minim, kredit ke tambang - materi kuliah fh universitas ... · pdf filepertambangan...

2
Rabu, 30 Desember 2009 Minim, Kredit ke Tambang Perlu Dipertimbangkan Alternatif Pembiayaan Nonbank Senin, 28 Desember 2009 | 03:38 WIB Jakarta, Kompas - Dukungan kalangan perbankan nasional dalam pembiayaan sektor pertambangan di Indonesia dinilai masih sangat minim. Padahal, pelaku usaha di sektor pertambangan membutuhkan dana besar untuk membiayai kegiatan eksplorasi dan eksploitasi. Oleh karena itu, pemerintah perlu mempertimbangkan skema penjaminan kredit yang proporsional. Menurut Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Reformasi Pertambangan dan Energi Pri Agung Rakhmanto di Jakarta, Minggu (27/12), minimnya dukungan perbankan itu disebabkan tingginya tingkat risiko usaha pertambangan. ”Pemerintah harus segera menerbitkan aturan pelaksanaan dari Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batu Bara, termasuk soal pembiayaan,” ujarnya. Data Bank Indonesia menunjukkan, hingga triwulan II-2009, kredit ke sektor pertambangan menurun. Dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, per September 2009 kredit sektor pertambangan naik 4,99 persen dari posisi yang sama tahun sebelumnya. Sementara besarnya kredit yang belum direalisasikan turun 6,87 persen. ”Dibandingkan industri lain, porsi pembiayaan perbankan domestik pada sektor pertambangan masih kecil, yaitu 2,44 persen dari total kredit perbankan,” kata Suhaedi, peneliti senior BI. Skema penjaminan Sektor pertambangan menjadi penopang ekspor nonmigas Indonesia. Selama Januari-Agustus 2009, ekspor pertambangan 11,6 miliar dollar AS atau naik 21,42 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2008. ”Kondisi ini disebabkan pemahaman beberapa perbankan terhadap peluang, proses usaha, dan risiko pembiayaan sektor pertambangan masih kurang,” ujar Suhaedi. KOMPAS.com Bola Entertainment Tekno Otomotif Forum Images Mobile Cetak ePaper Pemilu PasangIklan GramediaShop Berita Utama Bisnis & Keuangan Humaniora International Opini Politik & Hukum Sosok Nama & Peristiwa Nusantara Metropolitan Olahraga Sumatera Bagian Selatan Sumatera Bagian Utara Yogyakar Fotografi Natal & Tahun Baru Laporan dari India KOMPAS cetak - Minim, Kredit ke Tambang http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/12/28/03385199/minim.kredit.ke.... 1 of 3 12/29/2009 7:16 PM

Upload: ngodang

Post on 06-Feb-2018

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Rabu, 30 Desember 2009

Minim, Kredit ke TambangPerlu Dipertimbangkan Alternatif Pembiayaan Nonbank

Senin, 28 Desember 2009 | 03:38 WIB

Jakarta, Kompas - Dukungan kalangan perbankan nasional dalam pembiayaan sektor

pertambangan di Indonesia dinilai masih sangat minim. Padahal, pelaku usaha di sektor

pertambangan membutuhkan dana besar untuk membiayai kegiatan eksplorasi dan eksploitasi.

Oleh karena itu, pemerintah perlu mempertimbangkan skema penjaminan kredit yang

proporsional. Menurut Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Reformasi Pertambangan dan Energi

Pri Agung Rakhmanto di Jakarta, Minggu (27/12), minimnya dukungan perbankan itu disebabkan

tingginya tingkat risiko usaha pertambangan.

”Pemerintah harus segera menerbitkan aturan pelaksanaan dari Undang-Undang Nomor 4 Tahun

2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batu Bara, termasuk soal pembiayaan,” ujarnya.

Data Bank Indonesia menunjukkan, hingga triwulan II-2009, kredit ke sektor pertambangan

menurun. Dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, per September 2009

kredit sektor pertambangan naik 4,99 persen dari posisi yang sama tahun sebelumnya.

