ml2f306050

10

Click here to load reader

Upload: wah-yudi

Post on 01-Jul-2015

87 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ML2F306050

SISTEM PENGENDALI SASARAN TEMBAKDART (DISAPPEAR AUTOMATICALLY RETALIATORY TARGET) MENGGUNAKAN

GELOMBANG RADIORony Darpono[1], Ajub Ajulian Zahra, ST, MT[2], Darjat, ST, MT[2]

Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas DiponegoroJln. Prof. Sudharto, Tembalang, Semarang, Indonesia

AbstrakMenjaga keamanan dan stabilitas wilayah kesatuan nusantara merupakan kewajiban semua warga negara,

khususnya aparat keamanan yaitu TNI. Dalam menjaga keamanan seorang aparat perlu dibekali ketrampilan dankemahiran dalam menembak. Oleh karena itu diperlukan sarana pendukung untuk latihan menembak, dalam hal iniyaitu DART (Disappear Automatically Retaliatory Target). Dengan adanya sarana ini diharapkan aparat keamanandapat memiliki berbagai keahlian dan keterampilan dalam usaha menjaga keamanan dan stabilitas negara terhadapancaman dari dalam maupun luar negeri, sehingga keutuhan negara dapat tetap terjalin. Disamping itu sarana inidapat juga digunakan oleh para atlet tembak sebagai sarana latihan dengan harapan dapat meningkatkan prestasi.

Pada Tugas Akhir ini dibuat perangkat pengendali DART (Disappear Automatticaly Reliatory Target) yanglebih familiar dengan sasaran tembak, sasaran tembak ini mampu menyembunyikan dirinya dan memunculkan dirinyasesuai keinginan pemakai. DART ini mampu memberikan tembakan balasan jika pada saat sasaran tembak tersebuttidak tertembak maka dapat memberikan balasan yang berupa lampu indikator yang seolah-olah merupakan tembakanbalasan pada penembak karena tembakan tidak mengenai sasaran tembak tersebut. Pada perangkat pengendali DARTjuga dilengkapi dengan fasilitas Hold yang berguna untuk jenis tembakan rentetan.

Kata kunci: DART, Perangkat Pengendali, Hold

1. PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang

Menjaga keamanan dan stabilitas wilayahkesatuan nusantara merupakan kewajiban semuawarga negara, khususnya aparat keamanan yaituTNI. Dalam menjaga keamanan seorang aparatperlu dibekali ketrampilan dan kemahiran dalammenembak. Oleh karena itu diperlukan saranapendukung untuk latihan menembak, dalam halini yaitu DART (Disappear AutomaticallyRetaliatory Target).

Pada Tugas Akhir ini dibuat pengendalianDART, DART merupakan sasaran tembak yangmampu menyembunyikan dirinya danmemunculkan dirinya sesuai keinginan pemakai.DART ini mampu memberikan tembakan balasanjika pada saat sasaran tembak tersebut tidaktertembak maka dapat memberikan balasan yangberupa lampu indikator, pada DART jugadilengkapi dengan fasilitas Hold yang bergunauntuk jenis tembakan rentetan.

Perangkat pengendali DART mempunyaibeberapa perintah untuk mengendalikan sasarantembak, diantaranya adalah perintah Up, Downdan detonator. Pada sistem pengendalian sasarantembak menggunakan frekuensi pembawa 49MHz.

Pada gambar 1.1 akan diperlihatkanlatihan menembak dengan menggunakanDART yang sudah ada dengan kombinasi danpenggunaan yang disesuaikan dengan latihan

menembak yang dikehendaki. Dimanaoperator pengendali dapat mengendalikanbeberapa sasaran tembak yang digunakanuntuk latihan menembak

Gambar 1.1 Sistem DART yang ada.

