mi/adam dwi mi/susanto anggota bk dpr serang balik … fileketua komisi iii dpr benny kabur harman...

1
KOMISI III DPR melakukan uji kelayakan dan kepatutan calon pimpinan Komisi Pem- berantasan Korupsi (KPK) pada pekan ini. Pengganti Antasari Azhar itu akan menempati posisi pimpinan KPK selama satu tahun. Ketua Komisi III DPR Benny Kabur Harman di Gedung DPR di Jakarta, kemarin, mengung- kapkan rapat pleno Komisi III DPR sudah menyepakati uji kelayakan dan kepatutan terha- dap calon pimpinan KPK dilak- sanakan pada masa sidang ini. Untuk persoalan masa jabatan, menurutnya, disepakati satu tahun. Pada 27 Agustus 2010, Panitia Seleksi (Pansel) Pimpinan KPK meloloskan Ketua Komisi Yudi- sial (KY) Busyro Muqoddas dan advokat Bambang Widjojanto sebagai calon pimpinan KPK. Presiden Susilo Bambang Yu- dhoyono kemudian menyerah- kan nama Busyro dan Bambang ke DPR pada 31 Agustus. Dalam persiapan uji kelayak- an dan kepatutan tersebut, menurut Benny, Komisi III DPR juga sudah berkonsultasi de- ngan Mahkamah Agung (MA). “Mudah-mudahan bisa me- laksanakan uji kelayakan dan kepatutan pada Rabu (24/11). Jika tidak selesai, dilanjutkan pada Kamis (25/11),” katanya. Menurut Benny, Komisi III DPR akan meminta Bambang dan Busyro membuat makalah mengenai visi dan misi untuk disampaikan pada saat uji ke- layakan dan kepatutan. Busyro mengaku telah me- nerima kabar pelaksanaan uji kelayakan dan kepatutan itu. “Katanya sudah dikirim mela- lui faksimile, tetapi saya belum sempat melihat karena baru kembali dari luar,” ujarnya. Busyro mengaku sudah sa- ngat siap menjalani proses tersebut. “Kalau persiapan, sudah sejak dulu siap untuk mengikuti seleksi secara nor- mal,” ujarnya. Mengenai masa jabatan calon pimpinan KPK hanya satu tahun, ia menyerahkan sepe- nuhnya ke DPR. Mantan anggota Panitia Seleksi (Pansel) Pimpinan KPK Rhenald Kasali menyayangkan sikap DPR. Menurutnya, jika DPR konsisten memberantas korupsi, masa jabatan pim- pinan KPK terpilih seharusnya empat tahun. “Ibaratnya mendorong mobil mogok diperlukan tenaga kuat. Padahal, pekerjaan di KPK itu berat dan banyak sekali. Seha- rusnya DPR lebih bijak meng- ambil keputusan,” tuturnya. Saat ini masyarakat sangat membutuhkan KPK. Jangan- jangan kasus Gayus Tambunan ini membutuhkan waktu yang lama, yang tidak cukup hanya satu tahun,” imbuhnya. Mantan anggota pansel lain- nya, Erry Riyana Hardjapa- mekas juga mengaku pasrah dengan sikap DPR. Menurutnya, sebenarnya ti- dak ada dasar hukum bagi DPR untuk menetapkan masa jaba- tan pengganti Antasari itu. “Tapi kalau DPR sudah ngomong begitu apa boleh buat. Sebenarnya tidak ada dasar undang-undang yang meng- atur penetapan masa jabatan pimpinan KPK satu atau empat tahun,” tuturnya. Sebagai salah satu anggota pansel KPK, ia menyayangkan keputusan DPR itu. “Sayang saja, karena tidak banyak yang bisa diperbuat oleh Ketua KPK yang baru. Apalagi harus mempelajari proses internal dan adaptasi dengan lingkungan baru dulu,” terangnya. (NJ/Ant/P-1) KEGUNDAHAN Presiden Susilo Bambang Yudhoyono atas rendahnya hukuman yang dijatuhkan kepada politikus PKS Mukhamad