mind map pemicu 3 kel 6
DESCRIPTION
loloTRANSCRIPT
![Page 1: Mind Map Pemicu 3 Kel 6](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022082203/55cf947b550346f57ba24fe3/html5/thumbnails/1.jpg)
An. A, 7 thn
Keluar cairan dari kedua telinga sejak tiga hari yang lalu
Asal lokasi
Telinga luar Telinga tengah
Otitis eksterna sirkumskripta Otitis eksterna difus Otitis media supuratif Otitis media non supuratif
Ada bisul di liang telinga Sekret tidak berlendir &
nyeri tekan tragus (+)
Ada riwayat ISPA Terdapat bakteri pada
trakeobronkial Proses inflamasi Terdapat
banyak
neutrofil
granulositik
Mukus purulen
hinga ke nasal
(pilek)
Mukus mengenai reseptor batuk
Melalui saraf vagus ke
‘pusat batuk’ di
medulla
Menghasilkan sinyal
aferen ke saraf
motorik vagus,
frenikus & nervus
spinal
Ke otot-otot ekspirasi
menghasilkan
batuk berdahak
Tuba eustachius anak ≤
7 thn lebih lebar dan
landai (±100)
Adenoid lbh besar,
imun lbh lemah
Mukus mengandung
bakteri mencapai
tuba eustachius
proses inflamasi
Telinga kiri keluar cairan
purulen hilang timbul
sejak usia 2 tahun
Otitis
media
akut
Otitis
media
supuratif
kronik
Otitis media
serosa akut Otitis media
serosa kronik
Telinga kanan keluar
cairan purulen sejak
3 hari lalu
Mukus serosa
T3|T3, dinding faring kripta
melebar tanda infeksi
kronis pd saluran pernafasan
Menyebabkan
gangguan
pembukaan tuba
Menghasilkan tekanan
yg lebih negatif drpd
tekanan luar
Udara dari luar
terhisap ke dalam krn
perbedaan tekanan
Saat berenang Tekanan
bertambah
besar dlm air
Hukum
Boyle
volume gas
berbanding
dgn
tekanan
absolut
Tekanan eksternal
telinga ↑, volume gas
terkompresi tekanan
dlm tuba semakin negatif
Apabila membran
timpani telah ruptur
cairan telinga dpt keluar
dari telinga
Diperiksa dgn otoskopi
Hiperemis, terdapat cairan
mukopurulen, sekret
berdenyut, mukoid berasal dr
telinga tengah, berbau khas,
membran timpani bulging,
perforasi sentral di regio
posteroinferior
Membran timpani perforasi
attik, terdapat kolesteatoma
tercium bau khas
Perforasi sentral, kolesteatoma (-) Otitis media supuratif
kronis tipe benigna Perforasi attik, marginal + ada
kolesteatoma Otitis media
supuratif kronis tipe maligna
Sudah melewati Otitis media
akut stadium perforasi
Secara fisiologis telinga
pny mekanisme
proteksi
Isthmus pd medial tuba
Gas cushion pd telinga tengah
Mucosilier clearance
Mekanisme pembukaan tuba
Dapat mencegah refluks
sekresi nasofaring,
pembersihan sekresi dr
telinga tengah
Konka inferior
udem, sekret
mukopurulen
Diberi antibiotik amoxicillin
50-90 mg/kg/hari sekurangnya
slm 1 mgg krn bersifat
bakterisid dgn menghambat
sintesis dinding sel bakteri
- Dibersihkan sekretnya dgn
H2O2 3% (krn bersifat
korosif) selama 3 hari
- Diberi antibiotik amoxicillin
50-90 mg/kg/hari
sekurangnya slm 1 mgg krn
bersifat bakterisid dgn
menghambat sintesis
dinding sel bakteri
Ada sikatriks di
retroaurikular
sinistra tanda
terjadi
Mastoiditis
Dilakukan mastoidektomi
radikal dgn modifikasi untuk
membuang semua jaringan
patologik di mastoid dan
mempertahankan
pendengaran yg msh ada
