model penanaman ideologi muhammadiyah oleh … fileranting 'aisyiyah makamhaji tidak hanya...
TRANSCRIPT
MODEL PENANAMAN IDEOLOGI MUHAMMADIYAH OLEH
PIMPINAN RANTING 'AISYIYAH MAKAMHAJI TAHUN 2010-2015
NASKAH PUBLIKASI
Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada
Jurusan Pendidikan Agama Islam (Tarbiyah)
Fakultas Agama Islam
Oleh:
Eko Haryanto
G 000 120 074
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2016
i
HALAMAN PERSETUJUAN
MODEL PENANAMAN IDEOLOGI MUHAMMADIYAH OLEH
PIMPINAN RANTING 'AISYIYAH MAKAMHAJI TAHUN 2010-2015
PUBLIKASI ILMIAH
Oleh:
EKO HARYANTO
G 000 120 074
Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji oleh:
Dosen Pembimbing:
Dr. Mutohharun Jinan, M.Ag
ii
HALAMAN PENGESAHAN
MODEL PENANAMAN IDEOLOGI MUHAMMADIYAH OLEH
PIMPINAN RANTING 'AISYIYAH MAKAMHAJI TAHUN 2010-2015
OLEH
EKO HARYANTO
G 000 120 074
Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji
Fakultas Agama Islam
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Pada hari Kamis, 16 Juni 2016
dan dinyatakan telah memenuhi syarat
Dewan Penguji:
1. Dr. Mutohharun Jinan, M.Ag.
(Ketua Dewan Penguji) (..........................)
2. Drs. M. Yusron, M.Ag.
(Anggota I Dewan Penguji) (..........................)
3. Dra. Mahasri Shobahiya, M.Ag.
(Anggota II Dewan Penguji) (..........................)
Dekan,
Dr. M. Abdul Fattah Santoso, M.Ag
iii
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya
yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan
tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat
yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali secara tertulis diacu dalam
naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya di atas,
maka akan saya pertanggungjawabkan sepenuhnya.
Surakarta, Sabtu 18 Juni 2016
Penulis
EKO HARYANTO
G 000 120 074
1
MODEL PENANAMAN IDEOLOGI MUHAMMADIYAH OLEH
PIMPINAN RANTING 'AISYIYAH MAKAMHAJI TAHUN 2010-2015
Abstrak
Berideologi merupakan hal yang urgen dalam menjalani kehidupan
berorganisasi Muhammadiyah. Hal ini karena ideologi merupakan ajaran atau
ilmu pengetahuan yang secara sistematis dan menyeluruh membahas mengenai
gagasan, cara-cara, angan-angan atau gambaran dalam pikiran, yang bertujuan
untuk mendapatkan keyakinan mengenai hidup dan kehidupan yang benar dan
tepat. Pemahaman ideologi yang baik akan terwujud pada anggota dan kader
melalui model penanaman yang diterapkan. Penanaman ideologi dilakukan guna
menghasilkan para kader dan anggota yang mampu memahami, menghayati, dan
mengamalkannya.
Ranting 'Aisyiyah Makamhaji merupakan struktural 'Aisyiyah yang sangat
berperan dalam menanamkan ideologi Muhammadiyah. Hal ini berdasarkan pada
salah satu programnya yaitu mengembangkan sistem pengkaderan yang mampu
mentransformasikan nilai-nilai Islam yang berkemajuan serta nilai-nilai ideologi
Muhammadiyah dan nilai-nilai perjuangan ‘Aisyiyah untuk mewujudkan kader-
kader yang berkualitas.
Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan model penanaman ideologi
Muhammadiyah yang diterapkan Pimpinan Ranting 'Aisyiyah Makamhaji. Jenis
penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) dan metode pengumpulan
data yang digunakan adalah wawancara, observasi, dan dokumentasi. Sedangkan
untuk metode analisis data menggunakan pendekatan deskriptif yang sifatnya
kualitatif.
