mikrobio revisi
TRANSCRIPT
PENGENALAN ALAT – ALAT PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI
LAPORAN
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Mikrobiologi
Yang dibina oleh Bapak Agung Witjoro
dan Bapak M. Noviar Darkuni
Oleh
Kelompok 4
Pramesti Putri H. (409342417767)
Restu Asri R. (409342417770)
Miftahus Sholekha (409342417783)
Pratma Haya P. (409342420434)
M. Fitri A. (409342420439)
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN BIOLOGI
September 2011
A. Topik : Pengenalan Alat – Alat Praktikum Mikrobiologi
B. Tanggal / Waktu : Senin, 22 Agustus 2011
C. Tujuan
Memperkenalkan kepada mahasiswa mengenai alat-alat yang diperlukan
dalam penelitian mikrobiologi.
Mengetahui fungsi dari alat-alat yang digunakan pada praktikum
mikrobiologi.
D. Dasar Teori
Pengenalan alat-alat laboratorium penting dilakukan untuk keselamatan kerja
saat melakukan penelitian. Alat-alat laboratorium biasanya dapat rusak atau
bahkan berbahaya jika penggunaannya tidak sesuai dengan prosedur. Pentingnya
dilakukan pengenalan alat-alat laboratorium adalah agar dapat diketahui cara
penggunaan alat tersebut dengan baik dan benar, sehingga kesalahan prosedur
pemakaian alat dapat diminimalisasi sedikit mungkin. Hal ini penting supaya saat
melakukan penelitian, data yang diperoleh akan benar pula. Data-data yang tepat
akan meningkatkan kualitas penelitian seseorang. Selain itu, bahan dan peralatan
yang digunakan dalam penelitian harus dalam kondisi steril. Untuk mencapainya,
maka diperlukan teknik sterilisasi.
Sterilisasi ialah proses-proses untuk menjadikan peralatan dan bahan-bahan
bebas dari semua bentuk kehidupan. Tujuan utamanya adalah supaya sebelum
pengkulturan dapat mematikan mikroorganisme yang tidak diinginkan dan tidak
turut tumbuh dalam kultur murni (suatu kultur mikroorganisme yang tersusun
dari sel-sel sejenis). Teknik Sterilisasi dibedakan menjadi empat kelompok,
antara lain : Sterilisasi fisik dengan panas, sterilisasi mekanik dengan filter,
sterilisasi kimia, dan sterilisasi radiasi. Berdasarkan hal tersebut diatas, maka
dilakukanlah percobaan ini untuk mengetahui teknik pengenalan, penyiapan dan
penggunaan serta fungsi dan prinsip kerja setiap alat laboratorium
mikrobiologi.Selain itu pula untuk mengetahui teknik sterilisasi dari alat-alat
tersebut.
Pada dasarnya setiap alat memiliki nama yang menunjukkan kegunaan alat,
prinsip kerja atau proses yang berlangsung ketika alat digunakan. Beberapa
kegunaan alat dapat dikenali berdasarkan namanya. Penamaan alat-alat yang
berfungsi mengukur biasanya diakhiri dengan kata meter seperti thermometer,
hygrometer dan spektrofotometer, dll. Alat-alat pengukur yang disertai dengan
informasi tertulis, biasanya diberi tambahan “graph” seperti thermograph,
barograph (Moningka, 2008).
Dari uraian tersebut, tersirat bahwa nama pada setiap alat menggambarkan
mengenai kegunaan alat dan atau menggambarkan prinsip kerja pada alat yang
bersangkutan. Dalam penggunaannya ada alat-alat yang bersifat umum dan ada
pula yang khusus. Peralatan umum biasanya digunakan untuk suatu kegiatan
reparasi, sedangkan peralatan khusus lebih banyak digunakan untuk suatu
pengukuran atau penentuan (Moningka,2008).
Adapun alat-alat yang dipergunakan pada laboratorium mikrobiologi antara
lain :
Autoklaf
Autoklaf adalah alat untuk mensterilkan
berbagai macam alat dan bahan yang digunakan
dalam mikrobiologi menggunakan uap air panas
bertekanan. Tekanan yang digunakan pada
umumnya 15 Psi atau sekitar 2 atm dan dengan
suhu 1210C (2500F). Jadi tekanan yang bekerja
ke seluruh permukaan benda adalah 15 pon tiap
inchi2 (15 Psi = 15 pounds per square inch).