1.2 Pembatasan MasalahPembatasan masalah pada tugas akhir ini

meliputi:1. Hanya membahas pengendalian dari

perangkat pengendali ke sasaran tembak.2. Sistem pengendalian mengunakan frekuensi

carrier 49 MHz3. Hanya membahas komponen yang digunakan

dalam perancangan saja1 Mahasiswa Jurusan Teknik Elektro UNDIP2 Staf Pengajar Jurusan Teknik Elektro UNDIP

Page 2: ML2F306050

2. DASAR TEORI2.1 Gelombang Radio

Gelombang radio merupakan satubentuk dari radiasi elektromagnetik, danterbentuk ketika objek bermuatan listrikdimodulasi (dinaikkan frekuensinya) padafrekuensi yang terdapat dalam frekuensigelombang radio (RF) dalam suatu spektrumelektromagnetik. Gelombang radio ini beradapada jangkauan frekuensi 10 hertz (Hz)sampai beberapa gigahertz (GHz), dan radiasielektromagnetiknya bergerak dengan caraosilasi elektrik maupun magnetik. Gelombangelektromagnetik lainnya, yang memilikifrekuensi di atas gelombang radio meliputisinar gamma, sinar-X, inframerah, ultraviolet,dan cahaya terlihat.

Frekuensi radio menunjuk ke spektrumelektromagnetik di mana gelombangelektromagnetik dapat dihasilkan olehpemberian arus bolak-balik ke sebuah antena.Frekuensi seperti ini termasuk bagian darispektrum seperti pada tabel 2.1.

Tabel 2.1 Spektrum gelombang radio

Nama band FrekuensiPanjang

gelombang

Extremely low frequency 3–30 Hz100,000 km –

10,000 km

Super low frequency 30–300 Hz10,000 km –

1000 km

Ultra low frequency 300–3000 Hz1000 km – 100

km

Very low frequency 3–30 kHz 100 km – 10 km

Low frequency 30–300 kHz 10 km – 1 km

Medium frequency 300–3000 kHz 1 km – 100 m

High frequency 3–30 MHz 100 m – 10 m

Very high frequency 30–300 MHz 10 m – 1 m

Ultra high frequency 300–3000 MHz 1 m – 100 mm

Super high frequency 3–30 GHz 100 mm – 10 mm

Extremely high frequency 30–300 GHz 10 mm – 1 mm

2.2 Modulasi PulsaModulasi merupakan proses perubahan

suatu sinyal baik itu amplitudo, frekuensi maupunfasanya yang kemudian ditumpangkan ataudisisipkan pada frekuensi yang lebih tinggi(frekuensi carrier) yang berfungsi sebagaipembawanya.

Salah satu cara terbaik untukmentransmisikan harga – harga digital adalahdengan pengiriman kode biner yang terdiri darisejumlah bit, kode biner tersebut masing–masingmenggunakan harga 0 dan 1. Kode biner yangterdiri dari beberapa bit (digit) dapat dinyatakandengan 2N, sehingga diperoleh harga bulat yangberbeda. Dengan pengiriman sinyal yang berupakode-kode biner secara berturut–turut akanmemungkinkan koreksi terhadap distorsi sinyaldan pengendalian mutu sinyal secara lebih mudah.

2.3 Osilator

Osilator merupakan piranti elektronik yangmenghasilkan keluaran yang berupa isyarattegangan. Bentuk isyarat tegangan terhadap waktuada bermacam-macam yaitu berupa gelombangsinusoidal, persegi, gigi gergaji atau bentukgelombang periodik lainnya. Osilator berbedadengan penguat, karena penguat memerlukansyarat masukan untuk menghasilkan isyaratkeluaran. Pada osilator tidak ada isyarat masukan,hanya ada isyarat keluaran saja, yang frekuensidan amplitudonya dapat dikendalikan sesuaidengan kebutuhan.

Osilator KristalAgar memperoleh frekuensi yang tetap

biasanya digunakan kristal pada rangkaianoscilator. Yang dimaksud dengan kristal disiniadalah kristal kuarsa, yaitu kristal silikon dioksidayang bersifat piezoelektrik. Sifat ini akanmenimbulkan beda tegangan listrik jika terjadipenekanan antara dua permukaannya. Apabila duapermukaan kristal diberi beda potensial listrik,maka terjadilah tekanan mekanis antara keduapermukaan tersebut yang menyebabkanperubahan bentuk kristal. Sifat dari osilator kristalyaitu frekuensi yang dihasilkan tidak dapatdirubah, sehingga hanya bekerja pada satufrekuensi saja yang telah ditetapkan oleh kristaltersebut. Lambang osilator kristal diperlihatkanpada gambar 2.1.

