model –model komunikasi by dwi pangastuti m

28
Dra. Dwi Pangastuti Marhaeni, M.Si

Upload: truongcong

Post on 31-Dec-2016

244 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: Model –Model Komunikasi by Dwi Pangastuti M

Dra. Dwi Pangastuti Marhaeni, M.Si

Page 2: Model –Model Komunikasi by Dwi Pangastuti M

Dalam pengertian luas, model menunjuk pada setiap representasi simbolis dari suatu benda, proses atau gagasan/ide.

Pada level konseptual model merepresentasikan ide ide dan proses. Dengan demikian model bisa berbentuk gambar-gambar, dan biasanya model dipandang sebagai analogi beberapa fenomena.

Page 3: Model –Model Komunikasi by Dwi Pangastuti M

Teori meruoakan penjelasan

(explanation)

Modelhanya merupakan representasi

Dengan demikian model komunikasi

sebagai representasi dari suatu peristiwa

komunikasi.

Page 4: Model –Model Komunikasi by Dwi Pangastuti M

Melalui model komunikasi bisa dilihat

faktor-faktor yang terlibat dalam proses

komunikasi. Akan tetapi model tidak

berisikan penjelasan-penjelasan

mengenai hubungan dan interaksi antar

faktor-faktor atau unsur-unsur yang jadi

bagian dari model. Penjelasan ada pada

teori.

Page 5: Model –Model Komunikasi by Dwi Pangastuti M

model dari Harold D. Lasswell.

Menurut lasswell persoalan komunikasi

menyangkut 5 (lima) pertanyaan

sederhana, sebagai berikut:

WHO?

SAYS WHAT?

IN WHICH CHANNEL?

TO WHOM?

WITH WHAT EFFECT

Page 6: Model –Model Komunikasi by Dwi Pangastuti M

1: komunikator analisis sumber/kontrol 2: pesan analisis isi pesan 3: medium analisis media 4: khalayak analisis khalayak 5: akibat analisis dampak

siapa Mengata-

kan apa

dgn saluran apa

kepada siapa

dgn akibat apa

1 2 3 4 5

Page 7: Model –Model Komunikasi by Dwi Pangastuti M

model komunikasi klasik dari lasswell ini

menunjukkan bahwa pihak pengirim

pesan pasti mempunyai suatu keinginan

untuk mempengaruhi pihak penerima,

dan karenanya komunikasi harus

dipandang sebagai upaya persuasi.

Page 8: Model –Model Komunikasi by Dwi Pangastuti M

Setiap upaya penyampaian pesan dianggap akan menghasilkan akibat baik positif maupun negatif, dalam hal ini akibat apapun banyak ditentukan oleh bentuk dan cara penyampaiannya.

Salah satu kelemahan dari model lasswell

adalah tidak digambarkannya unsur feedback. Sehingga proses komunikasi yang dijelaskan bersifat linier atau searah.

Page 9: Model –Model Komunikasi by Dwi Pangastuti M

Manusia, menurut mereka sebagai Homo Comunicas sebenarnya merupakan bagian dari suatu lingkingan atau sistem dengan struktur yang berbeda-beda. Oleh karena itu pengamatan terhadap tingkahlaku komunikasi manusia perlu dipandan secara sosiologis.

Rilley dan Rilley mengatakan bahwa

komunikan dalam menerima pesan yang disampaikan oleh komunikator tidak langsung bereaksi begitu saja.

Page 10: Model –Model Komunikasi by Dwi Pangastuti M

Ada faktor-faktor dikuar dirinya yang turut mempengaruhi dan bahkan mengendalikan aksi dan reaksi terhadap pesan yang diterimanya.

Faktor-faktor yang dimaksud adalah terutama berkaitan dengan peran dari kelompok primer (ex. Keluarga) dan kelompok lain yang menjadi rujukan (referensi) dari si komunikan.

Nilai-nilai yang berlaku pada elompok primer dan kelompok rujukan inilah yang lazimnya mempengaruhi komunikan dalam menentukan sikap dan tindakannya. Hal ini terjadi karena umumnya orang akan selalu berusaha agar sikap dan tindakannya tidak terlalu menyimpang dari nilai-nilai kelompok di lingkungannya.

Page 11: Model –Model Komunikasi by Dwi Pangastuti M

C

Primary group

R Primary group

message

Large social culture

Page 12: Model –Model Komunikasi by Dwi Pangastuti M

Model komunikasi yang dikembangkan newcomb merupakan komunikasi antar pribadi. Melalui modelnya ini newcomb menggambarkan tentang dinamika hubungan komunikasi antara dua undividu tentang suatu objek yang dipersoalkan mereka.

Menurut model ini yang kemudian disebut dengan model keseimbangan, pola komunikasi yang terjadi antara dua individu mempunyai dua bentuk, yaitu: seimbang dan tidak seimbang.

Page 13: Model –Model Komunikasi by Dwi Pangastuti M

Situasi komunikasi seimbang akan terjadi

apabila dua orang yang berkomunikasi

tentang suatu hal sama-sama mempunyai

sikap menyukai atau selera yang sama

terhadap objek yang dibicarakan.

