model tingkat kematangan unit kerja pengadaan … · sebagai peta jalan atau kerangka kerja yang...
TRANSCRIPT
Deputi Bidang Pengembangan dan Pembinaan SDMLembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
2019
MODEL TINGKAT KEMATANGANUNIT KERJA PENGADAAN BARANG/JASA (UKPBJ)
Konten Isi
01
02Model Tingkat
Kematangan
UKPBJ
Latar Belakang & Landasan Teori
Model Tingkat Kematangan ULP
03 Perubahan Paradigma PBJP
04 Model Tingkat Kematangan UKPBJ
05 Strategi Nasional Pencegahan Korupsi
Latar Belakang & Landasan Teori
3
2
1
Kelembagaan UKPBJ belumsesuai dengan amanatperundangan
Kelembagaan UKPBJ
SDM UKPBJ belumprofesional
Sumber Daya Manusia UKPBJ
Tata Laksana & Manajemen UKPBJ belum terstandarisasi
Tata Laksana & Manajemen UKPBJ
LATAR BELAKANG
TEORI KEMATANGAN ORGANISASI
Dikutip dari Henry Mintzberg, Structure in Fives: Designing Effective Organization, 1983, Hal 170.
Definisi
Gambaran tentang tingkat kematangan proses pelaksanaan aktivitas dalam organisasi yang bertujuan untuk mengukur kemampuan suatu organisasi dalam melaksanakan proses produksi
Metode
Menggunakan Capability Maturity Model (CMM)
Tujuan
Sebagai peta jalan atau kerangka kerja yang menjadi acuan untuk mencapai suatu tujuan
Sebagai suatu ukuran pengembangan sistem
Measure
Understand
Control
Improve
If you can’t measure it, you can’t understand itIf you can’t understand it, you can’t control itIf you can’t control it, you can’t improve it
PEMAHAMAN TEORI CAPABILITY MATURITY MODEL (CMM)
Menggambarkan sebuahproses transformasi
organisasi secaraberurutan (gradual) daripenerapan atas sebuahdisiplin yang awalnyabelum matang sampaikepada aplikasi yang lebih optimal dalam
organisasi.
Model kematangan memiliki ciri sebagai berikut:
1. Proses pengembangan dari suatu organisasi disederhanakan dan dideskripsikan dalam wujud tingkatan kematangan
2. Tingkatan kematangan tersebut dicirikan dengan beberapa persyaratan tertentu yang harus diraih.
3. Tingkatan-tingkatan yang ada disusun secara sekuensial, mulai dari tingkat inisial sampai pada tingkat akhiran (tingkat terakhir merupakan tingkat kesempurnaan)
4. Selama pengembangan, sang entitas bergerak maju dari satu tingkatan ke tingkatan berikutnya secara bertahap/berurutan.
5. Tingkatan yang lebih tinggi mengartikan bahwa semua deskripsi ataupun bukti dukung pada level tersebut dan level dibawahnya telah terpenuhi.
PEMAHAMAN TEORI CAPABILITY MATURITY MODEL (CMM)
5.Optimized
4.Managed
3.Defined
2.Repeatable
1. Initial
Teori CMM bertingkat (stages model):
• Setiap langkah dilakukan secara
berjenjang, yang artinya setiap
tingkat/level dapat
dicapai (bergerak naik dari satu tingkatan
ke tingkatan berikutnya).
•Karakteristik proses kematangan
organisasi tingkat/level
dibawahnya harus sudah
dilakukan secara bertahap (tanpa
melewati salah satu tingkatan).
Model Tingkat Kematangan ULP
VARIABEL DAN SUB VARIABEL
Sub Variabel Tata Laksana1. Pemilihan Penyedia Barang/Jasa2. Penyimpanan Dokumen Asli Pemilihan
Penyedia3. Pelayanan Pelaksanaan Pemilihan
Penyedia Barang/Jasa kepada Unit Kerja/SKPD
4. Penyusunan Laporan Pelaksanaan Pemilihan Penyedia Barang/Jasa
Sub Variabel Manajemen1. Manajemen Resiko2. Manajemen Informasi3. Perencanaan Kegiatan4. Pengawasan Kegiatan5. Sarana Prasarana
Sub Variabel SDM1. Status Kepegawaian Anggota ULP2. Pengembangan Kompetensi3. Kinerja Pegawai4. Kinerja Organisasi/ULP
Sub Variabel Organisasi
1. Struktur2. Tugas & Fungsi3. Budaya
Variabel
4 Variabel dan 16 Sub Variabel
Dalam proses review & revisi sesuaiPerpres 16/2018 Ttg PBJP
STRUKTUR TINGKAT KEMATANGAN
CARA PENENTUAN TINGKAT KEMATANGAN
Sub Variabel Tata Laksana4. Pemilihan Penyedia B/J - Level : 25. Penyimpanan Dokumen Asli Pemilihan
Penyedia - Level : 36. Pelayanan Pelaksanaan Pemilihan Penyedia
B/J kepada Unit Kerja/SKPD - Level : 37. Penyusunan Laporan Pelaksanaan Pemilihan
Penyedia B/J - Level : 1
Sub Variabel Organisasi1. Struktur - Level : 32. Tugas & Fungsi - Level : 33. Budaya - Level : 1
Sub Variabel SDM8. Status Kepegawaian Anggota ULP - Level : 39. Pengembangan Kompetensi - Level : 310. Kinerja Pegawai - Level : 211. Kinerja Organisasi (ULP) - Level : 1
Organisasi
Tata Laksana
SDM
Mana
Apabila sebuah ULP A melakukan pengukuran tingkat kematangan organisasi, maka level kematangan
organisasi secara keseluruhan mengambil level kematangan terendah dari 16 sub variabel yang ada.
