m&i vol 63

84
1 Vol. 63 | Apr-Mei 2015 M oney &I EMPOWERING ENTREPRENEUR Vol. 63 Apr-Mei 2015 @MNImagz Money & I Magazine www.the-mni.com MUSIC & BUSINESS I WAYAN BALAWAN Jazz Untuk Semua HEALTHY LIVING 5 LANGKAH MUDAH MEMULAI GAYA HIDUP VEGETARIAN Beberapa Tips memudahkan anda menjadi vegetaris I WAYAN BALAWAN Jazz Untuk Semua HEALTHY LIVING 5 LANGKAH MUDAH MEMULAI GAYA HIDUP VEGETARIAN Beberapa Tips memudahkan anda menjadi vegetaris

Upload: money-i-magazine

Post on 22-Jul-2016

281 views

Category:

Documents


10 download

DESCRIPTION

 

TRANSCRIPT

Page 1: M&I Vol 63

1Vol. 63 | Apr-Mei 2015

Money&IEMPOWERING ENTREPRENEUR

Vol. 63 Apr-Mei 2015 @MNImagz

Money & I Magazine

www.the-mni.com

MUSIC & BUSINESS

I WAYAN BALAWAN Jazz UntukSemua

HEALTHY LIVING

5 LANGKAH MUDAHMEMULAI GAYA HIDUP VEGETARIANBeberapa Tips memudahkan anda menjadi vegetaris

I WAYAN BALAWAN Jazz UntukSemua

HEALTHY LIVING

5 LANGKAH MUDAHMEMULAI GAYA HIDUP VEGETARIANBeberapa Tips memudahkan anda menjadi vegetaris

Page 2: M&I Vol 63

2 Vol. 63 | Apr-Mei 2015

Page 3: M&I Vol 63

3Vol. 63 | Apr-Mei 2015

Page 4: M&I Vol 63

4 Vol. 63 | Apr-Mei 2015

ARIF RAHMAN@LITERATURNEGERI

From the Editor

Ada satu kejadian menarik di awal tahun 2015 lalu, ketika saya bersama

rekan-rekan mahasiswa AKUBANK (Sekolah Akuntansi Keuangan dan

Perbankan) menggelar event kompetisi akuntansi yang kami labeli dengan

nama Student Competition Accounting Talent (SCAT). Rencananya, ini akan

jadi event rutin kami setiap awal tahun.

Kompetisi ini khusus untuk anak-anak SMU dari kelas 10-12. Materi soalnya relatif

beragam, mulai dari soal akuntansi dasar yang sudah didapatkan oleh siswa kelas 10,

sampai dengan akuntansi perusahaan dagang yang baru didapatkan materi ajarnya oleh

siswa kelas 12. Hal inilah yang membuat kami yakin bahwa pemenangnya nanti, besar

BELAJAR DARI PEMENANG “STUDENT COMPETITION ACCOUNTING TALENT”

Amru, pemenang Student Competition Talent

2015, bersama guru pembimbingnya dan Ketua

Juri Vira P (Dosen Akuntansi AKUBANK)

Page 5: M&I Vol 63

5Vol. 63 | Apr-Mei 2015

kemungkinan dari siswa kelas 12 yang

notabene sudah mendapatkan semua materi

pembelajaran di sekolah.

Sistem penilaiannya, kami sesuaikan

dengan sistem penilaian ujian nasional

(UN). Dengan harapan, cara ini membantu

mereka khususnya yang kelas 12 agar

familiar dengan sistem ini, sebelum mereka

menempuh UN. Di mana, skornya untuk

jawaban benar 4 poin, jawaban salah minus 1

poin dan tidak menjawab 0.

Saya sendiri terlibat sebagai salah satu

tim penilai, dan cukup kaget ketika hasil

rekapitulasi nilai justru menyebutkan

Amrullah, seorang siswa kelas 10 dari SMU

Muhammadiyah yang muncul sebagai

pemenang. Sama seperti kami, Amrullah

pun kaget ketika MC acara memanggilnya

sebagai pemenang untuk naik ke panggung.

Pasalnya Amru, demikian panggilannya,

justru mengalahkan kakak-kakak kelasnya

yang justru berada di peringkat 2 dan 3.

Amru menang dengan total nilai terpaut

sangat tipis.

Penasaran dengan hasil ini, saya pun

membuka kembali lembar jawaban dari 3

orang pemenang dan mengomparasikannya.

Bobot soal dibuat beragam. Dari soal

akuntansi yang mudah sampai yang tersulit.

Beberapa soal tersulit ditempatkan di 10

nomer soal terakhir dari 40 soal yang ada.

Dari lembar jawaban, ternyata Amru banyak

melewati soal-soal di 10 nomor terakhir.

Sementara runner up dan peringkat ketiga,

justru menjawab semua dari 10 soal tersulit

terakhir dan banyak di antaranya justru salah

dan menjadikan nilai mereka minus.

Saya pun kemudian membuat simulasi. Jika

saja, sejumlah soal sulit yang dijawab salah

oleh peringkat 2 dan 3 dihindari, maka

mereka akan mendapatkan skor 0, dan tidak

akan mengurangi total nilai yang mereka

miliki. Hal ini akan mengubah klasifikasi

juara. Amru akan turun ke peringkat 2 dan

siswa yang memperoleh peringkat 2 akan

naik menjadi juaranya.

Nyatanya, Amru yang menjadi pemenangnya.

Amru yang duduk di kelas 10 dan baru

mendapatkan materi ajar akuntansi dasar,

memilih fokus untuk menjawab soal-soal

yang dikuasainya saja, serta menghindari

risiko yang tidak perlu dengan menjawab

soal-soal yang tidak dikuasainya. Cara ini,

justru membawanya menjadi kampiun.

Cara Amru memenangkan kompetisi,

menjadi representatif dari gambaran era

saat ini dengan sejumlah aturan main

barunya. Dulu orang bekerja sekeras-

kerasnya. Sekarang cara lama ini telah usang.

Dulu orang menebar jargon-jargon manis

pemasaran, sekarang cara tua ini tak lagi laku

dipasarkan.

Coba perhatikan, dulu orang berbisnis

haruslah punya modal keuangan yang cukup,

dan kebanyakan diperoleh dari pinjaman

(umumnya bank), menyewa sebuah toko

dan kemudian model bisnisnya adalah retail.

Namun sekarang segala sesuatunya menjadi

semakin spesifik. Aturan main berubah

semakin komplek dan ketat. Dalam situasi

seperti ini, maka tahu aturan main dan

memanfaatkan sistem adalah cara terbaik

untuk menjadi pemenang. Bahkan ketika kita

lebih junior sekalipun.

Dalam industri musik, perubahan yang

terjadi justru sangat frontal. Karir sebagai

musisi di era 90-an sangat menggiurkan

secara finansial. Namun sekarang, situasinya

berbalik, ketika kemajuan teknologi

memungkinkan semua orang berkarya

dengan mudah sebagai musisi. Namun bukan

berarti kemudian profesi ini kehilangan

peminat, namun justru semakin laku dikejar.

Hanya bedanya adalah cara bermain di

industri musik saat ini tidak lagi sama dengan

era 90-an.

Dalam Special Feature kali ini, kami

mengangkat industri musik di Bali sebagai

tajuk utama edisi kali ini. Peluang seperti

apakah yang bisa diperoleh lewat bisnis

memproduksi suara ini. Karena faktanya,

sejumlah musisi Bali ternyata ada yang

mampu menembus kancah nasional,

bahkan internasional, nama Balawan

adalah salah satunya. Karena itulah kami

juga menghadirkan profilnya dalam rubrik

interview. Semoga sajian kami bermanfaat,

selamat membaca.

Jabat Erat,

Arif Rahman

Page 6: M&I Vol 63

6 Vol. 63 | Apr-Mei 2015

Mahal, rumit dan butuh banyak talenta, inilah gambaran dari

industri animasi. Dan sekarang, industri ini bukan hanya milik

negara-negara maju, tapi juga jadi peluang bagi negara-negara

berkembang. Siapkah kita berkompetisi?

Publisher Alex P. Chandra (PT. BPR Sri Artha Lestari); Chief Operations Arif Rahman; Public Relations Manager Erry Yoga Sugama; Head of Contents Arif Rahman: Editorial Support Putera Adnyana; Designer Renata Diandara; Photographer Baruna; Money & I Magazine is published monthly by PT. BPR Sri Artha Lestari, Jalan Teuku Umar 110 Denpasar, Bali, Indonesia. Tel: +62 361 246-706; Fax: +62 361 246-705. No part of this publication may be reproduced or transmitted in any form or by any means, electronic or mechanical, including photocopy, recording or any information storage or retrieval system without permission in writing from PT. BPR Sri Artha Lestari. While the editors do their utmost to verify information published, they do not accept responsibility for its absolute accuracy; Editorial & Advertising E-mail: [email protected]. Tel: +62 361 784-3244.

I WAYAN BALAWAN

Photographer : IB Baruna

Design Cover : Renata Diandara

18ENTREPRENEURFESTIVAL 2015Pesta wirausaha yang

menghadirkan sejumlah

pebisnis terbaik dari

Bali. Siapakah peraih the

Best Entrepreneur of The

Year?

30 36 71

04 From the Editor

08 Contributors

10 Follow Me On Twitter

12 Snapshot :

Festival Omed-omedan

14 BPR Lestari 7th Shared

Value

28 Event : Linkage Program

CIMB Niaga dan BPR

Lestari

48 Traveller Notes : Tokyo

68 Front of Mind : Perry Chen, Kickstarter 80

60 Intermeso : Have You

Loved Enough?

64 Event : Arisan Lestari,

Zumba Cantik

56 Healthy Living : 7 Alasan

Melakukan Zumba

76 Community : Stand Uo

Comedy Indo Bali

78 Teenlit Corner :

Jensen’s Story

Lifestyle : 5 Most Expensive Pens

Contents

Special FutureRaih Mimpi Lewat Dunia Animasi

Interview : Agung Oka SAnimasi JepangMade in Bali

Interview : Ge PamungkasSi Komik 1000 Suara

BELUM

Page 7: M&I Vol 63

7Vol. 63 | Apr-Mei 2015

Page 8: M&I Vol 63

8 Vol. 63 | Apr-Mei 2015

Alex P Chandra Chairman BPR Lestari dan juga

publisher majalah M&I, memulai

karir sebagai profesional banker

di BCA selama 8 tahun sebelum

akhirnya memutuskan untuk

mendirikan bisnisnya sendiri

BPR Lestari, perusahaan

yang dibawanya menjadi BPR

terbesar di Bali dalam waktu 5

tahun.

Note From A FriendMenjadi Kaya Itu Gampangp.16

Growth StrategiesMenjadi Kaya Itu Gampangp.58

LeadershipTidak Ada Makan Siang yang Gratisp.16

LeadershipTidak Ada Makan Siang yang Gratisp.16

Smart FamilySekolahnya Cuman Having Fun Saja, Ya?p.58

Smart FamilySekolahnya Cuman Having Fun Saja, Ya?p.58

InsightSocial Biz Modelp.58

InsightJensen Storyp.58

YuswohadyMerupakan penulis dari sekitar

40 buku mengenai pemasaran.

Pernah bekerja selama 12

tahun di MarkPlus Inc dengan

posisi terakhir sebagai

Chief Executive. Di bidang

keorganisasian Yuswohady

pernah menjadi Sekretaris

Jendral Indonesia Marketing

Association (IMA).

Pribadi BudionoUlasannya erat terkait dengan

kepemimpinan yang banyak di

adopsi dari sejumlah pemikir

besar. Direktur Utama BPR

Lestari ini mengintrepretasikan

dengan memberikan alternatif

solusi pada permasalahan

yang kerap dihadapi bangsa ini

khususnya yang ada di Bali.

Suzanna ChandraSmart Family adalah rubrik yang

diasuh oleh Managing Director

- Lestari Living ini. Wanita yang

pernah menimba pengalaman

hidup di Australia ini dengan

lugas memaparkan bagaimana

kiat cerdik untuk mengelola

keuangan dan investasi

khususnya di property.

I Made Wenten BPerannya sebagai Direktur di

BPR Lestari membawanya

dekat dengan human

resource & development.

Pengetahuannya akan hal

tersebut dipaparkan dalam

rubrik Growth Strategies,

bagaimana membangun karir

dan kompeten dalam dunia

kerja.

Samantha ChandraMenjadi blogger sejak

tahun 2008, dan menuliskan

rekaan imajinasinya di www.

adriannaandevan.blogspot.com.

Hingga saat ini, lebih dari 30

episode sudah di tuliskannya.

Sejak vol. 37, majalah ini

menayangkan ceritanya secara

berkala.

Denny SantosoAdalah seorang ahli diet, nutrisi,

dan fitnes. Aktif menyebarkan

cara diet sehat dan berolahraga

yang benar melalui www.

PanduanDiet.com, twitter

@dennysantoso, serta Buku

Rahasia Diet. Denny Santoso

juga founder www.SixReps.

com, jejaring sosial bagi fitness

mania.

Hary SusantoMovie reviewer, horror and

thriller mania. Blognya www.

movienthusiast.com yang

mengulas soal film meraih

sejumlah penghargaan tahun

2013 lalu. Blog tersebut saat

ini sudah dikunjungi lebih

dari 2 juta kali. Hary memiliki

perspektif unik soal film yang

di-review-nya.

Contributors

Page 9: M&I Vol 63

9Vol. 63 | Apr-Mei 2015

BE THE NEXT GEN L 6!!!

KESEMPATAN TERBATAS

HANYA 12 ORANG

Beasiswa meliputi- Biaya pendaftaran

- Biaya SPP/UKT

- Biaya Wisuda

- Biaya Hidup

- Kesempatan mengikuti pelatihan

Seminar dari BPR Lestari

Gen L merupakan program beasiswa dari BPR Lestari

untuk biaya perkuliahan dan biaya hidup bagi siswa-

siswi berprestasi namun kurang mampu secara ekonomi.

“Salah satu misi dari BPR Lestari adalah menjadi force

for good untuk pengembangan kehidupan sosial ekonomi

masyarakat Bali dan saya percaya, pendidikan adalah

salah satu prasyarat mutlak untuk membangun Bali yang

sejahtera.” - Alex P Chandra, Chairman BPR Lestari

Dayu Mas 08174745003

Lily 082144730058

PERSYARATAN

• Lulus SMU/SMK/Sederajat pada tahun 2014 atau 2015

berdomisili di wilayah bali (Pendaftaran dapat dilakukan mulai

dari semester genap tahun ajaran 2014/2015.

• Diterima sebagai mahasiswa Universitas Udayana tahun ajaran

2015/2016 (non ekstensi).

• Berprestasi di bidang akademik & non akademik.

• Bersedia dan menyetujui semua persyaratan dan ketentuan

program-program Generasi Lestari.

• Mengisi formulir pendaftaran yang dapat di-download di

www.bprlestari.com atau diambil di seluruh kantor BPR Lestari.

• Copy KTP dan KK, foto berwarna setengah badan ukuran 4x6

sebanyak 2 lembar.

• Copy transkrip nilai yang telah dilegalisir (NEM dan STTB) atau

surat keterangan lulus.

• Copy raport SMU/SMK kelas 1,2,3 yang telah dilegalisir.

• Copy sertifikat penghargaan yang pernah diraih.

• Copy rekening pembayaran listrik/air/telepon 3 bulan terakhir.

• Copy kartu tanda mahasiswa & bukti telah diterima

di Universitas Udayana (Jika sudah diterima sebagai mahasiswa).

• Formulir pendaftaran yang sudah diisi beserta dokumen

pendaftaran lainnya selambat-lambatnya diserahkan tanggal

29 Mei 2015 di Kantor BPR Lestari Teuku Umar Jl.Teuku Umar

No. 110 Denpasar Bali

(0361) 246 706

TANYA LESTARI

www.bprlestari.com

CEPAT, BERSAHABAT.

Page 10: M&I Vol 63

10 Vol. 63 | Apr-Mei 2015

Alex PC 212@alex_lestari

Kerobokan - Kuta Bali

alexpchandra.com

5,885

tweets

87 2,461TWEETS FOLLOWING FOLLOWERS

Follow Now

Alex PC 212

Alex PC 212

Alex PC 212

Alex PC 212

Alex PC 212

Kaya adalah jika pendapatan dari investasi melebihi biaya hidup pada lifestyle yang diinginkan.

Kata kuncinya investasi dan lifestyle.

Kita bisa ‘kaya’ lebih cepat jika hidupnya sederhana.

Jadi untuk menjadi kaya jawabannya bukan semata menjadi pengusaha. Karyawan juga bisa kaya, pengusaha banyak yang bangkrut.

Mengapa start-up dilarang menggunakan pinjaman bank? Karena usahanya belum menentu, cashflownya unpredictable, gimana bisa membayar angsuran?

@alex_lestari

@alex_lestari

@alex_lestari

@alex_lestari

@alex_lestari

Alex PC 212@alex_lestari

Kerobokan - Kuta Bali

alexpchandra.com

TWEETS FOLLOWING FOLLOWERS

Page 11: M&I Vol 63

11Vol. 63 | Apr-Mei 2015

Page 12: M&I Vol 63

12 Vol. 63 | Apr-Mei 2015

OBSSESIVETO CUSTOMER VALUEOBSESI TERHADAP NILAI-NILAI PELANGGAN

Page 13: M&I Vol 63

13Vol. 63 | Apr-Mei 2015

OBSSESIVETO CUSTOMER VALUE

Page 14: M&I Vol 63

14 Vol. 63 | Apr-Mei 2015

Kedua anak saya, Sammy

dan Tasya kebingungan

setengah mati dengan

tugas dari sekolahnya

tentang entrepreneurship.

Mereka diharuskan menciptakan produk,

menciptakan sesuatu yang baru, berinovasi.

Kebingungan kedua anak saya itu sama

dengan kebingungan ribuan orang yang

bercita-cita menjadi entrepreneur. Apa lagi

sesuatu baru yang harus diciptakan? Yang

orang lain belum mengerjakannya? Yang

belum ada di pasaran?

Buat saya, inovasi merupakan esensi dari

entrepreneurship. Hmmm, bukan cuma

itu, inovasi adalah heart and soul sebuah

perusahaan. Tanpanya, sebuah perusahaan

akan seperti tubuh tanpa jiwa. Berinovasi

INOVASI ... FASTER, BETTER, OR CHEAPER

Alex P. Chandra@alex_lestari

Komisaris BPR Lestari & Founder of Lestari Group

www.alexpchandra.com

“ Inovasi bukan menciptakan sesuatu yang tidak ada menjadi ada. Itu invention. We don’t have to re-invent the wheel. Inovasi adalah sebuah disiplin yang bisa dipelajari oleh setiap orang, setiap pebisnis.”

ww

w.freestockphotos.nam

eNOTE FROM A FRIEND

Page 15: M&I Vol 63

15Vol. 63 | Apr-Mei 2015

merupakan keharusan. Dan tugas serta

tanggung jawabnya ada pada level pemimpin

bisnis.

Saya menyederhanakan inovasi sebagai

segala sesuatu yang bisa kita lakukan

terhadap produk atau jasa, sehingga menjadi

lebih cepat (faster), lebih baik (better) atau

lebih murah (cheaper). Faster, Better or

Cheaper. Pilih salah satu, atau salah dua.

Kalau bisa ketiga-tiganya, the world is yours.

Bagaimana caranya ?Cari penderitaan yang ada di pasar. Temukan

cara lain yang bisa membuat penderitaan

itu kita hilangkan. Air Asia mendapatkan

cara memanfaatkan kursi kosong yang ada

dalam setiap flight-nya dengan dijual murah.

Sehingga penumpang punya kesempatan

terbang murah, dan Air Asia dapat mengisi

penuh pesawat-pesawatnya. Kemudian

secara tepat memposisikan dirinya dengan

low cost airline. Air Asia secara cerdik sukses

mengatasi penderitaan ‘terbang mahal’. And

now everyone can fly, demikian katanya.

Setiap pengusaha yang pernah mengajukan

pinjaman ke bank, pasti merasa frustasi

dengan lambatnya loan approval. Begitu

ketatnya, bank melakukan verifikasi

dan analisa. Begitu jelimet-nya proses

pengambilan keputusan. Tidak ada satu pun

bank yang berani mengklaim berapa lama

sebuah pinjaman akan diputus. Approved or

not approved?

Kalau saja BPR Lestari berhasil mengatasi

‘penderitaan’ ini, membuat proses loan

menjadi lebih sederhana, dan pengambilan

keputusan yang cepat, di lain sisi tetap

prudent, tetap hati-hati, dan kemudian

mengkomunikasikan dengan baik “Kredit

Enggak Pake Lama”, misalnya. Maka saya

optimis, inovasi diproses agar lebih cepat,

akan membuat bisnis BPR Lestari meledak.

Cari ‘penderitaan’ yang ada di pasar, temukan

cara mengatasi ‘penderitaan’ itu. Tidak perlu

sesuatu yang baru, cara lama diperbaiki

menjadi lebih baik, lebih cepat atau lebih

murah. Pilih salah satu atau salah dua, tidak

perlu ketiga-tiganya.

Inovasi tidak terjadi di laboratorium. Inovasi

terjadi di pasar. “Innovation happened in

market place”, demikian kata Peter Drucker.

Inovasi bukan menciptakan sesuatu yang

tidak ada menjadi ada. Itu invention. We don’t

have to re-invent the wheel. Inovasi adalah

sebuah disiplin yang bisa dipelajari oleh

setiap orang, setiap pebisnis.

Cari ‘penderitaan’ yang ada di pasar,

kemudian perbaiki cara yang sudah ada,

terapkan continuous and never ending

improvement. ATM (Amati, Tiru dan

Modifikasi) cara-cara yang dilakukan oleh

orang lain, baik kompetitor di industri kita

ataupun cara-cara yang dilakukan oleh

pemain di industri lain. Dan kita siap ber-

inovasi.