Gambar 2.1 Lambang osilator kristal

Page 3: ML2F306050

2.4 Pesawat Pemancar dan Penerima

Pesawat pemancar atau lebih dikenaldengan transmitter merupakan suatu alatelektronika yang bertugas untuk memancarkangelombang radio hasil dari modulasi ke udara.Adapun gelombang yang dipancarkan inimengandung dua sinyal, yaitu sinyal informasidan sinyal pembawanya (carier wave). Pesawatpenerima atau lebih dikenal dengan receivermerupakan suatu alat elektronika yang bertugasuntuk menerima gelombang radio hasil darimodulasi yang dipancarkan melalui suatupemancar untuk mendapatkan sinyal informasiasal dari sinyal yang termodulasi.

2.4.1 Prinsip Pemancar

Pada dasarnya prinsip dari pemancar adalahmenggabungkan sinyal informasi dengan sinyalpembawa, dimana sinyal informasi yang berupagetaran listrik diperkuat dan difilterisasi untukmembatasi lebar pita, kemudian oscilatormenentukan frekuensi pembawa. Karenakestabilan frekuensi yang baik diperlukan dalampemancaran, sehingga diperlukan osilator yangberfrekuensi tetap atau stabil.

Untuk menambahkan daya pada gelombangpembawa diperlukan sebuah penguat, dimanapenguat tersebut dapat berfungsi untukmeningkatkan daya sinyal pembawa dari osilatoryang diperlukan untuk masuk ke modulator. Padamodulator menggabungkan sinyal informasidengan sinyal pembawa, frekuensi dari sinyalpembawa akan menghasilkan salah satu jenisgelombang termodulasi. Penguatan tambahanmungkin diperlukan setelah modulasi untukmembawa tingkat daya sinyal pada hargamasukan ke antena .

Sinyal Informasi

Gambar 2.2 Diagram Blok Pemancar.

2.4.2 Prinsip Pesawat PenerimaSebuah pesawat penerima akan menerima

getaran-getaran elektromagnetik yangdipancarkan oleh suatu pesawat pemancar.Walaupun di wilayah itu terdapat bermacam –macam gelombang radio yang masuk ke antenapenerima, namun pesawat penerima dapat

memisahkan gelombang tersebut denganmenggunakan penala. Umumnya dalam suatupesawat penerima untuk keperluan tertentu, batasdari frekuensi yang akan diterima oleh pesawat initelah ditetapkan, sehingga hanya dapat menerimajenis gelombang tertentu saja. Getaran yangditerima oleh pesawat penerima masih sangatlemah sehingga perlu diperkuat dahulu denganpenguat. Kemudian getaran yang sudah diperkuattadi dideteksi oleh detektor. Dari hasil deteksitersebut yang tertinggal hanya sinyal informasiasal.

Sinyal

Informasi

Gambar 2.3 Diagram Blok Penerima

2.5 IC Pemancar dan Penerima TX-2B/RX-2BTX-2B / RX-2B merupakan IC CMOS yang

berguna sebagai perangkat pemancar danmenerima yang yang biasa digunakan dalamsistem radio kontrol. TX-2B / RX-2B memiliki 5fungsi yang biasa digunakan dalam radio kontrol.Aplikasi TX-2B / RX-2B biasa digunakan padamainan radio kontrol seperti mobil-mobilan radiokontrol.

Gambar 2.4 konfigurasi pin TX-2B / RX-2B

IC pemancar dan penerima TX-2B/RX-2B digunakan untuk mengirimkan informasidengan menggunakan gelombang radio. Informasiyang dikirimkan digunakan untuk mengetahuikeadaan sasaran tembak.

2.6 RelayRelay adalah saklar elektrik yang

terbuka dan tertutup digunakan untuk mengontrolrangkaian elektronik yang lain. Relay tersusunsaklar, kawat koil dan poros besi. Cara kerja

Modulator

Oscilator

PenguatDaya

Penala Penguat Detektor

Page 4: ML2F306050

komponen ini dimulai pada saat mengalirnya aruslistrik yang melalui koil, kemudian dapatmenimbulkan medan magnet yang digunakanuntuk merubah posisi saklar.

Relay mempunyai beberapa keuntunganyaitu;

a. Dapat mengontrol sendiri keluaran dari arusserta tegangan listrik yang diinginkan sesuaidengan karakteristik relainya.

b. Dapat memaksimalkan besarnya teganganlistrik hingga mencapai batas maksimalnya.

c. Dapat menggunakan baik saklar maupun koillebih dari satu, disesuaikan dengan kebutuhantergantung dari jenis relai yang digunakan.

.

