mi 1 guntur 10 2 12 2 sukorejo 4 5 9 3 wonorejo 4 7 11 4...

23
81 BAB III METODE PENELITIAN Pada dasarnya metode penelitian ini disusun sebagai alat bantu untuk memaparkan apa saja yang sedang di teliti, dengan apa atau cara bagaiamana data hendak dicapai, apa atau siapa yang akan menjadi sumber datanya dan bagaimana menganalisis data yang sudah didapatkan. A. Pendekatan Penelitian Penelitian ini berjenis penelitian lapangan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif, dimana semua gejala yang diamati, diukur dan diwujudkan dalam angka dan dianalisa secara statistik. Penelitian kuantitatif digunakan untuk meneliti pada populasi atau sempel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian (Sugiyono, 2007:14). B. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di wilayah Kecamatan Guntur Kabupaten Demak, sebagai subjek penelitiannya adalah guru-guru yang mengajar di Madrasah Ibtidaiyah (MI). Pelaksanaan penelitian ini diawali dengan pengumpulan data pendahuluan dari Kantor Pengawas Pendidikan Agama Islam Kecamatan Guntur, jumlah guru yang mengajar di MI tahun ajaran 2014-2015 berdasarkan status kepegawaian dan jenis kelaminnya. Penelitian ini di lakukan mulai tanggal 20 Maret sampai dengan 30 April 2015. Penelitian ini memperoleh data dari 114 guru untuk menjawab tujuan penelitian.

Upload: buitruc

Post on 10-Mar-2019

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

81

BAB III

METODE PENELITIAN

Pada dasarnya metode penelitian ini disusun sebagai alat bantu untuk

memaparkan apa saja yang sedang di teliti, dengan apa atau cara bagaiamana data

hendak dicapai, apa atau siapa yang akan menjadi sumber datanya dan bagaimana

menganalisis data yang sudah didapatkan.

A. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini berjenis penelitian lapangan dengan menggunakan

pendekatan kuantitatif, dimana semua gejala yang diamati, diukur dan

diwujudkan dalam angka dan dianalisa secara statistik. Penelitian kuantitatif

digunakan untuk meneliti pada populasi atau sempel tertentu, pengumpulan

data menggunakan instrumen penelitian (Sugiyono, 2007:14).

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di wilayah Kecamatan Guntur Kabupaten

Demak, sebagai subjek penelitiannya adalah guru-guru yang mengajar di

Madrasah Ibtidaiyah (MI). Pelaksanaan penelitian ini diawali dengan

pengumpulan data pendahuluan dari Kantor Pengawas Pendidikan Agama

Islam Kecamatan Guntur, jumlah guru yang mengajar di MI tahun ajaran

2014-2015 berdasarkan status kepegawaian dan jenis kelaminnya.

Penelitian ini di lakukan mulai tanggal 20 Maret sampai dengan 30

April 2015. Penelitian ini memperoleh data dari 114 guru untuk menjawab

tujuan penelitian.

82

C. Populasi dan Sampel

1) Populasi Penelitian

Populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin baik hasil

menghitung maupun hasil mengukur baik kualitatif mupun kuantitatif

dari karakteristik mengenai sekumpulan objek yang jelas dan lengkap.

Pendapat lain menyatakan bahwa Populasi adalah kelompok besar individu

yang mempunyai karakteristik umum yang sama (Purwanto, 2010:241).

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru MI di wilayah

Kecamatan Guntur Kabupaten Demak tahun 2015 yang berjumlah 114

guru, baik PNS maupun Non PNS yang bertugas di MI Negeri atau

Swasta dan semuanya itu tersebar di seluruh desa di wilayah Kecamatan

Guntur Kabupaten Demak.

2) Sampel Penelitian

Menurut Sunarto yang dikutip oleh Purwanto (2010:220),

sampel adalah suatu bagian yang dipilih dengan cara tertentu untuk

mewakili keseluruhan kelompok populasi. Teknik sampling yang

digunakan dalam penelitian ini adalah teknik sampling acak berkluster

(Cluster random sampling), caranya sampel diambil dari kluster secara

acak dan ukuran sampel untuk tiap kluster proporsional dengan ukuran

kluster populasi.

