model komunikasi pemerintah daerah dalam …

72
MODEL KOMUNIKASI PEMERINTAH DAERAH DALAM PENGEMBANGAN DESA KELURAHAN BONTO SUNGGU KECAMATAN BISSAPPU KABUPATEN BANTAENG SULASTRI Nomor Stambuk : 105640133311 PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2015

Upload: others

Post on 16-Oct-2021

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: MODEL KOMUNIKASI PEMERINTAH DAERAH DALAM …

i

MODEL KOMUNIKASI PEMERINTAH DAERAH DALAMPENGEMBANGAN DESA KELURAHAN BONTO

SUNGGU KECAMATAN BISSAPPUKABUPATEN BANTAENG

SULASTRI

Nomor Stambuk : 105640133311

PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHANFAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIKUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2015

Page 2: MODEL KOMUNIKASI PEMERINTAH DAERAH DALAM …

ii

MODEL KOMUNIKASI PEMERINTAH DAERAH DALAMPENGEMBANGAN DESA KELURAHAN BONTO

SUNGGU KECAMATAN BISSAPPUKABUPATEN BANTAENG

SKRIPSI

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Ilmu pemerintahan (S.Ip)

Disusun dan Diusulkan Oleh

SULASTRI

Nomor Stambuk : 105640133311

Kepada

PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHANFAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIKUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2015

Page 3: MODEL KOMUNIKASI PEMERINTAH DAERAH DALAM …
Page 4: MODEL KOMUNIKASI PEMERINTAH DAERAH DALAM …
Page 5: MODEL KOMUNIKASI PEMERINTAH DAERAH DALAM …
Page 6: MODEL KOMUNIKASI PEMERINTAH DAERAH DALAM …
Page 7: MODEL KOMUNIKASI PEMERINTAH DAERAH DALAM …
Page 8: MODEL KOMUNIKASI PEMERINTAH DAERAH DALAM …
Page 9: MODEL KOMUNIKASI PEMERINTAH DAERAH DALAM …
Page 10: MODEL KOMUNIKASI PEMERINTAH DAERAH DALAM …
Page 11: MODEL KOMUNIKASI PEMERINTAH DAERAH DALAM …
Page 12: MODEL KOMUNIKASI PEMERINTAH DAERAH DALAM …
Page 13: MODEL KOMUNIKASI PEMERINTAH DAERAH DALAM …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Seperti yang kita lihat sekarang ini banyak Kabupaten yang tidak

berkembang dikarenakan kurangnya inovasi – inovasi yang mendukung

perkembangan suatu Kabupaten tersebut, terkadang juga berpengaruh pada suatu

pemimpin yang ada karena suatu pememimpin sangat berperan penting dalam

suatu pengembangan Kabupaten. Seiring berkembangnya waktu dan semakin

canggihnya teknologi, masyarakat pasti atau ingin tempat tinggalnya berkembang

seperti Kabupaten yang lain, mempunyai pemimpin yang bertanggung jawab dan

memperhatikan masyarakatnya, dan masyarakat juga menginginkan perubahan

baik dari segi pertanian dan semacamnya.

Setiap pemimpin harus mempunyai tujuan atau pilar yang harus dicapai

agar setiap perkembangan suatu kabupaten bisa terlihat bagi masyarakat dan juga

pembangunan – pembangunan tersusun sesuai pencapaian. Adapun tiga pilar yang

ada Di Kabupaten Bantaeng dalam program pembangunan yaitu : 1.Pilar

penanggulangan kemiskinan dan pengangguran, 2. Pilar menjadikan Kabupaten

Bantaeng berbasis teknologi, 3. Pilar Bantaeng sebagai pusat perkembangan

ekonomi baru

Program yang dicanangkan ini, bukan program muluk – muluk, tapi

program ini di dasari dari hasil evaluasi Badan Penelitian Provinsi Sulawesi

Selatan, tentang kajian layanan publik terhadap kabupaten dan kota. Hasil

evaluasi Bank Indonesia melalui pendekatan regional Long Devision Ratio

Page 14: MODEL KOMUNIKASI PEMERINTAH DAERAH DALAM …

2

(LDR), MOU dengan Ehime Toyota Jepang, menjadikan Kabupaten Bantaeng

sebagai daerah binaan dalam rangka akselerasi pembangunan di Kabupaten

Bantaeng.

Badan Evaluasi Penelitian Provinsi Sulawesi Selatan, Bantaeng berhasil

menduduki rangking pertama dengan nilai 93,72%, disusul masing – masing dari

Kabupaten Pangkep, Barru dan Enrekang, serta urutan kelima Sinjai.

Penilaian ini, melalui beberapa pendekatan. Diantaranya pendekatan

pendidikan, kesehatan dan daya beli masyarakat. Hasil penilaian Bank Indonesia,

melalui pendekatan regional, Long Devision Ratio (LDR), Kabupaten Bantaeng

berhasil meraih rangking 1 dengan nilai 135%. Dalam skala nasional, Kabupaten

Bantaeng berdasarkan survey Bappenas melalui pendekatan wilayah kabupaten

tertinggal, dari 14 kabupaten tertinggal di Sul-Sel, Kabupaten Bantaeng sudah

keluar dari kabupaten tertinggal, yang sebenarnya pemerintah menargetkan keluar

dari kabupaten tertinggal nanti pada tahun 2012.hasil ini diperoleh melalui survey

Bappenas yang dilakukan berdasarkan pendekatan pendidikan, kesehatan dan

ekonomi, infrastruktur dan kapasitas keuangan daerah.

Skala internasional, Kabupaten Bantaeng juga telah berhasil melakukan

MOU dengan Ehima Toyota Jepang, menjadikan Kabupaten Bantaeng sebagai

daerah binaan dalam rangka akselerasi pembangunan di Kabupaten Bantaeng.

Dan keberhasilan ini tidak lepas dari kerjasama dengan semua komponen yang

terkait dalam struktur pemerintahannya. Terbukti, program pembangunan yang

direncanakan telah mengalami proses perealisasian. Seperti baru – baru ini telah

dilakukan pembangunan rumah sakit berlantai lima.

Page 15: MODEL KOMUNIKASI PEMERINTAH DAERAH DALAM …

3

1. Bidang pariwisata, pemerintah merencanakan pembangunan wisata pantai

yang refresentatif dan sudah dilaksanakan pembangunan tempat rekreasi di

Korongbatu, yang bertaraf internasional dengan luas areal 4 hektar.

2. Bidang perikanan dan kelautan serta perhubungan, telah dilakukan

pembangunan pelabuhan samudra terletak di desa Bonto Jai. Serta sarana

perhubungan darat yang semakin luas sehingga dapat membuat transportasi

darat semakin lancar dan aman.

3. Bidang perdagangan, telah dibangun pusat perbelanjaan dengan desain yang

padu sebagai pasar tradisional dengan suasana modern yang berlokasi di

Lambocca.

Yang tak kalah pentingnya, Pemerintah Kabupaten Bantaeng telah

menandatangi kerjasama Jepang dalam bidang ekspor Talas, dengan wacana kalau

disiapkan lahan seluas 200 ha dengan hasil 300 ribu ton/tahun. Diprediksi royalty

Rp. 10.000/kg, akan diperoleh pemasukan per tahun dari ekspor Talas ini sebesar

Rp. 30 milyar/tahunnya. (Jalal Maulana)

Pentingnya Model Komunikasi di Pemerintahan agar terjalin kerjasama

yang baik antara pimpinan dan bawahan guna menunjang kinerja pegawai dalam

menjalankan tugas yang telah disusun dalam program kerja suatu instansi

pemerintah.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut diatas dapat dirumuskan masalah

yang diangkat dalam penelitian ini adalah bagaimana Model Komunikasi

Page 16: MODEL KOMUNIKASI PEMERINTAH DAERAH DALAM …

4

Pemerintah Daerah Dalam Pelembagaan Inovasi Akselarasi Desa Mandiri

Kabupaten Bantaeng?

C. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui Model Komunikasi Pemerintah Daerah Dalam

Pelembagaan Inovasi Akselarasi Desa mandiri Kabupaten Bantaeng.

D. Kegunaan penelitian

1. Kegunaan dari segi keilmuan/akademis:

a. Memperluas dan memperbanyak khazanah ilmiah keilmuan akselerasi

desa mandiri yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah khususnya Aselerasi

Desa Mandiri yang dapat dijadikan acuan dalam pengembangan kebijakan

manusia.

b. Menjadikan pendorong bagi studi lebih lanjut untuk pengembangan model

inovasi dalam cakupan yang lebih luas.