(a) (b) Gambar 2.5 (a) Relay, (b) Relay 5 Volt 8 pin

2.7 Sensor Getar

Sensor getar adalah suatu jenis sensormekanik yang prinsip kerjanya dipengaruhi olehgetaran (sangat peka terhadap getaran / pukulan)yang diakibatkan oleh adanya suatu benturan.Sensor getar sangat berguna untuk mengetahuiapakah sasaran tembak terkena peluru atau tidak,selain itu sensor getar akan mengaktifkan motorpenggerak jika sensor tersebut dalam kondisiterhubung (ON) pada saat menerima getaran.

getaran

membran

Gambar 2.6 Skema Sensor Getar

Adanya benturan atau pukulan yangmengenai membram dapat mengakibatkanterjadinya getaran yang akan menggetarkan/menggerakkan filamen sensitif yang terbuat darilogam, dimana pada saat bergetarnya filamentersebut yang akan menghubungkan dua kutub (Adan B). Untuk mengatur sensitifitas sensor getar

yang dihasilkan dapat kita tentukan denganmerubah posisi plat logam dengan memutar bautpenyanggannya, sensitifitas yang dimaksud adalahbesarnya kekuatan yang membentur membranyang dapat mengaktifkan sensor getar ini.

3 PERANCANGAN SISTEM PENGENDALI SASARA N TEMBAK DART

Dalam perancangan DART (DissapearAtomatically Retaliatory Target) dengangelombang radio meliputi perancangan perangkatkeras pada bagian perangkat pengendali dansasaran tembak. Pengendali berfungsi untukmengendalikan sasaran tembak dimana sasarantembak tersebut dapat dikendalikan dari jaraktertentu untuk memberikan perintah-perintahpengendaliannya, sedangkan pada sasaran tembakbagian yang menerima respon saat ada tembakanmaupun saat pengendalian. Frekuensi pembawayang digunakan oleh perangkat pengendali untukmengendalikan sasaran tembak menggunakan 49MHz.

Gambar 3.1 Diagram Blok pengendali dansasaran tembak

3.1 Perancangan Perangkat Keras Pengendali

Perancangan perangkat pengendalimempunyai masukan yang merupakan perintah-perintah untuk mengendalikan sasaran tembakdengan menekan tombol/saklar yang tersedia padaperangkat pengendali.

Masukan berasal dari tombol saklar yangberfungsi untuk mengendalikan beberapa fungsisasaran tembak. Pada perancangannya terdapat 9buah saklar untuk mengendalikan fungsi sasarantembak serta 1 buah saklar yang digunakan untukmode fungsi. Berikut ini akan dijelaskan fungsimasing masing saklar.a. Fungsi naik

Fungsi naik ini bertujuan untukmenggerakkan naik sasaran tembak A dan sasarantembak B, pada fungsi ini digunakan 3 buahsaklar, 2 buah saklar digunakan untukmenggerakkan masing-masing sasaran tembakbaik itu sasaran tembak A atau B pada posisitegak (naik) sedangkan satu saklar sisanyadigunakan untuk menggerakkan A dan B secarabersamaan. Fungsi ini digunakan untuk

A B

Page 5: ML2F306050

menaikkan sasaran tembak sehingga sasarantembak siap untuk ditembak.b. Fungsi turun

Fungsi turun ini bertujuan untukmenggerakkan turun sasaran tembak A dansasaran tembak B, pada fungsi ini digunakan 3buah saklar, 2 buah saklar digunakan untukmenggerakkan masing-masing sasaran tembakbaik itu sasaran tembak A atau B pada posisirebah (turun) sedangkan satu saklar sisanyadigunakan untuk menggerakkan A dan B secarabersamaan. Fungsi ini digunakan untukmenurunkan sasaran tembak secara manual.c. Fungsi Hold

Fungsi Hold ini bertujuan untukmenggerakkan naik sasaran tembak A dan sasarantembak B secara bersamaan, pada fungsi inidigunakan 1 buah saklar On/Off, perbedaan antarafungsi hold dan fungsi naik adalah pada fungsihold posisi awal sasaran tembak pada posisitegak/berdiri atau bisa diartikan jika fungsi holdhanya berfungsi ketika posisi sasaran tembakberdiri. Pada fungsi hold akan membuat sasarantembak akan kembali pada posisi awal yangtegak/berdiri meskipun sasaran tembak terkenatembakan. Fungsi ini digunakan ketikadibutuhkan adanya tembakan rentetan, karenameskipun sasaran terkena tembakan tidak akanrebah. Hal ini terjadi karena perintah hold untukmenaikkan sasaran tembak secara terus menerus.d. Fungsi Detonator

