆Hoc 0,25 mol CH4 = -890 kJ
∆Hod =
−8900,25
= -3560 kJ/mol
CH4(g) + 2O2(g) → CO2(g) + 2H2O(l) ∆Hoc = -3560 kJ/mol
2. Reaksi pembakaran selalu memiliki harga ∆Hoc<0, karena kalor dilepaskan selama
reaksi pembakaran berlangsung spontan. Entalpi reaktan lebih besar daripada entalpi
produk
3. Kesimpulan: perubahan entalpi pembakaran selalu bernilai negatif karena sebagian
besar kalor dilepaskan ketika reaksi pembakaran berlangsung spontan
MoDUL termokimia KIMIA TEKNIK
[Author Name] 39
Pertanyaan 1.5.
1. Persamaan termokimia reaksi netralisasi
(a) KOH(aq) + HCl(aq) → KCl(aq) + H2O(l) ∆Hon = -57,1 kJ/mol
(b) NaOH(aq) + HNO3(aq) → NaNO3(aq) + H2O(l) ∆Hon = -57,3 kJ/mol
(c) KOH(aq) + HNO3(aq) → KNO3(aq) + H2O(l) ∆Hon = -57,3 kJ/mol
(d) NaOH(aq) + CH3COOH (aq) → CH3COONa(aq) + H2O(l) ∆Hon = -55,2 kJ/mol
(e) NH3(aq) + HCN(aq) → NH4CN(aq) ∆Hon = -5,4 kJ/mol
2. Reaksi netralisasi selalu memiliki harga ∆Hoc<0 karena kalor dilepaskan ketika
ikatan ionik pada garam telah terbentuk.
3. Kalor mengalir dari sistem ke lingkungan
4. Pada reaksi netralisasi akan mengalami peningkatan suhu.
5. Kesimpulan : perubahan entalpi netralisasi selalu bernilai negatif karena kalor
dilepaskan ketika ikatan ionik pada garam telah terbentuk.