minapolitan

12
Blue Print Pengembangan Minapolitan Rumput Laut Prov. NTB 4. ANALISIS DINAMIKA PERCEPATAN 4.1. Pertumbuhan Produksi Rumput Laut. Rumput Laut sebagai salah satu komoditas unggulan daerah NTB berdaya saing tinggi. Kebijakan Rencana Strategis (Renstra) Kementrian Kelautan dan Perikanan 2009– 2014 menitikberatkan integrasi antara kegiatan produksi, pengolahan serta pemasaran produk perikanan dan kelautan menjadikan kawasan NTB sebagai minapolitan guna mengakselerasi pembangunan diwilayah pesisir yang berdaya saing. Pertumbuhan produksi rumput laut untuk tahun 2009-2013 melalui program reguler rata-rata hanya mampu mengalami peningkatan sebesar 17% / tahun. Sedangkan melalui program percepatan diproyeksikan mengalami peningkatan sebesar 27% / tahun. Produksi Rumput Laut tahun 2009 mencapai 1.030.756,16 ton atau 147,250.88 ton kering Melalui program percepatan diharapkan produksi rumput laut pada akhir tahun 2013 mencapai 2,651,890.50 ton atau 378,841.50 ton kering. Proyeksi tersebut ditetapkan sebagai jumlah optimum yang LAPORAN AKHIR IV - 1

Upload: bachrisb

Post on 29-May-2015

936 views

Category:

Education


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Minapolitan

Blue Print Pengembangan Minapolitan Rumput Laut Prov. NTB

4. ANALISIS DINAMIKA PERCEPATAN

4.1. Pertumbuhan Produksi Rumput Laut.

Rumput Laut sebagai salah satu komoditas unggulan daerah NTB berdaya saing

tinggi. Kebijakan Rencana Strategis (Renstra) Kementrian Kelautan dan Perikanan

2009–2014 menitikberatkan integrasi antara kegiatan produksi, pengolahan serta

pemasaran produk perikanan dan kelautan menjadikan kawasan NTB sebagai

minapolitan guna mengakselerasi pembangunan diwilayah pesisir yang berdaya saing.

Pertumbuhan produksi rumput laut untuk tahun 2009-2013 melalui program reguler

rata-rata hanya mampu mengalami peningkatan sebesar 17% / tahun. Sedangkan

melalui program percepatan diproyeksikan mengalami peningkatan sebesar 27% /

tahun. Produksi Rumput Laut tahun 2009 mencapai 1.030.756,16 ton atau 147,250.88

ton kering Melalui program percepatan diharapkan produksi rumput laut pada akhir

tahun 2013 mencapai 2,651,890.50 ton atau 378,841.50 ton kering. Proyeksi tersebut

ditetapkan sebagai jumlah optimum yang sesuai dengan daya dukung perairan di

Provinsi Nusa Tenggara Barat. Peningkatan produksi tersebut dapat dicapai melalui

kegiatan percepatan peningkatan produksi dengan inovasi-inovasi yang mencakup :

1). Inovasi dibidang kelembagaan dan manajemen.

2). Inovasi di bidang pembiayaan.

3). Inovasi di bidang teknologi.

Adanya inovasi - inovasi tersebut mempunyai peran yang sangat strategis

dalam mendukung program percepatan produksi rumput laut dan setelah dianalisis

target tersebut akan di capai dalam kurun waktu 4 (empat) tahun kedepan, seperti

tertera pada tabel 4.1. berikut :

LAPORAN AKHIR IV - 1

Page 2: Minapolitan

Blue Print Pengembangan Minapolitan Rumput Laut Prov. NTB

Tabel. 4.1. Proyeksi Pertumbuhan Produksi Rumput Laut Program Reguler dan Program Percepatan Tahun 2010-2013.