Di Jalan Bumbak dekat rumah saya, ada toko

yang menjual barang-barang kebutuhan

sehari-hari. Saya sering belanja di sana,

membeli Magnum Ice Cream, soda, dan potato

chip. Tokonya besar, lebarnya hampir 15

meter. Parkirnya juga bagus. Namun tokonya

sepi. Saya bilang sama kedua anak saya,

harusnya tokonya dibagi 3 saja. Pertama,

buat berjualan barang-barang kebutuhan

sehari-hari. Toko itu terlalu besar, jadi

sepertiganya saja cukup.

Kemudian raknya ditata lebih baik, glass

window-nya dibersihkan setiap hari supaya

kinclong. Oh ya, lampunya ditambah agar

lebih terang, terutama di malam hari.

Toko lainnya, disewakan saja buat orang yang

berjualan buah-buahan, dengan konsep yang

sama. Tokonya harus bersih, rapi tertata,

kacanya bening dan lampunya terang.

Dan toko yang satunya disewakan atau

diusahakan buat berjualan roti.

Sekarang di lokasi usahanya itu, orang bisa

belanja Magnum Ice Cream, membeli buah dan

roti sekaligus, integrated. Saya jamin omzet

usaha tadi minimal 3 kali lipat dari usahanya

sekarang.

Oh ya, kalau sekarang tutup jam 5 sore,

perpanjang bukanya menjadi sampai jam 8-9

malam. Omzetnya pasti akan bertambah lagi.

That is innovation. That is entrepreneurship.

Anak saya kebingungan. Mereka bilang,

“Bukan seperti itu yang diajarkan di sekolah”.

Nah lho?

Cari ‘penderitaan’ yang ada di pasar, perbaiki cara yang sudah ada, terapkan continuous and never ending improvement. ATM (Amati, Tiru, dan Modifikasi) cara-cara yang dilakukan oleh orang lain, baik kompetitor di industrI kita ataupun cara-cara yang dilakukan oleh pemain di industri lain. Dan kita siap ber-inovasi.

NOTE FROM A FRIEND

Page 16: M&I Vol 63

16 Vol. 63 | Apr-Mei 2015

Hadiah Utama Jumbo WOW BPR Lestari

Nangkring Di Garasi

Rumah Henry Satex

Senin pagi (27/4), Henry Satex masih tidak percaya sebuah mobil Toyota Kijang

All New Grand Innova baru berwarna putih cemerlang telah terparkir rapi di

dalam garasi rumahnya di bilangan Diponegoro, Denpasar. Menariknya lagi,

mobil tersebut dihiasi oleh pita berwarna biru dan oranye layaknya sebuah

hadiah khusus untuk dirinya. Ya, mobil Toyota Kijang All New Grand Innova

tersebut memang hadiah spesial dari BPR Lestari untuk Henry Satex. Bukan tanpa alasan,

pria yang berprofesi sebagai wirausahawan ini keluar sebagai pemenang utama di program

Undian Tabungan Jumbo WOW Periode I Tahun 2015.

“Awalnya sempat ragu, ketika ada marketing dari BPR Lestari menghubungi saya dan

menyampaikan kalau nomor undian saya keluar sebagai pemenang mobil. Saya sempat

tidak percaya, tapi ternyata ini beneran,”

papar Henry. Ia juga sempat mengaku

kalau sebelumnya, ia sudah sempat

memenangkan hadiah LED TV dan

liburan ke Shanghai, sehingga ia tidak

berekspektasi bisa memenangkan hadiah

utama.

Hampir lebih dari enam tahun, Henry

menjadi nasabah setia BPR Lestari.

“Pelayanan Lestari sangat memuaskan.

Page 17: M&I Vol 63

17Vol. 63 | Apr-Mei 2015

JUMBO WOW

Saya juga sangat diuntungkan dengan

adanya Tabungan Jumbo. Selain bunganya

yang tinggi, Tabungan Jumbo juga bebas

biaya RTGS dan transfer ke semua bank,”

ungkapnya. Henry juga sangat memuji

keberadaan Kartu First Ladies yang

memberikan banyak keuntungan untuk

istrinya. Ia berharap BPR Lestari juga

mengeluarkan kartu khusus untuk pria.

Sebelum tiba di garasi rumah Henry Satex,

BPR Lestari melakukan konvoi hadiah

utama Tabungan Jumbo di seputar jalanan

kota Denpasar. Penyerahan hadiah utama

ini pun dilakukan langsung secara resmi

oleh Direktur BPR Lestari, Pribadi Budiono

di kediaman Henry Satex. Sebelumnya,

pengundian Tabungan Jumbo Wow 2015

Periode I telah diselenggarakan di BPR

Lestari WR Supratman pada Kamis (16/4).

Total sebanyak 56 hadiah dilepas oleh BPR

Lestari dalam program undian Jumbo Wow

2014, yakni 1 unit Toyota Kijang All New

Grand Innova, 5 paket couple amazing tour

Hongkong – Shen Zhen – Macau, dan 50

Samsung LED TV.

“Hadiah Tabungan Jumbo tahun ini

masih sama banyaknya dengan periode

sebelumnya. Jadi tingkatkan saldo Anda,

maka kesempatan untuk memenangkan

hadiah-hadiah keren di program Undian

Tabungan Jumbo Wow pun semakin besar,“

terang Erry Yoga Sugama, selaku Public

Relations BPR Lestari.

Awalnya saya ragu ketika

ditelpon marketing saya

kalau nomor undian saya

keluar sebagai pemenang

mobil. Saya sempat tidak

percaya, tapi ternyata ini

beneran.

- Henry Satex

Page 18: M&I Vol 63

18 Vol. 63 | Apr-Mei 2015

Dalam satu kesempatan,

saya diundang oleh Berita

Satu untuk sebuah acara

TV talkshow yang bagi saya

sangat inspiring. Saya diminta

membahas sepak terjang seorang gadis

belasan tahun membangun bisnis online,

namanya Chloe Purnama. Yang istimewa

adalah model bisnis yang dibesut Chloe,

yaitu social biz model. Mengembangkan

bisnis online oleh teen sudah biasa di

Indonesia, tapi bisnis online yang diramu

dengan misi kepedulian sosial, itu yang

masih tidak biasa.

PEDULI

Chole hidup dalam sebuah keluarga yang

hangat dan bahagia. Seperti umumnya

keluarga bahagia, masa kanak-kanaknya

menyenangkan. Everything is perfect.

Namun, titik balik terjadi saat Clida, salah

satu adik kembarnya meninggal dunia

akibat kanker ganas di otak. Peristiwa

memilukan ini mengubah hidup dan

pandangan Chloe dan keluarganya.

Nuraninya terketuk. Sejak saat itu spirit

memberi dan berbaginya membuncah.

Dorongan yang kuat untuk memberi

manfaat kepada orang lain, terutama

mereka yang berkekurangan akhirnya

membawa Chloe kepada bisnis online

shop. Misinya mulia, berdagang di ranah

online kemudian menyumbangkan hasilnya

INSIGHT

YuswohadyPraktisi Pemasaran dan ex. Sekjen Indonesia Marketing Association

www.yuswohady.com

Social Biz Model

untuk orang-orang yang membutuhkan.

Bagi Chloe memberi kepada orang yang

berkekurangan adalah obat paling mujarab

atas kedukaan luar biasa yang ia alami,

karena kehilangan sang adik.

Awalnya Chloe menjual produk-produknya

(mulai dari produk fashion, kosmetik, hingga

beragam aksesoris) melalui grup-grup BBM

yang dia ikuti. Dengan tekun ia mengetuk

hati teman-temannya untuk membeli

produk-produk yang ia tawarkan sekaligus

membantu sesama. Bisnis online Chloe

mulai menggeliat setelah ia memanfaatkan

Instagram (cek: @chloepurnama). Dengan

modal akun Instagram dan ketekunan

melayani pelanggan, dalam waktu dua

tahun bisnis online Chloe sudah mencapai

omzet ratusan juta perak.

STORY-TELLING

Membuka toko online melalui blog atau

Instagram mah gampang, semua orang

bisa. Apa susahnya membuat blog atau

membuka akun Instagram. Yang sulit

adalah mendatangkan traffic dan merayu

netizen untuk berkunjung. Nah, akun

Instagram Chloe memiliki daya magnet

yang luar biasa dalam menarik netizen,

karena memiliki cool factor dan elemen

story-telling yang kuat. Apa story-telling

tersebut? Tak lain adalah idealisme dan

social biz yang melandasi model bisnisnya.

“ Bisnis tak melulu

mengeruk keuntungan

sebesar - besarnya,

tapi perlu dilandasi oleh

prinsip-prinsip memberi

dan berbagi yang

meneduhkan”

Page 19: M&I Vol 63

19Vol. 63 | Apr-Mei 2015

INSIGHT

“Chloe ingin menolong

orang-orang yang tak

beruntung dengan uang

hasil jerih payahnya

sendiri.”

Inilah yang namanya business with

principles. Bisnis yang tak melulu mengeruk

keuntungan sebesar-besarnya, tapi

dilandasi oleh prinsip-prinsip memberi

dan berbagi yang meneduhkan. Bagi

bisnis Chloe, spirit of giving inilah sumber

magnet untuk menarik konsumen. Bisnis

yang dijalani Chloe mengandung nilai-

nilai mulia yang mampu membentuk

emotional connection antara brand

dengan konsumen. Emotional connection

inilah yang menjadi dasar terbentuknya

relationship, loyalty, bahkan evangelism

di kalangan konsumennya. Emotional

connection ini pula yang memicu word of

mouth dan positive viral di kalangan netizen

yang tersentuh oleh ide mulia di balik bisnis

tersebut.

Sepak terjang Chloe, mengingatkan saya

pada TOMS Shoes di Amerika Serikat

yang mengusung model bisnis yang kira-

kira sama. TOMS yang didirikan oleh

Blake Mycoskie ini menggunakan apa

yang disebut model bisnis One for One

yang sukses luar biasa. Intinya, untuk

satu pasang sepatu yang terjual, TOMS

mendonasikan satu pasang sepatu lain

untuk anak-anak yang tidak beruntung di

Argentina, Ethiopia, Rwanda, Guatemala,

dan lain-lain. Dengan mengandalkan

word of mouth dan para evangelists

fanatik sebagai alat pemasaran ampuh,

TOMS meraup sukses luar biasa hingga

merambah kategori lain, seperti kacamata

dan baju. Seperti halnya Chloe, TOMS

mengandalkan kekuatan story-telling

dengan sebuah misi bisnis yang sangat

mulia.

THE MORE YOU GIVE, THE MORE YOU GET

Upaya mulia Chloe memberi pelajaran

berharga pada kita betapa kepedulian

kepada sesama bisa menjadi “roh” bagi

kesuksesan sebuah bisnis. Coba saja

kalau bisnis online Chloe murni mencari

profit, seperti umumnya bisnis-bisnis online

yang lain, pasti siapa pun tak akan peduli.

Mungkin juga saya tak akan menulis artikel

ini. Namun, ketika pilar-pilar bisnisnya

dibangun di atas spirit of giving yang luar

biasa maka dunia pun menoleh kepadanya.

Istilah kerennya Mestakung, semesta

mendukung. Barangkali karena pengaruh

Mestakung pula saya menulis artikel ini.

Saya percaya pada hukum Tuhan, bahwa

ketika Anda berbuat kebajikan dan

memberi kemanfaatan luar biasa pada

orang-orang di sekitar Anda, maka mereka

akan membalasnya dengan kebajikan dan

kemanfaatan yang jauh lebih luar biasa.

“The more you give, the more you get”.

Ketika Google misalnya, memberikan

kemanfaatan luar biasa kepada kita semua

(contohnya, cari alamat gang di Jakarta

begitu gampangnya dengan Google Map

dan gratis lagi), maka kita pun akan balik

berupaya menyukseskan Google. Tak

heran jika Google kini menjadi salah satu

perusahaan tersukses di dunia. Sekali lagi,

Mestakung. Karena itu janganlah ragu-ragu

untuk give more ke orang lain, karena pasti

Anda akan get more dari mereka.

Prinsip “the more you give, the more you

get” begitu gampang diucapkan, tapi amat

sulit dijalankan. Untuk mewujudkannya

dibutuhkan ketulusan, kejujuran pada diri

sendiri, dan keikhlasan. Dan terus terang,

selama sejam saya di acara talkshow Berita

Satu, saya (Nama: Yuswohady. Umur:

kepala empat. Dikenal sebagai: pakar

bisnis dan pemasaran) belajar ketulusan,

kejujuran, dan keikhlasan yang luar biasa

dari seorang gadis berusia 13 tahun. Wow!

Dan ingat tiga hal inilah “jantung” dari social

biz model.

ww

w.bp.blogspot.com

Page 20: M&I Vol 63

20 Vol. 63 | Apr-Mei 2015

Proses digitalisasi di segala bidang berhasil membawa pita kaset dan tape player ke

museum lebih cepat. Saat ini hampir tidak ada lagi yang menggunakan teknologi

tersebut, sama seperti ketika piringan hitam digeser oleh teknologi pita kaset. Padahal,

musisi sangat menggantungkan hidupnya dari dua sumber utama. Pertama, penjualan

kaset tape-nya, kedua ketika perform di panggung. Namun revolusi ini, tidak serta merta

mematikan mereka yang tetap konsisten berkarya.

Jika berkaca pada sejarah, di tahun 80-an, penjualan album seorang musisi bisa menembus angka

200-300 ribu copy. Ebit G Ade melalui album Camelia-nya merupakan salah satu musisi yang paling

laris ketika itu. Di era 90-an, Iwan Fals dengan album Sarjana Muda sukses melambungkan single

INDUSTRIYang Tak Lekang

Oleh Jaman

SPECIAL FEATURE

Page 21: M&I Vol 63

21Vol. 63 | Apr-Mei 2015

hits Oemar Bakrie hingga menembus angka

satu juta copy. Bahkan ketika krisis moneter

terjadi tahun 1997 silam, industri musik

nyaris tidak terkena dampaknya. Di era ini,

ramai-ramai Sheila on 7, Dewa, Padi, Slank

dan Radja menembus 1 juta copy. Dan di

era 2000-an Peterpan malah membukukan

rekor penjualan 2 juta copy. Jika saja per

satu album musisi mendapatkan seribu

rupiah saja, maka setidaknya band-band ini

membukukan minimal satu miliar hanya dari

penjualan albumnya saja.

Fenomena ini juga terjadi di daerah.

Satu dekade terakhir industri musik di

Bali menggairahkan, khususnya lagu

bergenre Pop Bali yang sangat diminati.

Ayu Laksmi memulainya di tahun 90-an,

wanita dari Singaraja ini menjadi artis

Bali pertama yang sanggup go nasional,

dijuluki Lady Rocker bersama Nicky Astria.

Pasca Ayu Laksmi, industri musik di Bali

seolah hilang dari peredaran, baru pada

tahun 2003, band Superman Is Dead (SID)

kembali menghidupkan nama musisi Bali.

Keberhasilan SID melakukan penetrasi pasar

berhasil membawa mereka hingga tampil

di mancanegara. Inilah trigger bangkitnya

industri musik di Bali.

Era BergantiNamun saat ini, ketika teknologi mengalami

kemajuan, peluang lain dalam industri musik

justru muncul dari sisi yang berbeda, bahkan

lebih variatif. Penjualan album bukan lagi

target utama, bahkan hanya dengan merilis

satu single lagu saja, seorang musisi bisa

mencapai tingkat popularitas yang tinggi.

Saat ini, band seperti D’ Massive, The Rock,

dan Samson, mampu mengantongi miliaran

rupiah hanya lewat aktivasi ringback tone

lagu-lagu mereka, belum lagi dari tarif per

sekali manggung. Sementara di satu sisi,

yang menawarkan jasa dengan biaya tidak

lebih dari 1 juta rupiah dan digarap secara

profesional. Televisi pun dengan senang hati

menayangkan klip tersebut. Menjualnya di

internet pun, nyaris tidak kena biaya. Saat

ini, biaya transportasi akomodasi promosi

ke daerah-daerah juga sangat murah. Inilah

yang kemudian menjadikan bisnis di industri

ini menjadi demikian sederhana dan orang

beramai-ramai ikut berkecimpung di industri

ini.

Belum lagi dari ringback tones, sebelum

pemerintah menghentikan layanan jual

ringback tones, Samson dengan lagu Kenangan

Terindah kabarnya diaktivasi 2.1 juta kali,

dan lagu Ruang Rindu dari Letto mencapai

3.2 juta kali untuk dijadikan nada tunggu.

Padahal, satu kali aktivasi setidaknya bertarif

Rp. 5000 – 7000 / bulan, maka uang yang

berputar di RBT untuk satu buah lagu bisa

mencapai Rp. 10 miliar. Diperkirakan uang

yang beredar di bisnis RBT mencapai lebih

dari 1,3 triliun. Wow, hanya untuk nada

tunggu yang akan didengarkan orang lain,

masyarakat kita membelanjakan dananya

hingga mencapai triliunan rupiah.

Namun lepas dari sisi komersialnya, tidak

sedikit bermunculan musisi yang berkarya

karena idealisme seninya. Sekalipun

pasarnya tidak besar, namun mereka sanggup

bertahan dan tampil menawan. Salah satu

yang paling mencuri perhatian adalah

Balawan. Pemuda Bali ini dikenal karena

kecintaannya pada seni musik tradisional

yang dikombinasikan dengan warna modern.

Hingga hari ini, Balawan tetap produktif

berkarya di tengah ketatnya persaingan di

industri ini. Kuncinya, jika mampu merespon

perubahan dengan positif, maka untuk tetap

bertahan bukanlah misi yang mustahil.

dunia televisi berlomba-lomba menayangkan

hiburan live music, dari yang pagi hari sampai

di jam prime time.

Berdasarkan survei, rating televisi

mengalami kenaikan signifikan dengan

menampilkan para artis atau musisi tersebut.

Demikian pula dengan penjualannya dalam

format MP3 atau digital, menjadi bintang

iklan, soundtrack film atau sinetron, dan

banyak lagi. Inilah era baru industri musik

tanah air, menggeliat, dan menjadi tuan

dirumah sendiri.

Hampir setiap waktu, ada artis-artis baru

yang bermunculan menggeser yang lama.

Sementara yang baru pun tengah diantri oleh

banyak musisi lain yang menunggu peluang

dan saat yang tepat bisa naik panggung

menggeser yang tengah ada. Kemajuan

teknologi digital menjadikan industri di

bisnis ini demikian sederhana, terasa mudah,

namun tetap menggiurkan.

Bayangkan, jika musisi dulu membutuhkan

setidaknya 10 lagu untuk direkam dalam

satu album yang nantinya berupa kaset.

Proses rekaman dan mixing yang lama

dan membutuhkan biaya besar, karena

perlengkapannya memang tidak murah,

kemudian promosi keliling daerah yang biaya

transportasinya mahal dan pembuatan video

klip yang juga menghabiskan dana besar.

Sekarang, seorang musisi bisa populer

bahkan hanya dengan satu single saja.

Recording saat ini dapat dilakukan di studio

kecil dengan kualitas sudah cukup baik.

Distribusinya dalam bentuk digital berformat

MP3 dan sejenisnya yang bisa dijual lewat

internet dan diputar oleh radio-radio secara

gratis. Pembuatan video klip pun ternyata

tidak mahal. Untuk durasi 1-3 menit ada

SPECIAL FEATURE

Page 22: M&I Vol 63

22 Vol. 63 | Apr-Mei 2015

Inilah industri yang tek lekang oleh zaman, pelakunya hilir mudik berganti. Peminatnya tak pernah putus

setiap generasi. Bahkan ketika kemajuan teknologi mengambil peran besar pada revolusi industri musik,

toh tidak mematikan mereka yang tahu bagaimana caranya berkarya. Di Bali, inilah deretan seniman yang

kerap menghibur masyarakat banyak lewat karya merdu mereka.

MEREKA YANG TETAP BERKARYAMEREKA YANG TETAP BERKARYA

Julukannya Lady Rocker, menasional

di tahun 1989, namun gagal di album

keduanya yang dirilis tahun 1993. Sejak

itu Ayu lebih banyak tampil di kafé-kafé

dan sempat tampil sebagai salah satu

pemeran di film besutan Garin Nugroho

Under the Tree. Dan belakangan mulai

bangkit kembali bermusik, namun kali ini

tidak dengan lagu-lagu yang dulu pernah

mempopulerkannya, namun bernuansa

etnik relijius berjudul Svara Semesta.

Lelaki bernama lengkap I Dewa Gede

Budjana ini mungkin tidak tepat disebut

sebagai musisi yang go nasional, namun

memang meniti dan mencapai puncak

karirnya di ibukota. Terlahir bukan dari

keluarga musisi dan belajar gitar secara

otodidak. Pria kelahiran Klungkung ini

memulai karirnya dengan lagu Nusa

Damai yang meraih award prestisius

di tahun 1984. Selepas pendidikan

akademiknya, Budjana memutuskan

merantau ke Jakarta dan belajar musik

Jazz dengan Jack dan Indra Lesmana.

Belakangan pada tahun 1994 bergabung

dengan grup band Gigi dan melahirkan

banyak karya bersama band yang

digawangi oleh Armand Maulana

tersebut.

Nama Didi Kempot boleh jadi bergaung

di Jawa tengah, tapi nama Widi Widiana

berani disejajarkan untuk daerah Bali.

Konsisten menelurkan album pop

berbahasa Bali, tidak berlebihan untuk

menyebut Widi sebagai pelopornya.

Saat ini sudah begitu banyak musisi lain

yang mengikuti rekam jejaknya, dan juga

menuai kesuksesan yang sama, sebut saja

seperti Dek Ulik.