Menentukan guru mana di wilayah kecamatan Guntur yang

akan dijadikan sumber data, pengambilan sampelnya berdasarkan MI di

desa yang telah dipilih secara acak, dan guru MI sebagai populasi

83

mempunyai anggota atau unsur yang homogen. Kecamatan Guntur

dengan 14 desa dan terdapat 11 MI diambil sampel penelitian dengan

teknik Cluster random sampling, diperoleh 4 MI, yaitu Guntur, Wonorejo,

Sukorejo, Blerong. Jumlah keseluruhan guru dari empat sekolahan

tersebut adalah 46 namun karena penelitian ini sifatnya sukarela, terdapat

41 responden yang bersedia mengisi angket yang peneliti berikan dan

terdapat 5 responden yang tidak bersedia mengisi angket, untuk

perinciannya adalah sebagai berikut:

Tabel 3.1 Jumlah Sampel Guru MI Sekecamatan Guntur berdasarkan

wilayah Sekolah terpilih

NO DESA

MI

JUMLAH

PNS NON PNS

1 Guntur 10 2 12

2 Sukorejo 4 5 9

3 Wonorejo 4 7 11

4 Blerong 3 6 9

Jumlah 21 20 41

D. Variabel dan Instrumen Penelitian

Sesuai dengan masalah, penelitian mengandung tiga variabel, yaitu

kinerja guru, sebagai kriteria atau variabel terkait (Y), kemudian jenjang

pendidikan sebgai prediktor pertama atau variabel bebas pertama (X1) dan

motivasi kerja sebagai prediktor kedua atau variabel bebas kedua (X2).

84

Penyusunan kuesioner sebagai instrumen dilakukan dengan langkah:

(a) pembuatan kisi-kisi berdasarkan indikator, dan (b) menyusun pertanyaan-

pertanyaan berdasrkan kisi-kisi yang telah dibuat serta melakukan diskusi

dan konsultasi dengan pembimbing agar memperoleh kesahihan butir sesuai

dengan konstruk.

Penyusunan butir-butir item pernyataan kuesioner dengan

mempertimbangkan kemudahan pengisian oleh responden (sebagai

sampel), maka penyusunannya mempertimbangkan beberapa hal antara lain:

1) menghindari pernyataan yang meragukan atau tidak jelas, 2) menghindari

kata-kata yang abstrak, 3) tidak menggunakan kata-kata yang dapat

menimbulkan rasa curiga. Adapun variabel dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1) Kinerja Guru (Y)

a) Definisi Konseptual

Kinerja guru adalah prestasi kerja yang diperoleh guru dari

hal-hal yang telah mempengaruhinya ketika melakukan tindakan.

Kinerja guru dikatakan baik bilamana ia dapat melaksanakan tugas

keguruan dengan sebaik-baiknya, seperti melaksnakan pembelajaran

di kelas (dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi

pembelajaran) dan sebagainya.

85

b) Definisi Operasional

Kinerja guru adalah merupakan tingkat profesional guru

dalam proses belajar mengajar selama periode tertentu yang

diwujudkan melalui beberapa kompetensi.

Konsep kinerja guru ini akan diperoleh skor dari responden

atas penilaian mereka terhadap pertanyaan yang berkaitan dengan

objek penelitian, yaitu masalah kinerja guru yang tertuang dalam kisi-

kisi kuisioner kinerja guru.

c) Indikator dan Kisi-kisi

Penelitian ini berusaha mencari data tentang kinerja guru MI

sekecamatan Guntur pada tahun 2015. Data diperoleh melalui angket

yang telah diisi oleh guru sebagai responden penelitian. Angket ini

dirumuskan atas dasar indikator-indikator sebagai berikut:

a. Merencanakan pembelajaran. Dengan deskriptor: menyususn

silabus, program tahunan, program semester, program mingguan

atau harian, dan rencana pelaksanaan pembelajaran atau RPP.

b. Melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu. Dengan

deskriptor: mengajar secara aktif inovatif kreatif efektif dan

menyenangkan, mengelola interaksi belajar mengajar,

mengelola kelas,dan menggunakan metode bervariasi.

c. Menialai dan mengevaluasi hasil belajar. Dengan deskriptor:

menyusun kisi-kisi soal, membuat soal, dan melaksanakan tes.