Tahu

n

ProduksiProgreg

ProduksiProg perc

PP Progreg

PP Proper

PPProgreg

PP Progperc

SPP Proreg

dan Properc

(ton) (ton) (ton) (ton) (%) (%) (ton)2009 1,030,756.16 1,030,756.16 - - - -

2010 1,236,907.39 1,454,229.35 206,151.23 423,473.9 20.00 41.08 217,321.6

2011 1,422,443.49 1,903,154.61 185,536.10 448,925.6 15.00 30.87 263,389.6

2012 1,564,687.83 2,166,135.93 142,244.34 262,981.2 10.00 13.82 120,736.8

2013 1,925,524.50 2,651,890.50 360,836.67 485,754.7 23.06 22.42 124,917.0

Keterangan : Progreg = Program regular. Progperc = Program percepatan

PP = Peningkatan Produksi. SPP = Selisih Peningkatan Produksi.

Grafik 4.1. Proyeksi Pertumbuhan Produksi Rumput Laut Program Reguler dan Program

Percepatan Tahun 2010-2013

2009 2010 2011 2012 20131,000,000.00

1,500,000.00

2,000,000.00

2,500,000.00

3,000,000.00

Reguler

Percepatan

Prod

uksi

(Ton

)

4.2. Kebutuhan Bibit

Jumlah kebutuhan bibit rumput laut sangat menentukan kualitas dan kuantitas

produksi. Produksi bibit melalui program percepatan dilakukan dengan cara stek bibit

(vegetative), kultur jaringan (tissue culture) dan introduksi varietas baru dari daerah

lain serta pengembangan kebun bibit disetiap kawasan. Asumsi Kebutuhan Bibit

LAPORAN AKHIR IV - 2

Page 3: Minapolitan

Blue Print Pengembangan Minapolitan Rumput Laut Prov. NTB

melalui program percepatan dari tahun 2009-2013 sebanyak 10% dari produksi rumput

laut basah. Kebutuhan bibit melalui program percepatan dapat diprediksi untuk 4

tahun kedepan sebagai berikut :

Tabel 4.2. Kebutuhan Bibit Rumput Laut Program Reguler dan Program Percepatan Tahun 2010-2013

Tahu

n

Kebutuhan Bibit Progreg

Kebutuhan Bibit Prog

perc

Kekurangan Bibit

Progreg

Kekurangan Bibit

Proper

Kebutuhan Bibit

Progreg

Kebutuhan Bibit Progperc

SKKB Proreg & Properc

(ton) (ton) (ton) (ton) (%) (%) (ton)2009 103,075.62 103,075.62 - - - - -

2010 123,690.74 145,422.94 20,615.12 42,347.32 20.00 41.08 21,732.20

2011 142,244.35 190,315.46 18,553.61 44,892.52 15.00 30.87 26,338.91

2012 156,468.78 216,613.59 14,224.43 26,298.13 10.00 13.82 12,073.70

2013 192,552.45 265,189.05 36,083.67 48,575.46 23.06 22.42 12,491.79

Keterangan : Progreg = Program regular. Progperc = Program percepatan SKKB = Selisih kekurangan kebutuhan bibit.

Grafik 4.2 Proyeksi Kebutuhan Bibit Program Reguler dan Program PercepatanTahun 2010-2013

2009 2010 2011 2012 2013100,000.00

150,000.00

200,000.00

250,000.00

300,000.00

RegulerPercepatan

Kebu

tuha

n Bi

bit (

Ton)

4.3. Produksi and PermintaanKebutuhan nasional akan rumput laut cukup tinggi. Produksi Nasional rumput

laut (2009) belum memenuhi kebutuhan industri nasional 2.574.000 ton basah

sedangkan kebutuhan Nasional sebesar 2.000.000 ton kering atau setara dengan

14.000.000 ton basah (± 18%).

LAPORAN AKHIR IV - 3

Page 4: Minapolitan

Blue Print Pengembangan Minapolitan Rumput Laut Prov. NTB

Kontribusi produksi rumput laut Provinsi NTB terhadap produksi rumput laut

Nasional untuk tahun 2009 mencapai 40 % (Produksi NTB : 1,030,756.16 ton terhadap

Produksi Nasional 2.574.000 ton). Pada tahun 2013 kontribusi rumput laut NTB

terhadap produksi rumput laut nasional sebesar 35,34 % (produksi NTB : 2,651,890.50

ton terhadap produksi nasional sebesar 7.500.000 ton). Kebutuhan Nasional rumput

laut kering sebesar 2.000.000 ton sedangkan kebutuhan dunia sebesar 316.508.810

ton kering(± 0,6 %). Kontribusi kebutuhan rumput laut Provinsi NTB terhadap

kebutuhan rumput laut dunia untuk tahun 2009 mencapai 0,05 % (NTB : 147,250.88

ton kering).