Nama Didi Kempot boleh jadi bergaung

di Jawa tengah, tapi nama Widi Widiana

berani disejajarkan untuk daerah Bali.

Konsisten menelurkan album pop

berbahasa Bali, tidak berlebihan untuk

menyebut Widi sebagai pelopornya.

Saat ini sudah begitu banyak musisi lain

yang mengikuti rekam jejaknya, dan juga

menuai kesuksesan yang sama, sebut saja

seperti Dek Ulik.

Nama Didi Kempot boleh jadi bergaung

di Jawa tengah, tapi nama Widi Widiana

berani disejajarkan untuk daerah Bali.

Konsisten menelurkan album pop

berbahasa Bali, tidak berlebihan untuk

menyebut Widi sebagai pelopornya.

Saat ini sudah begitu banyak musisi lain

yang mengikuti rekam jejaknya, dan juga

menuai kesuksesan yang sama, sebut saja

seperti Dek Ulik.

Page 23: M&I Vol 63

23Vol. 63 | Apr-Mei 2015

Sama seperti Budjana, sebagai musisi

perangkatnya adalah gitar. I Wayan

Balawan yang lahir di Gianyar, 9

September 1973 adalah pemusik Jazz

Indonesia. Balawan adalah seorang gitaris

Jazz yang namanya melejit dan semakin

difavoritkan di Indonesia dengan teknik

bermain gitar Touch Tapping Style. Balawan

membentuk Batuan Ethnic Fusion yang

mengusung eksplorasi musik tradisional

Bali.

Band yang mempopulerkankan punk rock

di Indonesia, mengawali karir dari Kuta

dan hits lewat tembangnya Kuta Rock

City. Personilnya tiga pemuda yakni Bobby

Kool (lead vocal, guitar, a dog lover and a

graphic designer), Eka Rock (laid back bass

and backing vocal), dan Jrx (drummer).

Terbentuk sejak tahun 1995 dan populer

ditahun 2003-an, sudah mengeluarkan

beberapa album yang sebagian besar

terjual laris di pasaran. Lebih jauh

mengenal SID dapat dilihat pada interview

kami bersama Vokalis mereka Bobby.

Made Bawa, nama itu mungkin asing

bagi Anda, namun jika menyebut Lolot,

maka publik di Bali umumnya mengenal

nama tersebut. Pria kelahiran Denpasar

ini mampu menjual albumnya hingga

60.000 keping, bahkan beberapa sumber

menyebut 75.000 keping untuk album

debutnya yang beredar pada bulan

April 2003, Gumine Mangkin. Semua

lagu-lagunya dibawakan dengan bahasa

Bali. Cuma bedanya, yang ini dbawakan

dengan gaya punk rock, tidak pop seperti

lagu berbahasa Bali lainnya.

Band yang dibentuk tahun 1996 ini

awalnya hanya memiliki dua personil,

Robi dan Dankie. Namun, belakangan

personil nya bertambah maka

terbentuklah Navicula. Aliran musiknya

grunge terpengaruh dari band Nirvana.

Tahun 2004 lalu band ini menandatangani

kontrak dengan Sony-BMG, sebuah major

label yang menangani album ke 4. Namun

album ke-5, mereka sampai dengan yang

terbaru kembali di jalur indie.

Terlahir dengan nama I Made Murdita,

di Denpasar 1982. Namun kemudian

lebih dikenal dengan nama Nanoe Biroe.

Hampir sama dengan Lolot, Nanoe Biroe

juga berhasil menjual albumnya yang

pertama “Suba Kadung Metulis” hingga

48.000 ribu copy. Dan diikuti dengan

munculnya komunitas fans mereka

yang disebut Beduda. Selain lewat

musiknya, lelaki berambut gimbal ini juga

berhasil menjual merchandise nya, dan

bisa dibilang musisi dengan penjualan

merchandise yang bagus. Mulai dari

stiker, pin, emblem, t-shirt, kemeja, boxer

sampai gesper dan topi. Bahkan fans-nya

sekarang tidak hanya ada di Bali, namun

sudah ada Beduda Lombok, Banyuwangi,

Bandung, Yogya, Manado, Palu dan

Lampung.

Page 24: M&I Vol 63

24 Vol. 63 | Apr-Mei 2015

INTERVIEW | BALAWANINTERVIEW | BALAWAN

“Talenta tanpa dibarengi latihan itu mustahil”

- Balawan

Page 25: M&I Vol 63

25Vol. 63 | Apr-Mei 2015

INTERVIEW

I Wayan Balawan

Jazz Untuk Semua

Balawan meraih sebuah gitar di hadapannya. Jari-jarinya mulai meraba-raba senar seraya

memasang kuda-kuda. Lantas, ia pun memainkan sebuah tembang populer milik John Legend

bertajuk All of Me. Bunyi merdu permainan gitarnya berbaur dengan suara khas vokal Balawan.

Suasana studionya di Balawan Music Training Centre itu pun mendadak melankolis dibuatnya.

Menariknya untuk memproduksi nada-nada

indah tersebut, Balawan tidak memetik gitarnya

seperti kebanyakan gitaris lakukan. Justru

Balawan memencet senar-senar gitarnya

bak tengah memainkan sebuah piano. Ia

menerapkan sebuah teknik berbeda di sana, yang kemudian

menjadi ciri khas seorang Balawan, yakni touch tapping style.

Teknik ini memungkinkan delapan jari aktifnya bermain lincah di

antara senar-senar gitar. Melalui teknik itulah, julukan sebagai

pemilik magic fingers disandangnya.

Di Indonesia, Balawan dapat dikatakan sebagai pelopor teknik

touch tapping style. Bahkan di setiap gelaran musik, Balawan

menjadi satu-satunya musisi Indonesia yang kerap bermain

menggunakan dua gagang gitar. Praktis, kemampuan Balawan

dalam mengeksplor teknik bermusik membuat namanya mendunia

dan disejajarkan dengan para gitaris kelas dunia seperti Eric

Monterain, Steve Vai, dan Eddie Van Hallen. Teknik touch tapping

style yang diterapkan Balawan sejatinya adalah

pengembangan dari teknik touch system yang

pertama kali digagas oleh Jimmy Webster.

Di luar negeri, teknik ini sudah banyak

dikembangkan oleh gitaris-gitaris kondang,

seperti Merle Travis, Mark Laughlin, Eddie

Van Hallen, dan Eric Monterain. Di tangan

balawan, touch tapping style yang dimainkan

merupakan a la nya sendiri.

Tidak hanya touch tapping style yang

membuat permainan Balawan punya magnet

tersendiri. Pria yang bernama lengkap I Wayan

Balawan ini juga senang mengeksplorasi

musik etnik dan mengolaborasikannya ke

dalam permainan jazz-nya. Puncaknya adalah

saat Balawan membentuk sebuah grup musik

etnik Bali bernama Batuan Ethnic Fusion,

Page 26: M&I Vol 63

26 Vol. 63 | Apr-Mei 2015

di mana musisi-musisi yang

tergabung di dalamnya berasal

dari kampung halaman Balawan

sendiri, yakni di Desa Batuan,

Gianyar. Pun mereka adalah

kawan-kawan semasa kecilnya,

antara lain I Wayan Suastika,

Wayan Sudarsana, Nyoman

Marcono, Nyoman Suwidha,

Gusti Agung Bagus Mantra,

Gusti Agung Ayu Risna Dewi,

dan Ito Kurdhi.

Batuan Ethnic Fusion mampu

mengawinkan instrumen

musik tradisional Bali, seperti

kendang, rindik, cengceng,

suling, reong, dan genggong,

dengan instrumen musik

modern semisal drum, flute,

gitar, keyboard, bahkan bass

sekalipun. Bunyi-bunyian

yang diproduksinya pun

begitu fantastis dan mampu

memberikan warna baru di

ranah musik jazz. Balawan

sendiri membentuk Batuan

Ethnic Fusian pada tahun 1997,

tahun di mana ia kembali ke

Indonesia usai merantau di

Australia dan mendapatkan

gelar Diploma of Music dari The

Australian Institute of Music.

Di Negeri Kangguru, Balawan

mendapatkan beasiswa selama

tiga tahun untuk belajar musik,

terutama memperdalam teknik

bergitarnya. Pria kelahiran

9 September 1973 ini juga

sempat berkarir sebagai gitaris

profesional di Sidney selama

dua tahun.

Musik telah menjadi bagian

hidup seorang Balawan

sejak usianya masih 8 tahun.

Gamelan Bali lah yang menjadi

awal perkenalan Balawan

dengan dunia musik. Melalui

gamelan Bali, ia belajar

tentang harmonisasi nada-

nada pentatonik dan teknik

kecepatan bermain. Menginjak

usia remaja, Balawan mulai

kepincut dengan alat musik

gitar. Tak tanggung-tanggung,

Balawan juga bereksperimen

dengan aliran musik rock. Musik

Deep Purple dan The Beatles

pun kerap dibawakannya.

Bahkan, ia sempat punya band

rock di masa SMA yang sering

membawanya ikut kompetisi

musik bergengsi di zamannya.

Sepanjang karir bermusiknya,

Balawan telah merilis lima

album studio. Diawali dengan

peluncuran album debut

bertajuk GloBALIsm pada

tahun 1999, di mana juga

menyertakan kolaborasi apiknya

bersama Batuan Ethnic Fusion.

Di bawah label rekaman Chico

& Ira Productions, album ini

diproduseri langsung oleh Dewa

Budjana. Album ini terbilang

sangat idealis, karena mampu

menampilkan daya eksplorasi

musik baru oleh Balawan

bersama Batuan Ethnic Fusion.

Sementara pada tahun 2001,

Balawan merilis album self-

Touch tapping style,

khas ala Balawan

1

1

INTERVIEW

Page 27: M&I Vol 63

27Vol. 63 | Apr-Mei 2015

titled-nya yang direkam di

stasiun RRI (Radio Republik

Indonesia) di Denpasar dan

dibantu oleh Jimmy Sila

bersama Acoustic Music

Records, sebuah label rekaman

asal Jerman.

Album keduanya ini bisa

dikatakan memiliki kombinasi

antara musikalitas standard

dan musik tradisional Bali.

Lagu Bali populer seperti Putri

Cening Ayu dibawakannya

dengan teknik touch tapping

pada gitar bersenar 12 di

dalam album ini. Magic Fingers

keluaran 2005 merupakan

album ketiga Balawan yang

mampu membuatnya dikenal

luas oleh penikmat musik tanah

air. Semua Bisa Bilang menjadi

tembang paling favorit di album

tersebut.

Balawan selalu wara-wiri

mengharumkan nama

Indonesia di panggung-

panggung musik dunia. Sudah

puluhan festival musik berskala

Internasional disambanginya,

seperti East Meet West Gitarren

Festival Edenkoben Germany

(2000), Open Strings Guitar

Festival Osnabrueck Germany

(2000), Tour International Guitar

Nights in 12 Cities in Germany

(2001), Hell Blues Festival in

Trondheim Norway September

(2001), Hell Blues Festival in

Trondheim Norway (September

2005), Australian Tour 4 Cities

with Batuan Ethnic Fusion

(Oktober 2005), Pop Asia

Fukuoka Japan (October 2005),

Tokyo Asia music Market Tokyo

Japan (2005), dan lain-lain.

Kini Balawan tidak hanya

berekspresi di atas panggung

dan di dalam studio rekaman,

melainkan suami dari Ni Gusti

Ayu Kamaratih ini juga tengah

mengelola sebuah sekolah

musik yang diinisiasinya sendiri

sejak tahun 2013, bernama

Balawan Music Training

Centre (BMTC). Di sekolah

yang berlokasi di bilangan

Suli, Denpasar itu pula,

reporter Money & I Magazine

berkesempatan mewawancarai

beliau. Dalam obrolan hangat

sepanjang 45 menit tersebut,

peraih penghargaan The Icon

di ajang Entrepreneur Festival

“KALAU SAYA YANG

SEKARANG INI ADALAH

KOMPILASI DARI SEMUA

YANG SAYA DENGARKAN

ITU. NAH, KALAU ADA

ORANG YANG MAU NIRU

STYLE MUSIK SAYA, BISA

SAJA. LATIHAN GITAR

SAJA 8 JAM SETIAP HARI

BARENG SAYA.”

INTERVIEW

2015 yang digelar Money &

I Magazine dan BPR Lestari

beberapa bulan lalu itu, tidak

hanya menceritakan seputar

karir musiknya. Melainkan,

Balawan juga turut menguraikan

ide-ide terpendamnya untuk

sebuah misi mengembangkan

potensi musisi-musisi jazz di

Bali. Berikut petikan wawancara

panjangnya!

Sedang sibuk apa akhir-akhir ini Bli Balawan?

Ada beberapa undangan

untuk mengisi acara musik

dan workshop, semacam klinik

gitar di sekolah-sekolah musik,

seperti di Sumatra dan Jawa.

Page 28: M&I Vol 63

28 Vol. 63 | Apr-Mei 2015

INTERVIEW

Masih sering manggung di festival jazz di ibukota, semisal Java Jazz?

Untuk yang tahun lalu memang tidak ikut

serta. Malah rencanya saya ingin membuat

festival musik jazz dengan branding

sendiri di Bali. Niatnya sih festival ini akan

digratiskan, biar semua orang lokal bisa

menikmati musik jazz serta memberikan

kesempatan bagi musisi-musisi lokal jazz

untuk turut unjuk gigi.

Sekarang sudah banyak festival jazz

bertebaran di Indonesia, apalagi di Bali.

Saya takutnya jika festival-festival ini sudah

semakin besar tidak lagi merangkul musisi-

musisi lokal dan mereka hanya akan jadi

penonton di daerah mereka sendiri.

Maksudnya terlalu banyak mengundang musisi luar negeri ketimbang musisi lokal?

Bukan masalah banyak musisi luar

atau bagaimana, tetapi sekali lagi balik

ke tujuan festival itu sendiri seperti

apa. Apakah festival itu memang ingin

mengembangkan potensi lokal atau hanya

sekadar mengeksploitasi. Bisa saja kan

hanya ingin mengeksploitasi, menjual

nama dengan embel-embel Bali supaya

dapat duit. Semestinya kan festival itu

harus bisa melakukan sesuatu demi

masyarakat lokal tanpa semata-mata hanya

mengeruk keuntungan. Harus benar-benar

memperhatikan timbal balik ke lokalnya

itu seperti apa. Saya sangat ingin, apabila

nanti ada musisi jazz ibukota datang

mengisi festival ke sini, kalau bisa ia tidak

bawa band-nya sendiri, tetapi coba ajak

musisi lokal di sini untuk mengiringinya.

Kan itu bisa membuat mereka ikut

mengembangkan diri. Mereka akhirnya

tidak akan jadi penonton saja, tetapi

mendapatkan pembelajaran diri.

Menarik sekali konsepnya. Apakah ada inspirasi lain yang mengilhami Anda untuk membuat festival dengan spirit semacam itu?

Saya terinspirasi dari apa yang Djaduk

Ferianto lakukan lewat Ngayogjazz. Itu

benar-benar festival jazz yang mampu

melebur dengan wisata budaya. Ngayogjazz

itu setiap tahunnya pindah-pindah tempat

di Yogyakarta, dari satu desa ke desa lain.

Mereka bisa bikin empat panggung di satu

desa, di mana salah satunya menampilkan

potensi budaya lokal, sehingga turis-

turis yang hadir juga bisa menikmatinya.

Dan semuanya itu gratis. Bahkan kini

penontonnya sudah mencapai puluhan ribu.

Kenapa Jazz selalu identik sebagai musik yang eksklusif dan segmented?

Jazz itu sesungguhnya musik yang

mudah masuk dengan unsur-unsur tradisi,

pun dengan sistem gotong royong dan

kebersamaan. Jazz itu sebenarnya musik

orang miskin, bukan musik orang kaya.

Merunut sejarahnya kan Jazz itu dulu

sangat identik dengan zaman perbudakan

kulit hitam. Tetapi sekarang berbeda. Kalau

sekarang mindset-nya sudah diubah, di

mana Jazz mulai sengaja dieksklusifkan,

sehingga segmennya pun terkesan hanya

untuk kelas atas. Saya melihat kenapa

bisa dirancang seperti itu, karena untuk

dijadikan sebagai produk komersil, Jazz

tidak bisa dijual dengan mudah seperti

halnya musik pop. Bisa jadi itu yang bikin

dia dibuat mahal, agar bisa balance dengan

Page 29: M&I Vol 63

29Vol. 63 | Apr-Mei 2015

INTERVIEW

“Kalau ada orang yang mau niru style musik saya, bisa saja. Latihan gitar saja 8 jam setiap hari bareng saya. Tetapi seluruh kompilasi yang saya dengarkan dari sejak kecil hingga sekarang, itulah yang tidak bisa mereka copy. Secara teknik mungkin mereka bisa tiru, tetapi secara musikalitas tidak ..”

capaian musik pop. Musisi Jazz kan jarang

ada yang bisa jual CD banyak. Kayak album

saya misalnya laku 20.000 copy saja sudah

bagus banget, bandingkan dengan pop

yang bisa jutaan copy. Cuma bedanya,

meskipun album saya terjual hanya 20.000

keping, tetapi album saya yang keluaran

tahun 1999 itu masih dicetak dan beredar

hingga sekarang. Kalau album pop, meski

mampu terjual hingga jutaan keping, tapi

biasanya hanya akan ramai dicari sampai

6 bulan saja. Setelah itu enggak ada orang

yang beli lagi. Apalagi kalau sering diputar

di radio, pasti malas untuk beli lagi. Nah,

kalau album jazz ini malah bisa dijual lebih

lama.

Di Bali sendiri, apakah banyak potensi untuk musik jazz?

Sebenarnya potensi jazz di Bali sangat

besar, hanya saja masih banyak musisi

Bali yang sudah terlanjur berada di zona

nyaman. Banyak kan sekarang penyanyi

jazz yang nyanyi di pub untuk menghibur

wisatawan. Dari sana, mereka sudah bisa

menghasilkan dan hidup sewajarnya.

Banyak dari mereka pikirannya menjadi

tertutup. Mereka tidak mau mencoba

peluang lain. Tetapi kalau banyak ada

festival-festival jazz di Bali, sebenarnya

diharapkan pikiran mereka pun bisa mulai

terbuka. Jadi mereka punya kesempatan

untuk merambah panggung-panggung

yang lain, selain hanya bermain untuk turis.

Sejak kapan Anda tertarik bermain gitar?

Awalnya terpengaruh dari lingkungan

teman-teman SMA kakak saya yang sering

datang ke rumah, nongkrong sambil main

gitar. Di situ kemudian saya tertarik untuk

belajar main gitar. Sementara untuk musik

itu sendiri dari sejak SD saya sudah mulai

mempelajarinya, yakni lewat gamelan Bali.

Selain musik tradisional, saya sebenarnya

dulu juga lebih suka pop. Ya musiknya

Iwan Fals, Gombloh, pokoknya lagu-

lagu evergreen. Seiring banyak bergaul,

memberikan banyak pengaruh terhadap

referensi musik saya. Saya punya paman

juga ada yang suka musik oldies, bahkan

dangdut sekalipun.

Kalau saya yang sekarang ini adalah

kompilasi dari semua yang saya dengarkan

itu. Nah, kalau ada orang yang mau niru

style musik saya, bisa saja. Latihan gitar

saja 8 jam setiap hari bareng saya. Tetapi

seluruh kompilasi yang saya dengarkan

dari sejak kecil hingga sekarang, itulah

yang tidak bisa mereka copy. Secara teknik

mungkin mereka bisa tiru, tetapi secara

musikalitas tidak bisa. Itu sekali lagi yang

akan membedakanya adalah proses jam

terbang.

Apa yang menarik dari Jazz? Mengapa Anda begitu menyukainya?

Jazz itu sebenarnya lebih freedom. Pas

era rock, kalau orang cari melodi pasti

harus persis betul dengan kasetnya kan.

Mau niru melodi lagunya siapa kan harus

persis kayak di kasetnya. Tapi kalau jazz

itu enggak. Kita yang malah disuruh

berimprovisasi, bikin melodi sendiri,

istilahnya ngarang sendiri. Beda lagi

dengan musik klasik yang mengedepankan

disiplin. Orang yang main klasik dituntut

harus bisa baca not balok, main dengan

jari-jari yang benar, hingga posisi tangannya

harus diperhatikan. Nah, yang paling susah

itu adalah kombinasi dari semua musik itu.

Bagaimana bisa disiplin dan improve itu.

Jazz memang yang paling susah. Semakin

kita belajar semakin kita goblok. Itu yang

kemudian buat kita terus penasaran untuk

mencoba dan enggak akan ada kata

berhenti untuk belajar.

Bagaimana awalnya Anda tertarik menguasai teknik Touch Tapping Style dan menjadikannya sebagai ciri bergitar seorang Balawan?

Dari pengalaman saya saat belajar di

Sidney sekitar tahun 1992, banyak yang

saya temukan orang jago main gitar.

Kemudian saya berpikir, bagaimana

ya caranya supaya saya bisa selevel

dengan mereka, tapi punya style berbeda.

Saya menyebutnya identical. Oke, saya

ngomongin musik secara universal ya.

Kenapa musik negara-negara lain bisa

mendunia? Kenapa musik Indonesia tidak?

Itu karena kita tidak berani membawa

identitas bangsa sendiri. Mungkin karena

terlalu banyak aspeknya.

Musik Indonesia itu belum mampu

menemukan identical-nya seperti apa,

terlalu banyak identitas keragaman di

dalamnya. Jadi saya berpikir bagaimana ya

caranya agar saya punya identical sendiri.

Saya putuskan untuk memulainya saja

kalau begitu dari Bali. Saya mendapatkan

kesempatan untuk tampil di sebuah

festival jazz di Jerman pada tahun 2002

lalu. Sebelum mendapatkan undangan itu,

saya sempat mengirimkan mereka video

VHS yang berisikan permainan musik

saya. Ketika mereka dengarkan, katanya

musik saya beda. Waktu itu saya mainkan

lagu-lagu Bali dengan menggunakan gitar.