2. Kegunaan dari segi praktis

a. Memberikan gambaran bagi pengambil kebijakan dalam pengembangan

model inovasi komunikasi yang dapat dipertanggungjawabkan.

b. Memberikan bahan pengempurna kebijakan dalam pelaksanaan model

inovasi komunikasi yang sesuai dengan kebijakan Pemerintah Daerah

setempat dan lingkungan dalam upaya meningkatkan kinerja model inovasi

komunikasi.

Page 17: MODEL KOMUNIKASI PEMERINTAH DAERAH DALAM …

5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Model Komunikasi

Pada umumnya literatur tentang model sepakat untuk mendefinisikan kata

„model‟ sbagai suatu representasi atau formuliksasi dalam bahasa tertentu yang

disepakati dari suatu sistem nyata. Adapun sistem nyata adalah sistem yang

sedang berlangsung dalam kehidupan, sistem yang dijadikan titik perhatian dan

permasalahan. Dengan demikian, pemodelan adalah proses membangun atau

membentuk sebuah model dari suatu sistem nyata dalam bahasa formal tertentu.

(Ackoff, 1962) mencatat bahwa pengertian model dapat dipandang dari

tiga jenis kata. Sebagai kata benda, model berarti (gambaran, perwakilan, atau

perlambangan), misalnya miniatur pesawat terbang N250 adalah model dari

pesawat sebenarnya. Sebagai kata sifat berarti (ideal, idaman, teladan, atau cita-

cita), misalnya dermawan adalah model mahasisswa teknik masa kini. Model

sebagai kata kerja berarti memperagakan, mempertunjukkan (demonstrasi) atau

memamerkan, misalnya pasangan itu memamerkan gaun pengantin budaya

Makassar. Ketiga arti model ini dipakai dalam proses pemodelan, model

dirancang sebagai gambaran operasi suatu sistem nyata secara ideal guna

menjelaskan atau menunjukkan hubungan-hubungan penting yang terlibat.

Murthy (1990) menyatakan bahwa model adalah representasi yang

memadai dari suatu sistem. Model itu disebut memadai jika telah sesuai dengan

tujuan dalam pemikiran analisis (pemodel).

Page 18: MODEL KOMUNIKASI PEMERINTAH DAERAH DALAM …

6

(Murdick, 1984) menyatakan bahwa model adalah aprocksimasi atau

penyimpulan (abstraction) dari sistem nyata yang dapat kita susun dalam berbagai

bentuk. (Gordon, 1978) mendefinisikan sebagai kerangka utama informasi (body

of information) tentang sistem yang dikumpulkan untuk mempelajari sistem

tersebut. Karena tujuan mempelajari sistem akan menentukan informasi-informasi

apa saja yang dikumpulkan dari sistem, maka tidak hanya satu model sistem saja

yang akan membuat suatu gambaran sistem. Hal ini mengakibatkan bahwa dengan

sistem yang sama dapat dihasilkan dengan model yang berlainan oleh analisis

yang berbeda, karena aspek yang menarik perhatian para analis pada sistem itu

berbeda-beda pula. Atau bisa saja terjadi bahwa analis yang sama akan membuat

model yang berbeda untuk sistem sejenis karena pemahamannya tentang sistem

yang diamati berubah. Kata-kata kunci pengertian ini adalah sistem yang terdiri

semua elemen permasalahan yang dipelajari. Elemen-elemen yang terpenting

yaitu adanya proses penyederhanaan, karena jika model terlalu kompleks tidak

memungkinkan memberikan pengertian padahal kegunaan model adalah untuk

memahami permasalahan penampilan yaitu dapat ditampilkan dengan berbagai

cara, ruang lingkup masalah yang dimaksud yang tergantung pada sudut pandang

tertentu.

Pemodelan menyangkut kemampuan untuk menampilkan persoalan dan

juga metodologi untuk menganalisis persoalan. Hasil akhir permodelan itu sendiri

adalah model dan kita dapat mengatakan bahwa model adalah representasi

kualitatif dan kuantitatif suatu proses atau usaha yang memperlihatkan pengaruh

faktor-faktornya secara signifikan dari masalah yang dihadapi. Oleh karena itu,

Page 19: MODEL KOMUNIKASI PEMERINTAH DAERAH DALAM …

7

ukuran keberhasilan permodelan bukan dilihat dari besar atau rumitnya model,

tetapi kecukupan jawab terhadap permasalahan yang ditinjau (Gordon, 1978).

Melakukan eksperimen langsung pada sistem nyata untuk memahami

beberapa kondisi adalah mungkin dan lakukan. Namun pada kenyataannya,

kebanyakan sistem nyata itu terlalu kompleks atau terlalu hipotesis, sehingga tidak

akan layak (terlalu mahal atau tidak praktis) atau tidak mungkin dilakukan

eksperimen secara langsung. Secara umum, kendala-kendala inilah yang menjadi

alasan bagi analis untuk membuat model (Gordon, 1978).

B. Konsep Komunikasi Pemerintahan

1. Pengertian komunikasi

Kata atau istilah komunikasi (dari bahasa inggris “communicattion”),

secara etimologis atau menurut asal katanya adalah dari bahasa latin

communicatus, dan perkataan ini bersumber pada kata communis dalam kata

communis ini memiliki makna „berbagi‟ atau „menjadi milik bersama‟ yaitu suatu

usaha yang memiliki tujuan untuk kebersamaan atau kesamaan makna.

Komunikasi adalah sebagai suatu proses penyampaian pikiran, perasaan

dari seseorang kepada orang lain. Pendapat lain menyatakan, komunikasi sebagai

pengoperan ide dan gagasan untuk menyatukan kekuatan sehingga terjadi

interaksi antara orang-orang yang berkomunikasi, menuju pencapaian tujuan

bersama (kesamaan makna).

Kincaid mengemukakan, komunikasi adalah proses saling berbagi atau

menggunakan informasi secara bersama danpertalian antara para peserta dalam

proses informasi. Pendapat yang sama dikemukakan oleh Siporin bahwa,

Page 20: MODEL KOMUNIKASI PEMERINTAH DAERAH DALAM …

8

komunikasi adalah proses pertukaran informasi antara dua orang atau lebih, dan

dalam proses itu terjadi kegiatan-kegiatan member/mengirim, menerima, dan

menanggapi pesan-pesan di antara orang-orang yang berinteraksi.

Berlo dalam bukunya Communication Process mengemukakan komunikasi

sebagai suasana yang penuh keberhasilan jika dan hanya jika penerima pesan

memiliki makna terhadap pesan tersebut dimana makna yang diperolehnya

tersebut sama dengan apa yang dimaksudkan oleh sumber (Berlo). Sedangkan

Myers & Myers mengemukakan pendapatnya tentang komunikasi sebagai titik

pusat kekuatan menyatukan sehingga terjadi koordinasi antara orang-orang dan

karenanya mereka akan bergerak pada suatu tindakan yang terorganisir.

Berdasarkan pernyataan dan definisi tersebut diatas dapat dikemukakan

secara umum bahwa, komunikasi adalah proses pernyataan antara manusia

mengenai isi fikiran dan perasaannya. Pengungkapan isi fikiran dan perasaan

tersebut apabila mengaplikasikan secara benar dengan etika yang tepat akan

mampu mencegah dan menhindari konflik antar pribadi, antar kelompok, antar

suku, bahkan antar bangsa, sehingga dapat menjaga persatuan dan kesatuan

bangsa.

Perkembangan selanjutnya penyampaian isi fikiran dan atau perasaan oleh

seseorang dalam istilah komunikasi disebut komunikator dan isi fikiran atau

perasaan yang disampaikan dinyatakan sebagai pesan, sedangkan yang menerima

disebut komunikan. Apabila antara komunikator dan komunikan atau sebaliknya

tidak terdapat kesamaan makna karena salah satunya tidak mengerti apa yang

dimaksud isi pesan yang disampaikan, kondisi demikian dinyatakan suasana

Page 21: MODEL KOMUNIKASI PEMERINTAH DAERAH DALAM …

9

komunikasi yang belum efektif. Dengan kata lain komunikasi yang berlangsung

tidak komunikatif. Persoalannya adalah bagaimana kiat, keterampilan dan strategi

berkomunikasi agar pesan yang disampaikan dapat dimengerti, dipahami dan

dilakukan oleh komunikasi persis seperti apa yang ada pada pikiran dan perasaan

komunikator. Untuk menemukan jawaban pertanyaan tersebut terlebih dahulu kita

harus memahami pengertian komunikasi baik secara etimologos maupun

pengertian dan definisi komunikasi itu sendiri, tujuan, fungsi serta proses juga

unsur-unsur komunikasi dan hal-hal mendasar dalam berkomunikasi.