![Page 2: Mind Map Pemicu 3 Kel 6](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022082203/55cf947b550346f57ba24fe3/html5/thumbnails/2.jpg)
Bakteri ikut terhisap ke
dalam telinga tengah
Membran timpani tertarik
ke arah dalam (retraksi)
[stadium oklusi tuba]
Menimbulkan infeksi pada
telinga tengah inflamasi
pd telinga tengah
Mediator-mediator inflamasi
menyebabkan edema dan kemerahan
pada telinga tengah [stadium hiperemis]
Edema hebat pd mukosa telinga tengah,
hancurnya sel epitel superfisial dan
terbentuknya eksudat purulen pd kavum
timpani membran timpani bulging
[stadium supurasi]
Terdapat IL-
1, TNF α dan
mediator
lainnya
Menaikkan suhu inti tubuh
DEMAM
Terdapat
histamin
vasodilatasi
Memicu
mediator
prostaglandin
Nyeri pada
telinga
Tekanan nanah tdk berkurang tekanan
pd kapiler + timbul tromboflebitis pd vena
Iskemia menyebabkan nekrosis pada
mukosa dan submukosa telinga tengah
mengenai membran timpani RUPTUR
MEMBRAN TIMPANI [stadium perforasi]
Cairan yg sebelumya terperangkap di
telinga tengah dapat keluar ke telinga luar
melalui membran timpani yg telah ruptur
berupa cairan purulen
Sekret dan pus
bertambah banyak
dari inflamasi lokal
Membran timpani
dan tulang osikel
tdk bebas bergerak
Mengalami
Gangguan
Pendengaran
konduktif
AS : ambang dengar 80 dB, airbone gap
50, tes Rinne (-), tes Swabach
memanjang, tes Weber lateralisasi
TULI CAMPUR BERAT
AD : ambang dengar 25 dB,
airbone gap 10, tes Rinne (+), tes
Swabach memanjang dicurigai
TULI KONDUKTIF RINGAN
Utk memastikan
dibutuhkan tes
audiometri dgn
masking
Pars flaccida membentuk
kantong retraksi
Migrasi epitel dari liang
telinga + dari pinggir
perforasi membran timpani
ke telinga tengah
Akumulasi debris keratin
dan sel skuamosa ke dlm
kantong retraksi bersifat
menyerap air shg menjadi
lembab dan mengundang
infeksi
Inflamasi (mediator
TGF, TNF α, IL-1, dll)
menstimulasi
keratinosit matriks
kolesteatoma
Kolesteatoma bersifat
hiperpoliferatif,
destruktif, mampu
berangiogenesis
Menekan jaringan
sekitar Nekrosis
thdp tulang
Pembentukan reaksi
asam olh pembusukan
bakteri
AS : Pseudomonas
aeruginosa, AD :
Streptococcus pneumoniae
Sejak usia 2 tahun diberi
Erlamicetin yg mengandung
kloramfenikol pdhl telinga kiri
sudah perforasi
Dpt melewati membran round
window ke skala vestibuli dan
lewat membran Reissner ke
skala media
Mengenai organ corti sehingga
menimbulkan kerusakan sel
rambut Gangguan
pendengaran sensorineural
Ada usaha proteksi dari telinga
dgn resorpsi obat olh stria
vaskular namun lama-lama juga
merusak stria vaskular
Diganti dengan Ciprofloxacin otic solution 0.2% 0.25ml 2x sehari
selama 7 hari krn merupakan antibiotik yg tdk ototoksik dan
efektif untuk Pseudomonas. Cara kerja : menghambat sintesis DNA
bakteri
Dilakukan habilitasi dan rehabilitasi
pendengaran (persepsi suara, improving
speech, developing language, menjaga
komunikasi)
Disarankan memakai alat bantu dengar
(ABD)
Untuk mencegah penularan dan
timbulnya komplikasi :
Jaga higienitas (terutama pada
telinga)
Proteksi dari ISPA
Tidak boleh berenang terlebih
dahulu sblm benar-benar
sembuh
Vaksinasi flu
Beri paracetamol
400-800 mg/hari
krn menghambat
COX
mengurangi
nyeri