minor yenita - hairy tongue

36
LAPORAN STUDI KASUS MINOR ILMU PENYAKIT MULUT HAIRY TONGUE Disusun oleh: Rr. Wahyu Yenita S. 160112110013 Pembimbing: Dewi Zakiawati, drg. BAGIAN ILMU PENYAKIT MULUT

Upload: yenita-sismarini

Post on 27-Dec-2015

252 views

Category:

Documents


18 download

TRANSCRIPT

Page 1: Minor Yenita - Hairy Tongue

LAPORAN STUDI KASUS MINOR

ILMU PENYAKIT MULUT

HAIRY TONGUE

Disusun oleh:

Rr. Wahyu Yenita S.

160112110013

Pembimbing:

Dewi Zakiawati, drg.

BAGIAN ILMU PENYAKIT MULUT

UNIVERSITAS PADJADJARAN

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

BANDUNG

2013

Page 2: Minor Yenita - Hairy Tongue

BAB I

PENDAHULUAN

Lidah merupakan salah satu organ tubuh manusia yang memiliki banyak

fungsi. Lidah memiliki peran dalam proses pencernaan, menghisap, menelan,

pengecapan, bicara, respirasi, dan perkembangan rahang. Dalam keadaan normal,

lidah mengalami keratinisasi yang akan terdeskuamasi ketika terjadi friksi dengan

makanan, palatum, dan gigi-geligi anterior rahang atas. Lapisan ini akan diganti

dengan sel epitel baru pada lapisan yang berada di bawahnya (Schuenke, et al., 2010).

Ketika pergerakan lidah terbatas karena suatu penyakit dalam rongga mulut,

papila filiformis mengalami pemanjangan. Papila yang memanjang ini memberikan

gambaran lidah yang berambut serta dapat menjadi tempat retensi debris dan

pigmentasi dari makanan, rokok, maupun obat-obatan. Keadaan lidah yang seperti ini

disebut hairy tongue atau lidah berambut (Greenberg and Glick, 2003).

Seiring dengan perkembangan zaman, dokter gigi dituntut untuk mampu

melayani pasien, baik perawatan gigi maupun di luar penyakit gigi, salah satu

contohnya hairy tongue. Hal tersebut memerlukan kemampuan diagnosa yang baik

dari dokter gigi, sehingga rencana perawatan yang tepat dapat ditentukan. Pada

makalah laporan kasus ini akan dibahas mengenai hairy tongue pada seorang pasien

yang datang ke Instalasi Penyakit Mulut Rumah Sakit Gigi dan Mulut Fakultas

Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran pada bulan Februari 2013.

1

Page 3: Minor Yenita - Hairy Tongue

BAB II

LAPORAN KASUS

1. Status Klinik IPM

Tanggal Pemeriksaan : 9 Februari 2013

No. CMKG : 2011029xx

Nama Pasien : E, Ny.

Umur : 34 Tahun

Status Perkawinan : Menikah

Jenis Kelamin : P

Agama : Islam

Pekerjaan : Mahasiswi

Alamat Rumah : Jl.Z

Anamnesis

Pasien dating dengan keluhan lidah terasa kotor dan berselaput putih tebal di

seluruh permukaan lidah sejak 1 bulan yang lalu. Pasien merasakan pahit di lidah

sejak pasien meminum obat paracetamol dan fludane sekitar 1 bulan yang lalu. Pasien

meminum obat tersebut selama 1 minggu, saat ini pasien sudah berhenti minum obat.

Pasien tidak pernah membersihkan lidahnya dan saat pasien ingin diobati.

Riwayat Penyakit Sistemik

Penyakit jantung : YA/TIDAK

Hipertensi : YA/TIDAK

Diabetes Melitus : YA/TIDAK

Asma/Alergi : YA/TIDAK

Penyakit Hepar : YA/TIDAK

Kelainan GIT : YA/TIDAK

Penyakit Ginjal : YA/TIDAK

Kelainan Darah : YA/TIDAK

Hamil : YA/TIDAK

Kontrasepsi : YA/TIDAK

Lain-lain : YA/TIDAK

2

Page 4: Minor Yenita - Hairy Tongue

Riwayat Penyakit Terdahulu

Disangkal

Kondisi Umum

Keadaan Umum : Baik Tensi : 120/70 mmHg

Kesadaran : Compos Mentis Pernafasan : 16 x / menit

Suhu : Afebris Nadi : 72 x / menit

Pemeriksaan Ekstra Oral

Kelenjar Limfe

Submandibula Kiri : Teraba + / - Lunak/Kenyal/Keras Sakit +/-

Kanan : Teraba + / - Lunak/Kenyal/Keras Sakit +/-

Submental Kiri : Teraba + / - Lunak/Kenyal/Keras Sakit +/-

Kanan : Teraba + / - Lunak/Kenyal/Keras Sakit +/-

Servikal Kiri : Teraba + / - Lunak/Kenyal/Keras Sakit +/-

Kanan : Teraba + / - Lunak/Kenyal/Keras Sakit +/-

Mata Pupil : Isokhor

Konjungtiva : Non anemis

Sklera : Non ikterik

TMJ Tidak ada kelainan

Bibir Tidak ada kelainan

Wajah Simetri/Asimetri

Sirkum Oral Tidak ada kelainan

Lain-lain Tidak ada kelainan

Pemeriksaan Intra Oral

Kebersihan mulut : Sedang, Kalkulus (+), Plak (+), Stain (-)