Page 30: M&I Vol 63

30 Vol. 63 | Apr-Mei 2015

INTERVIEW

Penampilan Balawan

berduet dengan Alex P

Chandra, Chairman BPR

Lestari di ajang Entrepreneur

Festival 2015 lalu

2

Padahal saingan saya banyak

dari lima benua. Di situ saya

bertemu banyak musisi yang

datang dari berbagai budaya

dengan identical-nya masing-

masing.

Mengenai tapping style itu

tekniknya sudah saya pelajari

sejak saya suka main rock.

Bahkan sebelum sempat saya

tahu teknik ini, saya sudah

berimajinasi kalau suatu saat

nanti saya akan memainkan

gitar dengan semua jari saya.

Waktu di Sidney ada orang

yang bilang teknik yang saya

mainkan itu pernah juga

dilakukan oleh seorang musisi

di Amerika. Barulah kemudian

Orang yang langsung melejit ke

atas, jatuhnya nanti juga tidak

mengenakan. Sama halnya

ketika kita naik lift, terus kalau

jatuh langsung ke lantai paling

bawah. Kalau naik tangga, pasti

saat jatuh juga akan pelan-pelan,

dari satu anak tangga ke anak

tangga lain, enggak mungkin

langsung ke bawah.

Apa yang membuat Anda terdorong untuk mendirikan sekolah musik?

Potensi talenta bermusik

sangat banyak di Bali. Meski

begitu saya perhatikan daya

kreasi anak-anak semakin

berkurang. Kurikulum

di sekolahnya membuat

mereka tidak mendapatkan

kesempatan bermain dan

mengenal lingkungannya di

sekitar. Sebenarnya orang

tua diharapkan untuk bisa

mendukung aktivitas kreatif

anaknya, tidak hanya akademik

di sekolah.

Di sini, saya ingin anak-anak,

orang dewasa pun bisa berkreasi

dan mempelajari musik. Saya

buatkan semacam space untuk

opera musical, agar mereka juga

bergaul dan menggali potensi

diri saat tampil. Siapa pun

sebenarnya bisa menguasai alat

musik. Tidak ada kata terlambat

untuk belajar. Ada orang yang

sudah punya talenta dan hanya

dengan sedikit polesan latihan

saja sudah bisa menguasai. Ada

juga orang yang benar-benar

tekun mempelajari musik dari

saya tahu teknik tapping style

ini sudah sedemikian populer

di sana. Saya sempat belajar

dengan beberapa musisi yang

menggunakan teknik ini juga.

Kalau di Indonesia sekarang

sudah banyak yang bisa teknik

tapping style. Banyak juga

yang menggunakan teknik

ini sambil memainkan musik

saya. Saya tidak masalah

jika ada yang ingin copycat

dan ingin menjadi Balawan.

Ada satu yang perlu diresapi,

untuk menjadi saya seperti

sekarang itu harus berproses.

Enggak ada yang instan. Orang

kan maunya yang instan dan

enggak mau mengikuti proses.

Tapi yang seperti ini malah

enggak bisa bertahan lama.

Page 31: M&I Vol 63

31Vol. 63 | Apr-Mei 2015

INTERVIEW

nol dan mampu menguasainya.

Intinya adalah latihan. Talenta

tanpa dibarengi latihan itu

mustahil. Selain itu juga harus

didukung oleh lingkungan. Anak-

anak sejak dini sebenarnya

harus sudah diperkenalkan

dengan suasana musik. Enggak

perlu muter musik keras-keras

di rumah. Cukup putarkan radio

atau musik dengan volume kecil,

sehingga mampu melatih sense

of feeling, harmonisasi di alam

bawah sadar mereka.

Apa yang melatarbelakangi terbentuknya Batuan Ethnic Fusion?

Itu karena saya ingin menggali

potensi musisi tradisional dan

mensejajarkan mereka dengan

musisi-musisi instrument

lainnya. Mereka jarang sekali

diapresiasi. Masak cuma orang

yang jago gitar saja yang

diapresiasi, sementara yang jago

main kendang dan rindik tidak.

Saya saring beberapa musisi

tradisional di daerah Batuan

yang jago dan saya ajak main

di atas panggung, sejajar sama

rata dengan musisi manapun.

Dengan pola-pola musik

tradisional yang mereka punya,

saya coba berkolaborasi

dan mengeksplor berbagai

macam nada. Hasilnya ada

pengembangan musik di

sana. Mereka pun jadinya

bisa berbagai macam nada,

di samping pola tradisional.

Grup ini akhirnya juga bisa

menunjukan kepada dunia

luar, kalau gamelan Bali bisa

seperti ini lho, enggak cuma

Gong Kebyar. Jadi saya juga

ingin menunjukan di mata

dunia, bahwa musik Bali

itu memungkinkan untuk

dikembangakan dengan sesuatu

yang baru.

Apakah tidak takut jika pengembangan musik tersebut justru direspon secara negatif oleh masyarakat lokal?

Ya suka dan enggak suka

kan sah-sah saja ya. Sempat

memang ada yang enggak

suka dengan eksplorasi musik

yang saya tawarkan di album

Globalism. Tapi itu enggak

masalah. Musik itu you are what

you hear. Perkembangan musik

itu seiring dengan intelegensi

dan referensi musik orang itu

sendiri. Di Bali, kalau misalnya

kita dengernya gamelan saja,

mungkin hanya musik itu saja

yang bisa buat kita nyaman.

Atau mungkin hanya dengar

musik rock saja, itu yang mereka

bilang nyaman, sementara yang

lain sampah. Jadi bisa ibaratkan

jika ada langit di musik itu di

atasnya lagi masih ada langit.

Apa project baru Anda untuk ke depannya?

Saya banyak utang album baru

nih. Materi juga sudah ada

sebenarnya. Selain itu juga

akan bikin album kolaborasi

dengan musisi trio asal Amerika,

mungkin nanti albumnya akan

dijual di iTunes.

Page 32: M&I Vol 63

32 Vol. 63 | Apr-Mei 2015

SMART FAMILY

“ Dampak yang terjadi

jika ada diskon adalah

“penyesalan”. Karena

adanya dorongan

diskon, maka banyak

barang yang dibeli

secara impulse.”

Suzanna ChandraManaging Director, Lestari Living

Hubungan Istimewa Antara Ibu-Ibu Dengan Diskon

Senin sore merupakan salah satu

jadwal rutin nge-gym saya di

Celfit. Kejadiannya saat Senin

lalu usai latihan, saya bergegas

ke tempat parkir. Ketika turun

di escalator, saya melihat papan informasi

Food Mart yang memang diletakkan di ujung

escalator. Biasanya, saya sih “cuek” dengan

informasi-informasi tersebut. Tetapi kali ini,

ada informasi yang membuat saya mundur

beberapa langkah untuk memperhatikan sign

board tersebut. Di situ tertulis, “Diskon 30% “

untuk semua daging dan seafood pada Senin,

20 April 2015. Wow, what a great offer.

Saya langsung cek tanggal (untuk

memastikan) bahwa hari ini adalah 20 April.

Kemudian, tanpa pikir panjang, kaki saya

melangkah masuk ke supermarket. Saya

belanja beberapa potong daging sapi (steak

www.huffingtonpost.com

Page 33: M&I Vol 63

33Vol. 63 | Apr-Mei 2015

SMART FAMILY

cut) termasuk daging impor, daging ayam, dan

cumi-cumi. Kali ini, harga tidak terlalu saya

lirik , karena secara tidak sadar, saya sudah

mengalkulasi bahwa dengan 30% diskon,

pasti harga jauh lebih murah dari gerai yang

lain.

Selesai berbelanja, di mobil saya baru

berkesempatan berpikir, kenapa saya jadi

beli ikan dan daging hari ini ya? Dan apa

benar dengan diskon ini saya untung ? Kok

iya sampai tidak memperhatikan harga lagi

dan beli beberapa potong steak cut daging.

Sekedar info saja, bahwa saya tidak pintar

masak steak, kadang daging impor yang

mahal yang katanya pasti empuk dan gurih

saat saya yang masak, tetap saja agak alot.

Saya sampai tersenyum-senyum sendiri dan

agak “malu hati” dengan efek diskon 30%

terhadap perilaku saya. Luar biasa sekali

pengaruh diskon terhadap perilaku belanja,

kayaknya kalau enggak belanja, kok ya

merasa rugi.

Kalau dianalisa lebih jauh, apa sih yang

membuat saya “khilaf”? Saya pikir, seperti

kebanyakan ibu yang berbelanja kebutuhan

rumah tangga, diskon sebesar 30% pada

daging adalah sangat jarang . Kebanyakan

yang ditawarkan adalah harga khusus untuk

daging atau produk tertentu, tetapi 30%

untuk semua tipe daging jarang terjadi.

Saya ingat, saya merasa beruntung banget

membaca iklan promo tersebut.

Oleh karena itu, pada saat supermarket

memberikan offer tersebut, saya

menyebutnya “offer dahsyat” yang rasanya

kalau tidak dipergunakan, kok ya merasa rugi.

Apa yang terjadi di supermarket? Biasanya

bukan cuma barang diskon saja yang masuk

keranjang, beberapa kebutuhan lain yang

“normal price” juga ikut masuk keranjang. Kan

sudah di supermarket, sekalian saja deh.

Kenapa 30%? Bagaimana dengan diskon

10%? Biasanya akan lewat saja, karena

10% kok ya biasa banget. Kalau 15%? 20%?

Hmm, maybe yes and maybe no. Sepertinya

ada “threshold” atau “suatu takaran” untuk

menjadikan suatu diskon itu menarik atau

cuma dianggap “angin lalu” saja.

Teman-teman sekalian terutama kaum ibu,

mungkin sering menerima sms undangan

belanja dengan penawaran menarik, misalnya

kartu kredit Bank Mega dengan Carefour

Visa-nya yang melakukan penawaran 10%

discount atas pembelanjaan semua groceries

di Carefour pada tanggal tertentu.

Pada saat menerima sms tersebut, biasanya

yang terlintas adalah penghematan

belanja mingguan atau dua mingguan

atau bulanan sebesar 10%. Biasanya, ini

akan menggerakkan pembelanja untuk

memanfaatkan penawaran tersebut pada

hari yang ditentukan. Darimana saya tahu

ini? Well, Carefour biasanya akan penuh

banget pada hari itu. Saya juga akan berada

di antrian tersebut. Jadi “threshold” untuk

belanja groceries itu paling tidak 10% discount

baru menarik.

Lain halnya kalau diskon 10% ditawarkan

untuk Departemen Store Matahari, atau

berbagai produk garment lainnya. Diskon

10% tersebut bukanlah sesuatu yang spesial,

hampir dipastikan diskon tersebut tidak

akan mengubah seseorang yang bukan calon

pembeli menjadi pembeli.

Cerita akan berbeda kalau diskon pada

produk garment menjadi 30% bahkan 50%.

Nah, hampir dipastikan bahwa yang bukan

calon pembeli pun, akan menyempatkan

“Penawaran yang

dilakukan oleh

berbagai department

store adalah double

atau combined offers.

Hal ini yang membuat

para pembeli tidak

jadi pulang”

Page 34: M&I Vol 63

34 Vol. 63 | Apr-Mei 2015

SMART FAMILY

diri melihat-lihat dengan seksama. Kita akan

melihat pembeli berkeliling keliling dengan

serius.

Penawaran yang dilakukan oleh berbagai

department store adalah double atau combined

offers. Misalnya, pada saat kita membayar atas

pembelanjaan barang diskon akan diberikan

kupon senilai 50 ribu rupiah yang bisa dipakai

untuk pembelian selanjutnya dengan minimal

pembelanjaan sejumlah 100 ribu rupiah.

Biasanya ada tambahan informasi bahwa

kupon hanya berlaku pada hari yang sama.

Wow, belanja 100 ribu hanya perlu membayar

50 ribu? Cobaan ini sedemikian besarnya,

sehingga pembeli tidak jadi pulang, melainkan

memulai “pencarian” -nya lagi, karena kupon-

kupon senilai 50 ribu rupiah itu ibaratnya

adalah uang yang kalau tidak digunakan saat

itu juga akan “hangus”. Sepertinya “bodoh”

sekali kalau kita tidak menggunakan kupon

tersebut. Siklus seperti ini bisa terus berulang,

sampai beberapa kali. Alhasil, kita menambah

beberapa kantong belanjaan, yang kebanyakan

adalah “bukan” barang kebutuhan.

Pertanyaan saya adalah apakah dengan diskon

itu berarti penghematan? Ataukah sebaliknya

pemborosan?

Apakah dengan adanya 10% diskon berarti

pengeluaran bulanan berkurang 10%? Atau

malah menambah, karena secara psikologis,

lewat diskon 10% maka bisa belanja ekstra,

yang ujung-ujungnya pengeluaran malah

bertambah. Dampak yang terjadi adalah

“penyesalan”. Karena adanya dorongan diskon,

maka banyak barang yang dibeli secara

impulse.

Yang anehnya lagi, walaupun saya mengerti

semengertinya fakta ini, tetap saja saya

berbelanja lebih kalau ada diskon. Sepertinya

ada suatu hubungan istimewa antara saya

dengan berbagai diskon. Maunya tidak belanja,

tetapi pada saat ada tulisan 30% SALE atau

50% SALE, kaki ini kok ya melangkah masuk,

walaupun sudah menguatkan diri hanya

akan lihat-lihat saja. Biasanya tetap saja ada

kantung belanjaan yang bertambah. Hadeuuh,

gimana nih?

www.dreamstime.com

Page 35: M&I Vol 63

35Vol. 63 | Apr-Mei 2015

Page 36: M&I Vol 63

36 Vol. 63 | Apr-Mei 2015

LEADERSHIP

“ Jika saya bisa, kamu juga bisa”

- Chairul Tanjung

Anda mungkin sering

mendengar pernyataan

klasik ini, bahwa hidup

Anda untuk lima sampai

sepuluh tahun dari sekarang

ditentukan oleh buku-buku yang Anda baca

dan dengan siapa Anda bergaul. Sadarkah

kita, dua hal dalam pernyataan di atas akan

mampu mempengaruhi hidup kita semua,

dimulai dari sekarang untuk lima sampai

sepuluh tahun mendatang?

Pertama, buku yang kita baca merupakan

representasi berbagai input yang kita

masukkan ke dalam otak kita. Kalau dari

sekarang kita membaca buku mengenai

perkembangan diri dan motivasi, secara

otomatis pikiran dan ucapan akan dipandu

oleh segala ilmu-ilmu yang terkandung

di dalamnya. Hal ini jelas mempengaruhi

pemikiran dan cara pandang, cara

berbicara, cara bersikap, cara bertindak,

dan cara kita menyelesaikan berbagai

persoalan. Apa yang kita baca saat ini

merupakan manifestasi dan investasi besar

dalam hidup. Buku bacaan itu nantinya

akan sangat mempengaruhi output yang

dikeluarkan dari dalam pikiran kita.

MENTORING

Pribadi BudionoDirektur Utama BPR Lestari

ww

w.fr

eeim

ages

colle

ctio

n.co

m

Page 37: M&I Vol 63

37Vol. 63 | Apr-Mei 2015

LEADERSHIP

Kedua adalah dengan siapa Anda bergaul.

Siapa teman Anda akan menentukan

Anda ke depannya. Tentunya semua

orang memilih untuk menjadi pribadi yang

berhasil. Apa yang harus kita lakukan

untuk menjadi pribadi yang berhasil.

“Duduklah bersama orang-orang besar,

bertanyalah kepada orang-orang pandai

dan bergaulah dengan orang-orang cerdik”.

Jadikan mereka panutan, jadikan mereka

sebagai mentor. Ini akan membawa hidup

Anda untuk lima sampai sepuluh tahun

mendatang.

Untuk itu, kita harus pandai-pandai memilih

orang yang tepat dalam menjalin hubungan

dan relasi. Jika salah bergaul, salah

memilih teman akan mempengaruhi diri

kita di masa depan. Pilihlah orang-orang

yang tepat dalam hidup Anda. Bergaulah

dengan orang-orang yang bisa membakar

semangat, motivasi, dan bisa memberi

inspirasi Anda.

Saya sungguh beruntung bisa bertemu

orang-orang besar. Tahun 1999, enam

belas tahun yang lalu pertama kalinya

saya bertemu seseorang. Orang yang

sangat saya kagumi, inspiratif, banyak

mempengaruhi cara berpikir dan cara

pandang saya ke depan. Orang itu adalah

Chairul Tanjung.

Chairul Tanjung yang sering akrab dipanggil

CT ini adalah seorang pengusaha muda di

Indonesia dewasa ini. Pada usia yang relatif

masih muda, yakni 34 tahun, beliau sudah

bisa mengakuisisi Bank Mega. Saat ini

binisnya sudah menggurita, mulai dari Trans

TV, Trans7, Bank Mega, Carefour, Trans

Studio, dan sejumlah perusahaan besar

lainnya. Beliau seperti manusia bertangan

emas dalam cerita dongeng. Apa yang

beliau sentuh seakan-akan langsung

berubah menjadi emas.

Kedudukan saya dulu selaku pimpinan di

Bank Mega Cabang Denpasar membuat

saya sering sekali mendampingi beliau saat

berkunjung ke Bali. Kesempatan tersebut

tidak saya sia-siakan. Saya bisa belajar

banyak dari beliau, saya selalu bertanya

banyak hal. Saya bertanya kegiatan sehari-

harinya, mulai dari bangun pagi, bekerja,

hingga kembali ke rumah. Apa yang

dilakukannya dan bagaimana ia mengatur

waktunya. Bagaimana beliau membentuk

timnya, bagaimana mengelola perusahaan

yang begitu banyak dan besar, bagaimana

mengelola orang yang berjumlah ribuan

orang. Mimpi yang sudah dicapai, mimpi

yang belum dicapai, dan masih banyak hal

lagi.

CT menceritakan rahasia keberhasilan yang

dibangun dari nol atau tidak memiliki modal

sampai menjadi besar. Beliau bukan dari

keluarga kaya, bukan anak presiden atau

pejabat, bukan anak konglomerat, semua

dimulai dari kecil. Ketekunan, kegigihan,

dan pantang menyerahlah yang membuat

CT menjadi besar sekali. Pesannya kepada

saya, “Pribadi, ijka saya bisa, kamu juga

bisa.” Pesan beliau, membesarkan hati

saya.

Walaupun saya tidak minta izin kepada

beliau, secara diam-diam, CT saya jadikan

mentor dalam hidup saya. Apa yang beliau

lakukan, akan saya lakukan juga. Saya

percaya keberhasilan seseorang itu pasti

meninggalkan jejak. Saya tinggal mengikuti

jejak beliau, jejak cara berpikir, jejak cara

bekerja, jejak cara pandang, jejak cara

menyelesaikan masalah, dan jejak-jejak

lainnya.

Salah satu pesan beliau yang selalu saya

ingat, “Pribadi, untuk menjadi berhasil

bekerjalah sedikit lebih awal, pulang sedikit

lebih akhir, bekerja sedikit lebih keras,

bekerja sedikit lebiih cerdas dari yang lain.

Ini dilakukan secara konsisten dan tentunya

tidak lupa berdoa, saya percaya suatu saat

kamu menjadi berhasil.” Resep sederhana

dari seorang mentor ini yang saya lakukan.

Saya lakukan dalam mengelola perusahaan

di mana saya bekerja, BPR Lestari. Apa

yang saya peroleh dari seorang CT, saya

terapkan di BPR Lestari.

“Untuk menjadi berhasil bekerjalah sedikit lebih awal, pulang sedikit lebih akhir, bekerja sedikit lebih keras, bekerja sedikit lebih cerdas dari yang lain dan tentunya tidak lupa berdoa. Saya percaya suatu saat Anda menjadi berhasil”

Page 38: M&I Vol 63

38 Vol. 63 | Apr-Mei 2015

Mentor adalah seseorang yang pernah

mencapai tingkat tertentu dalam bidangnya,

sehingga dia bisa membagikan rahasia

keberhasilannya kepada orang-orang.

Jika saat ini Anda telah sampai di tingkat

direktur di bidang marketing, misalnya tugas

Anda adalah membawa orang-orang yang

Anda pimpin sampai di titik mana Anda

telah berdiri sekarang ini. Sebagai seorang

pakar marketing, Anda tentu tahu benar

seluk-beluk tentang dunia marketing; apa

hambatan terbesarnya dan kendala apa

yang akan dihadapi kebanyakan orang di

depan sana, kemudian bagaimana cara

mengatasinya. Buku-buku apa yang

mesti dibaca. Strategi yang mana harus

dijalankan. Bahkan Anda paham sekali

apa keuntungan yang bisa didapat oleh

seseorang yang sukses di bidang tersebut.

Anda bisa menjelaskan secara rinci karena

Anda sudah dulu melewati jalan itu. Anda

punya banyak pengalaman yang belum

diketahui orang-orang. Para pemimpin yang

berfungsi sebagai mentor perlu memastikan

bahwa apa yang dikatakan, bahkan cara-

cara yang dicontohkan kepada bawahannya

sudah jelas.

Orang melakukan apa yang dilihatnya. Jadi,

izinkan mereka menyaksikan Anda dalam

memberi model terhadap apa yang Anda

ingin mereka pelajari. Berilah contoh yang

akurat dalam keterampilan, perencanaan

yang baik, penetapan visi yang tajam, dan

seterusnya. Lalu, keterlibatan Anda dalam

memantau dan mendampingi mereka

sangat penting. Ini memungkinkan Anda

tahu dengan pasti bahwa mereka sudah

melakukan segalanya dengan tepat dan

akan mengecap keberhasilan sebagaimana

yang sudah Anda alami sendiri.

