miko riza

Upload: jelly-amalia-santri

Post on 05-Mar-2016

225 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Jamur / cendawan pada akar

TRANSCRIPT

Pupuk Hijau

MIKORIZAPupuk dan PemupukanBentuk simbiosis antara cendawan (fungi) dengan tumbuhan tingkat tinggi (tumbuhan berpembuluh, Tracheophyta) khususnya pada sistem perakaran.Sekitar 90 % suku tumbuhan (mencakup 80 % spesies tumbuhan) memiliki asosiasi simbiotik iniMikoriza Gejala umum pada perakaran tumbuhan

MikorizaAmanita(bercak-bercak putih) menginfeksi ujung akarMikorizaBahasa Inggris mycorrhizabahasa Yunani Kuno: mks, "jamur", dan rhiza "akar"

Memerlukan akar tumbuhan untuk melengkapi daur hidupnyaDapat diinokulasi secara buatan. Namun, inokulasi mikoriza asing memerlukan bantuan mikoriza lokal, misalnya dengan menambahkan tanah dari tempat asal tumbuhanKelompok Mikorizaektomikoriza (EcM) & endomikoriza (EM)

Ektomikoriza menutuipi permukaan bagian tanaman yang tertutup tanah

Endomikoriza menginfeksi bagian dalam akar tanaman di dalam dan di antara sel-sel apeks akarJenisnya didominasi oleh mikoriza arbuskular (arbuscular mycorrhizae, AM), ditambah dengan sekelompok mikoriza erikoid dan mikoriza arbutoid yang menginfeksi tumbuhan kelompokEricoidae.

Endomikoriza Terdapat sekitar 150 jenis (spesies) spora cendawan AM yang telah dideskripsi. AM tergolong dalam kelompok khusus dari populasi mikoriza yang sangat banyak mengkolonisasirizosfer, yaitu di dalam akar, permukaan akar, dan di daerah sekitar akar.

Hifa eksternal yang berhubungan dengan tanah dan struktur infeksi seperti arbuskula di dalam akar menjamin adanya perluasan penyerapan unsur-unsur hara dari tanah dan peningkatan transfer hara (khususnya fosfor) ke tumbuhan, sedangkan cendawan memperoleh karbon organik dari tumbuhan inangnya (Marschner, 1995).Endomikoriza

Jenis mikoriza ini banyak ditemukan pada tumbuhan semusim yang merupakan komoditi pertanian penting, seperti kacang-kacangan, padi, jagung, beberapa jenis sayuran dan tanaman hias.Infeksi ini tidak menyebabkan perubahan morfologi akar, tetapi mengubah penampilan sel danjaringanakarEndomikoriza