Pada fungsi detonator ini bertujuanuntuk mengaktifkan balasan dari sasaran tembak.Hal ini dibutuhkan untuk mengetahui apakahsasaran tepat mengenai sasaran tembak atau tidak.Apabila sasaran tembak tidak tertembak makaketika diaktifkan tombol detonator maka sasarantembak akan memberikan respon yangmenunjukan bahwa dia tidak tertembak, responyang digunakan yaitu berupa lampu pada sasarantembak yang berwarna merah serta lampuindikator pada sistem informasi yang menunjukanbahwa tombol detonator aktif. Pada fungsi inidigunakan 2 buah saklar On/Off untukmengaktifkan masing-masing sasaran tembak Amaupun sasaran tembak B, pada fungsi detonatorini tidak dapat dijalankan bersamaan.

e. Fungsi modeFungsi ini digunakan untuk memberi

pilihan operasional yang akan digunakan denganpilihan mode individu atau mode ganda.a. Mode individu

Beberapa fungsi yang termasuk dalam modeindividu yaitu fungsi naik A, fungsi turun A,fungsi naik B, fungsi turun B, fungsi detonatorA dan fungsi detonator B.

b. Mode gandaBeberapa fungsi yang termasuk dalam modeganda yaitu fungsi naik A & B, fungsi turun A& B, serta fungsi hold.

3.2 Perancangan Sasaran Tembak Sasaran tembak dirancang dua buah,yaitu sasaran tembak A dan sasaran tembak B.Sasaran tembak tersebut yang dikendalikan olehpengendali serta dapat memberikan informasikepada sistem informasi. Untuk dapat melakukankedua kemampuan tersebut terdapat beberapablok yang dirancang untuk dapat melakukankedua kemampuan itu yaitu penerima1, rangkaianrelay dan pengirim2. Dimana pada penerima 1yang megaktifkan relay untuk melakukan sesuaidengan perintah operator.

Sistem RelaySistem relay ditujukan untuk mengatur

gerak motor, nyala lampu serta pengiriman sinyalpada pengirim2. Pada rangkaian relay inidirancang untuk mengatur gerak motor naik danturun sesuai dengan inputan dari penerima1 danjuga mampu memberikan respon denganmengirimkan sinyal melalui pengirim2, sertamenyalakan lampu dan buzzer pada kedua sasarantembak sesuai dengan masukannya. Relay yangdigunakan dalam perancangan ini menggunakanjenis 5 volt DC dan 12 Volt DC, relay yangmenggunakan 5 Volt DC untuk menerimakeluaran dari penerima1 yang kemudian untukmengaktifkan relay 12 Volt DC yang digunakanuntuk menggerakkan motor DC 12 Volt danlampu indikator yang juga menggunakan 12 VoltDC. Berikut ini blok relay akan digambarkanpada gambar 3.2.

Gambar 3.2 Blok sistem relay

Page 6: ML2F306050

4 PENGUJIAN DAN ANALISAPengujian pada perangkat pengendali

meliputi jumlah sinyal yang dikirimkan untukmenggerakkan sasaran tembak kebawah ataukeatas, serta beberapa perintah-perintah untukmengkondisikan sasaran tembak. Perintah yangdimaksud adalah detonator untuk sasaran tembakA maupun sasaran tembak B dan Hold.Pengendalian yang dikirimkan melalui pengirim1dengan menggunakan frekuensi pembawa 49MHzyang kemudian diterima oleh penerima2, sehinggadari perintah yang diberikan pada penerimamempunyai keluaran 5 Volt untuk menggerakkansistem relay pada sasaran tembak. Pengujian jugameliputi jarak jangkauan perangkat pengendalidengan sasaran tembak dan pengaruhnya terhadapsasaran tembak.

4.1 Mode IndividuMode individu ini aktif dengan cara

menekan tombol mode, kemudian pilih modeindividu yang ditandai dengan aktifnya lampu led.Pada saat mode ini dioperasikan maka perintah-perintah individu telah siap untuk dioperasikansesuai dengan kehendak operator yang akanmengoperasikannya. Perintah-perintah yang dapatoperasikan pada mode individu ini adalah Up A,Up B, Down A, Down B, Detonator A danDetonator B.