Gingiva : Oedem di posterior RB dan RA

Mukosa bukal : Tidak ada kelainan

Mukosa labial : Tidak ada kelainan

Palatum durum : Tidak ada kelainan

Palatum mole : Tidak ada kelainan

Frenulum : Tidak ada kelainan

3

Page 5: Minor Yenita - Hairy Tongue

Lidah : Terdapat selaput putih dengan struktur seperti rambut yang

dapat di-scrap tanpa meninggalkan eritema di 2/3 dorsal lidah

Dasar mulut : Tidak ada kelainan

Status Gigi Geligi :

8 7 6 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 6 7 8

8 7 6 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 6 7 8

Gambar 1 Lidah dengan selaput putih berstruktur seperti rambut di 2/3 dorsal lidah (Sebelum perawatan)

Pemeriksaan Penunjang

Radiologi tdl

Darah tdl

Patologi Anatomi tdl

Mikrobiologi tdl

Diagnosis dan Diagnosis Banding

D/ White Hairy Tongue

DD/ Coated Tongue

Oral Candidiasis

Oral Hairy Leukoplakia

Rencana Perawatan dan Perawatan

Pro/ Oral Hygiene Instructions

4

Page 6: Minor Yenita - Hairy Tongue

Pro/ Penggunaan scraper lidah 2x sehari setelah menyikat gigi (setelah makan dan

sebelum tidur) dengan cara scraper diletakkan di atas lidah kemudian

digerakkan dengan cara menekan scraper dari bagian pangkal lidah ke arah ujung

lidah.

Pro/ Diet buah, sayur dan konsumsi air putih

Pro/ Kontrol hari ke-7

2. Status Kontrol I IPM

Tanggal : 19 Februari 2013

Anamnesis :

Pasien datang setelah pemeriksaan 10 hari yang lalu untuk kontrol dengan

kondisi lidah terdapat selaput putih tebal di seluruh permukaan lidah. Keadaan

permukaan lidah saat ini, selaput putih sudah berkurang dibandingkan

sebelumnya. Pasien mengikuti instruksi operator yaitu menjaga OHI, konsumsi

buah-buahan, sayuran dan konsumsi air putih namun pada hari ke-4 pasien

menghentikan penggunaan scraper tongue untuk membersihkan lidah karena rasa

tidak nyaman (ingin muntah). Saat ini pasien datang untuk diperiksa kembali.

Gambar 2. Gambaran klinis yang masih terdapat selaput putih pada permukaan lidah setelah melakukan instruksi perawatan selama 1 minggu

Pemeriksaan Ekstra Oral

Kelenjar limfe : submandibular, submental, servikal tidak teraba, tidak sakit

Bibir : tidak ada kelainan

5

Page 7: Minor Yenita - Hairy Tongue

Wajah : tidak ada kelainan

Sirkum Oral : tidak ada kelainan

Lain-lain : tidak ada kelainan

Pemeriksaan Intra Oral

Kebersihan mulut : OHI-S sedang, Stain -

Gingiva : oedem pada regio posterior RA dan RB

Mukosa bukal : tidak ada kelainan

Mukosa labial : tidak ada kelainan

Palatum durum : tidak ada kelainan

Palatum mole : tidak ada kelainan

Frenulum : tidak ada kelainan

Lidah : masih terdapat selaput putih dengan struktur seperti

rambut di setengah posterior lidah yang berkurang

dibandingkan 9 hari yang lalu.

Dasar mulut : tidak ada kelainan

Pemeriksaan Penunjang

Radiologi tdl

Darah tdl

Patologi Anatomi tdl

Mikrobiologi tdl

Diagnosis dan Diagnosis Banding

D/ White Hairy Tongue

DD/ Coated Tongue

Oral Candidiasis

Oral Hairy Leukoplakia

Rencana Perawatan dan Perawatan

Pro/ Oral Hygiene Instructions dilanjutkan

Pro/ Penggunaan sikat gigi 2x sehari setelah menyikat gigi (setelah makan dan

sebelum tidur) dengan cara sikat gigi diletakkan di atas lidah

kemudian digerakkan dengan cara menekan sikat gigi secara lembut dari

6

Page 8: Minor Yenita - Hairy Tongue

bagian pangkal lidah ke arah ujung lidah. (Penggunaan scraper tongue

dihentikan karena rasa tidak nyaman saat pemakaian)