Tabel 4.3. Kebutuhan Rumput Laut Nasional dan Produksi Rumput Laut Provinsi NTB Tahun 2009-2013

TahunKebutuhan ( Demand) Produksi ( Supply)Dunia Nasional Nasional NTBProg Perc

(ton kering)2009 316.508.810 2.000.000 367.714,29 147.250,88

2010 332.239.297 2.100.000 381.828,57 207.747,05

2011 348.818.037 2.205.000 500.600,00 271.879,23

2012 366.258.938 2.315.250 728.571,43 309.447,99

2013 401.053.537 2.431.012 1.071.428,57 378.841,50

Sumber data : Tribun Timur dan Media Pertanian 2009 (diolah)

Grafik 4.3. Kontribusi Produksi Percepatan Provinsi NTB Terhadap Produksi Nasional

2009 2010 2011 2012 20130.00

200,000.00

400,000.00

600,000.00

800,000.00

1,000,000.00

1,200,000.00

Nasional (ton)NTB (ton)

LAPORAN AKHIR IV - 4

Page 5: Minapolitan

Blue Print Pengembangan Minapolitan Rumput Laut Prov. NTB

Lahan budidaya Rumput Laut Provinsi NTB yang telah dimanfaatkan sampai

dengan tahun 2009 baru mencapai 6.952,42 Ha. Sedangkan untuk mencapai produksi

rumput laut sebesar 2.651.890,50 ton pada tahun 2013 dibutuhkan tambahan areal

budidaya seluas 14.110,9 Ha.

4.4. Analisa Kepemilikan dan Penyerapan Tenaga Kerja Program Reguler dan Program Percepatan

Kepemilikan dan penyerapan tenaga kerja dalam Program Reguler dan

Percepatan mempunyai potensi yang dapat ditingkatkan. Dengan asumsi produksi

rumput laut/ rakit / panen sebesar 2.8 ton, pada kurun waktu 2013 di butuhkan

tambahan pembudidaya rumput laut sebesar 5.011 RTP

Dari jumlah pembudidaya rumput laut pada tahun 2009 sebanyak 13.852 RTP,

kepemilikan rakit 27 unit masih di bawah optimal kelayakan usaha sebesar minimal 48

unit / RTP (1 RTP = 4 Org). Pemanfaatan Lahan budidaya Rumput Laut sampai dengan

tahun 2009 baru mencapai 6.952,42 Ha. Pada tahun 2013 untuk menghasilkan rumput

laut sebesar 2,651,890.50 ton dibutuhkan tambahan areal budidaya seluas 13.229,0 Ha

dengan penyerapan tenaga kerja sekitar 75.452 orang.

Tabel 4.4. Proyeksi Kepemilikan dan Penyerapan Tenaga Kerja pada Program Reguler

dan Program Percepatan Tahun 2009-2013.

1 RTP = 4 ORG

TAHUN

PROGRAM REGULER PROGRAM PERCEPATANPRODUKSI

(TON)TENAGA

KERJA(RTP)

KEPEMILIKAN RAKIT(UNIT)

PRODUKSI(TON)

TENAGA KERJA(RTP)

KEPEMILIKAN RAKIT(UNIT)

2009

1,030,756.1

6 13,852 27

1,030,756.16

13,852 27

2010

1,236,907.3

9 14,545 30

1,454,229.35

15,237 34

2011

1,422,443.4

9 15,127 34

1,903,154.61

16,776 41

2012 1,564,687.8 15,505 36 2,166,135.93 17,279 45

LAPORAN AKHIR IV - 5

Page 6: Minapolitan

Blue Print Pengembangan Minapolitan Rumput Laut Prov. NTB

3

2013

1,925,524.5

0 15,893 43

2,651,890.50

18,863 50

LAPORAN AKHIR IV - 6

Page 7: Minapolitan

Blue Print Pengembangan Minapolitan Rumput Laut Prov. NTB

Grafik 4.4. Proyeksi Penyerapan Tenaga Kerja Program Reguler dan Percepatan Tahun