4.1.1 Perintah Up APerintah ini berfungsi untuk menaikkan

sasaran tembak A ke posisi berdiri, dimana padaposisi ini papan sasaran tembak telah siap untukmenerima tembakan. Pada saat tombol perintahUp A ditekan maka akan dipancarkan deretanpulsa yang akan dikirimkan ke penerima, makaakan dikirimkan data berupa deretan-pulsasebanyak 64 pulsa secara terus menerus denganjeda/delay 4 pulsa yang merupakan akhir kodepulsa.

Gambar 4.1 Deretan pulsa perintah Up A

4.1.2 Perintah Up BUntuk mengoperasikan perintah Up B

ini dengan menekan tombol Up B pada perangkatpengendali. Pada perintah ini pada dasarnya sama

dengan perintah Up A, hanya saja deretan pulsayang dikirimkan berbeda. Pada gambar 4.2 adalahderetan pulsa dari perintah Up B, maka akandikirimkan data berupa deretan-pulsa sebanyak 40pulsa secara terus menerus dengan jeda/delay 4pulsa yang merupakan akhir kode pulsa.

Gambar 4.2 Deretan pulsa perintah Up B

4.1.3 Perintah Down APerintah ini berfungsi untuk

menurunkan sasaran tembak A ke posisiturun/rebah. Jika pada saat tombol perintah DownA ditekan maka akan dipancarkan deretan pulsayang akan dikirimkan ke penerima, kemudianpada bagian penerima akan menggerakkan motorsasaran tembak kearah bawah. Pada gambar 4.3deretan pulsa yang akan dipancarkan pada saattombol Down A ditekan, maka akan dikirimkandata berupa deretan-pulsa sebanyak 10 pulsasecara terus menerus dengan jeda/delay 4 pulsayang merupakan akhir kode pulsa.

Gambar 4.3 Deretan pulsa perintah Down A

4.1.4 Perintah Down BUntuk mengoperasikan perintah Down B ini

dengan menekan tombol Down B pada perangkatpengendali. Pada perintah ini pada dasarnya samadengan perintah Down A, hanya saja deretan pulsayang dikirimkan berbeda. Pada gambar 4.4merupakan deretan pulsa dari perintah Down B,maka akan dikirimkan data berupa deretan-pulsasebanyak 58 pulsa secara terus menerus denganjeda/delay 4 pulsa yang merupakan akhir kodepulsa.

Page 7: ML2F306050

Gambar 4.4 Deretan pulsa perintah Down B

4.1.5 Perintah Detonator APerintah Det ini berfungsi untuk

mengetahui apakah sasaran tembak terkenatembakan atau tidak. Dimana jika sasaran tembaktidak tertembak maka lampu indikator Detonatoryang berada pada perangkat penerima akanmenyala merah yang seolah-olah sebagai lawanyang menembak balik. ada saat mengaktifkanperintah det ini, sedangkan jika sasaran tembaktersebut terkena tembakan maka lampu indikatorDetonator tidak akan menyala saat perintah detdiaktifkan.

. Pada gambar 4.5 merupakan deretan pulsapada saat Detonator A diaktifkan, maka akandikirimkan data berupa deretan-pulsa sebanyak 34pulsa secara terus menerus dengan jeda/delay 4pulsa yang merupakan akhir kode pulsa.

Gambar 4.5 Deretan pulsa perintah Detonator A

4.1.6 Perintah Detonator BUntuk mengoperasikan perintah Detonator

B tidak bisa bersamaan dengan Detonator A atausebaliknya. Untuk mengaktifkan perintah inidengan mengubah posisi switch Detonator B padaperangkat pengendali. Pada perintah ini padadasarnya sama dengan perintah Detonator A,hanya saja pada perintah Detonator Bmenggabungkan perintah Up B dan Down B danderetan pulsa yang dikirimkan juga berbeda. Padagambar 4.6 gambar merupakan deretan pulsa dariperintah Detonator B, maka akan dikirimkan databerupa deretan-pulsa sebanyak 52 pulsa secaraterus menerus dengan jeda/delay 4 pulsa yangmerupakan akhir kode pulsa.