Contoh Kasus : ULP A, berada pada level kematangan yang beragam namun beberapa sub variabel masih berada pada level kematangan 1 (initial) sehinggasecara keseluruhan level kematangan ULP A adalah pada level 1 (initial)
PenentuanTingkatKematanganULP A
Sub Variabel Manajemen12. Manajemen Resiko - Level : 113. Manajemen Informasi - Level : 214. Perencanaan Kegiatan - Level : 215. Pengawasan Kegiatan - Level : 216. Sarana Prasarana - Level : 3
LEVEL ULP A
1 (initial)
SISTEM INFORMASI UNIT LAYANAN PENGADAAN (SIULP)
https://siulp.lkpp.go.id
PENILAIAN MANDIRI (SELF ASSESSEMENT) &
PENYUSUNAN PETA JALAN
(ROAD MAP) TINGKAT KEMATANGAN ULP
MELALUI APLIKASI
SISTEM INFORMASI UNIT LAYANAN PENGADAAN
(SIULP)
Dalam proses review & revisi sesuaiPerpres 16/2018 Ttg PBJP
SOP VERIFIKASI PENILAIAN MANDIRI
SOP No. 16/SOP/D3.1/2017
Tanggal Efektif : 9 Juni 2017
Disahkan Oleh : Direktur Pengembangan
Profesi
Nama SOP : Verifikasi Data Tingkat
Kematangan Organisasi ULP
STATUS TINGKAT KEMATANGAN ULPSELURUH PROVINSI
STATUS TINGKAT KEMATANGAN ULPSELURUH PROVINSI
STATUS TINGKAT KEMATANGAN ULPSELURUH PROVINSI
STATUS TINGKAT KEMATANGAN ULPSELURUH PROVINSI
RENCANA AKSI NASIONAL/DAERAH PENCEGAHAN & PEMBERANTASAN KORUPSI
Aksi generik pencegahan dan
pemberantasan korupsi yang diinisiasi
oleh LKPP dan didukung oleh
K/L/Pemda dalam hal Kelembagaan
PBJP
Apa itu RAN/D PPK – Kelembagaan
PBJP ?Dasar Hukum
Instruksi Presiden Nomor 10 Tahun 2016
tentang Aksi Pencegahan dan
Pemberantasan Korupsi Tahun 2016 dan
2017
Surat Edaran Kemendagri Nomor
356/4429/SJ tentang Pedoman Pelaksanaan
Aksi Pencegahan dan Pemberantasan
Korupsi Pemerintah Daerah Tahun 2016 dan
Tahun 2017
Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 2015
tentang Aksi Pencegahan dan
Pemberantasan Korupsi Tahun 2015
ULP
RAD
Perubahan Paradigma PBJP
POIN PENTING DAN TREN
PENGUATAN FUNGSI KELEMBAGAAN PBJP
ULP melakukan
fungsi pemilihan
penyedia
LPSE memfasilitasi
PBJ secara
elektronik
(Perpres 54/2010
beserta perubahan)
UKPBJ sebagai PUSAT
KEUNGGULAN PBJ melakukan
fungsi :
a. pengelolaan PBJ;
b. pengelolaan LPSE;
c. pembinaan sdm &
kelembagaan PBJ; &
d. pendampingan, konsultasi,
dan/atau bimbingan teknis
PBJ.
