model preferensi petani dalam konversi lahan pertanian di

7
LAPORAN AKHIR HASIL PENELITIAN HIBAH BERSAING INSTITUSI BATCH II TAHUN ANGGARAN 2012 Judul : Model Preferensi Petani dalam Konversi Lahan Pertanian di Kabupaten Sidoarjo & Kabupaten Blitar Ketua : Dwi Budi Santosa, SE., MS., Ph. D Anggota : 1. Ir. Agus Dwi Wicaksono, Lic. rer. reg 2. Dimas Wisnu Andrianto, ST., MT., M. Env. Dibiayai oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Melalui DIPA Universitas Brawijaya nomor : 0636/023- 04.2.16/15/2012, tanggal 9 Desember 2011, dan berdasarkan SK Rektor Universitas Brawijaya Nomor : 419/SK/2012 tanggal 27 September 2012 Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Brawijaya 2012 Bidang Unggulan:Ekonomi Regional

Upload: truongque

Post on 08-Dec-2016

234 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

LAPORAN AKHIR HASIL PENELITIAN HIBAH BERSAING INSTITUSI BATCH II

TAHUN ANGGARAN 2012

Judul : Model Preferensi Petani dalam Konversi Lahan Pertanian di Kabupaten Sidoarjo & Kabupaten Blitar

Ketua : Dwi Budi Santosa, SE., MS., Ph. D

Anggota : 1. Ir. Agus Dwi Wicaksono, Lic. rer. reg 2. Dimas Wisnu Andrianto, ST., MT., M. Env.

Dibiayai oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Melalui DIPA Universitas Brawijaya nomor : 0636/023-

04.2.16/15/2012, tanggal 9 Desember 2011, dan berdasarkan SK Rektor Universitas Brawijaya Nomor : 419/SK/2012 tanggal 27 September 2012

Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Brawijaya

2012

Bidang Unggulan:Ekonomi Regional

ABSTRAK

Saat ini, luas lahan pertanian yang ada di kawasan pinggiran kota semakin terancam karena

adanya perkembangan kota, baik dari pertumbuhan ekonomi dan pertumbuhan penduduk yang

semakin meningkat. Oleh karena itu, pengembangan model pengendalian konversi lahan pertanian

perlu dilakukan, terkait dengan pencapaian pemanfaatan lahan yang optimal bagi pengembangan

kota, sub-urban dan desa. Secara umum, tujuan penelitian ini adalah: (i) diketahui besarnya dampak

pertumbuhan kota terhadap tingkat konversi lahan pertanian di sekitar kawasan pinggiran kota, dan

(ii) teridentifikasinya preferensi petani dalam mengkonversi lahan pertanian dan dampaknya

terhadap ketahanan pangan. Metode analisis yang digunakan, yaitu metode analisis panel data,

analisis Multi Dimensinal Scale (MDS), dan analisis Treatment Effect Model (TEM). Berdasarkan

hasil analisis, didapatkan percepatan pertumbuhan ekonomi sangat mempengaruhi konversi lahan

pertanian suatu daerah. Hasil ini terlihat dari nilai konversi lahan pertanian ke industri pada

Kabupaten Sidoarjo lebih cepat dibandingkan dengan Kabupaten Blitar, karena dua faktor, yaitu:

perkembangan jumlah penduduk yang cepat dibandingkan dengan Kab. Blitar dan Tingkat

pendidikan yang relatif lebih rendah dibandingkan dengan Kab. Blitar.

ABSTRACT

Currently, agricultural land in the sub urban was threatened due to urban development,

both economic growth and increasing population growth. Therefore, the conversion model of

agriculture land development needs to be done, in relation to the achievement of optimal utilization

of land for the development of the city, sub-urban and rural. The objectives of this study were: (i)

unknown magnitude of the impact of urban growth on the level of conversion of agricultural land

around the outskirts of the city, and (ii) identification of preferences of farmers in converting

agricultural land and the impact on food security. The method of analysis used, the method of

analysis of panel data, analysis Dimensinal Multi Scale (MDS), and analysis of the Treatment

Effect Model (TEM). Based on the analysis, obtained acceleration of economic growth greatly

affects the conversion of agricultural land in a region. The results can be seen from the conversion

of agricultural land to industry in Sidoarjo faster than Blitar, due to two factors, namely: rapid

population growth compared to the district. Blitar and level of education are relatively lower than

the district. Blitar.

RINGKASAN

Pertumbuhan ekonomi yang cukup pesat dan jumlah penduduk yang besar berimplikasi pada

diperlukannya penataan dan pemanfaatan lahan yang lebih optimal. Hal tersebut sebagian besar

dipengaruhi oleh adanya dua macam kebutuhan masyarakat akan lahan yang bersifat saling

bertentangan, yaitu: (i) kebutuhan pangan, (ii) kebutuhan pemukiman dan produk hasil olahan atau

industri, serta (iii) jasa. Dengan demikian, pada masa yang akan datang, isu pengendalian konversi

lahan menjadi sangat krusial dalam pembangunan nasional. Oleh karena itu, pengembangan model

pengendalian konversi lahan pertanian perlu dilakukan, terkait dengan pencapaian pemanfaatan

lahan yang optimal bagi pengembangan kota, sub-urban dan desa. Secara umum, tujuan penelitian

ini adalah: (i) diketahui besarnya dampak pertumbuhan kota terhadap tingkat konversi lahan

pertanian di sekitar kawasan pinggiran kota, dan (ii) teridentifikasinya preferensi petani dalam

mengkonversi lahan pertanian dan dampaknya terhadap ketahanan pangan.