Pro/ Diet buah, sayur dan konsumsi air putih dilanjutkan

Pro/ Kontrol hari ke-17

3. Status Kontrol II IPM

Tanggal : 26 Februari 2013

Anamnesis :

Pasien datang setelah pemeriksaan 17 hari yang lalu untuk kontrol ke-2

dengan kondisi lidah sudah tidak terdapat selaput putih tebal di seluruh

permukaan lidah. Pasien mengikuti instruksi operator yaitu menjaga OHI,

penggunaan sikat gigi, konsumsi buah-buahan, sayuran dan air putih. Pasien

mengaku terasa bersih setelah 2 hari pada pemeriksaan kedua di klinik IPM. Saat

ini pasien datang untuk diperiksa kembali.

Gambar 3. Gambaran klinis pada permukaan lidah yang sudah tidak terdapat selaput putih.

Pemeriksaan Ekstra Oral

Kelenjar limfe : submandibular, submental, servikal tidak teraba, tidak sakit

Bibir : tidak ada kelainan

Wajah : tidak ada kelainan

Sirkum Oral : tidak ada kelainan

Lain-lain : tidak ada kelainan

7

Page 9: Minor Yenita - Hairy Tongue

Pemeriksaan Intra Oral

Kebersihan mulut : OHI-S sedang, Stain -

Gingiva : oedem pada regio posterior RA dan RB

Mukosa bukal : tidak ada kelainan

Mukosa labial : tidak ada kelainan

Palatum durum : tidak ada kelainan

Palatum mole : tidak ada kelainan

Frenulum : tidak ada kelainan

Lidah : tidak terdapat selaput putih dengan struktur seperti

rambut di seluruh permukaan lidah.

Dasar mulut : tidak ada kelainan

Pemeriksaan Penunjang

Radiologi tdl

Darah tdl

Patologi Anatomi tdl

Mikrobiologi tdl

Diagnosis dan Diagnosis Banding

D/ Post White Hairy Tongue

DD/ Coated Tongue

Oral Candidiasis

Oral Hairy Leukoplakia

Rencana Perawatan dan Perawatan

Pro/ Oral Hygiene Instructions dilanjutkan

Pro/ Penggunaan sikat gigi 2x sehari setelah menyikat gigi (setelah makan dan

sebelum tidur) dilanjutkan dengan cara sikat gigi diletakkan di atas

lidah kemudian digerakkan dengan cara menekan sikat gigi secara lembut

dari bagian pangkal lidah ke arah ujung lidah. (Penggunaan scraper

tongue dihentikan karena rasa tidak nyaman saat pemakaian)

Pro/ Diet buah, sayur dan konsumsi air putih dilanjutkan

8

Page 10: Minor Yenita - Hairy Tongue

BAB III

TINJAUAN PUSTAKA

3.1 Lidah

3.1.1 Anatomi Lidah

Lidah merupakan salah satu organ pencernaan yang memiliki fungsi penting

saat mastikasi, membantu proses penelanan makanan serta berperan dalam berbicara.

Lidah merupakan massa otot skeletal yang ditutupi oleh membran mukus. Pada

permukaan lidah (dorsum) terdapat peninggian kecil yang banyak disebut dengan

papilla. Papila memberikan struktur lidah yang berbeda untuk membantu dalam

mastikasi. Empat tipe papila lidah, yaitu (Schuenke, et al, 2010):

1. Papila filiformis

Papila filiform berbentuk pendek, menebal, kerucut seperti benang fili dan

menutupi sebagian besar dari dua pertiga anterior dorsum lidah. Barisan papila ini

terletak sejajar dengan sulkus terminalis di kedua sisi garis median. Papila ini

tertutup oleh epitel skuamosa berlapis berkeratin, sehingga papila ini muncul

dengan warna keputihan. Fungsi papila ini adalah untuk memfasilitasi gesekan

antara lidah dan makanan. Papila ini sensitif terhadap stimulus taktil dan tidak

memiliki taste bud.

Gambar 4. Papila Filiformis

9

Page 11: Minor Yenita - Hairy Tongue

Gambar 5. Bagian ujung papilla filiformis yang berkeratin (tanda panah) (Schuenke, et al, 2010).

2. Papila fungiformis

Berbentuk jamur, menyebar di sisi lateral lidah dan beberapa tersebar pada

dorsum lidah. Papilla ini memiliki reseptor mekanik, termal dan taste bud pada

bagian apeks. Papila ini berwarna merah karena tidak adanya epitel berkeratin

yang menutupi papila fungiformis. Jaringan ikat di tengah-tengah papil

membentuk papil sekunder sedangkan epitel di atasnya tipis sehingga pleksus

pembuluh darah di dalam lamina propia menyebabkannya berwarna merah atau

merah muda. Taste bud terdapat di dalam epitel.