(Perpres 16/2018)
PEMAHAMAN KEBUTUHAN PENYESUAIAN MODEL TINGKAT KEMATANGAN
ULP
RAD
Model Tingkat Kematangan UKPBJ
CATATAN MODEL TINGKAT KEMATANGAN SEBELUMNYA
MODEL TINGKAT KEMATANGAN ULP (LKPP)
INDONESIA PROCUREMENT MATURITY MODEL (MCA-I)
Target Pengukuran Fokus ke ULP Fungsi PBJ dalam sebuah organisasi
Struktur 4 variable, 16 sub variabel 4 domain, 11 indicator, 53 sub indikator
Tingkatan Pengukuran 5 tingkatan (Initial, Repeatable, Defined, Managed, dan Optimized) Compliance Based
5 tingkatan (Reactive, Compliant, Proactive, Strategic, dan Innovative) Behavior Based
Implementasi Asesmen secara online (via SIULP) danverifikasi oleh LKPP
Asesmen secara manual (via mentor) dan online (via SiCOE)
Penekanan Alat bantu RANPPK Alat bantu perbaikan fungsi pengadaan di organisasi
Fitur Memastikan compliance terhadapkriteria kematangan
Membantu organisasi melakukanperbaikan berkelanjutan di fungsipengadaan
Pengukuran Tingkat Kematangan UKPBJ, terdiri dari 4 domain & 9 variabel yaitu :
1. Domain Proses, yang mencakup variabel : Manajemen Pengadaan, ManajemenPenyedia, manajemen Kinerja, dan Manajemen Risiko,
2. Domain Kelembagaan, yang mencakup variabel : Pengorganisasian, danTugas/Fungsi,
3. Domain Sumber Daya Manusia, yang mencakup variabel : Perencanaan, danPengembangan,
4. Domain Sistem Informasi, dengan variabel : Sistem Informasi.
Setiap variabel memiliki 5 tingkat kematangan, yang terdiri dari : Inisiasi, Esensi,Proaktif, Strategis, dan Unggul.
Target : UKPBJ mencapai tingkat kematangan level 3 yaitu PROAKTIF.
MODEL TINGKAT KEMATANGAN UKPBJ
MODEL TINGKAT KEMATANGAN UKPBJ
DOMAIN DAN VARIABEL
MODEL TINGKAT KEMATANGAN UKPBJ
STRUKTUR TINGKAT KEMATANGAN UKPBJ
MODEL TINGKAT KEMATANGAN UKPBJ
VARIABEL MANAJEMEN PENGADAAN
MODEL TINGKAT KEMATANGAN UKPBJ
VARIABEL MANAJEMEN PENYEDIA
MODEL TINGKAT KEMATANGAN UKPBJ
VARIABEL MANAJEMEN KINERJA
MODEL TINGKAT KEMATANGAN UKPBJ
VARIABEL MANAJEMEN RISIKO
MODEL TINGKAT KEMATANGAN UKPBJ
VARIABEL PENGORGANISASIAN KELEMBAGAAN
MODEL TINGKAT KEMATANGAN UKPBJ
VARIABEL TUGAS & FUNGSI KELEMBAGAAN
MODEL TINGKAT KEMATANGAN UKPBJ
VARIABEL PERENCANAAN SDM
MODEL TINGKAT KEMATANGAN UKPBJ
VARIABEL PENGEMBANGAN SDM
MODEL TINGKAT KEMATANGAN UKPBJ
VARIABEL SISTIM INFORMASI
MODEL TINGKAT KEMATANGAN UKPBJ
MEKANISME PERHITUNGAN SKOR (Draft)
MODEL TINGKAT KEMATANGAN UKPBJ
DASHBOARD KEMATANGAN UKPBJ
SISTEM INFORMASI UNIT KERJA PENGADAAN BARANG/JASA (SIUKPBJ)
Review & Revised
SISTEM INFORMASI UNIT KERJA
PENGADAAN BARANG/JASA
(SIUKPBJ)
(under development)
Strategi Nasional
Pencegahan Korupsi
DASAR HUKUM
Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2018
tentang Strategi Nasional Pencegahan
Korupsi
Strategi Nasional Pencegahan Korupsi
(Stranas PK) adalah arah kebijakan nasional
yang memuat fokus dan sasaran
pencegahan korupsi yang digunakan
sebagai acuan K/L/Pemda & pemangku
kepentingan lainnya dalam melaksanakan
aksi pencegahan korupsi di Indonesia
Fokus Stranas PK meliputi :
• perijinan dan tata niaga;
• keuangan negara; dan
• penegakan hukum & reformasi birokrasi
Lampiran Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun
2018 tentang Strategi Nasional Pencegahan
Korupsi
Salah satu tantangan dan sasaran fokus Stranas PK
keuangan negara adalah :
• Tantangan : PBJ belum independen dan
didukung SDM yang profesional
• Sasaran : meningkatnya independensi,
transparansi dan akuntabilitas proses PBJ
SKB KPK, KSP, KEMENDAGRI, BAPPENAS,
KEMENPANRB
TENTANG
AKSI PENCEGAHAN KORUPSI 2019-2020
KRITERIA & UKURAN KEBERHASILAN
LAMPIRAN SKB KPK, KSP, KEMENDAGRI, BAPPENAS, KEMENPANRB TENTANG AKSI PENCEGAHAN KORUPSI 2019-2020