Menelusuri asal kata komunikasi, berasal dari bahasa latin yakni

“communicatio” bersumber dari perkataan “communis” yang berarti sama.

Menurut Gde secara etimologis mendefinisikan, komunikasi sebagai proses yang

membuat suasana berbeda dalam kebersamaan kepada dua orang atau lebih yang

tadinya monopoli satu orang saja.

Pengertian dan asal kata komunikasi tersebut di atas apabila dicirikan

merupakan suatu karakteristik dari makna yang releven dengan komunikasi

manusia, yakni kebersamaan. Dengan demikian pengertian yang berkaitan dengan

komunikasi pada kenyataannya adalah merupakan fenomena sosial. Karena jelas

aspek makna yang fundamental sebagaimana terdapat dalam komunikasi manusia

adalah sifat sosialnya. Kajian lebih mendalam tentang makna bersama tersebut

bukanlah bararti sama, karena konsep tentang kebersamaan itu berbeda-beda

diantara berbagai perspektif. Namun mengupayakan suasana kebersamaan dalam

perbedaan.

Page 22: MODEL KOMUNIKASI PEMERINTAH DAERAH DALAM …

10

Apa arti makna dalam komunikasi, bagaimana serta mengapa para

komunikator berbagi makna bersama dalam komunikasi? Untuk menjawab semua

pertanyaan itu dapat dipahami melalui wacana apa yang sedang dibahas untuk

konteks tertentu. Maksudnya adalah menjawabnya ada dalam suatu prspektif yang

digunakan untuk memandang kondisi tersebut. Di samping itu perlu diingat

bahwa suatu perspektif belum tentu akan relevan menurut perspektif yang lain.

Demikian juga pertanyaan tentang apakah suatu jawaban itu benar atau

salah atau cukup baik, juga tidak relevan karena telah disadari bahwa kebenaran

sejati tidak perna menjadi permasalahan, namun justru menemukan daya guna

secara teoritis dan praktis merupakan permasalahannya. Sosialisasi tentang makna

komunikasi, adalah salah satu alternative dalam rangka pemehaman komunikasi.

Karena makna sebagai konsep komunikasi, mencakup lebih daripada sekedar

penafsiran atau pemahaman seorang individu saja.

2. Fungsi Komunikasi

Bertolak dari pengertian dan pemaknaan komunikasi yang telah diuraikan

pada halaman sebelumnya, dapat dinyatakan bahwa komunikasi merupakan dasar

bagi semua interaksi manusia, termasuk didalamnya interaksi kelompok. Oleh

sebab itu komunikasi dikaitkan memiliki peran dominan dalam kehudupan

manusia, sehingga fungsi komunikasi adalah mencapai tujuan peran tersebut,

yaitu antara lain :

a. Mencapai pengertian satu sama lain;

b. Membina kepercayaan;

c. Mengkoordinir tindakan;

Page 23: MODEL KOMUNIKASI PEMERINTAH DAERAH DALAM …

11

d. Merencanakan strategi;

e. Melakukan pembagian pekerjaan;

f. Melakukan aktivitas kelompok; dan

g. Berbagi rasa.

Komunikasi pemerintahan merupakan komunikasi antar manusia (human

communication) yang terjadi dalam konteks organisasi pemerintahan. Karena itu

komunikasi pemerintahan tidak lepas dari kontek komunikasi organisasi dan ia

juga merupakan bagian dari komunikasi organisasi. Arus penyampaian dan

penerimaan pesan dilakukan melalui jaringan yang sifat hubungannya saling

tergantung satu sama lain berdasarkan aturan-aturan formal. Pesan yang

disampaikan dan yang diterima bukan saja berupa informasi, melainkan juga

penyebaran ide-ide (sharing ideas), instruksi (instruction), atau perasaan-perasaan

(feelings) berhubungan dengan tindakan dan kebijakan pemerintah. Melalui

komunikasi pemerintahan, birokrat pemerintah berbagi informasi, gagasan atau

perasaan, dan sikap dengan partisipan komunikasi lainnya yang disebut

komunikan, yaitu aparatur pemerintah untuk internal organisasi dan dunia usaha,

masyarakat dan organisasi- organisasi non-pemerintah untuk eksternal organisasi,

dan sebaliknya.

Bagaimanapun organisasi pemerintahan tidak akan dapat melaksanakan

fungsinya, dan tidak akan dapat mengefisienkan dan mengefektifkan penggunaan

sumber-sumbernya, dan pada akhirnya tidak akan dapat mencapai tujuannya tanpa

komunikasi. Pemahaman tentang peristiwa-peristiwa komunikasi yang terjadi

dalam organisasi pemerintah, seperti apakah pesan diterima dan dilaksanakan

Page 24: MODEL KOMUNIKASI PEMERINTAH DAERAH DALAM …

12

dengan benar, memungkinkan organisasi pemerintah mencapai tujuannya sesuai

dengan harapan. Oleh karena itu komunikasi pemerintahan merupakan salah satu

fungsi penting dalam organisasi pemerintahan baik untuk managing staff dan

managing people.

Komunikasi pemerintahan untuk managing staff merupakan komunikasi

internal organisasi dan bertujuan agar pegawai atau staf mengetahui dan

memahami apa yang harus dikerjakan, bagaimana mengerjakan dan agar eksekutif

pemerintah mendapatkan informasi dari pegawai tentang hasil pelaksanaan

pekerjaan yang kesemuanya bermanfaat untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi

pemerintah secara efektif dan efisien. Komuniksi pemerintahan untuk managing

people merupakan komunikasi eksternal organisasi untuk memberikan informasi

tentang berbagai kebijakan-kebijakan dan peraturan-peraturan pemerintah kepada

masyarakat, organisasi-organisasi non pemerintah, termasuk komunitas atau

institusi bisnis, sekaligus mendapatkan informasi dari mereka untuk membuat

kebijakan dan peraturan dan juga informasi tentang dampak dari kebijakan yang

dibuat oleh pemerintah untuk menentukan apakah kebijakan atau peraturan

tersebut dilanjutkan atau dihentikan, direvisi atau dimodifikasi.

3. Pengertian Pemerintahan dan Fungsi Pemerintahan

Secara etimologis kata pemerintahan berasal dari “pemerintah”, kata

pemerintah sendiri berasal dari kata “perintah” yang berarti menyuruh melakukan

sesuatu pekerjaan (Pamuji Hasan, 2010;1)

Pemerintahan dalam arti sempit adalah semua aktifitas, fungsi, tugas dan

kewajiban yang dijalankan oleh lembaga untuk mencapai tujuan Negara.

Page 25: MODEL KOMUNIKASI PEMERINTAH DAERAH DALAM …

13

Pemerintahan dalam arti luas adalah semua aktifitas yang terorganisasi yang

bersumber pada kedaulatan, dan kemerdekaan, berlandaskan pada dasar negara,

rakyat, atau penduduk dan wilayah negara itu demi tercapainya tujuan negara.

Pemerintahan juga dapat didefinisikan dari segi struktural fungsional sebagai

sebuah sistem struktur dan organisasi dari berbagai macam fungsi yang

dilaksanakan atas dasar-dasar tertentu untuk mencapai tujuan Negara (Haryanto,

1997).

Pemerintahan merupakan suatu bentuk organisasi dasar dalam suatu negara.

Tujuan dari pemerintahan harus bersifat mendidik dan memimpin yang diperintah,

ia harus serempak dijiwai oleh semangat yang diperintah, menjadi pendukung dari

segala sesuatu yang hidup diantara mereka bersama, menciptakan perwujudan

segala sesuatu yang diingini secara samar-samar oleh semua orang yang terbaik

dan terbesar.