Berdasarkan analisis data penelitian, dapat diambil kesimpulan bahwa
model penanaman ideologi Muhammadiyah yang diterapkan oleh Pimpinan
Ranting 'Aisyiyah Makamhaji tidak hanya pengajian, sosialisasi, Baitul Arqom,
dan pembinaan, tetapi juga menggunakan beberapa model lain di antaranya:
model kajian tafsir Al-Qur'an, model kajian HPT (Himpunan Putusan Tarjih)
Muhammadiyah, model konsultasi intensif, dan model gerakan "Qoryah
Thoyibah".
Kata Kunci: Ideologi Muhammadiyah, Ranting 'Aisyiyah, Model Penanaman.
Abstract
To have an ideology is an urgent thing in engaging in Muhammadiyah
organizational life. It is because an ideology is a teaching or knowledge which
systematically and comprehensively discuss about ideas, ways, dreams, or
description in the mind, that aim to get belief about the right and proper life and
living. A good understanding on an ideology will be embodied in a member or a
cadre through the implemented model of implant. An ideology implant is
conducted to result in cadres or members who are able to understand, comprehend
fully, and implement it.
2
‘Aisyiyah Makamhaji Branch is a structure of ‘Aisyiyah which has very
important role in implanting Muhammadiyah ideology. It is based on one of its
programs that is developing a system of cadre forming which is able to transform
the advanced Islamic values as well as the values of Muhammadiyah ideology and
the values of ‘Aisyiyah struggle to embody qualified cadres.
The purpose of this research is to describe the models of Muhammadiyah
ideology implant implemented by the Branch Leaders of ‘Aisyiyah Makamhaji.
Type of this research is a field research and the methods of data collection used
are interview, observation, and documentation. Meanwhile, the method of data
analysis uses a descriptive qualitative approach.
Based on the data analysis of the research, it can be taken conclusion that
the models of Muhammadiyah ideology implant implemented by the Branch
Leaders of ‘Aisyiyah Makamhaji are not only proselytizing, socialization, Baitul
Arqom, and coaching, but also using several models such as: model of study on
Al-Qur’an interpretation, model of study on HPT (Himpunan Putusan
Tarjih/Collection of Rulings by Muhammadiyah Legal Affairs Committe), model
of intensive consultation, and model of “Qoryah Thoyibah” movement.
Keywords: Muhammadiyah ideology, ‘Aisyiyah branch, implant model.
1. PENDAHULUAN
Muktamar ke-37 tahun 1968 di Yogyakarta, dalam “rumusan pokok-
pokok persoalan tentang ideologi keyakinan hidup Muhammadiyah” yang
disusun panitia tajdid seksi “ideologi keyakinan hidup Muhammadiyah”
dinyatakan bahwa ideologi yaitu: “ajaran atau ilmu pengetahuan yang
secara sistematis dan menyeluruh membahas mengenai gagasan, cara-cara,
angan-angan atau gambaran dalam pikiran, untuk mendapatkan
kenyakinan mengenai hidup dan kehidupan yang benar dan tepat”1.
Ideologi gerakan Muhammadiyah memiliki kerangka pemikiran
yang tercantum dalam Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah,
Kepribadian Muhammadiyah, Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup
Muhammadiyah, Khittah Muhammadiyah dan pemikiran-pemikiran
formal lainnya2.
Ideologi Muhammadiyah yang telah tersusun akan mengikat seluruh
pimpinan Muhammadiyah baik dari pimpinan pusat sampai Pimpinan
Ranting, termasuk didalamnya Ortom Muhammadiyah. 'Aisyiyah
merupakan organisasi Otonom Muhammadiyah yang bergerak di kalangan
1 Haedar Nashir, dkk, Manhaj Gerakan Muhammadiyah (Yogyakarta: Suara Muhammadiyah,
2010), hlm. xvi. 2 Haedar Nashir, Ideologi Gerakan Muhammadiyah (Yogyakarta: Suara Muhammadiyah, 2001),
hlm. 71.
3
wanita, merupakan gerakan Islam dan amar ma‘ruf nahī munkar,
berakidahkan Islam dan bersumber Al-Qur'an dan Sunnah3, sehingga
'Aisyiyah termasuk bagian dari Muhammadiyah. Dengan demikian,
ideologi 'Aisyiyah serupa dengan ideologi Muhammadiyah.
