minerba_konservasi
DESCRIPTION
konservasi sumberdaya mineral dan batubaraTRANSCRIPT
![Page 1: Minerba_KONSERVASI](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022050710/54de79204a7959d5518b463a/html5/thumbnails/1.jpg)
Ir. Rustam, Msi Direktorat Teknik dan Lingkungan Mineral dan Batubara Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara
![Page 2: Minerba_KONSERVASI](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022050710/54de79204a7959d5518b463a/html5/thumbnails/2.jpg)
Latar Belakang • Sumber Daya Alam - merupakan Potensi yang dapat memberikan
manfaat ekonomi, sosial dan lingkungan
• Pasal 33, ayat 3, UUD45 - Merupakan amanat dan acuan dalam memanfaatkan Sumber Daya Alam untuk kesejahteraan rakyat
• Pengelolaan Sumber Daya Alam merupakan pekerjaan yang sangat kompleks - sejak dari inventarisasi hingga ke pengusahaannya
• Dalam pengusahaannya perlu kebijakan yang dapat menjamin kelestarian lingkungan dan keseimbangan konservasi SDA
• Pembinaan dan Pengawasan perlu dilakukan oleh Pemerintah dan Pemerintah Daerah dan dilakukan oleh orang yang kompeten
Manfaat dan Nilai Tambah
![Page 3: Minerba_KONSERVASI](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022050710/54de79204a7959d5518b463a/html5/thumbnails/3.jpg)
Industri Pertambangan Nasional
• Masih menarik dan prospektif, sumberdaya masih menjanjikan
• Tidak menarik dari segi kemudahan investasi dan kepastian hukum
• Sinkronisasi pengaturan dan wewenang masih belum selaras – sentralisasi, desentralisasi, lintas sektoral
• Tututan global & universal – LH, CSR, CD, SD
![Page 4: Minerba_KONSERVASI](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022050710/54de79204a7959d5518b463a/html5/thumbnails/4.jpg)
Pelaksanaan Kegiatan Sub Sektor Mineral dan Barubara
1. Penciptaan kepastian hukum dalam pengusahaan mineral dan batubara
2. Peningkatan promosi investasi pengusahaan mineral dan batubara
3. Peningkatan pembinaan dan pengawasan pengusahaan mineral dan batubara
4. Pemenuhan kebutuhan mineral dalam negeri 5. Pengolahan dan pemurnian mineral di dalam negeri 6. Peningkatan peran nasional dalam kegiatan pertambangan
mineral dan batubara 7. Perlindungan Lingkungan, Konservasi dan Nilai Tambah
![Page 5: Minerba_KONSERVASI](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022050710/54de79204a7959d5518b463a/html5/thumbnails/5.jpg)
JAMINAN KOMODITAS
MINERAL DAN BATUBARA
PEMANFAATAN BAHAN MINERAL DAN BATUBARA
MENINGKATNYA VALUE ADDED
MEMENUHI DIMENSI LINGKUNGAN DAN
KONSERVASI
KEBIJAKAN KEMINERALAN DAN BATUBARA
![Page 6: Minerba_KONSERVASI](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022050710/54de79204a7959d5518b463a/html5/thumbnails/6.jpg)
UU No. 4 Th 2009 tentang
Pertambangan Mineral dan
Batubara
UU No.41 Th 1999 tentang
Kehutanan,
UU No. 26 Th 2007; tentang
Penataan Ruang
UU 32 Th 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup
UU No.7 Th 2004 tentang
Sumber Daya Air,
![Page 7: Minerba_KONSERVASI](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022050710/54de79204a7959d5518b463a/html5/thumbnails/7.jpg)
1. Sumber daya mineral dan batubara dan panas bumi Indonesia masih cukup besar. a. Sumber daya batubara 104,7 miliar ton (MT) dan cadangan sebesar 20.9 MT ; b. Sumberdaya nikel 1,8 MT, bauksit sebesar 726 juta ton, besi primer sebesar 382
juta ton, dll. 2. Pertambangan telah berperan besar dalam pembangunan nasional, tahun 2010
penerimaan negara dari minerbapabum sekitar 56 triliun. Investasi untuk tahun 2010 mencapai sebesar US$ 2,2 miliar.
3. Saat ini terdapat 12 KK (mineral), 47 PKP2B (batubara) yang sudah dalam tahap produksi, disamping KP dan SIPD di daerah yang jumlahnya lebih dari 10245 buah.