Misbakhun dijawab Komisi Yudisial (KY). Menurut KY, tidak ada yang aneh atau janggal dari putusan hakim yang memvonis Misbak- hun satu tahun penjara. “Belum ada kejanggalan, se- mua dipertimbangkan majelis hakim dengan baik. Kalau kita lihat, ini dipertimbangkannya banyak. Saya belum menemu- kan hal yang aneh,” kata Ang- gota KY Zainal Arin kepada wartawan, kemarin. Dituturkannya, KY langsung bereaksi cepat saat Presiden mempertanyakan rendahnya vonis itu pada Selasa (16/11), pekan lalu. KY meminta Peng- adilan Negeri Jakarta Pusat un- tuk mengirim putusan hakim yang menyidangkan Komisaris PT Selalang Prima Internasio- nal (SPI) itu untuk dipelajari. “Tapi ini baru pendapat pri- badi. Saya baru baca karena salinan putusan baru datang 19 November 2010 sore. Vonis itu tidak ada kejanggalan. Kalau dari komisioner lainnya bisa saja berbeda,” tambahnya. Pertimbangan majelis hakim, lanjut Zaenal, yang mengena- kan Misbakhun dan juga Di- rektur Utama PT SPI Franky Ongkowardjojo dengan Pasal 263 ayat (1) KUHP tentang Pemalsuan Surat dan Doku- men, seharusnya juga menyeret pihak Bank Century. Sebab, Bank Century sendiri tidak mempermasalahkan adanya dokumen palsu yang dibuat. “Satu pertimbangan me- narik saya adalah kesalahan terdakwa yang memakai surat deposito berjangka palsu. Itu kan bisa terjadi atau diberi peluang, karena Bank Century sendiri tidak mempermasalah- kan adanya dokumen tersebut. Ini kesalahan Bank Century juga,” jelasnya. Saat ditanyakan terkait per- mintaan dari Masyarakat Pe- mantau Tindak Pidana Korupsi (Mapikor) yang meminta KY membentuk tim khusus untuk menginvestigasi atas perkara tersebut, Zaenal menjelaskan pihaknya siap-siap saja. “Secara otomatis, permintaan itu harus ditanggapi,” tandas- nya. KY sendiri, sambungnya, belum mendapatkan pengadu- an terkait perkara Misbakhun dari pihak pemerintah. Sebelumnya, pada rapat ter- batas Selasa lalu, Presiden menyinggung rendahnya vonis yang hanya satu tahun penjara kepada Misbakhun, sedang- kan jaksa menuntutnya dela- pan tahun penjara. Usai rapat, Pelaksana Tugas Jaksa Agung Darmono menyebut putusan itu telah mencederai rasa ke- adilan masyarakat. Dikatakannya, pada kasus korupsi senilai ratusan juta rupiah saja, seorang terdakwa bisa divonis 3-4 tahun penjara. Sementara Misbakhun yang terlibat pada kasus senilai US$22,5 juta, dijatuhi vonis satu tahun penjara. (Ant/*/P-2) A NGGOTA Badan Kehormatan (BK) DPR menyerang ba- lik Ketua BK DPR dari F-PDIP Gayus Lumbuun. Sementara Gayus menilai de- lapan anggota BK DPR telah desersi dari tugas. “Yang bersangkutan (Gayus Lumbuun) pernah ke Amerika Serikat, Argentina, dan Spanyol membawa istri. Kalau tidak be- nar, ya di-BK-kan juga. Tetapi, justru tidak,” kata anggota BK DPR Ansory Siregar dalam jumpa pers di Gedung DPR Jakarta, kemarin. Anggota BK Salim Mengga mengatakan hal senada. Ia bahkan meminta Gayus mun- dur dari posisi Ketua BK DPR karena sudah tidak mampu lagi memimpin BK. “Anda buka front, kami hadapi. Jangan sok berani. Mungkin ke depan kalau mau menjadi anggota DPR, perlu tes kesehatan jiwa,” serunya. Sebelumnya sejumlah