86

d. Melaksnakan analisis hasil evaluasi belajar. Dengan deskriptor:

merekap hasil penelitian dan menentukan tindak lanjut.

e. Menyusun program dan melaksanakan perbaikan dan

pengayaan. Dengan deskriptor: memperbaiki hasil belajar

peserta didik yang belum tuntas (di bawah 7,5), dan

memperkaya hasil belajar peserta didik yang tuntas (7,5 ke atas).

f. Mencapai tujuan pengetahuan. Dengan deskriptor:

merencanakan, melaksanakan, dan menilai hasil pelajaran.

Berikut ini disajikan kisi-kisi variabel kinerja guru.

Tabel 3.2 Kisi-kisi dan butir kuesioner variabel kinerja guru

No Indikator Deskriptor Nomor Butir

1 Merencanakan

pembelajaran

Menyusun silabus, program

tahunan, program semester,

program mingguan atau harian, dan

rencana pelaksanaan pembelajaran

atau RPP.

1, 3, 5, 17.

2 Melaksanakan

proses

pembelajaran yang

bermutu

Mengajar secara aktif inovatif

kreatif efektif dan menyenangkan,

mengelola interaksi belajar

mengajar, mengelola kelas,dan

menggunakan metode bervariasi.

6, 7, 8, 11,

12, 13, 15.

3 Menilai dan

mengevaluasi hasil

belajar

Menyusun kisi-kisi soal, membuat

soal, dan melaksanakan tes

2, 10, 14.

4 Melaksnakan Merekap hasil penelitian dan 16, 19.

87

analisis hasil

evaluasi belajar

menentukan tindak lanjut

5 Menyusun program

dan melaksanakan

perbaikan dan

pengayaan

Memperbaiki hasil belajar peserta

didik yang belum tuntas (di bawah

7,5), dan memperkaya hasil belajar

peserta didik yang tuntas (7,5 ke

atas)

4, 9, 20.

6 Mencapai tujuan

pengetahuan.

Menilai hasil pelajaran. 18.

Jumlah Butir 20

d) Bentuk Instrumen dan Pensekoran

Berdasarkan ciri-ciri dan sifat populasi yang diteliti, maka

instrumen yang digunkan untuk mengumpulkan data penelitian adalah

studi dokumenter dan kuesioner model skala likert. Menurut Best

bahwa kalau penelitian ingin memperoleh informasi yang faktual,

maka angketlah yang dipergunakan dengan menggunakan model

skala.

Penyusunan kuesioner dilakukan dengan langkah-langkah

sebagai berikut: pertama, pembuatan kisi-kisi berdasarkan indikator,

dan kedua, menyusun pertanyaan-pertanyaan seseuai dengan kisi-kisi

yang telah dibuat serta melakukan diskusi dan konsultasi dengan

pembimbing agar diperoleh kesahihan butir sesuai dengan konstruk.

88

Penyusunan butir-butir item pernyataan kuesioner dengan

mempertimbangkan kemudahan pengisian oleh responden (sebagai

sampel), penyusunannya mempertimbnagkan beberapa hal antara lain:

menghindari pernyataan yang meragukan atau tidak jelas,

menghindari kata-kata yang abstrak, dan tidak menggunakan kata-kata

yang dapat menimbulkan rasa curiga.

Skala jawaban untuk variabel kinerja guru dalam penelitian

ini, yaitu: Sangat Sering, sering, kadang-kadang, kurang, tidak pernah

dengan diberi skor 5,4,3,2 dan 1 untuk pernyataan positif, dan diberi

skor 1,2,3,4,dan 5 untuk pernyataan negatif.

2) Jenjang Pendidikan (X1)

a) Definisi Konseptual

Jenjang pendidikan adalah suatu proses jangka panjang yang

menggunakan prosedur sistematis dan terorganisir, yang mana tenaga

kerja manajerial mempelajari pengetahuan konseptual dan teoritis

untuk tujuan-tujuan umum. Jenjang pendidikan dapat diartikan

sebagai perwujudan proses pembelajaran di sekolah sebagai

penyelenggara pendidikan formal. Sedangkan pengertian sekolah

adalah lembaga pendidikan yang secara resmi menyelenggarakan

kegiatan pembelajaran secara sitematis, berencana, sengaja, dan

terarah yang dilakukan oleh pendidik yang profesional, dengan

program yang diruangkan dalam kurikulum tertentu dan diikuti oleh

peserta didik pada setiap jenjang tertentu (Suwarno, 2006:20).