Berdasarkan pemikiran diatas, maka terdapat beberapa pernyataan yang

menunjukkan fungsi pemerintahan antara lain : 1) Bersikaf mendidik dan

memimpin yang diperintah artinya pemerintahan yang berfungsi sebagai leader

(pemimpin) dan educator (pendidik). Para pamong, diharapkan dapat memimpin

dan menjadi panutan masyarakat; 2) serempak dijiwai oleh semangat yang

diperintah, artinya pemerintah dapat memahami aspirasi yang berkembang di

masyarakat. Pemerintahan yang baik adalah mengerti apa yang diinginkan dan

menjadi kebutuhan masyarakat; 3) menjadi pendukung dari segala sesuatu yang

hidup diantara mereka barsama artinya pemerintahan sebagai katalisator dan

dinamisator masyarakat. Sebagai katalisator artinya sebagai penghubung bagi

Page 26: MODEL KOMUNIKASI PEMERINTAH DAERAH DALAM …

14

setiap kelompok kepentingan di masyarakat. Sedangkan sebagai dinamisator

artinya penggerak segala bentuk kegiatan masyarakat; 4) menciptakan perwujudan

segala sesuatu yang diingini segala samar-samar oleh semua orang artinya

pemerintah harus peka terhadap perubahan yang terjadi di nasyarakat; 5)

melukiskan semua secara nyata dan dituangkan semua dalam kata-kata oleh

orang-orang yang terbaik dan terbesar. Artinya pemerintahan harus merancang

berbagai kebijakan yang dituangkan dalam peraturan-peraturan.

Kemudian kembali kepada fungsi pemerintahan, menurut Van Vollenhofen

(1934) dalam bukunya Staatsrecht ivezee, yang dikutip oleh Salam, pemerintahan

dibagi menjadi empat fungsi yaitu: 1) fungsi besstur atau pemerintahan dalam arti

sempit; 2) fungsi preventive (pencegahan timbulnya pelenggaran-pelanggaran

terhadap tata tertib hukum dalam usahanya untuk memelihara tata tirtib

masyarakat; 3) fungsi peradilan yaitu kekuasaan untuk menjamin keadilan

didalam negara; 4) fungsi regeling yaitu kekuasaan untuk membuat peraturan-

peraturan dalam negara. Sesuai pendapat tersebut pada dasarnya fungsi

Pemerintahan bertujuan terwujudnya kesejahteraan masyarakat yaitu jika

ketertiban, keadilan dan keamanan masyarakat bisa benar-benar terjadi.

C. Model – Model Komunikasi

1. Model Komunikasi dalam Hubungan Kerja

Dalam hubungan kerja dikenal adanya komunikasi informasi dan

komunikasi hubungan kerja. Komunikasi informasi biasanya disampaikan oleh

pimpinan kepada unit-unit kerja dibawahnya melalui kegiatan apel kerja atau

dalam suasana rapat, sedangkan komunikasi hubungan kerja adalah suatu cara

Page 27: MODEL KOMUNIKASI PEMERINTAH DAERAH DALAM …

15

dalam penyampaian kegiatan yang harus dilaksanakan dengan tujuan agar

kegiatan tersebut dapat berhasil, secara efesien dan efektif. Walaupun secara tegas

antara kedua bentuk komunikasi itu tidak dapat dibedakan, namun ditinjau dari

sifat dan syaratnya dapat diuraikan berikut ini

Pada komunikasi informasi ide atau gagasan yang disampaikan oleh pihak

pertama bertujuan agar pihak kedua dapat menangkap ide dan gagasan tersebut

dengan pengertian yang sama sebagaimana yang dimiliki oleh pihak pertama.

Dengan perkataan lain komunikasi informasi memiliki sifat agar terdapat

kesesuaian paham antara ide yang disampaikan oleh pihak pertama dengan pihak

kedua sebagaimana gagasan, sehingga tercipta ide yang dimunculkan (Yager

dalam Pace, 2010:202).

2. Model komunikasi horisontal

Bentuk model komunikasi horisontal terdiri dari penyampaian informasi

antara rekan-rekan sejawat dalam unit kerja yang sama. Bahkan bentuk

komunikasi horisontal tertulis cenderung menjadi lebih lazin. Model komunikasi

horisontal paling sering trjadi dalam rapat komisi, interaksi pribadi, selama waktu

istirahat, obrolan ditelefon, memo dan catatan, kegiatan sosial dan lingkaran

kondisi. Lingkaran kualitas adalah sebuah kelompok pekerja sukarela yang bebagi

wilayah tanggung jawab. Yang, penting kelompok ini adalah kelompok kerja

biasa yang membuat atau memperbaiki sebuah produk. Prara anggota kelompok

mengadakan pertemuan setiap minggu untuk berdiskusi, menganalisis dan

mengemukakan gagasan untuk menyemournakan pekerjaan mereka. Mereka

dilatih dalam penggunaan prosedur dan teknik-teknik khusus pemecahan masalah,

Page 28: MODEL KOMUNIKASI PEMERINTAH DAERAH DALAM …

16

seperti diagram sebab-akibat, diagram pareto atau grafik lajur yang datanya

disusun menurut urutan kepentingan, histogram, daftar pemeriksaan, dan grafik-

grafik. Pemimpin kelompok dilatih dalam keahlian kepemimpinan, metode

pengajaran orang dewasa, dan teknik-teknik motivasi dan komunikasi. Lingkaran

kualitas umumnya diberi tanggung jawab penuh untuk mengenali dan

memecahkan masalah (Yager dalam Pace, 2010:197).

Hambatan-hambatan pada komunikasi horisontal banyak persamaannya

dengan hambatan yang mempengaruhi komunikasi ke atas dan bawah. Ketiadaan

kepercayaan diantara rekan-rekan kerja, perhatian yang tinggi pada mobilitas ke

atas, dan persaingan dalam sumber daya dapat mengganggu komunikasi pegawai

yang sama tingkatnya dalam organisasi dengan sesamanya.

3. Model komunikasi lintas saluran

Dalam kebanyakan organisasi, muncul keingin pegawai untuk berbagi

informasi melalui batas-batas fungsional dengan individu yang tidak menduduki

posisi atasan maupun bawahan mereka. Misalnya, bagian-bagian seperti teknik,

peneliti, akunting, dan personalia mengumpulkan data, laporan, rencana

persiapan, kegiatan koordinasi, dan memberi nasehat kepada manager mengenai

pekerjaan pegawai disemua bagian organisasi. Mereka melintasi jalur fungsional

dan berkomunikasi dengan orang-orang yang diawasi dan mengawasi tetapi bukan

atasan bawahan mereka (Davis dalam Pace,2010:197).

4. Model komunikasi informal, pribadi, atau selentingan

Bila pegawai berkomunikasi satu sama lainnya tanpa mengindahkan

posisinya dalam organisasi, faktor-faktor yang mengarahkan aliran informasi lebih

Page 29: MODEL KOMUNIKASI PEMERINTAH DAERAH DALAM …

17

bersifat pribadi. Arah informasi kurang stabil. Informasi mengalir keatas,

kebawah, horisontal dan melintasi saluran hanya sedikit kalau ada perhatian dalam

hubungan posisional. Karena informasi informal/personal muncul dari interaksi

diantara orang-orang, informasi ini tampaknya mengalir dengan tidak terduga, dan

jaringannya digolongkan sebagai selentingan (grapevine). Kiasan ini tampaknya

sesuai. Grapevine terlihat tumbuh dan menjalar kesetiap arah, menangkap dan

menyembunyikan buahnya dibawah kerimbunan dedaunan, nyaris menantang

penyelidikan. Informasi yang mengalir sepanjang jaringan kerja selentingan juga

terlihat berubah-ubah dan tersembunyi. Dalam istila komunikasi,

selentingandigunakan sebagai “metode penyampaian laporan rahasia dari orang

keorang yang tidak dapat diperoleh melalui saluran biasa (Stein dalam Pace,

2010:200).

5. Model komunikasi interpersonal

Sebelum membicarakan apa yang dimaksud dengan komunikasi

interpersonal, adalah penting untuk memahami lebih dahulu apa yang dimaksud

dengan komunikasi interpersonal dan peranannya terhadap komunikasi yang lain.

Sesungguhnya komunikasi interpersonal adalah komunikasi dalam diri sendiri.

Dalam diri kita masing-masing terdapat komponen-komponen seperti sumber,

pesan, saluran penerima dan balikan. Dalam komunikasi interpersonal hanya

seorang yang terlibat. Pesan mulai dan terakhir dalam diri individu masing-

masing. Komunikasi interpersonal mempengaruhi komunikasi dan hubungan

dengan orang lain. (Wenburg dan wilmat dalam muhammad, 1995:159)

mengatakan bahwa persepsi individu tidak dapat dicek oleh orang lain tetapi

semua atribut pesan ditentukan oleh masing-masing individu.