Berdasarkan tujuan penelitian, terdapat dua metode analisis yang digunakan, yaitu: (i)

metode analisis panel data dan analisis Multi Dimensinal Scale (MDS) yang digunakan untuk

memetakan keterkaitan antara besarnya konversi lahan sebagai akibat perkembangan kota, dan (ii)

analisis Treatment Effect Model (TEM), metode ini digunakan untuk mengetahui besarnya dampak

preferensi keputusan petani dalam konversi lahan pertanian terhadap ketahanan pangan.

Dari hasil yang penelitian yang dilakukan, perkembangan pemekaran kota mengakibatkan

terjadinya konversi lahan pertanian secara cepat. Percepatan pertumbuhan ekonomi sangat

mempengaruhi konversi lahan pertanian suatu daerah. Hasil ini terlihat dari nilai konversi lahan

pertanian ke industri pada Kabupaten Sidoarjo lebih cepat dibandingkan dengan Kabupaten Blitar,

karena dua faktor, yaitu: perkembangan jumlah penduduk yang cepat dibandingkan dengan Kab.

Blitar dan Tingkat pendidikan yang relatif lebih rendah dibandingkan dengan Kab. Blitar.

Keyword: konversi lahan, ketahanan pangan, preferensi keputusan petani, Treatment Effect Model.

SUMMARY

Rapid economic growth and large population resulting in the need for land-use

arrangement. This is due to the existence of two kinds of people's need of land that are mutually

contradictory, namely: (i) the need for food, (ii) the need for residential and industrial products or

processed products, and (iii) services. Thus, in the future, the issue of land conversion control

becomes crucial to national development. Therefore, the development of a model for the conversion

of agricultural land needs to be done, in relation to the achievement of optimal utilization of land

for the development of the city, sub-urban and rural. The objectives of this study were: (i) unknown

magnitude of the impact of urban growth on the level of conversion of agricultural land around the

outskirts of the city, and (ii) identification of preferences of farmers in converting agricultural land

and the impact on food security.

Based on the purpose of the study, there are two methods of analysis used, namely: (i) panel

data analysis methods and analysis Dimensinal Multi Scale (MDS) is used to map the relationship

between the amount of land conversion as a result of urban development, and (ii) analytical

methods Treatment Effect Model (TEM), the method used to determine the magnitude of the

preferences of the decision of farmers in the conversion of agricultural land for food security.

Result of this reasearch, development of urban sprawl led to rapid conversion of

agricultural land. Accelerating economic growth greatly affects the conversion of agricultural land

in a region. The results can be seen from the conversion of agricultural land to industry in Sidoarjo

faster than Blitar, due to two factors, namely: rapid population growth compared to the district.

Blitar and level of education are relatively lower than the district. Blitar.

Keyword: land conversion, food security, farmers' decision preferences, Treatment Effect Model

DAFTAR PUSTAKA

Agus, F. dan Husen, E. 2004. Tinjuan Umum Multifungsi Pertanian. Prosiding seminar Nasional

Multifungsi Pertanian dan Ketahanan Pangan, Bogor 12 Oktober 2004.

Agus, F. dan Syaukat. 2004. Pengendalian Konversi Lahan Sawah Secara Komprehensif. Makalah

disampaikan pada pertemuan Round Table II Pengendaluan Konversi dan Pengembangan

Lahan Pertanian. Jakarta, 14 Desember 2004.

Arifin, Bustanul. 2005. Ekonomi Kelembagaan Pangan. Penerbit Pustaka LP3ES Indonesia.

Jakarta.

BPS. 1996. Statistik Indonesia 1995, Jakarta,

BPS. 2004. Statistik Indonesia 2003, Jakarta,

Damsar. 1995. Sosiologi Ekonomi. PT Rajawali Pers. Jakarta.

Dorward, A. 2001. The Effects of Transaction Costs, Power and Risk on Contractual

Arrangements: A Conceptual Framework for Quantitative Analysis. Journal of Agricultural

Economics, 52(2), 59-73.

Greene, W. H. 2003. Econometric Analysis (5th ed.). Prentice Hall, New Jersey.

Hasni, 2008. Hukum Penataan Ruang dan Penatagunaan Tanah dalm Konteks

UUPA/UUPR/UUPLH. Jakrta: PT. Raja Grafindo Persada.

Hayami, Y. & Otsuka, K. 1993. The Economics of Contract Choice: An Agrarian Perspective.

Oxford University Press, New York.