Gambar 6. Papila Fungiformis

10

Page 12: Minor Yenita - Hairy Tongue

Gambar 7. Tanda panah atas: ujung papilla sebagian terlapisi dengan epitel berkeratin. Tanda panah bawah: inti jaringan ikat (Schuenke, et al, 2010).

3. Papila sirkumvalata

Papila yang terbesar diantara yang lainnya tetapi berjumlah sedikit sekitar delapan

sampai dua belas. Papila ini terletak di bagian posterior lidah dengan pola bentuk

V terbalik. Papila sirkumvalata lebih besar dibandingkan papilla fungiform. Taste

bud terletak di dinding lateral papila. Duktus yang di atasnya terdapat kelenjar

serosa membuka ke dalam saluran yang mengelilingi papila, dan fungsinya untuk

membilas papila ini agar dapat terjadi pembaharuan rasa.

Gambar 8 Papila Sirkumvalata

11

Page 13: Minor Yenita - Hairy Tongue

Gambar 9. Bagian-bagian papila sirkumvalata (Schuenke, et al, 2010).

Pada manusia jumlahnya hanya 10 sampai 14, dan letaknya di sepanjang

sulkus terminalis. Tiap papil menonjol sedikit di atas permukaan dan dibatasi oleh

suatu parit melingkar dengan banyak taste bud pada epitel dinding lateralnya.

Saluran keluar kelenjar serosa (kelenjar Ebner) bermuara pada dasar alur itu.

Kelenjarnya sendiri terletak pada lapisan yang lebih dalam. Sekret serosa cair

kelenjar tersebut membersihkan parit dari sisa bahan makanan, sehingga

memungkinkan penerimaan rangsang kecap baru oleh taste bud.

4. Papila foliata

Papila ini terletak pada posterolateral lidah yang terdapat banyak taste bud.

Terletak pada bagian samping dan belakang lidah, berbentuk lipatan-lipatan mirip

daun, dengan kuncup kecap di dalam epitel lekukan yang terdapat di lipatan. Sama

seperti pada papila sirkumvalata, kelenjar-kelenjar serosa bermuara pada dasar alur.

Semua papil mengandung banyak ujung saraf sensorik untuk rasa sentuhan dan putik

kecap terdapat pada semua papila, kecuali pada papila filiformis. Taste bud

mengandung sel reseptor kecap (gustatoris), terletak pada papila, tetapi dapat juga

dijumpai di tempat lain dalam rongga mulut, palatum dan epiglotis.

12

Page 14: Minor Yenita - Hairy Tongue

Gambar 10. Papila Foliata

Gambar 11. Bagian-bagian papila foliata (Schuenke, et al, 2010).

3.1.2 Inervasi Lidah

Inervasi lidah didukung oleh arteri lingual (dari arteri maksila) yang terbagi

menjadi arteri lingual bagian dalam dan arteri sublingual. Vena lingual berjalan

sejajar dengan arteri dan drain mengarah ke vena jugularis internal. Mukosa lingual

menerima inervasi somatosensoris (sensitivitas terhadap stimulus termal dan taktil)

dari saraf lingual, yang merupakan cabang dari saraf trigeminal divisi mandibula (CN

V3). Saraf lingual meneruskan serabut saraf dari korda timpani saraf fasial (CN VII),

diantara saraf-saraf tersebut merupakan serabut safar aferen yang menginervasi dua

pertiga bagian lidah anterior. Korda timpani juga terdapat presinaptik, akson

viseromotor parasimpatik yang bersinapsis di ganglion submandibula, dengan neuron

yang menginervasi kelenjar submandibula dan sublingual. Palatoglosus menerima

inervasi somatomotor dari saraf vagus (CN X), otot-otot lingual diinervasi oleh saraf

hipoglosus (CN XII) (Schuenke, et al., 2010).

Penampang anterior. Lidah menerima inervasi somatosensosris (sensasi

sentuhan, nyeri, termal) dari saraf kranial cabang ketiga.

Saraf lingualis (cabang saraf mandibula CN V3)

13

Page 15: Minor Yenita - Hairy Tongue

Saraf glossopharyngeal (CN IX)

Saraf vagus (CN X)

Ketiga saraf kranial ini menyambung ke serat-serat pengecapan. Dengan demikian,

jika terjadi gangguan sensasi pengecapan pada bagian dua pertiga anterior

menunjukkan adanya lesi saraf fasial sedangkan jika terjadi gangguan sensasi taktil,

nyeri ataupun termal menunjukkan adanya lesi saraf trigeminal (Schuenke, et al.,

2010).

Gambar 12. Inervasi pengecap dan sensasi somatik pada lidah (Schuenke, et al, 2010).