Gambar 4.6 Deretan pulsa perintah Detonator B

4.2 Mode Ganda Mode ganda ini aktif dengan caramenekan tombol mode, kemudian pilih modeganda yang ditandai dengan aktifnya lampu led.Pada saat mode ini dioperasikan maka perintah-perintah ganda telah siap untuk dioperasikansesuai dengan kehendak operator yang akanmengoperasikannya. Jika perintah mode gandatelah diaktifkan maka semua perintah pada modeindividu tidak dapat dioperasikan. Perintah-perintah yang dapat operasikan pada mode gandaini adalah All Up, All Down dan Hold.

4.2.1 Perintah All UpPerintah ini berfungsi untuk menaikkan

sasaran tembak secara bersamaan, baik itu sasarantembak A maupun sasaran tembak B dengan caramenekan tombol push on pada perangkatpengendali. Pada perintah All Up inimenggabungkan perintah Up A dan Up B, jadisasaran tembak akan bergerak keatas secarabersamaan. Penggabungan perintah inimempunyai deretan pulsa tersendiri yaitu akandikirimkan data berupa deretan-pulsa sebanyak 46pulsa secara terus menerus dengan jeda/delay 4pulsa yang merupakan akhir kode pulsa, padagambar 4.7 merupakan deretan pulsa dari perintahAll Up.

Gambar 4.7 Deretan pulsa perintah All Up

4.2.2 Perintah All DownPerintah ini pada dasarnya sama dengan

perintah All Up hanya saja perintah All Downmenggabungkan perintah Down A dan Down B,

Page 8: ML2F306050

dengan cara menekan tombol push on padaperangkat pengendali. Jadi pada saat perintah inidiaktifkan maka sasaran tembak A dan sasarantembak B akan bergerak kebawah secarabersamaan, data akan dikirimkan berupa deretan-pulsa sebanyak 28 pulsa secara terus menerusdengan jeda/delay 4 pulsa yang merupakan akhirkode pulsa. Pada gambar 4.8 merupakan deretanpulsa dalam perintah All down.

Gambar 4.8 Deretan pulsa perintah All Down

4.2.3 Perintah HoldPerintah hold ini berfungsi untuk jenis

latihan tembakan berantai/rentetan, pada perintahini akan menahan sasaran tembak tetap padaposisi diatas. Jadi misalkan sasaran tembakterkena tembakan maka papan sasaran tembaktetap berada pada posisi atas, karena pada perintahini memberikan perintah berdiri/keatas terus-menerus.

Untuk mengaktifkan perintah Holddengan menekan tombol Hold pada perangkatpengendali yang berupa push button, perintah inimerupakan gabungan dari perintah Up A dan UpB yang ditekan/ diaktifkan secara terus menerus.Pada dasarnya perintah ini sama dengan perintahAll Up hanya berbeda pada jenis tombolnya saja,jadi data yang dikirimkan juga sama denganperintah All Up, yaitu akan mengirimkan databerupa deretan-pulsa sebanyak 46 pulsa secaraterus menerus dengan jeda/delay 4 pulsa yangmerupakan akhir kode pulsa. Pada gambar 4.9merupakan deretan pulsa dari perintah Hold.

Gambar 4.9 Deretan pulsa perintah Hold

Pada sisi penerima dapat menerima sinyalyang dikirimkan dari perangkat pengendalidengan baik, hal ini ditunjukkan dengan sinyal

yang diterima sama dengan yang dikirimkan yaitumempunyai jumlah deretan pulsa yang sama. Padatabel 4.1 adalah jumlah deretan pulsa yangdikirimkan dari tiap-tiap perintah dari perangkatpengendali.

Tabel 4.1 Jumlah pulsa yang dikirmkan dariperangkat pengendali ke sasaran tembak

NO Perintah dari

Pengendali

Jumlah Pulsa

yang dikirimkan

1 Up A 64

2 Up B 40

3 Down A 10

4 Down B 58

5 Detonator A 34

6 Detonator B 52

7 All Up 46

8 All Down 28

9 Hold 46

Dapat diketahui bahwa data yangdikirimkan merupakan deretan pulsa-pulsa denganjumlah pulsa yang bermacam-macam, datatersebut kemudian ditumpangkan pada frekuensipembawa 49MHz dan kemudian dipancarkan.Gambar 4.10 menunjukkan hasil sinyal informasiyang ditumpangkan pada frekuensi carrier49MHz.