Page 14: Model –Model Komunikasi by Dwi Pangastuti M

Keadaan tidak seimbang terjadi apabila

terdapat perbedaan sikap diantara kedua

orang tersebut. Apabila keadaan tidak

seimbang ini terjadi, pada umumnya

masing-masing pihak berupaya untuk

mengurangi perbedaan sehingga

keadaan relatif seimbang bisa tercapai.

Page 15: Model –Model Komunikasi by Dwi Pangastuti M

Sementara kalau keadaan seimbang

terjadi maka masing-masing pihak akan

berusaha untuk terus

mempertahankannya. Menjaga

keseimbangan inilah yang menurut

newcomb merupakan hakekat utama

dari komunikasi antar pribadi.

Page 16: Model –Model Komunikasi by Dwi Pangastuti M

X

B A

A : individu 1

B : individu 2

X : objek pembicaraan

Page 17: Model –Model Komunikasi by Dwi Pangastuti M

Model komunikasi ini melibatkan

tujuh komponen komunikasi, yaitu:

information source, message, transmitter,

signal, receiver, destination, noise source.

Page 18: Model –Model Komunikasi by Dwi Pangastuti M

I - S T R D

N - S

M S M R - S

I-S : information source (sumber informasi)

M : message (pesan)

T : transmitter (alat/saluran penyampaian)

S : signal (sinyal, tanda-tanda)

R-S : received signal (sinyal yang diterima)

R : receiver (penerima)

D : destination (sasaran, tujuan)

N-S : Noise source (sumber gangguan)

Page 19: Model –Model Komunikasi by Dwi Pangastuti M
Page 20: Model –Model Komunikasi by Dwi Pangastuti M

model stimulus response (rangsangan-tanggapan), atau lebih populer dengan sebutan model S-R menjelaskan tentang pengaruh yang terjadi pada pihak penerima sebagai akibat dari komunikasi.

Menurut model ini dampak atau pengaruh yang terjadi pada pihak penerima, pada dasarnya merupakan suatu reaksi tertentu dari stimulus tertentu. Dengan demikian besar kecilnya pengaruh serta dalam bentuk apa pengaruh tersenut terjadi, tergantung pada isi dan penyajian stimulus.

Page 21: Model –Model Komunikasi by Dwi Pangastuti M

Model S-R dapat digambarkan sebagai

berikut:

S ---- O ---- R

Page 22: Model –Model Komunikasi by Dwi Pangastuti M

Model ini memberikan gambaran tentang tiga elemen penting: Stimulus, yakni pesan; organisme (O), dalam hal ini pihak penerima (receiver), dan response (R), yakni akibat atau pengaruh yang terjadi.

Model S-R ini ada kaitannya dengan asumsi dari model ”jarum suntik” yang berpandangan bahwa media massa mempunyai pengaruh langsung kepada khalayaknya.

Isi media massa diibaratkan sebagai jarum yang disuntikkan ketubuh khalayak, sehingga menghasilkan pengaruh yang sesuai dengan isinya.

Page 23: Model –Model Komunikasi by Dwi Pangastuti M

Asumsi mengenai kekuatan pengaruh dari media massa ini didasarkan atas pemikiran bahwa masyarakat, ibarat atom-atom sosial yang merupakan sekumpulan individu-individu yang terpisah dan bertingkah laku sesuai keingainannya masing-masing. Dalam masyarakat yang atomisti demikian, kendala-kendala sosial jarang terjadi dan pengaruh dari ikatan sosial sangat kecil.

Page 24: Model –Model Komunikasi by Dwi Pangastuti M

Model S-R ini kemudian banyak dikritik

karena masyarakat dalam menerima

pesan dari media massa dipandang tidak

bersikap dan bertindak pasif, melainkan

aktif dan selektif.

Page 25: Model –Model Komunikasi by Dwi Pangastuti M

Model ini lazim disebut dengan ”two step flow model of communication” (model komunikasi bertahap dua), menunjukkan tentang proses pengaruh penyebaran informasi melalui media massa kepada khalayak.

Menurut model ini penyebaran dan pengaruh informasi yang disampaikan melalui media massa kepada khalayaknya tidak terjadi secara langsung (satu tahap), melainkan melalui perantara yakni sekelompok orang yang termasuk ”pemuka pendapat”.

Page 26: Model –Model Komunikasi by Dwi Pangastuti M

Dengan demikian proses pengaruh

penyebaran informasi melalui media

massa terjadi dalam dua tahap: pertama,

informasi mengalir dari media massa ke

para pemuka pendapat; kedua, dari

pemuka pendapat ke sejumlah orang

yang menjadi pengikutnya.

Page 27: Model –Model Komunikasi by Dwi Pangastuti M

1, 2, 3, 4 : pemuka pendapat O : para individu yang mempunyai

hubungan erat dengtan pemuka pendapat

Media Massa

1

2

3

4

Page 28: Model –Model Komunikasi by Dwi Pangastuti M

TERIMAKASIH