3.2 Hairy Tongue

3.2.1 Definisi

Hairy tongue merupakan suatu gangguan umum yang disebabkan akumulasi

keratin pada papila filiformis lidah yang menghasilkan pola seperti rambut (Laskaris,

2006). Kondisi ini disebabkan oleh terhambatnya proses deskuamasi epitel atau

peningkatan pembentukan epitel keratin. Papila filiform masing-masing individu kira-

kira sekitar 15-20 mm panjang dan 2 mm lebar (Reichart and Philipsen, 2000).

14

Page 16: Minor Yenita - Hairy Tongue

Gambar 13 Hairy Tongue: (1) berwarna kuning kecokelatan, (2) berwarna putih (www.emedicine.com)

3.2.2 Epidemiologi

Hairy tongue lebih sering terjadi pada laki-laki khususnya orang

dewasa berusia 30 tahun dan prevalensi semakin meningkat seiring dengan

bertambahnya usia (Langlais and Miller, 2009)

Prevalensi kasus ini bervariasi berdasarkan wilayah geografik, kriteria

diagnosis, dan frekuensi faktor predisposisi. Penelitian di Amerika Serikat dan

Skandinavia menyatakan bahwa prevalensi hairy tongue yang dilaporkan

sebesar di bawah 1 % (Greenberg, et al., 2008).

3.2.3 Etiologi

Beberapa faktor yang dapat mengakibatkan keadaan klinis berupa

hairy tongue antara lain (Greenberg and Glick 2003; Sapp et al, 2004;

Laskaris, 2006; Rajendran, 2009) :

- Penggunaan obat-obatan lokal dan sistemik (antibiotik) dapat menyebabkan

perubahan sekunder flora mikroba rongga mulut, obat kumur oxidizing yang

mengandung peroksida dan perborat juga penggunaan chlorhexidine sebagai

obat kumur, obat-obatan imunosupresif dan antasida (terutama yang

mengandung bismuth).

- Kondisi oral hygiene yang buruk (jarang menyikat gigi, diet lunak tanpa

dikombinasi dengan diet berserat yang secara mekanis dapat membersihkan

bagian dorsal lidah). Keadaan tidak bergigi, diet makanan lunak (non-abrasive

diet), oral hygiene yang buruk, berpuasa, febril, dan xerostomia.

15

Page 17: Minor Yenita - Hairy Tongue

- Stress emosional, merokok, minuman beralkohol, gangguan lambung dan

saluran pencernaan, gangguan saluran pernapasan, serta demam seperti

demam tifoid juga dapat menyebabkan lidah menjadi berselaput. Gejala klinis

dari demam tifoid antara lain demam, sering berkeringat, dan diare, sehingga

cairan tubuh banyak yang terbuang serta menyebabkan hiposalivasi pada

kelenjar saliva. Hiposalivasi ini mengakibatkan xerostomia pada rongga

mulut, sehingga mengakibatkan pergerakan lidah menjadi berkurang dan

mempermudah terjadinya hairy tongue.

3.2.4 Gambaran Klinis

Papila filiform normal memiliki panjang sekitar 1 mm tetapi pada

hairy tongue panjang papila ini lebih dari 15 mm. Hairy tongue jarang yang

bersifat simtomatis, walaupun pertumbuhan candida albicans dapat terlihat

pada glossopyrosis (burning tongue). Keluhan subjektif yang dirasakan pasien

adalah rasa tergelitik pada palatum lunak dan orofaring selama proses menelan

makanan. Pada kasus yang lebih berat, pasien dapat mengeluhkan sensasi

gagging. Retensi debris oral diantara papilla-papila yang memanjang dapat

menyebabkan halitosis. Tidak ada predileksi ras yang berhubungan dengan

hairy tongue. Riwayat lesi ini sering tidak relevan dikarenakan perjalanan

penyakit yang asimptomatis. Perubahan rasa adalah komplikasi yang jarang

terjadi pada lesi ini. (Rajendran, 2009)

3.2.5 Pemeriksaan Laboratorium

Pemeriksaan-pemeriksaan laboratorium yang dapat dilakukan untuk

membantu menegakkan diagnosis keadaan hairy tongue antara lain (Lynch,

2012):

Kultur dari permukaan dorsal lidah dapat dilakukan jika diduga terjadi

infeksi candidiasis.

Pewarnaan smear sitologi dengan Pewarnaan Gram atau Periodic Acid-

Schiff dapat memperlihatkan adanya organisme Candida.

Preparat potasium hidroksida berguna untuk diagnosis Candidiasis.

Terjadi pemanjangan papila lidah, hiperkeratosis yang cukup parah, dan

adanya inflamasi sel. Temuan debris yang terakumulasi bercampur diantara

16

Page 18: Minor Yenita - Hairy Tongue

papila dan pseudohifa Candida merupakan hal yang tidak biasa. Tidak ada

temuan mikroskopik spesifik lainnya pada keadaan ini.