lem- baga swadaya masyarakat (LSM) melaporkan kasus pe- lesiran delapan anggota BK DPR ke Turki. Perjalanan ke Turki itu melenceng dari surat keputusan Pimpinan DPR No 58/PIMP/I/2010-2011 ten- tang Penugasan Anggota BK ke Yunani. Kedelapan anggota BK yang pelesiran ke Turki itu ialah Nudirman Munir dan Chairu- man Harahap (Partai Golkar), Salim Mengga dan Darizal Basir (Partai Demokrat), An- sory Siregar (PKS), Abdul Rozaq Rais (PAN), Usman Ja’far (PPP), dan Ali Maschan Moesa (PKB). Dalam surat pimpinan DPR tersebut disebutkan kunjungan kerja untuk belajar tentang etika parlemen ke Yunani mulai 23-29 Oktober 2010. Namun, dalam dokumen kunjungan anggota BK ke Yunani mulai 23-27 Oktober. Kemudian mulai 27-29 Oktober mereka berada di Turki tanpa agenda jelas. Sebelumnya, anggota BK DPR membantah mampir, melainkan hanya transit di Turki karena tidak ada penerbangan langsung dari Yunani ke Indonesia. Anggota BK DPR Chairu- man Harahap akhirnya meng- akui mereka sempat singgah selama dua malam di Istanbul, Turki. Pengakuannya itu mun- cul setelah mendapat desakan pertnyaan dari wartawan. Bahkan selama waktu seng- gang itu, lanjutnya, rombongan mengunjungi Istana Sultan Turki. “Kami berangkat pukul 22.00 malam dari Athena dan sampai tengah malam di Turki. Banyak cerita, kami makan di restoran besar. Mana ada? Kami dari air- port ke hotel, makan di pinggir jalan saja,” kata Chairuman. Wakil Ketua BK DPR Nudirman Munir juga menam- bahkan tidak ada aturan yang dilanggar dengan membawa anak dan istri dalam kunjungan kerja karena tidak mengguna- kan uang negara. Yang pasti, lanjutnya, rombongan tidak menonton tari perut saat ber- istirahat di Turki. “Kalau tari perut, itu tnah yang kejam. Kami tidak nonton tari perut. Di luar itu, berita bohong,” sahutnya. Desersi Gayus Lumbuun tetap meni- lai delapan anggota BK DPR su- dah melakukan desersi saat me- lakukan kunjungan ke Yunani pada akhir Oktober itu. Waktu transit selama dua malam sa- ngat tidak masuk akal sehingga menjadi pertimbangan bagi BK untuk mengusutnya. Menurut Gayus, jika benar- benar transit, anggota BK DPR mestinya berada di Istanbul se- jak 29 Oktober. Namun, mereka meninggalkan Yunani sejak 27 Oktober. Hal itu membuktikan mereka sengaja melowongkan waktu untuk bepergian ke Turki. “Koalisi LSM besar-besar ini mengadukan hal pokok, yakni desersi karena meninggalkan tugas dua hari,” kata Gayus. Pun selama di Istambul, sambung Gayus, rombongan menghabiskan uang negara dengan total 3.760 euro dan US$6.016 untuk biaya meng- inap dan transpor tanpa ada kaitan dengan tugas negara. (*/P-1) [email protected] 4 | Politik & HAM SELASA, 23 NOVEMBER 2010 | MEDIA INDONESIA MI/ADAM DWI MI/SUSANTO Setelah belajar etika di Yunani, anggota BK DPR tidak mau mengaku bersalah karena menghabiskan uang negara tanpa kerja. Dinny Mutiah Anggota BK DPR Serang Balik Gayus Lumbuun Pengganti Antasari cuma untuk 1 Tahun KY Dukung Vonis Ringan Misbakhun MI/ADAM DWI Ibaratnya mendorong mobil mogok diperlukan tenaga kuat. Padahal, pekerjaan di KPK itu berat dan banyak sekali.” Rhenald Kasali Mantan anggota Pansel KPK

