mi/susanto mi/m soleh pengantar denny hubungi istri … filedokumen rencana tuntutan terhadap...

1
DINAMIKA 3 P OL KAM KAMIS, 13 JANUARI 2011 | MEDIA INDONESIA DINAMIKA Masih Ada Menteri Kena Rapor Merah MENTERI Sekretaris Negara Sudi Silalahi me- ngatakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sudah menerima evaluasi tahunan terkait kinerja kementerian dan lembaga pemerintahan dari Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4). “Semua penilaian kabinet sudah disampaikan UKP4. Ada yang positif, ada yang negatif,” kata Sudi di Kantor Kepresidenan, kemarin. Sudi juga mengakui ada kementerian yang masih mendapatkan nilai merah. Presiden sangat mungkin akan memanggil menteri yang terkena rapor merah.“Saya kira tidak mesti sekaligus. Mungkin sudah ada yang dipanggil, tapi kan tidak perlu diumumkan,” lanjutnya. Mensesneg menambahkan, evaluasi kemen- terian itu bukan berarti mengarah pada kocok ulang kabinet. “Kita tidak bicara soal reshufe, itu haknya Presiden,” ujar Sudi. Tadi malam, Ketua UKP4 Kuntoro Mang- kusubroto menyerahkan hasil evaluasi kinerja kementerian kepada Presiden. (Nav/P-3) Denny Hubungi Istri Gayus Istri Gayus Tambunan pernah berkomunikasi pribadi dengan istri staf khusus presiden untuk mengucapkan selamat Idul Fitri. IRVAN SIHOMBING S EKRETARIS Satuan Tugas (Satgas) Pember- antasan Mafia Hukum Denny Indrayana bebe- rapa kali berkomunikasi dengan Milana Anggraeni, istri terdakwa maa pajak Gayus Tambunan. Kuasa hukum Milana yang juga kuasa hukum Gayus dalam kasus pemalsuan paspor, Hotma Sitompoel, mengungkapkan hal DIPERIKSA MABES POLRI: Jaksa Cirus Sinaga memasuki mobil seusai menjalani pemeriksaan di Gedung Bareskrim Mabes Polri, Jakarta Selatan, kemarin. Cirus diperiksa terkait dengan dugaan pemalsuan dokumen rencana tuntutan terhadap terdakwa Gayus Tambunan. MI/SUSANTO Kami mengikuti saja apa yang diinginkan mereka kala itu, bahkan disuruh berbohong di depan MK.” Kusniyadi Saksi Sidang MK DUGAAN kesaksian palsu da- lam persidangan sengketa hasil pemilihan umum kepala daerah (pemilu kada) Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, se- makin kuat setelah satu per satu saksi mengaku telah berbohong selama persidangan. Kemarin, para saksi meng- aku telah diperalat penggugat hasil pemilu kada, Ujang Iskan- dar-Bambang Purwanto, yang mengakibatkan Mahkamah Konstitusi (MK) menganulir ke- menangan pasangan Sugianto Sabran-Eko Soemarno. “Kami adalah 2 dari 68 saksi yang diajukan penggugat ke MK kala itu. Sebenarnya ada 4 saksi yang mau mencabut kesak- siannya di MK. Namun, kedua teman kami belum bisa hadir,” ungkap Kusniyadi, salah satu saksi yang diajukan penggugat, di Pangkalan Bun, Kotawaringin Barat. Hal itu dilontarkannya bersa- ma rekannya yang juga menjadi saksi, Edi S, di hadapan massa pengunjuk rasa yang kemarin memadati Gedung DPRD Kota- Saksi Palsu di MK Mulai Mengaku waringin Barat. Para pengunjuk rasa menuntut DPRD segera bertindak karena kursi kepala daerah definitif sudah terlalu lama kosong sejak pemilu kada digelar pada 5 Juni 2010. “Kami mohon maaf. Kebodo- han kami dimanfaatkan peng- gugat. Kami mengikuti saja apa yang diinginkan mereka kala itu, bahkan disuruh berbohong di depan