89

b) Definisi Operasional

Jenjang pendidikan adalah tahapan pendidikan yang di

tetapkan berdasarkan perkembangan peserta didik, tujuan yang akan

dicapai dan kemampuan yang di kembangkan. Yang dimaksud jenjang

pendidikan dalam penelitian ini adalah jenjang pendidikan formal

yang dimiliki oleh tiap-tiap guru atau pendidikan terakhir yang di

tempuh oleh tiap guru MI di wilayah Kecamatan Guntur.

Jika jenjang pendidikan guru di kategorikan menjadi tiga yaitu

memiliki jenjang pendidikan tinggi, memiliki jenjang pendidikan

menengah dan memiliki jenjang pendidikan rendah. Jadi guru yang

memiliki jenjang pendidikan terakhir sarjana maka dapat

dikategorikan sebagai guru yang memiliki jenjang pendidikan tinggi,

sedangkan guru yang memiliki jenjang pendidikan terakhir Deploma,

SMA/ MA maka dikategorikan sebagai guru yang memiliki jenjang

pendidikan sedang, dan guru yang memiliki jenjang pendidikan

terakhir SMP/ SD maka dikategorikan sebagai guru yang memiliki

jenjang pendidikan rendah.

c) Indikator dan Kisi-kisi

Dalam penelitian ini penulis mencari data tentang jenjang

pendidikan guru dari pertanyaan yang di ajukan kepada guru MI di

Kecamatan Guntur tahun 2015 sebagai respondennya. pertanyaan

tersebut dirumuskan atas dasar indikator : jenjang pendidikan terakhir.

Dengan deskriptor: Sarjana/Deploma, SMA/ MA, SMP/MTs,SD.

90

Selanjutnya variabel jenjang pendidikan ini sebagai variabel

bebas pertama (X1).

Berikut ini disajikan kisi-kisi variabel jenjang pendidikan

guru.

Tabel 3.3 Kisi-kisi dan butir kuesioner variabel jenjang pendidikan

No Indikator Deskriptor Nomor

Butir

1 Jenjang Pendidikan

Terakhir

Magister, Sarjana, Deploma,

SMA/ MA, SMP/SD. 1

d) Bentuk Instrumen dan Penskoran

Berdasarkan ciri-ciri dan sifat populasi yang diteliti, maka

instrumen yang digunkan untuk mengumpulkan data penelitian adalah

studi dokumenter dan kuesioner model skala likert. Menurut Best

bahwa kalau penelitian ingin memperoleh informasi yang faktual,

maka angketlah yang dipergunakan dengan menggunakan model

skala.

Penyusunan kuesioner dilakukan dengan langkah-langkah

sebagai berikut: pertama, pembuatan kisi-kisi berdasarkan indikator,

dan kedua, menyusun pertanyaan-pertanyaan seseuai dengan kisi-kisi

yang telah dibuat serta melakukan diskusi dan konsultasi dengan

pembimbing agar diperoleh kesahihan butir sesuai dengan konstruk.

91

Penyusunan pernyataan dengan mempertimbangkan

kemudahan pengisian oleh responden (sebagai sampel),

penyusunannya mempertimbnagkan beberapa hal antara lain:

menghindari pernyataan yang meragukan atau tidak jelas,

menghindari kata-kata yang abstrak, dan tidak menggunakan kata-kata

yang dapat menimbulkan rasa curiga.

Skala jawaban untuk variabel jenjang pendidikan guru yaitu:

S2, S1, DII, SMA/MA, SMP/SD. Dengan diberi skala ordinal S2: 5,

S1: 4, Deploma: 3, SMA/MA: 2, SMP/MTS/SD: 1.

3) Motivasi Kerja (X2)

a) Definisi Konseptual

Motivasi kerja merupakan salah satu faktor yang turut

menentukan kinerja seseorang. Besar atau kecilnya pengaruh motivasi

pada kinerja seseorang tergantung pada seberapa banyak intensitas

motivasi yang diberikan. Perbedaan motivasi kerja seorang guru

biasanya tercermin dalam berbagai kegiatan dan bahkan prestasi yang

dicapainya.