Pimpinan Ranting 'Aisyiyah Makamhaji adalah salah satu ranting
yang berada di bawah Pimpinan Cabang 'Aisyiyah Kartasura. Pimpinan
Ranting 'Aisyiyah memiliki sub-sub Ranting yang berada di masing-
masing masjid di Makamhaji. Ranting 'Aisyiyah Makamhaji juga memiliki
majelis-majelis seperti Majelis Ekonomi dan Ketenagakerjaan, Majelis
Hukum dan HAM, Majelis Kesehatan dan Lingkungan hidup, Majelis
Tabligh dan Kehidupan Islami, Mejelis Pendidikan dan Kebudayaan,
Majelis Kader dan Sumber Daya Islami, dan Majelis Kesejahteraan Sosial.
Pemahaman terhadap ideologi Muhammadiyah tidak terlepas dari
model penanaman yang diterapkan oleh pimpinan Ranting 'Aisyiyah.
Dengan demikian, penulis tertarik untuk meneliti lebih jauh mengenai
model penanaman ideologi Muhammadiyah yang diterapkan Pimpinan
Ranting 'Aisyiyah Makamhaji, dengan mengangkat judul, “Model
Penanaman Ideologi Muhammadiyah oleh Pimpinan Ranting 'Aisyiyah
2010-2015”.
2. METODE
2.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian
Berdasarkan tempat penelitian, jenis penelitian ini termasuk
penelitian lapangan (field research), yakni penelitian yang langsung di
lapangan atau kehidupan yang sebenarnya secara spesifik apa yang
sedang terjadi4. Hal tersebut bertujuan untuk mengumpulkan data dan
informasi yang diperlukan dalam penelitian ini. Adapun pendekatan
dalam penelitian ini dengan cara pendekatan kualitatif sebagai
prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-
kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan prilaku yang diamati5.
2.2 Metode Pengumpulan Data
Metode merupakan cara kerja yang bersistem untuk memudahkan
pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan6.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
2.2.1 Metode Wawancara
3 Bagian Humas Dokumentasi dan Perpustakaan, AD-ART & Qa'idah-qa'idah Ortom,
Majelis, Badan dan Lembaga (Yogyakarta: Kantor Pimpinan Pusat Muhammadiyah, 1999), hlm. 26. 4 Mardalis, Model Penelitian Suatu Pendekatan Proposal (Jakarta: Bumi Aksara, 2006), hlm. 80. 5 Lexy J. Moleong, Model Penelitian Kualitatif (Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 1991), hlm.
3. 6 Yufid.Org, Aplikasi Kamus Besar Bahasa Indonesia, diakses pada tanggal 2 Januari 2016.
4
Metode wawancara adalah percakapan antara dua orang
yang salah satunya bertujuan untuk menggali dan mendapat
informasi untuk suatu tujuan tertentu7. Wawancara dalam
penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui keadaan
pimpinan ranting 'Aisyiyah Makamhaji dan informasi-
informasi yang diperlukan dalam penelitian ini, yang langsung
didapatkan dari pimpinan ranting 'Aisyiyah Makamhaji.
2.2.2 Metode observasi
Observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara
sistematis fenomena-fenomena yang diteliti8. Metode ini
digunakan dalam penelitian untuk mengetahui keadaan
pimpinan ranting 'Aisyiyah Makamhaji, letak geografis dan
agenda-agenda yang dilakukan.
2.2.3 Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah metode yang digunakan untuk
mencari data mengenai hal-hal yang variabelnya berupa
catatan, transkip, buku-buku, surat kabar, majalah, natulen, dan
sebagainya9. Metode dokumentasi dalam penelitian ini
digunakan untuk mengumpulkan data yang berhubungan
dengan gambaran umum pimpinan ranting 'Aisyiyah
Makamhaji yang meliputi struktur organisasi, keadaan
pimpinan, dan data tentang program kerja dari pimpinan
ranting 'Aisyiyah Makamhaji.
