![Page 1: MK LISTRIK MAGNET IAIN Walisongo Semarang fileSebagai contoh : Ada 2 buah partikel dengan massa m1 dan m2 berada pada koordinat ... Pada bab sebelumnya sudah di bahas tentang hukum](https://reader030.vdokumen.com/reader030/viewer/2022020109/5ca2cf4f88c993366d8cdffd/html5/thumbnails/1.jpg)
Penerapan Hukum Newton
Pengertian Kesetimbangan
Suatu benda dikatakan setimbang jika dia dalam keadaan diam, diamakan
sebagai kesetimbangan statis. Sedangkan jika suatu benda bergerak dalam
kecepatan kostan, dinamakan sebagai kesetimbangan dinamis.
Konsep kesetimbangan sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari,
sebagai contoh : struktur jembatan, struktur gedung. Dengan
mempertimbangkan gaya-gaya yang bekerja, sehingga struktur tersebut
tidak ambruk atau patah karena beban.
Keseimbangan benda titik
Untuk benda titik dianggap sama dengan sebuah partikel, yaitu mempunyai
massa dan bergerak secara translasi dan tidak bergerak secara rotasi.
Misal ada beberapa partikel dengan massa :
dan masing-masing partikel mempunyai posisi
sendiri-sendiri yaitu :
![Page 2: MK LISTRIK MAGNET IAIN Walisongo Semarang fileSebagai contoh : Ada 2 buah partikel dengan massa m1 dan m2 berada pada koordinat ... Pada bab sebelumnya sudah di bahas tentang hukum](https://reader030.vdokumen.com/reader030/viewer/2022020109/5ca2cf4f88c993366d8cdffd/html5/thumbnails/2.jpg)
Sehingga total massanya adalah :
Pusat Massa
adalah sebuah titik pada benda tersebut
dimana massa semua penyusunnya dianggap
terpusat pada satu titik.
Sebagai contoh :
Ada 2 buah partikel dengan massa m1 dan m2 berada pada koordinat
kartesian searah sumbu x, dengan jarak m1 terhadap sumbu koordinat
pada x1 dan m2 pada x2. Maka pusat massa dari kedua partikel tersebuta
adalah :
pusat massa = PM, karena berada pada
sumbu x, maka bisa ditulis xPM.
![Page 3: MK LISTRIK MAGNET IAIN Walisongo Semarang fileSebagai contoh : Ada 2 buah partikel dengan massa m1 dan m2 berada pada koordinat ... Pada bab sebelumnya sudah di bahas tentang hukum](https://reader030.vdokumen.com/reader030/viewer/2022020109/5ca2cf4f88c993366d8cdffd/html5/thumbnails/3.jpg)
Jika m1 = m2 = m, maka :
Jika partikel banyak, dan berada pada koordinat kartesian x, y dan z, maka:
![Page 4: MK LISTRIK MAGNET IAIN Walisongo Semarang fileSebagai contoh : Ada 2 buah partikel dengan massa m1 dan m2 berada pada koordinat ... Pada bab sebelumnya sudah di bahas tentang hukum](https://reader030.vdokumen.com/reader030/viewer/2022020109/5ca2cf4f88c993366d8cdffd/html5/thumbnails/4.jpg)
Titik Berat
adalah suatu titik benda tersebut (atau disekitar benda tersebut) dimana
berat semua bagian dianggap terpusat pada titik tersebut.
Jika benda berada pada ruang dimensi 2, yaitu x dan y, maka :
Koordinat titik berat pada sumbu x :
![Page 5: MK LISTRIK MAGNET IAIN Walisongo Semarang fileSebagai contoh : Ada 2 buah partikel dengan massa m1 dan m2 berada pada koordinat ... Pada bab sebelumnya sudah di bahas tentang hukum](https://reader030.vdokumen.com/reader030/viewer/2022020109/5ca2cf4f88c993366d8cdffd/html5/thumbnails/5.jpg)
Koordinat titik berat pada sumbu y :
Dengan : x adalah titik tengah pada sumbu x dan y adalah titik tengah
pada sumbu y dan A adalah luas dari benda tersebut.