MK,” terang Kusniyadi. Dituturkannya, sebelum mengikuti persidangan di MK, para saksi telah diberi pelatihan simulasi dulu soal bagaimana jawaban yang harus diberikan setiap saksi di depan hakim MK. “Sebelum pelaksanaan sidang di MK, 68 saksi, termasuk saya, diberi simulasi seperti sidang MK sungguhan. Kami diajari bagaimana menjawab perta- nyaan para hakim MK. Mereka yang memberikan pengarahan di antaranya bernama Yulianto, Fahmi, Ivan, termasuk Ujang sendiri,” paparnya. Hal yang sama juga diung- kapkan Edi S. Dia menceritakan bahwa penggugat menjanjikan pembuatan tugu dan membuat keluarga dari 68 saksi menjadi lebih makmur. “Apabila berhasil nanti, Ujang menjanjikan membuatkan 68 tugu yang bertuliskan nama kita semua. Namun, kenyataannya kita malah dikurung di rumah- nya,” jelas Edi. Atas keberanian para saksi itu untuk meminta maaf, Sug- ianto yang telah dirugikan oleh keterangan palsu itu justru me- rangkul mereka. “Kami sebagai sesama manusia wajib memaaf- kan apabila seseorang minta maaf dengan tulus,” terang Sugianto. (*/P-2) itu kepada wartawan di Mabes Polri di Jakarta, kemarin. “Saya baru mendengar dari Gayus dan istrinya, Denny se- ring menghubungi dia. Sering itu kan tidak bisa disebutkan angka, beberapa kalilah,” kata Hotma. Hotma juga bertanya-tanya alasan Denny menghubungi kli- ennya. “Saya tidak marah dengan Denny, saya cuma ingin tahu, keperluan apa menghubungi klien saya,” kata dia. Secara terpisah, Denny tidak memungkiri berkomunikasi de- ngan Milana. “Komunikasi memang saya lakukan dengan Gayus dan istrinya bisa dihitung dengan jari. Semuanya dalam konteks membongkar praktik maa pa- jak dan peradilan terkait dengan Gayus,” kata Denny. Ia mencontohkan, komunikasi dengan Milana terjadi saat di- rinya menunaikan ibadah haji. “Saya mendapat kabar Gayus ke Bali. Saya mengirimkan pesan BlackBerry kepada istrinya, me- minta agar menceritakan seju- jurnya yang terjadi,” bebernya. Denny yang saat ini menjabat staf khusus presiden bidang hu- kum, HAM, pemberantasan ko- rupsi, kolusi, dan nepotisme itu juga mengakui istrinya pernah berkomunikasi secara pribadi dengan Milana. “Terkait dengan istri saya, tidak ada komunikasi yang disebut sering. Paling bicara selamat Idul Fitri,” tegasnya. Goyang republik Ketua Komisi III DPR dari F-PD Benny Kabur Harman menarik ucapan mengenai isi pertemuan dengan mantan Ka- polri Bambang Hendarso Da- nuri (BHD) terkait kasus Gayus Tambunan. Sebelumnya, Benny menyata- kan, Bambang Hendarso pernah mengatakan, “Pembongkaran kasus Gayus sistemik. Bisa mengguncang negara.” Benny meluruskan komentar itu. “Itu opini saya,” kata dia. Benny mengaku sempat mem- pertanyakan kepada Bambang Hendarso mengapa lamban menuntaskan kasus Gayus. Bam- bang Hendarso, lanjutnya, hanya menjawab tidak gampang. Sementara itu, Komisi III DPR menyepakati pembentukan Panitia Kerja (Panja) Pemberan- tasan Maa Pajak. Panja itu di- pimpin oleh Wakil Ketua Komisi III DPR dari F-PAN Tjatur Sapto Edy. (Wta/*/P-1) [email protected] Banding Sjahril Djohan Ditolak PENGADILAN Tinggi (PT) DKI Jakarta menolak permohonan banding Sjahril Djohan. Sjahril adalah terdakwa dugaan suap terhadap mantan Kepala Badan Reserse dan Kriminal (Bareskrim) Polri Komjen Susno Duadji. Dengan demikian, Sjahril tetap harus menjalani vonis 1,5 tahun penjara. Putusan itu dibenarkan oleh Kepala Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan Muham- mad Yusuf di Jakarta, kemarin. “Kami telah meneri- ma putusan PT DKI Jakarta Nomor: 392/PID/2010/ PT.DKI tanggal 8 Desember 2010,” katanya. Ia mengatakan sampai sekarang jaksa penuntut umum masih mempelajari isi dari putusan terse- but, guna menentukan apakah akan mengajukan kasasi atau tidak. “Hal itu mengacu pada Pasal 353 KUHAP, mengingat putusan pengadilan telah 2/3 dari tuntutan jaksa,” katanya. Berdasarkan laman www.kejari-jaksel.go.id dise- butkan, hakim PT DKI Jakarta memvonis tetap pada amar putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan yaitu pidana penjara selama 1,5 tahun, dan denda Rp50 juta. (Ant/P-1) Interupsi Selengkapnya di mediaindonesia.com Hipnosis Gayus biar Ngoceh Jadi Pusing TEMBAK mati saja. Bikin pusing! Ah’Jam Mandiri Coba Dihipnosis KALAU ditembak mati, enak dong aktor di bela- kang Gayus. Serahkan saja ke Uya Kuya. Erya Dwi Mustahil YA Tuhan, bagian mana dari negara ini yang bebas korupsi? Tidak ada kayaknya. Annisa Priska Anesthesia Hidup Gayus KALAU dia jadi presiden, pasti negara mak- mur. Pian Cun Pengalihan Isu SEPERTINYA berita Gayus hanya buat cerita biar rakyat terhibur daripada memikirkan harga beras dan cabai yang meroket. Ikhsan Albin Deraz Pemerintah di Belakang Gayus YANG hebat bekingnya, bukan Gayus. Jangan sekali-kali kita terkecoh untuk terus memaki dan memosisikan Gayus sebagai pelaku. Dia memang pelaku, namun di belakangnya ada pemain yang harus bisa diungkap. Anehnya, pemerintahan SBY dan jajaran penegak hukumnya sudah ditan- tang Gayus dengan pernyataan untuk diangkat menjadi staf ahli. Pemerintah mati kutu. Jangan- jangan karena pemerintahan SBY sendiri yang membekingi Gayus demi mencapai kepentingan politik pemerintah yang berkuasa. Kita bisa menilai bahwa setiap kasus yang ber- hubungan dengan pemerintahan yang berkuasa pasti kandas di jalan. Lihat saja kasus Century dan penjualan saham Krakatau Steel yang penuh dengan keganjilan. Lalu sekarang pengungkapan beking Gayus. Himly Rizza Jangan Bingung KORUPSI adalah pelajaran ekstrakurikuler di In- donesia. Jangan aneh, memang begitu adanya! A-gus Tea Licin Banget MANTAP benar nih Gayus. Salut deh. Benar- benar licin kayak belut. Amilia Mastra Harus Ditangani Khusus SAYA berharap banget ada LSM atau mungkin kelompok ekstrem yang khusus membongkar koruptor dan langsung didor! Diah Centil Sistem yang Salah SISTEM demokrasi hanya melahirkan pemimpin yang mandul, tak mampu menyelesaikan kasus hu- kum ketika orang-orang besar yang terlibat. Kasus Century sudah usai, kasus Gayus tidak jauh beda. Upik Al Kunawi GAYUS HP Tambunan tidak perlu kucing-kucingan dengan petugas untuk bisa kabur ke luar negeri. Terdakwa kasus mafia pajak itu bisa melenggang dengan mulus melalui pintu resmi imigrasi di bandara meski dengan paspor atas nama Sony Laksono. Apa pendapat masyarakat atas peristiwa ini? Sejumlah tanggapan dari pembaca mengalir ke Mediaindonesia.com, Facebook Harian Umum Media Indonesia, dan [email protected]. PENGANTAR MI/M SOLEH