Berdasarkan definisi di atas, dapat dirumuskan konstruk

motivasi sebagai berikut. Motivasi kerja guru tidak lain adalah suatu

proses yang dilakukan untuk menggerakkan guru agar prilaku mereka

dapat diarahkan pada upaya-upaya yang nyata untuk mencapai tujuan

yang telah ditentukan (Uno,2011:71).

92

b) Definisi Operasional

Motivasi adalah unsur yang mendorong, membangkitkan dan

mengarahkan seseorang untuk melakukan tindakan dengan

memaksimalkan segala kemampuan yang dimiliki baik dari dalam

maupun dari luar diri manusia, guna memberikan kontribusi sebesar

mungkin meraih keberhasilan dalam mencapai tujuannya.

Dari konsep motivasi kerja guru ini akan dapat skor yang

diperoleh dari responden atas penilaian mereka terhadap pernyataan

yang berkaitan dengan objek penelitian, yaitu masalah motivasi kerja

yang tertuang dalam kisi-kisi kuesioner moivasi kerja guru.

c) Indikator dan Kisi-kisi

Dalam penelitian ini penulis mencari data tentang motivasi

kerja dari angket yang diisi oleh guru-guru MI di Wilayah Kecamatan

Guntur tahun 2015 sebagai responden. Angket tersebut dirumuskan

atas dasar indikator-indikator sebagai berikut:

1) Tanggung jawab guru dalam melaksanakan tugas.

2) Melaksanakan tugas dengan target yang jelas.

3) Memiliki tujuan yang jelas dan menantang.

4) Ada umpan balik atas hasil pekerjaannya.

5) Memiliki perasaan senang dalam bekerja.

6) Selalu berusaha untuk mengungguli orang lain.

93

7) Diutamakan prestasi dari apa yang dikerjakannya.

8) Selalu berusaha untuk memenuhi kebutuhan hidup dan kebutuhan

kerjanya.

9) Senang memperoleh pujian dari apa yang dikerjakannya.

10) Bekerja dengan harapan ingin memperoleh insentif.

11) Bekerja dengan harapan ingin memperoleh perhatian dari teman

dan atasan (Uno, 2011:72).

Berikut kisi-kisi variabel motivasi kerja.

Tabel 3.4 Kisi-kisi dan butir kuesioner variabel motivasi kerja

No Indikator Deskriptor Nomor

Butir

1 Tanggung jawab

guru dalam

melaksanakan tugas.

Menghadapi tugas berat,

tugas bagian dari hidup,

mengulang pelajaran.

1, 2. 24

2 Melaksanakan tugas

dengan target yang

jelas.

Melakukan yang terbaik,

mengerahkan seluruh

kemampuan.

7, 8.

3 Memiliki tujuan yang

jelas dan menantang.

Tugas sebagai tantangan

untuk maju.

3, 5, 6, 29,

30.

4 Ada umpan balik atas

hasil pekerjaannya.

Mendapat penghargaan, guru

teladan.

9, 11.

5 Memiliki perasaan

senang dalam

Terdorong untuk bekerja. 4, 12, 13.

94

bekerja.

6 Selalu berusaha untuk

mengungguli orang

lain

Kompetitif, memperoleh

prestasi.

10, 23.

7 Diutamakan prestasi

dari apa yang

dikerjakannya

Bekerja keras, menyelesaikan

tugas.

16, 17, 19.

8 Selalu berusaha untuk

memenuhi kebutuhan

hidup dan kebutuhan

kerjanya

Tidak meninggalkan tugas,

berhasil dalam tugas.

14, 15.

9 Senang memperoleh

pujian dari apa yang

dikerjakannya

Tekun bekerja, kerja lebih

baik, tepat waktu.

18, 20, 22,

27.

10 Bekerja dengan

harapan ingin

memperoleh insentif

Terdorong untuk sukses. 21, 25.

11 Bekerja dengan

harapan ingin

memperoleh

perhatian dari teman

dan atasan

Ada umpan balik. 26, 28.

Jumlah Butir 30

d) Bentuk Rumusan Butir dan Penskoran

Berdasarkan ciri-ciri dan sifat populasi yang diteliti, maka

instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data penelitian

95

adalah studi dokumenter dan kuesioner model skala likert. Menurut

Best bahwa kalau penelitian ingin memperoleh informasi yang

faktual, maka angketlah yang dipergunakan dengan menggunakan

model skala (Best,1982:176).