Contoh 1 :
![Page 6: MK LISTRIK MAGNET IAIN Walisongo Semarang fileSebagai contoh : Ada 2 buah partikel dengan massa m1 dan m2 berada pada koordinat ... Pada bab sebelumnya sudah di bahas tentang hukum](https://reader030.vdokumen.com/reader030/viewer/2022020109/5ca2cf4f88c993366d8cdffd/html5/thumbnails/6.jpg)
Contoh 2:
![Page 7: MK LISTRIK MAGNET IAIN Walisongo Semarang fileSebagai contoh : Ada 2 buah partikel dengan massa m1 dan m2 berada pada koordinat ... Pada bab sebelumnya sudah di bahas tentang hukum](https://reader030.vdokumen.com/reader030/viewer/2022020109/5ca2cf4f88c993366d8cdffd/html5/thumbnails/7.jpg)
Contoh 3:
![Page 8: MK LISTRIK MAGNET IAIN Walisongo Semarang fileSebagai contoh : Ada 2 buah partikel dengan massa m1 dan m2 berada pada koordinat ... Pada bab sebelumnya sudah di bahas tentang hukum](https://reader030.vdokumen.com/reader030/viewer/2022020109/5ca2cf4f88c993366d8cdffd/html5/thumbnails/8.jpg)
Pusat Massa Benda Kontinu
![Page 9: MK LISTRIK MAGNET IAIN Walisongo Semarang fileSebagai contoh : Ada 2 buah partikel dengan massa m1 dan m2 berada pada koordinat ... Pada bab sebelumnya sudah di bahas tentang hukum](https://reader030.vdokumen.com/reader030/viewer/2022020109/5ca2cf4f88c993366d8cdffd/html5/thumbnails/9.jpg)
![Page 10: MK LISTRIK MAGNET IAIN Walisongo Semarang fileSebagai contoh : Ada 2 buah partikel dengan massa m1 dan m2 berada pada koordinat ... Pada bab sebelumnya sudah di bahas tentang hukum](https://reader030.vdokumen.com/reader030/viewer/2022020109/5ca2cf4f88c993366d8cdffd/html5/thumbnails/10.jpg)
![Page 11: MK LISTRIK MAGNET IAIN Walisongo Semarang fileSebagai contoh : Ada 2 buah partikel dengan massa m1 dan m2 berada pada koordinat ... Pada bab sebelumnya sudah di bahas tentang hukum](https://reader030.vdokumen.com/reader030/viewer/2022020109/5ca2cf4f88c993366d8cdffd/html5/thumbnails/11.jpg)
![Page 12: MK LISTRIK MAGNET IAIN Walisongo Semarang fileSebagai contoh : Ada 2 buah partikel dengan massa m1 dan m2 berada pada koordinat ... Pada bab sebelumnya sudah di bahas tentang hukum](https://reader030.vdokumen.com/reader030/viewer/2022020109/5ca2cf4f88c993366d8cdffd/html5/thumbnails/12.jpg)
![Page 13: MK LISTRIK MAGNET IAIN Walisongo Semarang fileSebagai contoh : Ada 2 buah partikel dengan massa m1 dan m2 berada pada koordinat ... Pada bab sebelumnya sudah di bahas tentang hukum](https://reader030.vdokumen.com/reader030/viewer/2022020109/5ca2cf4f88c993366d8cdffd/html5/thumbnails/13.jpg)
![Page 14: MK LISTRIK MAGNET IAIN Walisongo Semarang fileSebagai contoh : Ada 2 buah partikel dengan massa m1 dan m2 berada pada koordinat ... Pada bab sebelumnya sudah di bahas tentang hukum](https://reader030.vdokumen.com/reader030/viewer/2022020109/5ca2cf4f88c993366d8cdffd/html5/thumbnails/14.jpg)
![Page 15: MK LISTRIK MAGNET IAIN Walisongo Semarang fileSebagai contoh : Ada 2 buah partikel dengan massa m1 dan m2 berada pada koordinat ... Pada bab sebelumnya sudah di bahas tentang hukum](https://reader030.vdokumen.com/reader030/viewer/2022020109/5ca2cf4f88c993366d8cdffd/html5/thumbnails/15.jpg)
Gaya bergantung pada waktu (Impuls)
Pada bab sebelumnya sudah di bahas tentang hukum II newton dan
momentum dimana :
Momentum (p) adalah besaran perkalian massa dengan kecepatan.
Dan untuk hukum II newton adalah atau atau
Peristiwa tumbukan biasanya dalam waktu yang sangat singkat, akibat
persamaan di atas bahwa perubahan momentum yang kecil sekalipun
dapat menghasilkan gaya yang luar biasa besarnya. Akibatnya peristiwa
tumbukan dapat mengakibatkan kerusakan.
![Page 16: MK LISTRIK MAGNET IAIN Walisongo Semarang fileSebagai contoh : Ada 2 buah partikel dengan massa m1 dan m2 berada pada koordinat ... Pada bab sebelumnya sudah di bahas tentang hukum](https://reader030.vdokumen.com/reader030/viewer/2022020109/5ca2cf4f88c993366d8cdffd/html5/thumbnails/16.jpg)
Peristiwa tumbukan biasanya dalam waktu yang sangat pendek, dengan Δt
kurang dari 1 (satu) detik. Jika digambarkan kebergantungan F terhadap
tmemilik pola seperti gambar di bawah :
Perkalian antara F dan Δt adalah luas di bawah kurva, karena peristiwa
tumbukan berlangsung dengan waktu sangat pendek, maka perkalian antara
gaya F dengan waktu yang relatif pendek disebut dengan Impuls.
