mk listrik magnet iain walisongo semarang filesebagai contoh : ada 2 buah partikel dengan massa m1...

27
Penerapan Hukum Newton Pengertian Kesetimbangan Suatu benda dikatakan setimbang jika dia dalam keadaan diam, diamakan sebagai kesetimbangan statis. Sedangkan jika suatu benda bergerak dalam kecepatan kostan, dinamakan sebagai kesetimbangan dinamis. Konsep kesetimbangan sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari, sebagai contoh : struktur jembatan, struktur gedung. Dengan mempertimbangkan gaya-gaya yang bekerja, sehingga struktur tersebut tidak ambruk atau patah karena beban. Keseimbangan benda titik Untuk benda titik dianggap sama dengan sebuah partikel, yaitu mempunyai massa dan bergerak secara translasi dan tidak bergerak secara rotasi. Misal ada beberapa partikel dengan massa : dan masing-masing partikel mempunyai posisi sendiri-sendiri yaitu :

Upload: tranthuan

Post on 02-Apr-2019

229 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: MK LISTRIK MAGNET IAIN Walisongo Semarang fileSebagai contoh : Ada 2 buah partikel dengan massa m1 dan m2 berada pada koordinat ... Pada bab sebelumnya sudah di bahas tentang hukum

Penerapan Hukum Newton

Pengertian Kesetimbangan

Suatu benda dikatakan setimbang jika dia dalam keadaan diam, diamakan

sebagai kesetimbangan statis. Sedangkan jika suatu benda bergerak dalam

kecepatan kostan, dinamakan sebagai kesetimbangan dinamis.

Konsep kesetimbangan sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari,

sebagai contoh : struktur jembatan, struktur gedung. Dengan

mempertimbangkan gaya-gaya yang bekerja, sehingga struktur tersebut

tidak ambruk atau patah karena beban.

Keseimbangan benda titik

Untuk benda titik dianggap sama dengan sebuah partikel, yaitu mempunyai

massa dan bergerak secara translasi dan tidak bergerak secara rotasi.

Misal ada beberapa partikel dengan massa :

dan masing-masing partikel mempunyai posisi

sendiri-sendiri yaitu :

Page 2: MK LISTRIK MAGNET IAIN Walisongo Semarang fileSebagai contoh : Ada 2 buah partikel dengan massa m1 dan m2 berada pada koordinat ... Pada bab sebelumnya sudah di bahas tentang hukum

Sehingga total massanya adalah :

Pusat Massa

adalah sebuah titik pada benda tersebut

dimana massa semua penyusunnya dianggap

terpusat pada satu titik.

Sebagai contoh :

Ada 2 buah partikel dengan massa m1 dan m2 berada pada koordinat

kartesian searah sumbu x, dengan jarak m1 terhadap sumbu koordinat

pada x1 dan m2 pada x2. Maka pusat massa dari kedua partikel tersebuta

adalah :

pusat massa = PM, karena berada pada

sumbu x, maka bisa ditulis xPM.

Page 3: MK LISTRIK MAGNET IAIN Walisongo Semarang fileSebagai contoh : Ada 2 buah partikel dengan massa m1 dan m2 berada pada koordinat ... Pada bab sebelumnya sudah di bahas tentang hukum

Jika m1 = m2 = m, maka :

Jika partikel banyak, dan berada pada koordinat kartesian x, y dan z, maka:

Page 4: MK LISTRIK MAGNET IAIN Walisongo Semarang fileSebagai contoh : Ada 2 buah partikel dengan massa m1 dan m2 berada pada koordinat ... Pada bab sebelumnya sudah di bahas tentang hukum

Titik Berat

adalah suatu titik benda tersebut (atau disekitar benda tersebut) dimana

berat semua bagian dianggap terpusat pada titik tersebut.