2010-2013

2009 2010 2011 2012 201310,000

12,000

14,000

16,000

18,000

20,000

RegulerPercepatan

Tena

ga K

erja

(RTP

)

Grafik 4.5. Proyeksi Kepemilikan Rakit Program Reguler dan Percepatan Tahun 2009-

2013

2009 2010 2011 2012 201320

30

40

50

RegulerPercepatan

Kepe

mili

kan

Raki

t (Un

it)

4.5. Dampak Ekonomi Program Minapolitan

Program pengembangan minapolitan rumput laut diharapkan memberikan

dampak yang signifikan terhadap pendapatan masyarakat (ekonomi masyarakat) dan

pembangunan kawasan pesisir sebagai konsekuensi dari meningkatnya produksi usaha

budidaya rumput laut yang terintegrasi dengan program percepatan.

4.5.1. Nilai Ekonomis Rumput Laut

LAPORAN AKHIR IV - 7

Page 8: Minapolitan

Blue Print Pengembangan Minapolitan Rumput Laut Prov. NTB

Nilai penjualan rumput laut dengan asumsi perbandingan kering dan basah 1 : 7

dan 30% penyusutan dari kering cuci (bleaching), maka nilai penjualan rumput laut

berbentuk kering dari pembudidaya dan kering industri pengolah (Bleaching) dapat

dilihat pada tabel. Harga asumsi kering dari pembudidaya berkisar Rp. 9.000/kg –

Rp.12.000/kg sedangkan untuk produk rumput Laut bleacing berkisar Rp.18.000/kg –

Rp. 22.000/kg. Berdasarkan tabel tersebut terlihat bahwa pada tahun 2013 melalui

program percepatan mampu menghasilkan produk rumput laut kering dari

pembudidaya sebesar 378,841.50 ton dengan harga jual sebesar Rp. 4.546.098.000

dan kering cuci (bleaching) produksi industri/pengolah sebesar 265,189.05 ton dengan

harga jual sebesar Rp. 5.834.159.100,-.

Tabel 4.5. Nilai Penjualan Rumput Laut Kering dan Bleaching Program Reguler dan Percepatan

TahunJenis Rumput Laut Progreg

Kering Pembudidaya Kering Cuci (bleaching)(ton) (Rp.) (ton) (Rp.)

2009 147.250,88 1.325.257.920 103.075,62 1.855.361.088

2010 176.701,06 1.767.010.600 123.690,74 2.350.124.098

2011 203.206,21 2.235.268.310 142.244,35 2.844.886.940

2012 223.526,83 2.682.321.960 156.468,78 3.285.844.401

2013 275.074,93 3.300.899.160 192.552,45 4.236.153.922

TahunJenis Rumput Laut Progperc

Kering Pembudidaya Kering Cuci (bleaching)(ton) (Rp.) (ton) (Rp.)

2009 147.250,88 1.325.257.920 103.075,62 1.855.361.088

2010 207.747,05 2.077.470.500 145.422,94 2.763.035.765

2011 271.879,23 2.990.671.530 190.315,46 3.806.309.220

2012 309.447,99 3.713.375.880 216.613,59 4.548.885.453

2013 378.841,50 4.546.098.000 265.189,05 5.834.159.100

Grafik 4.6. Proyeksi Nilai Ekonomis Program Reguler dan Program Percepatan Tahun 2009-1013

LAPORAN AKHIR IV - 8

Page 9: Minapolitan

Blue Print Pengembangan Minapolitan Rumput Laut Prov. NTB

2009 2010 2011 2012 2013 1,000,000,000

1,500,000,000

2,000,000,000

2,500,000,000

3,000,000,000

3,500,000,000

4,000,000,000

4,500,000,000

5,000,000,000

Reguler (Rp)Percepatan (Rp)

Grafik 4.7. Proyeksi Nilai Penjualan Rumput Laut Kering dan Bleaching Program Percepatan Tahun 2009-2013

2009 2010 2011 2012 2013 1,000,000,000

2,000,000,000

3,000,000,000

4,000,000,000

5,000,000,000

6,000,000,000

7,000,000,000

kering (Rp)Bleaching (Rp)

LAPORAN AKHIR IV - 9