LEADERSHIP

Orang melakukan

apa yang dilihatnya.

Jadi izinkan mereka

menyaksikan Anda dalam

memberi model terhadap

apa yang anda ingin

mereka pelajari.

www.tumblr.com

Page 39: M&I Vol 63

39Vol. 63 | Apr-Mei 2015

Page 40: M&I Vol 63

40 Vol. 63 | Apr-Mei 2015

TRAVELLER NOTE I INDIA

Puttaparthi

Puttaparthi adalah kota yang letaknya di distrik Anantapur, Andhra

Pradesh. Dikenal juga dengan sebutan Gollapalli. Kota ini dikenal

sebagai tempat kelahiran salah satu tokoh spiritual yang sangat

populer di dunia Sai Baba

LAND OF SUNSHINE AND COLOUR

INDIAPhotography by Surya

Page 41: M&I Vol 63

41Vol. 63 | Apr-Mei 2015

TRAVELLER NOTE I INDIA

Page 42: M&I Vol 63

42 Vol. 63 | Apr-Mei 2015

TRAVELLER NOTE I INDIA

Page 43: M&I Vol 63

43Vol. 63 | Apr-Mei 2015

Wisata Religi

Puttaparthi sebagai kota kelahiran Sai

Baba, menjadikan tempat ini kerap di

kunjungi oleh wisatawan yang datang

dengan tujuan beribadah.

Untuk menjangkau kota ini relatif tidak

sulit, bebagai akomodasi terlah tersedia

dengan infrastruktur yang baik. Namun

>

suhu di kota ini relatif panas, bisa mencapai

34-42 derajat celcius. Pada bulan Maret

dan Juli adalah masa-masa cuaca panas

yang mungkin bisa dihindari bagi Anda

yang hendak datang ke kota ini. Kawasan

wisata yang menarik lainnya adalah

Hanuman Temple, Sathyabhama Temple

dan Village Mosque.

TRAVELLER NOTE I INDIA

Demographics>

Page 44: M&I Vol 63

44 Vol. 63 | Apr-Mei 2015

“The Masterpiece”

SEBUAH PERSEMBAHAN

KARYA UNTUK SAHABAT

Dihadiri oleh pakar pemasaran Hermawan Kartajaya,

dimeriahkan oleh lantunan lagu dari Joy Tobing --pemenang

Indonesian Idol, menampilkan 110 kebaya yang

diperagakan oleh 80 peragawati dari model profesional,

serta 30 perempuan sosialita. Inilah salah satu ajang

fashion show paling meriah di Bali. Persembahan 6 tahun

perjalanan karir Shinta Chrisna, yang dipersembahkannya

untuk para sahabat, karena atas dukungan mereka lah

nama Shinta Chrisna dikenal sebagai salah satu desainer

populer di kancah nasional. Sebagian dari karya-karyanya,

kami tampilkan dalam lembar foto-foto berikut.

FASHION

Page 45: M&I Vol 63

45Vol. 63 | Apr-Mei 2015

Page 46: M&I Vol 63

46 Vol. 63 | Apr-Mei 2015

MOVIE REVIEW

Title of DescDescription

Ugiasperupta vende at estem voluptatem

harum hic totae. Nem et laccusam, tem

in conserum rem in nos delibus asperio.

Faciati buscit, odipid untiae est, qui des

volupitatem ent lab is ditatin ulparum endae

veliqui aut ipsapernat.

Illanimust pos aut is ipsae aut explandae

pres consediatur atioste pa dolor

aboratemque ius.

Ugianih illitat essitatium quam aut magnat.

Fugiae molest eatempo ssintem int fugit,

soluptae nitae occatem in pedi que volorior

accuptatiur apicipsam nias nostrum

simporeperi doluptatur sust occuscil invent

aut ut quiam veligentur?

Buscime volorro con cum nisquia nihitem

sa nullupi tiatqui aute nos volor aut

voloriosam corum que con eost, tem.

Onsequibus re rem dolori bearit lates ni

sendita vereror iberum hil eossit porem.

Officimet ariam, ut ipistorpor aped que pa

consedisquam ent eliquosandit dem. Uga.

Aped molor magnis eos explam velibus aut

peraeperum rectatum etus escim aut anda

nonsequ iatquia vit velesti conserit, odisit,

nullend estiure molore, eatios sumquia quo

7.5

Cerita

Akting

Penyutradaraan

Hary SusantoMovie Reviewer, Horror & Thriller Mania

www.movienthusiast.com

Page 47: M&I Vol 63

47Vol. 63 | Apr-Mei 2015

MOVIE REVIEW

qui ratur? Quisimp oreicat eliquaectota

auteseque nihic totas prepudi odigni

alignate la consequosame nissum

facearunt aut dolorem ex est am quaecus

dis consequ iberum nos accum, cor

modios eatur? Qui beri ut hitissum etur?

Quibeatur?

Ciis verro illum eria prerers pelendam eos

etur? Must, a nonest, omnissit moluptatis

core rem re ea que con eius evel minctas

seque perchil maxim qui quatatiist,

sequaes non repudae cum nossequ

amusame ex et et litas eosam as sam

es sedigen ienisci isquia doloreres

dolorporibea eum volut labo. Gia dolor

sitae volor as es voluptatet dolor alit

accustis eaque etur, sinvenis magnam,

qui bea dolendi ut dolupiet experor

porrumquas iderita quibus, que quae etus

am volore net, nonet facipientur?

Essuntio. Nam, sim qui simpor rem que

non coruntu scipsan dipsand ellorum que

repudandae voluptatem fuga. Et qui odita

qui nonsequi asperestrum laccupta nem

volorem. Et, ut que nossendeniet pelicab

orepeliquo ommolor esendig entiundita

nos isim facipit que core doluptaspit,

velestio consequiae sa vel mi, quibus,

voloreicat ut volupti volorpore, aut

volupti corem et qui nimin conseca

borepudis di dolorum nos cullabo. Imus

miliand ellorro berita nis earitius dit,

ullam faccuptus evendel laboreptatis

reici velitaque poreperest etur, coriorem.

Nam, quibus etum rem harum vel et

eaquo volorepe experum eum et omnim

faccae. Dam, odis parcil ma quoditibus,

omnim quae. Est venetus abo. Ant odipiti

volorem nonseque doloratiam dolorestium

lam consedit quatem labore, nobitae. Nam

que seditatis eari a corpore, aut il eium

consequo il invenim illorem solut magnatus

volessim alignatur asperspid que eatem

ide nonemos apic te pro eius, ea voles

mod mi, ommolorpos nonsequ idenimi

lluptas dolupit et est, vendeliquis dita

vollacimet etur re, cuptasperro torum alia

de verro tem elibus qui res moluptas quam

esti doluptat quibus et ea consequam

voluptaquam adigeni mustibusci od quam,

ad et dolo officid enimi, vernam es ad quo

estis acea dolest, qui quibusae occab is

dellacc umquam qui conet lignatio cupienis

sequatu sdaeperferum la quas estiis ute

volorum verferunt.

Ilitati blam reiciur, quis nonse ipicilit

opta num quo enihit odiatem perrum

repudigene nulpa vit ra nis minullia

doluptas voluptatinus dolore voluptur,

coreper aepellaut quas ut od est, omnia

que eaquiam sed et eatiber itatem vent

dolorro quae. Sequatiasped moluptatibus

eost vidunt eium simet facest doluptas ium

quiatur sum ea il modis et laccus incient

voloriant apitibus asperfe restio. Itatis pres

cum facerfe rspercilit volorum rerrore rferibe

rspienihilis molut anim quidem re volorem

con essi adi coria quat fugiatem velitatiat

et faccae presti dolo volorest, optur minto

et et modis res rem aliquate quaepreperum

sector aut aut voluptaes ex et labores quod

et expelenis molupicia id qui cone nimodi

non nos ulparitia voluptatiat.

Fera net quam dolupta tibus, sunt vita

quiam non non et que cor acea vere cum

rerferibus simust, sa voluptatio moloria

quis millandi qui odis dolo omnihil enihit

eaque pa se dollit eum cone officabo. Atet

preprestis qui qui denim abo. Nam num a

quibea incilit aquiatecae preic te ipsaped

maximod itatur?

Rumendaepel molestion nim que volupta

temqui sim repudis sunt fuga. Itatia quatem

que pa perum volum fugiae comnimp

orendebis doluptam sero molor sitaspe

labo. Sedipsu ntiatur, ut id moluptur, ipis

sin estor aliam, sandam niscips aescia

volupie nditatempor ad ulpa qui qui

ulluptae nisti inveliae net dolores pa cuptatu

sdaecae reprovi delenimi, sant, quam,

invellaut ea sus pel minctati autatem illorit

asintiant idiat vitibus daectur, nobis nobitas

itatem eaturitatur assit adi a nemodita de

doluptatur aut odipienist peditas destiis

deseque dolores explam nat es quatquati

sita aut es dentias mil evero iliquam

ventisquia sus, exeriatur ressequiam nonet

et et od

“Lorem Ipsum Sil Dolor Amet wokeifjas insafiedre sawlawe ke asiwnd” - Stephen Hawking

Page 48: M&I Vol 63

48 Vol. 63 | Apr-Mei 2015

GROWTH STRATEGIES

“ Perusahaan yang tidak memiliki peluang kesejahteraan yang baik, serta peluang karir yang tidak luas, akan kurang memiliki daya tarik. Hal ini menyebabkan orang-orang baik memilih untuk pindah ke tempat lain yang lebih menjanjikan

Beberapa waktu yang lalu, kita diminta untuk memberikan training di sebuah BPR yang letaknya

di daerah Sempidi. Mereka meminta kita untuk memberikan materi tentang target dan insentif

untuk seluruh karyawan mereka.

Pada saat menyusun materi kita merasa tertantang sedikit, karena range level

audiens-nya sendiri begitu lebar. Dari staff junior sampai level direksi. Sebelum

materi disusun, kita coba cari tahu apa kira-kira yang diharapkan mereka dari

training yang akan diselenggarakan ini. Yang mereka inginkan adalah karyawan

memahami kenapa mereka dibebankan target. Bukan hanya dibebankan, tetapi

targetnya meningkat setiap tahun. Selain karyawan memahami kenapa diberikan target,

mereka juga ingin karyawan memiliki motivasi yang kuat dalam mencapai target tersebut.

I Made Wenten BDirektur BPR Lestari

GROWOR DIE ?“Perusahaan yang tumbuh akan memiliki keunggulan serta peluang yang lebih baik daripada perusahaan yang tidak tumbuh. Perusahaan yang tumbuh akan mendatangkan manfaat kepada semua pihak”

Page 49: M&I Vol 63

49Vol. 63 | Apr-Mei 2015

GROWTH STRATEGIES

serta manajemen bersemangat saat

mendengarkan kata “target”. Dan mereka

menyambut gembira kata “target”, bukannya

menggurutu.

Pernah saya denger ada pendapat seperti

ini, “Kenapa kita diberi target tinggi-tinggi

toh kalau perusahaan maju yang untung

pemiliknya”. Dan kadang juga ada selentingan

kalau manajemen atau pemilik berkomentar,

“Dikasih (gaji) segitu saja sudah cukup,

ngapain tambah banyak lagi?”.

Perusahaan yang tumbuh akan memiliki

keunggulan serta peluang yang lebih

baik daripada perusahaan yang tidak

tumbuh. Perusahaan yang tumbuh akan

mendatangkan manfaat serta kebaikan

kepada semua pihak yang terkait.

Kepada karyawan.

Perusahaan yang tumbuh dari sisi bisnis

akan memiliki kekuatan finansial yang lebih

baik. Dengan kekuatan finansial yang lebih

baik, maka perusahaan memiliki peluang

untuk memberikan kesejahteraan yang lebih

baik kepada karyawan. Perusahaan yang

tumbuh juga akan memiliki peluang untuk

menyediakan kesempatan karir yang lebih

luas kepada karyawannya. Jadi perusahaan

yang tumbuh berarti peluang karir serta

kesejahteraan yang lebih baik.

Kepada Customer.

Perusahaan yang tumbuh dari sisi bisnis

akan memiliki kualitas pelayanan yang

lebih baik. Sehingga customer akan memiliki

kemungkinan untuk mendapatkan pelayanan

yang lebih baik di perusahaan yang tumbuh

daripada perusahaan yang tidak tumbuh.

Buat Perusahaan atau organisasi itu sendiri.

Perusahaan yang tumbuh akan memiliki

peluang untuk membentuk organisasi yang

lebih kuat dan berkualitas. Hal ini disebabkan

karena perusahaan yang tumbuh di-support

oleh karyawan yang memiliki kesejahteraan

yang lebih baik. Dan perusahaan yang

tumbuh memiliki uang yang lebih banyak

untuk meningkatkan kualitas organisasi.

Pernahkah kita melihat sebuah perusahaan

yang sudah berdiri lama dan sudah tidak

berkembang sejak lama, bagaimana suasana

perusahaan tersebut? Biasanya suasananya

suram, karyawan tidak bersemangat dan

iklim kerjanya tidak bagus.

Hal ini karena perusahaan itu tidak tumbuh,

maka perusahaan tersebut tidak akan

memiliki kemampuan untuk meningkatkan

kesejahteraan anggota timnya. Uangnya dari

mana? Lha wong bisnisnya tidak tumbuh,

pendapatan juga tidak tumbuh dong.

Kalau tidak tumbuh, dari mana uang untuk

meningkatkan gaji?

Perusahaan yang tidak memiliki peluang

kesejahteraan yang baik, serta peluang karir

yang tidak luas, akan kurang memiliki daya

tarik. Hal ini menyebabkan orang-orang baik

memilih untuk pindah ke tempat lain yang

lebih menjanjikan. Sehingga yang tersisa

adalah orang-orang yang biasa-biasa saja,

atau orang yang tidak bagus.

Lebih parah lagi, perusahaan ini akan memilki

kesulitan untuk merekrut karyawan baru

yang berkualitas. Di samping karena orang-

orang tidak tertarik, juga karena perusahaan

tidak bisa bayar.

Nah, bayangkan kalau ini terjadi dalam jangka

waktu yang lama. Maka dapat dipastikan

bahwa perusahaan ini akan menjadi tua dan

kemudian. So, Grow or Die!

Setelah kita mengetahui apa yang mereka

inginkan. Selanjutnya materi kita susun, dan

kita beri judul Grow Or Die.

Materi kita mulai dengan topik bahwa

“Perusahaan itu Harus Tumbuh”. Topik ini

kita pilih dengan tujuan agar semua anggota

tim memiliki pengertian dan pemahaman

yang sama, antara karyawan, manajemen,

dan juga pemilik. Dengan adanya

pemahaman tersebut diharapkan karyawan

GROWwww.bp.blogspot.com

Page 50: M&I Vol 63

50 Vol. 63 | Apr-Mei 2015

FITNESS

“ Hasil akhir dari mengurangi makan dan lapar adalah kegemukan dan apabila diteruskan efek sampingnya adalah pada organ-organ tubuh termasuk penuaan dini

Denny SantosoPraktisi kesehatan & kebugaran

Dari zaman dahulu sampai

sekarang, banyak makan

adalah sebab dari kegemukan.

Tetapi apakah mengurangi

makan, diet ketat sambil

berlapar-lapar dapat menguruskan badan?

Ternyata jawabannya adalah “tidak”.

Berlapar-lapar justru menggemukkan badan.

Tubuh kita didesain sedemikian rupa,

sehingga mampu untuk menjaga dirinya

dari kematian. Contohnya adalah apabila

kita tidak makan dalam waktu yang cukup

lama, maka hasil akhirnya adalah kematian.

Karena tubuh berusaha supaya dia tidak

mati, maka otak memberikan sinyal ke tubuh

dalam bentuk lapar, yang intinya adalah

menyuruh kita untuk segera mengonsumsi

makanan, supaya tetap hidup, dan tidak

membahayakan kondisi tubuh.

Tetapi apa yang terjadi kalau kita mengurangi

makan dan menahan lapar lebih lama

lagi? Tubuh akan langsung bereaksi untuk

menjaga supaya tidak mati dan metabolisme

tubuh akan diperlambat semaksimal

mungkin. Ingat, untuk membakar lemak

diperlukan metabolisme yang tinggi. Jadi

kondisi ini jelas berlawanan dengan apa

yang kita inginkan, yaitu membakar lemak

Ketika Mengurangi Makan = Gemuk

Page 51: M&I Vol 63

51Vol. 63 | Apr-Mei 2015

FITNESS

supaya kurus. Diperlambat supaya tubuh

tidak terlalu boros membuang energi yang

membahayakan nyawa.

Setelah itu, tubuh memang benar akan

menggunakan lemak sebagai cadangan

energi di waktu kritis. Tetapi perlu kita ingat,

cadangan energi adalah cadangan yang akan

digunakan di saat-saat terakhir. Jadi otak

memberikan sinyal lain ke tubuh, supaya

pada saat kritis seperti ini, makanan apapun

yang kita makan untuk diubah menjadi lemak

untuk mempertebal cadangan energi kita.

Berarti sekali lagi, hasil akhir dari mengurangi

makan dan lapar adalah kegemukan.

Apabila diteruskan, efek sampingnya adalah

kerusakan pada organ-organ tubuh termasuk

penuaan dini. Hal ini juga yang mendasari

adanya efek samping yoyo dalam diet, yaitu di

mana setelah kita berhasil menurunkan berat

badan sekian kilogram, tetapi tidak lama lagi

berat badan akan kembali naik cukup secara

derastis lagi.

Karena pada waktu kita kelaparan, memang

semuanya dibakar yang akhirnya menjadikan

berat kita turun, tetapi sinyal otak adalah

ubahlah semua makanan yang masuk pada

saat itu menjadi lemak.

Jadi, aturlah diet Anda sebaik mungkin. Diet

bukan berarti tidak makan atau mengurangi

frekuensi makan. Pilihan makananlah yang

harus diperbaiki, bukan dikurangi.

Ingat ! Untuk membakar lemak kita memerlukan metabolisme tubuh yang tinggi”

ww

w.picjum

bo.com

Page 52: M&I Vol 63

52 Vol. 63 | Apr-Mei 2015

ATLANTISGENEPenulis : AG Riddle

Penulis : Dale CarnegieThe Secret of Making People Like You

Di kejauhan Antartika, sekitar seratus lima puluh kilometer

dari lepas pantai, ditemukan sebuah kapal selam yang diduga

merupakan milik Nazi. Kapal tersebut mencuat dari suatu

struktur yang terkubur dalam sebongkah gunung es. Para ilmuwan

dari Immari gempar, mereka menduga struktur tersebut adalah Kota

Atlantis yang hilang.

Di tempat lain, seorang mantan agen CIA, David Vale, mendapat

pesan bersandi yang memuat informasi tentang rencana serangan

teroris bernama Protokol Toba. Dengan petunjuk itu, ia berangkat ke

Jakarta. Bersama organisasi antiteroris tempatnya bekerja sekarang,

Menara Jam, ia menyelidikinya. Penyelidikan tersebut membawa

David bertemu Kate Warner, ahli genetis brilian yang sedang

mencoba mengobati autisme.

Dua dari subjek penelitian Kate diculik oleh Immari. Organisasi itu

menduga bahwa Kota Atlantis yang ditemukan itu berisi manusia-

manusia Atlantis yang sedang berhibernasi dan menunggu waktu

yang tepat untuk terbangun. Satu-satunya jalan keluar untuk

mencegah kepunahan umat manusia dari ancaman manusia Atlantis

adalah dengan menemukan Gen Atlantis.

Siapa pun tentu selalu ingin dikenang dan mempunyai kesan

positif sejak pertama kali berkenalan. Namun, tak semua

orang bisa melakukan hal ini karena banyak hal-hal kecil

yang penting tetapi disepelekan.

Buku ini akan menambah wacana sekaligus mengajak Anda untuk

mengupas berbagai rahasia tentang berhubungan dengan orang

lain yang telah lama dilupakan. Hal-hal kecil yang sesungguhnya

sangat berpengaruh luar biasa besar. Membangun kepercayaan

diri , membuat kesan pertama yang tidak bisa dilupakan, rahasia

senyum yang memukau, bagaimana menaruh minat terhadap

orang lain dengan tulus, menjadi pembicara yang baik, bagaimana

menjadi pendengar yang baik, hal-hal yang tidak boleh dilakukan

dalam berhubungan dengan orang lain, dan masih banyak yang

lainnya.

BOOK REVIEW

Page 53: M&I Vol 63

53Vol. 63 | Apr-Mei 2015

Penulis : Ernest Hemingway

Penulis : Kang Rozi

The Old Man and The Sea

Create a Different Mindset

BOOK REVIEW

The Old Man and The Sea berkisah tentang Santiago, seorang

nelayan tua yang berpengalaman. Namun di suatu waktu,

ia melewatkan delapan puluh empat hari tanpa menangkap

seekor ikan pun. Di masyarakat, ia kemudian disebut sebagai salao,

yaitu bentuk terburuk dari ketidakberuntungan.

Pada suatu hari, Santiago pergi berlayar sendirian ke Gulf Stream,

yang terletak di Samudra Atlantik. Gulf Stream sendiri terkenal

dengan arus derasnya. Siangnya, umpannya dimakan oleh ikan marlin

yang berukuran sangat besar. Ia tak mampu menarik tali kailnya,

malah justru ia yang ditarik oleh ikan itu.

Hal itu berlangsung berhari-hari. Meskipun ia terluka, lapar dan lelah,

ia tetap bertahan. Ia merasa sangat senang dengan keberhasilannya

mendapat ikan marlin yang berukuran besar. Ia membayangkan

betapa mahalnya harga ikan itu bila dijualnya di pasar.

Bertahun-tahun The Old Man and The Sea dikenang orang sebagai

karya sastra klasik versi baru karena gaya penulisannya yang khas.