Penyusunan kuesioner dilakukan dengan langkah-langkah

sebagai berikut: pertama, pembuatan kisi-kisi berdasarkan indikator,

dan kedua, menyusun pertanyaan-pertanyaan seseuai dengan kisi-kisi

yang telah dibuat serta melakukan diskusi dan konsultasi dengan

pembimbing agar diperoleh kesahihan butir sesuai dengan konstruk.

Penyusunan butir-butir item pernyataan kuesioner dengan

mempertimbangkan kemudahan pengisian oleh responden (sebagai

sampel), penyusunannya mempertimbnagkan beberapa hal antara lain:

menghindasi pernyataan yang meragukan atau tidak jelas,

menghindari kata-kata yang abstrak, dan tidak menggunakan kata-kata

yang dapat menimbulkan rasa curiga.

Skala jawaban untuk variabel motivasi kerja dalam penelitian

ini, yaitu: Sangat Sering, sering, kadang-kadang, kurang, tidak pernah

dengan diberi skor 5,4,3,2 dan 1 untuk pernyataan positif, dan diberi

skor 1,2,3,4,dan 5 untuk pernyataan negatif.

e) Uji Coba

Berkaitan dalam penelitian ini, peneliti melakukan konstruksi

kuesioner. Sebelum kuesioner digunakan dalam penelitian, terlebih

dahulu dilakukan uji coba instrumen (pilot test). Pilot test dilakukan

96

dengan menggunakan responden uji coba yang berbeda dengan objek

penelitian yang sesungguhnya.

Uji coba instrumen dilaksanakan di MI Sidokumpul, MI

Krandon dan MI Temuroso mulai 20 sampai 25 Maret 2015, setelah

mendapat ijin dari kepala MI setempat, cara yang ditempuh adalah

dengan memberikan angket kepada tenaga pengajar sebagai responden

uji coba yang berjumlah 30 guru atau responden uji coba, dengan

pengisian secara bertahap. Uji coba tersebut data-datanya kemudian di

uji validitas dengan alat bantu program SPSS 16.0 For Windows.

f) Uji Validitas Butir

Uji validitas digunakan untuk mengetahui kevalidan angket

dalam mengumpulkan data. Uji validitas dilakukan dengan rumus

korelasi bivariate person dengan alat bantu program SPSS versi 16.0.

caranya setelah data dimasukkan kita Analize- correlate – Bivariate.

Maka hasilnya akan muncul. Item angket dalam uji validitas

dikatakan valid jika harga rxy hitung lebih besar atau sama dengan rxy

tabel 0,36 pada nilai signifikansi 5%. Sebaliknya, item dikatakan tidak

valid jika rxy hitung < rxy tabel pada nilai signifikansi 5% (Widoyoko,

2012:149).

Adapun ringkasan hasil uji validitas instrumen motivasi kerja

guru yang terdiri dari 30 Butir, kemudian diperoleh hasil 22 butir item

valid dan 8 butir gugur sebagaimana data dalam tabel berikut ini.

Sedang hasil analisis selengkapnya bisa dilihat pada lampiran.