Gambar 4.10. deretan pulsa yang ditumpangkam padafrekuensi carrier

4.3 Pengujian jarak perangkat pengendaliPada perangkat pengendali yang telah

dibuat maka dapat dihitung jarak yang mampudijangkau antara perangkat sistem pengendaliterhadap sasaran tembaknya. Untuk hasilpengukuran jarak dapat dilihat pada tabel 4.1dibawah ini.

Page 9: ML2F306050

Tabel 4.1 pengukuran jarak perangkat pengendaliterhadap sasaran tembak menggunakanberdasarkan power suply yang digunakan.

No Jarak

Pengukuran

perangkat

pengendali

6 volt 7 volt 8 volt 9 volt

1 5 meter Cukup

baik

baik baik baik

2 10 meter Tidak

terdeteksiCukup

baik

baik baik

3 15 meter Tidak

terdeteksi

Tidak

Terdeteks

i

Cukup

baik

baik

4 20 meter Tidak

terdeteksi

Tidak

terdeteksi

Tidak

terdeteksiCukup

baik

5 >25 meter Tidak

terdeteksi

Tidak

terdeteksi

Tidak

terdeteksi

Tidak

terdeteksi

Keterangan;§ Baik:

Pengendalian dapat dikatakan baik saatmngirimkan sinyal karena sasaran tembakmampu merima sinyal yang dikirimkan, yangditandai dengan lampu indikator secara terusmenerus serta mampu menggerakkan motor jikaada perintah yang diberikannnya.§ Cukup Baik:

Perangkat pengendali yang dikatakan cukupbaik dalam pengiriman sinyalnya jika tidakmampu merespon perintah yang diberikan padaperima, hal ini ditunjukkan dengan lampu yangberkedip-kedip pada penerima saat ada perintahyang diberikan.§ Tidak Terdeteksi:

Jarak antara perangkat pengendali dan penerimadikatakan tidak terdeteksi karena pada penerimatidak mampu memberikan respon apapun saatada perintah yang dikirimkan pada penerimatersebut.

5 PENUTUP5.1 Kesimpulan

Dari hasil perancangan dan pembuatanperangkat serta pengujian sistem dari Tugas Akhirini dapat disimpulkan hal – hal sebagai berikut :1. Dalam aplikasinya perangkat pengendali

hanya mampu mengendalikan 2 buah sasarantembak dengan jarak ideal 10 meter.

2 Pada sisi pengirim dan penerima mempunyaijumlah deretan pulsa yang sama, hal inimenunjukkan sinyal yang dikirimkan daripengendali dapat diterima dengan baik darisisi penerima.

3 Jarak pengendalian dari perangkat pengendaliterhadap sasaran tembak dipengaruhi darikuatnya power supply yang digunakan padaperangkat pengendali, Jadi semakin kecilpower supply yang digunakan semakinpendek juga jarak pengendaliannnya.

4 Data yang dikirimkan dari perangkatpengendali merupakan deretan jumlah pulsayang berbeda-beda tergantung dari perintahyang digunakan, dimana deretan pulsatersebut mempunyai jeda 4 pulsa.

DAFTAR PUSTAKA[1] Portable Target System series 3B, "Rev 1,

Australasian Training Aids PTY".LTD FallonStreet, Albury, NSW

[2] Dennis Roddy and John Coolen, “ Komunikasi Elektronika Jilid 2 “, Penerbit Erlangga.[3] Graham Langley, “ Prinsip Dasar Telekomunikasi “, Penerbit Elex Media Komputindo, Jakarta, 1996.[4] Sutrisno, “ Elektronika Teori dan Penerapannnya Jilid 2 ”, Penerbit ITB, Bandung.[6] Kraus, John D. 1995. “Antennas”. McGraw-

Hill Book Company: United States.[5] ..............,http://www.datasheet/silan

semiconductors.com

[6] ................,http://www.wikipedia.com

[7] ..........,http://www.inovativeelectronics.com

Page 10: ML2F306050

BIODATA MAHASISWA

Rony DarponoMahasisiwa Jurusan TeknikElektro Program StudiElektronika dan TelekomunikasiFakultas Teknik UniversitasDiponegoro.

Mengetahui,

Dosen Pembimbing I

Ajub Ajulian Zahra, ST,MTNIP. 132 205 684

Tanggal:____________

Dosen Pembimbing II

Darjat, ST, MT NIP.132 231 135

Tanggal: ___________