Buku ini dianggap membawa pengaruh yang sangat kuat terhadap

gaya penulisan fiksi dalam dunia sastra abad 20 sehingga layak

menjadi rujukan hingga kini. Nikmati cetakan terbarunya, bacaan

yang menarik di waktu senggang.

Setiap orang di dunia ini tentunya memiliki impian masing-

masing. Mungkin, Anda pernah gagal dalam mewujudkan

impian. Lalu, apa yang Anda lakukan? Menyerah? Terus

berjuang? Atau malah membiarkan hidup mengalir bagaikan air?

Kegagalan memang pahit. Namun, tak ada kesuksesan tanpa

kegagalan. Jangan hanya sekadar bermimpi, tetapi wujudkan mimpi

Anda. Lalu bagaimana cara meraih kesuksesan di tengah persaingan

ketat yang terjadi di dunia ini?

Buku ini berusaha mengupas berbagai hal yang menuntun Anda

menjadi orang yang luar biasa dan unggul dalam hal belajar,

bisnis, dan unggul dalam segala hal. Dengan membaca dan

mengaplikasikannya, Anda akan mampu bersaing dan menciptakan

hal baru sehingga kegagalan tak lagi menjadi masalah yang terus

menghantui. So, segera beli buku ini dan siapkan diri untuk bersaing

melawan arus kehidupan!

Page 54: M&I Vol 63

54 Vol. 63 | Apr-Mei 2015

INTERMESO

Be a Great Employee, Not a Good Employee

Saya yakin semua orang punya cita-

cita menjadi wirausahawan. Apalagi

di tempat saya bekerja saat ini,

beberapa teman-teman memutuskan untuk

resign demi menekuni keahlian mereka dan

menjadi wirausaha. Lalu bagaimana dengan kita-kita yang

“ternyata” harus bernasib sebagai “karyawan”? Mungkinkah

kita bisa mewujudkan cita-cita atau mapan secara finansial

dengan status karyawan? Mungkin banget lho!

By. Ina Lestari

Page 55: M&I Vol 63

55Vol. 63 | Apr-Mei 2015

INTERMESO

Competitive Advantage

Never Ending Learning Comfort Zone, Of Course Not

Talk to Them

Set a Goal

Creativity is a MustCompetitive Advantage alias kelebihan. Semua

manusia di dunia ini pasti punya kelebihan, apapun

itu, sekecil apapun itu. List down semua kelebihan

Anda dan asah mana yang akan sangat bermanfaat

dalam menunjang pekerjaan Anda. Hobi ngerumpi itu

juga kelebihan lho. Berarti menjadi marketing bisa jadi

salah satu pilihan untuk berkarier. Intinya be an expert,

apapun kelebihan Anda itu.

Setiap dikirim ke workshop atau seminar-seminar, Anda merasa

sudah pintar dan ilmu itu biasa-biasa saja, bukan menggurui,

tapi saya yakin Anda akan sangat bosan menekuni hari-hari

Anda dengan pikiran-pikiran seperti itu. Selalu ada pembelajaran

dalam setiap kegiatan kita, walaupun itu cuma sekedar duduk

ikut seminar. Tips yang sederhana adalah tulis daily activity Anda

selama bekerja dan coba cocokkan dengan bahasan seminar,

temukan korelasinya. Jadikan curiosity sebagai lifestyle anda.

Tantang diri Anda setiap hari dengan selalu mengubah cara

kerja, cara memecahkan masalah, cara mencari nasabah, atau

cara-cara kerja lainnya. Tulis semua itu dalam daily activity

Anda. Kesempatan bisa datang tiba-tiba dan Anda pasti siap

jika terbiasa dengan tantangan. Pertama kali Anda pasti sulit,

karena tak nyaman, tapi percayalah rasa tak nyaman itu suatu

hari worth it.

Anda harus ingat bahwa organisasi maupun perusahaan besar manapun tidak

akan punya cukup mata dan waktu untuk memperhatikan karyawannya demi

mempromosikan Anda. Jika Anda yakin, siap dan mampu, maka Anda harus

berani untuk mengajukan diri Anda sendiri pada posisi yang Anda inginkan.

Jangan pernah menunggu apalagi berharap seseorang melihat Anda untuk

sukses, karena penantian Anda pasti sia-sia.

Tentukan tujuan Anda, tulis, dan review setiap hari. Goal Anda bukan hanya dalam

bidang pekerjaan saja lho, tapi dalam seluruh bidang kehidupan seperti kesehatan,

finansial, marriage, pensiun, dan lainnya. Menetapkan tujuan dalam segala bidang

kehidupan membantu Anda me-review apakah pekerjaan Anda sekarang memang

sudah tepat atau apakah kualitas “karyawan” Anda perlu ditingkatkan, sehingga

perusahaan berkenan membayar Anda lebih “mahal”

Believe me, posisi puncak masih banyak yang kosong. Jika Anda hanya karyawan,

jadilah Great Employee, karena Good Employee sudah banyak bertebaran.

Hari gini Anda mau jadi biasa-biasa saja? Oh please, orang tidak akan

mengingat Anda, jika Anda adalah sosok yang “datar-datar” saja.

Kreatif tidak harus membuat Anda jago melukis, jago desain, jago

musik, atau lainnya. Kreatif bisa berarti Anda punya cara-cara unik

dalam menyelesaikan atau mengerjakan proyek-proyek kantor Anda.

Buatlah sesuatu yang khas, sehingga teman kerja Anda atau nasabah

Anda tahu bahwa itu adalah karya Anda. Buat hasil kerja Anda mampu

menjadi marketing bagi diri Anda sendiri.

Page 56: M&I Vol 63

56 Vol. 63 | Apr-Mei 2015

GALLERY

Satu lagi karakter

superhero dari Marvel

diangkat ke layar

lebar. Kali ini adalah Ant-Man,

karakter superhero yang punya

kemampuan tak ubahnya

seekor semut. Eitss, bukan

berarti punya karakter mirip

semut membuat superhero ini

lemah. Sebaliknya, superhero ini

memiliki segala kekuatan hebat

dari semut yang tidak pernah

dibayangkan oleh manusia.

Premis filmnya sendiri tentang

seorang pencuri bernama Scott

Lang yang harus membantu

ilmuwan sekaligus gurunya

bernama Dr. Hank Pym untuk menjaga

temuan canggihnya dari penjahat dunia.

Scott mendapatkan suntikan serum

ciptaan Hank yang membuat tubuhnya

mengecil layaknya semut. Anehnya,

semakin kecil tubuh Scott, kekuatan

yang dimilikinya pun semakin berlipat-

lipat. Dengan serum tersebut, Hank

menjadikan Scott sebagai manusia

super yang punya misi untuk menjaga

perdamaian dunia. Film ini disutradarai

oleh Peyton Reed dan diproduseri oleh

Kevin Feige. Paul Rudd didaulat untuk

memerankan karakter Scott Lang,

sementara aktor kawakan Michael

Douglas untuk peran Dr. Hank Pym.

MOVIE

Director : Peyton Reed

Released Date : 17 July 2015

Cast : Paul Rudd, Michael Douglas, Evangeline Lilly

ANT-MAN

Page 57: M&I Vol 63

57Vol. 63 | Apr-Mei 2015

GALLERY

Bagi Anda yang menggunakan kamera tanpa fitur

WiFi pasti kerap mengalami kerepotan ketika

harus menransfer hasil foto dari kamera ke

smartphone Anda. Oleh sebab itulah, card reader

terbaru keluaran Apacer yang bernama Apacer

AM702 hadir untuk memudahkan kinerja Anda. Dirancnag

dengan 2 port USB dan 2 slot kartu memori, Apacer AM702

memungkinkan Anda untuk tidak perlu lagi repot menggunakan

PC atau laptop hanya untuk sekadar memindahkan hasil

foto dari kamera. Ini lantaran port USB yang dimiliki APacer AM702

terdiri dari port USB 2.0 standard dan micro USB. Terlebih dengan

ketersediaan slot untuk kartu memori microSD dan kartu memori SD

memudahkan segalanya. Anda cukup menancapkan Apacer AM702 ke

smartphone atau pun tablet Anda yang sudah mendukung fitur OTG

(On-The-Go). Dengan begitu, Anda bisa langsung memindahkan hasil

foto jepretan kamera Anda dari kartu memori ke ruang penyimpanan

internal smartphone atau tablet.

Producer : Jacquire King

Musician : James Bay

Perkenalkan pendatang baru yang begitu menjanjikan tahun ini, James

Bay hadir dengan album debut bernuansakan “blues rock” bertajuk

Chaos and The Calm. Bay punya gaya musik berbeda, terlebih

dengan warna suara “British voice” nya yang khas serta petikan gitarnya

yang brilian. Chaos and The Calm menawarkan komposisi musik yang lirih

secara emosional. Musiknya bisa meledak-ledak di beberapa kesempatan

lewat hentakan tempo kencang, serta mampu mengalun melankolis di saat

temponya melambat. Ada 12 tembang pada versi album regulernya,

serta tambahan 4 lagu bonus pada versi deluxe-nya. Let It Go jadi single

pertama Bay, di mana menawarkan atmosfer musik yang kalem dan

penuh lirik puitis. Sementara untuk single kedua jatuh pada Hold Back

the River yang dimainkan dengan beat lebih cepat dan sangat easy listening.

Secara kesuluruhan, lagu-lagu dalam Chaos and The Calm merefleksikan

tema hubungan percintaan. Tentunya, album yang diproduseri Jacquire King

menawarkan nuansa melankolis yang tak biasa.

Singles from Chaos on the Calm :

• Let it Go

• Hold Back the River

MUSIC

GADGETS

Chaos and The Calm

AM702

Page 58: M&I Vol 63

58 Vol. 63 | Apr-Mei 2015

HEALTHY LIVING

5 LangkahMudah Memulai

Gaya HidupVegetarian

Page 59: M&I Vol 63

59Vol. 63 | Apr-Mei 2015

HEALTHY LIVING

Ingat, buah dan sayuran adalah menu utama

Konsumsi protein alternatif

Tenang, Anda masih bisamengonsumsi karbohidrat

Kreatif terhadapmenu makanan

Teliti membaca label makanan

Hal terpenting yang perlu diperhatikan ketika Anda memutuskan

untuk menjadi vegetarian adalah Anda harus siap untuk mengubah

mindset di otak Anda tentang makanan. Jangan lagi memikirkan

daging sebagai primadona dalam menu makanan Anda. Cobalah

latih diri Anda untuk lebih menyukai buah dan sayuran sebagai

hidangan utama Anda setiap hari. Buah dan sayuran tidak hanya

kaya vitamin dan nutrisi, tetapi bahan makanan ini juga dapat

langsung dinikmati tanpa harus melalui proses pemasakan terlebih

dahulu.

Banyak ketakutan yang beranggapan bahwa seorang vegetarian

juga dilarang untuk mengonsumsi karbohidrat. Itu salah besar.

Anda masih bisa mengonsumsi karbohidrat, karena zat ini sangat

vital perananya dalam membangkitkan tenaga di dalam tubuh

Anda. Tidak harus makan nasi putih, Anda juga bisa mengonsumsi

kentang, ubi-ubian, dan beras merah sebagai alternatif yang lebih

sehat.

Kalau Anda berpikir hidup sebagai seorang vegetarian itu monoton,

di mana makanan yang dikonsumsi hanya itu-itu saja, maka

Anda salah besar. Banyak vegetarian sejati bereksperimen dan

kreatif terhadap menu makanannya tanpa harus melanggar aturan

vegetarian. Mereka sering menyiapkan menu berbeda setiap hari

dnean mengombinasikan berbagai macam buah dan sayuran.

Selain itu bisa juga dengan mengganti dressing Salad sendiri dan

bereksperimen dengan resep masakan khusus vegetarian. Anda

pun bisa membuat menu vegetarian yang menarik di rumah, tanpa

harus sering ke restoran vegetarian.

Seperti diketahui di pasaran lebih banyak menu makanan non

vegetarian yang dijual ketimbang yang vegetarian. Itu sebabnya

Anda harus hati-hati berbelanja makanan di swalayan maupun di

pasar. Anda harus membaca label makanannya terlebih dahulu

dan memperhatikan komposisi kandungannya. Pastikan tidak ada

kandungan hewaninya.

Siapa bilang sebagai vegetarian, Anda tidak bisa mendapatkan

protein yang memadai? Protein tidak selalu berasal dari bahan

makanan hewani. Kacang-kacangan, cokelat, dan biji-bijian

adalah beberapa bahan makanan yang bersifat nabati, di mana

menyimpan proten altenatif yang luar biasa.

Pernahkah Anda terbesit

keinginan untuk menjadi

seorang vegetarian? Seiring

dengan banyaknya orang

yang sudah melek akan

pentingnya gaya hidup sehat, jumlah

penganut vegetarian pun semakin

bertambah. Ini lantaran gaya hidup

seorang vegetarian tidak jauh dari pola hidup sehat. Bagi mereka yang baru memulainya

barangkali memang sangat sulit. Terutama bagaimana untuk tidak tergoda dengan daging.

Seperti diketahui, vegetarian itu sendiri merupakan aliran atau paham yang menjalankan

pola hidup sehat tanpa mengonsumsi bahan makanan bersifat hewani, melainkan hanya

yang bersifat nabati. Menjadi vegetarian itu sejatinya adalah pilihan dan tidak boleh lantaran

paksaan, sehingga meringankan mereka untuk menjalani setiap tahapannya. Berikut ini ada

beberapa tips untuk memudahkan langkah Anda sebagai seorang vegetarian, terutama bagi

yang benar-benar pemula !

Page 60: M&I Vol 63

60 Vol. 63 | Apr-Mei 2015

INFO NIAGA

WujudkanBentuk Tubuh dan Kulit Idaman Wanita Masa Kini

Jerawat, keriput, wajah kusam,

komedo, hingga kenaikan berat

badan adalah beberapa persoalan

yang kerap menghantui penampilan wanita.

Persoalan ini menjadi semakin serius, ketika

berimbas pada kepercayaan diri wanita

yang ikut menurun. Tak heran, keinginan

untuk memiliki kulit putih bersih dan tubuh

langsing begitu besar di kalangan wanita.

Dua faktor itulah dipercaya sebagai penentu

kesuksesan wanita dalam menampilkan

outer beauty mereka. Nah, untuk

mendapatkan tubuh ideal dan kulit sehat

tentu wanita harus melakukan perawatan

ekstra. Olivia Slimming and Skincare pun

hadir di Denpasar demi menjawab semua

persoalan wanita tersebut.

Sebagai sebuah klinik kecantikan, Olivia

Slimming and Skincare menawarkan

berbagai jenis perawatan yang membantu

Anda untuk mempercantik kulit dan wajah

serta melangsingkan tubuh. Mulai dari

perawatan spot removal, hair removal,

peeling, facial, mesoterapi, injeksi

whitening, slimming treatment, dan masih

banyak lagi. Tidak hanya ragam perawatan

yang lengkap, Olivia juga menjamin teknik

dan peralatan yang digunakan lebih modern

dan canggih.

Sebelum dibuka di Bali pada awal tahun

2014 lalu, Olivia Slimming and Skincare

sejatinya sudah lebih dahulu berpusat

di Jakarta. Didirikan pertama kali pada

tahun 2011 oleh dr. Olivia Pusparini,

Olivia Slimming and Skincare Mendambakan tubuh langsing

dan kulit kencang yang sehat

bersinar bukan lagi sekadar impian.

Olivia Slimming and Skincare bisa

mewujudkannya.

Page 61: M&I Vol 63

61Vol. 63 | Apr-Mei 2015

INFO NIAGA

“ Di Olivia, kita sebagai dokter membimbing

pasien untuk memilih apa kebutuhan

mereka. Keluhan apa, yang diinginkan

apa, lalu kita berikan saran”

klinik kecantikan ini pun begitu populer berkat pelayanan

prioritasnya terhadap pelanggan, lengkapnya jenis treatment

yang ditawarkan, serta kepercayaan penuh pelanggan. “Olivia

merambah ke Bali karena saya lihat banyak permintaan

untuk itu. Banyak yang merasa teknik treatment yang mereka

peroleh di klinik-klinik kecantikan lain di Bali masih kurang

up to date seperti di Jakarta. Ya, saya pun merasa kalau ada

teknik dan treatment yang baru pasti jatuhnya ke Jakarta

dulu,” terang dr. Olivia Pusparini.

Olivia memiliki dokter yang ahli di bidangnya serta siap

memberikan konsultasi terbaik demi mengetahui kebutuhan

pasien. Bahkan dr.Olivia sendiri setiap satu bulan sekali akan

datang secara khusus ke Bali untuk membantu treatment

pasien. “Di Olivia, kita sebagai dokter membimbing pasien untuk

memilih apa kebutuhan mereka. Keluhan apa, yang diinginkan apa,

lalu kita berikan saran untuk tindakan treatment yang cocok seperti ini.

Kita tidak akan memaksa mereka. Karena dokter di sini juga bertindak

sebagai konsultan dan membantu mereka mendapatkan hasil yang

memuaskan,” ungkap dr. Olivia

Di klinik Olivia pusat Jakarta pun, dr. Olivia kerap mendapatkan pasien

yang datang jauh dari luar kota, seperti dari Medan, Bali, Papua, dan

lain-lain. Inilah yang mendorong dr. Olivia untuk mendirikan cabang

berikutnya di Bali. Otomatis klinik Olivia yang berlokasi di Jalan

Batanghari No.37 Renon itu pun akan selalu mendapatkan berbagai

update teknik dan treatment selayaknya Olivia Jakarta. Usut punya

usut ternyata Olivia Slimming and Skincare tidak hanya ada satu di

Bali, tetapi juga telah dibuka cabang lainnya di kawasan Teuku Umar

Denpasar.

Di Olivia Slimming and Skincare, para dokter selalu mengedukasi

pasien bahwa tidak ada hasil maksimal yang diperoleh secara instan.

Usai menjalani treatment diharapkan pasien untuk bisa menjaga gaya

hidup sehatnya. “Misalnya dalam kasus Slimming Treatment, jangan

Page 62: M&I Vol 63

62 Vol. 63 | Apr-Mei 2015

Dr. Olivia Pusparindi

Kerap mendapatkan pasien yang datang jauh dari

luar kota, seperti dari Medan, Bali, Papua, dan

lain-lain. Inilah yang mendorong Dr. Olivia untuk

mendirikan cabang berikutnya di Bali.

Page 63: M&I Vol 63

63Vol. 63 | Apr-Mei 2015

INFO NIAGA

sampai pasien tidak mengubah pola gaya

hidupnya. Mereka harus meninggalkan

kebiasaan buruk, agar tidak mengalami

Yoyo Syndrome, di mana tubuh yang

tadinya kurus akibat treatment kemudian

gemuk lagi lantaran yang bersangkutan

tidak mampu menjaga pola makan,” ujar dr.

Olivia. Mengedukasi pasien dan mengubah

kebiasaan buruknya menjadi salah satu

prioritas yang diterapkan oleh dokter-dokter

di Olivia Slimming and Skincare.

Tidak perlu lagi khawatir dengan kualitas

obat, Olivia Slimming and Skincare

meracik sendiri obat khusus berdasarkan

resep dokter. Olivia memperhatikan betul

keaslian obat serta produk treatment

yang tidak memberi efek negatif untuk

kulit sensitif. “Obatnya kita racik sendiri,

supaya bisa cocok dengan kulit sensitif

dan tidak mengakibatkan alergi. Kita juga

menghindari bahan yang mengandung

detergen dan parfum. Kita punya krim

khusus yang teksturnya mirip gel dan

sangat cocok untuk kulit sensitif,” papar

dr. Olivia. Selain itu, bagi mereka yang

mengikuti Slimming Treatment juga

akan diberikan minuman herbal khusus

yang dapat membantu memperbaiki

metabolisme di dalam tubuh mereka.

Di samping Slimming Treatment dan

Facial, Tanam Benang atau Thread Lift

juga menjadi primadona di Olivia Sliming

and Skincare. Metode tanam benang

ini dilakukan dengan cara menanamkan

benang protein PDO (Polydioxanone) pada

kulit. Benang ini nantinya akan diserap oleh

kulit dan larut dalam kulit secara perlahan.

Tanam benang ini mampu merangsang

pembentukan kolagen, sehingga kulit pun

terasa lebih kencang.

dr. Olivia lewat Olivia Slimming and

Skincare berharap bisa terus membantu

wanita Indonesia untuk selalu percaya

diri dengan penampilannya serta mampu

menerapkan gaya hidup sehat di

keseharian mereka. “Jangan sampai karena

jerawat saja, kita jadi minder dan kurang

percaya diri, sehingga berimbas pada

kualitas pekerjaan kita lainnya,” pungkas dr.

Olivia yang merupakan lulusan Kedokteran

Trisakti dan Kulit Institute ini.

“Dr.Olivia lewat Olivia Slimming and Skincare berharap bisa terus membantu wanita Indonesia untuk selalu percaya diri dengan penampilannya serta mampu menerapkan gaya hidup sehat di keseharian mereka “

Page 64: M&I Vol 63

64 Vol. 63 | Apr-Mei 2015

Spirit “One for One” Sepasang Sepatu TOMSDi balik brand sepatu slip on paling hits dalam satu

dekade terakhir ini, TOMS mengemban sebuah

misi sosial mulia untuk anak-anak kurang mampu di

seluruh dunia.

FRONT OF MIND

Di saat kebanyakan entrepreneur

sukses selalu beriorentasi

utama pada profit, berbeda

dengan founder sepatu slip-on

TOMS, Blake Mycoskie yang

justru terjun sebagai seorang entrepreneur

lantaran termotivasi untuk membantu

sesama. Blake bisa dibilang merupakan satu

dari sekian banyak social entrepreneur yang

berhasil menciptakan solusi inovatif untuk

persoalan sosial melalui jalan kewirausahaan.