2.3 Metode Analisis Data
Dalam menganalisis data yang diperoleh, penelitian ini
menggunakan pendekatan deskriptif yang sifatnya kualitatif, yaitu
perolehan data yang digambarkan dengan kata-kata atau kalimat
menurut masing-masing kategori untuk memperoleh kesimpulan10
,
atau analisis data tanpa menggunakan angka-angka statistik11
, atau
proses analisis data yang dimulai dengan menelaah seluruh data yang
tersedia dari berbagai sumber, yaitu dari data wawancara, observasi
dan dokumentasi yang telah dikumpulkan12
. Metode ini digunakan
7 Haris Herdiansyah, Metodologi Penelitian Kualitatif untuk Ilmu-Ilmu Sosial (Jakarta: Salemba
Humanika, 2010), hlm. 118. 8 Sutrisno Hadi, Metodologi Research (Yogyakarta: Yayasan Penerbitan Fakultas Psikologi
UGM, 2007), hlm. 151. 9 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis (Jakarta: Rineka Cipta,
2007), hlm. 231. 10 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian (Jakarta: Bina Aksa, 1989), hlm. 245. 11 Tatang M. Amirin, Menyusun Rencana Penelitian (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1995),
hlm. 134. 12 Lexy J. Moleong, Model Penelitian Kualitatif , hlm. 189.
5
penulis untuk menganalisis model penanaman ideologi Muhmmadiyah
yang diterapkan pimpinan ranting 'Aisyiyah Makamhaji.
3. HASIL PEMBAHASAN
Beberapa model penanaman yang dilakukan oleh pimpinan ranting
'Aisyiyah Makamhaji dalam menanamkan ideologi Muhammadiyah akan
dianalisis pada paparan berikut:
3.1 Model Pengajian
Pengajian merupakan kegiatan yang dilakukan untuk dapat
memberikan pengetahuan tentang segala sesuatu. Dengan pengajian,
masyarakat akan lebih mudah untuk dikondisikan dalam proses
pengajaran. Melalui pengajian juga, bisa merubah anggota 'Aisyiyah
dan masyarakat dari ketidak tahuan menjadi tahu, sebagaimana yang
diungkapkan Hasan Ismail pada landasan teori. Termasuk dalam hal
ini adalah mengajarkan mengenai ideologi gerakan Muhammadiyah.
Penerapan model pengajian ini seperti data yang diperoleh dari
pimpinan ranting 'Aisyiyah. Dalam hal ini pengajian sangat penting
dalam kehidupan berMuhammadiyah terutama dalam menanamkan
ideologi gerakan. Karena dengan adanya pengajian maka akan
memberikan pengetahuan, penjelasan, dan pemahaman mengenai
ideologi gerakan Muhammadiyah, serta melalui intensitas yang rutin
sehingga perkembangan dari anggota dan masyaraka dapat semakin
menjiwai ideologi gerakan Muhammadiyah.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pengajian yang
dilakukan oleh pimpinan ranting Aisyiyah Makamhaji memiliki
pengaruh besar dalam menanamkan ideologi gerakan Muhammadiyah
kepada anggota dan masyarakat.
3.2 Model Sosialisasi
Model sosialisasi adalah model yang sangat urgen dalam
kehidupan berMuhammadiyah, karena dengan adanya sosialisasi
mampu mengenalkan, menjelaskan, memahamkan, serta memberikan
penghayatan kepada kader, anggota, dan amal usaha tentang ideologi
Muhammadiyah. Sosialisasi yang dimaksud adalah sosialisasi dari
kepribadian Muhammadiyah, matan keyakinan dan cita-cita hidup
Muhammadiyah, khittoh Muhammadiyah, dan pedoman hidup Islami
warga Muhammadiyah. Hal ini seperti yang telah dipaparkan pada
landasan teori, sosialisasi merupakan upaya memasyarakatkan sesuatu
sehingga menjadi dikenal, dipahami, dan dihayati oleh masyarakat atau
disebut juga pemasyarakatan. Dengan demikian para anggota 'Aisyiyah
bisa mengenal, memahami, dan menghayati nilai-nilai ideologi
6
gerakan Muhammadiyah dan arah gerak 'Aisyiyah sebagaimana data
yang diperoleh dari pimpinan ranting 'Aisyiyah.