4. Terbitnya UU No 4/2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara memberikan arah baru terhadap kebijakan pertambangan mineral dan batubara ke-depan, termasuk: pengaturan DMO, produksi minerba, nilai tambah produk pertambangan, good mining practice, Pembinaan dan Pengawasan dll.
KONDISI SAAT INI
![Page 8: Minerba_KONSERVASI](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022050710/54de79204a7959d5518b463a/html5/thumbnails/8.jpg)
![Page 9: Minerba_KONSERVASI](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022050710/54de79204a7959d5518b463a/html5/thumbnails/9.jpg)
Pasal 2 huruf a dan d: Pertambangan mineral dan/atau batubara dikelola berasaskan: manfaat, keadilan, dan keseimbangan; berkelanjutan dan berwawasan lingkungan. Pasal 6 ayat (1) huruf k: Kewenangan Pemerintah dalam pengelolaan pertambangan mineral dan batubara,
antara lain: penetapan kebijakan produksi, pemasaran, pemanfaatan, dan konservasi Pasal 39 ayat (2) huruf s, Pasal 79 huruf s: IUP Operasi Produksi meliputi kegiatan konstruksi, penambangan, pengolahan dan
pemurnian serta pengangkutan dan penjualan memuat sekurang-kurangnya konservasi mineral atau batubara
Pasal 96 huruf d: Dalam penerapan kaidah teknik pertambangan yang baik, pemegang IUP dan IUPK wajib melaksanakan upaya konservasi sumber daya mineral dan batubara Pasal 141 ayat (1) huruf e: Pengawasan penyelenggaraan pengelolaan usaha pertambangan, antara lain, berupa konservasi sumber daya mineral dan batubara
![Page 10: Minerba_KONSERVASI](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022050710/54de79204a7959d5518b463a/html5/thumbnails/10.jpg)
Pasal 22 ayat (1) huruf b: Untuk menetapkan WIUP dalam suatu WUP sebagaimana harus memenuhi kriteria
kaidah konservasi Pasal 29 ayat (2) huruf d: Menteri menyusun rencana penetapan suatu wilayah di dalam WP menjadi WPN
harus memenuhi kriteria untuk keperluan konservasi komoditas tambang Pasal 32 ayat (1) huruf b: Untuk menetapkan WIUPK dalam suatu WUPK harus memenuhi kriteria kaidah
konservasi Pasal 89 ayat (2) huruf b: Pengendalian produksi mineral dan batubara pada IUP/IUPK
Operasi Produksi dilakukan untuk melakukan konservasi sumber daya mineral dan batubara;
![Page 11: Minerba_KONSERVASI](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022050710/54de79204a7959d5518b463a/html5/thumbnails/11.jpg)
Pasal 16 huruf e: Pengawasan atas pelaksanaan usaha pertambangan dilakukan terhadap konservasi sumber daya mineral dan batubara; Pasal 25 ayat (1): Pengawasan konservasi sumber daya mineral dan batubara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 huruf e paling sedikit meliputi:
a) recovery penambangan dan pengolahan; b) pengelolaan dan/ atau pemanfaatan cadangan marginal; c) pengelolaan dan/atau pemanfaatan batubara kualitas rendah
dan mineral kadar rendah; d) pengelolaan dan/atau pemanfaatan mineral ikutan; e) pendataan sumber daya serta cadangan mineral dan batubara
yang tidak tertambang; dan f) pendataan dan pengelolaan sisa hasil pengolahan dan
pemurnian.
![Page 12: Minerba_KONSERVASI](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022050710/54de79204a7959d5518b463a/html5/thumbnails/12.jpg)
Pasal 3 ayat (2): Pelaksanaan reklamasi dan pascatambang oleh pemegang IUP
Operasi Produksi dan IUPK Operasi Produksi wajib memenuhi prinsip:
a.perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup pertambangan;
b. keselamatan dan kesehatan kerja; dan c. konservasi mineral dan batubara.
Penambangan yang optimum Penggunaan metode dan teknologi pengolahan dan pemurnian yang efektif dan efisien Pengelolaan dan/atau pemanfaatan cadangan marginal, mineral kadar rendah, dan mineral ikutan serta batubara kualitas rendah
![Page 13: Minerba_KONSERVASI](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022050710/54de79204a7959d5518b463a/html5/thumbnails/13.jpg)
Contents copyright © 2001 - 2010 Mineral Resources Education Program of BC
![Page 14: Minerba_KONSERVASI](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022050710/54de79204a7959d5518b463a/html5/thumbnails/14.jpg)
1. Objek Pengawasan oleh Inspektur Tambang :
a. Teknis pertambangan;
b. Konservasi sumber daya mineral dan batubara;
c. Keselamatan dan kesehatan kerja pertambangan; d. Keselamatan operasi pertambangan; e. Pengelolaan lingkungan hidup, reklamasi, dan pascatambang; f. Penguasaan, pengembangan, dan penerapan teknologi pertambangan .