Penurunan tekanan pada autoklaf tidak dimaksudkan untuk membunuh
mikroorganisme, melainkan meningkatkan suhu dalam autoklaf. Suhu yang tinggi
inilah yang akan membunuh microorganisme. Autoklaf terutama ditujukan untuk
membunuh endospora, yaitu sel resisten yang diproduksi oleh bakteri, sel ini
tahan terhadap pemanasan, kekeringan, dan antibiotik. Lama sterilisasi yang
dilakukan biasanya 15 menit untuk 1210C. Bagian-bagian autoklaf :
1. Panci luar.
2. Panci dalam tempat meletakkan botol dengan alur tempat saluran uap.
3. Tutup beserta penunjuk tekanan dan saluran uap.
4. Katup pengeluaran uap.
5. Pengunci atau klem.
Colony counter
Alat ini digunakan untuk mempermudah kita
dalam menghitung banyaknya mikroba yang
ada pada suatu biakan atau kultur. Dalam
penggunaannya, kita bisa menghitungnya
langsung dalam satu lingkaran penuh atau kita
bisa menghitungnya dengan cara membagi
lingkaran tersebut menjadi empat kuadran.
Jumlah koloni pada cawan Petri dapat ditandai dan dihitung otomatis yang dapat
di-reset.
Oven
Alat ini merupakan salah satu alat dalam teknik
sterilisasi panas. Alat ini menggunakan panas
kering. Dalam penggunaannya, alat ini di setting
dalam suhu maksimal 1500C. Biasanya digunakan
untuk mensterilkan alat-alat berbahan gelas.
Jarum needle
Jarum needle berfungsi untuk memindahkan biakan
untuk ditanam/ditumbuhkan ke media baru. Jarum
needle biasanya terbuat dari kawat nichrome atau
platinum sehingga dapat berpijar jika terkena panas.
Bentuk ujung jarum dapat berbentuk lingkaran (loop)
dan disebut ose atau inoculating loop/transfer loop,
dan yang berbentuk lurus disebut inoculating needle/Transfer needle. Inoculating
loop cocok untuk melakukan streak di permukaan agar, sedangkan inoculating
needle cocok digunakan untuk inokulasi.
Laminar air flow (LAF)
Alat ini digunakan dalam teknik sterilisasi
radiasi. Kita juga dapat bekerja di dalam
ruangan ini. Alat ini terletak khusus dalam satu
ruang yang disebut ruang steril. Penggunaan
alat tersebut adalah untuk mensterilisasikan udara ditempat kerja, sehingga
kegiatan yang berkaitan dengan pemindahan dan pengambilan mikroba dapat
dilakukan di sekitar laminar air flow.
Pada prinsipnya sterilisasi dapat dilakukan dengan 3 cara yaitu secara
mekanik, fisik dan kimiawi (Indra, 2008) :
1. Sterilisai secara mekanik (filtrasi) menggunakan suatu saringan yang berpori
sangat kecil (0.22 mikron atau 0.45 mikron) sehingga mikroba tertahan pada
saringan tersebut. Proses ini ditujukan untuk sterilisasi bahan yang peka panas,
misal nya larutan enzim dan antibiotik.
2. Sterilisasi secara fisik dapat dilakukan dengan pemanasan & penyinaran.
Pemanasan
a. Pemijaran (dengan api langsung): membakar alat pada api secara langsung,
contoh alat : jarum inokulum, pinset, batang L, dll.
b. Panas kering: sterilisasi dengan oven kira-kira 60-1800C. Sterilisasi panas
kering cocok untuk alat yang terbuat dari kaca misalnya erlenmeyer, tabung
reaksi dll.
c. Uap air panas: konsep ini mirip dengan mengukus. Bahan yang mengandung
air lebih tepat menggungakan metode ini supaya tidak terjadi dehidrasi.
d. Uap air panas bertekanan : menggunalkan autoklaf.
Penyinaran dengan UV
Sinar Ultra Violet juga dapat digunakan untuk proses sterilisasi, misalnya
untuk membunuh mikroba yang menempel pada permukaan interior Safety
Cabinet dengan disinari lampu UV
3. Sterilisaisi secara kimiawi biasanya menggunakan senyawa desinfektan antara
lain alkohol.
E. Alat dan Bahan
Alat : Alat yang dipergunakan pada praktikum ini adalah keseluruhan alat
yang ada di laboratorium mikrobiologi . Alat- alat tersebut adalah alat instrumen
yaitu oven, inkubator, colony counter, Laminar air flow (LAF), Sentrifuges,
Shaker, Neraca analitik, Neraca ohaus, dan Autoklaf. Alat lainnya yaitu jarum ose
dan jarum needle.
Bahan : Pada percobaan ini tidak ada bahan yang digunakan.
F. Prosedur Kerja
Adapun cara penggunaan alat-alat tersebut adalah :
Autoklaf
1) Isi air dalam autoklaf kurang lebih 2 cm dibawah keranjang atau 3-5
liter air.
2) Pastikan alat yang akan disterilkan dapat terkena uap dalam autoklaf.
3) Tutup rapat autoklaf dan atur lama waktunya,sekitar 20 menit dan
tekanan 1 atm.