Upload: tranngoc

Post on 08-Mar-2019

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

DINAMIKA

3POLKAMKAMIS, 13 JANUARI 2011 | MEDIA INDONESIA

DINAMIKAMasih Ada Menteri Kena Rapor MerahMENTERI Sekretaris Negara Sudi Silalahi me-ngatakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sudah menerima evaluasi tahunan terkait kinerja kementerian dan lembaga pemerintahan dari Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4).

“Semua penilaian kabinet sudah disampaikan UKP4. Ada yang positif, ada yang negatif,” kata Sudi di Kantor Kepresidenan, kemarin.

Sudi juga mengakui ada kementerian yang masih mendapatkan nilai merah. Presiden sangat mungkin akan memanggil menteri yang terkena rapor merah.“Saya kira tidak mesti sekaligus. Mungkin sudah ada yang dipanggil, tapi kan tidak perlu diumumkan,” lanjutnya.

Mensesneg menambahkan, evaluasi kemen-terian itu bukan berarti mengarah pada kocok ulang kabinet. “Kita tidak bicara soal reshuffl e, itu haknya Presiden,” ujar Sudi.

Tadi malam, Ketua UKP4 Kuntoro Mang-kusubroto menyerahkan hasil evaluasi kinerja kementerian kepada Presiden. (Nav/P-3)

Denny Hubungi Istri GayusIstri Gayus Tambunan pernah berkomunikasi pribadi dengan istri staf khusus presiden untuk mengucapkan selamat Idul Fitri.

IRVAN SIHOMBING

SEKRETARIS Satuan Tugas (Satgas) Pember-antasan Mafia Hukum Denny Indrayana bebe-

rapa kali berkomunikasi dengan Milana Anggraeni, istri terdakwa mafi a pajak Gayus Tambunan.

Kuasa hukum Milana yang juga kuasa hukum Gayus dalam kasus pemalsuan paspor, Hotma Sitompoel, mengungkapkan hal

DIPERIKSA MABES POLRI: Jaksa Cirus Sinaga memasuki mobil seusai menjalani pemeriksaan di Gedung Bareskrim Mabes Polri, Jakarta Selatan, kemarin. Cirus diperiksa terkait dengan dugaan pemalsuan dokumen rencana tuntutan terhadap terdakwa Gayus Tambunan.

MI/SUSANTO

Kami mengikuti saja apa yang

diinginkan mereka kala itu, bahkan disuruh berbohong di depan MK.”

KusniyadiSaksi Sidang MK

DUGAAN kesaksian palsu da-lam persidangan sengketa hasil pemilihan umum kepala daerah (pemilu kada) Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, se-makin kuat setelah satu per satu saksi mengaku telah berbohong selama persidangan.

Kemarin, para saksi meng-aku telah diperalat penggugat hasil pemilu kada, Ujang Iskan-dar-Bambang Purwanto, yang mengakibatkan Mahkamah Konstitusi (MK) menganulir ke-menangan pasangan Sugianto Sabran-Eko Soemarno.

“Kami adalah 2 dari 68 saksi yang diajukan penggugat ke MK kala itu. Sebenarnya ada 4 saksi yang mau mencabut kesak-siannya di MK. Namun, kedua teman kami belum bisa hadir,” ungkap Kusniyadi, salah satu saksi yang diajukan penggugat, di Pangkalan Bun, Kotawaringin Barat.

Hal itu dilontarkannya bersa-ma rekannya yang juga menjadi saksi, Edi S, di hadapan massa pengunjuk rasa yang kemarin memadati Gedung DPRD Kota-

Saksi Palsu di MKMulai Mengaku

waringin Barat. Para pengunjuk rasa menuntut DPRD segera bertindak karena kursi kepala daerah definitif sudah terlalu lama kosong sejak pemilu kada digelar pada 5 Juni 2010.

“Kami mohon maaf. Kebodo-han kami dimanfaatkan peng-gugat. Kami mengikuti saja apa yang diinginkan mereka kala itu, bahkan disuruh berbohong di depan MK,” terang Kusniyadi.