97

Tabel. 3.5 Hasil Uji validitas Motivasi Kerja Guru

g) Reliabilitas Instrumen

Uji validitas digunakan untuk mengetahui tingkat konsistensi

instrumen (Russel, 2009:285). Analisis keterandalan kuesioner dengan

menggunakan rumus Alpha dari Cronbach. Pengujian dilakukan

No Item

rxy hitung rxy tabel 5%

(30) keterangan

1 0,695 0,361 Valid

2 0,479 0,361 Valid

3 0,372 0,361 Valid

4 0,592 0,361 Valid

5 0,311 0,361 tidak valid

6 0,558 0,361 Valid

7 0,411 0,361 Valid

8 0,439 0,361 Valid

9 0,669 0,361 Valid

10 0,725 0,361 Valid

11 0,451 0,361 Valid

12 0,328 0,361 tidak valid

13 0,646 0,361 Valid

14 0,434 0,361 Valid

15 0,513 0,361 Valid

16 0,671 0,361 Valid

17 0,640 0,361 Valid

18 0,099 0,361 tidak valid

19 0,586 0,361 Valid

20 0,431 0,361 Valid

21 0,420 0,361 Valid

22 0,086 0,361 tidak valid

23 0,577 0,361 Valid

24 0,122 0,361 tidak valid

25 0,057 0,361 tidak valid

26 0,552 0,361 Valid

27 0,119 0,361 Tidak valid

28 0,475 0,361 Valid

29 0,078 0,361 tidak valid

30 0,406 0,361 Valid

98

dengan alat bantu program SPSS versi 16.0. caranya setelah data

dimasukkan kita Analize – scale – Reliability analiysis. Dari hasil

perhitungan analisis tersebut menunjukan tingkat reliabilitas sangat

tinggi r tt = 0,841.

h) Instrumen Akhir

Setelah dilakukan uji coba instrumen variabel motivasi kerja

yang berjumlah 30 butir item pertanyaan kepada 30 guru sebagai

responden uji coba, di dapat instrumen akhir 22 butir item yang

dinyatakan valid dan reliabel yaitu: 1, 2, 3, 4, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 13, 14,

15, 16, 17, 19, 20, 21, 23, 26, 28, 30. selengkapnya butir-butir

instrumen tersebut dapat dilihat dalam lampiran.

E. PROSEDUR PENGUMPULAN DATA

1. Metode Penelitian

Penelitian ini bersifat deskriptif dengan jenis penelitian ex post

facto. Menurut Best penelitian Deskriptif adalah suatu analisis untuk

menjawab pertanyaan hubungan antara beberapa variabel (Best,

1982:176). Penelitian ex post facto merupakan penyelidikan sistematis

empirik dimana peneliti tidak memilih kontrol langsung terhadap

variabel-variabel bebas, karena variabel bebas itu telah terjadi. Inferensi

tentang hubungan di antara variabel dibuat dari variabel-variabel bebas

dan variabel tergantung secara beriringan tanpa intervensi langsung.

Penelitian ex post facto ini dapat mengkaji hubungan dua variabel bebas

99

atau lebih dalam waktu yang bersamaan untuk menentukan efek variabel

bebas tersebut pada variabel terikat.

Kajian dalam penelitian ini menitikberatkan pada kontribusi

variabel-variabel bebas terhadap variabel terikat, dengan demikian arah

kajiannya pada studi korelasi dan regresi. Analisis deskriptif ini untuk

menganalisis hubungan antara variabel Jenjang Pendidikan (X1) dan

Kinerja Guru (Y), Variabel Motivasi Kerja (X2) dan variabel kinerja guru

(Y), serta variabel Jenjang Pendidikan (X1) dan variabel Motivasi Kerja

(X2) secara bersama-sama terhadap Variabel Kinerja Guru (Y).

2. Teknik Pengumpulan Data

Data dikumpulkan dengan cara menemui langsung para

responden kenudian responden mengisi kuesioner di sekolah secara

bertahap serta tidak diperkenankan diisi di rumah, hal ini dilakukan untuk

menjamin keabsahan dan keakuratan data. Angket yang disebarkan dapat

kembali seluruhnya dari responden.

Data primer yang dikumpulkan adalah:

1) Data karakteristik responden (jenis kelamin, mulai bekerja, masa

kerja, pangkat, golongan/ruang, jenis guru).

2) Kinerja Guru.

3) Jenjang pendidikan guru.

4) Motivasi Kerja

100

Metode yang digunakan dalam pengumpulan data sekunder

melalui studi pustaka.

F. ANALISIS DATA

1. Pengujian Persyaratan Analisis

Sesuai dengan jenis penelitian ini, maka sebelum teknik statistik

yang digunakan untuk menguji hipotesis diterapkan terlebih dahulu data

dideskripsikan dengan menggunakan mean, median, modus, dan standar

deviasi, juga disajikan daftar distribusi frekuensi dan histogram. Sebelum

dilakukan pengujian hipotesis, terlebih dahulu dilakukan uji normalitas

dan uji homogenitas dengan menggunakan program SPSS 16.0 For

Windows.

Uji normalitas data dalam penelitian ini dilkukan dengan

menggunakan rumus Kolmogorov- Smirnow (Uji K-S) dengan alat bantu

SPSS 16.0 For Windows. Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui,

apakah data penelitian untuk ketiga variabel yang diteliti memiliki

sebaran yang normal atau tidak. Setelah uji normalitas dilakukan,

diteruskan dengan uji linieritas.