Upload: truongkhue

Post on 21-Mar-2019

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: MI/ADAM DWI MI/SUSANTO Anggota BK DPR Serang Balik … fileKetua Komisi III DPR Benny Kabur Harman di Gedung DPR di Jakarta, kemarin, ... dan Busyro membuat makalah ... KUHP tentang

KOMISI III DPR melakukan uji kelayakan dan kepatutan calon pimpinan Komisi Pem-berantasan Korupsi (KPK) pada pekan ini. Pengganti Antasari Azhar itu akan menempati posisi pimpinan KPK selama satu tahun.

Ketua Komisi III DPR Benny Kabur Harman di Gedung DPR di Jakarta, kemarin, mengung-kapkan rapat pleno Komisi III DPR sudah menyepakati uji kelayakan dan kepatutan terha-dap calon pimpinan KPK dilak-sanakan pada masa sidang ini. Untuk persoalan masa jabatan, menurutnya, disepakati satu tahun.

Pada 27 Agustus 2010, Panitia Seleksi (Pansel) Pimpinan KPK meloloskan Ketua Komisi Yudi-sial (KY) Busyro Muqoddas dan advokat Bambang Widjojanto sebagai calon pimpinan KPK. Presiden Susilo Bambang Yu-dhoyono kemudian menyerah-kan nama Busyro dan Bambang ke DPR pada 31 Agustus.

Dalam persiapan uji kelayak-an dan kepatutan tersebut, menurut Benny, Komisi III DPR juga sudah berkonsultasi de-ngan Mahkamah Agung (MA). “Mudah-mudahan bisa me-laksanakan uji kelayakan dan kepatutan pada Rabu (24/11). Jika tidak selesai, dilanjutkan pada Kamis (25/11),” katanya.

Menurut Benny, Komisi III DPR akan meminta Bambang dan Busyro membuat makalah mengenai visi dan misi untuk disampaikan pada saat uji ke-layakan dan kepatutan.

Busyro mengaku telah me-nerima kabar pelaksanaan uji kelayakan dan kepatutan itu. “Katanya sudah dikirim mela-lui faksimile, tetapi saya belum sempat melihat karena baru kembali dari luar,” ujarnya.

Busyro mengaku sudah sa-ngat siap menjalani proses tersebut. “Kalau persiapan, sudah sejak dulu siap untuk mengikuti seleksi secara nor-mal,” ujarnya.

Mengenai masa jabatan calon pimpinan KPK hanya satu tahun, ia menyerahkan sepe-nuhnya ke DPR.

Mantan anggota Panitia Seleksi (Pansel) Pimpinan KPK Rhenald Kasali menyayangkan sikap DPR. Menurutnya, jika DPR konsisten memberantas korupsi, masa jabatan pim-pinan KPK terpilih seharusnya empat tahun.

“Ibaratnya mendorong mobil mogok diperlukan tenaga kuat. Padahal, pekerjaan di KPK itu berat dan banyak sekali. Seha-rusnya DPR lebih bijak meng-ambil keputusan,” tuturnya.

Saat ini masyarakat sangat membutuhkan KPK. Jangan-jangan kasus Gayus Tambunan ini membutuhkan waktu yang lama, yang tidak cukup hanya satu tahun,” imbuhnya.

Mantan anggota pansel lain-nya, Erry Riyana Hardjapa-mekas juga mengaku pasrah dengan sikap DPR.

Menurutnya, sebenarnya ti-dak ada dasar hukum bagi DPR untuk menetapkan masa jaba-tan pengganti Antasari itu.

“Tapi kalau DPR sudah ngomong begitu apa boleh buat. Sebenarnya tidak ada dasar undang-undang yang meng-atur penetapan masa jabatan pimpinan KPK satu atau empat tahun,” tuturnya.

Sebagai salah satu anggota pansel KPK, ia menyayangkan keputusan DPR itu.

“Sayang saja, karena tidak banyak yang bisa diperbuat oleh Ketua KPK yang baru. Apalagi harus mempelajari proses internal dan adaptasi dengan lingkungan baru dulu,” terangnya. (NJ/Ant/P-1)

KEGUNDAHAN Presiden Susilo Bambang Yudhoyono atas rendahnya hukuman yang dijatuhkan kepada politikus PKS Mukhamad Misbakhun dijawab Komisi Yudisial (KY). Menurut KY, tidak ada yang aneh atau janggal dari putusan hakim yang memvonis Misbak-hun satu tahun penjara.