2. Objek Pengawasan oleh Pejabat yang Ditunjuk: • Pemasaran; • Keuangan; • Pengelolaan data mineral dan batubara; • Pengembangan tenaga kerja teknis pertambangan; • Pengembangan dan pemberdayaan masyarakat setempat; • Kegiatan lain di bidang kegiatan usaha pertambangan yang menyangkut kepentingan
umum; • Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan IUP, IPR atau IUPK; • Jumlah, jenis, dan mutu hasil usaha pertambangan; • Pemanfaatan barang, jasa, teknologi, dan kemampuan rekayasa serta rancang bangun
dalam negeri:
PENGAWASAN
MENTERI, GUBERNUR, BUPATI/WALIKOTA MELAKUKAN PENGAWASAN ATAS PELAKSANAAN KEGIATAN USAHA PERTAMBANGAN KEPADA PEMEGANG IUP, IPR, DAN IUPK
![Page 15: Minerba_KONSERVASI](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022050710/54de79204a7959d5518b463a/html5/thumbnails/15.jpg)
KONSERVASI SUMBERDAYA MINERAL DAN BATUBARA (PP 55 Tahun 2010, Pasal 25)
• Recovery penambangan dan pengolahan; • Pengelolaan dan/atau pemanfaatan cadangan marginal; • Pengelolaan dan/atau pemanfaatan batubara kualitas rendah
dan mineral kadar rendah; • Pengelolaan dan/atau pemanfaatan mineral ikutan; • Pendataan sumber daya serta cadangan mineral dan batubara
yang tidak tertambang; dan • Pendataan dan pengelolaan sisa hasil pengolahan dan
pemurnian.
![Page 16: Minerba_KONSERVASI](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022050710/54de79204a7959d5518b463a/html5/thumbnails/16.jpg)
PENGERTIAN KONSERVASI
• Pengertian Umum Konservasi : Pelestarian, penghematan, pengawetan dan optimalisasi.
• Konservasi juga dapat dipandang dari segi ekonomi dan ekologi : – Konservasi dari segi ekonomi berarti mencoba
mengalokasikan sumberdaya alam untuk sekarang, – Konservasi dari segi ekologi berarti mengalokasikan
sumberdaya alam untuk sekarang dan masa yang akan datang.
adalah upaya pengelolaan dan pemanfaatan mineral
dan batubara secara bijaksana dan bertanggungjawab untuk dapat digunakan secara optimal pada saat ini dan masa yang akan datang.
![Page 17: Minerba_KONSERVASI](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022050710/54de79204a7959d5518b463a/html5/thumbnails/17.jpg)
PENGERTIAN - PENGERTIAN (UU No. 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara : Pasal 1)
• Pertambangan adalah sebagian atau seluruh tahapan kegiatan dalam rangka penelitian, pengelolaan dan pengusahaan mineral atau batubara yang meliputi penyelidikan umum, eksplorasi, studi kelayakan, konstruksi, penambangan, pengolahan dan pemurnian, pengangkutan dan penjualan, serta kegiatan pascatambang.
• Penyelidikan Umum adalah tahapan kegiatan pertambangan untuk mengetahui kondisi geologi regional dan indikasi adanya mineralisasi.
• Eksplorasi adalah tahapan kegiatan usaha pertambangan untuk memperoleh informasi secara terperinci dan teliti tentang lokasi, bentuk, dimensi, sebaran, kualitas dan sumberdaya terukur dari bahan galian, serta informasi mengenai lingkungan sosial dan lingkungan hidup.