Maka dapat dikatakan bahwa model sosialisasi yang diterapkan
oleh pimpinan ranting 'Aisyiyah Makamhaji memiliki pengaruh yang
urgen dalam menanamkan ideologi gerakan Muhammadiyah.
3.3 Model Baitul Arqam
Model Baitul Arqam merupakan bentuk perkaderan yang sangat
penting dalam berMuhammadiyah. Model Baitul Arqam merupakan
perkaderan utama dalam Muhammadiyah, karena perkaderan ini
adalah perkaderan pertama untuk menyamakan pemahaman dari para
kader dan anggota tentang berMuhammadiyah. Hal ini sesuai dengan
landasan teori tentang model Baitul Arqam adalah jenis perkaderan
pokok yang dilaksanakan dalam bentuk pendidikan dan pelatihan
untuk menyatukan visi dan pemahaman nilai ideologis serta sistem dan
aksi gerakan.
Penerapan model Baitul Arqam akan memberikan pondasi awal
bagi kader dan anggota 'Aisyiyah dalam menjalankan hidup
berMuhammadiyah. Sebagaimana terdapat pada data yang diperoleh
dari pimpinan ranting 'Aisyiyah.
Oleh karena itu, model Baitul Arqam yang diterapkan oleh
pimpinan ranting 'Aisyiyah makamhaji kepada kader dan anggota
'Aisyiyah dapat dikatakan mampu menanamkan nilai-nilai ideologi
gerakan Muhammadiyah.
3.4 Model Pembinaan
Model pembinaan merupakan model yang urgen dalam kehidupan
berMuhammadiyah. Hal ini karena pembinaan akan membantu para
kader, anggota, dan amal usaha untuk lebih mengembangkan
kemampuannya. Pembinaan yang dimaksud adalah pembinaan yang
dilakukan secara sengaja untuk memberikan pelatihan kepada kader,
anggota, dan amal usaha 'Aisyiyah. Hal ini seperti yang dikatakan oleh
Jumhur dan Muh. Suryo dalam bukunya Bimbingan dan Penyuluhan,
pembinaan merupakan suatu proses yang membantu individu melalui
usaha dan upaya dalam rangka menemukan dan mengembangkan
kemampuannya.
Pemberian pembinaan berupa kajian berMuhammadiyah dan
pelatihan bagi tim paduan suara 'Aisyiyah dan amal usaha ini akan
menimbulkan pemahaman terhadap nilai-nilai ideologi gerakan
Muhammadiyah.
Dengan demikian, melalui model pembinaan yang diterapkan
oleh pimpinan ranting 'Aisyiyah Makamhaji dapat dikatakan mampu
7
menanamkan nilai-nilai ideologi gerakan Muhammadiyah kepada
anggota dan kadernya diamal usaha.
4. PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan semua data yang terkumpul dari wawancara,
observasi, dan dokumentasi serta analisis yang telah dikemukakan
pada bab-bab sebelumnya, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa
model penanaman ideologi Muhammadiayah yang diterapkan oleh
Pimpinan Ranting 'Aisyiyah Makamhaji adalah melalui model: model
pengajian, model sosialisasi (Muqaddimah Anggaran Dasar
Muhammadiyah, Kepribadian Muhammadiyah, Matan Keyakinan dan
Cita-cita Hidup Muhammadiyah, dan Pedoman Hidup Islami Warga
Muhammadiyah), model pembinaan terhadap amal usaha, dan model
Baitul Arqam. Model-model tersebut dilakukan oleh Pimpinan Ranting
'Aisyiyah karena dianggap mampu untuk memberikan pengertian,
penjelasan, pemahaman, dan penghayatan mengenai ideologi gerakan
Muhammadiyah.