Jika benda berada pada ruang dimensi 2, yaitu x dan y, maka :

Koordinat titik berat pada sumbu x :

Page 5: MK LISTRIK MAGNET IAIN Walisongo Semarang fileSebagai contoh : Ada 2 buah partikel dengan massa m1 dan m2 berada pada koordinat ... Pada bab sebelumnya sudah di bahas tentang hukum

Koordinat titik berat pada sumbu y :

Dengan : x adalah titik tengah pada sumbu x dan y adalah titik tengah

pada sumbu y dan A adalah luas dari benda tersebut.

Contoh 1 :

Page 6: MK LISTRIK MAGNET IAIN Walisongo Semarang fileSebagai contoh : Ada 2 buah partikel dengan massa m1 dan m2 berada pada koordinat ... Pada bab sebelumnya sudah di bahas tentang hukum

Contoh 2:

Page 7: MK LISTRIK MAGNET IAIN Walisongo Semarang fileSebagai contoh : Ada 2 buah partikel dengan massa m1 dan m2 berada pada koordinat ... Pada bab sebelumnya sudah di bahas tentang hukum

Contoh 3:

Page 8: MK LISTRIK MAGNET IAIN Walisongo Semarang fileSebagai contoh : Ada 2 buah partikel dengan massa m1 dan m2 berada pada koordinat ... Pada bab sebelumnya sudah di bahas tentang hukum

Pusat Massa Benda Kontinu

Page 9: MK LISTRIK MAGNET IAIN Walisongo Semarang fileSebagai contoh : Ada 2 buah partikel dengan massa m1 dan m2 berada pada koordinat ... Pada bab sebelumnya sudah di bahas tentang hukum
Page 10: MK LISTRIK MAGNET IAIN Walisongo Semarang fileSebagai contoh : Ada 2 buah partikel dengan massa m1 dan m2 berada pada koordinat ... Pada bab sebelumnya sudah di bahas tentang hukum
Page 11: MK LISTRIK MAGNET IAIN Walisongo Semarang fileSebagai contoh : Ada 2 buah partikel dengan massa m1 dan m2 berada pada koordinat ... Pada bab sebelumnya sudah di bahas tentang hukum
Page 12: MK LISTRIK MAGNET IAIN Walisongo Semarang fileSebagai contoh : Ada 2 buah partikel dengan massa m1 dan m2 berada pada koordinat ... Pada bab sebelumnya sudah di bahas tentang hukum
Page 13: MK LISTRIK MAGNET IAIN Walisongo Semarang fileSebagai contoh : Ada 2 buah partikel dengan massa m1 dan m2 berada pada koordinat ... Pada bab sebelumnya sudah di bahas tentang hukum
Page 14: MK LISTRIK MAGNET IAIN Walisongo Semarang fileSebagai contoh : Ada 2 buah partikel dengan massa m1 dan m2 berada pada koordinat ... Pada bab sebelumnya sudah di bahas tentang hukum
Page 15: MK LISTRIK MAGNET IAIN Walisongo Semarang fileSebagai contoh : Ada 2 buah partikel dengan massa m1 dan m2 berada pada koordinat ... Pada bab sebelumnya sudah di bahas tentang hukum

Gaya bergantung pada waktu (Impuls)

Pada bab sebelumnya sudah di bahas tentang hukum II newton dan

momentum dimana :

Momentum (p) adalah besaran perkalian massa dengan kecepatan.

Dan untuk hukum II newton adalah atau atau

Peristiwa tumbukan biasanya dalam waktu yang sangat singkat, akibat

persamaan di atas bahwa perubahan momentum yang kecil sekalipun

dapat menghasilkan gaya yang luar biasa besarnya. Akibatnya peristiwa

tumbukan dapat mengakibatkan kerusakan.

Page 16: MK LISTRIK MAGNET IAIN Walisongo Semarang fileSebagai contoh : Ada 2 buah partikel dengan massa m1 dan m2 berada pada koordinat ... Pada bab sebelumnya sudah di bahas tentang hukum

Peristiwa tumbukan biasanya dalam waktu yang sangat pendek, dengan Δt

kurang dari 1 (satu) detik. Jika digambarkan kebergantungan F terhadap

tmemilik pola seperti gambar di bawah :

Perkalian antara F dan Δt adalah luas di bawah kurva, karena peristiwa

tumbukan berlangsung dengan waktu sangat pendek, maka perkalian antara

gaya F dengan waktu yang relatif pendek disebut dengan Impuls.