![Page 18: Minerba_KONSERVASI](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022050710/54de79204a7959d5518b463a/html5/thumbnails/18.jpg)
PENGERTIAN – PENGERTIAN …. Lanjutan 1. Sumberdaya: endapan bahan galian yang telah dieksplorasi sehingga dapat diketahui dimensi dan
kualitasnya dengan derajat keyakinan tertentu sesuai dengan standar yang berlaku. 2. Cadangan: sumberdaya dengan derajat keyakinan tertinggi, yang setelah dievaluasi secara teknis,
ekonomis dan lingkungan dinyatakan layak untuk ditambang secara menguntungkan. 3. Cut off grade (CoG) atau batas kadar terambil: kadar rata-rata terendah suatu bagian terkecil dari
blok cadangan bahan galian yang apabila ditambang masih bernilai ekonomis. 4. Stripping ratio (SR) atau nisbah pengupasan: perbandingan antara tonase cadangan bahan galian
dengan volume material lain (sumberdaya atau waste) yang harus digali dan dipindahkan untuk dapat menambang cadangan tersebut.
5. Bahan galian kadar marjinal: bahan galian yang mempunyai kadar di sekitar CoG, sehingga dapat merupakan cadangan atau sumberdaya, tergantung pada kondisi teknologi, nilai dan harga.
6. Bahan galian kadar rendah: sumberdaya bahan galian yang telah diketahui dimensi dan kualitasnya dengan keyakinan geologi tertentu, namun kualitas tersebut masih dibawah CoG.
7. Bahan galian lain: bahan galian yang berada di lokasi penambangan namun tidak termasuk yang diusahakan.
8. Mineral ikutan: mineral selain mineral utama yang diusahakan menurut genesanya terjadi secara bersama-sama dengan mineral utama.
9. Sisa cadangan: cadangan bahan galian yang tertinggal pada saat penambangan diakhiri. 10. Recovery penambangan: perbandingan antara jumlah produksi tambang dengan jumlah cadangan
layak tambang yang tersedia dinyatakan dalam persen. 11. Recovery pengolahan: perbandingan antara kuantitas dan kualitas produksi pengolahan/pemurnian
(out-put) dengan kuantitas dan kualitas produksi tambang yang masuk dalam proses pengolahan/pemurnian.
12. Produk sampingan (by product): produksi pertambangan selain produksi utama pertambangan yang merupakan hasil sampingan dari proses pengolahan dari produksi utama pertambangan.
13. Sisa hasil pengolahan/Tailing: bagian buangan pengolahan yang secara ekonomis dinilai tidak mengandung mineral berharga lagi.
![Page 19: Minerba_KONSERVASI](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022050710/54de79204a7959d5518b463a/html5/thumbnails/19.jpg)
Kegiatan Usaha
**) Apabila Pengolahan/Pemurnian terpisah, harus kerjasama dengan pemegang IUP OP Penambangan
IUP Eksplorasi IUP Operasi Produksi (OP) *)
PU EKSPLORASI Penambangan pengolahan/ pemurnian
Pengngkutan/ Penjualan
FS dan AMDAL
*) Penambangan atau Pengolahan/Pemurnian dapat dilakukan terpisah
**)
Kontruksi
Pengangkutan/ Penjualan
Pengangkutan/ Penjualan
pengolahan/ pemurnian
![Page 20: Minerba_KONSERVASI](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022050710/54de79204a7959d5518b463a/html5/thumbnails/20.jpg)
Prinsif Konservasi
Eksplorasi dan KonservasiEksplorasi dan Konservasi
PRODUKSI
PENDAPATAN(PAD, PAJAK, Dll).
PROGRAM EKSPLORASI
STRATEGI PENGUSAHAAN
BIAYA ?
STRATEGI PEMERINTAH
Biaya eksplorasi besar, sumberdaya terdata dengan baik.
Strategi pengusahaan Neraca Sumberdaya-Cadangan
• Produksi besar, pendapatan besar, umur cadangan pendek
• Produksi kecil, pendapatan kecil, umur cadangan panjang, potensi kehilangan momentum.
1. Pendataan sumberdaya dan cadangan mineral dan batubara sesuai ketentuan yang berlaku
2. Penambangan yang optimum dan sesuai GMP
3. Penggunaan metode dan teknologi pengolahan dan pemurnian yang efektif dan efisien
4. Pengelolaan dan/atau pemanfaatan cadangan marginal, mineral kadar rendah, dan mineral ikutan serta batubara kualitas rendah
5. Pendataan sumberdaya dan cadangan mineral dan batubara yang tidak tertambang serta sisa pengolahan dan pemurnian
Perencanaan, Pelaksanaan, dan Pembinaan serta Pengawasan.