Dituturkannya, sebelum mengikuti persidangan di MK, para saksi telah diberi pelatihan simulasi dulu soal bagaimana jawaban yang harus diberikan setiap saksi di depan hakim MK.

“Sebelum pelaksanaan sidang di MK, 68 saksi, termasuk saya, diberi simulasi seperti sidang MK sungguhan. Kami diajari bagaimana menjawab perta-nyaan para hakim MK. Mereka yang memberikan pengarahan di antaranya bernama Yulianto, Fahmi, Ivan, termasuk Ujang sendiri,” paparnya.

Hal yang sama juga diung-kapkan Edi S. Dia menceritakan bahwa penggugat menjanjikan pembuatan tugu dan membuat keluarga dari 68 saksi menjadi lebih makmur.

“Apabila berhasil nanti, Ujang menjanjikan membuatkan 68 tugu yang bertuliskan nama kita semua. Namun, kenyataannya kita malah dikurung di rumah-nya,” jelas Edi.

Atas keberanian para saksi itu untuk meminta maaf, Sug-ianto yang telah dirugikan oleh keterangan palsu itu justru me-rangkul mereka. “Kami sebagai sesama manusia wajib memaaf-kan apabila seseorang minta maaf dengan tulus,” terang Sugianto. (*/P-2)

itu kepada wartawan di Mabes Polri di Jakarta, kemarin.

“Saya baru mendengar dari Gayus dan istrinya, Denny se-ring menghubungi dia. Sering itu kan tidak bisa disebutkan angka, beberapa kalilah,” kata Hotma.

Hotma juga bertanya-tanya alasan Denny menghubungi kli-ennya. “Saya tidak marah dengan Denny, saya cuma ingin tahu, keperluan apa menghubungi klien saya,” kata dia.

Secara terpisah, Denny tidak memungkiri berkomunikasi de-ngan Milana.

“Komunikasi memang saya lakukan dengan Gayus dan istrinya bisa dihitung dengan jari. Semuanya dalam konteks membongkar praktik mafi a pa-jak dan peradilan terkait dengan Gayus,” kata Denny.

Ia mencontohkan, komunikasi

dengan Milana terjadi saat di-rinya menunaikan ibadah haji. “Saya mendapat kabar Gayus ke Bali. Saya mengirimkan pesan BlackBerry kepada istrinya, me-minta agar menceritakan seju-jurnya yang terjadi,” bebernya.

Denny yang saat ini menjabat staf khusus presiden bidang hu-kum, HAM, pemberantasan ko-rupsi, kolusi, dan nepotisme itu juga mengakui istrinya pernah berkomunikasi secara pribadi dengan Milana. “Terkait dengan istri saya, tidak ada komunikasi yang disebut sering. Paling bicara selamat Idul Fitri,” tegasnya.

Goyang republikKetua Komisi III DPR dari

F-PD Benny Kabur Harman menarik ucapan mengenai isi pertemuan dengan mantan Ka-polri Bambang Hendarso Da-

nuri (BHD) terkait kasus Gayus Tambunan.

Sebelumnya, Benny menyata-kan, Bambang Hendarso pernah mengatakan, “Pembongkaran kasus Gayus sistemik. Bisa mengguncang negara.” Benny meluruskan komentar itu. “Itu opini saya,” kata dia.

Benny mengaku sempat mem-pertanyakan kepada Bambang Hendarso mengapa lamban menuntaskan kasus Gayus. Bam-bang Hendarso, lanjutnya, hanya menjawab tidak gampang.

Sementara itu, Komisi III DPR menyepakati pembentukan Panitia Kerja (Panja) Pemberan-tasan Mafi a Pajak. Panja itu di-pimpin oleh Wakil Ketua Komisi III DPR dari F-PAN Tjatur Sapto Edy. (Wta/*/P-1)

[email protected]

Banding Sjahril Djohan DitolakPENGADILAN Tinggi (PT) DKI Jakarta menolak permohonan banding Sjahril Djohan. Sjahril adalah terdakwa dugaan suap terhadap mantan Kepala Badan Reserse dan Kriminal (Bareskrim) Polri Komjen Susno Duadji.