Sebelum pengujian hipotesis dilakukan, terlebih dahulu dilakukan

penghitungan koefisien korelasi antar variabel bebas (X1 dan X2) yang

bertujuan untuk mengetahui, apakah terdapat koefisien korelasi yang

tinggi anatar variabel bebas (multi-collineritas) tersebut.

101

2. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis penelitian ini menggunakan teknik analisi

korelasi dan regresi. Regresi merupakan alat analisis statistik yang dapat

membantu peneliti untuk melakukan prediksi atas variabel terkait dengan

menegtahui kondisi variabel bebas (Irianto, 1988:220). Analisi korelasi

yang digunakan untuk menguji adanya kontribusi antara variabel bebas

dengan variabel terikat, teknik analisis yang digunakan adalah teknik

korelasi product moment dari person. Sedangkan untuk menguji

hubungan antara kedua variabel bebas secara bersama-sama dengan

variabel terikat, denagn menggunakan teknik analisis regresi ganda.

Setelah data diperoleh, selanjutnya dilakukan analisis dengan

tahapan sebagai berikut:

a. Statistik Deskriptif

Setelah dilakukan uji validitas dan reliabilitas, selanjutnya

data diolah dengan statistik deskriptif. Maksud dari uji ini adalah

untuk membantu dalam pemahaman data yang digunakan dalam

penelitian. Dengan statistik deskriptif ini diharapkan akan

mempermudah dalam membaca atau memahami data yang dianalisis.

Statistik deskriptif ini dapat menggunakan media tabel, gambar dan

grafik.

Statistik deskriptif yang digunakan dalam penelitian ini

adalah dengan menggunakan nilai central yaitu mean, minimum,

maximum serta menggunakan tingkat prosentasi masing-masing

102

karakter responden sampel terhadap totalnya dan masing-masing

variabel yang diteliti.

b. Analisis Korelasi Sederhana Dan Regresi Ganda

Analisis korelasi sederhana untuk mengetahui hubungan

antara variabel jenjang pendidikan (X1) dengan variabel Kinerja Guru

(Y), dan variabel motivasi kerja (X2) dengan variabel Kinerja Guru

(Y). Pengujian korelasi ini menggunakan Corellasi Product Moment

dari Person.

Sedangkan Analisis regresi berganda dimaksudkan untuk

mengetahui apakah ada pengaruh atau tidak antara jenjang

pendidikan dan motivasi kerja secara bersama dengan kinerja guru.

Hal ini untuk mengetahui pengaruh variabel Jenjang Pendidikan (X1)

dan Motivasi Kerja (X2) secara bersama-sama dengan dengan

variabel kinerja guru (Y). Keberartian koefisien dilakukan dengan

menggunakan Uji-F (F hitung) dengan menggunakan SPSS 16.0 For

Windows (Gudono, 2012:133). Pengujian hipotesis dilakukan dengan

menggunakan taraf signifikansi 5% (a = 0,05), hipotesis nol ditolak

jika p < 0,05.

Untuk melihat kemampuan variabel bebas dalam

menerangkan variabel terikat dapat diketahui dari besarnya koefisien

determinasi berganda (R²). Denagan kata lain nialai koefisien

digunakan untuk mengukur besarnya sumbangan dari variabel bebas.

103

Jika R² diperoleh dari hasil perhitungan semakin besar atau

mendekati 1 maka dapat dikatakan bahwa sumbangan dari variabel

bebas terhadap variabel terkait semakin besar, ini berarti model yang

digunakan semakin kuat untuk menerangkan variabel terikatnya.

Sebaiknya jika R² semakin kecil atau mendekato 0 maka dapat

dikatakan bahwa sumbangan dari variabel bebas terhadap variabel

terikat semakin kecil. Hal ini berarti bahwa model yang digunakan

semakin lemah untuk menerangkan variasi variabel terikatnya. Secara

umum dapat dikatakan bahwa besarnya koefisien determinasi

berganda (R²) berada di antara 0 dan 1.

Pengujian data dengan tes regresi ganda akan dianalisis

dengan menggunakan bantuan paket program SPSS 16.0.