![Page 17: MK LISTRIK MAGNET IAIN Walisongo Semarang fileSebagai contoh : Ada 2 buah partikel dengan massa m1 dan m2 berada pada koordinat ... Pada bab sebelumnya sudah di bahas tentang hukum](https://reader030.vdokumen.com/reader030/viewer/2022020109/5ca2cf4f88c993366d8cdffd/html5/thumbnails/17.jpg)
Contoh :
![Page 18: MK LISTRIK MAGNET IAIN Walisongo Semarang fileSebagai contoh : Ada 2 buah partikel dengan massa m1 dan m2 berada pada koordinat ... Pada bab sebelumnya sudah di bahas tentang hukum](https://reader030.vdokumen.com/reader030/viewer/2022020109/5ca2cf4f88c993366d8cdffd/html5/thumbnails/18.jpg)
Gaya bergantung pada posisi (Gaya Gravitasi)
![Page 19: MK LISTRIK MAGNET IAIN Walisongo Semarang fileSebagai contoh : Ada 2 buah partikel dengan massa m1 dan m2 berada pada koordinat ... Pada bab sebelumnya sudah di bahas tentang hukum](https://reader030.vdokumen.com/reader030/viewer/2022020109/5ca2cf4f88c993366d8cdffd/html5/thumbnails/19.jpg)
![Page 20: MK LISTRIK MAGNET IAIN Walisongo Semarang fileSebagai contoh : Ada 2 buah partikel dengan massa m1 dan m2 berada pada koordinat ... Pada bab sebelumnya sudah di bahas tentang hukum](https://reader030.vdokumen.com/reader030/viewer/2022020109/5ca2cf4f88c993366d8cdffd/html5/thumbnails/20.jpg)
Gaya bergantung pada kecepatan (Gaya Stokes)
![Page 21: MK LISTRIK MAGNET IAIN Walisongo Semarang fileSebagai contoh : Ada 2 buah partikel dengan massa m1 dan m2 berada pada koordinat ... Pada bab sebelumnya sudah di bahas tentang hukum](https://reader030.vdokumen.com/reader030/viewer/2022020109/5ca2cf4f88c993366d8cdffd/html5/thumbnails/21.jpg)
![Page 22: MK LISTRIK MAGNET IAIN Walisongo Semarang fileSebagai contoh : Ada 2 buah partikel dengan massa m1 dan m2 berada pada koordinat ... Pada bab sebelumnya sudah di bahas tentang hukum](https://reader030.vdokumen.com/reader030/viewer/2022020109/5ca2cf4f88c993366d8cdffd/html5/thumbnails/22.jpg)
![Page 23: MK LISTRIK MAGNET IAIN Walisongo Semarang fileSebagai contoh : Ada 2 buah partikel dengan massa m1 dan m2 berada pada koordinat ... Pada bab sebelumnya sudah di bahas tentang hukum](https://reader030.vdokumen.com/reader030/viewer/2022020109/5ca2cf4f88c993366d8cdffd/html5/thumbnails/23.jpg)
![Page 24: MK LISTRIK MAGNET IAIN Walisongo Semarang fileSebagai contoh : Ada 2 buah partikel dengan massa m1 dan m2 berada pada koordinat ... Pada bab sebelumnya sudah di bahas tentang hukum](https://reader030.vdokumen.com/reader030/viewer/2022020109/5ca2cf4f88c993366d8cdffd/html5/thumbnails/24.jpg)
![Page 25: MK LISTRIK MAGNET IAIN Walisongo Semarang fileSebagai contoh : Ada 2 buah partikel dengan massa m1 dan m2 berada pada koordinat ... Pada bab sebelumnya sudah di bahas tentang hukum](https://reader030.vdokumen.com/reader030/viewer/2022020109/5ca2cf4f88c993366d8cdffd/html5/thumbnails/25.jpg)
Penjabaran persamaan viskositas stokes
Gaya stokes tau gaya penghambat karena adanya
kekentalan cairan.
Dengan :
Fs = gaya stokes
η = koefisien kekentalan
r = jari-jari bola
v = kecepatan relatif bola
Jika bola jatuh secara vertikal, maka pada bola bekerja gaya berat :
Dengan :
w = gaya berat bola
ρb = rapat massa bola
g = percepatan gravitasi
![Page 26: MK LISTRIK MAGNET IAIN Walisongo Semarang fileSebagai contoh : Ada 2 buah partikel dengan massa m1 dan m2 berada pada koordinat ... Pada bab sebelumnya sudah di bahas tentang hukum](https://reader030.vdokumen.com/reader030/viewer/2022020109/5ca2cf4f88c993366d8cdffd/html5/thumbnails/26.jpg)
Selain itu juga bekerja gaya archimedes :
atau
Dengan :
FA = Gaya archimedes
ρf = rapat massa fluida
V = volume fulida
g = percepatan gravitasi
Dari gambar disamping didapatkan bahwa :
![Page 27: MK LISTRIK MAGNET IAIN Walisongo Semarang fileSebagai contoh : Ada 2 buah partikel dengan massa m1 dan m2 berada pada koordinat ... Pada bab sebelumnya sudah di bahas tentang hukum](https://reader030.vdokumen.com/reader030/viewer/2022020109/5ca2cf4f88c993366d8cdffd/html5/thumbnails/27.jpg)
Atau menjadi :
Dengan :