Berdasarkan tipe infeksinya, dikenal tiga kelompok endomikoriza: ericaceous (Ericales dengan sejumlah Ascomycota), orchidaceous (Orchidaceae dengan sekelompok Basidiomycota), dan vesikular arbuskular (sejumlah tumbuhan berpembuluh dengan Endogonales, membentuk struktur vesikula (gelembung) dan arbuskula dalam korteks akar) disingkat MVA.Endomikoriza Mikoriza arbuskular (AM, dulu disebut mikoriza vesikular-arbuskular, VAM) tumbuh dari luar perakaran lalu masuk ke dalam jaringan perakaran dan pada gilirannya memasuki sel-sel perakaran.AM di dalam jaringan akan membentuk arbuskula, yaitu jaringan hifa yang menembus sela-sela sel dan bahkan menembus sel melaluiplasmalema.Di dalam sel, hifa akan membentuk vesikula, suatu gelembung-gelembung kecil di sitoplasma. AM sulit ditumbuhkan secara aksenik (media buatan) sehingga MVA dianggap merupakansimbionobligat (wajib).Endomikoriza Vesikula berbentuk butiran-butiran di dalamsitoplasmayang mengandunglipiddan menjadi alat reproduksi vegetatif mikoriza, khususnya bila sel pecah akibat rusaknya korteks akar.Arbuskula berwujud kumpulan hifa yang menembusplasmalemadan membantu transportasi hara di dalam sel tumbuhanPembentukan vesikula dan arbuskula dalam sel menunjukkan bahwa simbiosis telah terjadi dengan sempurna dan tanaman sudah dapat menikmati hasil kerja sama dengan mikoriza berupa meningkatnya ketersediaan unsur hara yang diserap dari dalam tanahEndomikoriza Selain vesikula dan arbuskula, terbentuk hifa eksternal yang dapat membantu memperluas ruang penyerapan hara oleh akar. Padabawang merah, misalnya, panjang hifa eksternal dapat mencapai 80 cm per satu cm panjang akar. Di luar akar, hifa dapat membentuksporangiumyang menghasilkan spora sebagai alatreproduksi.AM banyak membawa keuntungan bagi tumbuhan simbionnya. Ia memperbaiki hasil tumbuhan dan mengurangi masukan pupuk pada tanaman pertanian.Endomikoriza MVA meningkatkan ketersediaan beberapa hara di tanah, terutamafosfatMVA memperluas ruang tanah yang dapat dijangkau oleh tanaman inang.Contoh Jeruk, dikenal responsif terhadap inokulasi MVA. Inokulasi ini dapat mengarah pada menurunnya penggunaan pupuk P. Selain meningkatkan ketersediaan hara, AM meningkatkan toleransi tumbuhan terhadap kurangnya pasokanair. Luasnya jaringan hifa di tanah membantu akar menyerap air. MVA memengaruhi ketahanan tumbuhan inang terhadap serangan penyakit. AM, tergantung jenisnya, dapat mengurangi pengaruh serangan jamurpatogen, nematoda. Namun, tumbuhan yang terinfeksi AM rentan terserang virusEndomikoriza EktomikorizaMenginfeksi permukaan luar tanaman dan di antara sel-sel ujung akarAkibat serangannya, terlihat jalinan miselia berwarna putih pada bagian rambut-rambut akar, dikenal sebagai jala Hartig.Serangan ini dapat menyebabkan perubahan morfologi akar. Akar-akar memendek, membengkak, bercabang dikotom, dan dapat membentuk pigmen. Infektivitas tergantung isolat dan kultivar tumbuhan inang. Tumbuhan inangnya biasanya tumbuhan tahunan atau pohon. Beberapa di antaranya merupakan komoditi kehutanan dan pertanian seperti sengon, jati, serta beberapa tanaman buah seperti mangga, rambutan, dan jeruk Pada umumnya ektomikoriza termasuk dalam filum Basidiomycota dan Ascomycota. Ada sedikit anggota Zygomycota yang juga menjadi cendawan ektomikorizaEktomikorizaCara sederhana mendapatkan MVA dari tanah adalah dengan mengambil tanah di sekitar perakaran yang diperkirakan telah berasosiasi dengan MVA, Inokulasi MikorizaTambahkan dengan air dan kemudian saring secara bertingkatSpora yang didapat kemudian dikumpulkan sebagai bahan/ sumber inokulum.

Cara memperbanyak MVA adalah dengan cara menginokulasi 10-20 spora MVA disekitar perakaran tanaman jagung berumur sekitar 2 minggu yang ditanam didalam polybag dengan media pasir.Pelihara tanaman jagung sampai berumur 90-100 hari di bawah terik sinar matahari. Selanjutnya spora dapat dipanen bersama dengan hifa, akar dan media pasir tersebut yang disebut dengan propagulPerbanyakan MikorizaPada tahun 2008 Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan (BBP2TP) Surabaya dan BBP2TP Medan melakukan kegiatan pemanfaatan pupuk MVA untuk mengetahui pengaruhnya terhadap pertumbuhan bibit tanaman perkebunan (kakao, kopi dan cengkeh) pada masa vegetatif dengan hasil yang signifikan.Di lapangan Penggunaan MVA untuk bibit adalah 15-20 gram propagul/bibit, sedangkan untuk tanaman dewasa 50-100 gram propagul /tanaman.Hasil Pengamatan Mikoriza

Luar Biasa, Keuntungan Singkong Gajah Capai Rp 40 Juta LebihKamis, 12 Maret 2015 02:46TERIMA KASIH