Page 30: MODEL KOMUNIKASI PEMERINTAH DAERAH DALAM …

18

6. Model komunikasi umpan balik

Model komunikasi umpan balik adalah suatu elemen yang telah ada dalam

model-model komunikasi yang lebih awal. Akan tetapi, pengembangan teori

dalam bidang ini lebih terbelakang bila dibandingkan elemen-elemen lain. Hampir

seluruh teori komunikasi cenderung menganggap bahwa umpan balik adalah suatu

aliran paralel dari arah yang berlawanan (cf Schramm dalam Jahi, 1988:13).

Komunikasi adalah suatu yang berkaitan dengan siapa yang mengatakan

atau mengemukakan apa, dengan saluran komunikasi apa, kepada siapa, dan

dengan dampak apa (hasil yang dicapai).

Model ini menjelaskan tentang proses komunikasi dan fungsinya terhadap

masyarakat. Lasswell berpendapat bahwa di dalam komunikasi terdapat tiga

fungsi. Yang pertama adalah pengawasan lingkungan. Lalu hubungan dari setiap

bagian sosial yang terpisah yang memberikan respon kepada lingkungan. Dan

yang terakhir adalah transmisi masyarakat dari satu generasi ke generasi lainnya.

7. Model Komunikasi Interaksi (Wilbur Schramm)

Source to encode message ─ reveiver to decode the message, Model linier

berasumsi bahwa seorang hanyalah pengirim atau penerima. Tentu saja hal ini

merupakan pandangan yang sangat sempit terhadap partisipan – partisipan dalam

proses komunikasi. Oleh karenanya, Wilbur Schraman (1954) mengemukakan

bahwa kita juga mengamati hubungan antara seorang pengirim dan penerima. Ia

mengonseptualisasikan model komunikasi interaksional yang menekankan proses

komunikasi dua arah diantara para komunikator. Dengan kata lain, komunikasi

berlangsung dua arah : dari pengirim kepada penerima dan dari penerima kepada

Page 31: MODEL KOMUNIKASI PEMERINTAH DAERAH DALAM …

19

pengirim. Proses melingkar ini menunjukkan bahwa komunikasi selalu

berlangsung. Pandangan interaksional mengilustrasikan bahwa seseorang dapat

menjadi baik pengirim maupun penerima dalam sebuah interaksi, tetapi tidak

dapat menjadi keduanya sekaligus.

Pada komunikasi Interaksi (Wilbur Schramm), sumber dapat menjandi dan

sasaran dapat menjandi balik pesan, berdasarkan pengalaman yang dimilikinya

masing – masing. Bila kedua lingkaran memiliki wilayah bersama yang besar,

maka komunikasi mudah dilakukan. Bila kedua lingkaran itu tidak bertemu

artinya tidak ada pengalaman bersama – sama sehingga komunikasi tidak

berlangsung. Bila wilayah yang berimpit itu kecil artinya pengalaman sumber dan

pengalaman sasaran sangat jauh berbeda maka sangat sulit untuk menyampaikan

makna dari seseorang kepada orang lainnya.

D. Proses Komunikasi Pemerintahan

Seperti komunikasi pada umumnya, maka komunikasi pemerintahan

menunjukkan proses pengiriman dan penerimaan pesan (massages) dari satu pihak

kepada pihak lain melalui cara-cara dan saluran-saluran tertentu dengan harapan

terjadi perubahan perilaku sesuai dengan pesan yang diterima. Jadi tiap

komunikasi pemerintahan adalah hasil dari proses rumit yang meliputi baik

kognisi (thinking) dan perilaku (doing). Oleh karena itu setiap aktivitas

komunikasi harus didasarkan pada elemen-elemen inti yang meliputi: why?, for

whom?, what‟s it about?, when?, how?, which channels? (http://www.corporate

interlinkcom.au/planning.html). Dan pemahaman tentang elemen-elemen dalam

proses komunikasi adalah satu tahap pertama dalam pengembangan pengetahuan

Page 32: MODEL KOMUNIKASI PEMERINTAH DAERAH DALAM …

20

tentang komunikasi pemerintahan atau komunikasi di sektor publik. Satu model

umum tentang proses komunikasi pemerintahan diawali oleh pengirim

(administrator atau manajer pemerintah) yang berusaha berkomunikasi dengan

aparatur birokrasi, masyarakat dan organisasi lain.

Untuk itu dipilih seperangkat informasi sebagai pesan yang ingin

dikirimkan (ideation). Ketika hendak mengirim informasi, pengirim

menterjemahkan informasi tersebut dalam bentuk kata-kata, tanda-tanda, atau

lambang-lambang yang tepat yang diharapkan dapat dengan mudah dipahami oleh

penerima dan diharapkan memiliki efek terhadap orang lain. Ekspresi gagasan

atau ide dalam bentuk verbal (lisan dan tulisan), atau nonverbal (bahasa isyarat,

ekpresi wajah, gerakan, atau gambar), disebut pesan (message). Pesan yang

disampaikan dapat berupa kebijakan-kebijakan, prosedur-prosedur, peraturan-

peraturan, keputusan-keputusan. Pesan yang sudah disandi (encode) kemudian

disampaikan.

Pesan tersebut dapat disampaikan dengan cara verbal (berbicara untuk

menyampaikan pesan lisan, menulis untuk menyampaikan pesan tulisan); atau

cara nonverbal (menggambar untuk menyampaikan pesan dalam bentuk gambar,

atau melalui tindakan untuk menyampaikan pesan bahasa isyarat). Pesan

disampaikan melalui saluran (channel) yang dianggap lebih efektif. Saluran atau

alat melalui mana pesan disampaikan dapat berupa surat, memo, laporan,

telegram, faksimili, surat kabar, majalah, buku manual, buletin, poster untuk

bentuk tulisan; telepon, interkom, TV, konferensi dan pertemuan, pembicaraan

untuk komunikasi oral. Masing-masing saluran komunikasi tersebut memiliki

Page 33: MODEL KOMUNIKASI PEMERINTAH DAERAH DALAM …

21

efektivitas dilihat dari: general available, relatively low cost, high speed,

immediate interaction, dan high impact and attention (Gordon, 1993: 276).

Setelah pesan dikirimkan, maka perhatian dalam proses komunikasi

diarahkan ke penerima pesan (receiver). Satu respon khusus diharapkan oleh

pengirim dari setiap pesan yang disampaikannya. Dalam kontek ini, pertama-tama

penerima melakukan pemaknaan atau interpretasi (decoding) atas pesan yang

diterima, dan baru kemudian ia memberi respons terhadap pesan. Bagaimana

penerima memberi respon terhadap pesan ditentukan oleh pemahaman penerima

atas pesan yang diterimanya. Ketika satu pesan mempunyai efek yang

dikehendaki, bukan suatu persoalan apakah informasi yang disampaikan tersebut

merupakan tindak berbagai informasi atau tidak.

Respon apa yang diberikan oleh penerima menjadi umpan balik, atau

balikan (feedback) bagi pengirim pesan. Atas dasar balikan tersebut, maka

pengirim pesan mungkin mempertimbangkan kembali pesan yang telah

disampaikannya kepeda penerima, mungkin mempertimbangkan saluran yang

dugunakan untuk menyampaikan pesan tersebut. Umpanbalik inilah yang dapat

dijadikan landasan untuk mengevaluasi derajat efektivitas komunikasi. Umpan

balik dari penerima pesan terhadap pesan yang diterimanya dapat disampaikan

dalam bentuk verbal atau nonverbal. Dalam kontek umpan balik, maka penerima

berposisi menjadi pengirim, dan pengirim berposisi menjadi penerima. Jadi

komunikasi pemerintahan pada hakekatnya merupakan proses penyebaran dan

pertukaran informasi di dalam dan dengan luar organisasi. Melalui komunikasi

pemerintahan, maka eksekutif pemerintahan bertukar dan membagi informasi

Page 34: MODEL KOMUNIKASI PEMERINTAH DAERAH DALAM …

22

dengan yang lain, yaitu dengan legislatif, dengan staf, dengan pelaku bisnis, dan

dengan masyarakat. Melalui komunikasi, eksekutif pemerintah atau administrator

atau manajer pemerintah bermaksud untuk mempengaruhi sikap (attitude),

pemahaman (understanding), dan perilaku (behavior) birokrasi dan masyarakat.