3.2.6 Diagnosis Banding

Beberapa keadaan klinis yang dapat dijadikan diagnosis banding dari

keadaan klinis hairy tongue (Field and Longman, 2003; Greenberg and Glick,

2003; Greenberg, et al., 2008)

Coated tongue

Coated tongue atau lidah berselaput merupakan suatu penampilan klinis pada

dorsum lidah seperti tertutup oleh suatu lapisan mukus, sel-sel epitel yang

terdeskuamasi, organisme dan debris. Kurangnya mobilitas lidah yang dapat

disebabkan oleh sebagian besar nyeri pada lesi minor, gangguan aliran saliva,

konsumsi alkohol atau penggunaan tembakau yang berlebihan, gangguan pada

lambung atau saluran pernapasan, kondisi febris cukup dapat menimbulkan

lapisan yang menutupi lidah dengan adanya plak putih atau berwarna. Warna

yang ditimbulkan bergantung pada beberapa faktor seperti penggunaan

tembakau dan makanan atau minuman yang dikonsumsi.

Gambar 14. Coated tongue di permukaan dorsal lidah (www.nhs.uk).

Oral candidiasis

Oral candidiasis merupakan infeksi oportunistik yang paling sering

mempengaruhi mukosa, lesi ini disebabkan oleh jamur Candida albicans.

Patogenesis terjadinya lesi ini tidak diketahui seluruhnya tetapi terdapat faktor

predisposisi yang berpotensi mengubah Candida dari flora komensal normal

(tahap sakrofitik) menjadi organisme patogen (tahap parasit). Oral candidiasis

17

Page 19: Minor Yenita - Hairy Tongue

terbagi menjadi infeksi primer dan sekunder. Infeksi primer hanya terbatas

pada area oral dan perioral, sedangkan infeksi sekunder diikuti dengan

manifestasi mukokutan sistemik.

Ada pula yang dibagi menurut onset terjadinya dan durasinya (akut

atau kronik), gambaran klinis meliputi warna (eritematous / atropik), lokasi

(median rhomboid glossitis, denture stomatitis, multifocal candidiasis, dan

angular cheilitis), keberadaan lesi kulit maupun lesi oral (mukokutan) dan

yang berkaitan dengan penyakit immunocompromise (berkaitan dengan HIV).

Gambar 15. (1) Pseudomembranous candidiasis selama fase imunosupresif transplantasi jantung. (2) Candidiasis kronis tipe plak (Greenberg, et al., 2008).

Gambar 16. (1) Candidiasis kronis tipe nodular pada retrokomisural sebelah kiri. (2) Candidiasis eritematous yang disebabkan inhalasi steroid (Greenberg, et al., 2008).

Oral hairy leukoplakia

Hairy leukoplakia merupakan lesi mukosa mulut yang berhubungan

dengan HIV. Lesi hairy leukoplakia sangat erat dihubungkan dengan Epstein

Barr Virus (EBV) dan rendahnya jumlah sel limfosit T CD4+. Hairy

18

Page 20: Minor Yenita - Hairy Tongue

leukoplakia dapat terjadi pada batas lateral lidah, bagian dorsum lidah dan

mukosa bukal. Gambaran klinis khas yaitu lipatan vertikal putih yang

berorientasi seperti palisade di sepanjang perbatasan lidah. Lesi ini juga dapat

tampak sebagai plak putih yang menonjol dan tidak dapat hilang jika dikerok

(scrap). Hairy leukoplakia bersifat asimtomatik, meskipun gejala dapat

muncul saat lesi ini mengalami superinfeksi dengan Candida albicans.

Gambar 17. Hairy leukoplakia di batas lateral kiri lidah pada pasien AIDS (Greenberg, et al., 2008).

3.2.7 Terapi

Beberapa terapi yang dapat dilakukan dalam perawatan hairy tongue

antara lain (Laskaris, 2003; Rajendran, 2009; Greenberg, et al., 2008) :

Terapi hairy tongue dapat bervariasi. Pada beberapa kasus, menyikat

lidah dengan sikat gigi atau dengan menggunakan tongue scraper yang dijual

di pertokoan cukup memadai untuk membersihkan papila filiformis serta

menghambat pertumbuhan papilla lain dengan jenis yang sama.

Gambar 18. Tongue scraper

Pembersihan papilla dengan tindakan bedah dapat dilakukan dengan

electrodesiccation atau laser karbon dioksida. Prognosis hairy tongue sangat

19

Page 21: Minor Yenita - Hairy Tongue

baik, jika faktor presipitasi tidak dapat dikontrol dengan baik maka pasien

diinstruksikan untuk menyikat lidah atau scraping lidah sebagai upaya

menjaga oral hygiene harian.