![Page 21: Minerba_KONSERVASI](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022050710/54de79204a7959d5518b463a/html5/thumbnails/21.jpg)
Pengaturan Secara Teknis TATA LAKSANA KONSERVASI MINERAL DAN BATUBARA
1. Pengelolaan Wilayah Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara 2. Pelaksanaan Izin Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara
a. Pendataan Sumber daya Mineral dan Batubara b. Klasifikasi Sumber daya dan Cadangan c. Cadangan Marginal
3. Pelaksanaan Operasi Produksi Pertambangan Mineral dan Batubara
a. Recovery Penambangan Mineral dan Batubara b. Recovery Pengolahan Mineral dan Batubara c. Pengelolaan dan Pemanfaatan Mineral Kadar Rendah d. Pengelolaan dan Pemanfaatan Batubara Kualitas Rendah e. Pengelolaan dan Pemanfaatan Mineral Ikutan dan/atau Mineral Lainnya
Serta Produk Samping Hasil Proses f. Pengelolaan Sisa Hasil Pengolahan dan Pemurnian
4. Pelaksanaan Pascatambang
a. Pemulihan Lahan b. Pengelolaan Cadangan yang Tidak Tertambang
![Page 22: Minerba_KONSERVASI](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022050710/54de79204a7959d5518b463a/html5/thumbnails/22.jpg)
Pengaturan Secara Administrasi
EVALUASI LAPORAN KRITERIA KEBERHASILAN a. Pendataan sumber daya dan cadangan mineral dan batubara yang tidak
ekonomis; b. Pendataan sumber daya dan cadangan mineral dan batubara yang tidak
tertambang; c. Pengelolaan cadangan marginal; d. Pemanfaatan cadangan marginal; e. Pengelolaan batubara kualitas rendah dan mineral kadar rendah; f. Pemanfaatan batubara kualitas rendah dan mineral kadar rendah; g. Pengelolaan mineral ikutan; h. Pemanfaatan mineral ikutan; i. Recovery penambangan minimal 85%; j. Recovery pengolahan dan/atau pemurnian minimal 95%; k. Pendataan kadar atau kualitas serta jumlah sisa hasil pengolahan dan
pemurnian; dan l. Pengelolaan kadar atau kualitas serta jumlah sisa hasil pengolahan dan
pemurnian; m. Upaya sterilisasi cadangan mineral dan batubara.
![Page 23: Minerba_KONSERVASI](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022050710/54de79204a7959d5518b463a/html5/thumbnails/23.jpg)
PENGATURAN PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
Pembinaan Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya melakukan pembinaan terhadap pelaksanaan konservasi mineral dan batubara yang dilakukan oleh Pemegang IUP dan IUPK. (1) Pembinaan terhadap pelaksanaan konservasi sumber daya mineral dan
batubara sebagaimana dimaksud pada ayat (1), meliputi: a. pemberian pedoman dan standar pelaksanaan; b. pemberian bimbingan, supervisi, dan konsultasi; c. pendidikan dan pelatihan; dan d. perencanaan, penelitian, pengembangan, pemantauan dan evaluasi
pelaksanaan. (2) Gubernur wajib menyampaikan laporan pembinaan pelaksanaan konservasi
sumber daya mineral dan batubara sesuai dengan kewenangannya kepada Menteri.
(3) Bupati/walikota wajib menyampaikan laporan pembinaan pelaksanaan konservasi sumber daya mineral dan batubara sesuai kewenangannya kepada gubernur.
![Page 24: Minerba_KONSERVASI](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022050710/54de79204a7959d5518b463a/html5/thumbnails/24.jpg)
Pengawasan Menteri, gubernur, dan bupati/walikota melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan konservasi mineral dan batubara oleh Pemegang IUP dan IUPK, meliputi:
a. Pengawasan Administratif; dan b. Pengawasan Teknis.
Pengawasan Administratif meliputi:
a. evaluasi terhadap pelaksanaan hasil eksplorasi b. evaluasi terhadap rencana konservasi minerba pada kegiatan operasi produksi. c. evaluasi terhadap pelaksanaan konservasi minerba pada kegiatan operasi
produksi d. evaluasi terhadap rencana pascatambang e. evaluasi terhadap pelaksanaan dan pendataan konservasi mineral dan batubara
pada pascatambang Pengawasan Teknis yang dilakukan: a. verifikasi data, b. pelaksanaan penambangan c. pelaksanaan pengangkutan d. pelaksanaan penimbunan e. pelaksanaan pengolahan f. pelaksanaan pemurnian, g. pengambilan dan analisis conto h. pelaksanaan sterilisasi cadangan mineral dan batubara i. pelaksanaan pascatambang (pemulihan lahan).