Dengan demikian, tiap orang yang terlibat dalam penyelenggaraan

pemerintahan demokratis merupakan bagian dari proses komunikasi

pemerintahan, baik sebagai sender di satu waktu, dan di waktu lain ia menjadi

receiver. Bahkan, komunikasi pemerintahan tidak saja sebagai sarana atau alat

bagi pemerintah untuk menyampaikan dan atau menerima informasi tentang suatu

kebijakan publik, misalnya, tetapi juga sebagai sarana memadukan kegiatan-

kegiatan secara terorganisasi dalam mewujudkan kerjasama. Juga merupakan

sarana penyaluran masukan sosial ke dalam sistem sosial, dan sarana

memodifikasi perilaku, mempengaruhi perubahan, memproduktifkan informasi,

sarana untuk mencapai tujuan serta membantu pelaksanaan dan memadukan

fungsi-fungsi manajemen. Adapun fungsi komunikasi dalam suatu organisasi,

termasuk organisasi pemerintah sebagai organisasi nonprofit adalah: fungsi

informatif, regulatif, persuasif, dan integratif. Fungsi informatif berarti,

komunikasi dipandang sebagai suatu sistem pemrosesan informasi dan kemudian

menyebarkannya kepada pihak yang membutuhkan, baik internal maupun

eksternal. Fungsi regulatif, berkaitan dengan peraturan-peraturan yang berlaku

dalam suatu organisasi. Regulasi dibuat melalui proses komunikasi oleh orang-

orang yang berada dalam posisi otoritas pembuat regulasi. Fungsi persuasif

dimaksudkan sebagai suatu cara melalui komunikasi dilakukan persuasi kepada

Page 35: MODEL KOMUNIKASI PEMERINTAH DAERAH DALAM …

23

orang lain sehingga mereka menerima pesan dan melaksanakannya dengan cara

sukarela, tanpa paksaan atau dipaksa.

Jaringan komunikasi yang kaku dalam birokrasi pemerintahan era orde

baru ditampilkan dalam jaringan berbentuk U terbalik (scalar chain), sebagaimana

jaringan rantai komando (chain of command) seperti dalam bagan 1. Ini sesuai

dengan ciri-ciri organisasi birokratis: pembagian kerja, struktur hirarkhi, aturan

formal dan prosedur, impersonalitas, karir didasarkan atas prestasi, dan

rasionalitas. Bagaimanapun juga ciri-ciri tersebut berpengaruh besar terhadap

kegiatan komunikasi pemerintahan yang secara khas dianggap sebagai organisasi

yang “mengadopsi” ciri-ciri birokrasi. Komunikasi bentuk ini sangat menekankan

komunikasi vertikal (vertical communication) dengan arus komunikasi dari atas

ke bawah (downward communication) berdasarkan hubungan kekuasaan (power

relationship) dalam hirarkhi organisasional.

Hubungan kerja dalam komunikasi pemerintahan dikenal adanya

komunikasi informasi dan komunikasi penugasan. Yang pertama untuk

menyampaikan informasi saja seperti dalam proses komunikasi pada umumnya,

sedangkan yang kedua adalah cara memberi tugas supaya diselesaikan dengan

efektif dan efisien. Pada komunikasi informasi, info atau ide (buah pikiran)

disampaikan oleh administrator pemerintah kepada aparatur birokrasi. Tujuannya

utamanya ialah agar aparatur birokrasi yang berada di bawah kewenangannya

menangkap informasi dan ide itu dengan pengertian yang sama seperti pengertian

pihak administrator.

Tujuan komunikasi ialah menyampaikan informasi sehingga ada

kesesuaian paham di antara kedua belah pihak Sebaliknya, tujuan komunikasi

Page 36: MODEL KOMUNIKASI PEMERINTAH DAERAH DALAM …

24

dalam organisasi pemerintah tidak sekedar menyampaikan informasi (tugas).

Pihak pertama atau administrator pemerintah berkeinginan agar tugas itu

dikerjakan sampai selesai menurut norma dan standar yang berlaku. Komunikasi

tidak berhasil apabila informasi yang dikomunikasikan oleh pihak pertama tidak

dapat ditangkap dan dipahami oleh pihak kedua atau paham yang diperoleh pihak

kedua tidak sesuai dengan paham yang disampaikan kepadanya. Dalam hubungan

kerja biasanya informasi dikomunikasikan untuk digunakan atau diterapkan dalam

bidang kerja pihak kedua. Komunikasi dikatakan berhasil apabila hasil kerja pihak

kedua itu mencerminkan penerapan informasi yang diperolehnya. Kesesuaian

paham dalam hal ini penting sekali. Corson dan Paul mengatakan:

Ada dua arah komunikasi dalam internal organisasi pemerintah: downward

communication atau kemunikasi ke bawah dan upward communication atau

komunikasi ke atas. Komunikasi ke bawah merupakan jaringan komunikasi

dengan arus bergerak dari pimpinan ke bawahan mengikuti hirarki organisasi.

Pesan yang disampaikan umumnya berupa instruksi jabatan atau tugas, cara

mengerjakan tugas, penjelasan prosedur dan kebijakan, misi dan tujuan dan

umpanbalik kepada pegawai. Downward communication berlangsung ketika

orang-orang yang berada pada tataran puncak organisasi mengirim pesan kepada

bawahan. Ia berfungsi:

a. Job instruction, pemberian atau penyampaian instruksi kerja.

b. Job rationale, penjelasan tentang mengapa suatu tugas perlu untuk

dilaksanakan

c. Policy and procedures information, penyampaian informasi mengenai

kebijakan- kebijakan dan peraturan-peraturan yang berlaku

Page 37: MODEL KOMUNIKASI PEMERINTAH DAERAH DALAM …

25

d. Feedback, memberi balikan tentang kinerja yang dicapai.

e. Motivation, pemberian motivasi untuk bekerja lebih baik.

f. Indoctrination, memberitahukan tujuan organisasi sebagai sesuatu yang harus

dicapai.

Sebaliknya, komunikasi keatas merupakan arus komunikasi mengikuti

jaringan dari bawahan ke pimpinan. Pesan yang disampaikan biasanya berupa

laporan pelaksanaan pekerjaan, keluhan pegawai, sikap dan perasaan pegawai

tentang berbagai hal, pengembangan prosedur dan teknik, informasi tentang

produksi dan hasil yang dicapai. Upward communication terjadi ketika

subordinasi mengirim pesan kepada atasannya. Ia berfungsi sebagai:

a. penyampaian informasi tentang pekerjaan ataupun tugas yang sudah

dilaksanakan.

b. penyampaian informasi tentang persoalan-persoalan pekerjaan ataupun tugas

yang tidak dapat diselesaikan.

c. penyampaian saran-saran perbaikan.

d. penyampaian keluhan bawahan tentang dirinya sendiri dan pekerjaannya.

Komunikasi pemerintahan dalam good governance menekankan

ketanggapan (responsiveness), transparansi (transparency), partisipasi

(participation), dan akuntabilitas (accountability). Ketanggapan berarti perhatian

manajemen publik harus secara konstan, intensif, dan cepat terhadap informasi

yang disampaikan secara langsung oleh warga baik kepada birokrasi maupun

melalui legislator atau politisi transparansi berarti memberi informasi secara

benar, jujur dan adil; partisipasi berarti masyarakat diikutsertakan memberi

informasi dalam membuat kebijakan dan berjalannya kontrol sosial; dan

Page 38: MODEL KOMUNIKASI PEMERINTAH DAERAH DALAM …

26

akuntabilitas menunjukkan suasana pemerintahan yang bertanggungjawab atas

informasi kebijakan dan penyelenggaraan pemerintahan.

Informasi-informasi yang penting dalam good governance ialah informasi

sektor publik berhubungan dengan penyelenggaraan pemerintahan, hukum, dan

administrasi; informasi sektor dunia usaha yang berhubungan dengan

pengembangan potensi ekonomi; dan informasi sektor sosial yang berhubungan

dengan kegiatan- kegiatan sosial dan ekonomi yang tidak dijangkau oleh institusi

publik dan bisnis. Jadi komunikasi eksternal menunjukkan adanya komunikasi

antar pemerintah, masyarakat dan sektor swasta dalam berbagai tindakan-tindakan

pemerintah (seperti: regulasi, kebijakan) yang dibuat dan dilaksanakan oleh

birokrasi pemerintah dalam kaitannya dengan kepentingan publik atau masyarakat

dan dunia usaha.

Komunikasi eksternal berhubungan dengan penyampaian pesan seperti

kebijakan, peraturan perundang-undangan, oleh pemerintah kepada masyarakat.