Melalui TOMS, Blake berusaha mewujudkan

misi kemanusiaannya, yakni mendonasikan

sepatu baru untuk anak-anak kurang mampu

di seluruh dunia. Semenjak awal kemunculan

TOMS, Blake telah memperkenalkan sebuah

konsep sosial bertajuk “one for one”, di mana

setiap sepasang sepatu TOMS yang kita

beli, maka akan ada sepatu baru yang akan

disumbangkan kepada anak-anak yang

membutuhkan. Jadi sederhananya bisa

dikatakan bahwa dengan membeli produk

TOMS yang asli sama dengan kita ikut

mewujudkan misi sosial TOMS itu sendiri.

Ide bisnis kewirausahaan sosial semacam

TOMS ini ditemukan Blake secara tidak

sengaja dalam petualangannya. Blake

memang seorang petualang sejati. Bahkan

dalam perjalanannya melancong ke berbagai

negara, ia bisa tidur dengan mendirikan

tenda atau malah tinggal di pinggir sungai.

Menariknya lagi demi memuaskan hasrat

berpetualangnya, ia nekat mengikuti sebuah

kompetisi reality show TV keliling dunia, yakni

Amazing Race.

Nah, pada tahun 2006, Blake yang saat itu

masih berumur 29 tahun berkunjung ke

Argentina. Di sanalah secara tidak sengaja,

ia menemukan sepatu khas Argentina yang

disebut Alpargata. Ia merasa takjub, karena

sebelumnya tidak pernah menjumpai desain

sepatu seperti Alpargata. Sepatu tersebut

punya model berbentuk lipatan-lipatan kain.

Ketika itu, insting kewirausahaan Blake

belum muncul. Meski ia sempat penasaran

dengan sepatu tersebut, tetapi belum sampai

ke arah rencana bisnis.

Anehnya, sepulang Blake dari Argentina,

ada pikiran-pikiran yang mengusiknya.

Pikiran-pikiran seputar persoalan sosial yang

menimpa banyak anak di Argentina, maupun

di dunia, yakni mereka yang tidak punya

sepatu akan rentan terserang penyakit.

Ia sangat tersentuh mendapati anak-

anak miskin di Argentina yang tidak bisa

menggunakan sepatu saat pergi ke sekolah,

karena tidak mampu membelinya. Bayangkan

anak-anak kurang mampu tersebut harus

ke sekolah dengan banyak luka dan infeksi

pada kakinya lantaran tidak beralas kaki. Hal

inilah yang terus membuatnya berpikir untuk

mencari solusi. Blake berusaha mencari cara

alternatif selain menggalang donasi secara

langsung, sehingga munculkan ide untuk

mengaplikasikan kewirausahaan sosial.

Kewirausahaan sosial ala Blake Mycoskie ini

pun diwujudkan lewat produk sepatu merek

TOMS. Blake pun menawarkan konsep “One

for One for a Better Tomorrow”. Melalui konsep

tersebut, ia ingin memproduksi massal sepatu

Page 65: M&I Vol 63

65Vol. 63 | Apr-Mei 2015

Page 66: M&I Vol 63

66 Vol. 63 | Apr-Mei 2015

FRONT OF MIND

Blake berhasil

menyalurkan 10.000

pasang sepatu

ke Argentina dan

ratusan ribu sepatu

TOMS disalurkannya

juga ke berbagai

pelosok di seluruh

dunia.

yang desainnya terinspirasi dari sepatu

Alpargata tersebut, kemudian menjualnya.

Nah, setiap penjualan satu pasang sepatu

akan membantunya untuk menyumbangkan

satu pasang sepatu lainnya kepada anak-

anak yang membutuhkan. Berangkat dari

konsep itu pula, nama merek TOMS tercetus,

yang notabene merupakan singkatan dari

“Tomorrow”

Konsep mulia dari TOMS pun akhirnya

terdengar luas. Padahal awalnya ia hanya

bermodalkan 250 pasang sepatu Alpargata

ke Amerika serta lewat strategi bisnis

sederhana yang melibatkan bantuan

beberapa mahasiswa dan pelajar. Bisnis

ini pun membuahkan hasil, di mana Blake

berhasil menyalurkan 10.000 ribu pasang

sepatu ke Argentina.

Puncaknya pada tahun 2010, di mana bisnis

sosialnya tersebut benar-benar sukses

besar. Itu ditandai dengan keberhasilannya

dalam menyumbangkan ratusan ribu sepatu

TOMS ke berbagai pelosok di seluruh dunia.

Hingga tahun ini, sudah jutaan pasang sepatu

dibagikan secara gratis kepada anak-anak

yang membutuhkan.

Tak lebih dari 5 tahun, TOMS yang hanya

industri rumahan ini bisa cepat melesat.

Artis-artis tenar dunia pun menggunakan

produknya. Semuanya berkat ide serta misi

Blake yang sangat mulia.

Bagi Blake, menjadi seorang wirausahawan

sosial tidak hanya dalam rangka untuk

menolong orang lain, tetapi juga mampu

menolong dirinya sendiri. TOMS tidak hanya

menyumbangkan sepatu gratis kepada

anak-anak di sleuruh dunia, tetapi juga

menjadi penopang kehidupannya sendiri.

Berkat kesuksesan TOMS, Blake kerap

diundang menjadi pembicara di kampus-

kampus maupun konferensi di seluruh dunia

untuk menginspirasi kaum muda dalam

mempraktekan bisnis sosial.

Pada tahun 2011, Blake juga menawarkan

inisiatif baru dengan memberikan sepasang

kaca mata dari hasil penjualan kaca mata

yang diproduksinya. Ia juga memperlakukan

hal yang sama terhadap buku yang ditulisnya.

Blake punya harapan besar untuk melihat

masa depan dipenuhi dengan usaha sosial

yang peduli pada sekitar.

Page 67: M&I Vol 63

67Vol. 63 | Apr-Mei 2015

ISSUESosialita : Kumpul Coworkers

Startup : Kul kul

Lifestyle :5 Most Expensive in the World

Faye Scarlet Alund

youth, woman & netizen

NEXTGENERATION

April - Mei 2015youth, woman & netizen

NEXTGENERATION

April - Mei 2015

Dorong Kolaborasi KomunitasLewat Kumpul

Dorong Kolaborasi KomunitasLewat Kumpul

Page 68: M&I Vol 63

68 Vol. 63 | Apr-Mei 2015

SOCIALITA

Melalui kumpul, Faye Scarlet

Alund ingin mendorong

terciptanya atmosfer kolaborasi

antar komunitas di kota

Denpasar

Meja-meja kayu panjang

dan kursi-kursi empuk

ala kantoran mengisi tiap

sudut ruangan Kumpul

Coworking Space. Ada

seorang pria yang sibuk menatap layar

monitor laptop di hadapannya. Sambil

mendengarkan dentuman musik yang

mengalun lewat headset, pria tersebut

seolah tak membiarkan kebosanan

menghampirinya. Ada pula beberapa orang

yang larut dalam sebuah percakapan

mengasyikan seputar ide-ide dan project

baru mereka. Di sudut lainnya, belasan

orang berkumpul mengikuti sebuah

kelas penulisan kreatif. Mereka tampak

bersemangat mendiskusikan hal-hal yang

mampu mengasah passion mereka.

Beginilah wajah Kumpul Coworking

Space selama empat bulan terakhir.

Wajah yang dipenuhi semangat berkreasi

para entrepreneur dan freelancer di kota

Denpasar. Faye Scarlet Alund selaku

founder Kumpul tak menyangka coworking

space yang diinisiasinya bersama sang

suami Dennis Alund cepat menerima

respon positif, padahal baru dibuka di awal

Februari 2015 lalu. Bagi para pekerja lepas

yang rutinitasnya tidak terbatas oleh waktu

dan aturan kantor, seperti entrepreneur,

freelancer, dan penggiat startup, tentu

memandang konsep coworking space

sebagai alternatif ruang kerja yang

menjanjikan.

“Konsep coworking space itu sendiri

sebenarnya lebih cenderung open space.

Page 69: M&I Vol 63

69Vol. 63 | Apr-Mei 2015

SOCIALITA

Lebih ke ruang terbuka yang mendorong

orang-orang dari berbagai disiplin

pekerjaan untuk berkolaborasi. Kalau sudah

dikotak-kotakan, disekat dengan dinding,

mereka justru malas untuk berkolaborasi,”

terang Faye. Ya, coworking space bukanlah

kantor pada umumnya yang memiliki

dinding pembatas antara satu departemen

dengan departemen lain. Justru, coworking

space ingin menumbuhkan iklim berkumpul,

bekerja sama, dan saling bertukar ide.

Ini sesuai dengan makna di balik nama

Kumpul itu sendiri. Oleh karena itu bagi

wanita kelahiran Jakarta, 5 November 1980

ini, sebuah kolaborasi menjadi goal utama

dari keberadaan coworking space.

Ketertarikan Fay terhadap konsep

coworking space pertama kali muncul saat

Libus aliqui sitatur sinctota quis

conse comnist, similla nihillabo.

Menectet lab iliquis nimetum alis a

dolent essit, tem volupti ncillaboria

de nobis molestruwm reicimi, cor

mos.

- Libus Aliqui sinctota quis

ia dan suaminya bekerja di sebuah LSM

kemanusiaan. Ketika itu mereka ditugaskan

untuk membantu para penderita HIV/

AIDS di Zimbabwe. Mereka pun berkantor

dengan fasilitas seadanya saja di sana.

“Kita berada di sebuah district dengan

fasilitas kantor yang minim. Kantornya

polos tanpa sekat. Kita bekerja di satu meja

yang sama, tidak ada pembatas antara

satu departemen dengan departemen

yang lain,” jelas Dennis. Dalam pekerjaan

sosial tersebut, Fay fokus menangani hal-

hal yang menyangkut psikologi, konseling,

community support, dan health education.

Sementara Dennis bertanggung jawab

untuk urusan logistic.

Fay mengaku bekerja dengan banyak

orang dari berbagai negara dan disiplin

pekerjaan di dalam satu ruangan tanpa

sekat memberikannya banyak pengalaman

dan wawasan terhadap fokus bidang rekan

kerjanya. “Bisa dibilang dengan kondisi

kantor seperti itu, pekerjaan kita menjadi

lebih efektif. Banyak wawasan baru yang

kita dapatkan dari dokter dan perawat,

mereka pun sebaliknya. Kita jadi tahu teknik

pengobatan apa, mereka pun tahu hal lain

di luar bidangnya. Banyak inspirasi baru

muncul,” papar Fay. Perempuan berwajah

oriental ini percaya bahwa dengan sharing

satu tempat untuk bekerja dan mau

bercampur baur dengan orang-orang di

dalamnya akan mendorong terjadinya

sebuah hubungan untuk kolaborasi. “And I

thought it would be cool to have space like

that,” ucapnya.

Page 70: M&I Vol 63

70 Vol. 63 | Apr-Mei 2015

SOCIALITA

Berbeda dengan coworking

space di Bali pada umumnya,

Kumpul justru menjadikan

komunitas lokal sebagai

target pasar utamanya.

Bagi Fay dan Dennis, bekerja di sebuah

coworking space tidak sama dengan

bekerja di rumah atau di kafe. Ada

beberapa freelancer yang mungkin lebih

nyaman bekerja dengan menggunakan

piyamanya di rumah dan tanpa harus

merogoh kocek. Tapi, fasilitas yang

didapatkan pun dipastikan tidak

seprofesional yang diharapkannya.

“Mungkin bisa tidak efektif bagi orang-

orang yang perlu koneksi internet yang

cepet banget. Dan bagi yang sudah

berkeluarga, privasi dalam bekerja pun

semakin berkurang, terutama ketika

perhatian terpecah antara menyelesaikan

pekerjaan atau menemani anak bermain,”

ungkap Fay.

Pun terjadi pada mereka yang memilih

bekerja di kafe, biaya yang dikeluarkan

hanya untuk membeli bercangkir-cangkir

kopi pun akan membengkak setiap

bulannya. Sesungguhnya persoalan utama

untuk freelancer yang bekerja di rumah

maupun di kafe adalah mereka akan

terisolasi dari orang-orang profesional

di sekitar mereka. “Mereka akan butuh

effort lebih untuk bisa terhubung

dengan profesional-profesional lainnya.

Adanya sebuah koneksi itu sebetulnya

sangat baik untuk membantu kita dalam

mengembangkan diri, baik secara

profesional maupun personal. Itu yang

hanya bisa temukan lewat coworking

space,”sambung Fay.

Page 71: M&I Vol 63

71Vol. 63 | Apr-Mei 2015

SOCIALITA

HUBUNGKAN KOMUNITAS

Konsep coworking space bukan suatu

yang baru di Bali. Tercatat lebih dari

lima coworking space yang tersebar di

daerah Seminyak dan Ubud. Pendirinya

pun kebanyakan berasal dari ekspatriat

dan memang menargetkan pasar

untuk kalangannya saja. Fay sendiri

sesungguhnya belum tahu kalau ide yang

didapatkannya dari pengalaman selama

menjadi relawan di Zimbabwe tersebut

bernama coworking space.

“Ternyata coworking space itu menjadi

fenomena baru di Amerika pada tahun

2006. Sebelumnya kita belum pernah

dengar istilah tersebut, namun memang

sempat terpikirkan ide seperti ini. Saat

kita pulang ke Indonesia dan di Jakarta

mulai saya temukan seperti coworking

space. Nah, sepindahnya ke Bali juga kami

temukan konsep tersebut di Ubud. Persis

dengan apa yang kami impikan,” imbuh

Dennis. Saat itulah Fay berpikir bahwa

bisnis sejenis coworking space ternyata

juga bisa sustainable.

Berbeda dengan coworking space di Bali

pada umumnya, Kumpul justru menjadikan

komunitas lokal sebagai target pasar

utamanya. Meski dalam perjalanannya,

separuh pengunjung Kumpul juga berasal

dari kalangan ekspatriat Sanur. Fay punya

misi untuk menghubungkan seluruh

komunitas di Denpasar lewat Kumpul. Ibu

dari Maya dan Sara ini pun fokus mengajak

komunitas-komunitas lokal untuk turut

memanfaatkan fasilitas coworking space di

Kumpul.

“Setelah kami riset kecil-kecilan, untuk

bisa memulai coworking space memang

harus bisa merangkul komunitas di sekitar.

Saya pikir komunitas-komunitas lokal

punya potensi yang besar,” ujar wanita

yang berdomisili di renon ini. Perempuan

berambut pendek ini pun berusaha untuk

menarik antusiasme komunitas, baik lewat

promo-promo khusus Kumpul untuk WNI

maupun gelaran workshop dan event

tertentu.

Tidak mudah bagi Fay untuk bisa langsung

masuk dan mengenal komunitas-komunitas

di Bali. Bahkan pernah hampir setahun

semenjak kepindahannya di Bali pada

Page 72: M&I Vol 63

72 Vol. 63 | Apr-Mei 2015

SOCIALITA

2011 lalu, ia belum tahu banyak tentang

keberadaan komunitas-komunitas kreatif

maupun sosial di Bali. Tapi ia dan Denis tak

patah semangat. Hingga akhirnya sebuah

creative hub bernama Rumah Sanur tertarik

dengan konsep coworking space Kumpul

dan meminta mereka agar ikut bergabung

di dalam keluarga Rumah Sanur. Impian Fay

dan Dennis untuk merealisasikan Kumpul

kian terwujud. Kumpul pun berbagi tempat

dengan beberapa usaha kreatif, sepeti kafe,

gallery, dan concept store di Rumah Sanur

yang berada di Jalan Danau Poso No. 51

A Semawang, Sanur. “Rumah Sanur ini

seperti ya rumah untuk entrepreneur dan

insan kreatif, seperti keluarga untuk kami.

Di sini kami saling membantu untuk bisa

berkembang,” cetus Fay.

SPIRIT SOSIAL

Usai menamatkan pendidikan SI di Jurusan

Psikologi, Universitas Atmajaya, Fay

memutuskan untuk mencicipi karir di dunia

LSM. Bukan tanpa alasan, LSM baginya

merupakan salah satu jalan karir yang

ia percaya bisa memberikan kontribusi

untuk perubahan dan sosial sekitarnya.

“Tergantung pilihan hidup orang masing-

masing. Apakah kita ingin kerja untuk bikin

orang kaya tambah kaya atau kerja untuk

sesuatu yang benar-benar kita percaya.

Saat itu pilihan salah satunya bagi saya

adalah LSM,” ucapnya.

Hampir lebih dari 8 tahun, Fay berkarir

dari satu LSM ke LSM lain, baik berasal

dari dalam negeri maupun luar negeri.

Page 73: M&I Vol 63

73Vol. 63 | Apr-Mei 2015

SOCIALITA

Wanita yang mendapatkan gelar Master

untuk Peace and Conflict Study di The

University of Sidney ini pernah bertugas

sebagai relawan di Ambon, Aceh,

Pakistan, Zimbabwe, dan Yemen. “Banyak

pengalaman berharga yang saya dapatkan

dan mungkin akan sangat seru kalau ditulis

jadi buku ya. Sebenarnya yang bikin saya

was-was kalau bertugas di daerah konflik.

Takut ada peluru nyasar,” serunya penuh

tawa.

Ide pendirian Kumpul sejatinya juga

selaras dengan idealisme Fay yang ingin

ikut berkontribusi pada pengembangan

komunitas lokal. “Saya memilih model

bisnis ini motivasi awalnya bukan for the

shake of making money. Kalau cuma cari

uang untuk profit enggak akan sesuai

Kita ingin mengembangkan

hubungan dengan komunitas. Kita

tidak pernah tahu hal - hal positif

apa yang akan dihasilkan lewat

koneksi dan kolaborasi tersebut.

- Faye Scarlet Alund

dengan hati saya dan Dennis,”tegasnya.

Meski terdengar idealis, Fay tetap

realistis untuk mengemas impiannya ke

dalam bentuk model bisnis yang mampu

berkesinambungan. “Kalau tidak dibuatkan

model bisnis, takutnya akan terhenti di

tengah jalan dan kita juga enggak bisa

menyokong diri sendiri. Kita tidak mau pilih

model charity, takutnya kalau donornya

berhenti, otomatis semua yang telah dirintis

juga ikut berhenti,” tambah Fay.

Di samping dunia sosial, Fay juga punya

passion yang kuat dalam hal berjejaring.

Itu yang membuat ia punya mimpi besar

untuk Kumpul agar bisa membuat orang-

orang datang untuk berkolaborasi. Ia

dan Dennis percaya, ketika orang-orang

berkumpul akan menghasilkan sesuatu

yang positif. “Oleh karena itu, kita ingin

mengembangkan hubungan dengan

komunitas. Kita tidak pernah tahu hal-hal

positif apa yang akan dihasilkan lewat

koneksi dan kolaborasi tersebut. Coworking

space itu bukan semata meja, kursi,

dan internet yang enak. Tapi orang mau

datang kemari, karena ingin berkoneksi

dan berkolaborasi untuk menghasilkan

ide-ide yang tak pernah mereka duga,”

pungkasnya di akhir wawancara dengan

Money & I Magazine.

Page 74: M&I Vol 63

74 Vol. 63 | Apr-Mei 2015

STARTUP

Marketing Communication Startup Racikan Lokal

Kulkul

Empat anak muda Bali

berkumpul menciptakan sebuah

sistem komunikasi pemasaran

digital yang berfilosofi Kulkul

Di Bali, Kulkul dikenal

sebagai alat komunikasi

tradisional yang membantu

menyebarkan informasi

ke tengah-tengah

masyarakatnya. Alat yang umumnya terbuat

dari bambu ini bekerja dengan cara dipukul

beberapa kali, sehingga menghasilkan

bunyi-bunyian yang direspon sebagai kode

tertentu oleh masyarakat. Berangkat dari

peranan Kulkul sebagai alat komunikasi

sosial inilah menginspirasi Anggha Sanjaya,

Barayuda Gautama, Dhika Putra, dan Tirta

Keniten untuk menggunakan nama tersebut

sebagai brand usaha mereka.

“Kami memutuskan untuk memakai nama

Kulkul demi mengangkat identitas Bali. Di

samping, karena spirit yang dibawa oleh

Kulkul itu sendiri sama dengan visi dan

misi yang kami miliki,” terang Anggha yang

bertanggung jawab pada hal-hal teknis

seperti interface hingga user experience

di Kulkul. Kulkul adalah salah satu startup

Bali yang berhasil mendapatkan fasilitas

inkubasi bisnis dari Balai Diklat Industri

Denpasar (BID). Empat anak muda lulusan

diploma Informatika, Wearness Education

Centre ini tengah merintis sebuah brand

startup company yang fokus pada

marketing communication strategy.

Anggha mengungkapkan bahwa startup

company-nya ini memang cenderung

banyak mengambil project yang

bersentuhan langsung dengan para pelaku

bisnis, terutama berkaitan dengan strategi

digital komunikasi pemasaran. “Banyak

permintaan akan proyek programming yang

cenderung berhubungan dengan marketing,

digital marketing. Kenapa kita enggak bikin

satu paket internet marketing saja. Dan

tercetus bikin satu aplikasi layanan,” terang

Dhika Putra selaku Chef Operation Manager

Page 75: M&I Vol 63

75Vol. 63 | Apr-Mei 2015

STARTUP

di Kulkul. Adapun jasa yang mereka

tawarkan, meliputi internet marketing

consultant, web design & development,

desktop & mobile apps development, logo

& product and company branding.

Meski telah saling mengenal dan

berkolaborasi di berbagai project startup

sejak 2011, keempat pemuda ini awalnya

belum memiliki satu payung usaha yang

mengikat mereka. “Dulu kami enggak ada

benderanya. Awalnya ada project, kita bikin

bareng-bareng. Lalu kita berpikir kenapa

enggak bikin satu bendera saja, supaya

klien juga lebih yakin dengan kinerja dan

profesionalitas kita serta secara hukum

pun akan kuat jika punya satu badan usaha

bersama. Maka tercetuslah pendirian Kulkul

pada 2014 lalu,” papar Anggha.