“Belum ada kejanggalan, se-mua dipertimbangkan majelis hakim dengan baik. Kalau kita lihat, ini dipertimbangkannya banyak. Saya belum menemu-kan hal yang aneh,” kata Ang-gota KY Zainal Arifi n kepada wartawan, kemarin.

Dituturkannya, KY langsung bereaksi cepat saat Presiden mempertanyakan rendahnya vonis itu pada Selasa (16/11), pekan lalu. KY meminta Peng-adilan Negeri Jakarta Pusat un-tuk mengirim putusan hakim yang menyidangkan Komisaris PT Selalang Prima Internasio-nal (SPI) itu untuk dipelajari.

“Tapi ini baru pendapat pri-badi. Saya baru baca karena salinan putusan baru datang 19 November 2010 sore. Vonis itu tidak ada kejanggalan. Kalau dari komisioner lainnya bisa saja berbeda,” tambahnya.

Pertimbangan majelis hakim, lanjut Zaenal, yang mengena-kan Misbakhun dan juga Di-

rektur Utama PT SPI Franky Ongkowardjojo dengan Pasal 263 ayat (1) KUHP tentang Pemalsuan Surat dan Doku-men, seharusnya juga menyeret pihak Bank Century. Sebab, Bank Century sendiri tidak

mempermasalahkan adanya dokumen palsu yang dibuat.

“Satu pertimbangan me-narik saya adalah kesalahan terdakwa yang memakai surat deposito berjangka palsu. Itu kan bisa terjadi atau diberi

peluang, karena Bank Century sendiri tidak mempermasalah-kan adanya dokumen tersebut. Ini kesalahan Bank Century juga,” jelasnya.

Saat ditanyakan terkait per-mintaan dari Masyarakat Pe-mantau Tindak Pidana Korupsi (Mapikor) yang meminta KY membentuk tim khusus untuk menginvestigasi atas perkara tersebut, Zaenal menjelaskan pihaknya siap-siap saja.

“Secara otomatis, permintaan itu harus ditanggapi,” tandas-nya. KY sendiri, sambungnya, belum mendapatkan pengadu-an terkait perkara Misbakhun dari pihak pemerintah.

Sebelumnya, pada rapat ter-batas Selasa lalu, Presiden menyinggung rendahnya vonis yang hanya satu tahun penjara kepada Misbakhun, sedang-kan jaksa menuntutnya dela-pan tahun penjara. Usai rapat, Pelaksana Tugas Jaksa Agung Darmono menyebut putusan itu telah mencederai rasa ke-adilan masyarakat.

Dikatakannya, pada kasus korupsi senilai ratusan juta rupiah saja, seorang terdakwa bisa divonis 3-4 tahun penjara. Sementara Misbakhun yang terlibat pada kasus senilai US$22,5 juta, dijatuhi vonis satu tahun penjara. (Ant/*/P-2)

ANGGOTA Badan Kehormatan (BK) DPR menyerang ba-lik Ketua BK DPR

dari F-PDIP Gayus Lumbuun. Sementara Gayus menilai de-lapan anggota BK DPR telah desersi dari tugas.

“Yang bersangkutan (Gayus Lumbuun) pernah ke Amerika Serikat, Argentina, dan Spanyol membawa istri. Kalau tidak be-nar, ya di-BK-kan juga. Tetapi, justru tidak,” kata anggota BK DPR Ansory Siregar dalam jumpa pers di Gedung DPR Jakarta, kemarin.

Anggota BK Salim Mengga mengatakan hal senada. Ia bahkan meminta Gayus mun-dur dari posisi Ketua BK DPR karena sudah tidak mampu lagi memimpin BK. “Anda buka front, kami hadapi. Jangan sok berani. Mungkin ke depan kalau mau menjadi anggota DPR, perlu tes kesehatan jiwa,” serunya.