Feedback-nya adalah berbagai kritik atas berbagai kebijakan dan peraturan-

peraturan yang diberikan oleh masyarakat dan institusi bisnis kepada pemerintah.

Hal penting diperhatikan yang mempengaruhi dan atau mengganggu komunikasi

antara pemerintah dan masyarakat dan dunia usaha ialah faktor lingkungan,

seperti: politik, ekonomi, sosial dan budaya, hukum, dan geografi dari suatu

negara.

E. Inovasi

Istilah penemuan dapat diterjemahkan menjadi (discovery), (invention),

ataupun (innovation). Discovery biasa diartikan sebagai penemuan sesuatu yang

sudah ada, tetapi belum dikenal oleh suatu masyarakat tertentu. Misal: Columbus

Page 39: MODEL KOMUNIKASI PEMERINTAH DAERAH DALAM …

27

sebagai warga masyarakat Eropa menemukan Benua Amerika. Invention biasa

diartikan sebagai penemuan sesuatu yang sama sekali baru bagi warga masyarakat

manapun. Misal: Edison menemukan listrik. innovation biasa diketengakan dalam

sangkut paut dengan usaha mencari pemecahan masalah. Cara konvensional atau

tradisional dirasakan memberi pemecahan yang tidak sesuai lagi dengan konteks

tertentu, sehingga dituntut munculnya suatu pemecahan baru. Predikat baru untuk

penemuan dalam artian inovasi, tidak berlaku bagi semua system social. Inovasi

selalu bersangkut-paut dengan konteks social tertentu dan dalam kurun waktu

tertentu. Dengan system komunikasi yang sangat luas jangkauannya seperti

sekarang ini, inovasi dapat berlaku bagi suatu social yang sangat luas, dan bukan

mustahil seluruh dunia menjadi satu satuan sosial, yang berada dalam suatu

konteks dan satu kurun waktu.

Secara substantif, inovasi dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu:

1. Inovasi berupa wawasan/konsep/teori baru,

2. Inovasi berupa produk teknologi baru,

3. Dan inovasi berupa struktur serta fungsi baru.

Penemuan teknologi computer mendorong berkembangnya konsep

penelitian yang lebih luas dan dan mengubah fungsi para peneliti. Perubahan

struktur politik di Indonesian pada tahun 1945, mendorong berkembangnya

wawasan demokratik di banyak bidang. Pada suatu masyarakat, mula-mula

muncul inovasi berupa wawasan, pada masyarakat lain mungkin muncul

teknologi, dan pada masyarakat lain mungkin muncul restrukturisasi dan

refungsionalisasi. Hubungan ketiganya bersifat timbale balik, dan ketiganya

mendorong terjadinya perubahan sosial.

Page 40: MODEL KOMUNIKASI PEMERINTAH DAERAH DALAM …

28

F. Akselerasi

Sebuah buku mengenai komunikasi organisasi harus mempertimbangkan

setidaknya dua konsep dasar organisasi dan komunikasi. Pengetahuan mutakhir

kita mengenai komunikasi organisasi telah berkembang beberapa decade; baik

akademisi ataupun praktisi dari berbagai perspektif telah menganalisis dan

membuat teori mengenai organisasi dan komunikasi. Seperti yang anda liat, studi

komunikasi organisasi adalah studi mengenai cara orang memandang objek-objek,

juga studi mengenai objek-objek itu sendiri.

Kepustakaan tradisional mengenai bidang ini menekankan bahwa

komunikasi dan keberhasilan organisasi berhubungan. Memperbaiki komunikasi

organisasi berarti memperbaiki organisasi. Pandangan tersebut menyarankan hal-

hal berikut:

a. Terdapat unsur-unsur universal yang membentuk suatu organisasi ideal.

b. Unsur-unsur universal ini dapat ditemukan dan digunakan untuk mengubah

suatu organisasi.

c. Unsur-unsur ini dan cara unsur-unsur ini digunakan “mengebabkan” atau

setidaknya memproduksi hasil.

d. Organisasi yang berfungsi baik mengandung campuran yang pas dan

menggunakan unsur-unsur ini.

e. Unsur-unsur ini berkaitan dengan hasil organisasi yang diharapkan.

f. Komunikasi adalah satu dari unsur-unsur organisasi.

G. Kerangka Pikir

Model Komunikasi organisasi lebih daripada sekedar apa yang dilakukan

orang-orang. Komunikasi organisasi adalah suatu disiplin studi yang dapat

Page 41: MODEL KOMUNIKASI PEMERINTAH DAERAH DALAM …

29

mengambil sejumlah arah yang sah dan bermanfaat. Meskipun kita mengakui nilai

keberadaan teoretisi, praktisi, dan pengkritik, dalam suatu pengantar semua

kebutuhan tidak dapat dibahas secara merata. Inovasi akselerasi desa mandiri ini

dimasukkan dalam salah satu dari inovasi agar desa-desa yang terpencil bisa

berkembang, untuk mewujudkan desa berkembang atau mandiri tidaklah mudah,

banyak faktor yang mempengaruhi, dan faktor tersebut digolongkan menjadi dua

yaitu faktor pendukung dan faktor penghambat.

Gambar Kerangka Fikir

H. Fokus Penelitian

Fokus penelitian ini adalah bagaimana pencapaian peran Model

Komunikasi Pemerintah Daerah dalam Pelembagaan Akselerasi Desa mandiri di

Kabupaten Bantaeng.

Model Komunikasi

Pemerintahan Daerah

Sosialisasi:

-

-

-

Inovasi Akselerasi

Desa Mandiri

Advokasi:

-

-

-

Pelatihan:

-

-

-

Page 42: MODEL KOMUNIKASI PEMERINTAH DAERAH DALAM …

30

I. Definisi Fokus

1. Komunikasi pemerintahan merupakan komunikasi antar manusia (human

communication) yang terjadi dalam konteks organisasi pemerintahan.

Karena itu komunikasi pemerintahan tidak lepas dari kontek komunikasi

organisasi dan ia juga merupakan bagian dari komunikasi organisasi. Arus

penyampaian dan penerimaan pesan dilakukan melalui jaringan yang sifat

hubungannya saling tergantung satu sama lain berdasarkan aturan-aturan

formal.

2. Sosialisasi tentang akselerasi Desa mandiri nbagaimana peran pemerintah

daerahdalam menyampaikan apa saja yang terkait tentang akselerasi desa

mandiri.

3. Advokasi terhadap desa yaitu pendampingan terhadap kasus yang terkait

dengan upaya akselerasi desa mandiri.

4. Pelatihan akselerasi desa mandiri merupakan suatu bentuk pemberian

berbagai macam pemahaman tentang bagaimana seharusnya pemerintah

daerah bila dihadapkan dengan kondisi desa yang kurang berkembang.

5. Faktor penghambat adalah faktor yang dapat mempengaruhi dalam

pelaksanaan akselerasi desa mandiri sehingga tidak dapat terlaksana

dengan baik.

6. Faktor pendukung adalah faktor yang dapat menunjang terlaksananya

akselerasi desa mandiri sehingga dapat terlaksana dengan baik.

7. Akses, dalam arti kesamaan hak dalam mengakses sumberdaya-

sumberdaya produktif di dalam lingkungan.

Page 43: MODEL KOMUNIKASI PEMERINTAH DAERAH DALAM …

31

8. Manfaat, yaitu bahwa setiap masyarakat desa berhak menikmati hasil

pemanfaatan sumberdaya atau pembangunan secara bersama dan setara

9. Partisipasi, yaitu keikutsertaan dalam mendayagunakan aset atau

sumberdaya yang terbatas tersebut.

Page 44: MODEL KOMUNIKASI PEMERINTAH DAERAH DALAM …

32

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Waktu Penelitian

Waktu penelitian adalah dua bulan, mulai awal bulan nopember sampai

akhir bulan desember adapun lokasi penelitian bertempat di Kelurahan Bonto

Sunggu, Kecamatan Bissappu, Kabupaten Bantaeng. Pemilihan lokasi ini

didasarkan pada adanya kondisi dimana terlaksananya sosialisasi model

komunikasi tentang akselerasi desa mandiri belum optimal karena masih banyak

masyarakat dilokasi penelitian yang belum diberikan pendampingan atau

pelatihan tentang cara pengembangan desa agar menjadi desa mandiri.