Sedangkan model penanaman ideologi Muhammadiyah yang lain
yang diterapkan Pimpinan Ranting 'Aisyiyah Makamhaji adalah model
kajian tafsir Al-Qur’an, model kajian HPT (Himpunan Putusan Tarjih
Muhammadiyah), model konsultasi intensif , dan model gerakan
"Qoryah Thoyibah".
4.2 Saran-saran
4.2.1 Bagi Pimpinan
4.2.1.1 Pimpinan yang ada dalam struktur Pimpinan Ranting
'Aisyiyah sudah melaksanakan upayanya dengan sangat
baik untuk menanamkan ideologi gerakan Muhammadiyah
melalui model-model penanaman yang sudah diterapkan.
Untuk itu diharapkan pimpinan bisa mempertahankan dan
mengembangkan model-model yang sudah ada serta
menerapkan model-model lain yang efektif.
4.2.1.2 Mengintensifkan komunikasi dengan anggota, kader, dan
amal usaha supaya Pimpinan Ranting 'Aisyiyah mengerti
serta memahami kondisinya, sehingga bisa memilih
penerapan model-model penanaman yang sesuai dengan
kondisi anggota, kader, dan amal usaha.
4.2.1.3 Pengunaan nama majelis dan lembaga perlu disesuaikan
dengan nomenklatur Pimpinan Pusat 'Aisyiyah.
Nomenklatur Pimpinan Pusat 'Aisyiyah terbaru adalah:
8
Majelis Tabligh, Majelis Kesejahteraan Sosial, Majelis
Kesehatan, Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah,
Majelis Majelis Ekonomi dan Ketenagakerjaan, Majelis
Pend. Tinggi dan Kajian Ling. Hidup, Majelis Hukum dan
HAM, Majelis Pembinaan Kader, Lembaga Kebudayaan,
dan Lembaga Penelitian dan Pengembangan13
.
4.2.1.4 Pimpinan perlu untuk membuat peta materi ideologi yang
sistematis dalam penanaman dan penguatan ideologi.
Melalui peta materi yang sistematis, ideologi akan
tersampaikan secara komprehensif dan efektif.
4.2.2 Bagi kader, anggota, dan amal usaha
4.2.2.1 Kader, anggota, dan amal usaha yang masih kurang
pemahaman mengenai nilai-nilai ideologi gerakan
Muhammadiyah untuk rajin mengikuti kegiatan-kegiatan
yang diagendakan Pimpinan Ranting 'Aisyiyah Makamhaji.
4.2.2.2 Kader, anggota, dan amal usaha yang sudah memiliki
pemahaman mengenai nilai-nilai ideologi gerakan
Muhammadiyah untuk mengaplikasikan dalam kehidupan,
baik dalam ibadah maupun muamalah.
DAFTAR PUSTAKA
Amirin, Tatang M. 1995. Menyusun Rencana Penelitian. Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada.
Arikunto, Suharsimi. 1989. Prosedur Penelitian. Jakarta: Bina Aksara.
Arikunto, Suharsimi. 2007. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis.
Jakarta: Rineka Cipta.
Bagian Humas Dokumentasi dan Perpustakaan. 1999. AD-ART & Qa'idah-
Qa'idah Ortom, Majelis, Badan dan Lembaga. Yogyakarta: Kantor
Pimpinan Pusat Muhammadiyah
Hadi, Sutrisno. 2007. Metodologi Research. Yogyakarta: Yayasan Penerbitan
Fakultas Psikologi UGM.
Hambali, Hamdan. 2006. Ideologi dan Strategi Muhammadiyah. Yogyakarta:
Suara Muhammadiyah.
Harjana, Mangun. 1986. Pembinaan: Arti dan Metodenya. Yogyakarta: Kanisius.
13 Pimpinan Pusat 'Aisyiyah. Majelis dan Lembaga Pimpinan Pusat 'Aisyiyah.
(www.aisyiyah.or.id). Diakses tanggal 18 Juni 2016.
9
Herdiansyah, Haris. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif Untuk Ilmu-Ilmu
Sosial. Jakarta: Salemba Humanika.