Dengan demikian, Sjahril tetap harus menjalani vonis 1,5 tahun penjara. Putusan itu dibenarkan oleh Kepala Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan Muham-mad Yusuf di Jakarta, kemarin. “Kami telah meneri-ma putusan PT DKI Jakarta Nomor: 392/PID/2010/PT.DKI tanggal 8 Desember 2010,” katanya.

Ia mengatakan sampai sekarang jaksa penuntut umum masih mempelajari isi dari putusan terse-but, guna menentukan apakah akan mengajukan kasasi atau tidak. “Hal itu mengacu pada Pasal 353 KUHAP, mengingat putusan pengadilan telah 2/3 dari tuntutan jaksa,” katanya.

Berdasarkan laman www.kejari-jaksel.go.id dise-butkan, hakim PT DKI Jakarta memvonis tetap pada amar putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan yaitu pidana penjara selama 1,5 tahun, dan denda Rp50 juta. (Ant/P-1)

Interupsi Selengkapnya di mediaindonesia.com

Hipnosis Gayusbiar Ngoceh

Jadi PusingTEMBAK mati saja. Bikin pusing!

Ah’Jam Mandiri

Coba DihipnosisKALAU ditembak mati, enak dong aktor di bela-kang Gayus. Serahkan saja ke Uya Kuya.

Erya Dwi

MustahilYA Tuhan, bagian mana dari negara ini yang bebas korupsi? Tidak ada kayaknya.

Annisa Priska Anesthesia

Hidup GayusKALAU dia jadi presiden, pasti negara mak-mur.

Pian Cun

Pengalihan IsuSEPERTINYA berita Gayus hanya buat cerita biar rakyat terhibur daripada memikirkan harga beras dan cabai yang meroket.

Ikhsan Albin Deraz

Pemerintah di Belakang GayusYANG hebat bekingnya, bukan Gayus. Jangan sekali-kali kita terkecoh untuk terus memaki dan memosisikan Gayus sebagai pelaku. Dia memang pelaku, namun di belakangnya ada pemain yang harus bisa diungkap. Anehnya, pemerintahan SBY dan jajaran penegak hukumnya sudah ditan-tang Gayus dengan pernyataan untuk diangkat menjadi staf ahli. Pemerintah mati kutu. Jangan-jangan karena pemerintahan SBY sendiri yang membekingi Gayus demi mencapai kepentingan politik pemerintah yang berkuasa.

Kita bisa menilai bahwa setiap kasus yang ber-hubungan dengan pemerintahan yang berkuasa pasti kandas di jalan. Lihat saja kasus Century dan penjualan saham Krakatau Steel yang penuh dengan keganjilan. Lalu sekarang pengungkapan beking Gayus.

Himly Rizza

Jangan BingungKORUPSI adalah pelajaran ekstrakurikuler di In-donesia. Jangan aneh, memang begitu adanya!

A-gus Tea

Licin BangetMANTAP benar nih Gayus. Salut deh. Benar-benar licin kayak belut.

Amilia Mastra

Harus Ditangani KhususSAYA berharap banget ada LSM atau mungkin kelompok ekstrem yang khusus membongkar koruptor dan langsung didor!

Diah Centil

Sistem yang SalahSISTEM demokrasi hanya melahirkan pemimpin yang mandul, tak mampu menyelesaikan kasus hu-kum ketika orang-orang besar yang terlibat. Kasus Century sudah usai, kasus Gayus tidak jauh beda.

Upik Al Kunawi

GAYUS HP Tambunan tidak perlu kucing-kucingan dengan petugas untuk bisa kabur ke luar negeri. Terdakwa kasus mafia pajak itu bisa melenggang dengan mulus melalui pintu resmi imigrasi di bandara meski dengan paspor atas nama Sony Laksono.

Apa pendapat masyarakat atas peristiwa ini? Sejumlah tanggapan dari pembaca mengalir ke Mediaindonesia.com, Facebook Harian Umum Media

Indonesia, dan [email protected].

PENGANTARMI/M SOLEH