Page 17: MK LISTRIK MAGNET IAIN Walisongo Semarang fileSebagai contoh : Ada 2 buah partikel dengan massa m1 dan m2 berada pada koordinat ... Pada bab sebelumnya sudah di bahas tentang hukum

Contoh :

Page 18: MK LISTRIK MAGNET IAIN Walisongo Semarang fileSebagai contoh : Ada 2 buah partikel dengan massa m1 dan m2 berada pada koordinat ... Pada bab sebelumnya sudah di bahas tentang hukum

Gaya bergantung pada posisi (Gaya Gravitasi)

Page 19: MK LISTRIK MAGNET IAIN Walisongo Semarang fileSebagai contoh : Ada 2 buah partikel dengan massa m1 dan m2 berada pada koordinat ... Pada bab sebelumnya sudah di bahas tentang hukum
Page 20: MK LISTRIK MAGNET IAIN Walisongo Semarang fileSebagai contoh : Ada 2 buah partikel dengan massa m1 dan m2 berada pada koordinat ... Pada bab sebelumnya sudah di bahas tentang hukum

Gaya bergantung pada kecepatan (Gaya Stokes)

Page 21: MK LISTRIK MAGNET IAIN Walisongo Semarang fileSebagai contoh : Ada 2 buah partikel dengan massa m1 dan m2 berada pada koordinat ... Pada bab sebelumnya sudah di bahas tentang hukum
Page 22: MK LISTRIK MAGNET IAIN Walisongo Semarang fileSebagai contoh : Ada 2 buah partikel dengan massa m1 dan m2 berada pada koordinat ... Pada bab sebelumnya sudah di bahas tentang hukum
Page 23: MK LISTRIK MAGNET IAIN Walisongo Semarang fileSebagai contoh : Ada 2 buah partikel dengan massa m1 dan m2 berada pada koordinat ... Pada bab sebelumnya sudah di bahas tentang hukum
Page 24: MK LISTRIK MAGNET IAIN Walisongo Semarang fileSebagai contoh : Ada 2 buah partikel dengan massa m1 dan m2 berada pada koordinat ... Pada bab sebelumnya sudah di bahas tentang hukum
Page 25: MK LISTRIK MAGNET IAIN Walisongo Semarang fileSebagai contoh : Ada 2 buah partikel dengan massa m1 dan m2 berada pada koordinat ... Pada bab sebelumnya sudah di bahas tentang hukum

Penjabaran persamaan viskositas stokes

Gaya stokes tau gaya penghambat karena adanya

kekentalan cairan.

Dengan :

Fs = gaya stokes

η = koefisien kekentalan

r = jari-jari bola

v = kecepatan relatif bola

Jika bola jatuh secara vertikal, maka pada bola bekerja gaya berat :

Dengan :

w = gaya berat bola

ρb = rapat massa bola

g = percepatan gravitasi

Page 26: MK LISTRIK MAGNET IAIN Walisongo Semarang fileSebagai contoh : Ada 2 buah partikel dengan massa m1 dan m2 berada pada koordinat ... Pada bab sebelumnya sudah di bahas tentang hukum

Selain itu juga bekerja gaya archimedes :

atau

Dengan :

FA = Gaya archimedes

ρf = rapat massa fluida

V = volume fulida

g = percepatan gravitasi

Dari gambar disamping didapatkan bahwa :

Page 27: MK LISTRIK MAGNET IAIN Walisongo Semarang fileSebagai contoh : Ada 2 buah partikel dengan massa m1 dan m2 berada pada koordinat ... Pada bab sebelumnya sudah di bahas tentang hukum

Atau menjadi :

Dengan :