4) Pastikan tabung exhaust terbuka sedangkan tabung drainnya tertutup.
5) Setelah uapnya keluar atau terdengar bunyi mendesis, segera tutup
tabung exhaustnya.
6) Saat alarm berbunyi yang menandakan bahwa sterilisasi telah selesai,
jangan langsung membuka tutup autoklaf, tetapi tunggu hingga jarum
tekanan menunjukkan angka 0.
Colony Counter
1) Mencolokkan kabel penghubung ke sumber listrik.
2) Menekan tombol ON pada koloni counter dan pastikan angka yang
tertera pada counter tersebut menunjukkan angka nol.
3) Meletakkan cawan petri yang berisi biakan koloni bakteri dalam
keadaan terbalik pada tempatnya.
4) Mengamati koloni dengan kaca pembesar yang sudah terdapat pada
alat koloni counter tersebut.
5) Menghitung koloni yang tampak dengan menggunakan pena yang
tersedia sampai terdengar bunyi “tit”.
6) Melihat banyaknya koloni yang terhitung melalui angka yang tertera
pada koloni counter.
7) Jika anda selesai memakai alat tersebut, tekan tombol reset dahulu,
kemudian tekan tombol OFF dan cabut kabel dari arus listrik.
Oven
1) Mencolokkan kabel penghubung ke sumber listrik.
2) Memasukkan alat-alat yang akan disterilkan. Pastikan alat-alat yang
akan disterilkan tidak mudah terbakar.
3) Sebelum memasukkan alat-alat ke dalam oven, hendaknya di bungkus
terlebih dahulu dengan alumunium foil pada bagian yang terbuka.
4) Menekan tombol power.
5) Mengatur suhu 1500C.
6) Setelah angka menunjukkan suhu 1500C, putar tombol power ke
tombol heat.
7) Mengatur waktu yang diinginkan.
8) Waktu yang diatur berjalan otomatis, sehingga saat waktu habis maka
oven akan mati denagn sendirinya.
Jarum Needle
1) Mensterilkan jarum needle dengan cara membakar ujungnya sampai
jarum berwarna pijar.
2) Diamkan selama 10 hitungan.
3) Menyentuhkan ujung jarum pada media biakan bakteri untuk
mengambil bakteri.
4) Meletakkan biakan bakteri dengan cara menyentuhkan ujung jarum
tersebut pada kaca benda dan mengamatinya.
5) Setelah selesai digunakan, jarum tersebut disterilkan kembali dengan
cara yang sama yaitu membakar ujung jarum sampai berwarna pijar.
Laminar Air Flow (LAF)
1) Hidupkan lampu UV sekitar 5-10 menit, selanjutnya matikan segera
sebelum mulai bekerja.
2) Pastikan kaca penutup terkunci dan pada posisi terendah.
3) Nyalakan lampu neon dan blower.
4) Biarkan selama 5 menit.
5) Cuci tangan dan lengan dengan alkohol 70 %
6) Usap permukaan interior Laminar Air Flow dengan alkohol 70 %
atau desinfektan yang cocok dan biarkan menguap.
7) Masukkan alat dan bahan yang akan dikerjakan, jangan terlalu penuh,
karena memperbesar resiko kontaminasi.
8) Atur alat dan bahan yang telah dimasukan ke Laminar Air Flow
sedemikian rupa sehingga efektif dalam bekerja dan tercipta areal
yang benar-benar steril.
9) Jangan menggunakan pembakar Bunsen dengan bahan bakar alkohol
tapi gunakan yang berbahan bakar gas.
10) Kerja secara aseptis dan jangan sampai pola aliran udara terganggu
oleh aktivitas kerja.
11) Setelah selesai bekerja, biarkan 2-3 menit supaya kontaminan tidak
keluar dari Laminar Air Flow.
G. Pembahasan
Autoklaf
Autoklaf ini berfungsi untuk mensterilkan bahan/ alat/ media
dengan cara pemanasan basah. Kelemahan autoklaf ini adalah bahwa perlu
penjagaan dan pengaturan panas secara manual, selama masa sterilisasi
dilakukan. Tetapi autoklaf ini mempunyai keuntungan, yaitu sederhana,
harga relatif murah, tidak tergantung dari aliran listrik yang sering
merupakan problema untuk negara-negara yang sedang berkembang, serta
lebih cepat dari autoklaf listrik yang seukuran dan setaraf.