Meski secara resmi brand Kulkul

mengudara baru satu tahun, namun

pergerakan bisnis mereka cukup memberi

sinya positif. Bahkan, Kulkul menciptakan

sebuah aplikasai layanan bernama Gatra.

Gatra sendiri merupakan sebuah aplikasi

layanan email blast, di mana sistemnya

mampu mengirimkan email secara massal

dengan cepat dan mudah. Aplikasi layanan

ini mengingatkan kita pada aplikasi email

blast semacam Mail Chimp.

“Ide Gatra ini berawal dari banyaknya klien

kami yang berasal dari villa maupun hotel

yang sering punya kendala di marketing,

terutama dalam hal sistem email blast.

Mereka tahu ada beberapa aplikasi

yang bisa membantu kendala mereka

tersebut, tetapi ketika dicoba malah sangat

membingungkan. Nah, dari sana kami coba

menawarkan solusi dengan sistem email

blast yang lebih sederhana lewat Gatra,”

ujar Barayuda Gautama yang bertugas

sebagai Business Relations di Kulkul

Pemilihan nama Gatra untuk produk

aplikasi mereka tersebut juga dipikirkan

secara matang. Dengan pertimbangan

bahwa nama aplikasi harus memiliki

korelasi dengan brand startup company

mereka. Dipilihlah nama Gatra yang berarti

“kabar”. “Sehingga orang dengar nama

Gatra dan Kulkul punya kesan identik,” kata

Tirta Keniten yang mengurusi hal teknis di

Page 76: M&I Vol 63

76 Vol. 63 | Apr-Mei 2015

STARTUP

“Kita ingin Gatra ini bisa memberikan efek positif bagi para wirausawahan dan bisa sounding merek UMKM mereka di sini.”

Kulkul, seperti email dan server.

Cara kerja Gatra pun hampir sama dengan

aplikasi email blast pada umumnya, hanya

saja fitur-fiturnya lebih disederhanakan.

Pengguna baru bisa memulainya dengan

registasi akun terlebih dahulu, baru

kemudian bisa login dan mendaftar

subscriber mereka. Kemudian langsung bisa

merancang marketing campaign dan memilih

template yang diinginkan. Usai email dikirim

secara massal akan ada notifikasi yang

melaporkan seberapa banyak email yang

telah sampai dan dibaca oleh alamat-alamat

email tujuan.

Selain dirancang user-friendly, Gatra juga

memungkinkan para pengembang dan

pengguna untuk bisa mengakses sistem

API-nya, sehingga membuat para pengguna

dengan lebih mudah mengintegrasikan

dengan sistem yang mereka punya dan

mengeksplorasi aplikasi Gatra. “Sistem

aplikasi ini memang tidak mudah dan kami

terus berusaha menyempurnakannya.

Sistem API masih kami terus sempurnakan

dan mencoba alternatif untuk memasukan

sistem API pihak ketiga ke dalam Gatra,”

kata Anggha. Aplikasi ini pun targetnya

dipasarkan untuk perusahaan-perusahaan

perhotelan, villa, maupun travel agent di Bali.

Aplikasi ini baru akan launching pada bulan

Juni 2015 dan akan ada versi trial di awal

rilisnya.

Menariknya Kulkul juga mendesain Gatra,

agar mendukung perkembangan bisnis

UMKM. Barayuda mengatakan bahwa pada

layanan free untuk Gatra sengaja diberikan

ruang bagi para pelaku UMKM, agar bisa

saling mempromosikan bisnis mereka. “Kita

ingin Gatra ini bisa memberikan efek positif

bagi para wirausawahan dan bisa sounding

merek UMKM mereka di sini,” jelasnya.

Meski tanpa kendala teknis yang siginifikan,

tetapi Kulkul sendiri merasa masih butuh

resource development dalam hal ini

pendanaan untuk menyempurnakan produk

Gatra mereka. Beruntung BID tertarik dengan

presentasi Gatra dan memberikan fasilitas

inkubasi bisnis untuk mereka. “Di sini kami

ingin belajar banyak, cari pengalaman dan

relasi, agar produk kami bisa kuat secara

bisnis,” pungkas Anggha. NG

Page 77: M&I Vol 63

77Vol. 63 | Apr-Mei 2015

AKUBANK

[email protected]

Investasi hanya

/org

Rp. 1 JutaFina Kaska (0852-3752-6899)

AKUBANK CERTIFIED DEVELOPMENTCLASS

Saturday, 30 Mei 2015

09.00 - Selesai

BerryBiz Business HotelJalan Sunset Road No. 111 Kuta

Seorang Teller yang kompeten, bertanggung jawab dalam merepresentasikan

kualitas layanan sebuah perusahaan. Karenanya teller harus memiliki

kemampuan interpersonal yang baik untuk melayani pelanggan dengan

prima. Dan disaat bersamaan, Teller juga harus teliti, cekatan dan jujur.

Kombinasi ini memerluekan keterampilan yang terpadu untuk menciptakan

Teller yang handal.

Description

SMART TELLERWHAT IS SERVICE & HOW TO IMPROVE

WITH SRI SUMAHARDANI - AKUBANK EXCLUSIVE TRAINER

Page 78: M&I Vol 63

78 Vol. 63 | Apr-Mei 2015

Don’t you love the feeling when you’re just sitting there, waiting for a story to

be told?

I shifted in my seat, trying to find a good position to hear the story. When

Old Jensen cleared his throat and crossed his wrinkly legs, I got a feeling

that it was going to be quite a long story.

“It all started hundres years ago,” he started dramatically. “Believe it or

not, the Sprites were once good friends with the witches.”

“Seriously?” I couldn’t help exclaiming.

“Adrianna, please!” Evan said sharply.

“Right. Sorry. Go on, Jensen.”

“There was this witch,” Jensen continued, “her name was Katherine. She

was once a very sweet girl, and a great friend of the sprites. Actually,

she was friends with my great-great uncle Timothy, who died of food

poisoning...

Jensen’s StoryEpisode 26

“When the war with the humans started, the witches were one of the few

who fought back. We, sprites, peace loving creatures, decided to retreat

back into the woods, far away from the humans. Some humans who

were not involved in the war came with us. We offered them shelter and

protection from the war, and they offered us their friendship. We made

this village, near the woods, for the humans to live. My ancestors were

really serious in protecting these humans, and I will do just the same,” Old

Jensen explained.

“But, what about the witches?” I interrupted.

“I’m getting there, sweetheart. So, while the Sprites hid during the

war, some of us actually fought back. The witches and the wizards, the

warlocks, the dragons. Also the elves,” Jensen sighed sadly.

“They lost, of course, against the sudden attack of the humans and their

high technology. Katherine, was one of the greatest witch who fought

bravely against the humans, to save her kind. She was a really skilled

witch...”

“Wait! Sorry for interrupting--again. But, Evan here told me there is some

path of magic? So, was Katherine learning the path of witches, or she was

a witch that was learning a path of some other kind of magic--?”

Evan rolled his eyes. “You’re an embarrassment.”

“Sorry,” I snapped at him, “I don’t remember you teaching me all this

properly.”

“See, for some races, there wre special exceptions. The witch and wizards

are the only ones that can use the path of wizardry, although it is almost

the same as sorcery. Get it?” Jensen answered.

Page 79: M&I Vol 63

79Vol. 63 | Apr-Mei 2015

teenlitcornerSamantha Chandra

www.adriannaandevan.blogspot.com

she was going to avenge her family’s death. She

asked the sprites if they wanted to help her. To

join forces with her.”

“Avenge?” I croaked.

“Yeah. To the human kind. But the sprites said

no, of course. We were thinking about all the

humans that we were still protecting here,”

Jensen replied quickly.

“And then, she disappeared,” Evan concluded,

a glimpse of grim understanding flashed on his

face.

“Yes. She left us the next day, without a word.

We tried not to talk about it, and we’ve never

heard from her since,” Jensen said gloomily.

“Now, people call her the Red Witch.”

I was a bit slow to respond. I frowned as I see

Evan’s worried face. “What is wrong?”

“Don’t you get it, Adrianna?” Evan said, “this is

dangerous times, for everyone.”

“Why is it--oh,” my voice faltered. A horrible

thought just occured to me. “She’s somewhere,

hiding, plotting something against the humans.

Isn’t she?”

Evan nodded grimly, even though I didn’t need

him to tell me that it was the truth. 

“I told you, it’s not a pretty story,” Jensen said

quietly, his spotted skin glowed strangely under

the chandeliers light in the tree.

“I can’t believe his,” I breathed, “and no one’s

ever told me? My dad? Evan, did you know

something about this?” I turned to face Evan.

Evan shrugged. “I had some guessess. But this

is all new to me.” “And... what does Celia needs

I nodded. “What about the warlocks?”

“Oh, I don’t know much about them,” Jensen

shuddered, “the warlock community is a

mysterious one, shows up only on interesting

occasions.”

“Okay,” I replied, even though I didn’t actually

get his statement. “Back to Katherine?”

“Right,” Jensen took a deep breath. “Katherine’s

family died in the war. Her sisters, her mother,

her father. Everyone she knew was gone. Can

you imagine? All because of the war, that poor

girl. The years passed, and all of the creatures

went into hibernation, except for the sprites

here, who were still protecting these humans.

They slowly died, one by one, by age. I, myself,

is not a full sprite, you know. I don’t even have

half of sprite blood. But I am a descendant...

and I’ve heard of stories. I heard, Katherine also

didn’t hibernate, she chosed to practice her

magic. But during these times, I’ve heard that

she pracitced... dark magic.” Jensen stopped to

add the dramatical effect. I held my breath in

enthusiasm.

“Anyway... Katherine showed up here a few

years later after the war. It was my father who

saw her. People said she looked... different.

She was still beautiful. Enchanting.. But people

said there was something creepy about her.

She was no longer smiling, there were no more

warmness in her eyes. She was, well, cold.”

I crouched forward so I could hear Jensen

better, shuddering with the imagination of

Katherine. Jensen was such a good storyteller,

when he talked he sent shivers down my spine.

“What did she do here?”

“Well,” Jensen’s voice was absent, as if he didn’t

feel our presence in the room. “She told us that

to do with all of this?” I said frantically, “she’s in

terrible danger, isn’t she?” I grasped Evan’s arm

tightly.

Evan let go of my grasp, his eyes flickered

cautiously. Oh, right. I reminded myself. I need to

watch my words in front of Jensen. But it was too

late. “Who’s Celia?” Jensen asked.

“Nothing,” I quickly answered.

Jensen frowned. “It’s okay. You can tell me. I’ll

do anything to help.”

For a second, I was about to trust him. I was

considering to tell him about everything.

About Celia, the Red Witch, the search, the

phantom, everything. I could see he was a good

person. Or sprite. Or whatever.

But you never know, a part of me reminded. That

was when Evan stood up. “I’m sorry, but we

really need to go,” he said, his voice was tight.

“Adrianna’s parents are probably worried. We

don’t want to worry them. Thank you so much

for your story. It will give me a lot of stuff to

write about the Red Witch for my papers.”

And with that, Evan nodded slightly, took his

bag, and gestured me to leave.

“It’s been a pleasure to meet you,” I quickly

said, and hurried to the door, where Evan was

waiting. Old Jensen looked confused. “You seem

like you were enjoying yourselves before. Now,

you’re in such a rush. What’s wrong?”

“It’s nothing. I just don’t want to worry my

parents. I want to see them now--and...”

“Adrianna, we’re going.” Evan tugged my arm.

“Thank you!” I said, and Evan dragged me out of

the door. NG

Page 80: M&I Vol 63

80 Vol. 63 | Apr-Mei 2015

LIFESTYLE

Aurora Diamante

Caran D’ache 1010 Diamonds

5 Most Expensive Pens in the World

Merek pena asal Italia ini menjual produknya dengan harga yang cukup fantastis,

yakni sebesar US$ 1,4 juta atau Rp 17,8 milar. Dirancang dengan penuh

kemewahan, pena ini dibalut dengan detail berlian dari DeBeers yang notabene

sebuah perusahaan berlian terbaik di dunia. Selain itu, berlian tersebut juga

dilengkapi dengan rhodium (logam warna perak) serta emas 18 karat pada bagian

ujungnya. Kesan mewah dan elegan benar-benar terpancar dari pena ini.

Dengan detil desain yang kompleks, pena merek Caran d’Ache 1010 Diamonds

ini dibungkus soleh lapisan emas putih dan dikelilingi oleh 850 berlian murni dan

batu zamrud 24,61 karat. Menariknya lagi bagian ujung pulpen ini juga dibuat

dari emas 18 karat. Desain pena pun dibalut oleh rhodium dan diukir apik, agar

tampil lebih unik dan elegan. Harga pulpen ini mencapai US$ 1 juta atau sekitar

Rp 12 miliar.

5 Most Expensive Pens in the World

Aurora Diamante

Caran D’ache 1010 Diamonds

Page 81: M&I Vol 63

81Vol. 63 | Apr-Mei 2015

LIFESTYLE

Limited Edition Mystery Masterpiece

Caran d’ache Gotica Pen

Merek pena asal Italia ini menjual produknya dengan harga yang cukup fantastis, yakni sebesar US$ 1,4 juta atau Rp 17,8 milar.

Dirancang dengan penuh kemewahan, pena ini dibalut dengan detail berlian dari DeBeers yang notabene sebuah perusahaan

berlian terbaik di dunia. Selain itu, berlian tersebut juga dilengkapi dengan rhodium (logam warna perak) serta emas 18 karat

pada bagian ujungnya. Kesan mewah dan elegan benar-benar terpancar dari pena ini.

Harga satu Caran d’Ache Gotica Pen mencapai US$ 406 ribu atau sekitar Rp 4,9 miliar. Pena

ini dirancang dengan rhodium serta detail-detail kompleks yang eksklusif. Lapisan emas 18

karat juga turut mempercantik pena ini. Diperkirakan hanya tersedia 1.140 buah Caran

d’Ache Gotica Pen di dunia.

Heaven GoldDengan detil desain yang kompleks, pena merek Caran

d’Ache 1010 Diamonds ini dibungkung soleh laposan emas

putih dan dikelilingi oleh 850 berlian murni dan batu zamrud

24,61 karat. Menariknya lagi bagian ujung pulpen ini juga

dibuat dari emas 18 karat. Desain pena pun dibalut oelh

rhodium dan diukir apik, agar tampil lebih unik dan elegan.

Harga pulpen ini mencapai US$ 1 juta atau sekitar Rp 12

miliar.

Limited Edition Mystery Masterpiece

Caran d’ache Gotica Pen

Heaven Gold

Page 82: M&I Vol 63

82 Vol. 63 | Apr-Mei 2015

SALES OF

THE MONTH

Warung BENDEGADISC 15% Setiap pembelanjaan

BALE UDANG MANG ENGKINGDISC 15%

KASIH IBU GENERAL HOSPITAL DISC 5% Setiap pembelian obat

DISC 10% Untuk kamar dan laboratorium

KRISNA MODA BOUTIQUEDISC 15% Setiap pembelanjaan

BALI NUSA - Traditional Bali HandwovenDISC 10% Pembelian cash/ debit BCA

BALIBEACH GOLFFree only DISC 10% From published rate

Disc invalid package & tournament

ERHACLINICDISC 20% Setiap Peeling Treatment

Berlaku Senin - Jumat

RUMAH SAKIT BALIMEDDISC 10% biaya kamar, DISC 5% biaya obat, DISC 10% total biaya lab & rontgent (khusus

rawat inap)

SILOAM HOSPITALSDISC 20% Pemeriksaan Radiologi ,

DISC 10% Kamar Rawat Inap, Medical Check Up Regular dan Obat

CEMPAKA TEXTILE & BORDIRDISC 10% ALL PRODUCTS

THE ORANGE - BAKERY RESTAURANTDISC 10% F&B ONLY

Untuk minimal belanja Rp. 100.000,-

Warung OLEDISC 15% All items (kecuali rokok)

PRODIA - LABORATORIUM KLINIKDISC 8% Semua permeriksaan

DISC 10% untuk panel check up, panel check up plus

TAMAN AIR SPALOWEST PRICE

BUMBU DESADISC 15% untuk semua jenis makanan dan

minuman

SECTOR - BAR & RESTAURANTDISC 15% From published rates

Invalid for alcohol drink & buffet package

ADIBI SALON & SPADISC 10% Setiap pembelian produk salon & spa

DISC 5% Sulam Alis Eyeliner dan bibir

KAMPOENG VILLADISC 10%

CASHBACK 10% Setelah tamu check out

LLUVIA SPADISC 50% All Treatment

Jam 09.00 - 17.00

KOPI BALI HOUSE DISC UP TO 20%

WARUNG CASA LOCADISC 15% Setiap pembelanjaan min Rp.

100.000,-

BALISTUNGDISC 30% biaya pendidikan bulan pertama

DISC 10% bulan selajutnya

TROPICANA BEAUTY SPA & SALONDISC 50% Massage, reflexology & facial

treatment

RUMAH LULUR BALI TANGIDISC 15% All treatment dan setiap pem-

belanjaan

BabyLandDISC 10% kecuali produk tertentu

BAKSO LAPANGAN TEMBAK SENAYANDISC 10% untuk setiap pembelanjaan

AMARIS HOTEL TEUKU UMAR DENPASARSPECIAL Rate Rp. 325.000,- /room /night

BLACK CANYONDISC 10% F&B All Day Kecuali Merchandise

Minuman Botol dan Kaleng, khusus di outlet Teu-ku Umar, airport dan Discovery Shopping Mall

WARUNG ONGANDISC 10% F&B

XO SUKI & CUISINEDISC 15% untuk menu Suki dan 10% untuk

menu a la carteMinimal belanja Rp. 150.000,-

MIRACLE Aesthetic ClinicDISC 10% All treatment

BALI BAKERYDISC 10% Kecuali merchandise

HOUSE OF DURADISC 30% FACE TREATMENT

DISC 20% Selain face treatment

FIVELEMENTSDISC 30% Beauty Ritual Menu

DISC 10% untuk makanan saja di Sakti Dining Room

CAHYA DEWI SALON, SPA & BRIDALDISC 15% semua produk treatment

MOOIJ BOUTIQUEDISC 15% Untuk semua item produk

TBIDISC 25%

Untuk Biaya Kursus

LARISSA AESTHETIC CENTERDISC 10% Skin rejuvenation

LITAMA JEWELRYDISC 15% untuk berlian ready stock

DISC 40% untuk berlian dengan pesanan

5ASEC TEXTILE EXPERTDISC 20% Setiap Transaksi

BALI BRASCODISC 50% untuk Spa

DISC 30% untuk salon & nailDISC 10% untuk boutique & factory outlet

QUANTUM SARANA MEDIKDISC 10% Untuk medical check up lab

DISC 5% No lab

Page 83: M&I Vol 63

83Vol. 63 | Apr-Mei 2015

NEW MELATI - SALON, BRIDALDISC 10% ALL TREATMENT

Invalid promo lainnya

INUL VIZTADISC 15% Untuk ruang karaoke, makanan,

dan minuman

DEZIRE AESTHETIC CLINICDISC 30% untuk semua perawatan

RUMAH SAKIT SURYA HUSADADISC 20% Rawat Inap

DISC 10% Medical Check Up

WARUNG KAYU APIDISC 10% Untuk semua jenis makanan dan

minuman

TIFARA AESTHETIC & WELLNESSDISC 15% untuk semua perawatan kecuali

injection dan pembelian produk

BERRYBIZ HOTELSDISC 50% untuk kamar dan 10% untuk f&b

WA Salon, Spa & Butik KebayaDISC 20% untuk salon dan 10% untuk butik

Tropical An International RestaurantDISC 20% untuk makanan dan minuman

OCEAN SPADISC 20%

untuk treatment

SALON RUDY HADI SUWARNODISC 10%

untuk semua treatment

Anyar KebayaDISC 15% khusus untuk Produk kebaya

Nu-Mi Aesthetic & WellnessDISC 20% treatment non-medis & Disc 10% treatment medis kecuali pembelian produk

AROMA FUSION RESTAURANTDISC 20%

untuk makanan dan minuman

FITCLUBDISC 25%

(Single Membership) dan DISC 25% + Free 3 Personal Training Session (Couple Membership)

khusus keanggotaan setahun

AUTO BRIDALDISC 50% Paint Protector & Anti Karat

DISC 20% Cuci Mobil

ELY’S KITCHENDISC 10%

Untuk Makanan dan Minuman

COCO BISTRODISC 20%

untuk Makanan dan Minuman

ZUSHIODADISC 10%

untuk menu sushi dan ramen

ULTIMATE NUTRITIONDISC 20% untuk Produk

LESTARI TENUN IKATDISC 10% All Item

OCEAN Asian Cuisine RestaurantDISC 20% untuk makanan dan minuman

TROPIC SPADISC 20% untuk treatment

BALONKUDISC 10% All items

Transaksi min Rp. 500.000,-

D’STAR Bar & RestoDISC 20% F&B

RUTH DESSERTS CAFEDISC 15%

ALL MENU

RUMAH SEHATDISC 15% Spa,

DISC 10% Skin Care & SalonDISC 5% Resto

LESTARI FIRST LADIES MERUPAKAN

PROGRAM DARI BPR LESTARI YANG

MEMBERIKAN BENEFIT KEPADA NASABAH

LESTARI FIRST, KHUSUSNYA PARA IBU

BERUPA DISCOUNT BELANJA YANG

MENGUNTUNGKAN.

JOIN US TO GET PRIVILEGE!

Nikmati

Semua

Keuntungannya

Bersama Kami

Page 84: M&I Vol 63

84 Vol. 63 | Apr-Mei 2015