Irawan, B. 2005. Konversi Lahan Sawah: Potensi Dampak, Pola Pemanfaatannya, dan Faktor

Determinan. Dalam Forum Penelitian Agro Ekonomi Vo. 23 No.1. Bogor: Pusat Penelitian

dan Pengembangan Social Ekonomi Pertanian.

Irawan, B., B. Winarso, I. Sodikin dan Gatoet S.H. 2003. Analisis Faktor Penyebab Perlambatan

Produksi Komoditas Pangan Utama. Bogor. Pusat Penelitian dan Pengembangan Social

Ekonomi Pertanian

Jatileksono, T. 1987. Equity Achievement in the Indonesian Rice Economy. Gajah Mada

University Press. Yogyakarta.

Jayadinata, J. 1986. Tata Guna Tanah dalam Perencanaan Pedesaan, Perkotaan, dan Wilayah.

Bandung: Penerbit ITB Bandung.

Kurniawan, Deny. 2008. Regresi Linier.

http://ineddeni.files.wordpress.com/2008/07/regresi_linier.pdf (diakses 19 Maret 2012).

Kustiawan, I. 1997. Konversi Lahan Pertanian di Pantai Utara Jawa. Prisma No.1, Tahun 1997.

Jakarta: Pustaka LP3ES.

Nasution, L. B. dan J. Winoto. 1996. Masalah Alih Fungsi Lahan Pertanian dan Dampaknya

Terhadap Keberlangsungan Swasembada Pangan. Prosiding Lokakarya Persaingan dalam

Pemanfaatan Sumber Daya Lahan dan Air. Penelitian dan Pengembangan Social Ekonomi

Pertanian dan Ford Foundation.

Nishio, M. 1999. Multifunction Character of Paady Farming. Second Group Meeting on the

Interchange of Agriculture technology information between ASEAN member Countries and

Japan, 16-18 February 1999. Jakarta.

Notohadinegoro, Tejoyuwono. 2006. Konsep Sempit Lingkup Pertanian, Kendala Berat Bagi

Pembangunan Nasional. Ilmu Tanah Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.

Pakpahan, A. dan Anwar A. 1989. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Konversi Lahan Sawah.

Jurnal agro Ekonomi. Vol (8), No. 1. Bogor. Pusat Penelitian dan Pengembangan Social

Ekonomi Pertanian.

Permendagri Nomor 4 Tahun 1996 tentang Pedoman Pemanfaatan Lahan Perkotaan

Seip Knut Lehre & Fred WenstØp. 2006. A Primer on Environmental Decision-Making. Oslo:

Pustaka Springer.

Shofiyati R. & Wahyunto.2000. Pemanfaatan Teknologi Penginderaaan Jauh dan SIG untuk

Mendeteksi Wilayah Rawan Pangan. Dalam Pemanfaatan Sumber Daya Tanah Sesuai

Dengan Potensinya Menuju Keseimbangan Lingkungan Hidup Dalam Rangka

Meningkatkan Kesejahteraan Rakyat. Prosiding Kongres Nasional VIII HITI di Bandung 2-

4 November 1999 HITI Komda Jawa Barat Jalan Juanda 107 Bandung.

Simatupang, P. 1999. Toward Sustainability Food Security: The need for a New Paradigm.

Makalah Seminar on Agriculture Sector During The Turbulence of Economic Crisis:

Lessons and Future Directions. Bogor: CASER, AARD.

Simatupang, P. dan Irawan B. 2003. Pengendalian Konversi Lahan Pertanian: Tinjauan Ulang

Kebijakan Lahan Pertanian Abadi. Prosiding Seminar Nasional Multifungsi dan Konversi

Lahan Pertanian. Jakarta: Badan Litbang Pertanian.

Sinukaban, N. 2000. The Rule of Paady Ricefields (Sawah) as Sediment Filter In Agroforestry

Mosaics. Final Report, Internationale Center For Research in Agroforestry, ISA Regional

Research Programe, Bogor.

Soetrisno N. 1998. Ketahanan Pangan. Di dalam Prosiding Karya Nasional Pangan dan Gizi VI.

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.

Sujianto, Agus Eko. 2009. Aplikasi Statistik dengan SPSS 16.0. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher.

Suman, Agus. 2010. Sketsa-sketsa Ekonomi. Putra Media Nusantara. Surabaya.

Sunarto & Riduwan. 2011. Pengantar Statistika Bandung. Bandung: Alfabeta.

Tarigan, R. 2008. Perencanaan Pembangunan Wilayah. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Undang-undang Nomor 4 Tahun 1992 tentang perumahan dan permukiman

Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2009 tentang Perlindungan Lahan Pangan Berkelanjutan.

Undang-Undang Pangan Nomor 7 tahun 1996

Warpani, S. 2002. Pngelolaan Lalu Lintas dan Angkutan dan Jalan. Bandung: ITB.

Witjaksono, R. 1996. Alih Fungsi Lahan: Suatu Tinjuaan Sosiologis. Prosiding Lokakarya

Persaingan dalam Pemanfaatan Sumber Daya Lahan dan Air. Penelitian dan Pengembangan

Social Ekonomi Pertanian dan Ford Foundation.