Nistatin dapat membantu pada kasus tertentu yaitu jika terdapat

peningkatan pertumbuhan Candida albicans. Pada kasus yang ekstrem,

elongasi papilla dapat menggunakan agen keratolitik (asam salisilat dalam

alkohol, podophyllin dalam alkohol, asam trikloroasetat).

Terapi hairy tongue difokuskan pada reduksi atau eliminasi faktor

predisposisi dan pembersihan papilla filiformis yang memanjang. Pasien

diberi tahu cara menggunakan alat tongue scraper. Diet makanan yang

memiliki efek abrasif dapat dilakukan untuk mencegah rekurensi.

20

Page 22: Minor Yenita - Hairy Tongue

BAB IV

PEMBAHASAN

Berdasarkan dari hasil anamnesis dan pemeriksaan klinis lidah terasa kotor

dan terdapat rasa pahit, terdapat selaput putih tebal seperti rambut di seluruh

permukaan lidah sejak 1 bulan. Pasien meminum obat paracetamol dan fludane yang

memiliki kandungan paracetamol 500 mg, chlorpheniramine maleate 2 mg,

phenylpropanolamine HCl 12,5 mg (www.mims.com). Pasien mengkonsumsi obat

tersebut selama 1 minggu pada bulan lalu dan saat ini sudah berhenti. Pasien mengaku

tidak pernah membersihkan lidahnya.

Keadaan lidah pasien yang berselaput putih, tidak sakit, dan menimbulkan

gambaran klinis seperti rambut sesuai dengan pernyataan Greenberg, et al. (2008)

bahwa keadaan hairy tongue bersifat asimtomatik, tetapi dapat menyebabkan akibat

adanya pemanjangan dari papila filiformis yang memberikan gambaran lidah

berselaput seperti rambut, sehingga dapat menjadi retensi debris. Pemanjangan papilla

lidah ini disebabkan karena tidak sempurnanya deskuamasi sel yang menghasilkan

papilla filiform sekunder. Penumpukan keratin menghasilkan gambaran papilla yang

memanjang seperti rambut, hal ini merupakan ciri dari hairy tongue.

Etiologi hairy tongue belum diketahui namun ada faktor yang berperan yaitu

terapi antibiotik, oral hygiene yang buruk, terapi radiasi, penggunaan obat kumur

oksida atau antasida dan pertumbuhan mikroorganisme jamur atau bakteri (Neville, et

al., 2009). Hairy tongue yang dikeluhkan pasien dapat terjadi karena pasien

mengkonsumsi obat fludane yang memiliki efek samping dry mouth

(www.mims.com). Dengan terjadinya dry mouth sebagai efek samping pada obat

tersebut maka aliran saliva berkurang. Aliran saliva yang berkurang dapat mengubah

kondisi mikroorganisme normal dalam mulut berubah, sehingga menimbulkan kondisi

hairy tongue. Perubahan aliran saliva juga menyebabkan kesulitan dalam menelan

makanan dan perubahan sensasi pengecapan, lidah terasa pahit yang terjadi pada

pasien (Sankar and Rhodus, 2007). Oleh karena itu, diet yang dikonsumsi oleh pasien

lebih mudah terjadi retensi pada lidah karena peran saliva yang berfungsi sebagai

lubrikasi dan pembersihan rongga mulut tidak berjalan optimal.

Kebiasaan pasien yang tidak pernah membersihkan lidah menyebabkan retensi

debris pada lidah lebih mudah sehingga makanan, bakteri dan terkadang jamur dapat

21

Page 23: Minor Yenita - Hairy Tongue

terakumulasi pada papilla filiformis sekunder akibat ketidaknormalan deskuamasi sel

pada lidah (Falace, D, 2008). Hairy tongue pada kasus yang lebih berat, papilla dapat

menjadi sangat panjang sehingga menyebabkan reflek gagging atau rasa tergelitik

pada palatum saat menelan makanan (Greenberg and Glick, 2003). Namun kondisi

yang ditemukan pada pasien masih dalam kasus yang ringan.

Gambar 19. Papilla yang memanjang pada kasus yang lebih parah menyebabkan gagging pada pasien dengan hairy tongue (http://www.aaom.com/patients/hairy-tongue/)

Terapi yang diberikan pada kasus ini yaitu dengan memberikan oral hygiene

instructions, pemberian instruksi untuk membersihkan lidah dengan menggunakan

tongue scraper atau dengan sikat gigi, serta anjuran perbanyak makan-makanan

bereserat tinggi. Pasien juga diinstruksikan untuk kontrol 1 minggu untuk melihat

tingkat keberhasilan dari perawatan yang telah diberikan.