Horikashi, Hiroko. 1987. Kyai dan Perubahan Sosial. Jakarta: P3M.
Pemerintah Kabupaten Sukoharjo. Profil Desa Makamhaji.
( http://www.kartasura.sukoharjokab.go.id ). Diakses tangggal 13 Nov 2015.
Indriyani, Dian. 2015. “Optimalisasi Fungsi Majelis Pendidikan Dasar dan
Menengah dalam Menyelenggarakan Pembinaan Ideologi Muhammadiyah
di Sekolah/Madrasah (Studi Kasus di Majelis Dikdasmen Pimpinan Cabang
Muhammadiyah Selogiri Tahun 2014)”. Skripsi. UMS.
Ismail R, Hasan. Pengertian dan Tujuan Pengajian.
( http://hasanismailr.blogspot.co.id ). Diakses tangggal 10 Januari 2016.
Jumhur dan Muh. Suryo. 1987. Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah. Bandung:
CV. Ilmu.
Jinan, Mutohharun. Menguatkan Ikatan Bermuhammadiyah (Sebuah Refleksi
Penelitian Gerakan Islam). Jurnal Tajdida. vol 13. No.2. Desember 2015
( http://www.journals.ums.ac.id ) diakses pada tanggal 12 Januari 2016.
Mardalis. 2006. Model Penelitian Suatu Pendekatan Proposal. Jakarta: Bumi
Aksara.
Mardani. 2015. “Peran Studi Kemuhammadiyahan dalam Keberterimaan Ideologi
Muhammadiyah pada Mahasiswa di Universitas Muhammadiyah Surakarta
(Studi Kasus Mahaisswa Fakultas Ilmu Kesehatan Tahun Angkatan 2011)”.
Skripsi: UMS.
Moleong, Lexy J. 1991. Model Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosda
Karya.
MPK PP Muhammadiyah. 2007. Sistem Perkaderan Muhammadiyah.
Yogyakarta: MPK PP Muhammadiyah.
Muallif, Nyoman. 2013. “Peran Pimpinan Ranting Muhammadiyah dalam
Menanamkan Ideologi Muhammadiyah kepada Anggotanya (Studi Kasus
Pimpinan Ranting Muhammadiyah Pabelan, Kec. Kartasura, Kab.
Sukoharjo Tahun 2013)”. Skripsi: UMS.
Nashir, Haedar. 2001. Ideologi Gerakan Muhammadiyah. Yogyakarta: Suara
Muhammadiyah.
Nashir, Haedar, dkk. 2010. Manhaj Gerakan Muhammadiyah. Yogyakarta: Suara
Muhammadiyah.
Nashir, Haedar. 2015. Memahami Ideologi Muhammadiyah. Yogyakarta: Suara
Muhammadiyah.
10
Noor, Arifin. 1997. Ilmu Sosial Dasar. Bandung: CV Pustaka Setia.
Pimpinan Pusat 'Aisyiyah. Majelis dan Lembaga Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah.
(www.aisyiyah.or.id). Diakses tanggal 18 Juni 2016.
Suriasumantri, Jujun S. 1993. Filsafat Ilmu Sebuah Pengantar Populer. Jakarta:
Pustaka Sinar Harapan.
Suyono dan Hariyanto. 2011. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Syarifuddin. 2012. “Peran Ranting ‘Aisyiyah dalam Pendidikan Islam di
Karangasem Laweyan Surakarta Tahun 2005-2010”. Skripsi. UMS.
Syarbini, Amirullah. 2014. Model Pendidikan Karakter dalam Keluarga. Jakarta:
PT Elex Media Gramedia.
Tim LPCR PP. 2012. Panduan Penyelenggaraan Pegajian Ranting
Muhammadiyah. Yogyakarta: LPCR PP Muhammadiyah.
Tim LPIK. 2015. Buku Panduan Baitul Arqam Mahasiswa. Surakarta: LPIK
UMS.
Yufid.Org. Aplikasi Kamus Besar Bahasa Indonesia. Diakses pada tanggal 2
Januari 2016.