B. Jenis dan Tipe Penelitian

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yaitu

penelitian tentang data yang dikumpulkan dan dinyatakan dalam bentuk kata-kata

dan gambar, kata-kata disusun dalam kalimat, misalnya kalimat hasil wawancara

antara peneliti dan informan.

Peneliti kualitatif bertolak dari filsafat kontruktivisme yang berasumsi

bahwa kenyataan itu berdimensi jamak, interaktif dan suatu pertukaran

pengalaman sosial yang diinterpretasikan oleh individu-individu. Penelitian

kualitatif diajukan untuk memahami fenomena-fenomena sosial dari sudut

perspektif partisipan.

Page 45: MODEL KOMUNIKASI PEMERINTAH DAERAH DALAM …

33

2. Tipe Penelitian

Grounded research adalah suatu metode penelitian yang mendasari diri

kepada fakta dan menggunakan analisa perbandingan bertujuan untuk

mengadakan generalisasi empiris, menetapkan konsep-konsep, membuktikan teori

dan mengembangkan teori dimana pengumpulan data dan analisa data berjalan.

C. Sumber Data

1. Data Primer

Data Primer adalah data yang dapat diperoleh langsung dari lapangan atau

tempat penelitian. Kata-kata dan tindakan merupakan sumber data yang diperoleh

dari lapangan dengan mengamati atau mewawancarai. Peneliti menggunakan data

ini untuk mendapatkan informasi langsung dari Kantor Dinas Daerah Kabupaten

Bantaeng, serta dari masyarakat desa setempat.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang didapat dari sumber bacaan dan berbagai

macam sumber lainnya yang terdiri dari surat-surat pribadi, buku harian, notula

rapat perkumpulan, sampai dokumen-dokumen resmi dari berbagai organisasi,

lampiran-lampiran dari badan resmi seperti kementerian-kementerian, hasil-hasil

studi, tesis, hasil survey, studi histori, dan sebagainya. Peneliti menggunakan data

sekunder ini untuk memperkuat penemuan dan melengkapi informasi yang telah

dikumpulkan melalui wawancara langsung dengan pegawai kantor dinas Daerah

Kabupaten Bantaeng.

Page 46: MODEL KOMUNIKASI PEMERINTAH DAERAH DALAM …

34

D. Informan Penelitian

Informan penelitian adalah kepala bidang Kantor Dinas Daerah untuk

memberikan informaasi tentang situasi dan kondisi latar belakang penelitian.

Informan merupakan orang yang benar-benar mengetahui permasalahan yang

akan diteliti. Informan pada penelitian ini yaitu :

Tabel. I. Informan Penelitian

No Informan Jabatan Jumlah

1 Kepala bidang Kantor Dinas Daerah Kapala bidang 1 orang

2 Staf bidang Kantor Dinas Daerah Staf bidang 2 orang

3 Masyarakat Masyarakat 3 orang

4 Masyarakat yang mengikuti pelatihan Perwakilan

kelompok / ketua

3 orang

Total informan penelitian 9 orang

E. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan langkah yang sangat penting dalam

penelitian, karena itu seorang peneliti harus terampil dalam mengumpulkan data

dan agar mendapatkan data yang valid. Pengumpulan data adalah prosedur yang

sistematis dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan.

a. Observasi

Obeservasi adalah cara pengambilan data dengan mata tanpa ada

pertolongan alat standar lain untuk keperluan tersebut. Dalam kegiatan sehari-hari,

kita selalu menggunakan mata untuk mengamati sesuatu. Observasi ini digunakan

untuk penelitian yang telah direncanakan secara sistematis tentang bagaimana

peran Pemerintah Daerah dalam mewujudkan akselerasi Desa mandiri di

kelurahan Bonto Sunggu, kecamatan Bissappu, kabupaten bantaeng.

Page 47: MODEL KOMUNIKASI PEMERINTAH DAERAH DALAM …

35

b. Wawancara

Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujan penelitian

dengan cara Tanya jawab, sambil bertatap muka antara si penanya dengan si

penjawab dengan menggunakan alat yang dinamakan interview guide (panduan

wawancara).

c. Dokumentasi

Dokumentasi adalah setiap bahan tertulis baik berupa intruksi, majalah,

bulletin, pernyataan, aturan suatu lembaga masyarakat, dan berita yang disiarkan

oleh media massa.

F. TeknikAnalisis Data

a. Tahap Reduksi Data

Seorang peneliti dituntut memiliki kemampuan berfikir sensitif dengan

kecerdasan, keluasan serta kedalaman wawasan yang tertinggi. Berdasarkan

kemapuan tersebut peneliti dapat melakukan aktivitas reduksi data secara mandiri

untuk mendapatkan data yang mampu menjawab pertanyaan penelitian.

b. Tahap Penyajian Data

Pada tahap ini peneliti banyak terlibat dalam kegiatan penyajian atau

penampilan (display) dari data yang dikumpulkan dan di analisis sebelumnya,

mengingat bahwa peneliti kualitatif banyak menyusun teks naratif. Display adalah

format menyajikan informasi secara sistematik kepada pembaca. Miles dan

Huberman (1984) memperkenalkan dua macam format, yaitu : diagram konteks

(context chart) dan matriks.

Page 48: MODEL KOMUNIKASI PEMERINTAH DAERAH DALAM …

36

c. Tahap Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi

Langkah selanjutnya adalah tahap penarikan kesimpulan berdasarkan

temuan dan melakukan verifikasi data. Seperti dijelaskan di atas bahwa

kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara dan akan berubah

bila ditemukan bukti-bukti baru yang mendukung tahap pengumpulan data

berikutnya. Proses untuk mendapatkan bukti-bukti inilah yang disebut verifikasi

data.

G. Pengabsahan Data

a. Triangulasi Sumber

Triangulasi dengan sumber artinya membandingkan dan mengecek balik

derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang

berbeda dalam penelitian kualitatif .

b. Triangulasi Teknik

Triangulasi teknik bermakna data yang dipeoleh di uji keakuratan dan

ketidak akuratannya dengan menggunakan teknik tertentu.

c. Triangulasi Metode

Penggunaan berbagai metode untuk meneliti suatu hal, seperti metode

wawancara dan metode observasi. Dalam penelitian ini, peneliti melakukan

metode wawancara yang ditunjang dengan metode observasi pada saat wawancara

dilakukan.

Page 49: MODEL KOMUNIKASI PEMERINTAH DAERAH DALAM …
Page 50: MODEL KOMUNIKASI PEMERINTAH DAERAH DALAM …
Page 51: MODEL KOMUNIKASI PEMERINTAH DAERAH DALAM …
Page 52: MODEL KOMUNIKASI PEMERINTAH DAERAH DALAM …
Page 53: MODEL KOMUNIKASI PEMERINTAH DAERAH DALAM …
Page 54: MODEL KOMUNIKASI PEMERINTAH DAERAH DALAM …
Page 55: MODEL KOMUNIKASI PEMERINTAH DAERAH DALAM …
Page 56: MODEL KOMUNIKASI PEMERINTAH DAERAH DALAM …
Page 57: MODEL KOMUNIKASI PEMERINTAH DAERAH DALAM …
Page 58: MODEL KOMUNIKASI PEMERINTAH DAERAH DALAM …
Page 59: MODEL KOMUNIKASI PEMERINTAH DAERAH DALAM …
Page 60: MODEL KOMUNIKASI PEMERINTAH DAERAH DALAM …
Page 61: MODEL KOMUNIKASI PEMERINTAH DAERAH DALAM …
Page 62: MODEL KOMUNIKASI PEMERINTAH DAERAH DALAM …
Page 63: MODEL KOMUNIKASI PEMERINTAH DAERAH DALAM …
Page 64: MODEL KOMUNIKASI PEMERINTAH DAERAH DALAM …
Page 65: MODEL KOMUNIKASI PEMERINTAH DAERAH DALAM …
Page 66: MODEL KOMUNIKASI PEMERINTAH DAERAH DALAM …
Page 67: MODEL KOMUNIKASI PEMERINTAH DAERAH DALAM …
Page 68: MODEL KOMUNIKASI PEMERINTAH DAERAH DALAM …
Page 69: MODEL KOMUNIKASI PEMERINTAH DAERAH DALAM …
Page 70: MODEL KOMUNIKASI PEMERINTAH DAERAH DALAM …
Page 71: MODEL KOMUNIKASI PEMERINTAH DAERAH DALAM …
Page 72: MODEL KOMUNIKASI PEMERINTAH DAERAH DALAM …