![Page 25: Minerba_KONSERVASI](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022050710/54de79204a7959d5518b463a/html5/thumbnails/25.jpg)
Petugas dan tanggung Jawab
(1) Untuk melaksanakan tugas pengawasan Menteri, gubernur atau bupati/walikota
sesuai dengan kewenangannya menugaskan lnspektur Tambang. (2) Pengawasan dilakukan paling sedikit 1 (satu) kali dalam setahun. (3) Pelaksanaan penerapan konservasi sumber daya mineral dan batubara pada
Pemegang IUP dan IUPK menjadi tanggung jawab Kepala Teknik Tambang. (4) Kepala Teknik Tambang dalam melaksanakan konservasi sumber daya mineral
dan batubara sebagaimana diatur dalam peraturan menteri ini, dibantu oleh
bagian geologi-eksplorasi, operasi penambangan dan pengolahan-metalurgi.
![Page 26: Minerba_KONSERVASI](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022050710/54de79204a7959d5518b463a/html5/thumbnails/26.jpg)
SANKSI ADMINISTRATIF
Sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat berupa:
a.Peringatan tertulis; b.Penghentian sementara sebagian atau seluruh
kegiatan pertambangan; dan/atau c. Pencabutan IUP atau IUPK.
![Page 27: Minerba_KONSERVASI](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022050710/54de79204a7959d5518b463a/html5/thumbnails/27.jpg)
1. Mengacu tahap kegiatan sesuai perizinan 2. penetapan sumberdaya dan cadangan sesuai standar yang berlaku. 3. semaksimal mungkin sumberdaya ditingkatkan menjadi cadangan. 4. FS bagi seluruh kegiatan. 5. menambang seluruh cadangan yang tersedia. 6. pengelolaan dan atau pemanfaatan bahan galian kadar/nilai marjinal, kadar/nilai
rendah dan bahan galian lain. 7. Upayakan pemanfaatan mineral ikutan yang ada menjadi produk sampingan. 8. Menyampaikan data lengkap sisa cadangan dan sumberdaya pada masa
pengakhiran tambang. 9. pengolahan/pemurnian efektif , recovery maksimal.
Pelaksanaan konservasi mineral dan batubara pada perusahaan pertambangan wajib :
![Page 28: Minerba_KONSERVASI](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022050710/54de79204a7959d5518b463a/html5/thumbnails/28.jpg)
9. pemanfaatan dan atau pengolahan kembali tailing untuk meningkatkan recovery.
10. penanganan sisa hasil pengolahan/tailing, keperluan dimasa mendatang. 11. konsultasi untuk rekomendasi Pemerintah/Pemda bila ada perubahan
rencana dalam studi kelayakan, 12. upaya meningkatkan nilai tambah bahan galian. 13. Mengupayakan penggunaan/memanfaatkan produksi bahan galian secara
tepat guna. 14. Menyediakan semua data yang diperlukan Pemerintah/Pemerintah Daerah. 15. Melaporkan penerapan konservasi bahan galian kepada Pemerintah/Pemda
setiap 3 (tiga) bulan.
perusahaan pertambangan ……………….lanjutan
![Page 29: Minerba_KONSERVASI](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022050710/54de79204a7959d5518b463a/html5/thumbnails/29.jpg)
1. Indonesia relatif kaya akan potensi sumber daya mineral dan batubara yang bernilai ekonomis tinggi. Karakteristik pertambangan Indonesia sangat khas karena kondisi geografis dan kekayaan alamnya.
2. Pengelolaan sumber daya mineral dan batubara: harus secara bijak dan hati-hati dan bertanggungjawab, sebab tidak dapat terbarukan harus memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi bangsa Indonesia melalui
penerapan konsep pembangunan berkelanjutan yang didasari atas aspek ekonomi, sosial dan lingkungan hidup.
3. Konservasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam kegiatan Eksplorasi dan operasi produksi pertambangan mineral dan batubara .
4. Pemanfatan potensi mineral dan batubara yang optimum harus memperhatikan aspek lain sehingga tidak mematikan atau meminimalkan potensi sumberdaya alam yang lain.
5. Peran komoditi mineral dan batubara masih sangat besar untuk ekonomi nasional, oleh karena itu keberlanjutan industri pertambangan harus dijaga.
PENUTUP
![Page 30: Minerba_KONSERVASI](https://reader034.vdokumen.com/reader034/viewer/2022050710/54de79204a7959d5518b463a/html5/thumbnails/30.jpg)