Sterilisasi media yang terlalu lama menyebabkan :
1. Penguraian gula.
2. Degradasi vitamin dan asam-asam amino.
3. Inaktifasi sitokinin zeatin riboside.
4. Perubahan pH yang berakibatkan depolimerisasi agar.
Klep : merupakan alat untuk mengunci autoclave supaya tertutup rapat. Penggunaan klep dengan cara menutup dan membuka klep secara tegak lurus
Colony Counter
Colony counter ini berfungsi untuk menghitung jumlah koloni
bakteri dalam cawan petri (tiap-tiap kuadran). Kekurangan dari colony
counter ini adalah ketidak-akuratan dalam menghitung koloni dari bakteri
Sarangan : Pengisian air di dalam autoclave tidak boleh sampai membuat sarangan terlalu terapung atau tenggelam
Panci Dalam : merupakan tempat untuk meletakkan medium atau alat yang akan disterilisasi
Katup Uap Air : merupakan alat untuk mengalirkan uap air dari dalam autoclave
Manometer : merupakan alat untuk menunjukkan suhu dan tekanan udara di dalam autoclave
Selang Uap Air : merupakan alat untuk mengalirkan uap air ke katup uap air
yang tampak, sehingga penghitungan dari koloni counter ini menjadi tidak
sempurna. Sedangkan kelebihannya adalah praktis dan mudah untuk
dipindahkan karena ukuran dari alat ini yang relatif kecil. Selain itu juga
dengan adanya angka yang menunjukkan hitungan koloni sehingga kita
tidak perlu menghitungnya secara manual.
Oven
Oven ini berfungsi untuk mensterilkan peralatan dengan cara
pemanasan kering. Kerugian yang paling prinsip dan penggunaan uap ini
adalah ketidaksesuaiannya untuk penggunaan pada bahan sensitif terhadap
panas dan kelembaban.
Keefektifan sterilisasi uap bertekanan tergantung pada 4 sifat dari
uap jenuh kering yaitu :
a. Suhu
b. Panas tersembunyi yang berlimpah
c. Kemampuan untuk membentuk kondensasi air
d. Kontraksi volume yang timbul selama kondensasi
Panas lembab merupakan bentuk uap jenuh di bawah tekanan yang
merupakan cara sterilisasi yang paling banyak digunakan. Penyebab
kematian dengan cara sterilisasi panas terhadap lembab berbeda dengan
cara panas kering, kematian mikroorganisme oleh panas lembab adalah
Monitor Digital : untuk melihat jumlah koloni yang telah terhitung
Lup : berfungsi untuk memperjelas kenampakan koloni bakteri yang akan dihitung
Koordinat : skala untuk menentukan posisi bakteri
Reset : tombol untuk mengembalikan angka pada monitor digital kembali ke 0
Jarum Penunjuk : untuk menghitung koloni yang terdapat dalam cawan petri
Power : tombol untuk menyalakan atau menghidupkan koloni kounter
hasil koagulasi protein sel, berbeda dengan cara panas kering, kematian
mikroorganisme yang paling penting adalah proses oksidasi.
Jarum needle
Jarum needle ini berfungsi untuk memindahkan biakan untuk
ditanam/ditumbuhkan ke media baru. Kelebihan dalam penggunaan alat
ini adalah kemudahan dalam proses sterilisasi, karena jarum hanya perlu
dipanaskan sampai berpijar. Sedangkan kekurangannya adalah apabila
terdapat banyak biakan bakteri, maka akan memerlukan proses sterilisasi
yang berulang-ulang sehingga tidak efisiensi waktu.
Tombol Oven : untuk menyetel suhu dan waktu untuk sterilisasi kering
Laminar Air Flow (LAF)
Laminar Air Flow (LAF) ini berfungsi untuk mengeluarkan udara
saat kita bekerja dengan mikroba. Keuntungan pemakaian LAF ini luasnya
area untuk pengambilan dan pemindahan bakteri karena udara di sekitar
LAF telah disterilisasi. Sedangkan kekurangannya adalah diperlukannya
tempat/ruang khusus untuk LAF ini, dan juga apabila pola aliran udara
terganggu maka sterilisasi tidak akan berjalan sempurna sehingga
kemungkinan besar akan terjadi kontaminasi.
Jarum Needle : untuk memindahkan biakan untuk ditanam/ditumbuhkan ke media baru
Tombol LAF : terdiri dari tombol UV, TL, dan FAN
Blower : untuk mengalirkan udara pada saat bekerja dengan mikroba
DAFTAR RUJUKAN
Anonim. 2009. Teknik pengenalan, penyiapan dan penggunaan alat
laboratorium mikrobiologi .
http://firebiology07.wordpress.com/2009/04/19/teknik-
pengenalanpenyiapan-dan-penggunaan-alat-laboratorium-mikrobiologi/
(Online) diakses tanggal 22 Agustus 2011
Indra., 2008, http//ekmon-saurus/bab-3-Sterilisasi/.htm . diakses pada tanggal 22
Agustus 2011
Moningka, Harvey., 2008, http://harveymoningka.wordpress.com/teknik-
laboratorium- pengenalan-alat-dan-bahan/trackback/.diakses pada
tanggal 22 Agustus 2011