Sementara besarnya kredit yang belum direalisasikan turun 6,87 persen.

”Dibandingkan industri lain, porsi pembiayaan perbankan domestik pada sektor pertambangan

masih kecil, yaitu 2,44 persen dari total kredit perbankan,” kata Suhaedi, peneliti senior BI.

Skema penjaminan

Sektor pertambangan menjadi penopang ekspor nonmigas Indonesia. Selama Januari-Agustus

2009, ekspor pertambangan 11,6 miliar dollar AS atau naik 21,42 persen dibandingkan dengan

periode yang sama tahun 2008.

”Kondisi ini disebabkan pemahaman beberapa perbankan terhadap peluang, proses usaha, dan

risiko pembiayaan sektor pertambangan masih kurang,” ujar Suhaedi.

KOMPAS.com Bola Entertainment Tekno Otomotif Forum Images Mobile Cetak ePaper Pemilu PasangIklan

GramediaShop

Berita Utama Bisnis & Keuangan Humaniora International Opini Politik & Hukum Sosok Nama &

Peristiwa Nusantara Metropolitan Olahraga Sumatera Bagian Selatan Sumatera Bagian Utara Yogyakarta

Fotografi Natal & Tahun Baru Laporan dari India

KOMPAS cetak - Minim, Kredit ke Tambang http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/12/28/03385199/minim.kredit.ke....

1 of 3 12/29/2009 7:16 PM

Share on Facebook- Beri Rating Artikel - Rate A A A

Selain itu juga pembiayaan pada sektor pertambangan adalah investasi jangka panjang,

sementara dana perbankan umumnya berjangka pendek.

Untuk itu, pelaku usaha di sektor energi dan sumber daya mineral perlu mempertimbangkan

alternatif pembiayaan nonbank, seperti pasar modal dan penerbitan surat berharga yang relatif

berjangka panjang sesuai dengan karakteristik usaha sektor pertambangan.

Selain peningkatan usaha yang kondusif, pemerintah dapat mempertimbangkan adanya skema

penjaminan atau asuransi kredit secara proporsional. Pendirian biro kredit juga diharapkan bisa

mengurangi persepsi risiko yang masih tinggi di kalangan perbankan.

Untuk mengurangi risiko kredit macet, Pri Agung menyatakan, perbankan bisa lebih berperan

pada pembiayaan kegiatan eksploitasi mineral, batu bara, dan panas bumi, sebagaimana

dilakukan di sektor migas.

Pada kegiatan eksploitasi, cadangan bahan tambang sudah terbukti dan sudah pada tahap

produksi.

Pri Agung memperkirakan, pada tahun 2010 sektor pertambangan akan kembali bergairah seiring

dengan pemulihan kondisi ekonomi secara global.

Untuk dapat memanfaatkan peluang itu, perlu ada kesiapan industri pertambangan di dalam

negeri. ”Kepastian investasi harus diwujudkan melalui penerbitan peraturan pemerintah sebagai

penjabaran UU Pertambangan Mineral dan Batu Bara,” ujarnya.

Koordinasi pemerintah pusat dan daerah juga perlu ditingkatkan dalam melaksanakan pemetaan

dan identifikasi mengenai pertambangan yang tergolong strategis dan biasa, sebagaimana

disebutkan dalam UU Pertambangan Mineral dan Batu Bara.

Tantangan lain adalah koordinasi lintas departemen untuk mengatasi masalah tumpang tindih

lahan karena banyak lokasi pertambangan berada di kawasan hutan lindung. (EVY)

Ada 0 Komentar Untuk Artikel Ini. Posting komentar Anda

Form Komentar

Nama *

Email Address *

KOMPAS cetak - Minim, Kredit ke Tambang http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/12/28/03385199/minim.kredit.ke....

2 of 3 12/29/2009 7:16 PM