Sebelumnya sejumlah lem-baga swadaya masyarakat

(LSM) melaporkan kasus pe-lesiran delapan anggota BK DPR ke Turki. Perjalanan ke Turki itu melenceng dari surat keputusan Pimpinan DPR No 58/PIMP/I/2010-2011 ten-tang Penugasan Anggota BK ke Yunani.

Kedelapan anggota BK yang pelesiran ke Turki itu ialah Nudirman Munir dan Chairu-man Harahap (Partai Golkar), Salim Mengga dan Darizal Basir (Partai Demokrat), An-sory Siregar (PKS), Abdul Rozaq Rais (PAN), Usman Ja’far (PPP), dan Ali Maschan Moesa (PKB).

Dalam surat pimpinan DPR tersebut disebutkan kunjungan kerja untuk belajar tentang etika parlemen ke Yunani mulai 23-29 Oktober 2010.

Namun, dalam dokumen kunjungan anggota BK ke Yunani mulai 23-27 Oktober. Kemudian mulai 27-29 Oktober mereka berada di Turki tanpa agenda jelas. Sebelumnya, anggota BK DPR membantah mampir, melainkan hanya transit di Turki karena tidak ada penerbangan langsung dari

Yunani ke Indonesia. Anggota BK DPR Chairu-

man Harahap akhirnya meng-akui mereka sempat singgah selama dua malam di Istanbul, Turki. Pengakuannya itu mun-cul setelah mendapat desakan pertnyaan dari wartawan.

Bahkan selama waktu seng-gang itu, lanjutnya, rombongan mengunjungi Istana Sultan Turki.

“Kami berangkat pukul 22.00 malam dari Athena dan sampai tengah malam di Turki. Banyak cerita, kami makan di restoran besar. Mana ada? Kami dari air-port ke hotel, makan di pinggir jalan saja,” kata Chairuman.

Wa k i l K e t u a B K D P R Nudirman Munir juga menam-bahkan tidak ada aturan yang dilanggar dengan membawa anak dan istri dalam kunjungan kerja karena tidak mengguna-kan uang negara. Yang pasti, lanjutnya, rombongan tidak menonton tari perut saat ber-istirahat di Turki.

“Kalau tari perut, itu fi tnah yang kejam. Kami tidak nonton tari perut. Di luar itu, berita bohong,” sahutnya.

DesersiGayus Lumbuun tetap meni-

lai delapan anggota BK DPR su-dah melakukan desersi saat me-lakukan kunjungan ke Yunani pada akhir Oktober itu. Waktu transit selama dua malam sa-ngat tidak masuk akal sehingga menjadi pertimbangan bagi BK untuk mengusutnya.

Menurut Gayus, jika benar-benar transit, anggota BK DPR mestinya berada di Istanbul se-jak 29 Oktober. Namun, mereka meninggalkan Yunani sejak 27 Oktober. Hal itu membuktikan mereka sengaja melowongkan waktu untuk bepergian ke Turki.

“Koalisi LSM besar-besar ini mengadukan hal pokok, yakni desersi karena meninggalkan tugas dua hari,” kata Gayus.

Pun selama di Istambul, sambung Gayus, rombongan menghabiskan uang negara dengan total 3.760 euro dan US$6.016 untuk biaya meng-inap dan transpor tanpa ada kaitan dengan tugas negara. (*/P-1)

[email protected]

4 | Politik & HAM SELASA, 23 NOVEMBER 2010 | MEDIA INDONESIA

MI/ADAM DWI MI/SUSANTO

Setelah belajar etika di Yunani, anggota BK DPR tidak mau mengaku bersalah karena menghabiskan uang negara tanpa kerja.

Dinny Mutiah

Anggota BK DPR Serang Balik

Gayus Lumbuun

Pengganti Antasaricuma untuk 1 Tahun

KY Dukung Vonis Ringan Misbakhun

MI/ADAM DWI

Ibaratnya mendorong mobil mogok diperlukan tenaga kuat. Padahal, pekerjaan di KPK itu berat dan banyak sekali.”Rhenald KasaliMantan anggota Pansel KPK