Pada kunjungan kedua pasien untuk kontrol I, keluhan rasa pahit di lidah

sudah tidak ada, selaput dengan struktur seperti rambut berwarna putih berkurang

sejak instruksi pemakaian tongue scraper setiap 2x sehari setelah menyikat gigi,

mengkonsumsi buah dan sayuran yang berserat, serta merutinkan konsumsi air putih.

Terapi yang diberikan menunjukkan tanda-tanda perbaikan namun masih terdapat

selaput putih yang lebih sedikit dibandingkan dari kunjungan yang sebelumnya di

setengah bagian posterior lidah. Kondisi selaput putih yang masih ada ini dikarenakan

pasien tidak mengikuti instruksi dari operator mengenai pemakaian tongue scraper

setiap 2x sehari setelah menyikat gigi. Pasien menghentikan pemakaian tongue

scraper karena sensasi gagging saat menggunakannya, sehingga dilakukan perubahan

terapi perawatan yaitu dengan menggunakan sikat gigi untuk membersihkan selaput

22

Page 24: Minor Yenita - Hairy Tongue

putih pada lidah. Dengan demikian pasien disarankan datang kembali untuk kontrol II

dan melanjutkan terapi perawatan.

Pada kunjungan ketiga pasien untuk kontrol II, sudah tidak terdapat selaput putih

tebal dengan struktur seperti rambut di seluruh permukaan lidah sejak pasien

menggunakan sikat gigi untuk membersihkan lidahnya sebanyak 2x setiap hari setelah

menyikat gigi dengan tujuan meningkatkan kebersihan lidah untuk mencegah retensi

debris dan pigmentasi dari makanan. Pasien juga dianjurkan untuk melanjutkan

perbanyak makanan yang berserat tinggi (sayuran dan buah-buahan) serta konsumsi

air putih yang dapat membantu membersihkan permukaan lidah dan menjaga oral

hygiene.

23

Page 25: Minor Yenita - Hairy Tongue

BAB V

SIMPULAN

Berdasarkan pemeriksaan diketahui pasien mengalami hairy tongue. Pada

pemeriksaan intraoral terdapat selaput putih berstruktur seperti rambut yang dapat di-

scrap tanpa meniggalkan eritema di seluruh permukaan lidah. Berdasarkan anamnesa

yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami White Hairy Tongue a.r.

dorsum lidah.

Pasien diberikan terapi penggunaan tongue scraper yang dikombinasi dengan

sikat gigi 2x sehari setelah menyikat gigi (setelah makan dan sebelum tidur), Pasien

dianjurkan untuk diet sayuran, buah-buahan, perbanyak minum air putih serta

menjaga kesehatan rongga mulutnya.

24

Page 26: Minor Yenita - Hairy Tongue

DAFTAR PUSTAKA

Field, A; L. Longman. 2003. Tyldesley's Oral Medicine. 5th Ed. Liverpool : Oxford University Press.

Falace, D. Hairy tongue. The American Academy of Oral Medicine web site. http://www.aaom.com/patients/hairy-tongue/. Updated 8 January 2008. Accesed 14 May 2013.

Greenberg M.S. and M. Glick. 2003. Burket’s Oral Medicine: Diagnosis and Treatment. 10th Ed. London: BC Decker Inc.

Greenberg, Martin S; Michaël Glick; Jonathan A. Ship. 2008. Burket’s oral medicine 11th edition. India : BC.Dekker Inc. P.105-106

Laskaris, George. 2003. Color atlas of oral disease 3rd edition. New York : Thieme.

Laskaris, George. 2006. Pocket atlas of oral disease 2nd edition. Germany : Thieme.

Lynch D. Hairy tongue. eMedicine Web site. http://www.emedicine.com/derm/topic639.htm. Updated January 17, 2012. Accessed May 2013.

Neville, Brad W; Douglas D. Dam; Carl M. Allen; Jerry E. Bouquot. 2009. Oral and Maxillofacial Pathology 3rd edition. Elsevier Inc : Missouri.

Rajendran, R. 2009. Shafer’s Textbook of Oral Pathology 6th edition. India : Elsevier.

Reichart, Peter A and Hans Peter Philipsen. 2000. Color Atlas of Dental Medicine, Oral Pathology. 2000. Thieme : Germany.

Sapp, J.Philip; Lewis R. Eversole; George P. Wysocki; 2004. Contemporary oral and maxillofacial pathology 2nd edition. Mosby Inc : Missouri.

Schünke, Michael; Erik Schulte; Udo Schumacher. 2010. Head and Neck Anatomy for Dental Medicine. New York : Thieme.

Shankar, V and N. Rhodus. Dry Mouth (Xerostomia). The American Academy of Oral Medicine web site. http://www.aaom.com/patients/hairy-tongue/. Upadated 31 December 2007. Accesed 14 May 2013.

http://mims.com/Indonesia/drug/info/ Accesed 14 May 2013

25